SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Pertumbuhan dan Perkembangan

      Adanya penambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup,
makhluk hidup akan bertambah besar ukurannya. Bertambahnya ukuran makhluk
hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi disebut pertumbuhan. Sedangkan
perkembangan     merupakan         proses   perubahan    makhluk    hidup    dengan
pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.



1. Pertumbuhan
       Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik
  (irreversible). Penambahan bomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang,
  volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat
  dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam
  ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut.
  a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
  b. Terjadi peningkatan jumlah sel.
  c. Terdapat penambahan kuantitatif individu
  d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
  e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
  f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.


2. Perkembangan
       Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
  Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik.
  Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun
  tubuh   bertambah     lengkap,     sempurna,   dan    kompleks.   Adapun    ciriciri
  perkembangan antara lain sebagai berikut.
  a. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
  b. Adanya proses kedewasaan.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
  d. Bersifat   sistematis,    progresif,   dan berkesinambungan.       Artinya    proses
    perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.


1. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan dan
  Manusia
        Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya.
  Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh hewan semakin besar
  atau semakin panjang. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada hewan
  dan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) makhluk hidup dan
  faktor dari luar (eksternal).

  a. Faktor internal
     Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan
     perkembangan antara lain sebagai berikut.
     1) Gen
        Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari induknya. Sifat-
        sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis hewan berbeda.
     2) Hormon
        Hormon      memengaruhi       aktivitas   di   dalam   tubuh.    Hormon     yang
        mempengaruhi          pertumbuhan   hewan dan      manusia      disebut   hormon
        somatotrof.


  b. Faktor eksternal
    Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar. Faktor
    dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan
    manusia adalah sebagai berikut.
    1) Makanan
       Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga dan
       zat pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat,
       sedangkan sumber pembangun tubuh adalah protein. Ketercukupan
       kebutuhan makanan akan menjadikan hewan
atau manusia tumbuh optimal.
    2) Sinar matahari
       Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi
       vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari
       makanan.
    3) Aktivitas fisik
       Kegiatan fisik, misalnya olahraga
    4) Suhu
       Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun manusia.


2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
       Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor dalam
  dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
  tumbuhan antara lain sebagai berikut.
  a. Hormon
    Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
    antara lain sebagai berikut.
    1) Auksin
       Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan pertumbuhan,
       dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta penuaan dan pengguguran.
    2) Giberelin
       Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta merangsang
       aktivitas   enzim    amylase   dan   proteinase   yang   berperan   dalam
       perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan
       tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan buah
       secara parthenogenesis.
    3) Sitokinin
       Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang
       ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang terdapat pada Zea
       mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah merangsang pembelahan sel,
       merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus,
menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan
    memanjang.
  4) Asam absisat
    Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, sebab ada juga
    yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat. Fungsi asam absisat
    adalah    menghambat     pembelahan   dan   pemanjangan    sel,   menunda
    pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim
    kering, dan membantu peluruhan daun pada musim kering.

b. Genetik
  Faktor genetik yang       diturunkan dari induknya    sangat memengaruhi
  pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun faktor luar yang
  memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di antaranya
  adalah sebagai berikut.
  1) Suhu
    Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis, transpirasi,
    dan reproduksi.
  2) Cahaya
    Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Namun,
    pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat pertumbuhan
    kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang gelap lebih cepat
    tumbuh dibandingkan di tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di
    tempat yang gelap disebut etiolasi.


c. Kelembaban
  Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi) serta
  penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka transpirasi
  akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk menyerap makanan
  dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan tumbuhan.
d. Oksigen
     Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian tubuh
     tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar untuk
     menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan tumbuhan untuk respirasi.


  e. Air dan zat hara
    Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk pembentukan
    berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan tanaman.
    Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan biji. Air juga sangat penting
    untuk membentuk vakuola sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai
    pelarut zat hara agar dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi


C. Metamorfosis dan Metagenesis
         Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada
  yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya.
  1. Metamorfosis
     Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu
     selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis
     melibatkan     perubahan   bentuk   atau   struktur melalui   beberapa   tahap
     pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua
     tipe, yaitu:
     a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme) Metamorfosis disebut sempurna
        apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-
        tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum
        menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu kupu akan bertelur. Telur
        kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat.
        Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan
        akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
     b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme). Metamorfosis disebut
        tidak sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok.
        Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan
belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui
     perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.


     Gambar Metamorfosis tidak sempurna         Gambar metamorfosis sempurna




2. Metagenesis
  Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi
  perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan
  metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau
  pergantian siklus, yaitu:
  a. Siklus seksual (generatif)
    Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
   Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

                         Siklus Tumbuhan Paku
PERKEMBANGAN PADA MANUSIA




Perkembangan manusia setelah lahir dimulai dari masa bayi dan anak-anak, masa
remaja (puber), dewasa, dan masa tua (manula).


A. Masa Balita
         Masa Balita (0-4 tahun) Awal masa pertumbuhan di luar rahim dan terjadi
  pertumbuhan yang sangat cepat. Kekebalan tubuh belum berkembang, karena itu
  balita mudah terkena penyakit. Imunisasi akan membentuk kekebalan tubuh
  manusia


B. Masa Anak-anak
        Tahapan berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6
  tahun hingga 10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai
  meningkat.     Pertumbuhan   meliputi   tinggi   badan,   berat   badan   disertai
  perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental.

C. Masa Remaja
        Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa
  anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
  sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini
  berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada
perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki.
Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Pesatnya
perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual.
     Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi. Salah satu
ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun
pada laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada
masa remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin
sekunder.


1. Ciri-ciri kelamin primer
  a. Mulai berfungsinya organ reproduksi
            Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan
     hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang testis untuk
     menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai
     memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini memengaruhi
     perkembangan organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi
     ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.


  b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami
     menstruasi
             Dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-laki terjadi
     mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda bahwa seorang
     laki-laki telah akil balig. Organ reproduksi yang telah aktif pada anak
     perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Ketika memasuki masa
     pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu
     menghasilkan sel telur (ovum).


2. Ciri-ciri kelamin sekunder
        Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki
  dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain
  payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat
kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak lakilaki
    adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di
    sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang.


D. Masa Dewasa
       Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan
  sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak
  telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah matang.
  Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang
  dengan sempurna.


E. Masa Tua (Manula)
       Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak
  perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan
  fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain
  persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit
  kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat
  indera, baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua
  lebih cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit
  semakin lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga
  orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.
SISTEM GERAK

A. RANGKA TUBUH MANUSIA
  1. Fungsi Rangka
         Manusia dapat berdiri tegak dan mempunyai bentuk tubuh karena
    ditunjang oleh rangka yang terdapat di dalam tubuh. Adapun fungsi rangka
    manusia adalah sebagai berikut :
    a. Penegak dan pemberi bentuk tubuh.
    b. Tempat sangkutan atau menempelnya otot-otot.
    c. Pelindung alat-alat atau organ-organ penting seperti otak, jantung dan paru-
      paru.
    d. Tempat penyimpan zat kapur dan juga pembentukan sel-sel darah merah
      dan sel-sel darah putih.
         Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang dengan berbagai bentuk. Jenis
    tulang dapat dikelompokkan berdasarkan struktur zat penyusunnya dan
    bentuk-bentuknya serta letaknya
Gambar Rangka Manusia
2. Jenis-jenis Tulang
         Tulang    penyusun    rangka    dapat    dibedakan    berdasarkan     unsur
  pembentuknya yaitu tulang rawan (lunak) dan tulang sejati (keras).

  a. Tulang Rawan (cartilago)
          Tulang rawan adalah tulang yang didominasi oleh zat pembentuk
     tulang, zat organik kondrin, berupa protein sehingga memungkinkan tulang
     ini lentur dan lunak. Bagian luar tulang ini terdiri dari zat intraseluler mirip
     jelly mengandung serat kolagen dan elastin. Dalam zat inter-seluler ini
     terdapat rongga-ronga yang mengandung kondrin.


     Ada 3 bentuk tulang rawan, yaitu:
    •              Tulang rawan hialin, yaitu tulang rawan berwarna biru dan
        seratnya terdiri dari kolagen. Sedangkan kondrositnya berada dalam
        kapsul. Tulang ini mengalami osifikasi yang lama kelamaan menjadi
        tulang keras. Contoh : tulang ubun-ubun bayi pada mulanyalunak, yang
        lama kelamaan akan mengeras (perhatikan gambar).

    •              Tulang rawan elastis, yaitu tulang rawan berwarna kuning
        karena banyak mengandung serat elastis., yang juga ada kolagen. Lebih
        kenyal dari tulang rawan yang lain. Contoh: tulang rawan daun telinga,
        cuping hidung, katup napas, saluran eustachius (penghubung telinga
        tengah dengan tekak), dan lain-lain (perhatikan gambar ).

    •              Tulang rawan serabut (fibrosa), yaitu tulang rawan yang
        serat-seratnya terdiri dari kolagen, ditambah sedikit elastis. Contohnya
        antar ruas-ruas tulang punggung, antara gelang panggul dan beberapa
        ligamen. (perhatikan gambar ).
b. Tulang Sejati (keras)
          Tulang keras atau osteon adalah tulang-tulang yang tersusun atas
  senyawa kalsium dan fosfat, yang menjadikannya keras. Di dalam tulang
  ini terdapat Sistem Havers yang tersusun atas saluran-saluran yang sejajar
  dengan sumbu tulang yang disebut canalis havers. Di dalam saluran ini
  terdapat saraf, dan pembuluh darah yang menyalurkan sari makanan
  (nutrisi) sehingga tulang dapat tumbuh.

  Tulang keras ini ada 3 bentuk, yaitu tulang pipa, tulang pipih dan
  tulang pendek.
  •           Tulang Pipa
      Tulang ini berbetuk pipa bulat panjang. Terdiri dari bagian ujung-
      ujungnya (epifise), bagian tengah (diafise), dan bagian antara diafise
      dengan epifise berupa cakram epifise.
      Di dalam tulang ini terdapat sumsum kuning yang mengandung lemak,
      sebagai cadangan untuk sewaktu-waktu bisa berubah menjadi sumsum
      merah .Contohnya tulang paha, tulang kering, tulang betis, dan lain-lain.

  •           Tulang Pipih
      Tulang ini berbentuk pipih. Di dalamnya terdapat rongga yang berisi
      sumsum merah sebagai tempat pembentuk sel-sel darah merah dan putih.
      Contohnya tulang dada, tulang panggul, tengkorak, tulang bahu, dan lain-
      lain.

  •           Tulang Pendek
      Tulang ini bentuknya pendek-pendek tidak beraturan. Di dalamnya juga
      terdapat sumsum merah. Contohnya tulang-tulang pada pergelangan
      tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang, dan lain-lain.
Gambar bentuk tulang
3. Tulang-tulang Penyusun Rangka
      1.1 Tulang tengkorak Manusia, terbentuk oleh :
          a. Tulang tempurung kepala (kranium)
          b. Tulang muka dan rahang

      1.2 Rangka Badan
          a. Ruas-ruas tulang belakang
          b. Tulang rusuk
          c. Tulang gelang

      1.3 Rangka Anggota Gerak
          a. Anggota gerak atas
          b. Anggota gerak bawah




B. PERSENDIAN
       Rangka tubuh manusia saling berhubungan dan bersambungan satu sama
lainnya. Hubungan antar tu-ang ini disebut sendi. Ada sendi yang dapat digerakkan
dan ada pula sendi yang tidak dapat dige-rakkan.

       Agar persendian itu tidak lepas, pada daerah persendian ini terdapat jaringan
ikat yang disebut dengan ligamen. Jaringan ini berfungsi untuk mencegah pergeseran
persendian. Berikut ini marilah kita kenali lebih lanjut macam-macam sendi!




                                                                 Sendi mati
Sendi gerak




                                                          Sendi kaku


Ada 3 macam persendian, yaitu :
 Sendi mati     (sinartrosis), adalah hubungan antar tulang yang tidak dapat
   digerakkan..Contoh hubungan antar tulang tengkorak.
 Sendi kaku (amfiartrosis),   adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
   adanya sedikit gerakan. Contohnya hubungan tulang-tulang rusuk dan tulang
   dada.
 Sendi gerak (diartrosis), adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan
   terjadinya gerakan. Contoh hubungan tulang lengan atas dengan gelang bahu.
Selanjutnya ada beberapa bentuk sendi gerak, tergantung pada bentuk-bentuk
tulang yang bertemu pada persendian itu.
 Sendi putar, adalah persendian antara tulang atlas dan tulang pemutar,
    memungkinkan kepala bergerak berputar.
 Sendi engsel, adalah sendi gerakannya hanya satu arah saja seperti engsel pintu.
    Contoh pada siku dan lutut.
 Sendi peluru        (endartrosis),   adalah   sendi yang memungkinkan gerakan
    memutar ke segala arah. Hal ini terjadi apabila bonggol tulang tepat masuk ke
    dalam mangkok tulang lainnya. Contoh sendi pangkal paha dan pangkal lengan.
 Sendi geser atau sendi luncur, adalah sendi yang permukaan tulang-tulang saling
    bergerak berbentuk datar. Contoh sendi pada ruas tulang belakang. Hubungan
    an tar tulang ini memungkinkan          orang melakukan gerakan menggeliat,
    membungkuk, dan menengadah.
 Sendi pelana, adalah persendian yang membentuk seperti pelana, berporos dua
    dapat ber gerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda. Contohnya pada
    sendi pada ibu jari.



C. OTOT
       Otot (musculus) adalah sejenis jaringan yang berfungsi untuk kontraksi atau
pergerakan bagian-bagian tubuh manusia dan vertebrata lainnya. Di dalam kehidupan
sehari-hari otot ini dikenal sebagai daging, yaitu otot pembungkus rangka tubuh.

       Otot manusia dapat dibedakan dalam 3 bentuk, yaitu otot polos, lurik, dan
otot jantung. Pengelom-pokan otot dibedakan berdasarkan kerja dan bentuk sel-sel
penyusunnya.
• Otot polos, yaitu otot-otot yang tersusun atas sel-sel otot berbentuk gelendong
   dan hanya mempunyai sebuah inti sel yang terletak di tengah-tengahnya.
   Bekerjanya di bawah saraf otonom (tak sadar), kerjanya tak disadari. Otot ini
ditemukan pada saluran alat-alat tubuh bagian dalam seperti saluran pencernaan,
    pernapasan, pembuluh darah, dan lain-lain.
•   Otot lurik, yaitu otot-otot yang tersusun atas sel-sel yang mengandung pita gelap
    dengan banyak inti sel membentuk serabut panjang, terang berselang-seling
    teratur seperti lurik. Kerjanya di bawah saraf somatis (sadar), kerjanya disadari,
    terdapat pada bagian luar tubuh sebagai pembungkus rangka.

•       Otot jantung, yaitu sel-sel otot penyusun jantung tersusun atas sel-sel seperti
    sel lurik., tetapi banyak tempat di samping kebanyakan sel otot dalam letak
    sejajar. Ada yang miring dan seperti menyambung dengan sel-sel yang letaknya
    datar itu, sehingga keseluruhan otot jantung membentuk anyaman. Kerja otot
    jantung ini tidak sadar.

                               Gambar macam-macam otot




    Gambar otot polos               Gambar otot lurik        Gambar otot jantung



Bagaimana cara otot bekerja ?
Otot-otot   dapat   bekerja     karena   memiliki   kemampuan    untuk    berkontraksi
(mengembang) dan relaksasi (istirahat). Otot akan berkontraksi bila ada rangsangan
yang mengenai sel-sel tersebut. Rangsangan disampaikan ke otot oleh serabut-
serabut saraf. Jika otot berkontraksi maka berkas otot akan memendek dan
diameternya membesar dan terasa keras. Sebaliknya jika otot relaksasi maka berkas
otot akan memanjang dan berdiameter lebih kecil dan terasa lunak.



Ketika berkontraksi otot-otot memerlukan energi. Glukosa adalah bentuk energi
kimia yang akan terurai menjadi energi mekanis saat otot berkerja. Apabila glukosa
ini berkurang karena digunakan maka otot akan lelah. Oleh karena itu otot perlu
istirahat. Pada saat istirahat itulah kembali kekurangan glukosa ditambah. Otot-otot
yang bekerja menghasilkan gerakan yang saling berkerja sama (sinergis) dan ada
yang berlawanan (antagonis). Contoh-contoh otot-otot yang berkerja sinergis adalah
otot leher saat kepala diputarkan, otot bahu dan lengan saat lengan digerakkan.

Contoh-contoh otot-otot yang bekerja antagonis adalah kegiatan menggerakkan
rahang bawah ke muka dan belakang dan gerakan lengan ke samping atau ke atas.


D. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA TULANG DAN OTOT
Kelainan yang terjadi pada tulang akan mempengaruhi bentuk tubuh manusia.
Kelainan ini terjadi karena sikap dan kebiasaan sehari-hari yang salah. Apalagi
dilakukan saat usia pertum-buhan. Berikut ini contoh-coontoh kelainan tulang karena
sikap dan kebiasaan yang salah tersebut.

•    Lordosis, kelainan bentuk tulang belakang yang melengkung bagian atas dan
    bawahnya, sehingga tulang belakang tidak lurus tetapi melengkung ke depan. Hal
    ini terjadi karena kebiasaan duduk yang terlalu condong ke depan.

•   Kifosis, kelainan bentuk tulang belakang melengkung ke belakang. Hal ini terjadi
    karena ke-biasaan duduk yang terlalu dekat dengan meja sehingga tulang pung-
    gung melengkung ke be-lakang.

• Skoliosis, kelainan bentuk tulang miring ke kiri atau ke kanan. Hal ini terjadi ka-
    rena   bahu kiri atau kanan selalu memikul beban yang berat terus menerus
    sehing-ga tulang belakang akan ber-bentuk seperti huruf S.
Kekurangan asupan gizi atau vitamin dan mineral juga dapat menyebabkan
kelainan-kelainan pada tulang. Perhatikan contoh-contoh berikut!

• Riketsia,tulang kaki berbentuk O atau X, kelainan tulang yang disebabkan ma-
  kanan ibu saat hamil kekurangan vitamin D dan zat kapur.

• Osreoporosis (pengeroposan tulang), umumnya terjadi pada manusia dewasa
   karena kekurangan kalsium dan zat kapur.

Kecelakaan juga dapat menyebabkan kelainan tulang seperti patah tulang
(fraktura) dan retak tulang (fisura).
Sifilis yang disebabkan bakteri yang menyerang ibu hamil, dapat mengakibatkan
cacat pada anggota gerak bayi yang dilahirkannya. Virus polio yang menyerang bayi
akan menyebabkan tulang kaki bayi mengecil.
SISTEM PENCERNAAN

         Semua makhluk hidup perlu makanan untuk sumber energi dan pembangun
dalam dirinya agar dapat melanjutkan kehidupan. Begitu juga dengan manusia.
Makanan yang dimakan manusia tidak otomatis langsung begitu saja dapat dipakai
oleh tubuh tetapi harus melalui beberapa mekanisme di dalam tubuh. Proses ini
disebut pencernaan makanan. Pencernaan makanan adalah peristiwa perubahan
bentuk makanan berukuran besar menjadi zat-zat makanan (dalam bentuk molekuler)
agar dapat diserap oleh tubuh dan dipergunakan.



A. ALAT PENCERENAAN
      Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri dari saluran pencernaan dan
kelenjar pen-cernaan. Saluran pencernaan makanan merupakan beberapa organ yang
berfungsi untuk tempat lewatnya , penampungan, dan menyerap sari makanan, serta
membuang zat sisa pen-cernaan.

      Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum tenue), usus besar (colon), poros usus
(rektum), dan dubur (anus).

      Kelenjar pencernaan berfungsi sebagai organ yang menghasilkan air dan lendir
(enzim) untuk membantu proses pengangkutan, pencernaan, dan penyerapan sari
makanan. Untuk jelasnya tentang kelenjar pencernaan ini perhatikan tabel berikut !

        Saluran     Termpat produksi
No.                                               Enzim                   Fungsi Enzim
       Pencernaan

 1     Mulut        Kelenjar ludah     -Ptialin           Mengubah zat tepung menjadi gula
2   Lambung      Dinding lambung     - pepsin                Mengubah protein menjadi pepton
                                     - renin                 Mengendapkan protein susu (kasein)
                                     - H Cl (asam klorida)   Mengasamkan makanan dalam lambung
                                                             Membunuh kuman
                                                             Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin


3   Usus dua     Pankreas            - amilase               Mengubah zat tepung menjadi gula
    belas jari                       - tripsin               Mengubah protein (pepton) menjadi asam amino
                                                             Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
                                     - lipase

                                                             Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
4   Usus halus   Dinding             - lipase                Mengubah maltosa menjadi glukosa
                 usus halus                                  Mengubah pepton, albumosa menjadi asam amino
                                     - maltase               Mengubah sakarose menjadi glukosa dan fruktosa
                                     - eripsin
                                     - sakarose




                                   Gambar Alat Pencernaan


                                                                            kerongkongan


                                                                            lambung

                                                                             hati

                                                                             pankreas



                                                                             usus halus



                                                                              usus besar


                                                                              rektum
B. PROSES PENCERNAAN
    Proses pencernaan terjadi dalam dua bentuk, yaitu pencernaan mekanik dan
kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses pencernaan yang melibatkan organ-
organ pencernaan Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang dibantu oleh
enzim pencernaan.

1. Rongga Mulut
          Di dalam rongga mulut terdapat lidah dan gigi serta kelenjar ludah. Di sini
terjadi proses pencernaan secara mekanik oleh gigi yang dapat menghaluskan
makanan kasar menjadi butiran kecil. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin
untuk proses pencernaan makanan secara kimiawi. Lidah dapat membantu
mengecap, dan menelan makanan, selain itu lidah juga untuk membantu bicara.



                                                                 (rongga mulut)
                                                                  (rongga hidung)

   Kelanjar
   parotis




                                                          Kelenjar sublingualis

                                                  Kelenjar Sub    mandibularis



a. Gigi
Gigi dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu :
1. Gigi Seri (incicivus), berfungsi memotong makanan. Bentuknya tipis, lebar
    seperti kapak
2. Gigi taring         (caninus),    berfungsi       merobek         atau      mengoyak makanan.
    Bentuknya runcing seperti tombak.
3. Geraham muka (premolar) dan belakang (molar) berfungsi menggiling dan
    menghaluskan makanan. Bentuk permukaannya rata, akarnya bercabang.

Geraham dikelompokkan menjadi geraham muka dan belakang berdasarkan usia
pertum-buhannya. Geraham muka tumbuh pada usia anak-anak. Ketika bayi baru
lahir, belum ada gigi terlihat. Gigi pertama tumbuh adalah gigi seri, biasanya pada
sekitar usia 6 bulan.

Selanjutnya pada usia 6 tahun, semua gigi anak-anak sudah tumbuh, terdiri dari 4
gigi seri, 2 gigi taring, dan 4 geraham dirahang atas dan bawah. Jumlah seluruh gigi
anak-anak 20 buah dan gigi ini disebut dengan gigi susu.

Setelah 6 tahun gigi susu berangsur-angsur tanggal dan diganti dengan gigi tetap.
Biasanya geraham bertambah sebanyak 12 buah, yaitu 6 pada rahang bawah dan 6 di
rahang atas. Sehingga gigi berjumlah seluruhnya 32 buah. Geraham yang tumbuh
terakhir adalah geraham bungsu biasanya pada usia 17 tahun sampai 25 tahun.



                                       Rumus gigi susu :


                             GD (PM)        T (C)          S (I)     S (I)     T (C)       GD (PM)

         Rahang atas            2              1            2          2        1             2


         Rahang bawah           2              1            2          2        1             2



                                     Rumus gigi dewasa :

                       GB      GD      T (C)       S (I)     S (I)     T (C)        GD (PM)          GB
                       (M)    (PM)                                                                   (M)
         Rahang
         atas           3       2       1           2           2          1           2              3
         Rahang
         bawah          3       2       1           2           2          1           2              3
Keterangan : S (I)    = gigi seri (incisivus)   GD (PM) = gigi depan (premolar)
              T (C)   = gigi taring (caninus)   GB (M) = gigi belakang (molar)




                          Gambar Macam-macam Gigi


Berdasarkan struktur anatominya, gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai
berikut :
1. Email (enamel) yaitu lapisan terluar, keras berwarna putih kekuningan,
     mengkilap, dan       berfungsi sebagai pelindung.
2.    Tulang gigi (dentin), bagian yang banyak mengandung zat kapur (kalsium
     karbonat).
3. Rongga gigi (pulpa), bagian yang berisi pembuluh darah dan urat saraf.
     Apabila kita mengalami kerusakan gigi (gigi lubang) sudah sampai ke
     rongga gigi ini maka kita akan sakit yang sangat hebat.
4. Gusi, bagian yang menutupi leher gigi (bagian gigi yang terbungkus oleh
     gusi).
5. Semen, bagian yang melapisi tulang gigi sebagai pelekat gigi dengan tulang
     rahang.
6. Pembuluh darah dan saraf, penghantar sari makanan ke gigi dan saraf serta
     indera perasa.
Gambar struktur anatomi gigi




                                                                       Email
                                                                         dentin
                                                                   rongga gigi
      gusi

                                                                   Pembuluh darah

                                                                     semen


                                                                   saraf



b. Kelenjar Ludah (Glandula Salivaris)
Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva) yang mengandung enzim ptialin atau
amilase. Enzim tersebut berfungsi mengubah karbohidrat menjadi maltosa, glukosa,
membasahi makanan, mencegah kekeringan mulut, dan melancarkan fungsi indera
pengecap.


Ada 3 pasang elenjar ludah,yaitu :
• Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
• Kelenjar submaksilaris, terletak di dekat geraham
• Kelenjar submandibularis, dekat rahang bawah.
• Kelenjar sublingualis, di bawah lidah.


c. Lidah
Lidah tersusun oleh otot dan terletak di dasar mulut. Permukaannya tidak rata,
mempunyai tonjolan-tonjolan (papila) yang merupakan kuncup pengecap.


Fungsi lidah adalah :
• Sebagai indera pengecap atau perasa
• Sebagai pengatur letak makanan saat mengunyah
• Pembantu proses menelan makanan
• Membantu membersihkan rongga mulut
• Membantu saat berbicara (bercakap-cakap).


2. Kerongkongan (esofagus)
    Kerongkongan adalah organ yang berbentuk tabung, berotot, dan berdinding tebal
menuju lambung dengan panjang kurang lebih 25 cm. Sebelum masuk ke
kerongkongan makanan terlebih dahulu melalui tekak (faring), yaitu saluran yang
memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan.


    Faring merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran
makanan. Di pangkal faring ini terdapat epiglotis, yaitu klep yang dapat membuka
dan menutup.


    Saat makanan masuk ke kerongkongan maka epiglotis tertutup ke arah saluran
pernapasan. Dinding kerongkongan mengeluarkan lendir (mukosa) untuk membasahi
makanan.

    Setelah makanan masuk kerongkongan maka otot polos penyusun kerongkongan
akan berkontraksi menimbulkan gerakan seperti meremas-remas, gerakan ini disebut
gerakan peristaltik. Akibat gerakan inilah makanan akan terdorong memasuki
lambung.


3. Lambung (Ventrikulus)
Lambung adalah kantong besar yang terletak di sebelah kiri atas rongga perut
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu :
•   Bagian atas (kardiak), bagian ini akan terbuka jika makanan akan masuk dan
tertutup
•   kembali mencegah makanan kembali ke mulut.
•   Bagian tengah (fundus)
• Bagian bawah (pilorus), bagian yang mengatur agar keluar dari lambung masuk
    ke usus 12 jari (duodenum).
Di dalam lambung terjadi proses makanan secara mekanik dan kimiawi. Dinding
lambung tersusun atas otot polos yang berlapis-lapis. Apabila otot ini berkontraksi
makanan akan teraduk, saling bergesekan sehingga membentuk kalus. Proses ini
disebut pencernaan secara mekanik.

Dinding lambung menghasilkan getah lambung yang membantu proses pencernaan
makanan, proses ini disebut pencernaan kimiawi.


Kelenjar yang dihasilkan dinding lambung adalah :
• Pepsin mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil disebut pepton.Enzim
    ini belum aktif. Untuk mengaktifkannya diperlukan asam klorida (HCl).
• Asam klorida (H Cl), berfungsi mengasamkan makanan, membunuh kuman yang
    masuk bersama makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
• Renin berfungsi mengendapkan protein susu (kasein) dari air susu.


4. Usus Halus (Intestinum tenue)
    Usus halus adalah organ pencernaan yang paling panjang, terdiri dari :

    a. Usus 12 jari (duodenum)
      Pada usus 12 jari bermuara 2 saluran kelenjar, yaitu dari saluran empedu dan
      saluran pankreas
      Saluran empedu mengeluarkan cairan empedu (bilus) yang dihasilkan hati.

      Hati merupakan kelenjar yang terletak di rongga perut sebelah kanan, berwarna
      kemerahan dengan berat sekitar 2 kg. Fungsi hati adalah penawar racun,
      menyimpan gula dalam bentuk glikogen, dan membuat vitamin A.
Empedu yang dihasilkan hati ditampung dalam kantong empedu. Kemudian
       dikeluarkan ke dalam usus 12 jari yang berfungsi mengemulsi lemak.

       Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang terletak di rongga perut
       di bawah lambung.
   Enzim yang dihasilkannya adalah :
   •     Amilase, mengubah tepung menjadi glukosa
   •     Tripsin, mengubah pepton menjadi asam amino
   •     Lipase, mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.


   b. Usus kosong (yeyenum)
       Usus kosong ini memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Di sini terjadi akhir
   proses pencernaan secara kimiawi. Bagian ini juga mengahsilkan enzim yang
   sama dengan pankreas.


   c. Usus Penyerapan (ileum)
        Panjang usus ini ± 3,6 meter, permukaannya berlipat-lipat (berjonjot)
   sehingga memperkuat bidang penyerapan, sehingga penyerapan lebih cepat. Di
   dinding usus ini terdapat jaringan pembuluh kapiler darah yang membawa asam
   amino, glokosa, vitamin dan mineral.

       Selain itu di sini juga ada pembuluh kil (getah bening) yang membawa asam
   lemak dan gliserol ke pembuluh balik besar di bawah selangka kiri. Sisa
   makanan yang tidak diserap oleh usus ini masuk ke usus besar.

       Di perbatasan usus halus dan usus besar terdapat usus buntu, dengan umbai
   cacing (apendiks) pada sisi bawahnya.


5. Usus Besar (Intestinum crassum)
Usus ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :
• Usus tebal (colon), usus ini memiliki bagian yang naik, mendatar, dan menurun .
  Fungsinya adalah mengatur kadar air dalam usus, membusukkan sisa makanan
  yang dibantu oleh bakteri pembusuk (Escerichia coli), dan membentuk vitamin K.

• Poros usus (rektum), bagian akhir dari usus besar, dan bermuara di anus. Bagian
  ini terdiri 2 otot gelang, satu berada di dalam berbentuk otot polos, dan satu lagi
  di luar berbentuk otot lurik.
                     Gambar Usus besar dengan bagian-bagiannya



       (usus besar
         mendatar)



                                                                        (usus besar
                                                                        menurun)
       (usus besar
        mendaki)




                                                                      dubur


C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SITEM PENCERNAAN
   1. Pada rongga mulut :
      • Sariawan, karena kekurangan vitamin C
      • Parotitis, infeksi kelnjar parotis (gondong)
      • Xerostomid, produksi saliva (ludah) sedikit.


   2. Pada lambung.
      • Gastritis, radang pada lambung (maag) disebabkan keracunan makanan,

         stres, makanan tidak teratur, dan menurunnya produksi getah lambung.
3. Pada usus halus
  • Sindrom malabsorbsi (kekurangan asam amino) akibatnya usus halus
     dipotong

4. Pada kolon
  • Diare, infeksi kuman hingga feses encer
  • Apendisitis, infeksi umbai cacaing
  • Konstipasi (sembelit), feses mengeras


5. Flatus, gas yang masuk ke saluran pencernaan melalui udara yang tertelan,
  sebagai hasil kerja bakteri dan gas yang berdifusi dengan darah.

6. Mual, gejala awal muntah

7. Muntah, usaha saluran pemcernaan membersihkan dirinya sendiri saat
  terinfeksi atau sangat terangsang.

8. Gagal pankreas, menyebabkan pencernaan lemak, karbohidrat, dan protein
  terganggu.

9. Ulkus peptikum, gangguan pada usus 12 jari.
SISTEM PERNAPASAN


A. HAKEKAT BERNAFAS
    Bernapas adalah peristiwa menghirup dan menghembuskan udara oleh makhluk
hidup. Oksigen adalah gas yang diambil dari udara yang dipakai oleh sel-sel tubuh
untuk membakar (mengoksidasi) makanan menjadi energi. Selanjutnya dalam
peristiwa ini juga terbentuk zat sisa yang dibuang keluar yaitu karbondioksida dan
uap air. Peristiwa ini dikenal juga dengan istilah respirasi.


    Respirasi pada manusia dan vertebrata berlangsung secara eksternal dan
internal. Pernapasan eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara
udara luar dengan darah.

    Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dengan karbondioksida antara
darah dengan sel-sel yang membutuhkan. Oksigen yang telah dihirup oleh organ-
organ pernapasan selanjutnya diserap oleh darah dan dikirim ke seluruh sel-sel
tubuh.

      Pada sel-sel tubuh terjadi reaksi oksigen dengan zat makanan sehingga timbul
energi yang dipakai untuk aktivitas kehidupan. Zat sisa yang terbentuk dikembalikan
ke darah dan dibu-ang kembali ke luar tubuh melalui organ-organ pernapasan.
Peristiwa ini disebut dengan isti-lah oksidasi biologis.
B. Sistem Pernapasan Manusia
    Sistem pernapasan manusia tersusun dari organ-organ pernapasan yang bekerja
sama menjalankan proses pernapasan manusia. Organ-organ pernapasan tersusun
atas rongga hidung, pangkal teng-gorok, batang tenggorok, dan paru-paru. Lihat
gambar



                      Hidung

                    Rongga Hidung
                    Pangkal Tenggorok

                    Batang Tenggorok


                 Cabang batang tenggorok


                                Paru – paru




1. Organ-organ Pernapasan
   a. Rongga hidung
   Rongga hidung memiliki rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring udara
   yang masuk dari debu dan kotoran lainnya. Di dalam rongga hidung terdapat
   selaput lendir yang menjaga kesta-bilan suhu udara yang masuk sesuai dengan
   suhu tubuh manusia.

   b. Pangkal tenggorok (Laring)
   Udara yang masuk ke rongga hidung terus masuk ke pangkal tenggorok. Pangkal
   tenggorok tediri dari tulang-tulang rawan yang membentuk jakun. Di sini
   terdapat cabang saluran pernapasan dan saluran makanan yang dibatasi oleh
   epiglotis ,yaitu katup untuk mencegah agar makanan tidak masuk ke saluran
   pernapasan.
Bila kita bernapas katup ini akan menutup saluran makanan, dan saat kita
menelan makanan katup ini menutup saluran pernapasan. Oleh karena itu saat
kita makan diusahakan tidak sambil berbicara, karena pada saat yang bersamaan,
makan dan berbicara akan membuat katup ini tidak bekerja dengan semestinya.
Hal ini akan mengakibatkan kita akan tersedak.



c. Batang Tenggorok (Trakea)
Trakea ini tersusun juga dari tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin yang
diselang-selingi oleh otot polos yang melingkar. Terletak di depan kerongkongan,
penghubung antara rongga hidung dan paru-paru.

Pada trakea ini juga terdapat bulu-bulu getar yang juga berfungsi untuk
menyaring debu-debu udara yang masuk. Jika debu-debu ini sudah menumpuk di
trakea maka kita akan bersin (melesit).


d. Paru-paru (Pulmo)
Pada ujung trakea terdapat cabang dua buah yaitu cabang batang tenggorok
(bronkus), ma-sing-masing cabang masuk ke paru-paru kanan dan kiri.
Selanjutnya bronkus ini bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus.

Di ujung bronkiolus terdapat alveolus atau gelembung-gelembung udara yang
diselimuti oleh kapiler darah.

Paru-paru kiri memiliki dua gelambir dan kanan tiga gelambir. Ukuran paru-paru
kiri lebih kecil dari paru-paru kanan.

Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura).Pada paru-paru manusia
terdapat kira-kira 700 juta alveolus. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran udara
(oksigen dengan karbondioksida).
Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah dan karbondioksida serta zat sisa
   lainnya dari darah masuk ke alveolus terus kembali ke hidung dan dibuang ke
   luar. (Lihat gambar 4.3)




2. Proses Pernapasan
      Proses pernapasan terdiri dari inspirasi (masuknya udara pernapasan ke dalam
paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara pernapasan dari paru-paru). Peristiwa
inspirasi dapat terjadi jika rongga dada membesar. Tekanan udara dalam paru-paru
kecil sehingga udara dari luar ma-suk.

      Sebaliknya ketika ekspirasi rongga dada mengecil sehingga tekanan udara
dalam paru-paru besar maka udara akan terhembus keluar. Membesar dan
mengecilnya rongga dada ini terjadi karena adanya kerja sama antara tulang-tulang
rusuk dengan otot-otot diafragma (sekat antara rongga perut dengan rongga dada).

      Jika diafragma berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan terangkat maka
terjadilah inspirasi. Saat diafragma relaksasi dan tualng-tulang rusuk kembali ke
keadaan semula maka terjadilah ekspirasi. Hal ini akan sama dengan hukum Boyle
pada pelajaran fisikamu .

     Mekanisme pernapasan manusia ada dua macam yaitu pernapasan dada dan
perut. Pernapasan dada terjadi apabila otot-otot tulang rusuk berkontraksi, tulang-
tulang rusuk akan terangkat sehingga rongga dada membesar. Akibat rongga dada
membesar tekanan udara dalam rongga dada mengecil maka udara luar masuk paru-
paru. Sebaliknya jika otot-otot tulang rusuk relaksasi maka rongga dada akan
mengecil, maka udara dalam akan ke luar.
Pernapasan perut terjadi bila otot-otot diafragma berkontraksi bentuknya
mendatar maka rongga membesar dan udara luar masuk. Jika otot-otot diafragma
relaksasi maka kedudukan diafragma mencekung ke atas dan rongga dada mengecil,
udara dalam akan ke luar. (Lihat gambar)




3. Kapasitas Paru-paru
     Volume udara pernapasan saat bernapas biasa disebut udara tidal. Volume
udara pernapasan ini sekitar 500 ml. Jika kita menarik napas sekuat-kuatnya maka
volume udara dapat masuk paru-paru sekitar 1500 ml. Volume ini disebut udara
koplementer.
      Setelah bernapas biasa, kita masih bisa menghembuskan nafas sekuat-kuatnya
dengan volume udara sekitar 1500 ml. Volume udara ini disebut udara suplementer.
Jika kita telah menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, maka udara masih tersisa
dalam paru-paru sekitar 1000 ml. Udara ini disebut udara residu.
     Jumlah volume udara tidal, suplementer, dan koplementer disebut kapasitas
vital paru-paru. Jika kapasitas vital paru-paru dijumlahkan dengan udara residu
maka jumlah udara ini disebut kapasitas total paru-paru. Kapasitas paru-paru ini
antara setiap orang tidak sama, tergantung volume udara koplementer dan
suplementernya.




KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN
MANUSIA

Sistem pernapasan manusia dapat terganggu karena adanya kelainan dan penyakit
pada alat pernapasan. Penyakit dan kelainan ini dapat menjadikan jaringan tubuh
seseorang kekurangan oksigen. Keadaan ini disebut hipoksia .

Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :
•   Pneumonia adalah penyakit peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh
    bakteri diplococcus pneumonia .Penyakit ini menimbulkan abses pada paru-paru
    sehingga menghambat mekanisme pernafasan.

• Tuberculosis (TBC) adalah penyakit peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
    bakteri   bacillus    tuberculosis.   Bakteri   ini   juga   menyebabkan   alveolus
    mengandung banyak cairan sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida
    terganggu.

• Emfisima, adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus penuh cairan.


•    Kanker paru, biasanya disebabkan oleh rokok. Orang yang merokok adalah
    perokok aktif dan orang disekitarnya yang ikut menghirup rokok disebut perokok
    pasif. Keduanya dapat terkena kan-ker paru. Untuk itu dianjurkan tidak merokok
    di tempat umum seperti di dalam kendaran umum, gedung pertemuan, sekolah
    dan tempat lainnya.

•   Asma adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh alergi psikis atau
    penyakit turun-an/bawaan. Gejala yang tampak pada penderita sukar bernapas,
    bunyi mendesis-desis, dan batuk-batuk
• Tenggelam, menyebabkan seseorang menderita kram pada otot saluran pernafasan
    sehingga udara pernafasan tertutup. Air juga dapat masuk ke dalam alveolus
    sehingga orang tidak mampu bernapas. Untuk menolong orang tenggelam dapat
    dilakukan perna-pasan buatan sebagi pertolongan pertama saat kecelakaan

    SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
.

A. DARAH
       Darah merupakan jaringan yang berperan dalam mengedarkan sari-sari
makanan, oksigen, dan hormon ke seluruh bagian tubuh manusia. Zat sisa
metaboliske tubuh seperti karbondioksida dan uap air serta zat-zat lain yang tidak
diperlukan oleh tubuh juga diangkut oleh darah untuk dibuang ke luar melalui organ-
organ pengeluaran. Selain itu darah juga dapat membunuh bibit penyakit yang
masuk. Menjaga kestabilan suhu tubuh juga merupakan fungsi darah.
      Darah berwujud cairan yang berwarna kemerahan. Kadar kemerahan ini
tergantung pada kadar oksi-gen dan karbondioksida yang dikandungnya.
      Warna merah tua jika banyak mengandung karbondioksida dan merah cerah
jika banyak mengandung oksigen. Cairan darah mengandung plasma darah dan sel-
sel darah.
      Komposisi plasma darah atau cairan darah dan sel-sel darah sekitar 55 %
berbanding 45 %. Plasma darah terdiri dari 95 % air dan sisanya zat-zat terlarut. Sel-
sel darah tersusun atas bagian-bagian darah yang padat.


1. Plasma Darah
       Plasma darah adalah cairan darah yang mengandung air dan zat
terlarut berupa :
b. Protein darah seperti globulin, albumin, dan fibrinogen.
c. Glukosa, asam amino, gliserol dan lemak serta zat sisa makanan
d. Antibodi, hormon, dan enzim-enzim.
e. Urea, asam urat, dan lain sebagainya sisa metabolisme tubuh.
f. Natrium, kalsium, klor, dan mineral-mineral lainnya.
g. Gas-gas seperti oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.Fibrinogen adalah protein
    darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah, jika terjadi luka.

Plasma darah berfungsi sebagai pengangkut asam amino dan glukosa dari usus halus
untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Selain dari itu plasma darah juga
mengangkut zat sisa metabolisme ke ginjal dan kelenjar keringat.

1. Sel-sel Darah
•   Sel Darah Merah (eritrosit)
    Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Umurnya ± 120 hari. Setelah
    itu sel darah ini akan mati.

    Sel-sel darah merah yang rusak akan dirombak kembali di hati dan limpa.
    Bentuknya bulat pipih
    dengan dua sisi cekungan (bikonkaf). Tidak berinti.

    Jumlah sel darah ini pada orang dewasa sekitar 5 juta buah dalam 1mm. Sel ini
    berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah
    mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Karbondioksida
    diikatnya untuk dibuang ke luar melalui alat pernapasan.

•   Sel Darah Putih ( Lekosit)
     Sel darah putih dibentuk di sumsum merah tulang pipih, kelenjar limpa, dan
    limfe (getah bening). Bentuk sel tidak tetap dan berinti.

    Jumlahnya di dalam darah seseorang sekitar 8000 butir/mm. Fungsi sel darah ini
    adalah mem-bunuh bibit penyakit yang masuk, dengan memakan bibit penyakit
    (fagosit) . Selain dari itu juga dapat membentuk kekebalan tubuh. Umur sel darah
    ini sekitar 12 – 13 hari.

•   Keping Darah (Trombosit)
Keping darah berbentuk tidak teratur, tidak berinti, dan ukurannya sangat kecil.
   Fungsinya membantu proses pembekuan darah. Pada orang dewasa jumlahnya ±
   200.000 – 500.000 setiap mm.



                                           Gambar sel darah




                           eritrosit                          trombosit




                                                 lekosit

 Bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Saat kita terluka maka keping
darah akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini diperlukan
protorombin berubah menjadi trombin.
Fibrinogen dengan bantuan trombin dan ion calcium akan berubah menjadi benang-
benag fibrin, sehingga luka akan ditutupinya. Peristiwa ini akan lebih jelas melalui
skema berikut :

    Trombosit
      pecah


                           Enzim
                         trombokin
                            ase
        Protrombi                               Trombin
        n




                                                                     Benang
                                                                     Fibrin

                     Fibrinogen
Karl Landsteiner (1900), seorang dokter dari Austria, melakukan penelitian dan
menemukan cara melakukan penggolongan darah. Darah manusia digolongkan
menjadi 4, yaitu golongan dara A, B, O, dan AB.

Penggolongan ini berdasarkan keberadaan zat aglutinogen dan aglutinin dalam
darah. Jika seseorang darahnya mengandung aglutinogen A dan plasma darahnya
mengandung aglutinin β maka darahnya bergolongan A.

Sebaliknya jika darah seseorang mengandung aglutingen B plasma darahnya
mengandung aglutinin α maka gongan darahnya adalah B.

Jika seseorang tidak memiliki aglutinogen A dan B tetapi memiliki aglutinin α
dan β maka golongan darahnya adalah O.

Sebaliknya jika memiliki aglutinogen A dan B tidak ada aglutinin α dan β,
golongan darahnya adalah AB.

Golongan darah seseorang penting diketahui untuk proses transfusi (pemindahan)
darah. Donor adalah orang yang menyumbangkan darah. Resipien adalah orang yang
menerima sumbangan darah.

Berikut ini adalah ketentuan transfusi darah.
1. Golongan darah A dapat mendonor kepada golongan darah A dan AB
2. Golongan darah B dapat mendonor kepada golongan darah B dan AB
3. Golongan darah O dapat mendonor kepada A, B, AB, dan O. Orang yang
   memiliki golongan darah ini disebut donor universal.
4. Golongan darah AB, menerima dari A,B,AB, dan O. Orang yang bergolongan
   darah ini disebut resipien universal.
Skema tranfusi darah



                                      AB           AB



       A             A
                                                                 B               B




                                         O           O



Jika terjadi kesalahan dalam pendonoran darah akan berakibat fatal bagi si penerima,
karena darahnya akan menggumpal dan menyebabkan kematian. Dalam dunia
kedokteran sekarang, teori di atas tidak dipakai lagi karena dikuatirkan akan timbul
permasalahan lanjutan. Saat ini orang hanya melakukan pendonoran darah dengan
darah yang bergolongan sejenis.



B. JANTUNG

Jantung merupakan organ tubuh manusia yang bekerja seperti pompa. Bekerja
memompa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh.

Ukurannya sebesar genggaman tanganmu. Letaknya di sebelah kiri rongga dada,
di antara paru-paru kiri dan kanan.
Gambar Jantung

          Pembuluh balik atas                                         aorta
                                                          arteri paru-paru

             Serambi kanan                                     serambi kiri


          Bilik kanan                                            Bilik kiri

          Pembuluh
          Balik bawah

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu serambi kiri (atrium sinister) dan kanan (atrium
dexter) terletak sebelah atas. Bilik kiri dan kanan sebelah bawah.

Serambi kiri (ventrikel sinister) dengan bilik kiri (ventikel dexter) dibatasi oleh
katup/klep katup tiga daun (valvula trikuspidalis). Serambi kanan dengan bilik kanan
dibatasi oleh klep dua daun (valvula bikuspidalis).

Ke dalam serambi kiri masuk empat pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis).
Dari bilik kiri ke luar pembuluh nadi besar (aorta).


Jantung dibangun oleh otot jantung yang kerjanya tidak disadari dan bentuknya lurik.
Otot jantung dibungkus oleh selaput perikardium yang tersusun oleh jaringan epitel.

Otot dinding serambi lebih tipis dibandingkan dengan otot bilik. Hal ini berkaitan
dengan fungsi masing-masing. Serambi sebagai tempat darah masuk dan bilik
sebagai tempat darah yang dipompa keluar.


Bagaimana jantung bekerja ? Jantung bekerja ditandai dengan adanya denyut nadi.
De-nyutan ini timbul karena aliran darah yang dipompakan jantung. Denyutan ini
akan kamu rasakan pada bagian tertentu, seperti pada bagian pelipis, leher, dan
pergelangan tangan.


Saat otot jantung berelaksasi (mengendur), serambi mengembang, tekanan kecil dan
darah masuk ke serambi kanan dari seluruh tubuh. Klep antara serambi kanan dengan
bilik kanan terbuka, darah masuk bilik kanan.


Jantung yang sedang relaksasi ini disebut diastole. Pada keadaan normal tekanan
diastole ini sekitar 80 mmHg Pada saat itu juga serambi kiri berkontraksi. Klep
antara serambi kiri dan bilik kiri tertutup dan klep pada pembuluh nadi terbuka.
Darah mengalir ke seluruh tubuh. Keadaan jantung yang berkontraksi ini disebut
sistole. Tekanan sistole pada orang normal sekitar 120 mmHg.




                Gambar Sistole                    Gambar Diastole


C. PEMBULUH DARAH
Darah dapat beredar di dalam tubuh manusia melalui pembuluh darah. Ada 3 bentuk
pembu-luh darah , yaitu pembuluh balik (vena) , pembuluh nadi (arteri), dan
pembuluh kapiler.
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang keluar dari jantung. Banyak membawa darah
yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Dinding pembuluh nadi              tebal, dan kaku.
Letaknya agak ke sebelah dalam.
       Jika pembuluh ini luka, darah akan memancar keluar. Pembuluh nadi yang
paling besar disebut aorta. Denyutnya terasa dan mempunyai satu katup pada
pangkal dan perbatasan dengan bilik kiri jantung.
       Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah masuk
jantung. Kaya dengan karbondioksida.
       Bentuknya agak tipis, lebih elastis, dan terletak dekat permukaa kulit.
Pembuluh ini terlihat kebiru-biruan. Jika luka, darah hanya menetes.
       Ada 2 pembuluh balik yang besar, yaitu pembuluh balik atas (vena cava
superior), yang membawa darah dari bagian kepala ke jantung. Pembuluh balik
bawah (vena cava inferior) membawa darah dari bagian bawah badan ke jantung.
Denyut tidak terasa dan banyak me-miliki katup di sepanjang pembuluh.
       Pembuluh kapiler darah adalah pembuluh yang sangat halus, merupakan
cabang-cabang dari pembuluh nadi. Letaknya tersebar pada seluruh bagian tubuh
hingga ke jaringan-jaringan tubuh. Fungsinya adalah memberikan sari-sari makanan
dan oksigen ke jaringan, serta me-ngambil zat-zat sisa oksidasi dari jaringan.



D. PEREDARAN DARAH
       Peredaran darah manusia adalah peredaran darah tertutup dan ganda.
Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah        dalam pembuluh tanpa ujung
pangkal. Darah beredar dari jantung dan kembali ke jantung tanpa keluar dari
pembuluhnya.
       Pereredaran darah ganda atau rangkap adalah peredaran darah melalui
jantung dua kali. Peredaran darah ganda terdiri dari peredaran darah besar dan kecil.
1. Arteri paru-paru
                                                          2. Serambi kanan
                                                          3. serambi kiri
                                                          4. Bilik kanan
                                                          5. Bilik kiri
                                                          6. Aorta
                                                          7. Vena paru-paru
                                                          8. vena cava superior
                                                          9. Vena cava infeior



Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
kembali ke jantung. Darah bersih dari bilik kiri jantung di pompa ke cabang aorta.

Aorta atas membawa darah ke bagian atas dan bagian bawah tubuh. Selanjutnya
darah bere-dar ke seluruh bagian tubuh, seperti organ hati, limpa, lambung, ginjal,
dan lain-lainnya.

Selanjutnya   darah kembali menuju jantung membawa darah yang                     kaya
karbondioksida. Darah dibawa melalui pembuluh vena hingga vena cava superior
dan vena cava inferior dan darah masuk kembali ke serambi kanan jantung .

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali
ke jantung. Darah dari bilik kanan yang kaya karbondioksida di pompa ke luar menju
arteri le-wat aorta kiri dan kanan menuju paru-pari kiri dan kanan.

Sampai di paru-paru karbondioksida dilepaskan dan kemudian oksigen diikat darah.
Selan-jutnya darah yang kaya oksigen mengalir ke pembuluh balik paru-paru dan
kembali ke se-rambi kiri jantung.
Kedua peredaran darah ini berlangsung bersamaan, sehingga darah masuk jantung
dua kali. Sekali peredaran, darah masuk jantung dua kali inilah yang disebut
peredaran darah ganda Untuk jelasnya perhatikan skema peredaran darah berikut
ini..




                 Skema Peredaran darah besar

                            Arteri               vena
                                      Seluruh
    Bilik kiri                         tubuh                         Serambi
                                                                      kanan




             Skema peredaran darah kecil

    Bilik kanan      Pembuluh nadi i Paru-paru    Pembuluh balik   Serambi kiri
                       paru-paru                     paru-paru




E. PEREDARAN GETAH BENING


Apa yang mengangkut asam amino dan gliserol? Getah bening ( limfe) adalah
pengangkut asam lemak dan gliserol. Limfa adalah cairan di dalam tubuh manusia
yang mirip komposisinya dengan darah tetapi tidak memiliki sel darah merah.
Oleh karena itu warna getah bening ini bening.


Bagaimana getah bening beredar dalam tubuh manusia? Getah bening beredar
melalui pembuluh limfe kanan dan kiri. Pembuluh limfe adalah pem-buluh yang
ujungnya terbuka, dan satu sama lain tidak berhubungan.
Oleh karena itu peredaran getah bening ini disebut peredaran terbuka. Pembuluh
limfe adalah pembuluh yang terletak di ruang antar sel berisi cairan limfe. Pada
pembuluh limfe banyak katup yang memungkinkan aliran limfe ke satu arah.

Ada dua bentuk pembuluh limfe, yaitu pembuluh limfe dada dan kiri. Pembuluh
limfe dada (duktus torasikus) adalah kumpulan pembuluh limfe yang berasal dari
bagian kiri tubuh, saluran pencernaan dan sisi kanan bagian bawah badan.Aliran ini
bermuara di pembuluh balik bawah selangka kiri (Vena subklavia kiri)

Pembuluh Limfe kanan (duktus limfatikus dexter) adalah pembuluh linfe yang
berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan sebelah kanan. Aliran
ini bermuara pada pembuluh balik bawah selangka kanan (Vena subklavia kanan)

Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe. Bagian ini terdiri dari ruang-
ruang (sinus-sinus) sebagai tujuan aliran limfe.

Dinding sinus ini dilapisi oleh sel-sel endosit yang akan memakan bibit penyakit
yang menga-lir bersama limfe. Oleh karena itu limfe berfungsi sebagai pembunuh
bibit penyakit.

Bila terjadi infeksi maka kelenjar getah bening akan bengkak. Kelenjar ini akan
membuat antibodi dan limfosit yang dikirim ke dalam aliran darah di vena subklavia.

Ada beberapa tempat kelenjar limfe, yaitu :
•   Kelenjar limfe pada lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher.
•   Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
•   Kelenjar folikel di pangkal lidah.
•   Tonsil atau tonjolan-tonjolan di daerah tenggorokan yang berfungsi sebagai
    penangkal bibit penyakit.
•   Adenoid di dinding tekak.
•   Kura atau limpa di dalam rongga perut terletak di sebelah kiri atas. Fungsinya
    sebagai penghasil sel-sel darah putih, pembinasaan kuman, penimbunan darah,
    dan perombakan sel-sel darah merah yang telah rusak.




F. PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN

     DARAH
1. Anemia
         Anemia ialah suatu kondisi pada sesorang yang kehilangan darah,
kekurangan sel-sel darah merah, dan terlalu banyak produksi sel darah merah tetapi
kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini akan mengakibatkan transportasi oksigen oleh
sel darah merah terganggu. Penderita ini akan mengalami kurang tenaga, lelah, pucat,
dan sukar bernapas.
       Anemia dapat terjadi karena adanya luka, tukak, atau pendarahan karena
menstruasi yang berlebihan. Kekurangan zat besi, vitamin B12 adalah penyebab
anemia karena kekurangan nutrisi. Kelainan hereditas dapat menghasilkan
hemoglobin yang abnormal (thalassemia), sel darah merah rapuh, atau kelainan
autoimun.


2. Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah kelainan yang terjadi karena produksi sel darah
putih yang berkelebihan, sehingga lekosit tidak normal dan kehilangan imunologis.


3. Hemofili
Hemofili adalah kelainan dalam proses pembekuan darah. Sehingga darah sukar
membeku. Hal ini terjadi karena faktor keturunan (genetis).


4. Polisitemia
Polisitemia merupakan penyakit karena terlalu banyak sel darah merah sehingga
darah menjadi kental yang menaikkan vikositas dan menurunkan kecepatan aliran,
serta dapat menyumbat kapiler darah. Penyakit ini disebabkan tumor sumsum tulang,
kurangnya pasokan oksigen, seperti di daerah keting-gian.




5. Trombositopenia
  Trombositopenia adalah penyakit karena kekurangan keping darah. Penyakit ini
terjadi dise-babkan oleh pendarahan kronis, kerusakan keping darah, kurangnya
produksi keping darah karena kelainan genetis, anemia pernisiosa, terapi obat atau
radiasi.


6. Varises
Varises adalah penyakit dengan gejala vena melebar sehingga katup vena akan
menghambat aliran darah balik. Akibatnya tekanan vena lebih besar dari pada vena
normal sehingga menimbulkan pembengkakan. Varises pada kehamilan terjadi
karena uterus yang melebar.


7. Wasir atau ambeien
 Penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang yang terlalu banyak duduk, sehingga
pembuluh darah pada anus membesar sehingga aliran darahnya tertahan.


8. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah tinggi adalah penyakit yang terjadi dengan gejala sistole lebih tinggi
dari 150 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Hal ini menyebabkan otot jantung
membesar karena otot jantung bekerja terlalu keras. Akibat dari penyakit ini
penderita dapat mengalami gagal jantung, dan mempercepat atherosklerosis, dan
arteriosklerosis.


9. Artherosklerosis dan Arteriosklerosis
Artherosklerosis adalah penyakit yang disebabkan terlalu banyak lemak terutama
kolesterol dalam arteri. Arteriosklerosis adalah penyakit karena timbunan zat kapur
di dinding arteri.

Kedua gejala ini akan menyumbat dan mengganggu aliran darah. Pencegahan
penyakit ini adalah menjaga badan tidak terlalu gemuk, mengurangi lemak dan
kolesterol makan.


10. Serangan Jantung
Serangan jantung dapat terjadi karena beberapa hal, seperti :
a. tingkat kolesterol darah tinggi,
b. tekanan darah yang tinggi,
c. merokok,
d. kegemukan,
e. kurang olah raga,
f. Diabetes mellitus (kencing manis), dan
g. kelainan genetik.

Penyebab penyakit jantung yang paling cepat adalah tidak cukupnya pasokan darah
(koronaria), kelainan anatomi, atau kegagalan konduksi jantung.

Penyakit-penyakit yang terjadi pada sistem peredaran limfe, berupa edema yang
terjadi karena kekurangan nutrisi terlalu lama. Elepantiasis atau pernyakit kaki gajah
karena infeksi oleh cacing filaria (nematoda). Pembengkakan kelenjar limfe karena
serangan bakteri.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN
                  TUMBUHAN

A. JARINGAN DAN FUNGSI PENYUSUN ORGAN TUMBUHAN
1. AKAR
  Akar berfungsi sebagai alat untuk :

  a. Menyerap air dan garam-garam mineral (unsur hara) dari dalam tanah.
  b. Mengokokohkan tumbuhan pada tempat tumbuhnya.
  c. Sebagai penyimpan cadangan makanan.
  d. Bernapas (respirasi).
  e. Berkembang biak (perbanyakan) secara vegetatif.


  Bagian-bagian akar (gambar 1) tumbuhan monokotil dan dikotil :
  a. Pangkal akar (collum), bagian akar yang berhubungan dengan dengan pangkal
     batang.
  b. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang muda terdiri atas jaringan-
     jaringan yang menga-lami pertumbuhan.
  c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar antara leher dan ujungnya.
  d. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagian akar yang tidak langsung
     bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan
     membuat percabangan lagi.
  e. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang akar yang halus berbentuk serabut.
f. Bulu akar (pilus radicalis), yang berfungsi untuk mengisap air dan unsur hara
       dari dalam tanah.
  g. Tudung akar (calyptra), bagian akar yang paling ujung berguna sebagai
       pelindung agar akar tidak rusak sewaktu menembus tanah.




  Jaringan penyusun akar tumbuhan monokotil dan dikotil tersusun oleh :

  a. Epidermis, terdiri dari lapisan sel-sel yang berdinding tipis agar air mudah
       masuk ke akar. Epidermis yang menonjol akan membentuk bulu akar yang
       berfungsi menyerap air dari dalam tanah.
  b. Korteks, terdiri dari sel-sel yang susunannya longgar agar memudahkan
       terjadinya pertukaran gas.
  c. Endodermis, sebagai jalan masuknya air yang telah diserap dari tanah ke
       bagian dalam akar.
  d. Stele (silinder pusat) terdiri dari pembuluh angkut yaitu xilem dan floem.


  Gambar 1. Bagian-bagian akar


                                                                       Epidermis
                                                                       Endodermis
                                                                       stele

                                                                       Korteks

2. BATANG
  Batang berfungsi sebagai alat untuk :
  a. Menyokong bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah.
  b.   Penghantar daun untuk mendekati cahaya.
  c. Penghubung akar dengan daun (alat pengangkutan).
  d.   Tempat penyimpan cadangan makanan.
Jaringan penyusun batang terdiri dari :
  a. Epidermis,pada jaringan ini terdapat kutikula atau lapisan lilin yang tidak
     dapat ditembus air.Di sini juga terdapat lentisel sebagai tempat masuk dan
     keluarnya gas.
  b. Korteks, jaringan yang terdiri dari sel-sel sebagai tempat pertukaran udara.
  c. Stele, terdiri dari pembuluh angkut xilem dan floem yang letaknya teratur
     pada tumbuhan di-kotil dan menyebar untuk monokotil. Pada tumbuhan
     dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan pada
     monokotil tidak ada kambium.


                            Gambar 2. Struktur Batang


                                                                  Jaringan dasar




          Batang Dikotil                Batang monokotil



3. DAUN
 Daun berfungsi sebagai alat untuk :
  b. Asimilasi atau proses pembentukan karbohidrat dari zat anorganik
     sederhana CO2 dan H2O oleh klorofil dengan bantuan cahaya matahari.
  c. Respirasi atau pernapasan, proses pemecahan hasil asimilasi dengan
      menggunakan oksigen sehingga dihasilkan energi.
  d. Trnspirasi (penguapan air), sehingga memungkinkan tumbuhan unsur hara
      lebih lancar.
  e. Pembiakan vegetatif.


  Jaringan penyusun daun terdiri dari :
a. Epidermis, pada bagian atasnya terdapat lapisan kutikula/lilin berfungsi untuk
      menghambat penguapan. Lapisan epidermis bawah terdapat stomata atau
      mulut daun untuk pertukaran udara.
  b. Jaringan palisade (tiang) banyak mengandung kloroplas.
  c. Jaringan bunga karang (spons), jaringan ini tersusun atas sel-sel yang
     longgar agar banyak mengandung udara.
  d. Berkas pembuluh angkut (xilem dan floem).


                              Gambar 3 Struktur Daun

                                     Kutikula

  Jaringan tiang                                  Epidermis atas

                                                   Jaringan spons (bunga karang)


                                                             Epidermis bawah




                                                                    Stomata
                    xilem
                      floem

4. BUNGA
  Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif, yaitu proses
  perkembangbiakan secara kawin melalui persarian atau pembuahan sehingga
  akan menghasilkan buah dengan biji, dan biji digunakan sebagai alat
  memperbanyak tumbuhan.

  Bagian-bagian bunga adalah :
  a. Kaliks/sepal (kelopak bunga), biasanya berwarna hijau berfungsi sebagai
     pelindung bunga saat masih kuncup.
b. Korola/petal (mahkota bunga) berfungsi sebagai pelindung benang sari dan
      putik.
  c. Alat kelamin, terdiri dari putik sebagai penghasil sel kelamin betina (ovary)
      dan benang sari (filamen) sebagai penghasil sel kelamin jantan.




                           Gambar 4. Struktur Bunga




5. BUAH
  Buah adalah bagian tumbuhan yang terbentuk dari bunga yang mengalami
  penyerbukan dan pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, bagian-bagian bunga
  akan gugur dan selanjutnya terbentuk buah yang disebut buah sejati.

  Tetapi ada juga tumbuhan yang bagian-bagian bunga yang tidak gugur. Buah ini
  disebut buah semu. Contoh buah sejati adalah pada buah mangga, cabe, tomat,
  dan lain-lain. Buah semu adalah pada buah nangka, apel, jambu mete, nanas, dan
  lain-lain.

  Buah ini dapat berfungsi sebagai tempat cadangan makanan dan juga sebagi
  pelindung biji pada tumbuhan biji tertutup.

  Bagian-bagian buah adalah :
a. Pericarp, terdiri dari lapisan exocarp (terluar), mesocarp (tengah) dan
       endocarp (bagian dalam).
   b. Biji (sead)




                             Gambar 5. Struktur Buah




1. Biji


   Biji adalah alat untuk berkembangbiak atau memperbanyak diri tumbuhan secara
   generatif, setelah mengalami pembuhan.



HAMA DAN PENYAKIT PADA ORGAN TUMBUHAN
       Hama adalah penyebab rusaknya tanaman yang dapat diamati langsung
dengan indera kita. Penye-babnya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Biasanya akan terlihat melalui bekas geretan atau gigitan pada organ-organ
tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Hal ini biasanya dilakukan oleh bangsa
serangga, tikus, ataupun hewan lainnya.
       Penyakit adalah penyebab kerusakan tanaman selain dari hama. Contohnya
penyakit yang ditimbulkan oleh cendawan/jamur (fungi), bakteri, algae (ganggang),
virus dan keadaan fisiologis yang merugikan.
Berikut ini akan kita pelajari hama dan penyakit yang menyerang tanaman
          penting bagi kehidupan kita seperti padi, tanaman palawija, tanaman hias, buah-
          buahan, dan beberapa tanama keras.




                                                           Gambar Mildrew Powder


                           Tabel hama/penyakit yang menyerang organ tumbuhan

NO       JENIS              HAMA/PENYAKIT          ORGAN             CIRI-CIRI DAN DAMPAK YANG
       TUMBUHAN                                   SASARAN                   DITIMBULKAN

A    Tanaman semusi
1.   Padi (Oriza sativa)   Wereng coklat          Seluruh       Tanaman kerdil, malai menjadi hampa
                                                  organ dari
                                                  bibit   dan
                                                  tanaman
                                                  muda
                                                  Daun          Bercak kecoklatan pada      daun,     kemudian
                                                                menguning dan mati.
                           Wereng daun padi
                           (vektor     viruspe-   Malai/bunga
                                                                hampa malai
                           nyebab penyakit

                           Walang sangit peng     Batang        Batang padi rusak
                           gerek padi bergaris                  Pada batang padi ada bekas gigitan berwarna
                           penggerek padi putih                 hitam kecoklatan

                           Penggerak padi ku-     Daun          Daun menjadi terpotong-potong dan menggu-
                           ning                                 lung

                                                                seluruh organ rusak
Ulat tentara            Tumbuhan
                                                muda
                                                                Padi hampa
                        Burung                  seluruh
                                                organ
                                                                Panen rusak/gagal
                        Babi hutan              seluruh
                                                organ
                                                                Panen rusak/gagal
                        Tikus                   Bibit muda
                                                                Persemaian gagal
                        Ulat bibit              Tunas anakan
                                                                Mati muda
                        Ganjur/medong    dan    Buah    saat
                        kuru                    masak susu
                                                                Bibit menjadi berwarna kecoklatan
                        Penyakit Blast          Bibit padi
                        Ditimbulkan      oleh
                        jamur     Pyricularia
                        orizaecava
                                                                Pada daun ada bercak klorotis dan bintik
                        Grassy stunt            daun            kecoklatan pertumbuhan terhambat dan kerdil
                                                Bibit muda
                                                                Daun memutih kemudian menguning dalam satu
                                                daun
                        Kerdil        kuning                    rumpun banyak anakan dan pertumbuhan
                        (yellow darf)                           terhambat
                                                                Pada pucuk daun terdapat bercak kekuningan
                        Penyakit Kresek oleh    Titik           menyebabkan tanaman mati
                        Xanthomonas orizae      tumbuh
                        Penyakit Tungro oleh                    Ujung daun berwarna kuning, jingga kecoklatan,
                        virus pada wereng                       tanaman kerdil
                                             Ujung daun
                        hijau

                        Lalat bibit (Atheri     Daun            Pada daun ada bekas gigitan pucuknya akan layu
2   Jagung (Zea mays)   gonaexigum stein)
                        Ulat tanah              batang          Batang tanaman rusak, sehingga tanaman mati
                        Penggerek batang

                        Ulat tongkol            tongkol, biji   Masuk melalui kulit tongkol makan biji dan
                                                                merusak malai
                        Penyakit                                Gagal panen
                                                daun pada
                        bulaidisebabkan
                                                segala usia
                        olehjamur Scleros-
                        pora sp

                        Penyakitgosong bengkak                  Tongkol membengkak, memutih kemudian
                        oleh ja              tongkol
                                              dan batang        menghitam, pada serangan berat batang mem-
                        -nurUstilago maydis                     bengkak dan warna sama seperti pada tongkol
                        Penyakit bercak daun
                        oleh                 Daun
                                                                Pada daun timbul bercak-bercak yang meluas
                        Helminthosporium                        berbentuk lonjong berwarna coklat
                        turcicum

                        Lalat          kacang   Benih yang      Daun-daun akan menguning, pada akhirnya
3   Kedelai               (Melanagromyza             baru muncul   tanaman mati
    (Glycine max.L)       sojae)                     dipermuka-
                                                     an tanah
                                                     Daun          Timbulnya bercak-bercak tembus cahaya pada
                          Kepik merah        (ca-
                          cantal)                                  daun, lalam-kelamaan daun tinggal tulang
                                                                   daunnya
                          Kumbang daun               Daun          Daun rusak sehingga pertumbuhannya terganggu
                          Ulat pengge-               Buah
                          rek buah                                 Polongnya kosong karena buahnya dimakan oleh
                                                                   ulat ini sehingga panen gagal
                          Tikus                      Buah          Polongnya kosong karena buah dimakannya.
                          Penyakit karat daun        Daun
                          disebabkan     oleh                      Daun berwarna kecoklatan mengering dan akhir-
                          Jamur (Phakospora                        nya gugur.
                          phachyrizi)

                          Penyakit layu oleh         Batang
                          bakteri Pseudomonas                      Batang muda layu dan bila dicabut akarnya
                                                     muda    dan   busuk
                                                     akar
                          Penyakit sapu oleh         Tanaman       Daunnya kecil-kecil, pertumbuhan           bunga
                          sebangsa virus             muda          terganggu, polongnya juga kecil.
    Tanaman sayuran       Ulat daun se-
B                                                    Daun          Pada daun terdapat bekas gigitan
    Bawang      merah     nang pada bagian
1
    (Allium                yangberwarna merah
    ascalonicum,L)
                          Hama lier (ulat)           Daun          Ujung daun mengering

                          Penyakit busuk                           Umbi yang terserang akan busuk dapat
                          umbi oleh                  Umbi          menyerang mulai dari areal penanaman hingga
                                                                   penyimpanan setelah panen
                          jamur Botrytisallii                      Daun mengunging, lama kelamaan menjadi
                                                 Daun muda         putih dan kering
                          Penyaki tmati pucuk oleh
    Bawang        putih   Phytoptora porri
2                                                Daun              timbul bercak-bercak putih pada daun dan
    (Allium sativun)      Kutu(Thrips tabaci)                      mengering pada bagian ujungnya
                                                     Sel-sel
                          Cacing dari        jenis   seluruh
                          nematoda                   tanaman       Tumbuhnya kerdil dan merana serta pucat

                                                     Daun          Daun-daunnya berbercak        konsentris     dan
                          Penyakit bercak daun                     akhirnya mengering
                          oleh           jamur
                          Alternarria Porri          Daun          Ujung daunnya akan menguning
                          Penyakit           oleh    ,batang dan
                          Peronospora                leher akar
                          destructor

3   Cabe    (Capsicum     Lalat buah                               Buah akan berlubang kecil          bila   dibelah
    sp)                                              Buahnya       didalamnya terdapat maggot

                          Kutu                                     Daun berkeriput, akhirnya mengering
Daun
                        Tungau                                 Daun berkeriput, akhirnya mengering dan gugur.
                                                 Daun
                        Penyakit busuk bu-ah                   Pada kulitnya ada bercak-bercak kulitnya seperti
                        oleh     jamur    Co-    Buah          tua bila buahnya dibelah membusuk
                        llectotricum nig-rum

                        Penyakit busuk daun                    Terdapat bercak-bercak coklat abu-abu, kemudi-
                        oleh            jamur    Daun          an membusuk
                        Phytoptora capsici                     Daun mengering, memucat dan pada akhirnya
                        Penyakit oleh virus      Daun          berguguran


     Tanaman Industri   Ulat   tanah,     ulat   Batang dan    Pada bagian batang dan daun akan terjadi
C.   Tembakau           pucuk ulat gulung        daun          kerusakan, seperti bekas geretan atau gigitan
1    (Nicotiana                                                pada daun-daun tua akan menggulung.
     tabaccum)
                        Cacing nematoda          Akar          Pertumbuhan tidak normal (kerdil), akarnya
                                                               benjol-benjol, xilemnya akan rusak, daunnya
                                                               menguning dan akhirnya mati
                        Penyakit mozaik oleh     Mula-mula     Tumbuh bercak-bercak pada daun tua dan
                        virus Marmor tabaci      daun          menggulung, pertumbuhan kerdil.
                                                 akhirnya
                                                 meluas ke
                                                 seluruh
                                                 organ
                        Penyakit busuk tangkai Tangkai         Batang dan tangkai membusuk, empulurnya
                        oleh bakteri Bacillus  daun yang       berlubang
                        aroideae               tua


     Tebu (Saccarum     Hama kutu putih          daun          Terdapat bercak-bercak     pada    daun   bekas
2    officenarum)       (ceratovacuna                          tusukan alat mulutnya
                        lanigera)

                        Hama penggerek batang batang           Pucuk daun layu,kering, pada pangkal batang
                                                               terdapat ulat yang menggeret batang

                        Penyakit pokah bung      daun          Daun yang baru tumbuh menguning, dan
                        oleh jamur Fusarium                    berlubang sempit memanjang berwarna merah,
                        moniliforme                            ruas pendek-pendek, pucuk daun mengering

                        Penyakit kuning oleh     tanaman
                        virus                    muda, daun    Pada daun terdapat garis-gari berwarna kuning
                                                 dan pelepah   memanjang hingga pelepah dan ibu tulang
                                                               daunnya.
Cara memberantas hama dan penyakit ini dapat dilakukan secara biologis,
kemis, dan mekanis. Cara biologis adalah memberantas dengan predator dari
penyebab hama dan penyakit tersebut.
       Cara kemis adalah dengan penyemprotan zat-zat kimia seperti insectisida,
fungisida, dan pemberian obat-obatan antibiotik
       Cara mekanis dengan mempergunakan peralatan dan membongkar semua
tanaman yang terkena hama dan penyakit.



SISTEM-SISTEM PADA TUMBUHAN

1. Sistem Pernapasan (Respirasi)

Tumbuhan melakukan pernapasan dengan menggunakan alat pernapasan. Stomata
atau mulut daun adalah alat pernapasan tumbuhan yang terletak di bawah
permukaan daun.

Strukturnya terdiri dari dua sel penutup dengan sebuah celah di tengahnya. Lenti sel
adalah alat pernapasan tumbuhan yang terdapat pada kulit kayu batang tanaman.
Strukturnya berupa pori-pori yang menonjol berbentuk lonjong pada cabang kayu.



                             Gambar stomata dan lenti sel


                             Stomata


                          Sel Penjaga

                    Sel Epidermis
                         Lentisel
Bagaimana proses pernapasan tumbuhan ini ? Proses pernapasan tumbuhan sama
seperti pernapasan hewan dan manusia, yaitu peristiwa pengambilan oksigen dari
udara untuk bereaksi dengan zat makanan sehingga dihasilkan energi yang dipakai
untuk metabolisme tubuh. Zat sisa berupa karbondioksida dan air dibuang ke luar.

Ingatkah kamu dengan percobaan tentang pernapasan makhluk hidup di kelas VII ?
Percobaan ini membuktikan bahwa tumbuhan sebagai makhluk hidup bernapas
mengeluarkan karbondiok-sida dan uap air.

Selain dengan stomata dan lentisel, pada tumbuhan tertentu memiliki alat pernapasan
khusus seperti akar napas pada bakau (avinea pinata), akar gantung pada beringin,
batang berongga pa-da tumbuhan kangkung. Alat pernapasan ini berguna bagi
tumbuhan tersebut untuk penyesuaian diri dengan lingkungan hi-dupnya.


2. Sistem Pengangkutan (Transportasi)
Proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan tumbuhan ada dua bentuk, yaitu :
a. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah, ke akar dan seluruh bagian
   tubuh tumbuhan melalui pembuluh kayu (xilem).
b. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
   melalui pembuluh tapis (floem)

Pada pelajaran sebelumnya kita sudah mengenali struktur dan fungsi organ
tumbuhan. Dimanakah terdapat xilem dan floem itu? Xilem dan floem terdapat pada
tubuh tumbuhan se-menjak dari akar, batang, dan daun.

Bagaimanakah caranya air dan garam-garam mineral dari dalam tanah dapat masuk
ke akar, batang, dan daun tanaman yang berukuran kecil dan besar ? Perhatikan
penjelasan berikut!
Air dan garam mineral yang terlarut dapat masuk ke dalam akar melalui tonjolan
epidermis (bulu) akar secara osmosis. Selanjutnya merembes di antara sel-sel
endodermis menuju silinder pusat (stele) akar dan masuk ke xilem.

Xilem akar ini bersambungan dengan xilem pada batang yang berbentuk pipa-pipa
halus (trakeid) hingga ke xilem pada daun pada urat-urat daun. Pada jaringan pagar
dan spons air ini dipergunakan untuk proses fotosintesis dan kelebihanya dibuang ke
luar melalui stomata.
Faktor-faktor penyebab masuknya air dan unsur hara dari dalam tanah ke akar,
batang dan daun ada 3 bentuk yaitu tekanan akar, kapilaritas batang, dan daya isap
daun. Marilah kita bicarakan hal tersebut satu persatu.


a. Tekanan akar
Tekanan akar ini terjadi karena adanya penyerapan yang terus menerus sehingga air
yang telah masuk terdorong terus untuk memasuki jaringan-jaringan pada akar
hingga menacapai stele dan masuk ke jaringan xilem.


b. Kapilaritas batang
Bentuk pembuluh xilem seperti pipa halus (kapiler) sehingga air dapat naik ke bagian
yang lebih tinggi. Bentuk xilem ini menyebabkan adhesi antara molekul air dengan
dinding pembuluh lebih besar sehingga air cenderung terus naik. Peristiwa ini
disebut kapilaritas batang.


c. Daya isap daun
Daya isap daun terjadi karena adanya peristiwa penguapan air pada bagian stomata
daun. Akibatnya air yang telah menguap digantikan tempatnya oleh air yang ada di
bawahnya. Hal ini berlangsung terus menerus sehingga terjadilah aliran air dari akar
sampai ke daun.

Jadi pengangkutan air dan garam mineral atau unsur hara ini terjadi melalui
dua cara yaitu :
a. Pergerakan air yang telah masuk ke dalam bulu akar meremebes ke bagian
   silinder pusat atau stele akar terjadi secara horizontal atau mendatar disebut
   pengangkutan ekstra fasikuler.
b. Pergerakan air dari akar ke batang dan terus ke daun pada pembuluh xilem
   disebut intra fasikuler.




3. Sistem Pengeluaran (Ekspirasi)
      Seluruh makhluk hidup akan melakukan proses-proses (metabolisme) dalam
tubuhnya. Sisa-sisa metabolisme tubuh ini tidak diperlukan lagi, oleh karena itu
dibuang ke luar dari tubuhnya. Peristiwa pengeluaran zat-zat yang tidak berguna ini
disebut eksresi. Pada tumbuhan peristiwa ini disebut eliminasi.

      Pengeluaran zat pada tumbuhan berupa air dapat dilakukan melalui peristiwa
penguapan (transpirasi) dan penetesan (gutasi). Berikut ini adalah penjelasan tentang
kedua hal tersebut.


a. Transpirasi
      Transpirasi atau penguapan ialah peristiwa keluarnya uap air melalui stomata,
lentisel atau kutikula. Bagaimana proses penguapan ini terjadi? Untuk menjawabnya
marilah kita lakukan kegiatan berikut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan adalah sebagai berikut :
1. Letak stomata
  Stomata yang letaknya agak tersembunyi ke dalam, membuat penguapannya
   menjadi berkurang, jika dibandingkan dengan daun yang memiliki stomatanya
   jelas kelihatan sejajar pada permukaan bawah daun.

2. Suhu udara
Jika suhu udara di sekitar tumbuhan meningkat maka penguapan juga meningkat,
  begitu juga sebaliknya jika suhu udara di sekitar turun penguapan juga turun.

3 Bulu/rambut daun
   Apabila daun-daun tumbuhan memiliki bulu-bulu, penguapan pada daun tersebut
  lebih lambat dibandingkan dengan daun-daun yang tidak memiliki bulu-bulu.


4. Kelembaban udara
  Apabila kelembaban udara di sekitar tumbuhan meningkat, penguapan akan
  berkurang, dan kelembanam udara turun, penguapan akan bertambah.
5. Intensitas cahaya
  Jumlah cahaya atau intensitas cahaya mempengaruhi penguapan. Makin tinggi
  intensitas cahaya penguapan makin cepat. Sebaliknya makin rendah intensitas
  cahaya penguapan juga berkurang.

6. Lapisan kutikula
  Tumbuhan yang memiliki lapisan kutikula tebal akan lambat penguapannya
  dibandingkan dengan tumbuhan yang memiliki kutikula tipis. Biasanya tumbuhan
  di daerah lembab kutikulanya tipis. Sebaliknya tumbuhan di daerah kering
  memiliki kutikula yang tebal.


b. Gutasi
     Gutasi adalah peristiwa menetesnya air pada ujung pembuluh angkut di tepi
daun pada saat suhu rendah dan kelembaban tinggi. Sebenarnya air yang dikeluarkan
bukan air murni tetapi juga kelebihan garam mineral. Contoh tumbuhan yang mudah
diamati peristiwa gutasinya adalah tanaman herba seperti tomat, talas, dan padi.




4. Sistem Gerak
     Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Gerak dapat terjadi karena
peristiwa tumbuh dan adanya rangsangan.
Gerak pada tumbuhan ada 3 bentuk, yaitu gerak autonom, eksionom, dan
higroskopik.
a. Gerak autonom adalah gerak yang belum jelas penyebab terjadinya di dalam
   tubuh tumbuhan.Contoh gerak tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga.
b. Gerak eksionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari
   luar. Ada 3 bentuk gerak ini, yaitu :
   1. Taksis, yaitu gerak yang terjadi karena seluruh bagian tubuh tumbuhan
      menanggapi rangsangan sehingga mampu pindah tempat. Gerak tumbuhan
      yang mendekati rangsangan ini disebut taksis positif dan kebalikannya disebut
      taksis negatif. Berdasarkan penyebab terjadinya rangsangan taksis dapat
      dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
      • Fototaksis yaitu gerak taksis yang terjadi karena adanya rangsangan berupa
         cahaya. Contohnya gerak dari euglena sp menuju cahaya.
      • Kemotaksis, yaitu gerak taksis yang terjadi karena adanya rangsangan
         berupa zat kimia.Contohnya gerakan spermatozoid menuju ovum pada
         tumbuhan lumut.

   2. Tropisme, yaitu gerak sebagian tubuh tumbuhan sesuai dengan arah
       datangnya rangsangan. Gerak tropisme yang menuju arah rangsangan disebut
       juga tropisme positif dan kebalikanya tropisme negatif untuk gerak yang
       menjauhi. Berdasarkan penye-babnya tropisme ini ada 4 macam, yaitu :
      • Fototropisme, yaitu gerak tropisme yang disebabkan karena adanya
          rangsangan berupa cahaya.
      • Hidrotropisme, yaitu gerak tropisme yang disebakan karena adanya
          rangsangan berupa air. Contoh gerak akar yang menuju air.
      • Geotropisme,       yaitu   gerak   tropisme yang disebabkan oleh adanya
          gravitasi atau gaya tarik.bumi. Contohnya arah tumbuh akar ke bawah
      • Tigmotropisme, yaitu gerak tropisme yang disebabkan oleh adanya
          persinggungan atau sentuhan. Contohnya gerak membelit sulur tanaman
          kacang-kacangan pada junjungannya.
3. Nasti, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah
   datangnya rangsangan. Nasti dapat dibedakan berdasarkan penyebab
   rangsangan, yaitu :
   • Niktinasti, yaitu gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena rangsangan
     gelap. Gerak ini biasanya disebut gerak tidur, contohnya pada tanaman
     lamtoro atau petai cina di malam hari akan menutup daunnya
   • Fotonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
   • Seismonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan berupa sentuhan atau getaran.
     Contoh gerakan mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat
     disentuh.
   • Termonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang
     perubahan suhu. Contohnya bunga tulip akan menguncup bila suhu turun
     dan mekar bila suhu naik.

   Ada juga nasti yang disebabkan oleh penyebab lebih dari satu bentuk. Gerak
   ini disebut nasti kompleks, contohnya :
   1. Mekarnya bunga Mirabilis jalapa pada sore hari oleh pengaruh cahaya dan
     suhu.
   2. Gerak membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya
     matahari, zat kimia, dan suhu.

4. Gerak Higroskopis
  Gerak higroskopik adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena adanya
  perbedaan kadar air di antara sel-sel tubuh. Contoh: pecahnya kulit polong
  pada tumbuhan polongan, membukanya sporangium pada tumbuhan paku.
Fotosintesis

Fotosintesis atau asimilasi adalah peristiwa perubahan zat-zat organik air dan asam
arang (karbondioksida) dari udara menjadi zat makanan berupa gula (glukosa)
sebagai bentuk sederhana dari karbohidrat. Proses ini terjadi di daun pada jaringan
palisade dan spons yang mengandung zat hijau daun (klorofil), dan dibantu dengan
cahaya matahari.

Secara ringkas proses fotosintesis digambarkan dengan persamaan reaksi berikut :

                                               cahaya
                   CO2      +         H2O                     C6 H12O6    +    O2
                                               klorofil
                   (Karbondioksida)   (air)                   (glukosa)       (Oksigen)




Oksigen adalah zat yang ikut dihasilkan pada fotosintesis ini, dan dibuang ke udara
bebas. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa sejuk jika pada siang hari, di panas
terik, berteduh di bawah pohon yang rindang.
ERWIN, S.Pd




       BAHAN AJAR
  IPA TERPADU (BIOLOGI)
     UNTUK SMP/MTs KELAS VIII
DINAS PENDIDIKAN KOTA LANGSA
                             TAHUN 2009
                          HALAMAN PENGESAHAN




Judul                : Bahan Ajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Nama                 : Yustinawati, S.Pd

NIP.                 : 19631105 198403 2 003

Pangkat/Gol. Ruang : Pembina / IV.a

Jabatan              : Guru

Unit Tugas           : SMP Negeri 4 Langsa




                                                   Langsa, 12 April 2012

           Disetujui :                                 Kepala
       Pengawas Sekolah                           SMP Negeri 4 Langsa




   Drs. JAMALUDDIN                                  A. JABAR, S.Pd.I
NIP. 19591231 198603 1 102                          NIP. 130 877 679


                                 Mengetahui :
                      Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa
Drs. MUSTAFA, M.Pd
                            NIP. 19591022 198012 1 001




                               KATA PENGANTAR



       Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan Bahan Ajar yang sederhana ini yang merupakan salah satu syarat

untuk kenaikan pangkat. Shalawat teriring salam penulis ucapkan ke pangkuan

Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam

kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

       Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala

Sekolah SMP Negeri 4 Langsa, Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 4 Langsa dan

semua pihak yang telah memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan

bahan ajar ini yang sederhana ini.

       Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan bahan

ajar ini. Semoga bahan ajar ini menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat.




                                                           Penulis
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2

More Related Content

What's hot

Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangannuraida achsani
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Effrila Nita
 
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhluk
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhlukMekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhluk
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhlukzairafotocopy
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganJanez Chintyasa
 
Pertumbuhan & perkembangan
Pertumbuhan & perkembanganPertumbuhan & perkembangan
Pertumbuhan & perkembanganHotimah Kusuma
 
Lembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranLembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranVilmaMendome
 
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganTugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganmarwahhh
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanjulkarnaini
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanPertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanSMA WARGA Surakarta
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan Agustinus Dwi
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanKhalifati sifa
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1wiwaha17
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahanf' yagami
 
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanpertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanAldi Azwardi Imani
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12umi_fadhilah
 

What's hot (20)

Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
 
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhluk
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhlukMekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhluk
Mekanisme, proses respon dan koordinasi pada makhluk
 
Ppt media wesi
Ppt media wesiPpt media wesi
Ppt media wesi
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Pertumbuhan & perkembangan
Pertumbuhan & perkembanganPertumbuhan & perkembangan
Pertumbuhan & perkembangan
 
Lembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaranLembar kerja pembelajaran
Lembar kerja pembelajaran
 
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembanganTugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
Tugas biologi pertumbuhan dan perkembangan
 
prinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewanprinsip perkembangan hewan
prinsip perkembangan hewan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan HewanPertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan
 
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanisi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
isi buku pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1Modul praktikum-tpb-materi-1
Modul praktikum-tpb-materi-1
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanpertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12ppt biologi bab 1 kelas 12
ppt biologi bab 1 kelas 12
 

Similar to Bahan ajar kleas 2

17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt
17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt
17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.pptlysa36
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganWafiqhah Abbas
 
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.pptpertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.pptAstiKasari4
 
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatpengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatSarah Iklima
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1dwi_alam
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIr. Zakaria, M.M
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidupNews
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hiduprisky_kartika
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Haliza Arumdanya
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanIsna Nina Bobo
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganRia Astariyan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupRaphael Shawn
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganf' yagami
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 

Similar to Bahan ajar kleas 2 (20)

17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt
17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt
17_pertumbuhan_dan_perkembangan_rev.ppt
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
 
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.pptpertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-2-smp.ppt
 
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomatpengamatan pertumbuhan tanaman tomat
pengamatan pertumbuhan tanaman tomat
 
Laporan fitum c1
Laporan fitum c1Laporan fitum c1
Laporan fitum c1
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
 
Ppt media wesi
Ppt media wesiPpt media wesi
Ppt media wesi
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Biologi M3KB1
Biologi M3KB1Biologi M3KB1
Biologi M3KB1
 
Biologi M3KB1
Biologi M3KB1Biologi M3KB1
Biologi M3KB1
 
Makalah Biologi
Makalah BiologiMakalah Biologi
Makalah Biologi
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 

Bahan ajar kleas 2

  • 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Adanya penambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup, makhluk hidup akan bertambah besar ukurannya. Bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi disebut pertumbuhan. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. 1. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Penambahan bomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut. a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran. b. Terjadi peningkatan jumlah sel. c. Terdapat penambahan kuantitatif individu d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi. 2. Perkembangan Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciriciri perkembangan antara lain sebagai berikut. a. Terjadi peningkatan kualitatif individu. b. Adanya proses kedewasaan.
  • 2. c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat. d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati. 1. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan dan Manusia Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh hewan semakin besar atau semakin panjang. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada hewan dan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal) makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal). a. Faktor internal Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain sebagai berikut. 1) Gen Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari induknya. Sifat- sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis hewan berbeda. 2) Hormon Hormon memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan hewan dan manusia disebut hormon somatotrof. b. Faktor eksternal Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar. Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia adalah sebagai berikut. 1) Makanan Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga dan zat pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga adalah karbohidrat, sedangkan sumber pembangun tubuh adalah protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan menjadikan hewan
  • 3. atau manusia tumbuh optimal. 2) Sinar matahari Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan. 3) Aktivitas fisik Kegiatan fisik, misalnya olahraga 4) Suhu Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan maupun manusia. 2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain sebagai berikut. a. Hormon Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan antara lain sebagai berikut. 1) Auksin Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta penuaan dan pengguguran. 2) Giberelin Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis. 3) Sitokinin Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus,
  • 4. menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang. 4) Asam absisat Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat. Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan daun pada musim kering. b. Genetik Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Suhu Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis, transpirasi, dan reproduksi. 2) Cahaya Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi. c. Kelembaban Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi) serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan tumbuhan.
  • 5. d. Oksigen Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan tumbuhan untuk respirasi. e. Air dan zat hara Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel dan mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat masuk ke dalam sel akar secara difusi C. Metamorfosis dan Metagenesis Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya. 1. Metamorfosis Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme) Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan- tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa. b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme). Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan
  • 6. belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu. Gambar Metamorfosis tidak sempurna Gambar metamorfosis sempurna 2. Metagenesis Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu: a. Siklus seksual (generatif) Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
  • 7. b. Siklus aseksual (vegetatif) Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit. Siklus Tumbuhan Paku
  • 8. PERKEMBANGAN PADA MANUSIA Perkembangan manusia setelah lahir dimulai dari masa bayi dan anak-anak, masa remaja (puber), dewasa, dan masa tua (manula). A. Masa Balita Masa Balita (0-4 tahun) Awal masa pertumbuhan di luar rahim dan terjadi pertumbuhan yang sangat cepat. Kekebalan tubuh belum berkembang, karena itu balita mudah terkena penyakit. Imunisasi akan membentuk kekebalan tubuh manusia B. Masa Anak-anak Tahapan berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6 tahun hingga 10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai meningkat. Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental. C. Masa Remaja Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada
  • 9. perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki. Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual. Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun pada laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder. 1. Ciri-ciri kelamin primer a. Mulai berfungsinya organ reproduksi Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini memengaruhi perkembangan organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium. b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi Dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda bahwa seorang laki-laki telah akil balig. Organ reproduksi yang telah aktif pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Ketika memasuki masa pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum). 2. Ciri-ciri kelamin sekunder Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat
  • 10. kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak lakilaki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang. D. Masa Dewasa Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna. E. Masa Tua (Manula) Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera, baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.
  • 11. SISTEM GERAK A. RANGKA TUBUH MANUSIA 1. Fungsi Rangka Manusia dapat berdiri tegak dan mempunyai bentuk tubuh karena ditunjang oleh rangka yang terdapat di dalam tubuh. Adapun fungsi rangka manusia adalah sebagai berikut : a. Penegak dan pemberi bentuk tubuh. b. Tempat sangkutan atau menempelnya otot-otot. c. Pelindung alat-alat atau organ-organ penting seperti otak, jantung dan paru- paru. d. Tempat penyimpan zat kapur dan juga pembentukan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang dengan berbagai bentuk. Jenis tulang dapat dikelompokkan berdasarkan struktur zat penyusunnya dan bentuk-bentuknya serta letaknya
  • 12. Gambar Rangka Manusia 2. Jenis-jenis Tulang Tulang penyusun rangka dapat dibedakan berdasarkan unsur pembentuknya yaitu tulang rawan (lunak) dan tulang sejati (keras). a. Tulang Rawan (cartilago) Tulang rawan adalah tulang yang didominasi oleh zat pembentuk tulang, zat organik kondrin, berupa protein sehingga memungkinkan tulang ini lentur dan lunak. Bagian luar tulang ini terdiri dari zat intraseluler mirip jelly mengandung serat kolagen dan elastin. Dalam zat inter-seluler ini terdapat rongga-ronga yang mengandung kondrin. Ada 3 bentuk tulang rawan, yaitu: • Tulang rawan hialin, yaitu tulang rawan berwarna biru dan seratnya terdiri dari kolagen. Sedangkan kondrositnya berada dalam kapsul. Tulang ini mengalami osifikasi yang lama kelamaan menjadi tulang keras. Contoh : tulang ubun-ubun bayi pada mulanyalunak, yang lama kelamaan akan mengeras (perhatikan gambar). • Tulang rawan elastis, yaitu tulang rawan berwarna kuning karena banyak mengandung serat elastis., yang juga ada kolagen. Lebih kenyal dari tulang rawan yang lain. Contoh: tulang rawan daun telinga, cuping hidung, katup napas, saluran eustachius (penghubung telinga tengah dengan tekak), dan lain-lain (perhatikan gambar ). • Tulang rawan serabut (fibrosa), yaitu tulang rawan yang serat-seratnya terdiri dari kolagen, ditambah sedikit elastis. Contohnya antar ruas-ruas tulang punggung, antara gelang panggul dan beberapa ligamen. (perhatikan gambar ).
  • 13. b. Tulang Sejati (keras) Tulang keras atau osteon adalah tulang-tulang yang tersusun atas senyawa kalsium dan fosfat, yang menjadikannya keras. Di dalam tulang ini terdapat Sistem Havers yang tersusun atas saluran-saluran yang sejajar dengan sumbu tulang yang disebut canalis havers. Di dalam saluran ini terdapat saraf, dan pembuluh darah yang menyalurkan sari makanan (nutrisi) sehingga tulang dapat tumbuh. Tulang keras ini ada 3 bentuk, yaitu tulang pipa, tulang pipih dan tulang pendek. • Tulang Pipa Tulang ini berbetuk pipa bulat panjang. Terdiri dari bagian ujung- ujungnya (epifise), bagian tengah (diafise), dan bagian antara diafise dengan epifise berupa cakram epifise. Di dalam tulang ini terdapat sumsum kuning yang mengandung lemak, sebagai cadangan untuk sewaktu-waktu bisa berubah menjadi sumsum merah .Contohnya tulang paha, tulang kering, tulang betis, dan lain-lain. • Tulang Pipih Tulang ini berbentuk pipih. Di dalamnya terdapat rongga yang berisi sumsum merah sebagai tempat pembentuk sel-sel darah merah dan putih. Contohnya tulang dada, tulang panggul, tengkorak, tulang bahu, dan lain- lain. • Tulang Pendek Tulang ini bentuknya pendek-pendek tidak beraturan. Di dalamnya juga terdapat sumsum merah. Contohnya tulang-tulang pada pergelangan tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang, dan lain-lain.
  • 15. 3. Tulang-tulang Penyusun Rangka 1.1 Tulang tengkorak Manusia, terbentuk oleh : a. Tulang tempurung kepala (kranium) b. Tulang muka dan rahang 1.2 Rangka Badan a. Ruas-ruas tulang belakang b. Tulang rusuk c. Tulang gelang 1.3 Rangka Anggota Gerak a. Anggota gerak atas b. Anggota gerak bawah B. PERSENDIAN Rangka tubuh manusia saling berhubungan dan bersambungan satu sama lainnya. Hubungan antar tu-ang ini disebut sendi. Ada sendi yang dapat digerakkan dan ada pula sendi yang tidak dapat dige-rakkan. Agar persendian itu tidak lepas, pada daerah persendian ini terdapat jaringan ikat yang disebut dengan ligamen. Jaringan ini berfungsi untuk mencegah pergeseran persendian. Berikut ini marilah kita kenali lebih lanjut macam-macam sendi! Sendi mati
  • 16. Sendi gerak Sendi kaku Ada 3 macam persendian, yaitu :  Sendi mati (sinartrosis), adalah hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan..Contoh hubungan antar tulang tengkorak.  Sendi kaku (amfiartrosis), adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan. Contohnya hubungan tulang-tulang rusuk dan tulang dada.  Sendi gerak (diartrosis), adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh hubungan tulang lengan atas dengan gelang bahu.
  • 17. Selanjutnya ada beberapa bentuk sendi gerak, tergantung pada bentuk-bentuk tulang yang bertemu pada persendian itu.  Sendi putar, adalah persendian antara tulang atlas dan tulang pemutar, memungkinkan kepala bergerak berputar.  Sendi engsel, adalah sendi gerakannya hanya satu arah saja seperti engsel pintu. Contoh pada siku dan lutut.  Sendi peluru (endartrosis), adalah sendi yang memungkinkan gerakan memutar ke segala arah. Hal ini terjadi apabila bonggol tulang tepat masuk ke dalam mangkok tulang lainnya. Contoh sendi pangkal paha dan pangkal lengan.  Sendi geser atau sendi luncur, adalah sendi yang permukaan tulang-tulang saling bergerak berbentuk datar. Contoh sendi pada ruas tulang belakang. Hubungan an tar tulang ini memungkinkan orang melakukan gerakan menggeliat, membungkuk, dan menengadah.  Sendi pelana, adalah persendian yang membentuk seperti pelana, berporos dua dapat ber gerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda. Contohnya pada sendi pada ibu jari. C. OTOT Otot (musculus) adalah sejenis jaringan yang berfungsi untuk kontraksi atau pergerakan bagian-bagian tubuh manusia dan vertebrata lainnya. Di dalam kehidupan sehari-hari otot ini dikenal sebagai daging, yaitu otot pembungkus rangka tubuh. Otot manusia dapat dibedakan dalam 3 bentuk, yaitu otot polos, lurik, dan otot jantung. Pengelom-pokan otot dibedakan berdasarkan kerja dan bentuk sel-sel penyusunnya. • Otot polos, yaitu otot-otot yang tersusun atas sel-sel otot berbentuk gelendong dan hanya mempunyai sebuah inti sel yang terletak di tengah-tengahnya. Bekerjanya di bawah saraf otonom (tak sadar), kerjanya tak disadari. Otot ini
  • 18. ditemukan pada saluran alat-alat tubuh bagian dalam seperti saluran pencernaan, pernapasan, pembuluh darah, dan lain-lain. • Otot lurik, yaitu otot-otot yang tersusun atas sel-sel yang mengandung pita gelap dengan banyak inti sel membentuk serabut panjang, terang berselang-seling teratur seperti lurik. Kerjanya di bawah saraf somatis (sadar), kerjanya disadari, terdapat pada bagian luar tubuh sebagai pembungkus rangka. • Otot jantung, yaitu sel-sel otot penyusun jantung tersusun atas sel-sel seperti sel lurik., tetapi banyak tempat di samping kebanyakan sel otot dalam letak sejajar. Ada yang miring dan seperti menyambung dengan sel-sel yang letaknya datar itu, sehingga keseluruhan otot jantung membentuk anyaman. Kerja otot jantung ini tidak sadar. Gambar macam-macam otot Gambar otot polos Gambar otot lurik Gambar otot jantung Bagaimana cara otot bekerja ? Otot-otot dapat bekerja karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi (mengembang) dan relaksasi (istirahat). Otot akan berkontraksi bila ada rangsangan yang mengenai sel-sel tersebut. Rangsangan disampaikan ke otot oleh serabut- serabut saraf. Jika otot berkontraksi maka berkas otot akan memendek dan
  • 19. diameternya membesar dan terasa keras. Sebaliknya jika otot relaksasi maka berkas otot akan memanjang dan berdiameter lebih kecil dan terasa lunak. Ketika berkontraksi otot-otot memerlukan energi. Glukosa adalah bentuk energi kimia yang akan terurai menjadi energi mekanis saat otot berkerja. Apabila glukosa ini berkurang karena digunakan maka otot akan lelah. Oleh karena itu otot perlu istirahat. Pada saat istirahat itulah kembali kekurangan glukosa ditambah. Otot-otot yang bekerja menghasilkan gerakan yang saling berkerja sama (sinergis) dan ada yang berlawanan (antagonis). Contoh-contoh otot-otot yang berkerja sinergis adalah otot leher saat kepala diputarkan, otot bahu dan lengan saat lengan digerakkan. Contoh-contoh otot-otot yang bekerja antagonis adalah kegiatan menggerakkan rahang bawah ke muka dan belakang dan gerakan lengan ke samping atau ke atas. D. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA TULANG DAN OTOT Kelainan yang terjadi pada tulang akan mempengaruhi bentuk tubuh manusia. Kelainan ini terjadi karena sikap dan kebiasaan sehari-hari yang salah. Apalagi dilakukan saat usia pertum-buhan. Berikut ini contoh-coontoh kelainan tulang karena sikap dan kebiasaan yang salah tersebut. • Lordosis, kelainan bentuk tulang belakang yang melengkung bagian atas dan bawahnya, sehingga tulang belakang tidak lurus tetapi melengkung ke depan. Hal ini terjadi karena kebiasaan duduk yang terlalu condong ke depan. • Kifosis, kelainan bentuk tulang belakang melengkung ke belakang. Hal ini terjadi karena ke-biasaan duduk yang terlalu dekat dengan meja sehingga tulang pung- gung melengkung ke be-lakang. • Skoliosis, kelainan bentuk tulang miring ke kiri atau ke kanan. Hal ini terjadi ka- rena bahu kiri atau kanan selalu memikul beban yang berat terus menerus sehing-ga tulang belakang akan ber-bentuk seperti huruf S.
  • 20. Kekurangan asupan gizi atau vitamin dan mineral juga dapat menyebabkan kelainan-kelainan pada tulang. Perhatikan contoh-contoh berikut! • Riketsia,tulang kaki berbentuk O atau X, kelainan tulang yang disebabkan ma- kanan ibu saat hamil kekurangan vitamin D dan zat kapur. • Osreoporosis (pengeroposan tulang), umumnya terjadi pada manusia dewasa karena kekurangan kalsium dan zat kapur. Kecelakaan juga dapat menyebabkan kelainan tulang seperti patah tulang (fraktura) dan retak tulang (fisura). Sifilis yang disebabkan bakteri yang menyerang ibu hamil, dapat mengakibatkan cacat pada anggota gerak bayi yang dilahirkannya. Virus polio yang menyerang bayi akan menyebabkan tulang kaki bayi mengecil.
  • 21. SISTEM PENCERNAAN Semua makhluk hidup perlu makanan untuk sumber energi dan pembangun dalam dirinya agar dapat melanjutkan kehidupan. Begitu juga dengan manusia. Makanan yang dimakan manusia tidak otomatis langsung begitu saja dapat dipakai oleh tubuh tetapi harus melalui beberapa mekanisme di dalam tubuh. Proses ini disebut pencernaan makanan. Pencernaan makanan adalah peristiwa perubahan bentuk makanan berukuran besar menjadi zat-zat makanan (dalam bentuk molekuler) agar dapat diserap oleh tubuh dan dipergunakan. A. ALAT PENCERENAAN Alat pencernaan makanan pada manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pen-cernaan. Saluran pencernaan makanan merupakan beberapa organ yang berfungsi untuk tempat lewatnya , penampungan, dan menyerap sari makanan, serta membuang zat sisa pen-cernaan. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum tenue), usus besar (colon), poros usus (rektum), dan dubur (anus). Kelenjar pencernaan berfungsi sebagai organ yang menghasilkan air dan lendir (enzim) untuk membantu proses pengangkutan, pencernaan, dan penyerapan sari makanan. Untuk jelasnya tentang kelenjar pencernaan ini perhatikan tabel berikut ! Saluran Termpat produksi No. Enzim Fungsi Enzim Pencernaan 1 Mulut Kelenjar ludah -Ptialin Mengubah zat tepung menjadi gula
  • 22. 2 Lambung Dinding lambung - pepsin Mengubah protein menjadi pepton - renin Mengendapkan protein susu (kasein) - H Cl (asam klorida) Mengasamkan makanan dalam lambung Membunuh kuman Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin 3 Usus dua Pankreas - amilase Mengubah zat tepung menjadi gula belas jari - tripsin Mengubah protein (pepton) menjadi asam amino Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol - lipase Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol 4 Usus halus Dinding - lipase Mengubah maltosa menjadi glukosa usus halus Mengubah pepton, albumosa menjadi asam amino - maltase Mengubah sakarose menjadi glukosa dan fruktosa - eripsin - sakarose Gambar Alat Pencernaan kerongkongan lambung hati pankreas usus halus usus besar rektum
  • 23. B. PROSES PENCERNAAN Proses pencernaan terjadi dalam dua bentuk, yaitu pencernaan mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah proses pencernaan yang melibatkan organ- organ pencernaan Pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang dibantu oleh enzim pencernaan. 1. Rongga Mulut Di dalam rongga mulut terdapat lidah dan gigi serta kelenjar ludah. Di sini terjadi proses pencernaan secara mekanik oleh gigi yang dapat menghaluskan makanan kasar menjadi butiran kecil. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin untuk proses pencernaan makanan secara kimiawi. Lidah dapat membantu mengecap, dan menelan makanan, selain itu lidah juga untuk membantu bicara. (rongga mulut) (rongga hidung) Kelanjar parotis Kelenjar sublingualis Kelenjar Sub mandibularis a. Gigi Gigi dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu : 1. Gigi Seri (incicivus), berfungsi memotong makanan. Bentuknya tipis, lebar seperti kapak
  • 24. 2. Gigi taring (caninus), berfungsi merobek atau mengoyak makanan. Bentuknya runcing seperti tombak. 3. Geraham muka (premolar) dan belakang (molar) berfungsi menggiling dan menghaluskan makanan. Bentuk permukaannya rata, akarnya bercabang. Geraham dikelompokkan menjadi geraham muka dan belakang berdasarkan usia pertum-buhannya. Geraham muka tumbuh pada usia anak-anak. Ketika bayi baru lahir, belum ada gigi terlihat. Gigi pertama tumbuh adalah gigi seri, biasanya pada sekitar usia 6 bulan. Selanjutnya pada usia 6 tahun, semua gigi anak-anak sudah tumbuh, terdiri dari 4 gigi seri, 2 gigi taring, dan 4 geraham dirahang atas dan bawah. Jumlah seluruh gigi anak-anak 20 buah dan gigi ini disebut dengan gigi susu. Setelah 6 tahun gigi susu berangsur-angsur tanggal dan diganti dengan gigi tetap. Biasanya geraham bertambah sebanyak 12 buah, yaitu 6 pada rahang bawah dan 6 di rahang atas. Sehingga gigi berjumlah seluruhnya 32 buah. Geraham yang tumbuh terakhir adalah geraham bungsu biasanya pada usia 17 tahun sampai 25 tahun. Rumus gigi susu : GD (PM) T (C) S (I) S (I) T (C) GD (PM) Rahang atas 2 1 2 2 1 2 Rahang bawah 2 1 2 2 1 2 Rumus gigi dewasa : GB GD T (C) S (I) S (I) T (C) GD (PM) GB (M) (PM) (M) Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3 Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3
  • 25. Keterangan : S (I) = gigi seri (incisivus) GD (PM) = gigi depan (premolar) T (C) = gigi taring (caninus) GB (M) = gigi belakang (molar) Gambar Macam-macam Gigi Berdasarkan struktur anatominya, gigi tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut : 1. Email (enamel) yaitu lapisan terluar, keras berwarna putih kekuningan, mengkilap, dan berfungsi sebagai pelindung. 2. Tulang gigi (dentin), bagian yang banyak mengandung zat kapur (kalsium karbonat). 3. Rongga gigi (pulpa), bagian yang berisi pembuluh darah dan urat saraf. Apabila kita mengalami kerusakan gigi (gigi lubang) sudah sampai ke rongga gigi ini maka kita akan sakit yang sangat hebat. 4. Gusi, bagian yang menutupi leher gigi (bagian gigi yang terbungkus oleh gusi). 5. Semen, bagian yang melapisi tulang gigi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang. 6. Pembuluh darah dan saraf, penghantar sari makanan ke gigi dan saraf serta indera perasa.
  • 26. Gambar struktur anatomi gigi Email dentin rongga gigi gusi Pembuluh darah semen saraf b. Kelenjar Ludah (Glandula Salivaris) Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva) yang mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim tersebut berfungsi mengubah karbohidrat menjadi maltosa, glukosa, membasahi makanan, mencegah kekeringan mulut, dan melancarkan fungsi indera pengecap. Ada 3 pasang elenjar ludah,yaitu : • Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. • Kelenjar submaksilaris, terletak di dekat geraham • Kelenjar submandibularis, dekat rahang bawah. • Kelenjar sublingualis, di bawah lidah. c. Lidah Lidah tersusun oleh otot dan terletak di dasar mulut. Permukaannya tidak rata, mempunyai tonjolan-tonjolan (papila) yang merupakan kuncup pengecap. Fungsi lidah adalah :
  • 27. • Sebagai indera pengecap atau perasa • Sebagai pengatur letak makanan saat mengunyah • Pembantu proses menelan makanan • Membantu membersihkan rongga mulut • Membantu saat berbicara (bercakap-cakap). 2. Kerongkongan (esofagus) Kerongkongan adalah organ yang berbentuk tabung, berotot, dan berdinding tebal menuju lambung dengan panjang kurang lebih 25 cm. Sebelum masuk ke kerongkongan makanan terlebih dahulu melalui tekak (faring), yaitu saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan. Faring merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran makanan. Di pangkal faring ini terdapat epiglotis, yaitu klep yang dapat membuka dan menutup. Saat makanan masuk ke kerongkongan maka epiglotis tertutup ke arah saluran pernapasan. Dinding kerongkongan mengeluarkan lendir (mukosa) untuk membasahi makanan. Setelah makanan masuk kerongkongan maka otot polos penyusun kerongkongan akan berkontraksi menimbulkan gerakan seperti meremas-remas, gerakan ini disebut gerakan peristaltik. Akibat gerakan inilah makanan akan terdorong memasuki lambung. 3. Lambung (Ventrikulus) Lambung adalah kantong besar yang terletak di sebelah kiri atas rongga perut Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu : • Bagian atas (kardiak), bagian ini akan terbuka jika makanan akan masuk dan tertutup
  • 28. kembali mencegah makanan kembali ke mulut. • Bagian tengah (fundus) • Bagian bawah (pilorus), bagian yang mengatur agar keluar dari lambung masuk ke usus 12 jari (duodenum). Di dalam lambung terjadi proses makanan secara mekanik dan kimiawi. Dinding lambung tersusun atas otot polos yang berlapis-lapis. Apabila otot ini berkontraksi makanan akan teraduk, saling bergesekan sehingga membentuk kalus. Proses ini disebut pencernaan secara mekanik. Dinding lambung menghasilkan getah lambung yang membantu proses pencernaan makanan, proses ini disebut pencernaan kimiawi. Kelenjar yang dihasilkan dinding lambung adalah : • Pepsin mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil disebut pepton.Enzim ini belum aktif. Untuk mengaktifkannya diperlukan asam klorida (HCl). • Asam klorida (H Cl), berfungsi mengasamkan makanan, membunuh kuman yang masuk bersama makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. • Renin berfungsi mengendapkan protein susu (kasein) dari air susu. 4. Usus Halus (Intestinum tenue) Usus halus adalah organ pencernaan yang paling panjang, terdiri dari : a. Usus 12 jari (duodenum) Pada usus 12 jari bermuara 2 saluran kelenjar, yaitu dari saluran empedu dan saluran pankreas Saluran empedu mengeluarkan cairan empedu (bilus) yang dihasilkan hati. Hati merupakan kelenjar yang terletak di rongga perut sebelah kanan, berwarna kemerahan dengan berat sekitar 2 kg. Fungsi hati adalah penawar racun, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, dan membuat vitamin A.
  • 29. Empedu yang dihasilkan hati ditampung dalam kantong empedu. Kemudian dikeluarkan ke dalam usus 12 jari yang berfungsi mengemulsi lemak. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang terletak di rongga perut di bawah lambung. Enzim yang dihasilkannya adalah : • Amilase, mengubah tepung menjadi glukosa • Tripsin, mengubah pepton menjadi asam amino • Lipase, mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. b. Usus kosong (yeyenum) Usus kosong ini memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Di sini terjadi akhir proses pencernaan secara kimiawi. Bagian ini juga mengahsilkan enzim yang sama dengan pankreas. c. Usus Penyerapan (ileum) Panjang usus ini ± 3,6 meter, permukaannya berlipat-lipat (berjonjot) sehingga memperkuat bidang penyerapan, sehingga penyerapan lebih cepat. Di dinding usus ini terdapat jaringan pembuluh kapiler darah yang membawa asam amino, glokosa, vitamin dan mineral. Selain itu di sini juga ada pembuluh kil (getah bening) yang membawa asam lemak dan gliserol ke pembuluh balik besar di bawah selangka kiri. Sisa makanan yang tidak diserap oleh usus ini masuk ke usus besar. Di perbatasan usus halus dan usus besar terdapat usus buntu, dengan umbai cacing (apendiks) pada sisi bawahnya. 5. Usus Besar (Intestinum crassum) Usus ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :
  • 30. • Usus tebal (colon), usus ini memiliki bagian yang naik, mendatar, dan menurun . Fungsinya adalah mengatur kadar air dalam usus, membusukkan sisa makanan yang dibantu oleh bakteri pembusuk (Escerichia coli), dan membentuk vitamin K. • Poros usus (rektum), bagian akhir dari usus besar, dan bermuara di anus. Bagian ini terdiri 2 otot gelang, satu berada di dalam berbentuk otot polos, dan satu lagi di luar berbentuk otot lurik. Gambar Usus besar dengan bagian-bagiannya (usus besar mendatar) (usus besar menurun) (usus besar mendaki) dubur C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SITEM PENCERNAAN 1. Pada rongga mulut : • Sariawan, karena kekurangan vitamin C • Parotitis, infeksi kelnjar parotis (gondong) • Xerostomid, produksi saliva (ludah) sedikit. 2. Pada lambung. • Gastritis, radang pada lambung (maag) disebabkan keracunan makanan, stres, makanan tidak teratur, dan menurunnya produksi getah lambung.
  • 31. 3. Pada usus halus • Sindrom malabsorbsi (kekurangan asam amino) akibatnya usus halus dipotong 4. Pada kolon • Diare, infeksi kuman hingga feses encer • Apendisitis, infeksi umbai cacaing • Konstipasi (sembelit), feses mengeras 5. Flatus, gas yang masuk ke saluran pencernaan melalui udara yang tertelan, sebagai hasil kerja bakteri dan gas yang berdifusi dengan darah. 6. Mual, gejala awal muntah 7. Muntah, usaha saluran pemcernaan membersihkan dirinya sendiri saat terinfeksi atau sangat terangsang. 8. Gagal pankreas, menyebabkan pencernaan lemak, karbohidrat, dan protein terganggu. 9. Ulkus peptikum, gangguan pada usus 12 jari.
  • 32. SISTEM PERNAPASAN A. HAKEKAT BERNAFAS Bernapas adalah peristiwa menghirup dan menghembuskan udara oleh makhluk hidup. Oksigen adalah gas yang diambil dari udara yang dipakai oleh sel-sel tubuh untuk membakar (mengoksidasi) makanan menjadi energi. Selanjutnya dalam peristiwa ini juga terbentuk zat sisa yang dibuang keluar yaitu karbondioksida dan uap air. Peristiwa ini dikenal juga dengan istilah respirasi. Respirasi pada manusia dan vertebrata berlangsung secara eksternal dan internal. Pernapasan eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara luar dengan darah. Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dengan karbondioksida antara darah dengan sel-sel yang membutuhkan. Oksigen yang telah dihirup oleh organ- organ pernapasan selanjutnya diserap oleh darah dan dikirim ke seluruh sel-sel tubuh. Pada sel-sel tubuh terjadi reaksi oksigen dengan zat makanan sehingga timbul energi yang dipakai untuk aktivitas kehidupan. Zat sisa yang terbentuk dikembalikan ke darah dan dibu-ang kembali ke luar tubuh melalui organ-organ pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan isti-lah oksidasi biologis.
  • 33. B. Sistem Pernapasan Manusia Sistem pernapasan manusia tersusun dari organ-organ pernapasan yang bekerja sama menjalankan proses pernapasan manusia. Organ-organ pernapasan tersusun atas rongga hidung, pangkal teng-gorok, batang tenggorok, dan paru-paru. Lihat gambar Hidung Rongga Hidung Pangkal Tenggorok Batang Tenggorok Cabang batang tenggorok Paru – paru 1. Organ-organ Pernapasan a. Rongga hidung Rongga hidung memiliki rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu dan kotoran lainnya. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang menjaga kesta-bilan suhu udara yang masuk sesuai dengan suhu tubuh manusia. b. Pangkal tenggorok (Laring) Udara yang masuk ke rongga hidung terus masuk ke pangkal tenggorok. Pangkal tenggorok tediri dari tulang-tulang rawan yang membentuk jakun. Di sini terdapat cabang saluran pernapasan dan saluran makanan yang dibatasi oleh epiglotis ,yaitu katup untuk mencegah agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.
  • 34. Bila kita bernapas katup ini akan menutup saluran makanan, dan saat kita menelan makanan katup ini menutup saluran pernapasan. Oleh karena itu saat kita makan diusahakan tidak sambil berbicara, karena pada saat yang bersamaan, makan dan berbicara akan membuat katup ini tidak bekerja dengan semestinya. Hal ini akan mengakibatkan kita akan tersedak. c. Batang Tenggorok (Trakea) Trakea ini tersusun juga dari tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin yang diselang-selingi oleh otot polos yang melingkar. Terletak di depan kerongkongan, penghubung antara rongga hidung dan paru-paru. Pada trakea ini juga terdapat bulu-bulu getar yang juga berfungsi untuk menyaring debu-debu udara yang masuk. Jika debu-debu ini sudah menumpuk di trakea maka kita akan bersin (melesit). d. Paru-paru (Pulmo) Pada ujung trakea terdapat cabang dua buah yaitu cabang batang tenggorok (bronkus), ma-sing-masing cabang masuk ke paru-paru kanan dan kiri. Selanjutnya bronkus ini bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Di ujung bronkiolus terdapat alveolus atau gelembung-gelembung udara yang diselimuti oleh kapiler darah. Paru-paru kiri memiliki dua gelambir dan kanan tiga gelambir. Ukuran paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura).Pada paru-paru manusia terdapat kira-kira 700 juta alveolus. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran udara (oksigen dengan karbondioksida).
  • 35. Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah dan karbondioksida serta zat sisa lainnya dari darah masuk ke alveolus terus kembali ke hidung dan dibuang ke luar. (Lihat gambar 4.3) 2. Proses Pernapasan Proses pernapasan terdiri dari inspirasi (masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara pernapasan dari paru-paru). Peristiwa inspirasi dapat terjadi jika rongga dada membesar. Tekanan udara dalam paru-paru kecil sehingga udara dari luar ma-suk. Sebaliknya ketika ekspirasi rongga dada mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru besar maka udara akan terhembus keluar. Membesar dan mengecilnya rongga dada ini terjadi karena adanya kerja sama antara tulang-tulang rusuk dengan otot-otot diafragma (sekat antara rongga perut dengan rongga dada). Jika diafragma berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan terangkat maka terjadilah inspirasi. Saat diafragma relaksasi dan tualng-tulang rusuk kembali ke keadaan semula maka terjadilah ekspirasi. Hal ini akan sama dengan hukum Boyle pada pelajaran fisikamu . Mekanisme pernapasan manusia ada dua macam yaitu pernapasan dada dan perut. Pernapasan dada terjadi apabila otot-otot tulang rusuk berkontraksi, tulang- tulang rusuk akan terangkat sehingga rongga dada membesar. Akibat rongga dada membesar tekanan udara dalam rongga dada mengecil maka udara luar masuk paru- paru. Sebaliknya jika otot-otot tulang rusuk relaksasi maka rongga dada akan mengecil, maka udara dalam akan ke luar.
  • 36. Pernapasan perut terjadi bila otot-otot diafragma berkontraksi bentuknya mendatar maka rongga membesar dan udara luar masuk. Jika otot-otot diafragma relaksasi maka kedudukan diafragma mencekung ke atas dan rongga dada mengecil, udara dalam akan ke luar. (Lihat gambar) 3. Kapasitas Paru-paru Volume udara pernapasan saat bernapas biasa disebut udara tidal. Volume udara pernapasan ini sekitar 500 ml. Jika kita menarik napas sekuat-kuatnya maka volume udara dapat masuk paru-paru sekitar 1500 ml. Volume ini disebut udara koplementer. Setelah bernapas biasa, kita masih bisa menghembuskan nafas sekuat-kuatnya dengan volume udara sekitar 1500 ml. Volume udara ini disebut udara suplementer. Jika kita telah menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, maka udara masih tersisa dalam paru-paru sekitar 1000 ml. Udara ini disebut udara residu. Jumlah volume udara tidal, suplementer, dan koplementer disebut kapasitas vital paru-paru. Jika kapasitas vital paru-paru dijumlahkan dengan udara residu maka jumlah udara ini disebut kapasitas total paru-paru. Kapasitas paru-paru ini
  • 37. antara setiap orang tidak sama, tergantung volume udara koplementer dan suplementernya. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA Sistem pernapasan manusia dapat terganggu karena adanya kelainan dan penyakit pada alat pernapasan. Penyakit dan kelainan ini dapat menjadikan jaringan tubuh seseorang kekurangan oksigen. Keadaan ini disebut hipoksia . Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut : • Pneumonia adalah penyakit peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri diplococcus pneumonia .Penyakit ini menimbulkan abses pada paru-paru sehingga menghambat mekanisme pernafasan. • Tuberculosis (TBC) adalah penyakit peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri bacillus tuberculosis. Bakteri ini juga menyebabkan alveolus mengandung banyak cairan sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida terganggu. • Emfisima, adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus penuh cairan. • Kanker paru, biasanya disebabkan oleh rokok. Orang yang merokok adalah perokok aktif dan orang disekitarnya yang ikut menghirup rokok disebut perokok pasif. Keduanya dapat terkena kan-ker paru. Untuk itu dianjurkan tidak merokok di tempat umum seperti di dalam kendaran umum, gedung pertemuan, sekolah dan tempat lainnya. • Asma adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh alergi psikis atau penyakit turun-an/bawaan. Gejala yang tampak pada penderita sukar bernapas, bunyi mendesis-desis, dan batuk-batuk
  • 38. • Tenggelam, menyebabkan seseorang menderita kram pada otot saluran pernafasan sehingga udara pernafasan tertutup. Air juga dapat masuk ke dalam alveolus sehingga orang tidak mampu bernapas. Untuk menolong orang tenggelam dapat dilakukan perna-pasan buatan sebagi pertolongan pertama saat kecelakaan SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA . A. DARAH Darah merupakan jaringan yang berperan dalam mengedarkan sari-sari makanan, oksigen, dan hormon ke seluruh bagian tubuh manusia. Zat sisa metaboliske tubuh seperti karbondioksida dan uap air serta zat-zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh juga diangkut oleh darah untuk dibuang ke luar melalui organ- organ pengeluaran. Selain itu darah juga dapat membunuh bibit penyakit yang masuk. Menjaga kestabilan suhu tubuh juga merupakan fungsi darah. Darah berwujud cairan yang berwarna kemerahan. Kadar kemerahan ini tergantung pada kadar oksi-gen dan karbondioksida yang dikandungnya. Warna merah tua jika banyak mengandung karbondioksida dan merah cerah jika banyak mengandung oksigen. Cairan darah mengandung plasma darah dan sel- sel darah. Komposisi plasma darah atau cairan darah dan sel-sel darah sekitar 55 % berbanding 45 %. Plasma darah terdiri dari 95 % air dan sisanya zat-zat terlarut. Sel- sel darah tersusun atas bagian-bagian darah yang padat. 1. Plasma Darah Plasma darah adalah cairan darah yang mengandung air dan zat terlarut berupa : b. Protein darah seperti globulin, albumin, dan fibrinogen. c. Glukosa, asam amino, gliserol dan lemak serta zat sisa makanan d. Antibodi, hormon, dan enzim-enzim. e. Urea, asam urat, dan lain sebagainya sisa metabolisme tubuh.
  • 39. f. Natrium, kalsium, klor, dan mineral-mineral lainnya. g. Gas-gas seperti oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.Fibrinogen adalah protein darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah, jika terjadi luka. Plasma darah berfungsi sebagai pengangkut asam amino dan glukosa dari usus halus untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Selain dari itu plasma darah juga mengangkut zat sisa metabolisme ke ginjal dan kelenjar keringat. 1. Sel-sel Darah • Sel Darah Merah (eritrosit) Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih. Umurnya ± 120 hari. Setelah itu sel darah ini akan mati. Sel-sel darah merah yang rusak akan dirombak kembali di hati dan limpa. Bentuknya bulat pipih dengan dua sisi cekungan (bikonkaf). Tidak berinti. Jumlah sel darah ini pada orang dewasa sekitar 5 juta buah dalam 1mm. Sel ini berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Karbondioksida diikatnya untuk dibuang ke luar melalui alat pernapasan. • Sel Darah Putih ( Lekosit) Sel darah putih dibentuk di sumsum merah tulang pipih, kelenjar limpa, dan limfe (getah bening). Bentuk sel tidak tetap dan berinti. Jumlahnya di dalam darah seseorang sekitar 8000 butir/mm. Fungsi sel darah ini adalah mem-bunuh bibit penyakit yang masuk, dengan memakan bibit penyakit (fagosit) . Selain dari itu juga dapat membentuk kekebalan tubuh. Umur sel darah ini sekitar 12 – 13 hari. • Keping Darah (Trombosit)
  • 40. Keping darah berbentuk tidak teratur, tidak berinti, dan ukurannya sangat kecil. Fungsinya membantu proses pembekuan darah. Pada orang dewasa jumlahnya ± 200.000 – 500.000 setiap mm. Gambar sel darah eritrosit trombosit lekosit Bagaimana proses pembekuan darah terjadi? Saat kita terluka maka keping darah akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini diperlukan protorombin berubah menjadi trombin. Fibrinogen dengan bantuan trombin dan ion calcium akan berubah menjadi benang- benag fibrin, sehingga luka akan ditutupinya. Peristiwa ini akan lebih jelas melalui skema berikut : Trombosit pecah Enzim trombokin ase Protrombi Trombin n Benang Fibrin Fibrinogen
  • 41. Karl Landsteiner (1900), seorang dokter dari Austria, melakukan penelitian dan menemukan cara melakukan penggolongan darah. Darah manusia digolongkan menjadi 4, yaitu golongan dara A, B, O, dan AB. Penggolongan ini berdasarkan keberadaan zat aglutinogen dan aglutinin dalam darah. Jika seseorang darahnya mengandung aglutinogen A dan plasma darahnya mengandung aglutinin β maka darahnya bergolongan A. Sebaliknya jika darah seseorang mengandung aglutingen B plasma darahnya mengandung aglutinin α maka gongan darahnya adalah B. Jika seseorang tidak memiliki aglutinogen A dan B tetapi memiliki aglutinin α dan β maka golongan darahnya adalah O. Sebaliknya jika memiliki aglutinogen A dan B tidak ada aglutinin α dan β, golongan darahnya adalah AB. Golongan darah seseorang penting diketahui untuk proses transfusi (pemindahan) darah. Donor adalah orang yang menyumbangkan darah. Resipien adalah orang yang menerima sumbangan darah. Berikut ini adalah ketentuan transfusi darah. 1. Golongan darah A dapat mendonor kepada golongan darah A dan AB 2. Golongan darah B dapat mendonor kepada golongan darah B dan AB 3. Golongan darah O dapat mendonor kepada A, B, AB, dan O. Orang yang memiliki golongan darah ini disebut donor universal. 4. Golongan darah AB, menerima dari A,B,AB, dan O. Orang yang bergolongan darah ini disebut resipien universal.
  • 42. Skema tranfusi darah AB AB A A B B O O Jika terjadi kesalahan dalam pendonoran darah akan berakibat fatal bagi si penerima, karena darahnya akan menggumpal dan menyebabkan kematian. Dalam dunia kedokteran sekarang, teori di atas tidak dipakai lagi karena dikuatirkan akan timbul permasalahan lanjutan. Saat ini orang hanya melakukan pendonoran darah dengan darah yang bergolongan sejenis. B. JANTUNG Jantung merupakan organ tubuh manusia yang bekerja seperti pompa. Bekerja memompa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Ukurannya sebesar genggaman tanganmu. Letaknya di sebelah kiri rongga dada, di antara paru-paru kiri dan kanan.
  • 43. Gambar Jantung Pembuluh balik atas aorta arteri paru-paru Serambi kanan serambi kiri Bilik kanan Bilik kiri Pembuluh Balik bawah Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu serambi kiri (atrium sinister) dan kanan (atrium dexter) terletak sebelah atas. Bilik kiri dan kanan sebelah bawah. Serambi kiri (ventrikel sinister) dengan bilik kiri (ventikel dexter) dibatasi oleh katup/klep katup tiga daun (valvula trikuspidalis). Serambi kanan dengan bilik kanan dibatasi oleh klep dua daun (valvula bikuspidalis). Ke dalam serambi kiri masuk empat pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis). Dari bilik kiri ke luar pembuluh nadi besar (aorta). Jantung dibangun oleh otot jantung yang kerjanya tidak disadari dan bentuknya lurik. Otot jantung dibungkus oleh selaput perikardium yang tersusun oleh jaringan epitel. Otot dinding serambi lebih tipis dibandingkan dengan otot bilik. Hal ini berkaitan dengan fungsi masing-masing. Serambi sebagai tempat darah masuk dan bilik sebagai tempat darah yang dipompa keluar. Bagaimana jantung bekerja ? Jantung bekerja ditandai dengan adanya denyut nadi. De-nyutan ini timbul karena aliran darah yang dipompakan jantung. Denyutan ini
  • 44. akan kamu rasakan pada bagian tertentu, seperti pada bagian pelipis, leher, dan pergelangan tangan. Saat otot jantung berelaksasi (mengendur), serambi mengembang, tekanan kecil dan darah masuk ke serambi kanan dari seluruh tubuh. Klep antara serambi kanan dengan bilik kanan terbuka, darah masuk bilik kanan. Jantung yang sedang relaksasi ini disebut diastole. Pada keadaan normal tekanan diastole ini sekitar 80 mmHg Pada saat itu juga serambi kiri berkontraksi. Klep antara serambi kiri dan bilik kiri tertutup dan klep pada pembuluh nadi terbuka. Darah mengalir ke seluruh tubuh. Keadaan jantung yang berkontraksi ini disebut sistole. Tekanan sistole pada orang normal sekitar 120 mmHg. Gambar Sistole Gambar Diastole C. PEMBULUH DARAH Darah dapat beredar di dalam tubuh manusia melalui pembuluh darah. Ada 3 bentuk pembu-luh darah , yaitu pembuluh balik (vena) , pembuluh nadi (arteri), dan pembuluh kapiler.
  • 45. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang keluar dari jantung. Banyak membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Dinding pembuluh nadi tebal, dan kaku. Letaknya agak ke sebelah dalam. Jika pembuluh ini luka, darah akan memancar keluar. Pembuluh nadi yang paling besar disebut aorta. Denyutnya terasa dan mempunyai satu katup pada pangkal dan perbatasan dengan bilik kiri jantung. Pembuluh balik adalah pembuluh darah yang membawa darah masuk jantung. Kaya dengan karbondioksida. Bentuknya agak tipis, lebih elastis, dan terletak dekat permukaa kulit. Pembuluh ini terlihat kebiru-biruan. Jika luka, darah hanya menetes. Ada 2 pembuluh balik yang besar, yaitu pembuluh balik atas (vena cava superior), yang membawa darah dari bagian kepala ke jantung. Pembuluh balik bawah (vena cava inferior) membawa darah dari bagian bawah badan ke jantung. Denyut tidak terasa dan banyak me-miliki katup di sepanjang pembuluh. Pembuluh kapiler darah adalah pembuluh yang sangat halus, merupakan cabang-cabang dari pembuluh nadi. Letaknya tersebar pada seluruh bagian tubuh hingga ke jaringan-jaringan tubuh. Fungsinya adalah memberikan sari-sari makanan dan oksigen ke jaringan, serta me-ngambil zat-zat sisa oksidasi dari jaringan. D. PEREDARAN DARAH Peredaran darah manusia adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah dalam pembuluh tanpa ujung pangkal. Darah beredar dari jantung dan kembali ke jantung tanpa keluar dari pembuluhnya. Pereredaran darah ganda atau rangkap adalah peredaran darah melalui jantung dua kali. Peredaran darah ganda terdiri dari peredaran darah besar dan kecil.
  • 46. 1. Arteri paru-paru 2. Serambi kanan 3. serambi kiri 4. Bilik kanan 5. Bilik kiri 6. Aorta 7. Vena paru-paru 8. vena cava superior 9. Vena cava infeior Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah bersih dari bilik kiri jantung di pompa ke cabang aorta. Aorta atas membawa darah ke bagian atas dan bagian bawah tubuh. Selanjutnya darah bere-dar ke seluruh bagian tubuh, seperti organ hati, limpa, lambung, ginjal, dan lain-lainnya. Selanjutnya darah kembali menuju jantung membawa darah yang kaya karbondioksida. Darah dibawa melalui pembuluh vena hingga vena cava superior dan vena cava inferior dan darah masuk kembali ke serambi kanan jantung . Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah dari bilik kanan yang kaya karbondioksida di pompa ke luar menju arteri le-wat aorta kiri dan kanan menuju paru-pari kiri dan kanan. Sampai di paru-paru karbondioksida dilepaskan dan kemudian oksigen diikat darah. Selan-jutnya darah yang kaya oksigen mengalir ke pembuluh balik paru-paru dan kembali ke se-rambi kiri jantung.
  • 47. Kedua peredaran darah ini berlangsung bersamaan, sehingga darah masuk jantung dua kali. Sekali peredaran, darah masuk jantung dua kali inilah yang disebut peredaran darah ganda Untuk jelasnya perhatikan skema peredaran darah berikut ini.. Skema Peredaran darah besar Arteri vena Seluruh Bilik kiri tubuh Serambi kanan Skema peredaran darah kecil Bilik kanan Pembuluh nadi i Paru-paru Pembuluh balik Serambi kiri paru-paru paru-paru E. PEREDARAN GETAH BENING Apa yang mengangkut asam amino dan gliserol? Getah bening ( limfe) adalah pengangkut asam lemak dan gliserol. Limfa adalah cairan di dalam tubuh manusia yang mirip komposisinya dengan darah tetapi tidak memiliki sel darah merah. Oleh karena itu warna getah bening ini bening. Bagaimana getah bening beredar dalam tubuh manusia? Getah bening beredar melalui pembuluh limfe kanan dan kiri. Pembuluh limfe adalah pem-buluh yang ujungnya terbuka, dan satu sama lain tidak berhubungan.
  • 48. Oleh karena itu peredaran getah bening ini disebut peredaran terbuka. Pembuluh limfe adalah pembuluh yang terletak di ruang antar sel berisi cairan limfe. Pada pembuluh limfe banyak katup yang memungkinkan aliran limfe ke satu arah. Ada dua bentuk pembuluh limfe, yaitu pembuluh limfe dada dan kiri. Pembuluh limfe dada (duktus torasikus) adalah kumpulan pembuluh limfe yang berasal dari bagian kiri tubuh, saluran pencernaan dan sisi kanan bagian bawah badan.Aliran ini bermuara di pembuluh balik bawah selangka kiri (Vena subklavia kiri) Pembuluh Limfe kanan (duktus limfatikus dexter) adalah pembuluh linfe yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan sebelah kanan. Aliran ini bermuara pada pembuluh balik bawah selangka kanan (Vena subklavia kanan) Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe. Bagian ini terdiri dari ruang- ruang (sinus-sinus) sebagai tujuan aliran limfe. Dinding sinus ini dilapisi oleh sel-sel endosit yang akan memakan bibit penyakit yang menga-lir bersama limfe. Oleh karena itu limfe berfungsi sebagai pembunuh bibit penyakit. Bila terjadi infeksi maka kelenjar getah bening akan bengkak. Kelenjar ini akan membuat antibodi dan limfosit yang dikirim ke dalam aliran darah di vena subklavia. Ada beberapa tempat kelenjar limfe, yaitu : • Kelenjar limfe pada lipatan siku, ketiak, lutut, paha, dan leher. • Kelenjar limfe di selaput lendir usus. • Kelenjar folikel di pangkal lidah. • Tonsil atau tonjolan-tonjolan di daerah tenggorokan yang berfungsi sebagai penangkal bibit penyakit. • Adenoid di dinding tekak.
  • 49. Kura atau limpa di dalam rongga perut terletak di sebelah kiri atas. Fungsinya sebagai penghasil sel-sel darah putih, pembinasaan kuman, penimbunan darah, dan perombakan sel-sel darah merah yang telah rusak. F. PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH 1. Anemia Anemia ialah suatu kondisi pada sesorang yang kehilangan darah, kekurangan sel-sel darah merah, dan terlalu banyak produksi sel darah merah tetapi kadar hemoglobinnya rendah. Hal ini akan mengakibatkan transportasi oksigen oleh sel darah merah terganggu. Penderita ini akan mengalami kurang tenaga, lelah, pucat, dan sukar bernapas. Anemia dapat terjadi karena adanya luka, tukak, atau pendarahan karena menstruasi yang berlebihan. Kekurangan zat besi, vitamin B12 adalah penyebab anemia karena kekurangan nutrisi. Kelainan hereditas dapat menghasilkan hemoglobin yang abnormal (thalassemia), sel darah merah rapuh, atau kelainan autoimun. 2. Leukemia Leukemia atau kanker darah adalah kelainan yang terjadi karena produksi sel darah putih yang berkelebihan, sehingga lekosit tidak normal dan kehilangan imunologis. 3. Hemofili Hemofili adalah kelainan dalam proses pembekuan darah. Sehingga darah sukar membeku. Hal ini terjadi karena faktor keturunan (genetis). 4. Polisitemia Polisitemia merupakan penyakit karena terlalu banyak sel darah merah sehingga darah menjadi kental yang menaikkan vikositas dan menurunkan kecepatan aliran,
  • 50. serta dapat menyumbat kapiler darah. Penyakit ini disebabkan tumor sumsum tulang, kurangnya pasokan oksigen, seperti di daerah keting-gian. 5. Trombositopenia Trombositopenia adalah penyakit karena kekurangan keping darah. Penyakit ini terjadi dise-babkan oleh pendarahan kronis, kerusakan keping darah, kurangnya produksi keping darah karena kelainan genetis, anemia pernisiosa, terapi obat atau radiasi. 6. Varises Varises adalah penyakit dengan gejala vena melebar sehingga katup vena akan menghambat aliran darah balik. Akibatnya tekanan vena lebih besar dari pada vena normal sehingga menimbulkan pembengkakan. Varises pada kehamilan terjadi karena uterus yang melebar. 7. Wasir atau ambeien Penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang yang terlalu banyak duduk, sehingga pembuluh darah pada anus membesar sehingga aliran darahnya tertahan. 8. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) Tekanan darah tinggi adalah penyakit yang terjadi dengan gejala sistole lebih tinggi dari 150 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Hal ini menyebabkan otot jantung membesar karena otot jantung bekerja terlalu keras. Akibat dari penyakit ini penderita dapat mengalami gagal jantung, dan mempercepat atherosklerosis, dan arteriosklerosis. 9. Artherosklerosis dan Arteriosklerosis
  • 51. Artherosklerosis adalah penyakit yang disebabkan terlalu banyak lemak terutama kolesterol dalam arteri. Arteriosklerosis adalah penyakit karena timbunan zat kapur di dinding arteri. Kedua gejala ini akan menyumbat dan mengganggu aliran darah. Pencegahan penyakit ini adalah menjaga badan tidak terlalu gemuk, mengurangi lemak dan kolesterol makan. 10. Serangan Jantung Serangan jantung dapat terjadi karena beberapa hal, seperti : a. tingkat kolesterol darah tinggi, b. tekanan darah yang tinggi, c. merokok, d. kegemukan, e. kurang olah raga, f. Diabetes mellitus (kencing manis), dan g. kelainan genetik. Penyebab penyakit jantung yang paling cepat adalah tidak cukupnya pasokan darah (koronaria), kelainan anatomi, atau kegagalan konduksi jantung. Penyakit-penyakit yang terjadi pada sistem peredaran limfe, berupa edema yang terjadi karena kekurangan nutrisi terlalu lama. Elepantiasis atau pernyakit kaki gajah karena infeksi oleh cacing filaria (nematoda). Pembengkakan kelenjar limfe karena serangan bakteri.
  • 52. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN A. JARINGAN DAN FUNGSI PENYUSUN ORGAN TUMBUHAN 1. AKAR Akar berfungsi sebagai alat untuk : a. Menyerap air dan garam-garam mineral (unsur hara) dari dalam tanah. b. Mengokokohkan tumbuhan pada tempat tumbuhnya. c. Sebagai penyimpan cadangan makanan. d. Bernapas (respirasi). e. Berkembang biak (perbanyakan) secara vegetatif. Bagian-bagian akar (gambar 1) tumbuhan monokotil dan dikotil : a. Pangkal akar (collum), bagian akar yang berhubungan dengan dengan pangkal batang. b. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang muda terdiri atas jaringan- jaringan yang menga-lami pertumbuhan. c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar antara leher dan ujungnya. d. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan membuat percabangan lagi. e. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang akar yang halus berbentuk serabut.
  • 53. f. Bulu akar (pilus radicalis), yang berfungsi untuk mengisap air dan unsur hara dari dalam tanah. g. Tudung akar (calyptra), bagian akar yang paling ujung berguna sebagai pelindung agar akar tidak rusak sewaktu menembus tanah. Jaringan penyusun akar tumbuhan monokotil dan dikotil tersusun oleh : a. Epidermis, terdiri dari lapisan sel-sel yang berdinding tipis agar air mudah masuk ke akar. Epidermis yang menonjol akan membentuk bulu akar yang berfungsi menyerap air dari dalam tanah. b. Korteks, terdiri dari sel-sel yang susunannya longgar agar memudahkan terjadinya pertukaran gas. c. Endodermis, sebagai jalan masuknya air yang telah diserap dari tanah ke bagian dalam akar. d. Stele (silinder pusat) terdiri dari pembuluh angkut yaitu xilem dan floem. Gambar 1. Bagian-bagian akar Epidermis Endodermis stele Korteks 2. BATANG Batang berfungsi sebagai alat untuk : a. Menyokong bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. b. Penghantar daun untuk mendekati cahaya. c. Penghubung akar dengan daun (alat pengangkutan). d. Tempat penyimpan cadangan makanan.
  • 54. Jaringan penyusun batang terdiri dari : a. Epidermis,pada jaringan ini terdapat kutikula atau lapisan lilin yang tidak dapat ditembus air.Di sini juga terdapat lentisel sebagai tempat masuk dan keluarnya gas. b. Korteks, jaringan yang terdiri dari sel-sel sebagai tempat pertukaran udara. c. Stele, terdiri dari pembuluh angkut xilem dan floem yang letaknya teratur pada tumbuhan di-kotil dan menyebar untuk monokotil. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan pada monokotil tidak ada kambium. Gambar 2. Struktur Batang Jaringan dasar Batang Dikotil Batang monokotil 3. DAUN Daun berfungsi sebagai alat untuk : b. Asimilasi atau proses pembentukan karbohidrat dari zat anorganik sederhana CO2 dan H2O oleh klorofil dengan bantuan cahaya matahari. c. Respirasi atau pernapasan, proses pemecahan hasil asimilasi dengan menggunakan oksigen sehingga dihasilkan energi. d. Trnspirasi (penguapan air), sehingga memungkinkan tumbuhan unsur hara lebih lancar. e. Pembiakan vegetatif. Jaringan penyusun daun terdiri dari :
  • 55. a. Epidermis, pada bagian atasnya terdapat lapisan kutikula/lilin berfungsi untuk menghambat penguapan. Lapisan epidermis bawah terdapat stomata atau mulut daun untuk pertukaran udara. b. Jaringan palisade (tiang) banyak mengandung kloroplas. c. Jaringan bunga karang (spons), jaringan ini tersusun atas sel-sel yang longgar agar banyak mengandung udara. d. Berkas pembuluh angkut (xilem dan floem). Gambar 3 Struktur Daun Kutikula Jaringan tiang Epidermis atas Jaringan spons (bunga karang) Epidermis bawah Stomata xilem floem 4. BUNGA Bunga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif, yaitu proses perkembangbiakan secara kawin melalui persarian atau pembuahan sehingga akan menghasilkan buah dengan biji, dan biji digunakan sebagai alat memperbanyak tumbuhan. Bagian-bagian bunga adalah : a. Kaliks/sepal (kelopak bunga), biasanya berwarna hijau berfungsi sebagai pelindung bunga saat masih kuncup.
  • 56. b. Korola/petal (mahkota bunga) berfungsi sebagai pelindung benang sari dan putik. c. Alat kelamin, terdiri dari putik sebagai penghasil sel kelamin betina (ovary) dan benang sari (filamen) sebagai penghasil sel kelamin jantan. Gambar 4. Struktur Bunga 5. BUAH Buah adalah bagian tumbuhan yang terbentuk dari bunga yang mengalami penyerbukan dan pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, bagian-bagian bunga akan gugur dan selanjutnya terbentuk buah yang disebut buah sejati. Tetapi ada juga tumbuhan yang bagian-bagian bunga yang tidak gugur. Buah ini disebut buah semu. Contoh buah sejati adalah pada buah mangga, cabe, tomat, dan lain-lain. Buah semu adalah pada buah nangka, apel, jambu mete, nanas, dan lain-lain. Buah ini dapat berfungsi sebagai tempat cadangan makanan dan juga sebagi pelindung biji pada tumbuhan biji tertutup. Bagian-bagian buah adalah :
  • 57. a. Pericarp, terdiri dari lapisan exocarp (terluar), mesocarp (tengah) dan endocarp (bagian dalam). b. Biji (sead) Gambar 5. Struktur Buah 1. Biji Biji adalah alat untuk berkembangbiak atau memperbanyak diri tumbuhan secara generatif, setelah mengalami pembuhan. HAMA DAN PENYAKIT PADA ORGAN TUMBUHAN Hama adalah penyebab rusaknya tanaman yang dapat diamati langsung dengan indera kita. Penye-babnya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Biasanya akan terlihat melalui bekas geretan atau gigitan pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Hal ini biasanya dilakukan oleh bangsa serangga, tikus, ataupun hewan lainnya. Penyakit adalah penyebab kerusakan tanaman selain dari hama. Contohnya penyakit yang ditimbulkan oleh cendawan/jamur (fungi), bakteri, algae (ganggang), virus dan keadaan fisiologis yang merugikan.
  • 58. Berikut ini akan kita pelajari hama dan penyakit yang menyerang tanaman penting bagi kehidupan kita seperti padi, tanaman palawija, tanaman hias, buah- buahan, dan beberapa tanama keras. Gambar Mildrew Powder Tabel hama/penyakit yang menyerang organ tumbuhan NO JENIS HAMA/PENYAKIT ORGAN CIRI-CIRI DAN DAMPAK YANG TUMBUHAN SASARAN DITIMBULKAN A Tanaman semusi 1. Padi (Oriza sativa) Wereng coklat Seluruh Tanaman kerdil, malai menjadi hampa organ dari bibit dan tanaman muda Daun Bercak kecoklatan pada daun, kemudian menguning dan mati. Wereng daun padi (vektor viruspe- Malai/bunga hampa malai nyebab penyakit Walang sangit peng Batang Batang padi rusak gerek padi bergaris Pada batang padi ada bekas gigitan berwarna penggerek padi putih hitam kecoklatan Penggerak padi ku- Daun Daun menjadi terpotong-potong dan menggu- ning lung seluruh organ rusak
  • 59. Ulat tentara Tumbuhan muda Padi hampa Burung seluruh organ Panen rusak/gagal Babi hutan seluruh organ Panen rusak/gagal Tikus Bibit muda Persemaian gagal Ulat bibit Tunas anakan Mati muda Ganjur/medong dan Buah saat kuru masak susu Bibit menjadi berwarna kecoklatan Penyakit Blast Bibit padi Ditimbulkan oleh jamur Pyricularia orizaecava Pada daun ada bercak klorotis dan bintik Grassy stunt daun kecoklatan pertumbuhan terhambat dan kerdil Bibit muda Daun memutih kemudian menguning dalam satu daun Kerdil kuning rumpun banyak anakan dan pertumbuhan (yellow darf) terhambat Pada pucuk daun terdapat bercak kekuningan Penyakit Kresek oleh Titik menyebabkan tanaman mati Xanthomonas orizae tumbuh Penyakit Tungro oleh Ujung daun berwarna kuning, jingga kecoklatan, virus pada wereng tanaman kerdil Ujung daun hijau Lalat bibit (Atheri Daun Pada daun ada bekas gigitan pucuknya akan layu 2 Jagung (Zea mays) gonaexigum stein) Ulat tanah batang Batang tanaman rusak, sehingga tanaman mati Penggerek batang Ulat tongkol tongkol, biji Masuk melalui kulit tongkol makan biji dan merusak malai Penyakit Gagal panen daun pada bulaidisebabkan segala usia olehjamur Scleros- pora sp Penyakitgosong bengkak Tongkol membengkak, memutih kemudian oleh ja tongkol dan batang menghitam, pada serangan berat batang mem- -nurUstilago maydis bengkak dan warna sama seperti pada tongkol Penyakit bercak daun oleh Daun Pada daun timbul bercak-bercak yang meluas Helminthosporium berbentuk lonjong berwarna coklat turcicum Lalat kacang Benih yang Daun-daun akan menguning, pada akhirnya
  • 60. 3 Kedelai (Melanagromyza baru muncul tanaman mati (Glycine max.L) sojae) dipermuka- an tanah Daun Timbulnya bercak-bercak tembus cahaya pada Kepik merah (ca- cantal) daun, lalam-kelamaan daun tinggal tulang daunnya Kumbang daun Daun Daun rusak sehingga pertumbuhannya terganggu Ulat pengge- Buah rek buah Polongnya kosong karena buahnya dimakan oleh ulat ini sehingga panen gagal Tikus Buah Polongnya kosong karena buah dimakannya. Penyakit karat daun Daun disebabkan oleh Daun berwarna kecoklatan mengering dan akhir- Jamur (Phakospora nya gugur. phachyrizi) Penyakit layu oleh Batang bakteri Pseudomonas Batang muda layu dan bila dicabut akarnya muda dan busuk akar Penyakit sapu oleh Tanaman Daunnya kecil-kecil, pertumbuhan bunga sebangsa virus muda terganggu, polongnya juga kecil. Tanaman sayuran Ulat daun se- B Daun Pada daun terdapat bekas gigitan Bawang merah nang pada bagian 1 (Allium yangberwarna merah ascalonicum,L) Hama lier (ulat) Daun Ujung daun mengering Penyakit busuk Umbi yang terserang akan busuk dapat umbi oleh Umbi menyerang mulai dari areal penanaman hingga penyimpanan setelah panen jamur Botrytisallii Daun mengunging, lama kelamaan menjadi Daun muda putih dan kering Penyaki tmati pucuk oleh Bawang putih Phytoptora porri 2 Daun timbul bercak-bercak putih pada daun dan (Allium sativun) Kutu(Thrips tabaci) mengering pada bagian ujungnya Sel-sel Cacing dari jenis seluruh nematoda tanaman Tumbuhnya kerdil dan merana serta pucat Daun Daun-daunnya berbercak konsentris dan Penyakit bercak daun akhirnya mengering oleh jamur Alternarria Porri Daun Ujung daunnya akan menguning Penyakit oleh ,batang dan Peronospora leher akar destructor 3 Cabe (Capsicum Lalat buah Buah akan berlubang kecil bila dibelah sp) Buahnya didalamnya terdapat maggot Kutu Daun berkeriput, akhirnya mengering
  • 61. Daun Tungau Daun berkeriput, akhirnya mengering dan gugur. Daun Penyakit busuk bu-ah Pada kulitnya ada bercak-bercak kulitnya seperti oleh jamur Co- Buah tua bila buahnya dibelah membusuk llectotricum nig-rum Penyakit busuk daun Terdapat bercak-bercak coklat abu-abu, kemudi- oleh jamur Daun an membusuk Phytoptora capsici Daun mengering, memucat dan pada akhirnya Penyakit oleh virus Daun berguguran Tanaman Industri Ulat tanah, ulat Batang dan Pada bagian batang dan daun akan terjadi C. Tembakau pucuk ulat gulung daun kerusakan, seperti bekas geretan atau gigitan 1 (Nicotiana pada daun-daun tua akan menggulung. tabaccum) Cacing nematoda Akar Pertumbuhan tidak normal (kerdil), akarnya benjol-benjol, xilemnya akan rusak, daunnya menguning dan akhirnya mati Penyakit mozaik oleh Mula-mula Tumbuh bercak-bercak pada daun tua dan virus Marmor tabaci daun menggulung, pertumbuhan kerdil. akhirnya meluas ke seluruh organ Penyakit busuk tangkai Tangkai Batang dan tangkai membusuk, empulurnya oleh bakteri Bacillus daun yang berlubang aroideae tua Tebu (Saccarum Hama kutu putih daun Terdapat bercak-bercak pada daun bekas 2 officenarum) (ceratovacuna tusukan alat mulutnya lanigera) Hama penggerek batang batang Pucuk daun layu,kering, pada pangkal batang terdapat ulat yang menggeret batang Penyakit pokah bung daun Daun yang baru tumbuh menguning, dan oleh jamur Fusarium berlubang sempit memanjang berwarna merah, moniliforme ruas pendek-pendek, pucuk daun mengering Penyakit kuning oleh tanaman virus muda, daun Pada daun terdapat garis-gari berwarna kuning dan pelepah memanjang hingga pelepah dan ibu tulang daunnya.
  • 62. Cara memberantas hama dan penyakit ini dapat dilakukan secara biologis, kemis, dan mekanis. Cara biologis adalah memberantas dengan predator dari penyebab hama dan penyakit tersebut. Cara kemis adalah dengan penyemprotan zat-zat kimia seperti insectisida, fungisida, dan pemberian obat-obatan antibiotik Cara mekanis dengan mempergunakan peralatan dan membongkar semua tanaman yang terkena hama dan penyakit. SISTEM-SISTEM PADA TUMBUHAN 1. Sistem Pernapasan (Respirasi) Tumbuhan melakukan pernapasan dengan menggunakan alat pernapasan. Stomata atau mulut daun adalah alat pernapasan tumbuhan yang terletak di bawah permukaan daun. Strukturnya terdiri dari dua sel penutup dengan sebuah celah di tengahnya. Lenti sel adalah alat pernapasan tumbuhan yang terdapat pada kulit kayu batang tanaman. Strukturnya berupa pori-pori yang menonjol berbentuk lonjong pada cabang kayu. Gambar stomata dan lenti sel Stomata Sel Penjaga Sel Epidermis Lentisel
  • 63. Bagaimana proses pernapasan tumbuhan ini ? Proses pernapasan tumbuhan sama seperti pernapasan hewan dan manusia, yaitu peristiwa pengambilan oksigen dari udara untuk bereaksi dengan zat makanan sehingga dihasilkan energi yang dipakai untuk metabolisme tubuh. Zat sisa berupa karbondioksida dan air dibuang ke luar. Ingatkah kamu dengan percobaan tentang pernapasan makhluk hidup di kelas VII ? Percobaan ini membuktikan bahwa tumbuhan sebagai makhluk hidup bernapas mengeluarkan karbondiok-sida dan uap air. Selain dengan stomata dan lentisel, pada tumbuhan tertentu memiliki alat pernapasan khusus seperti akar napas pada bakau (avinea pinata), akar gantung pada beringin, batang berongga pa-da tumbuhan kangkung. Alat pernapasan ini berguna bagi tumbuhan tersebut untuk penyesuaian diri dengan lingkungan hi-dupnya. 2. Sistem Pengangkutan (Transportasi) Proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan tumbuhan ada dua bentuk, yaitu : a. Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah, ke akar dan seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui pembuluh kayu (xilem). b. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui pembuluh tapis (floem) Pada pelajaran sebelumnya kita sudah mengenali struktur dan fungsi organ tumbuhan. Dimanakah terdapat xilem dan floem itu? Xilem dan floem terdapat pada tubuh tumbuhan se-menjak dari akar, batang, dan daun. Bagaimanakah caranya air dan garam-garam mineral dari dalam tanah dapat masuk ke akar, batang, dan daun tanaman yang berukuran kecil dan besar ? Perhatikan penjelasan berikut!
  • 64. Air dan garam mineral yang terlarut dapat masuk ke dalam akar melalui tonjolan epidermis (bulu) akar secara osmosis. Selanjutnya merembes di antara sel-sel endodermis menuju silinder pusat (stele) akar dan masuk ke xilem. Xilem akar ini bersambungan dengan xilem pada batang yang berbentuk pipa-pipa halus (trakeid) hingga ke xilem pada daun pada urat-urat daun. Pada jaringan pagar dan spons air ini dipergunakan untuk proses fotosintesis dan kelebihanya dibuang ke luar melalui stomata. Faktor-faktor penyebab masuknya air dan unsur hara dari dalam tanah ke akar, batang dan daun ada 3 bentuk yaitu tekanan akar, kapilaritas batang, dan daya isap daun. Marilah kita bicarakan hal tersebut satu persatu. a. Tekanan akar Tekanan akar ini terjadi karena adanya penyerapan yang terus menerus sehingga air yang telah masuk terdorong terus untuk memasuki jaringan-jaringan pada akar hingga menacapai stele dan masuk ke jaringan xilem. b. Kapilaritas batang Bentuk pembuluh xilem seperti pipa halus (kapiler) sehingga air dapat naik ke bagian yang lebih tinggi. Bentuk xilem ini menyebabkan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh lebih besar sehingga air cenderung terus naik. Peristiwa ini disebut kapilaritas batang. c. Daya isap daun Daya isap daun terjadi karena adanya peristiwa penguapan air pada bagian stomata daun. Akibatnya air yang telah menguap digantikan tempatnya oleh air yang ada di bawahnya. Hal ini berlangsung terus menerus sehingga terjadilah aliran air dari akar sampai ke daun. Jadi pengangkutan air dan garam mineral atau unsur hara ini terjadi melalui dua cara yaitu :
  • 65. a. Pergerakan air yang telah masuk ke dalam bulu akar meremebes ke bagian silinder pusat atau stele akar terjadi secara horizontal atau mendatar disebut pengangkutan ekstra fasikuler. b. Pergerakan air dari akar ke batang dan terus ke daun pada pembuluh xilem disebut intra fasikuler. 3. Sistem Pengeluaran (Ekspirasi) Seluruh makhluk hidup akan melakukan proses-proses (metabolisme) dalam tubuhnya. Sisa-sisa metabolisme tubuh ini tidak diperlukan lagi, oleh karena itu dibuang ke luar dari tubuhnya. Peristiwa pengeluaran zat-zat yang tidak berguna ini disebut eksresi. Pada tumbuhan peristiwa ini disebut eliminasi. Pengeluaran zat pada tumbuhan berupa air dapat dilakukan melalui peristiwa penguapan (transpirasi) dan penetesan (gutasi). Berikut ini adalah penjelasan tentang kedua hal tersebut. a. Transpirasi Transpirasi atau penguapan ialah peristiwa keluarnya uap air melalui stomata, lentisel atau kutikula. Bagaimana proses penguapan ini terjadi? Untuk menjawabnya marilah kita lakukan kegiatan berikut. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan adalah sebagai berikut : 1. Letak stomata Stomata yang letaknya agak tersembunyi ke dalam, membuat penguapannya menjadi berkurang, jika dibandingkan dengan daun yang memiliki stomatanya jelas kelihatan sejajar pada permukaan bawah daun. 2. Suhu udara
  • 66. Jika suhu udara di sekitar tumbuhan meningkat maka penguapan juga meningkat, begitu juga sebaliknya jika suhu udara di sekitar turun penguapan juga turun. 3 Bulu/rambut daun Apabila daun-daun tumbuhan memiliki bulu-bulu, penguapan pada daun tersebut lebih lambat dibandingkan dengan daun-daun yang tidak memiliki bulu-bulu. 4. Kelembaban udara Apabila kelembaban udara di sekitar tumbuhan meningkat, penguapan akan berkurang, dan kelembanam udara turun, penguapan akan bertambah. 5. Intensitas cahaya Jumlah cahaya atau intensitas cahaya mempengaruhi penguapan. Makin tinggi intensitas cahaya penguapan makin cepat. Sebaliknya makin rendah intensitas cahaya penguapan juga berkurang. 6. Lapisan kutikula Tumbuhan yang memiliki lapisan kutikula tebal akan lambat penguapannya dibandingkan dengan tumbuhan yang memiliki kutikula tipis. Biasanya tumbuhan di daerah lembab kutikulanya tipis. Sebaliknya tumbuhan di daerah kering memiliki kutikula yang tebal. b. Gutasi Gutasi adalah peristiwa menetesnya air pada ujung pembuluh angkut di tepi daun pada saat suhu rendah dan kelembaban tinggi. Sebenarnya air yang dikeluarkan bukan air murni tetapi juga kelebihan garam mineral. Contoh tumbuhan yang mudah diamati peristiwa gutasinya adalah tanaman herba seperti tomat, talas, dan padi. 4. Sistem Gerak Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Gerak dapat terjadi karena peristiwa tumbuh dan adanya rangsangan.
  • 67. Gerak pada tumbuhan ada 3 bentuk, yaitu gerak autonom, eksionom, dan higroskopik. a. Gerak autonom adalah gerak yang belum jelas penyebab terjadinya di dalam tubuh tumbuhan.Contoh gerak tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. b. Gerak eksionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar. Ada 3 bentuk gerak ini, yaitu : 1. Taksis, yaitu gerak yang terjadi karena seluruh bagian tubuh tumbuhan menanggapi rangsangan sehingga mampu pindah tempat. Gerak tumbuhan yang mendekati rangsangan ini disebut taksis positif dan kebalikannya disebut taksis negatif. Berdasarkan penyebab terjadinya rangsangan taksis dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu : • Fototaksis yaitu gerak taksis yang terjadi karena adanya rangsangan berupa cahaya. Contohnya gerak dari euglena sp menuju cahaya. • Kemotaksis, yaitu gerak taksis yang terjadi karena adanya rangsangan berupa zat kimia.Contohnya gerakan spermatozoid menuju ovum pada tumbuhan lumut. 2. Tropisme, yaitu gerak sebagian tubuh tumbuhan sesuai dengan arah datangnya rangsangan. Gerak tropisme yang menuju arah rangsangan disebut juga tropisme positif dan kebalikanya tropisme negatif untuk gerak yang menjauhi. Berdasarkan penye-babnya tropisme ini ada 4 macam, yaitu : • Fototropisme, yaitu gerak tropisme yang disebabkan karena adanya rangsangan berupa cahaya. • Hidrotropisme, yaitu gerak tropisme yang disebakan karena adanya rangsangan berupa air. Contoh gerak akar yang menuju air. • Geotropisme, yaitu gerak tropisme yang disebabkan oleh adanya gravitasi atau gaya tarik.bumi. Contohnya arah tumbuh akar ke bawah • Tigmotropisme, yaitu gerak tropisme yang disebabkan oleh adanya persinggungan atau sentuhan. Contohnya gerak membelit sulur tanaman kacang-kacangan pada junjungannya.
  • 68. 3. Nasti, yaitu gerak bagian tubuh tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Nasti dapat dibedakan berdasarkan penyebab rangsangan, yaitu : • Niktinasti, yaitu gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena rangsangan gelap. Gerak ini biasanya disebut gerak tidur, contohnya pada tanaman lamtoro atau petai cina di malam hari akan menutup daunnya • Fotonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. • Seismonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan berupa sentuhan atau getaran. Contoh gerakan mengatupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh. • Termonasti, yaitu gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang perubahan suhu. Contohnya bunga tulip akan menguncup bila suhu turun dan mekar bila suhu naik. Ada juga nasti yang disebabkan oleh penyebab lebih dari satu bentuk. Gerak ini disebut nasti kompleks, contohnya : 1. Mekarnya bunga Mirabilis jalapa pada sore hari oleh pengaruh cahaya dan suhu. 2. Gerak membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh cahaya matahari, zat kimia, dan suhu. 4. Gerak Higroskopis Gerak higroskopik adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena adanya perbedaan kadar air di antara sel-sel tubuh. Contoh: pecahnya kulit polong pada tumbuhan polongan, membukanya sporangium pada tumbuhan paku.
  • 69. Fotosintesis Fotosintesis atau asimilasi adalah peristiwa perubahan zat-zat organik air dan asam arang (karbondioksida) dari udara menjadi zat makanan berupa gula (glukosa) sebagai bentuk sederhana dari karbohidrat. Proses ini terjadi di daun pada jaringan palisade dan spons yang mengandung zat hijau daun (klorofil), dan dibantu dengan cahaya matahari. Secara ringkas proses fotosintesis digambarkan dengan persamaan reaksi berikut : cahaya CO2 + H2O C6 H12O6 + O2 klorofil (Karbondioksida) (air) (glukosa) (Oksigen) Oksigen adalah zat yang ikut dihasilkan pada fotosintesis ini, dan dibuang ke udara bebas. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa sejuk jika pada siang hari, di panas terik, berteduh di bawah pohon yang rindang.
  • 70. ERWIN, S.Pd BAHAN AJAR IPA TERPADU (BIOLOGI) UNTUK SMP/MTs KELAS VIII
  • 71. DINAS PENDIDIKAN KOTA LANGSA TAHUN 2009 HALAMAN PENGESAHAN Judul : Bahan Ajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Nama : Yustinawati, S.Pd NIP. : 19631105 198403 2 003 Pangkat/Gol. Ruang : Pembina / IV.a Jabatan : Guru Unit Tugas : SMP Negeri 4 Langsa Langsa, 12 April 2012 Disetujui : Kepala Pengawas Sekolah SMP Negeri 4 Langsa Drs. JAMALUDDIN A. JABAR, S.Pd.I NIP. 19591231 198603 1 102 NIP. 130 877 679 Mengetahui : Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa
  • 72. Drs. MUSTAFA, M.Pd NIP. 19591022 198012 1 001 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Bahan Ajar yang sederhana ini yang merupakan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat. Shalawat teriring salam penulis ucapkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Langsa, Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 4 Langsa dan semua pihak yang telah memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan bahan ajar ini yang sederhana ini. Penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar ini menjadi sumber ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Penulis