Abstrak
Kemajuan Ilmu yang berkaitan erat dengan adanya perkembangan teknologi serta munculnya krisis kemanusiaan. Penemuan alat-alat canggih menjadi bukti bahwa ilmu dan teknologi semakin berkembang. Kenyataannya hal ini tidak hanya berdampak positif namun juga banyak memunculkan dampak negative bagi manusia itu sendiri. Teknologi layar, bio teknologi dan emansipasi kaum feminis menunjukkan adanya akibat dari teknologi yang tidak hanya pada kenyamanan dan keterlenaan saja namun juga pada kecenderungan, ideologi dan gagasan yang tidak utuh. Kecemasan, ketakutan, kegelisahan, lunturnya toleransi dan putusnya silaturahmi menjadi beberapa dampak yang juga sering terjadi. Hal ini menunjukan adanya krisis kemanusian dalam menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi.
Pengembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. Hal ini menimbulkan banyak permasalahan, tidak hanya saat ini namun juga akan membawa dampak yang lebih berbahaya pada masa yang akan datang. Bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dapat menyebabkan krisis kemanusiaan? Apa penyebabnya? mengapa demikian? Siapa yang bertanggung jawab atas hal tesebut? Tentu hal itu menjadi pertanyaan besar bagi kita untuk dapat memahami dan memecahkan permasalahan tersebut.
Manusia sejatinya adalah mahluk yang terlahir dengan rasa penasaran, selalu ingin tahu, dan mencoba menemukan hal baru untuk mengatasi permasalahn dalam hidupnya. Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan teknologi, Pesatnya teknologi kemudian membawa pada perubahan pola dan tatanan kehidupan manusia. Perubahan ini menjadikan manusia menjadi ketergantungan, manja dan terlena. Saat ini tanpa disadari manusia menjadi terpenjara oleh teknologi itu sendiri, seperti penggunaan layar hp, computer dan televisi yang berlebihan bahkan penggunaan robot untuk menggantikan peran manusia dalam bekerja.
Teknologi ternyata disadari atau tidak menciptakan sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Ilmu danteknologi mengalami degrasi nilai dan akhirnya memenjarakan ilmu dan teknologi didalam suatu krangkeng tertentu. Nurcholish Madjid (1983:155) mengatakan, pada abad modern, nilai berganti dengan cepat, demikian pula cara hidup, dengan akibat timbulnya rasa tidak menentu dan kejutan-kejutan, dan memisahkan manusia semakin jauh dari kepastian moral dan etis tradisonal mereka. Dengan kata lain, era modern (yang menurut Islam), telah menciptakan krisis kemanusiaan atau penyakit psikis yang akut, yaitu kehampaan spiritual (spiritual emptiness). Krisis kemanusiaan itu adalah antara lain, individualistis, konsumeristis, materialistis, hedonistis, kompetisi tidak sehat, permisif, kecemasan.
1. KEMAJUAN ILMU DAN KRISIS KEMANUSIAAN
Tugas Individu
Disusun untuk Memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA, Ph.D
Disusun Oleh:
Eneng Rihanah Kamilah
NIM: 5520210047
PROGRAM MAGISTER JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
SEMESTER 1
2021
2. Abstrak
Kemajuan Ilmu yang berkaitan erat dengan adanya perkembangan teknologi serta
munculnya krisis kemanusiaan. Penemuan alat-alat canggih menjadi bukti bahwa ilmu dan
teknologi semakin berkembang. Kenyataannya hal ini tidak hanya berdampak positif namun
juga banyak memunculkan dampak negative bagi manusia itu sendiri. Teknologi layar, bio
teknologi dan emansipasi kaum feminis menunjukkan adanya akibat dari teknologi yang tidak
hanya pada kenyamanan dan keterlenaan saja namun juga pada kecenderungan, ideologi dan
gagasan yang tidak utuh. Kecemasan, ketakutan, kegelisahan, lunturnya toleransi dan putusnya
silaturahmi menjadi beberapa dampak yang juga sering terjadi. Hal ini menunjukan adanya
krisis kemanusian dalam menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi.
Pengembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. Hal ini menimbulkan banyak
permasalahan, tidak hanya saat ini namun juga akan membawa dampak yang lebih berbahaya
pada masa yang akan datang. Bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dapat menyebabkan
krisis kemanusiaan? Apa penyebabnya? mengapa demikian? Siapa yang bertanggung jawab
atas hal tesebut? Tentu hal itu menjadi pertanyaan besar bagi kita untuk dapat memahami dan
memecahkan permasalahan tersebut.
Manusia sejatinya adalah mahluk yang terlahir dengan rasa penasaran, selalu ingin tahu,
dan mencoba menemukan hal baru untuk mengatasi permasalahn dalam hidupnya. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia dapat menciptakan teknologi, Pesatnya teknologi kemudian membawa
pada perubahan pola dan tatanan kehidupan manusia. Perubahan ini menjadikan manusia
menjadi ketergantungan, manja dan terlena. Saat ini tanpa disadari manusia menjadi terpenjara
oleh teknologi itu sendiri, seperti penggunaan layar hp, computer dan televisi yang berlebihan
bahkan penggunaan robot untuk menggantikan peran manusia dalam bekerja.
Teknologi ternyata disadari atau tidak menciptakan sesuatu yang tidak diprediksi
sebelumnya. Ilmu danteknologi mengalami degrasi nilai dan akhirnya memenjarakan ilmu dan
teknologi didalam suatu krangkeng tertentu. 1
Nurcholish Madjid (1983:155) mengatakan, pada
abad modern, nilai berganti dengan cepat, demikian pula cara hidup, dengan akibat timbulnya
rasa tidak menentu dan kejutan-kejutan, dan memisahkan manusia semakin jauh dari kepastian
moral dan etis tradisonal mereka.2
Dengan kata lain, era modern (yang menurut Islam), telah
menciptakan krisis kemanusiaan atau penyakit psikis yang akut, yaitu kehampaan spiritual
(spiritual emptiness). Krisis kemanusiaan itu adalah antara lain, individualistis, konsumeristis,
materialistis, hedonistis, kompetisi tidak sehat, permisif, kecemasan.
Suatu kenyataan yang tampak jelas dalam dunia modern yang telah maju ini, ialah
adanya kontradiksi-kontradiksi yang mengganggu kebahagiaan orang dalam hidup. Manusia
dapat mengatasi kesulitan material namun berganti dengan kesulitan mental. Ilmu harusnya
menjadikan manusia lebih bermoral (berakhlak) namun kenyataannya akhlak manusia banyak
mengalami kemerosotan, seperti: hilangnya kejujuran, keadilan, kesemena-menaan dan
penipuan. Munculnya gagasan yang tidak utuh serta ideologi yang dianggap kebablasan seperti
Gerakan emansipasi yang dikumandangkan oleh para penggerak feminis, yang mengharapkan
kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Berbagai bidang ilmu memberikan fasilitas kenyamanan yang diidamkan. Kondisi ini
seharusnya memberikan kebahagiaan yang lebih untuk manusia dan hidupnya. teknologi layar
hp yang seharusnya menjadi alat komunikasi yang efektif namun kenyataannya justru malah
membuat manusia malas untuk berinteraksi langsung dengan sesamanya. Suami, istri dan anak
lebih suka berselancar didunia maya dan bermain game dibandingkan dengan berkumpul dan
bercengkrama besama keluarga, Akibatnya tidak ada keharmonisan dalam keluarga.
Jika manusia tidak mau kehilangan eksistensi kemanusiaanya dan terhindar dari krisis
kemanusiaan, maka kita harus berjuang untuk membebaskan diri dari kungkungan teknologi
dan kembali pada eksistensi awal sebagai manusia yang kreatif dan dinamis. Kesadaran diri
manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai
etika dan moral. Selain itu Ideologi dan kecenderungan berfikir serta gagasan harus
duamapaikan secara utuh sehingga manusia dapat menyikapi kemajuan ilmu dan teknologi.
Kata kunci: Manusia, teknologi, kemajuan ilmu, krisis kemanusiaan, ilmu pengetahuan.
1
Amsal bakhtiar, Filsafat Ilmu, edisi revisi ; (Depok: Raja Grapindo Persada, 2015), hal 232
2
Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Cet. I; (Bandung: Mizan, 1983), h. 155.