The document discusses three matrix operations - addition, subtraction, and multiplication. Matrix addition and subtraction are done by adding or subtracting corresponding elements. For matrices to be added or subtracted, they must have the same order. Matrix multiplication can be done by multiplying a matrix by a scalar number or by another matrix. For two matrices to be multiplied, the number of columns of the first matrix must equal the number of rows of the second matrix. Examples are provided to illustrate each operation.
Russian Escort Service in Delhi 11k Hotel Foreigner Russian Call Girls in Delhi
10 operasi matriks
1. OPERASI MATRIKS
1. Penjumlahan matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan matriks B. Jika matriks C
adalah matriks penjumlahan dari A dengan B, maka matriks C dapat diperoleh
dengan menjumlahkan setiap elemen pada matriks A yang seletak dengan setiap
elemen pada matriks B. Oleh karena itu, syarat agar dua atau lebih matriks dapat
dijumlahkan adalah harus memiliki ordo yang sama.
Contoh:
A + B = (
1 + 4 2 + 1
4 + (−4) 6 + 5
) = (
5 3
0 11
)
2. Pengurangan matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan matriks B. Jika matriks C
adalah matriks pengurangan dari A dengan B, maka matriks C dapat diperoleh
dengan mengurangkan setiap elemen pada matriks A yang seletak dengan setiap
elemen pada matriks B.
Contoh:
A – B = (
−7 − 1 5 − 1
4 − (−4) 8 − 9
) = (
−8 −4
8 −1
)
3. Perkalian Matriks
A. Perkalian matriks dengan bilangan real (skalar)
Misalkan terdapat matriks A berordo m × n dan suatu bilangan real (skalar), yaitu
k. Perkalian antara matriks A dengan skalar k dapat ditulis dengan kA yang
diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan skalar k.
K(
𝑎 𝑐
𝑏 𝑑
) = (
𝑘. 𝑎 𝑘. 𝑐
𝑘. 𝑏 𝑘. 𝑑
)
Contoh :
−2(
3 4
−1 0
) = (
−2 𝑥 3 −2 𝑥 4
−2 𝑥 − 1 −2 𝑥 0
) = (
−6 −8
2 0
)
2. B. Perkalian matriks dengan matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dengan ordo m × p dan
matriks B dengan ordo p × n. Perkalian matriks A dengan matriks B dapat ditulis
dengan A × B yang diperoleh dari penjumlahan hasil kali elemen-elemen yang
bersesuaian pada baris ke-i matriks A dengan kolom ke-j matriks B. Syarat
agar dua buah matriks dapat dikalikan adalah matriks pertama harus
memiliki jumlah kolom yang sama dengan jumlah baris pada matriks kedua.
(
𝑎 𝑐
𝑏 𝑑
)(
𝑒 𝑔
𝑓 ℎ) = (
𝑎. 𝑒 + 𝑐. 𝑓 𝑎. 𝑔 + 𝑐. ℎ
𝑏. 𝑒 + 𝑑. 𝑓 𝑏. 𝑔 + 𝑑. ℎ
)
Contoh:
A X B = (
6 𝑥 1+ 3 𝑥 2
4 𝑥 1+ 8 𝑥 2
) = (
6 + 6
4 + 16
) = (
12
20
)