Empat rakaat shalat sunnah sebelum shalat Dzuhur memiliki keutamaan besar karena dijaga oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW bahkan mengganti shalat ini jika terlewatkan. Hadis menjelaskan bahwa shalat ini setara dengan shalat Subuh dan dapat membuka pintu langit. Oleh karena itu, shalat ini direkomendasikan sebagai amalan yang setara dengan shalat Tahajud dan amalan sunnah lainnya.
1. EMPAT RAKA’AT SUNNAH YANG BISA MEMBUKA PINTU LANGIT
Ada banyak amalan-amalan sunnah dengan janji imbalan melimpah dari Allah Ta’ala. Sebelum
diperintahkan untuk diteladani, amalan-amalan ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh Rasulullah Saw.
Karenanya, ketika amalan-amalan tersebut dikerjakan, ia sudah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai
amalan yang ikhlas sebab dikerjakan karena Allah Ta’ala dan mencontoh Rasulullah Saw.
Di antara banyak amalan sunnah itu, ada banyak amalan-amalan yang hampir tidak pernah ditinggalkan
oleh Rasulullah Saw. Bahkan, tatkala beliau terlewatkan melakukan amalan itu karena banyak sebab,
Rasulullah Saw menggantinya dalam kesempatan yang lain.
‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq meriwayatkan, “Ketika Rasulullah Saw belum shalat empat raka’at
sebelum Zhuhur,” lanjutnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Baihaqi, “beliau
melakukan setelahnya.”
Mengomentari hadits ini, Abu Isa at-Tirmidzi menerangkan, “Hadits tersebut menunjukkan perintah untuk
menjaga amalan-amalan sunnah sebelum shalat wajib.”
Jika Nabi Saw amat menjaga sebuah amalan, maka di dalamnya terdapat rahasia yang amat besar.
Lantas, ada rahasia dan keutamaan seagung apakah yang terkandung di dalam shalat sunnah empat
raka’at sebelum Zhuhur ini sehingga Nabi Saw amat menjaganya?
Secara marfu’ mursalan, Abu Shalih sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah menyampaikan
sabda Rasulullah Saw, “Empat raka’at sebelum Zhuhur setara dengan shalat menjelang Subuh.”
Sedangkan dari jalur lain dari Abu Ayyub al-Anshari, Imam Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan,
“Empat rakaat sebelum Zhuhur dapat membuka pintu langit.”
Lantaran keutamaan shalat sunnah empat raka’at sebelum Zhuhur ini, Dr. Muhammad bin Ibrahim an-
Nu’aim dalam bukunya “Mizan, Jurus Jitu Memperberat Timbangan Amal” memasukkan amalan ini ke
dalam jajaran amal yang setara dengan shalat Sunnah Tahajjud (Qiyamullail) selain shalat Isya’ dan
Subuh berjama’ah awal waktu di masjid, mendirikan shalat Tarawih sampai tuntas di belakang imam,
membaca seratus ayat al-Qur’an di malam hari, membaca dua ayat terakhir surah al-Baqarah di malam
hari, memiliki akhlak yang mulia, menyantuni janda dan orang miskin, menjaga sunnah di hari Jum’at,
Ribath di jalan Allah Ta’ala, niat shalat malam sebelum tidur dan mengajari orang lain tentang amalan-
amalan tersebut.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk melakukan amalan-amalan tersebut. Sebab melalui amalan
sunnah ini, seorang hamba bisa semakin dicintai Allah Ta’ala. Aamiin.