SlideShare a Scribd company logo
1 of 147
Download to read offline
Dokumen A
Landasan Keilmuan
Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
2021
HALAMAN JUDUL
Dokumen A
Landasan Keilmuan Bidang Ilmu
Teknologi Pertanian
SENAT FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
ii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
iii
KATA PENGANTAR KETUA SENAT
Dalam rangka melaksanakan tugas merumuskan rencana kebijakan Fakultas
bidang akademik maupun non-akademik seperti tertuang dalam Peraturan Majelis
Wali Amanat UGM No. 4/SK/MWA/2014 tentang Organisasi dan Tata Kelola
(Governance) Universitas Gadjah Mada, Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
periode ini membuat program penyusunan tiga judul buku Dokumen, yaitu 1)
Dokumen A : Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian, 2) Dokumen B:
Penataan dan Pengembangan Bidang Ilmu bagi Dosen Fakultas Teknologi Pertanian
UGM, dan 3) Dokumen C: Dokumen Akademik. Bersyukur bahwa tiga judul buku
Dokumen tersebut telah dapat diselesaikan.
Buku Dokumen A: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan pedoman bagi Fakultas dalam
pengembangan bidang-bidang ilmu yang ada di lingkup keilmuan teknologi pertanian.
Landasan keilmuan ini disusun dengan melakukan penataan kembali arsitektur
keilmuan teknologi pertanian dengan berdasar filosofis keilmuan dan merespon
tantangan-tantangan baik internal maupun eksternal serta perubahan paradigma
keilmuan yang ada. Upaya ini ditujukan untuk memperjelas dan memperkuat
arsitektur keilmuan teknologi pertanian sehingga rumah kelembagaan berupa FTP
UGM menjadi kokoh dengan sejumlah keunikan dan keunggulannya. Dengan
arsitektur keilmuan yang jelas dan kokoh akan dapat diimplementasikan
pengembangan bidang ilmu dalam lingkup teknologi pertanian melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian pada masyarakat, sehingga ilmu yang dikembangkan akan
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan bangsa dan kemanusiaan.
Isi buku ini terdiri atas enam Bab, yaitu 1) Pendahuluan, 2) Rasionalitas, 3)
Landasan filosofis, 4) Konsep arsitektur dan manajemen keilmuan teknologi pertanian
5) Strategi implementasi penataan bidang ilmu TP, dan 6) Penutup.
Senat Fakultas menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada
Kelompok Kerja (Pokja) A (Ketua Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S., Sekretaris Dr.
Ngadisih, S.T.P., M.Sc.) atas kerja kerasnya sebagai penyusun utama dokumen, dan
kepada seluruh anggota SF serta Dekanat dan semua pihak yang telah membantu
terwujudnya dokumen ini. Akhir kata, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dokumen ini selanjutnya.
Yogyakarta, 2 Juni 2021
Ketua Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM,
Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc.
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
iv Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
SAMBUTAN DEKAN
Assalamualaikum wr wb,
Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia pendidikan, termasuk pendidikan
tinggi tidak berada di ruang kosong. Dalam skala global, terus berjalannya globalisasi
mempunyai implikasi pada operasionalisasi pendidikan di Perguruan Tinggi (PT).
Sebagai contoh, dinamika yang mengarah pada menyatunya negara ASEAN menjadi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberikan bukti kecenderungan itu.
Konektivitas ekonomi dan digitalisasi telah mengubah dunia menjadi borderless
nation yang berimplikasi pada semakin besarnya tuntutan penyesuaian
operasionalisasi pendidikan di PT. Pada skala nasional, dinamika skala global
mendorong pembangunan nasional di sektor pertanian bergeser ke arah
operasionalisasi yang menekankan prinsip industri. Adanya gelombang era industry
4.0, dorongan pergeseran pembangunan nasional di sektor pertanian ini menjadi
semakin kuat.
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP-UGM) sebagai
bagian dari PT UGM yang mempunyai status PTN-BH mencermati dan merespon
fenomena kecenderungan pergeseran eksternal skala global dan nasional tersebut.
Pengembangan keunggulan keilmuan yang dilandasi pada struktur keilmuan teknologi
pertanian yang jelas menjadi sangat penting. Landasan keilmuan ini kemudian
dijadikan basis pengembangan keilmuan berkarakter wilayah tropis moonsonal di
ranah praktis untuk menunjukkan kekhasan dan keunikan.
Para pendiri FTP-UGM telah memberikan fondasi awal keilmuan Fakultas
Teknologi Pertanian diawal berdirinya tahun 1963. Namun demikian, dalam
perjalannya perkembangan keilmuan berubah dengan cepat sejalan dengan dinamika
fokus pembangunan nasional dan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi.
Bersamaan dengan itu dapat dirasakan pula bahwa pengembangan sistem manajemen
keilmuan yang sekarang berjalan mengharuskan dilaksanakan berbasis kinerja. Untuk
menuju kearah itu, masih dirasakan adanya kendala sistem yang masih menekankan
suasana bureaucratic & admintrative based system. Ketidakleluasaan dana dari
pemerintah memberikan implikasi manajemen keilmuan yang cenderung berorientasi
ekonomi tapi mengabaikan kedalaman dan keserbacakupan keilmuan (indepthness
and comprehensiveness).
FTP-UGM mempunyai modal dasar yang kuat berupa sumberdaya ideal
(sejarah, nilai, dsb) dan sumberdaya aktual (lengkapnya keilmuan, SDM dsb). Dengan
demikian muncullah pemikiran untuk melakukan penyusunan struktur keilmuan ilmu
teknologi pertanian yang diikuti dengan sistem manajemen keilmuan yang
berorientasi jauh ke depan. Hal ini direspon secara positif oleh Senat FTP UGM.
Melalui pembentukan Pokja (kelompok kerja), Pokja A yang merupakan bagian dari
tiga Pokja yang dibentuk oleh Senat FTP UGM tahun 2020 mendapat mandat untuk
menyusun kembali dan membangun landasan keilmuan teknologi pertanian.
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
v
Dikaitkan dengan karakter tantangan eksternal, baik dalam skala global dan
nasional, Pokja A telah bekerja dan telah dapat merumuskan bentuk struktur landasan
ilmu teknologi pertanian berikut sistem manajemen keilmuannya yang berdimensi
intergratif dan komprehensif. Dalam proses penyusunan struktur ilmu teknologi
pertanian ditemukan keharusan melakukan pergeseran paradigma (paradigm shift).
Pergeseran diarahkan pada konsep filosofi berbasis sumberdaya ideal dan aktual
untuk membangun keunggulan dan keunikan. Pemikiran ini disajikan dalam Bab I
sampai Bab III.
Bab IV menekankan pada upaya mewujudkannya dalam bentuk pemilihan dan
penempatan posisi cakupan formal dan cakupan material. Posisi cakupan formal
berangkat dari azas ilmu teknik, teknologi dan sain yang digambarkan sebagai suatu
kesatuan cakupan formal. Sedangkan posisi cakupan material didasarkan pada objek
materi biomasa, khususnya yang hidup dan berkembang di wilayah tropis moonsonal.
Dua cakupan ini kemudian diturunkan menjadi landasan bidang ilmu TP (teknologi
pertanian) sebagai fondasi menumbuhkan bangunan struktur keilmuannya yang
bercirikan komprehensif-integratif. Dalam skala praksis, dengan fondasi tersebut
membuka peluang untuk mengembangkan berbagai turunan ilmu TP sebagai cabang -
cabangnya. Struktur keilmuan TP tersebut telah dapat digambarkan secara ilustratif.
Untuk memudahkan mengoperasionalisasikan konsep struktur keilmuan TP
tersebut telah bisa dirumuskan dalam bentuk sistem manajemennya yang bersifat
komprehensif-integratif pula. Sistem manajemen mempunyai elemen utama: (i)
sistem manajemen sumberdaya strategis, (ii) supportive leadership and scientific
leader, (iii) sistem manajemen resource sharing, dan (iv) sistem professorship. Bab V
melengkapi penyajian dengan strategi implementasi penataan bidang ilmu TP.
Sebagai penutup dokumen disajikan dalam Bab VI.
Setelah melalui proses penyelarasan dengan dokumen dari dua Pokja lainnya
(Pokja B; Sumberdaya Manusia dan Pokja C: Kebijakan Akademik) dokumen ini
dirancang untuk menjadi Buku Panduan. Diharapkan dokumen panduan ini menjadi
bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan implementasi pelaksanaan Tri
Dharma PT di FTP UGM. Atas tersusunnya dokumen ini, Fakultas mengapresiasi
Senat FTP UGM khususnya Pokja A yang diketuai Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, MS
dan tim yang telah dengan cermat dan komprehensif menyusun dokumen ini. Semoga
bermanfaat bagi kemajuan keilmuan teknologi pertanian di FTP UGM dan bangsa.
Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr wb
Yogyakarta, 2 Juni 2021
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc.
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
vi Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR KETUA SENAT..................................................................... iii
SAMBUTAN DEKAN................................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................... xiii
TIM PENYUSUN DOKUMEN A............................................................................ xvii
I. PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1. Sejarah Singkat Kelembagaan FTP UGM ......................................................1
1.2. Perkembangan Keilmuan FTP dan Peran Alumni ..........................................6
1.2.1. Bidang ilmu Teknik Pertanian dan Biosistem .........................................8
1.2.2. Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.............................18
1.2.3. Bidang Ilmu Teknologi Industri Pertanian ............................................26
1.3. Pentingnya penyusunan kembali landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi
Pertanian ..................................................................................................................35
1.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas ...............................................35
1.3.2. Tujuan dan Manfaat ...............................................................................36
1.3.3. Cara pelaksanaan ...................................................................................37
II. RASIONALITAS ................................................................................................39
2.1. Tantangan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Masa Depan ..........................39
2.1.1. Bidang Ilmu Teknologi Pertanian sebagai Rumpun Ilmu.....................39
2.1.2. Tantangan yang dihadapi .......................................................................40
2.1.3. Kondisi saat ini ......................................................................................43
2.2. Pemetaan Keilmuan bidang Ilmu Teknologi Pertanian saat ini ....................45
2.2.1. Pemetaan substansi keilmuan ................................................................45
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
viii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
2.2.2. Pemetaan Sistem Manajemen Keilmuan ...............................................48
2.2.3. Pemetaan Pendekatan Strategi Impelemtasi ..........................................50
2.3. Kebutuhan Membangun Kembali Struktur Keilmuan ..................................51
2.3.1. Paradigma keilmuan...............................................................................52
2.3.2. Paradigma sistem manajemen................................................................53
2.4. Luaran yang Diharapkan ...............................................................................53
III. LANDASAN FILOSOFIS STRUKTUR KEILMUAN ......................................55
3.1. Sejarah Singkat Bidang Ilmu Teknologi Pertanian di Indonesia ..................55
3.2. Sintesa Permasalahan Landasan Filosofis.....................................................60
IV. KONSEP STRUKTUR DAN MANAJEMEN BIDANG ILMU TEKNOLOGI
PERTANIAN...............................................................................................................73
4.1. Sintesa Permasalahan ....................................................................................73
4.2. Konsep Arsitektur Keilmuan Teknologi Pertanian .......................................74
4.2.1. Pengertian Arsitektur Keilmuan ................................................................74
4.2.2. Komponen Dasar Pembentuk Arsitektur Keilmuan ..................................75
4.2.3. Konsep Arsitektur Keilmuan Integratif -Komprehensif ............................83
4.3. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Dalam Proses Transformasi
Mengolah Sumberdaya Pertanian Tropis Berorientasi Industri...............................89
4.4. Lahir dan Berkembang Dalam Satu Kesatuan Manajemen Bidang Ilmu .....91
4.5. Pelaksanaan Mandate Keilmuan Dalam Tri Dharma Melalui Proses
Pembelajaran............................................................................................................94
4.6. Implementasi Konsep Struktur Keilmuan TP dalam Sistem Manajemen.....96
4.6.1. Konsep Sistem Manajemen Keilmuan Integratif -Komprehensif..........96
4.6.2. Sistem manajemen sumberdaya strategis...............................................99
4.6.3. Kepemimpinan yang suportif dan pemimpin ilmu (Supportive
leadership and scientific leader)........................................................................102
4.6.4. Sistem manajemen collaborative resource sharing.............................103
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
ix
4.6.5. Sistem manajemen profesorship..........................................................104
4.6.6. Sistem Manajemen Keilmuan: Sarjana-Pascasarjana.........................105
V. STRATEGI IMPLEMENTASI PENATAAN BIDANG ILMU TP ...............111
5.1. Dasar Pertimbangan ....................................................................................111
5.2. Pendekatan Strategi Implementasi ..............................................................114
5.2.1. Review Singkat Tantangan Pendidikan di PT .........................................114
5.2.2. Penyelarasan dengan Konsep KKNI........................................................115
5.2.3. Penyelarasan dengan Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka...118
5.3. Bentuk Penataan..........................................................................................123
5.4. Masa Transisi ..............................................................................................124
VI. PENUTUP..........................................................................................................125
REFERENSI ..............................................................................................................127
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
x Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010) ....8
Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem ..............................10
Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan
konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian .....................................15
Gambar 1. 3. Sistem Agroindustri: AGROTECHNOPRENEURSHIP.......................30
Sumber: Marten (2000)................................................................................................31
Gambar 1. 4. Kerangka penjabaran technology dan progressiveness di DTIP............31
Gambar 1. 5. Jaringan kerjasama luar negeri (Global Networking) DTIP UGM........31
Tabel 1. 2. Laboratorium DTIP FTP UGM .................................................................32
Gambar 2. 1. Keilmuan FTP UGM dan faktor eksternal.............................................39
Gambar 2. 2. Mencermati posisi lembaga PT dalam siklus kehidupan PT .................44
Gambar 2. 3. Pendidikan dalam Lembaga PT dan kaitannya dengan faktor eksternal45
Tabel 2. 1. Pemetaan keilmuan program studi di FTP.................................................48
Tabel 2. 2. Pemetaan sistem manajemen keilmuan .....................................................50
Tabel 2. 3. Pemetaan Strategi Implementasi Arsitektur Keilmuan..............................51
Gambar 3. 1. Ilmu sebagai metode, pengetahuan, dan aktifitas ..................................56
Gambar 3. 4. Pemilahan cabang utama filsafat ilmu ...................................................59
Gambar 3. 6. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan (prodi) pada
setiap jenjang sarjana ...........................................................................................66
Gambar 3. 7. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan di setiap jenjang
..............................................................................................................................67
Gambar 3. 8. Paradigma Sistem Manajemen Keilmuan Universitas...........................68
Gambar 3. 9. Konsep hubungan elemen dasar keilmuan PT.......................................69
Gambar 3. 10. Membangun sistem manajemen keilmuan FTP menuju keseimbangan
peran kepemimpinan struktural dan kepemimpinan keilmuan ............................70
Gambar 4. 1. Penggambaran secara ilustratif makna multidisiplin-aditif,
interdisipliner-integratif, dan transdisipliner-holistik..........................................77
Gambar 4. 2. Representasi grafis konsep penelitian disipliner, multidisiplin,
partisipatif, interdisipliner, dan transdisipliner. ...................................................78
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
xi
Gambar 4.3 a. Ilustrasi cakupan formal ilmu TP dalam bentuk Interdisiplin Ilmu
dengan kandungan elemen Ec: Engineering, Sc: Science & Tc: Technology.....79
Gambar 4. 3b. Ilustrasi penggambaran kandungan bidang ilmu dalam bentuk
hubungan timbal balik sebagai satu kesatuan kesatuan cakupan formal
diilustrasikan........................................................................................................79
Gambar 4. 4. Penggambaran . konseptualisasi cara berpikir yang komprehensif .......84
Gambar 4. 5. Penggambaran konseptualisasi cara berpikir yang integratif................84
Gambar 4. 6. Visualisasi Spesifikasi Bidang ilmu Teknologi Pertanian berdasarkan
cakupan Formal dan Cakupan Material ...............................................................85
Gambar 4. 7. Perwujudan konsep pondasi bidang ilmu dalam bentuk wujud bidang
ilmu berikut turunannya.......................................................................................86
Gambar 4. 8. Dinamika interaksi antar bidang ilmu dan turunanya ............................87
Tabel 4. 1. Matrik Cakupan formal vs Bidang ilmu dan Sub Bidang Ilmu .................88
Gambar 4. 9. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian dam proses transformasi
antar bidang ilmu dalam mengolah sumberdaya pertanian tropis berorientasi
industri .................................................................................................................90
Gambar 4. 10. Rumusan wadah manajemen bidang ilmu dalam bentuk organisasi
Fakultas Teknologi Pertanian ..............................................................................93
Gambar 4. 11. Manajemen keilmuan yang diturunkan menjadi mandat keilmuan
dalam bentuk departemental ................................................................................94
Gambar 4. 12. Ilustrasi penyederhanaan kurikulum terintegrasi. ................................95
Gambar 4. 13. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan secara
konperhensif.........................................................................................................98
Gambar 4. 14. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan terintergrasi ....98
Gambar 4. 15. Penggambaran sederhana konsep sistem manajemen keilmuan..........98
Gambar 4. 16. Penyederhanaan konsep kurikulum terintegrasi ..................................99
Gambar 4. 17. Posisi kurikulum terintegrasi ...............................................................99
Gambar 4. 18. Ilustrasi system manajemen PT..........................................................102
Gambar 4. 19. Penggambaran sederhana sistem manajemen collaborative resource
sharing sumberdaya strategis PT .......................................................................104
Gambar 4. 20. Posisi strata pendidikan dalam konteks keilmuan..............................106
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
xii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Gambar 4. 21. Posisi strata pendidikan dalam konteks intervensi proses pendidikan
............................................................................................................................106
Tabel 4. 2. Penciri Indentitas keilmuan: lesson learned sub bidang Imu Teknik
pertanian dan biosistem......................................................................................108
Gambar 5. 1. Penggambaran sederhana disiplin, multidisiplin, interdisipin dan
transdisiplin........................................................................................................112
Gambar 5. 2. Siklus Pendidikan yang menjadi satu dengan komponen PT dalam
sistem .................................................................................................................114
Gambar 5. 3. Pendidikan di PT dan inovasi desrupsi teknologi...............................115
Gambar 5. 4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, KKNI................................117
Gambar 5. 5. Perpaduan pendidikan formal, profesionalisme dan pengalaman kerja
dan karier: peningkatan level KKNI melalui berbagai jalur.............................118
Gambar 5. 6. Hubungan level lulusan pt dengan demensi peran KKNI....................118
Gambar 5. 7. Kampus Merdeka .................................................................................121
Gambar 5. 8. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, KMMB......................................121
Gambar 5. 9. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus.................122
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010) ....8
Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem ..............................10
Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan
konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian .....................................15
Gambar 1. 3. Sistem Agroindustri: AGROTECHNOPRENEURSHIP.......................30
Sumber: Marten (2000)................................................................................................31
Gambar 1. 4. Kerangka penjabaran technology dan progressiveness di DTIP............31
Gambar 1. 5. Jaringan kerjasama luar negeri (Global Networking) DTIP UGM........31
Tabel 1. 2. Laboratorium DTIP FTP UGM .................................................................32
Gambar 2. 1. Keilmuan FTP UGM dan faktor eksternal.............................................39
Gambar 2. 2. Mencermati posisi lembaga PT dalam siklus kehidupan PT .................44
Gambar 2. 3. Pendidikan dalam Lembaga PT dan kaitannya dengan faktor eksternal45
Tabel 2. 1. Pemetaan keilmuan program studi di FTP.................................................48
Tabel 2. 2. Pemetaan sistem manajemen keilmuan .....................................................50
Tabel 2. 3. Pemetaan Strategi Implementasi Arsitektur Keilmuan..............................51
Gambar 3. 1. Ilmu sebagai metode, pengetahuan, dan aktifitas ..................................56
Gambar 3. 4. Pemilahan cabang utama filsafat ilmu ...................................................59
Gambar 3. 6. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan (prodi) pada
setiap jenjang sarjana ...........................................................................................66
Gambar 3. 7. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan di setiap jenjang
..............................................................................................................................67
Gambar 3. 8. Paradigma Sistem Manajemen Keilmuan Universitas...........................68
Gambar 3. 9. Konsep hubungan elemen dasar keilmuan PT.......................................69
Gambar 3. 10. Membangun sistem manajemen keilmuan FTP menuju keseimbangan
peran kepemimpinan struktural dan kepemimpinan keilmuan ............................70
Gambar 4. 1. Penggambaran secara ilustratif makna multidisiplin-aditif,
interdisipliner-integratif, dan transdisipliner-holistik..........................................77
Gambar 4. 2. Representasi grafis konsep penelitian disipliner, multidisiplin,
partisipatif, interdisipliner, dan transdisipliner....................................................78
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
xiv Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Gambar 4.3 a. Ilustrasi cakupan formal ilmu TP dalam bentuk Interdisiplin Ilmu
dengan kandungan elemen Ec: Engineering, Sc: Science & Tc: Technology.....79
Gambar 4. 3b. Ilustrasi penggambaran kandungan bidang ilmu dalam bentuk
hubungan timbal balik sebagai satu kesatuan kesatuan cakupan formal
diilustrasikan........................................................................................................79
Gambar 4. 4. Penggambaran . konseptualisasi cara berpikir yang komprehensif .......84
Gambar 4. 5. Penggambaran konseptualisasi cara berpikir yang integratif................84
Gambar 4. 6. Visualisasi Spesifikasi Bidang ilmu Teknologi Pertanian berdasarkan
cakupan Formal dan Cakupan Material ...............................................................85
Gambar 4. 7. Perwujudan konsep pondasi bidang ilmu dalam bentuk wujud bidang
ilmu berikut turunannya.......................................................................................86
Gambar 4. 8. Dinamika interaksi antar bidang ilmu dan turunanya ............................87
Tabel 4. 1. Matrik Cakupan formal vs Bidang ilmu dan Sub Bidang Ilmu .................88
Gambar 4. 9. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian dam proses transformasi
antar bidang ilmu dalam mengolah sumberdaya pertanian tropis berorientasi
industri .................................................................................................................90
Gambar 4. 10. Rumusan wadah manajemen bidang ilmu dalam bentuk organisasi
Fakultas Teknologi Pertanian ..............................................................................93
Gambar 4. 11. Manajemen keilmuan yang diturunkan menjadi mandat keilmuan
dalam bentuk departemental ................................................................................94
Gambar 4. 12. Ilustrasi penyederhanaan kurikulum terintegrasi. ................................95
Gambar 4. 13. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan secara
konperhensif.........................................................................................................98
Gambar 4. 14. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan terintergrasi ....98
Gambar 4. 15. Penggambaran sederhana konsep sistem manajemen keilmuan..........98
Gambar 4. 16. Penyederhanaan konsep kurikulum terintegrasi ..................................99
Gambar 4. 17. Posisi kurikulum terintegrasi ...............................................................99
Gambar 4. 18. Ilustrasi system manajemen PT..........................................................102
Gambar 4. 19. Penggambaran sederhana sistem manajemen collaborative resource
sharing sumberdaya strategis PT .......................................................................104
Gambar 4. 20. Posisi strata pendidikan dalam konteks keilmuan..............................106
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
xv
Gambar 4. 21. Posisi strata pendidikan dalam konteks intervensi proses pendidikan
............................................................................................................................106
Tabel 4. 2. Penciri Indentitas keilmuan: lesson learned sub bidang Imu Teknik
pertanian dan biosistem......................................................................................108
Gambar 5. 1. Penggambaran sederhana disiplin, multidisiplin, interdisipin dan
transdisiplin........................................................................................................112
Gambar 5. 2. Siklus Pendidikan yang menjadi satu dengan komponen PT dalam
sistem .................................................................................................................114
Gambar 5. 3. Pendidikan di PT dan inovasi desrupsi teknologi ...............................115
Gambar 5. 4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, KKNI................................117
Gambar 5. 5. Perpaduan pendidikan formal, profesionalisme dan pengalaman kerja
dan karier: peningkatan level KKNI melalui berbagai jalur.............................118
Gambar 5. 6. Hubungan level lulusan pt dengan demensi peran KKNI....................118
Gambar 5. 7. Kampus Merdeka .................................................................................121
Gambar 5. 8. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, KMMB......................................121
Gambar 5. 9. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus.................122
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
xvi Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
xvii
TIM PENYUSUN DOKUMEN A
LANDASAN KEILMUAN BIDANG ILMU TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Penanggung Jawab :Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Dekan)
Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P. (Wadek I)
Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng. (Wadek II)
Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. (Wadek III)
Narasumber :Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Wakil Rektor I)
Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Ex. Officio) (Dekan)
Ketua :Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S. (TPB)
Sekretaris :Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc. (TPB)
Anggota :Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (TPHP)
Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. (TIP)
Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo, M.Eng. (TPB)
Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc. (TPHP)
Dr. Ir. Endy Suwondo, D.E.A. (TIP)
Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. (TPB)
Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, M.S. (TPHP)
Bayu Dwi Apri Nugroho, S.T.P., M.Agr., Ph.D. (TPB)
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
xviii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Singkat Kelembagaan FTP UGM
Kelembagaan pendidikan perguruan tinggi mempunyai peranan penting bagi
kemajuan suatu bangsa dan negara. Lembaga pendidikan tinggi juga perlu berada di
garda paling depan dalam menghadapi dinamika faktor eksternal berupa arus
globalisasi seperti sekarang ini. Untuk itu, perguruan tinggi dituntut untuk memiliki
kualitas dan keunggulan di bidang pendidikan sebagai pilar utama pembangunan
suatu bangsa.
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi
tertua di Indonesia didirikan dalam kancah perjuangan (1949). Sejarah pendirian
dengan suasana yang demikian ini membentuk jati diri dan mewarnai perjalanannya
dalam menjalankan peran utamanya mendidik bangsa. Dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa, UGM telah membuktikan dekatnya dan menyatunya dengan
rakyat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa sampai sekarang. Tak
terhitung jumlah hasil didiknya yang menjadi tokoh penting dan mewarnai
perjalanan mengisi kemerdekaan.1
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP-UGM) sebagai
bagian dari UGM lahir tahun 1963. Melalui suatu pemikiran yang berawal dari suatu
rapat Dewan Guru pada awal tahun 1960-an di Fakultas Pertanian dan Kehutanan
UGM (FPK-UGM). Pada saat itu FPK-UGM mempunyai tiga organisasi staf
pengajar yaitu Dewan Guru, Dewan Dosen, dan Koordinator Assisten. Rapat
membahas instruksi/perintah Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
(PTIP) yang pada intinya supaya Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM dipecah
menjadi tiga fakultas dengan tujuan untuk menambah jumlah Fakultas Eksakta
sehingga perbandingan Eksakta dan Sosial Humaniora meningkat. Kemudian
dibentuklah tim yang mempersiapkan berdirinya FTP-UGM yang bertugas antara
lain mendefinisikan teknologi pertanian, menyusun kurikulum, menetapkan tenaga
pengajar, dan mengiventarisasi mahasiswa.
Organ di lingkungan FPK-UGM yang bergabung menjadi Fakultas Teknologi
Pertanian UGM adalah Jurusan Teknologi Pertanian dengan seksi-seksinya dan
Jurusan Kultur Teknik dengan seksi-seksinya. Seksi Biokimia di Fakultas Pertanian
dan Kehutanan UGM saat itu tidak bergabung dengan Fakultas Teknologi Pertanian.
Demikianlah persiapan pendirian Fakutas Teknologi Pertanian UGM yang dilakukan
oleh tim yang terdiri atas Ir. Kamarijani, Ir. Soenjoto Soemodihardjo, Ir. Moch.
1
Selengkapnya dapat dilihat dokumen Pidato Dies 2014.
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
2 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Adnan, Ir. Hendro Pawoko Sajid, Ir. Soeharsono Martoharsono, Ir. Amien Hidayat,
Ir. Hardiman, Ir. Moch. Roesdi, Ir. Soemangat, Ir. Pratjojo, Ir. Salam, Ir. Soenarto
Pronohadiprodjo dan Ir. Pamudji. Pada tanggal 6 Februari 1966, Fakultas Teknologi
Pertanian UGM untuk pertama kalinya meluluskan sarjana.
Sistem pengorganisasian strukturalnya berkembang dari waktu ke waktu
sejalan dengan kebijakan dan ketentuan pemerintah. Awalnya FTP-UGM terdiri dari
dua Bagian, yaitu Bagian Teknologi Pertanian dan Bagian Mekanisasi Pertanian.
Bagian Teknologi Pertanian mempunyai lima jurusan yaitu Jurusan Teknologi
Bahan Dasar dan Baku, Jurusan Teknologi Sayuran dan Buah-buahan, Jurusan
Teknologi Bahan Hewani, Jurusan Mikrobiologi Industri, dan Jurusan Teknologi
Bahan Makanan lainnya. Bagian Mekanisasi Pertanian mempunyai dua jurusan yaitu
Jurusan Pengawetan Tanah dan Tata Air, dan Jurusan Alat-alat dan Mesin-mesin
Pertanian.
Pada tahun 1967 dilakukan perubahan nama Jurusan. Bagian Teknologi
Pertanian mempunyai empat jurusan yaitu Jurusan Teknologi Tanaman Keras,
Jurusan Teknologi Tanaman Muda, Jurusan Teknologi Hasil Hewani, dan Jurusan
Industri Mikrobiologi. Bagian Mekanisasi Pertanian mempunyai dua jurusan yaitu
Jurusan Pengawetan Tanah dan Tata Air, dan Jurusan Daya dan Mesin-mesin
Pertanian. Pada tahun 1978 Bagian Teknologi Pertanian diubah namanya menjadi
Bagian Pengolahan Hasil Pertanian sedang Bagian Mekanisasi Pertanian tetap
seperti semula. Jurusan-jurusan pada masing-masing bagian dihilangkan sejalan
dengan berlakunya pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit.
Sesuai dengan PP No. 5 Tahun 1980 istilah Bagian diganti dengan Jurusan,
maka pada tahun 1980 di Fakultas Teknologi Pertanian UGM mempunyai dua
jurusan, yaitu Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian dan Jurusan Mekanisasi
Pertanian. Pada tahun 1986 dibuka jurusan baru, yaitu Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, dan pada tahun 1995 Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya
menjadi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.
Pada bulan Januari 2002 dengan SK Rektor UGM No. 18/P/SK/HKTL/2000
tanggal 11 Januari 2002 Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian diubah
namanya menjadi Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Nama Jurusan
yang ada di fakultas di lingkungan UGM diubah menjadi departemen sesuai dengan
Peraturan Rektor UGM No. 809/2015 tentang Kedudukan, Fungsi, dan Tugas
Organisasi di Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Sehingga, FTP-UGM terdiri
dari 3 departemen: i) Departemen Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), ii)
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), dan iii) Departemen Teknologi
Industri Pertanian (TIP). Bersamaan dengan perubahan nama jurusan ke departemen,
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
3
Jurusan Teknik Pertanian berubah menjadi Departemen Teknik Pertanian dan
Biosistem.
Awalnya Gedung Fakultas Teknologi Pertanian UGM terletak di SEKIP Jl. C.
Simanjuntak Yogyakarta, satu lokasi dan satu gedung dengan Fakultas Pertanian dan
Fakultas Kehutanan. Pada waktu itu FTP-UGM hanya memiliki empat ruang yang
digunakan sebagai laboratorium, sedangkan bengkel Mekanisasi Pertanian terletak
di Bulaksumur berdekatan dengan Fakultas Pertanian maupun Fakultas Kehutanan.
Beberapa praktikum Gedung Pusat UGM. Laboratorium-laboratorium tersebut
digunakan untuk berbagai macam pelaksanaan praktikum mahasiswa dan penelitian.
Kegiatan kuliah pada waktu itu masih dilaksanakan di gedung bersama. Beberapa
mata kuliah dilaksanakan bersamadilaksanakan di Dalem Mangkubumen Ngasem
seperti praktikum Botani, Zoologi, Kimia Anorganik, dan Kimia Organik, dan di
salah satu bangunan milik UGM di Pingit untuk praktikum Mineralogi.
Pada tahun 1967 lokasi Fakultas Teknologi Pertanian UGM pindah
menempati sebuah bangunan yang terletak di Karangmalang (sekarang Universitas
Negeri Yogyakarta). Bangunan tersebut hanya digunakan untuk pengurus fakultas
dan tata usaha, sedangkan perkuliahan dan pelaksanaan praktikum masih
dilaksanakan di tempat semula.
Pada tahun 1968, lokasi FTP pindah lagi ke gedung baru di Bulaksumur, di
sebelah timur Gedung Pusat Administrasi UGM, yaitu yang sekarang digunakan,
itupun hanya terdiri atas beberapa ruang saja. Gedung ini juga hanya digunakan
untuk pengurus fakultas, dan tata usaha. Beberapa ruang digunakan untuk
laboratorium, dan perkuliahan. Bangunan tersebut secara bertahap diperluas dengan
tambahan ruangan untuk perpustakaan, ruangan tata usaha, biro pengajaran,
keuangan, perlengkapan, kantor Dekan dan Pembantu Dekan, laboratorium (Lab.
Kimia & Biokimia Pengolahan), pilot-plant, dan ruang kuliah.
Pada tahun 1986, FTP-UGM mendapat tambahan gedung baru dengan luasan
kurang lebih 2000 m2
terdiri dari dua unit masing-masing berlantai dua dan tiga dan
sejak saat itu tidak lagi menggunakan gedung-gedung lain untuk kegiatan
pendidikan dan administrasi. Pada tahun 1993 mendapat lagi tambahan gedung baru
berlantai tiga bekas gedung perkuliahan fakultas non gelar teknologi. Dengan
demikian FTP-UGM mempunyai beberapa bangunan gedung yang terdiri dari lima
unit yaitu Unit I (satu lantai), Unit II (satu lantai), Unit III (dua lantai), dan Unit IV
(tiga lantai) dan Unit V (tiga lantai). Gedung unit I dan II mulai bulan September
2000 dibongkar dan diganti dengan gedung baru berlantai enam atas pinjaman lunak
dari OECF (Overseas Economic Coorporation Fund). Gedung baru tersebut
menggantikan fungsi gedung lama, yaitu untuk laboratorium, ruang kuliah dan ujian,
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
4 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
ruang seminar, perkantoran, perpustakaan dan lain-lain. Peletakan batu pertama
pembangunan gedung itu sudah dilakukan oleh Rektor UGM tanggal 6 Juni 2001
dan mulai digunakan pada permulaan tahun akademik September 2003/2004.
Pada awal pendirian FTP-UGM, kurikulum menggunakan sistem paket,
sedangkan sistem pendidikannya dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama
memerlukan waktu 1 (satu) tahun. Tahap ini dinamakan tingkat atau pendidikan
“propadeuse” dan mahasiswa yang lulus tingkat ini boleh mengikuti tahap
berikutnya serta mendapat ijazah propadeuse tanpa gelar, sedangkan yang tidak
lulus harus mengulang. Tahap kedua memerlukan waktu 2 (dua) tahun dan disebut
tingkat atau pendidikan Bakaloreat. Mahasiswa yang lulus tahap ini boleh mengikuti
tahap berikutnya dan mendapat ijazah bakaloreat serta berhak menggunakan gelar
“B.Sc.”. Tahap ketiga memerlukan waktu 2 (dua) tahun dan disebut sebagai tingkat
doktoral. Mahasiswa yang lulus tingkat ini dinyatakan selesai studinya di FTP-
UGM, dan mendapat ijazah doktoral serta berhak menggunakan gelar “Ir”
(insinyur). Pendidikan doktoral juga diperkenankan untuk menempuh pendidikan
lanjut seperti pendidikan master atau pendidikan doktor. Sistem pendidikan tersebut
menggunakan cara penilaian absolut dan tertutup untuk mengevaluasi keberhasilan
studi (kelulusan) mahasiswa. Seorang mahasiswa hanya dapat mengetahui dirinya
“lulus” atau “tidak lulus” dalam ujian suatu mata kuliah tanpa mengetahui nilainya.
Sistem ini berlangsung sampai tahun ajaran 1977/1978.
Pada tahun 1978/1979 terjadi perubahan sistem dan pelaksanaan pendidikan
dengan diberlakukannya sistem kredit. Pendidikan di FTP-UGM yang semula
menggunakan kurikulum 5 (lima) tahun diganti dengan kurikulum 4 (empat) tahun
dan dinamakan pendidikan stratum satu (S-1). Tingkat atau tahapan pendidikan
dihapuskan sehingga tidak ada lagi pendidikan propadeuse, pendidikan bakaloreat,
maupun pendidikan doktoral. Pendidikan tidak lagi diselenggarakan dengan sistem
paket tetapi dengan sistem kredit. Mahasiswa diberikan keleluasaan dalam
menentukan mata kuliah yang akan diikuti di antara mata kuliah mata kuliah yang
ditawarkan. Cara penilaian hasil pembelajaran menggunakan huruf-huruf A, B, C,
D, dan E untuk memberikan nilai baik sekali, baik, cukup, kurang, atau gagal.
Penilaian juga dilakukan secara terbuka. Mahasiswa dinyatakan selesai studinya jika
telah menempuh minimal 160 satuan kredit semester dengan Indeks Prestasi tertentu
(2,0). Gelar yang diperoleh adalah “Ir”. Kurikulum pada sistem kredit ini
dikembangkan dalam beberapa bidang spesialisasi. Kurikulum Bagian Pengolahan
Hasil Pertanian dibagi menjadi dua bidang spesialisasi, yaitu spesialisasi Ilmu dan
Teknologi Pangan, dan spesialisasi Teknologi Perkebunan. Kurikulum Bagian
Mekanisasi Pertanian dibagi menjadi 3 (tiga) spesialisasi, yaitu spesialisasi Daya dan
Mesin Pertanian, Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, dan Teknik Pengawetan Tanah
dan Tata Air. Lama studi dibatasi maksimum 9 tahun. Mahasiswa yang tidak dapat
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
5
menyelesaikan studinya dalam waktu (maksimum) 9 tahun dikeluarkan dari Fakultas
Teknologi Pertanian.
Pada tahun 1983, bidang spesialisasi dihilangkan dan diganti dengan Program
Studi yang pada intiya adalah sama dengan spesialisasi. Kurikulum Jurusan
Pengolahan Hasil Pertanian terdiri atas Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi,
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, dan Program Studi
Bioteknologi Pangan. Kurikulum Jurusan Mekanisasi Pertanian mempunyai
Program Studi Daya dan Mesin Pertanian dan Program Studi Teknik Tanah dan Air.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian yang dibuka pada tahun 1986, kurikulumnya
hanya terdiri dari satu program studi, yaitu Program Studi Teknologi Industri
Pertanian. Munculnya kurikulum dengan program studinya pada saat itu belum
secara tegas membedakan Jurusan dengan Program Studi. Baru kemudian pada
tahun 1989 dilakukan pembenahan pelaksanaan pendidikan. Jumlah SKS untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana di FTP UGM diturunkan menjadi sekitar 140 -
150 SKS saja. Gelar Ir. diganti dengan Sarjana Teknologi Pertanian (STP) dan
pembedaan Jurusan dan Program Studi dipertegas. Jurusan adalah unsur pelaksana
akademik pada fakultas, yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau
profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi.
Sedangkan Program Studi adalah bidang studi dalam cabang ilmu pengetahuan atau
teknologi tertentu untuk memperoleh keahlian tertentu. Masing-masing jurusan
mengelola satu program studi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
dengan Program Studi Pangan dan Gizi, Jurusan Mekanisasi Pertanian dengan
Program Studi Mekanisasi Pertanian, dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian
dengan Program Studi Teknologi Industri Pertanian.
Dengan berlakunya Kurikulum Nasional (Kurnas) 1992, Program Studi
Pangan dan Gizi di Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program
Studi Pengolahan Hasil Pertanian. Perubahan terjadi lagi dengan berlakunya Kurnas
1996. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program
Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian menjadi Program Studi
Teknik Pertanian yang mempunyai tiga minat yaitu minat Teknik Produk Pertanian,
minat Daya dan Mesin Pertanian, dan minat Teknik Sumber Daya Alam Pertanian,
sedangkan Program Studi di Jurusan Teknologi Industri Pertanian dengan Program
Studi yang tidak berubah.
Pada bulan Februari 2002 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian berubah
namanya menjadi Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Sementara
nama kedua program studi yang lain tetap. Pada tahun 2002, terjadi perubahan
kurikulum dari Kurikulum 1996 mejadi Kurikulum 2002, dimana syarat kelulusan
untuk menjadi sarjana (S1) adalah 144 – 160 SKS.
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
6 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Berdasarkan SK Rektor UGM No. 22/P/SK/HT/2006 tertanggal 26 Januari
2006, tentang panduan penyusunan kurikulum program studi jenjang Sarjana,
kurikulum yang ada pada semua program studi jenjang sarjana pada September
2006/2007 dirubah menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Syarat
kelulusan bagi seorang sarjana adalah telah menempuh 144–148 SKS. Semua minat
studi yang ada di Program Studi Teknik Pertanian dihilangkan. Paradigma sistem
pembelajaran dirubah dari Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student
Centered Learning (SCL) dimana pembelajaran tidak lagi berpusat kepada dosen
semata-mata, tetapi beralih kepada pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa,
dimana siswa berperan lebih aktif sebagai seorang pembelajar yang dipandu dan
difasilitasi oleh dosen sebagai mitra dalam mencari dan mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (Senat FTP-
UGM) mengikuti dan memahami adanya dinamika faktor eksternal dan internal
kelembagaan tersrebut. Senat FTP-UGM sebagai organ perangkat Fakultas,2
sesuai
dengan tugas, fungsi dan ruang lingkup kerjanya merasa terdorong untuk melakukan
penelusuran berikut penataan landasan keilmuan bidang ilmu teknologi pertanian.
Dorongan in semakin kuat bila dilihat dalam konteks pendidikan tinggi bidang ilmu
teknologi pertanian mempunyai peran besar dalam membangun daya saing bangsa,
penelusuran dn penataan keilmuan ini menjadi suatu keharusan. Dalam kaitan ini,
sekaligus diperlukan pula reaktualisasi sistem nilai karena tantangan eksternal dan
internal itu. Reaktualisasi nilai ini terkait dengan nilai-nilai universal tentang
kebenaran akademik di bidang ilmu teknologi peranian dan prinsip manajemen good
university government yang harus diterapkan di FTP UGM perlu dijadikan “roh”
dalam membentuk bangunan dan karakter bidang ilmu teknologi yang baru.
Semangat dan manifestasi reaktualisasi nilai yang telah di-insert dalam bangunan
dan karakter keilmuan teknologi pertanian yang baru diharapkan dapat
mengantarkan FTP UGM menjadi lembaga kelas dunia yang mampu menerapkan
best practice pendidikan tinggi ilmu teknologi pertanian sekaligus menjadi center of
excelent di skala global.
1.2. Perkembangan Keilmuan FTP dan Peran Alumni
Sejarah terkait perkembangan keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian tidak
terdokumentasi dengan baik. Tidak ada dokumentasi resmi yang mengarah pada
mandat keilmuan yang harus dikembangkan oleh Departemen, Laboratorium bahkan
individu dosen. Perubahan-perubahan yang terjadi hanya menitik beratkan pada
pengaturan kelembagaan yang kemudian tidak diiringi dengan perubahan visi
2
Statuta UGM berdasarkan PP No. 67 Tahun 2013
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
7
keilmuan. Akibatnya terjadi tumpang tindih keilmuan yang dikembangkan antar
departemen, Laboratorium bahkan antar individu dosen. Berdasarkan pengalaman
selama ini, maka dirasakan sangat perlu adanya pemberian mandat keilmuan kepada
Departemen, Laboratorium dan individu dosen secara resmi melalui lembaga. Sejak
berdiri pada tahun 1963 sampai sekarang ini (2020), sebagian besar masyarakat
umum sering menyamakan Fakultas Teknologi Pertanian dengan Fakultas Pertanian.
Masyarakat tidak bisa membedakan bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas
Teknologi Pertanian dengan bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Pertanian.
Masyarakat tidak dapat dengan jelas dan cepat membedakan kedua bidang ilmu
yang dipelajari di kedua Fakultas tersebut. Reorientasi kelembagaan dan keilmuan di
Fakultas Teknologi Pertanian telah dilakukan pada tahun 2010 sehingga FTP UGM
telah memiliki jati diri yang jelas dan tegas berbeda dengan Fakultas Pertanian. Jati
diri tersebut dirumuskan berdasarkan cakupan formal dan material bidang ilmu
teknologi pertanian (Lihat Tabel 1.1).3
Namun demikian landasan keilmuan bidang
ilmu teknologi pertanian belum secara dalam dan komprehensive dilakukan. Berikut
ini disajikan penelusuran perkembangan keilmuan yang berada dalam naungan FTP
UGM berikut peran alumninya.
3
Naskah Akademik: Reorientasi Kelembagaan dan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian (1963 –
2010)
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
8 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010)
Program
Studi
Cakupan
Formal
Cakupan Material Cakupan Kompetensi
TEP
Ilmu dan
Rekayasa
Produk
• Subsistem Industri
• Produksi dan
• Penanganan Bahan
Baku Pertanian
• Perekayasaan Teknologi
• Peralatan dan Habitat
• Produksi dan Penanganan
Produk Panen
TPHP
Ilmu dan
Rekayasa
Proses
• Subsistem Industri
• Pengolahan Bahan Baku
Pertanian
• Perekayasaan Teknologi
• Proses Pengolahan dan
• Penanganan Produk
Olahan
TIP
Ilmu dan
Rekayasa
Sistem
• Subsistem Industri
• Manufaktur Produk
Pertanian Olahan
• Perekayasaan Teknologi
• Sistem dan Manajemen
• Industri Manufaktur
Produk Olahan
Keterangan:
TEP : Teknik Pertanian;
TPHP : Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian;
TIP : Teknologi Industri Pertanian
1.2.1. Bidang ilmu Teknik Pertanian dan Biosistem
Perkembangan bidang ilmu teknik pertanian, yang sejak 2011 berada dalam
manajemen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM
merupakan resultante dinamila interaksi keilmuan secara internal lingkungan DTPB
dan eksternal lingkungan alumni.
Dari sisi internal kelembagaan DTPB, sejak berdirinya FTP UGM tahun 1963
bidang ilmu teknik pertanian berkembang seirama dengan dinamika staf dosen yang
pulang dari tugas belajar menempuh program doktoral di berbagai bidang cabang
ilmu teknik pertanian di banyak perguruan tinggi terakui luar negeri, di Amerika,
Jepang, Australia, Filipina dan beberapa negara Eropa seperti Perancis, Inggris,
Jerman, Denmark dsb. Pengembangan kerjasama dalam berbagai bentuk kerjasama
akademik dengan kelembagaan nasional dan internasional terkait dengan bidang
ilmu teknik pertanian, baik dengan lembaga pemerintah maupu swasta juga
mewarna perkembangan ilmu di departemen ini. Hasil kerjasama tertuang dalam
berbabagi bentuk produk pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat.
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
9
Sebagai resultantenya secara internal sangat mewarnai orientasi, kedalaman
(indepthness) dan keserbacakupan (comprehensivenes) perkembangan keilmuan
teknik pertanian di DTPB.
Dari sisi eksternal, sejak berdirinya FTP-UGM sampai sekarang, sudah ribuan
alumni dari bidang ilmu teknik pertanian telah memberikan peran dengan karya
nyata dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan pertanian nasional.
Sejalan dengan perjalanan waktu DTPB sejak berdiri sampai sekarang, peran alumni
mengalami pergeseran. Fokus pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah
mempunyai signifikasi kuat dengan peran dan karya nyata alumni DPTB yang
sekaligus memberikan implikasi umpan balik pada pengembangan keilmuan di
bidang teknik pertanian.
Banyak jalan para alumni dalam berkarya untuk memberikan kontribusi
pembangunan nasional. Sesuai dengan bidang keilmuan teknik pertanian, karya
nyata para alumni berpusat pada pembangunan di bidang pertanian. Karya ini
diaktualisasikan di berbagai instansi, baik di lembaga eksekusi (instansi pemerintah),
lembaga legislatif (DPR) maupun swasta. Sebagian lagi beperan aktif secara
mandiri. Puncak karya nyata alumni dibuktikan dengan posisi strategis yang dimiliki
saat ini.
Di instansi pemerintah, posisi alumni mampu menjadi penentu pengambilan
keputusan kebijakan penting. Beberapa alumni telah mampu menduduki puncak
karier birokrasi sampai tingkat Direktur Direktorat Jendral. Alumni yang posisinya
sebagai tenaga ahli dapat mewarnai berbagai kebijakan penting yang dituangkan
dalam berbagai peraturan pemerintah. Di tingkat daerah, posisi strategis dicapai
alumni hingga bisa menduduki pimpinan sebagai kepala dinas, kepala balai maupun
kepala cabang baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Di lembaga legislatif
(DPR), kebijakan pembangunan pertanian juga ada warna dari alumni yang
dilakukan melalui salah satu komisinya. Di dunia swasta, salah satu alumni dapat
mencapai puncak karier sebagai direktur utama sekaligus pemilik. Beberapa alumni
yang aktif secara mandiri memberikan bukti bahwa bidang ilmu teknik pertanian
dapat dijadikan modal untuk membangun lebih ke arah job creaters daripada job
seekers.
Signifikansi perkembangan keilmuan di bidang teknik pertanian dalam
kelembagaan DTPB sebagai hasil resultante dinamika internal dan eksternal tersebut
secara kurun waktu dapat dibagai dalam tiga periode. Seperti terlihat dalam
Gambar 1.1. Periode I yang merupakan pencarían jati diri keilmuan (1960-1980);
Periode II yang memfokuskan pada aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980-
2010); dan Periode III yang menekankan pengembangan keilmuan ke depan untuk
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
10 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
mengantisipasi perkembangan ilmu yang begitu cepat (2011-sekarang). Gambar 1.1
memperlihatkan perjalanan keilmuan teknik pertanian.
Dari setiap periode, saya mencoba memelihatnya dari sisi keunggulan peran
alumni yang dimiliki yang berbasis pada keilmuan dan nilai-nilai ke-Gadjah Mada-
an berikut sensitivitas dalam melihat visi ke depan untuk menghadapi tantangan
perubahan yang terjadi, khususnya di sektor pertanian.
PERJALANAN KEILMUAN JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
Mekanisasi
Pertanian
(Agricultural
Mechanization)
1963-1980
Teknik
Pertanian
(Agricultural
Engineering)
1980-2010
Teknik Pertanian
dan Biosistem
(Agricultural
Engineering &
Biosystem)
(2011-sekarang
Sumber: Jurusan Teknik Pertanian FTP-UGM, 2010
Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem
1.2.1.1. Periode I: pencarían jatidiri keilmuan (1960-1980)
Cikal bakal Jurusan Teknik Pertanian (TEP) di FTP UGM dimulai dari Bagian
Kultur Teknik yang bernaung di bawah pengelolaan Fakultas Pertanian dan
Kehutanan (FPK) UGM. Pemikiran pemisahan FPK dimulai tahun 1960an. Tahun
1963 merupakan tahun sejarah berdirinya FTP UGM. Bersama-sama dengan Jurusan
Pengolahan Hasil Pertanian (PHP FTP), jurusan TEP memisahkan diri secara resmi
dari FPK UGM menjadi FTP UGM (Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 2011).
Jurusan TEP-FTP saat-saat berdirinya menjalankan tugas Tri Dharma pendidikan
tinggi berbasis tiga rumpun kompetensi bidang ilmu: ilmu teknik tanah dan air, ilmu
mesin dan alat pertanian dan ilmu teknik pasca panen.
Situasi eksternal tahun berdirinya FTP dimana jurusan TEP berada merupakan
tahun situasi sosial politik yang tidak stabil. Kelaparan, kemarau panjang, pertikaian
politik merupakan situasi saat itu. Dengan situasi eksternal seperti itu Jurusan Kultur
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
11
Teknik yang menekankan bidang keilmuannya pada mekanisasi pertanian mengarah
pada pengembangan energi mesin untuk mensubstitusi energi manusia di bidang
pertanian tidaklah berkembang.
Momentum datang setelah Rezim Orde Baru pada awal-awal pemerintahannya
(1967) mencanangkan pembangunan nasional jangka panjang berorientasi industri
dengan sektor pertanian sebagai pendukung utama. Kebijakan yang dipilih Rezim
Orde Baru saat itu sangatlah tepat. Meletakkan pembangunan pertanian dengan
program swasembada pangan sebagai tujuan untuk mengatasai kondisi ekonomi
yang porak poranda waktu itu. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi (2,3 per
tahun), tipisnya devisa negara sehingga tidak memadahi untuk mengelola negara
dengan baik, dan rawan pangan merupakan situasi saat itu. Di sektor pertanian,
komitmen bantuan luar negeri diorientasikan untuk program swasembada pangan.
Pembangunan infrastruktur irigasi baru dan pembukaan lahan sawah pasang surut
baru di luar Jawa terutama di Kalimantan dan Sumatera dilakukan secara besar-
besaran
Pada periode ini, sebagian besar atau yang lebih 80% alumni TEP bekerja di
lembaga pemerintah, khususnya lembaga yang tupoksinya berkaitan dengan
pertanian. Dengan posisi alumni ini, program swasembada pangan yang
dicanangkan pemerintah pada tahun 1970-1990 merupakan masa-masa alumni
berperan secara cukup signifikan. Para alumni dalam bekerja selalu
mempertimbangkan basis keilmuan teknik pertanian yang dimiliki, nilai-nilai ke-
GadjahMada-an yang diwujudkan dalam sikap ketekunan, kesabaran, hati-hati
dalam mengambil keputusan, fleksibel, responsif dan visioner dalam melihat
perubahan yang terjadi. Sangat sejalan dengan gaya birokrasi pemerintahan saat itu.
Alumni yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum, terutama di Direktorat
Jendral Pengairan berperanan besar dalam ikut berpartisipasi diantaranya dalam
rancangan sistem irigasi tersier, manajamen operasi dan pemeliharaan irigasi,
pembukaan lahan sawah pasang surut dan Test Farm. Alumni di Departemen
Pertanian sebagian besar bekerja di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
mempunyai peran dalam pengembangan mekanisasi pertanian para dan pasca panen,
sistem pertanian, penyuluhan pertanian, khususnya dalam budidaya padi sawah.
Peran alumni dalam mengaplikasikan keilmuan teknik konservasi tanah dan air
terakomodasi di Departemen Kehutanan khususnya di Direktorat Jenderal Reboisasi
dan Rehabilitasi Lahan. Di Departemen Koperasi ikut berperan dalam
pengembangan KUD (Koperasi Unit Desa), lembaga yang menampung dan
menyalurkan produk hasil pertanian. Di dunia perbankan lebih pada mensukseskan
pelaksanaan program penyaluran kredit pertanian. Alumi yang bekerja di perusahaan
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
12 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
swasta berpartisipasi dalam pengadaan alat berat khususnya untuk pembangunan
infrastruktur irigasi dan pembukaan lahan sawah pasang surut.
Peran nyata dari alumni di dunia kerja seperti diuraikan di atas memberikan
implikasi pada arah pengembangan keilmuan Jurusan TEP UGM. Melalui berbagai
skema kerjasama instansi pemerintah dengan FTP-UGM yang pelaksanaanya
dilakukan oleh tim di Jurusan Teknik Pertanian maka dirasakan pembentukan
kompetensi bidang keilmuan mekanisasi pertanian menemukan jati dirinya. Bidang
keilmuan yang menekankan bidang mekanisasi pertanian bergeser lebih luas ke arah
ilmu keteknikan pertanian.
1.2.1.2. Periode II: Aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980-2010)
Peran alumni dalam ikut berpartisipasi mensukseskan swasembada pangan
terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada saat Indonesia betul-betul
swasembada pangan khususnya beras. Ini terjadi pada tahun 1985. Pada masa
puncak kesuksesan ini pemerintah Indonesia mendapat penghargaan dari Food
Agriculture Organization (FAO), bagian organisasi dunia Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB).
Pada tahun 1980-1990an, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tajam.
Berbagai inovasi dalam upaya mempertahankan swasembada dilakukan pemerintah.
Pertanian yang mengarah pada penggunaan prinsip-prinsip industri dikembangkan.
Implementasi diversifikasi dan inovasi pangan berbasis karbohidrat dikembangkan,
mulai dari hulu (on farm), penanganan pasca panen (off farm), peningkatan nilai
tambah produk sampai bahan siap dikonsumsi. Di saat yang sama, industri berbasis
non pangan berkembang pesat. Diiringi dengan jumlah penduduk yang semakin
besar pada akhir periode ini (2000) sudah mendekati 200 juta memberikan implikasi
pada tajamnya peningkatan kompetisi pemanfaatan sumberdaya lahan dan air
dengan kebutuhan lainnya khususnya industri dan perumahan.
Dengan kondisi yang demikian, peran alumni tidak mengalami kesulitan
dalam melakukan pergeseran peran dan karya nyata seiring dengan bergesernya arah
pembangunan pertanian. Di Departemen Pekerjaan Umum terutama di Direktorat
Jenderal Pengairan, penurunan intensitas pembangunan infrastruktur irigasi
menggeser peran alumni ke arah aplikasi konservasi sumberdaya air dan manajemen
irigasi. Alumni di Departemen Pertanian yang sebagian besar bekerja di Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan perannya bergeser kearah pengembangan inovasi
pertanian untuk mendukung pertanian industri. Departemen Kehutanan pergeseran
peran alumni mengarah pengembangan manajemen optimalisasi pemanfaatan
sumberdaya alam, khususnya sumberdaya hutan, lahan dan air. Di Departemen
Koperasi, pergeseran peran alumni mengarah pada peningkatan manajemen dalam
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
13
lembaga KUD (Koperasi Unit Desa). Di dunia perbankan pergeseran lebih mengarah
kelayakan kredit untuk mendukung berkembangnya Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) berbasis bahan baku produk pertanian. Manurunnya fokus program
pembukaan lahan pertanian baru menggeser peran alumi yang bekerja di perusahaan
swasta untuk memfokuskan pada inovasi manajemen dan rancangan alat berat yang
disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Dalam waktu bersamaan, menurunnya
program-program pemerintah yang berkaitan dengan pertanian, alumni yang bekerja
di sektor swasta dan membuka lapangan kerja sendiri terus meningkat, walaupun
dengan laju yang tidak begitu tinggi.
Dalam waktu yang bersamaan, fenomena yang muncul selama periode ini
adalah terjadi pergeseran alumni dalam memasuki dunia kerja secara perlahan.
Pengetatan masuk menjadi pegawai negeri meningkatkan peluang alumi memasuki
dunia kerja di swasta. Alumni mulai mengisi dunia perusahaan, baik milik
pemerintah maupun swasta. Perusahaan yang dimasuki terutama yang bergerak di
bidang pertanian, perkebunan dan perbankan. Fenomena eksternal lain yang terjadi
di skala global adalah adanya tekanan globalisasi yang menekankan pada ekonomi
pasar. Fenomena ini menggeser keilmuan teknik pertanian yang harus memberikan
tekanan bahwa proses pendidikannya mampu menawarkan produk dan jasa yang
dapat memasuki pasar.
Dengan masih terjalinnya antara kerjasama lembaga, khususnya lembaga
pemerintah yang terkait dengan pembangunan di sektor pertanian dengan Jurusan
TEP FTP-UGM maka memberikan peluang untuk mengembangkan keilmuan teknik
pertanian. Dibangunnya fasilitas teknologi informasi (IT), perkembangan ilmu
teknik pertanian di skala nasional dan internasional dapat diikuti. Dilengkapi dengan
kegiatan tracer study dan labour market signal yang dilakukan FTP-UGM dalam
setiap periode tertentu, terjalin komunikasi produktif alumni yang bekerja di
lembaga pemerintah dan swasta untuk memberikan informasi yang signifikan
tentang kebutuhan keilmuan yang perlu dibekalkan kepada mahasiswa (Fakultas
Teknologi Pertanian, 2010). Kesuksesan beberapa dosen mendapatkan hibah
kompetisi penelitian dan kesempatan jurusan TEP memperoleh hibah kompetisi
pengembangan institusi pendidikan memacu pengembangan keilmuan yang
tergabung dalam ilmu teknik pertanian. Area aplikasi prinsip-prinsip ilmu teknik
pertanian berkembang lebih mengarah secara dua demensi: komprehensif
(comprehensiveness) dan kedalaman (indephness).
Ilmu teknik tanah ada air berkembang menjadi teknik sumberdaya alam
pertanian. Keilmuan ini menekankan pertimbangan keseimbangan antara manfaat
produksi dan kelestarian lingkungan. Gagasan pembangunan pertanian berkelanjutan
berbasis agro-ekologi telah dapat disusun (Susanto, 2006). Pertumbuhan ekonomi
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
14 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
yang tinggi bila tidak diikuti perlindungan kelestarian benefit finansial yang
diperoleh menjadi tidak ada manfaatnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam
pembangunan memerlukan energi yang tinggi pula. Deversifikasi energi menjadi
penting. Ilmu teknik mesin dan alat pertanian bergeser fokus kajiannya menjadi
mesin dan energi pertanian. Ilmu teknik pasca panen berkembang lebih luas dengan
melebar sampai peningkatan nilai tambah produk dan berbagai bentuk inovasi teknik
pangan. Selain itu, ilmu teknik lingkungan pertanian dan ilmu teknik fisika hayati
dikembangkan. Teknik lingkungan pertanian menekankan pada aspek keseimbangan
lingkungan dalam produksi pertanian dan aspek limbah pertanian, sedangkan ilmu
teknik fisika hayati memfokuskan pada kajian proses sistem hayati yang didekati
dengan menggunakan kaedah fisika.
Dengan perubahan-perubahan yang terjadi di skala eksternal tersebut,
beberapa kali kurikulum Jurusan TEP dilakukan perubahan. Kurikulum jurusan TEP
dikemas lagi dengan memberikan warna yang lebih kental dalam ilmu sistem,
prinsip-prinsip efisiensi ekonomi dan manajemen tanpa harus meninggalkan
perkembangan kompetensi ilmu teknik pertanian mutakhir. Masukan dari alumni
dijadikan pertimbangan.
1.2.1.3. Periode III: pengembangan keilmuan ke depan (2011-sekarang).
Sebagai upaya melihat ke depan agar visi keilmuan (scientific vision) yang
dibangun Jurusan TEP tajam melihat tantangan yang dihadapi dan dalam proses
pendidikannya dirasakan manfaat keilmuan teknik pertanian oleh mahasiswa, baik di
masa sekarang maupun masa yang akan datang. Saya kembali dengan menempatkan
cara berpikirnya dari analisis yang lebih dalam tentang mengapa fenomena skala
global dan nasional dapat terjadi.
Dalam skala internasional, proses globalisasi yang menekankan ekonomi pasar
terus berjalan. Berjalannya proses globalisasi tersebut dapat dilihat dari terus
terjadinya proses aliran secara bersama-sama yang berdemensi manusia dan
konsumen individu, informasi technologi, industri dan teknologi baru, kapital, dan
gagasan yang pada gilirannya dunia cenderung akan menjadi tanpa batas (borderless
world) (McGinn, 1995; Ohmahe, 1995). Adanya berbagai aliran dalam skala global
dengan membawa nilai-nilai kapitalisme memicu terjadinya ketimpangan. Melalui
instrument indikator Indek Pembagunan Manusia (The Human Development Index)
suatu kenyataan telah terjadi ketimpangan yang cenderung semakin lebar antara
negara industri atau sering disebut juga negara maju dan negara berkembang atau
sering dinamakan negara di Selatan atau Dunia Ketiga. Indonesia masih masuk
dalam kelompok yang terakhir ini.
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
15
Melalui nilai-nilai kapitalisme sepertinya dapat menjadi pembenar bagi negara
maju untuk mendapatkan manfaat ekonomi sebesar-besarnya dari asset sumberdaya
alam yang sebagian besar berada di negara Dunia Ketiga. Saya sendiri meyakini ini
merupakan fenomena kolonialisme dalam bentuk baru (new colonialism).
Adanya fenomena global seperti dijelaskan di atas mempunyai implikasi yang
signifikan arah pada pendidikan bidang teknik pertanian di negara yang sudah maju.
Dengan menggunakan pertimbangan pergeseran paradigma ilmu pengetahuan
berbasis industri, ilmu-ilmu yang berkaitan kehidupan (life sciences) harus
didialogkan dengan ilmu-ilmu pertanian (agricultural sciences) dengan harapan
sumberdaya alam tidak menjadi korban industrialisasi. Ilmu teknik pertanian teknik
ditempatkan dalam domain formal engineering (ilmu teknik) dan pertanian dan
kehidupan alam sebagai sumberdaya hayati sebagai domain material. Muncullah
berbagai turunan ilmu teknik pertanian yang dikembakgkan di universitas di negara
yang relatif maju seperti USA, Canada, Jepang, Korea Selatan seperti ditunjukkan
dalam Gambar 1.2.
Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan
konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian
Dalam skala nasional, penekanan pembangunan pertanian yang dilakukan
pemerintah juga mengalami pergeseran. Seiring dengan kemajuan di sektor industri
Catatan: Negara yang universitasnya menyelenggarakan pendidikan yang awalnya Agricultural
Engineering dan menjadi anggota American Society of Agricultural Engineers Sumber: internet
http://www.asae.org, 23 Maret 2004
Bioresource Engineering
Biosystems Engineering
Biological and Agricultural Engineering
Agricultural and Biosystems Engineering
Bioresources Machinery Engineering
Biological Resource & Material Engineering
Food, Biological and Agricultural Engineering
Biosystem Engineering and Environmental Science
Biological and Irrigation Engineering
Natural Resources and Environmental Engineering
Rural Engineering
Bio-resource Technology and Management
Domain Formal:
Engineering
Domain material:
Agriculture &
Natural Life
Perkembangan
Ilmu Teknik
Pertanian
Life
sciences
Agricultur
al sciences
Nature
(Biotic and
non Biotic)
Paradigm shift:
Knowledge
based industry
2010
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
16 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
non pangan, produk pertanian sudah ditempatkan sebagai bagian komoditas dan
dipandang sebagai bahan baku yang diproses menjadi pangan dengan menggunakan
prinsip-prinsip industri. Industrialisasi dari berbagai sektor termasuk sektor
pertanian memang masih diyakini dan dianut oleh banyak negara berkembang
termasuk Indonesia sebagai jalan paling cepat membawa masyarakat menuju
kesejahteraan ekonomi. Konsekuensinya, harus membuka lebar-lebar kapital dari
luar untuk menggerakkan ekonomi berbasis industri. Pembukaan hutan untuk
keperluan industi perkebunan dan pertambangan meningkat pesat. Rusaknya
lingkungan, hilangnya plasma nuftah dan konflik kepemilikan lahan tak
terhindarkan.
Seiring dengan itu, total jumlah penduduk Indonesia sekarang (2012) telah
mencapai sekitar 230 juta, suatu angka yang mencengangkan. Pertumbuhan
penduduk yang pernah bisa menurunkan dari 2,3% per tahun menjadi 1,3% per
tahun ternyata tetap memberikan angka total jumlah penduduk yang menempatkan
Indonesia menjadi negara ke empat penduduk terbesar dunia setelah China, India
dan USA. Beberapa ahli memperkirakan total jumlah penduduk Indonesia akan
mencapai 300 juta dengan waktu tidak lebih dari 50 ahun ke depan. Impor berbagai
produk pertanian meningkat tajam.
Konsekuensinya terjadi kompetisi yang hebat dalam memanfaatkan lahan yang
diperuntukkan ke arah industri dan perumahan dengan peruntukan lahan pertanian.
Perubahan peruntukan lahan sawah beririgasi yang dibangun dengan besar-besaran
pada masa 1970-1990an untuk industri dan perumahan telah mencapai pada laju
yang mengkhawatirkan (sekitar 100 ha per tahun). Konflik perebutan lahan dan air
muncul. Ketahanan pangan khususnya beras terancam. Terjadi kecenderungan
semakin lebarnya gap antara masyarakat kaya dan miskin, dan semakin rusaknya
kondisi lingkungan. Dengan perkembangan itu, kebijakan pemerintah mengarahkan
revitalisasi industrialisasi pertanian ditekankan agar mampu menjadi bagian dalam
mengatasi persoalan kemiskinan, kesamaan askes terhadap sumberdaya produktif,
dan berwawasan lingkungan. Namum hukum besi ekonomi tetap berjalan.
Kepentingan kapital mengalahkan upaya pelestarian lingkungan.
Perubahan yang terjadi baik di skala global dan nasional tersebut membawa
implikasi pada cara berpikir dan dalam bekerja para alumni. Para alumni yang
bekerja di area pembuat kebijakan di birokrasi pemerintahan berperan dalam
memberi sumbangan pemikiran ke arah optimalisasi produksi pertanian dengan
menempatkan aspek spasial dan lingkungan menjadi pertimbangan. Aspek efisiensi
dalam proses produksi dan dalam penanganan produk paska panen menjadi
kebutuhan. Dalam waktu yang bersamaan, alumni yang memasuki dunia industri
perkebunan dan swasta meningkat tajam (Fakultas Teknologi Pertanian UGM,
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
17
2011). Peningkatan kebutuhan aplikasi ilmu teknik pertanian yang lebih mengarah
pada industri perkebunan berorientasi baik pemenuhan dalam negeri dan ekspor
seperti kelapa sawit, kakao, dan gula melonjak tajam.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi dari faktor eksternal tersebut, telah
direspon secara positif oleh Jurusan TEP sebagai pemasok jasa pendidikan bidang
teknik pertanian. Diawali dengan membangun dialog untuk menggali informasi dari
alumni dan kerjasama dalam skema triple helix (pemerintah-perguruan tinggi-
masyarakat dan dunia industri pertanian). Hasil dialog dipakai sebagai dasar dalam
merevisi visi keilmuan (scientific vision) dan menyusun kembali kurikulum.
Ke depan, terus terjadinya pergeseran sektor pertanian konvensional menjadi
pertanian industri tak dapat dihindari. Ini merupakan bagian dari tantangan di bidang
ilmu teknik pertanian. Untuk menghadapi itu, visi pengembangan ilmu di Jurusan
TEP telah dikemas lagi dengan memadukan prinsip-prinsip ilmu teknik pertanian
dengan teknik biosistem. Dengan perpaduan ini maka pengembangan keilmuannya
mengarah pada membangun jembatan antara ilmu biologi dan ilmu teknik untuk
menyelesaikan persoalan dengan menggunakan pendekatan sistem dan teknologi
modern. Perwujudan dari visi tersebut dilakukan dengan menerapkan kurikulum
baru yang mulai diberlakukan tahun akademi 2011. Kurikulum baru mengalami
perubahan yang mendasar. Ilmu teknik biosistem dan pemutakhiran prinsip-prinsip
efisiensi ekonomi dan manajemen sistem menjadi bagian penting dalam perubahan
kurikulum baru.
Nama konsentrasi yang diasuh oleh laboratorium juga berubah. Laboratorium
Teknik Sumberdaya Alam Pertanian (TSAP) menjadi Teknik Sumberdaya Lahan
dan Air (TSLA), Daya dan Mesin Pertanian (DMP) menjadi Energi dan Mesin
Pertanian (EMP), Teknologi Pasca Panen (TPP) menjadi Teknik Pangan dan Pasca
Panen (TPP), Teknik Lingkungan Pertanian (TLP) menjadi Teknik Lingkungan dan
Bangunan Pertanian (TLBP), Teknik Fisika Hayati (TFH) menjadi Fisika Hayati
(FH). Dalam waktu yang sama, untuk meningkatkan lulusan peserta didik agar
mampu bekerja secara profesionalisme, azas linearitas program Sarjana, Master dan
Doktor kelimuan Teknik Pertanian dan Biosistem dibenahi.
Banyak jalan para alumni dalam berperan dan berkarya nyata. Jalan yang
dilalui tidak harus menjadi bagian dalam birokrasi pemerintahan sebagai pembuat
kebijakan. Peluang jalan untuk berperan dan berkarya di dunia swasta maupun
bekerja mandiri ternyata dapat dilalui alumni. Dalam situasi peluang pekerjaan sulit
didapat, dengan jalan ini para alumni dapat membantu pemerintah untuk
mengembangkan diri sebagai pemberi pekerjaan (job creaters) bukan sebaliknya
sebagai pencari pekerjaan (job seekers).
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
18 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Dinamika dari waktu ke waktu peran dan karya nyata alumni seirama dengan
dinamika pembangunan nasional yang dijalan pemerintah, khususnya di sektor
pertanian. Implikasi peran dan karya nyata alumni memberikan kontribusi yang
signifikan dalam pengembangan ilmu keteknikan pertanian. Jurusan Teknik
pertanian FTP UGM yang berada dalam posisi mencetak lulusan berkepentingan
untuk terus berkomuniksi dengan alumni untuk memperbarui dan menajamkan
kompetensi lulusan agar mampu berkerja secara profesional dan mampu mengikuti
dinamika pembangunan nasional khususnya pembangunan pertanian yang terus
berubah. Skema komunikasi dan kerjasama secara triple helix (pemerintah-
perguruan tinggi-masyarakat dan dunia industri pertanian) akan terus dilakukan di
masa yang akan datang.
1.2.2. Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
1.2.2.1. Periode I: pencarían jatidiri keilmuan (1960-1980)
Fakultas Teknologi Pertanian UGM merupakan hasil pemecahan dari Fakultas
Pertanian dan Kehutanan UGM pada tahun 1960. Pada waktu itu pemecahan
Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM semata-mata hanya didasarkan untuk
menambah jumlah Fakultas Eksakta di lingkungan UGM sehingga perbandingan
antar Fakultas Eksakta dan Non Eksakta (Sosial Humaniora) menjadi lebih
seimbang. Oleh karena itu, pada tahun 1963, Fakultas Pertanian dan Kehutanan
UGM dipecah menjadi tiga fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian dan Fakultas Kehutanan.
Organ di lingkungan Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM yang menjadi
Fakultas Teknologi Pertanian UGM adalah Jurusan Teknologi Pertanian dengan
seksi-seksinya dan Jurusan Kultur Teknik dengan seksi-seksinya. Sehingga pada
awal berdirinya Fakultas Teknologi Pertanian UGM terdiri atas dua Bagian, yaitu
Bagian Teknologi Pertanian dan Bagian Mekanisasi Pertanian. Bagian Teknologi
Pertanian pada waktu itu mempunyai lima jurusan yaitu Jurusan Teknologi Bahan
Dasar dan Baku, Jurusan Teknologi Sayuran dan Buah-buahan, Jurusan Teknologi
Bahan Hewani, Jurusan Mikrobiologi Industri, dan Jurusan Teknologi Bahan
Makanan lainnya, dan pada tanggal 6 Februari 1966, Fakultas Teknologi Pertanian
UGM meluluskan sarjana untuk pertama kalinya.
Sistem pengorganisasian struktural Fakultas Teknologi Pertanian UGM
berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan kebijakan dan ketentuan
pemerintah serta perkembangan keilmuan di dunia. Pada tahun 1967 dilakukan
perubahan nama Jurusan. Bagian Teknologi Pertanian mempunyai empat jurusan
yaitu Jurusan Teknologi Tanaman Keras, Jurusan Teknologi Tanaman Muda,
Jurusan Teknologi Hasil Hewani, dan Jurusan Industri Mikrobiologi. Pada Tahun
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
19
1978 nama Bagian Teknologi Pertanian diubah menjadi Bagian Pengolahan Hasil
Pertanian. Sejalan dengan berlakunya pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit
maka jurusan-jurusan pada masing-masing bagian ditiadakan. Pada tahun 1980,
istilah Bagian diganti dengan Jurusan, sesuai dengan PP No. 5 tahun 1980, sehingga
Bagian Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Pengolahan
Hasil Pertanian, dan pada tahun 1995 Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian diubah
namanya menjadi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Selanjutnya pada
bulan Januari 2002 dengan SK Rektor UGM No. 18/P/SK/HKTL/2000 tanggal 11
Januari 2002 Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya
menjadi Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.
Sejak awal berdirinya sampai tahun ajaran 1977/1978 sistem pendidikan di
Fakultas Teknologi Pertanian UGM menggunakan kurikulum sistem paket, dengan
sistem pendidikan yang dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama dinamakan
tingkat atau pendidikan “propadeuse” memerlukan waktu 1 (satu) tahun dan
mendapat ijazah propadeuse tanpa gelar, Tahap kedua disebut tingkat atau
pendidikan Bakaloreat. memerlukan waktu 2 (dua) tahun, mahasiswa yang lulus
tahap ini mendapat ijazah Bakaloreat dan berhak menggunakan gelar “B.Sc.”. Tahap
ketiga disebut tingkat doctoral, memerlukan waktu 2 (dua) tahun, mahasiswa yang
lulus tingkat ini mendapat ijazah doktoral serta berhak menggunakan gelar “Ir”
(insinyur). Sistem pendidikan tersebut menggunakan cara penilaian absolut dan
tertutup. Seorang mahasiswa hanya dapat mengetahui dirinya “lulus” atau “tidak
lulus” dalam ujian suatu mata kuliah tanpa mengetahui nilainya. Sistem ini
berlangsung sampai tahun ajaran 1977/1978.
Pada Tahun 1978 nama Bagian Teknologi Pertanian diubah menjadi Bagian
Pengolahan Hasil Pertanian. Pada tahun ajaran 1978/1979 tersbut terjadi perubahan
sistem dan pelaksanaan pendidikan dengan diberlakukannya sistem kredit.
Pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang semula menggunakan
kurikulum 5 (lima) tahun diganti dengan kurikulum 4 (empat) tahun dan dinamakan
pendidikan stratum satu (S1). Tingkat atau tahapan pendidikan dihapuskan sehingga
tidak ada lagi pendidikan propadeuse, pendidikan bakaloreat, maupun pendidikan
doktoral. Pendidikan mulai diselenggarakan dengan sistem kredit. Mahasiswa
diberikan keleluasaan dalam menentukan mata kuliah yang akan diikuti di antara
mata kuliah mata kuliah yang ditawarkan. Penilaian juga dilakukan secara terbuka,
dan hasil pembelajaran dinyatakan menggunakan huruf-huruf A, B, C, D, dan E
untuk memberikan nilai baik sekali, baik, cukup, kurang, atau gagal. Mahasiswa
dinyatakan selesai studinya jika telah menempuh minimal 160 satuan kredit
semester dengan Indeks Prestasi minimal 2,0. Gelar yang diperoleh adalah “Ir”.
Dengan keberadaan sistem kredit ini, Kurikulum Bagian Pengolahan Hasil Pertanian
dibagi menjadi dua bidang spesialisasi, yaitu spesialisasi Ilmu dan Teknologi
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
20 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Pangan, dan spesialisasi Teknologi Perkebunan. Lama studi dibatasi maksimum 2n
+1 atau maksimum 9 tahun. Pada tahun 1980, nama Bagian Pengolahan Hasil
Pertanian diubah menjadi Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian.
Pada tahun 1983, bidang spesialisasi diganti dengan Program Studi. Jurusan
Pengolahan Hasil Pertanian terdiri dari 3 program studi yaitu 1). Program Studi
Teknologi Pangan dan Gizi, 2). Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil
Pertanian, dan 3). Program Studi Bioteknologi Pangan. Tetapi pembenahan
pelaksanaan pendidikan baru dilakukan pada tahun 1989. Jumlah SKS untuk
menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknologi Pertanian UGM diturunkan
menjadi sekitar 140 - 150 SKS saja. Gelar Ir. diganti dengan Sarjana Teknologi
Pertanian (STP) dan pembedaan Jurusan dan Program Studi dipertegas. Jurusan
adalah unsur pelaksana akademik pada fakultas, yang melaksanakan pendidikan
akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan
atau teknologi, sementara Program Studi adalah bidang studi dalam cabang ilmu
pengetahuan atau teknologi tertentu untuk memperoleh keahlian tertentu. Jurusan
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian mengelola satu program studi yaitu Program
Studi Pangan dan Gizi,
Dengan berlakunya Kurikulum Nasional (Kurnas) 1992, Program Studi
Pangan dan Gizi di Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program
Studi Pengolahan Hasil Pertanian. Perubahan terjadi lagi dengan berlakunya Kurnas
1996. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program
Studi Teknologi Hasil Pertanian. Pada bulan Februari 2002 Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian berubah namanya menjadi Program Studi Teknologi
Pangan dan Hasil Pertanian. Pada tahun 2002 tersebut, terjadi perubahan kurikulum
dari Kurikulum 1996 mejadi Kurikulum 2002, dimana syarat kelulusan untuk
menjadi sarjana (S1) adalah berkisar antara 144 – 160 SKS. Berdasarkan SK Rektor
UGM No. 22/P/SK/HT/2006 tertanggal 26 Januari 2006, tentang panduan
penyusunan kurikulum program studi jenjang sarjana, kurikulum yang ada pada
semua program studi jenjang S1 pada September 2006/2007 diubah menjadi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Syarat kelulusan bagi seorang sarjana
adalah telah menempuh 144 – 148 SKS. Paradigma sistem pembelajaran diubah dari
Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student Centered Learning (SCL),
pembelajaran tidak lagi berpusat kepada dosen semata-mata, tetapi beralih kepada
pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa, mahasiswa harus lebih aktif sebagai
seorang pembelajar yang dipandu dan difasilitasi oleh dosen sebagai mitra dalam
mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
21
1.2.2.2. Periode II: Aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980-2010)
Pada awal tahun 1980-an, beberapa dosen jurusan TPHP mulai kembali dari
studi di luar negeri seperti Dr. Muhammad Adnan, Dr. Slamet Sudarmadji, Dr.
Suparmo, Dr. Tranggono mulai membangun keilmuan jurusan TPHP. Pada tahun
1987, Dr. Slamet Sudarmadji mendapat mandat dari UGM sebagai Direktur Inter
University Center (Pusat Antar Universitas, PAU) Pangan dan Gizi (sekarang
disebut Pusat Studi Pangan dan Gizi), dengan bantuan dana dari World Bank. Pada
awal berdirinya, lembaga tersebut menjadi tempat training, workshop pengkayaan
ilmu yang terkait dengan pengolahan hasil pertanian bagi para dosen muda dan
dosen dari universitas lain dari seluruh Indonesia. Mulai tahun itu Jurusan
Pengolahan Hasil Pertanian menjadi kiblat dan akselerator pengembangan ilmu dan
teknologi yang terkait dengan hasil pertanian di Indonesia. Melalui PAU dikirimkan
sejumlah dosen muda dan senior dari jurusan ke USA, Inggris, Australia, dan
Jepang. Mulai tahun 1990 beberapa dosen Jurusan TPHP yang pulang dari studinya
dan telah menempuh gelar doktor memperkuat jurusan dan PAU dalam akselerasi
pengembangan ilmu pengolahan hasil pertanian di Universitas Gadjah Mada.
Periode 1980-2010 memang periode pengembangan pendidikan dosen yang
luar biasa. Para dosen senior seperti kala itu belum bergelar doktor seperti Ir.
Murdijati Gardjito, Ir. Bambang Kartika, Ir. Moechji Mulyohardjo, Ir. Hardiman,
M.Sc. rela menjadi penjaga gawang jurusan dan memberi kesempatan kepada
yuniornya untuk menempuh pendidikan ke luar negri. Terdapat tujuh lulusan dari
USA, mereka adalah Dr. Slamet Sudarmadji, Dr. Muhammad Adnan, Dr. Zuheid
Noor, Dr. Tranggono, Dr. Suparmo, Dr. Sri Raharjo, dan Dr. Eni Harmayani. Dr.
Haryadi, Dr. Y. Marsono, Dr. Djoko Wibowo, Dr. Djoko Wiyono, Dr. Rb. Kasmidjo
dan Dr. Sutardi dari Australia. Banyak diantara dosen jurusan yang lulus dari Jepang
seperti Dr. Kapti Rahayu, Dr. Djagal Wiseso Marseno, Dr. Purnama Darmadji, Dr.
Umar Santoso, Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Dr. Retno Indrati, Dr. Supriyadi, Dr.
Chusnul Hidayat, dan Dr. Muhammad Nur Cahyanto. Beberapa dosen merupakan
lulus pendidikan dari Inggris seperti Dr. Pudji Hastuti, Ir. Suwedo Hadiwiyoto,
M.Phill., Ir. Bambang Haryono, M.Phill. dan Dr. Tyas Utami. Dr. Yudi Pranoto dan
Suyitno, M.Eng. dari Thailand. Beberapa dosen lainnya mengambil pendidikan
doktornya di dalam negri seperti Dr. Sri Anggrahini (IPB), dosen jurusan yang
mengambil pendidikan doktor di UGM antara lain Dr. Agnes Murdiati, Dr.
Supriyanto, Dr. Murdijati Gardjito, Dr. Suyitno, M.Eng., dan Dr. Sardjono. Bidang
ilmu yang dipelajari para dosen di luar negeri menjadikan jurusan memiliki
kompetensi keilmuan yang lengkap untuk mempelajari Ilmu dan Teknologi Pangan.
Lompatan kebangkitan jurusan menjadi sangat kentara dan bendera jurusan semakin
berkibar mulai tahun 1980-an. Pada periode ini jurusan menjadi pelopor
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
22 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
pengembangan asap cair di Indonesia. Kegiatan itu dipelopori oleh almarhum Prof.
Dr. Tranggono dan Prof. Dr. Purnama Darmadji.
Dengan terpenuhinya persyaratan kualifikasi dan jumlah dosen untuk
pendirian program pascasarjana, maka pada tahun 1993 berhasil didirikan dua
program studi magister yaitu Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan
dan Program Studi Magister Teknologi Hasil Perekebunan. Menyusul beberapa
tahun berikutnya, tepatnya tahun 1999/2000 di jurusan TPHP didirikan program
doktor Ilmu Pangan. Mengingat fasilitas laboratorium dan perpustakaan yang ada di
FTP-UGM masih kurang baik kala itu, kegiatan perkuliahan dan riset program
pascasarjana dilaksanakan di lingkungan PAU Pangan dan Gizi. Semenjak
berdirinya program pascasarjana, nama jurusan TPHP menjadi terkenal dan menjadi
rujukan bagi perguruan tinggi lain yang mempunyai program studi sejenis untuk
menyekolahkan SDM-nya ke program studi tersebut.
Pada tahun 2003 jurusan TPHP yang dimotori oleh para dosen muda dengan
beberapa supervisi para senior memperoleh hibah DIKTI – Quality Undergraduate
Education (QUE) Batch III selama tiga tahun. Projek dimotori oleh Prof. Dr. Sri
Raharjo sebagai Direktur Eksekutif. Setelah program QUE berakhir, jurusan
mendapat proyek Program Hibah Kompetisi B (PHK-B) selama tiga tahun sejak
2006-2008 dengan Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu sebagai Direktur Ekesekutif.
Melalui kedua projek hibah yang bergengsi tersebut jurusan mengalami lompatan
yang sangat besar dalam penyediaan fasilitas perpustakaan dan laboratorium serta
system pengelolaan. Selain itu, jalinan kerjasama dengan industri dan mitra luar
negri berkembang dengan pesat pula.
Pada awal tahun 2000, Jurusan TPHP menjadi pioner di lingkungan
universitas dalam mengenalkan sistem penjaminan mutu berbasis ISO 9001 dalam
penyelenggaraan pendidikan. Seorang alumni, Ir. Marsudi mengenalkan dan ikut
membangun sistem ISO kepada seluruh sivitas akademika Jurusan TPHP yang
kemudian diadopsi ke tingkat Fakultas Teknologi Pertanian hingga kini (2021).
1.2.2.3. Periode III: Pengembangan Keilmuan ke Depan (2011-sekarang).
Setelah para dosen yang kembali dari sekolah di luar maupun dalam negeri,
kemudian menerapkan ilmu yang diperolehnya dan dikenal oleh masyarakat luas,
selanjutnya banyak kegiatan penelitian mendomininasi di lingkungan agrokompleks
UGM. Pada periode 2011-kini, perolehan dana penelitian rerata mendekati Rp
2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) per tahunnya. Lingkup penelitian masih
beragam mulai dari pangan fungsional (Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Prof.
Dr. Eni Harmayani, Dr. Retno Indrati, Prof. Dr. Agnes Murdiati), pangan lokal
(Prof. Dr. Agnes Murdiati, Dr. Supriyadi, Prof. Umar Santoso, Prof. Dr. Sutardi),
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
23
Pengemasan (Prof. Dr. Yudi Pranoto, Prof. Dr. Umar Santoso, Dr. Supriyadi), Kimia
dan Teknologi Karbohidrat (Prof. Dr. Y. Marsono, Prof. Dr. Djagal Wiseso
Marseno, Prof. Dr. Yudi Pranoto), Lemak dan Microemulsi (Prof. Dr. Sri Raharjo,
Prof. Dr. Umar Santoso, Dr. Chusnul Hidayat, Dr. Pudji Hastuti), pengembangan
media halal (Dr. Tyas Utami, Dr. Muhammad Nur Cahyanto), bioenergi (Dr. Ria
Milati, Dr. Chusnul Hidayat, Dr. Muhammad Nur Cahyanto), Kopi-Kakao-Teh
(Prof. Dr. Sri Anggrahini, Prof. Dr. Supriyanto, Dr. Supriyadi), Flavor (Dr.
Supriyadi, Dr. Adriati Ningrum, Dr. Widiastuti Setyaningsih, Dr. Manikharda), Gizi
Pangan dan Sensoris (Dr. Priyanto Triwitono, Dr. Dwi Larasatie Nurfibri, Dr.
Yunika Mayangsari, Prof. Dr Agnes Murdiati, Prof. Dr. Y.Marsono), Bioteknologi
(Dr. Sigit Setyabudi, Dr. Lucia Dhiantika Witasari, Prof. Dr. Endang Sutriswati
Rahayu, Dr. Tyas Utami).
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2011 – 2021), dosen dan
mahasiswa Departemen TPHP sangat aktif melakukaan kegiatan penelitian dan
publikasi. Rerata jumlah publikasi internasional mencapai 27 artikel tiap tahun.
Perolehan publikasi yang relatif banyak mendekati 0,78 artikel/dosen/tahun.
Capaian ini sudah termasuk besar di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Apabila
dilakukan penggabungan antara jurnal nasional dan Internasional, rasionya sudah
lebih dari 1 artikel/dosen/tahun. Prestasi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Pencapaian jumlah publikasi yang tinggi dikarenakan adanya aktivits dosen
dalam melakukan penelitian dan partisipasi mahasiswa pasca sarjana (magister
maupun doktor) departemen. Aktivitas penelitian dosen dapat mencapai 35
penelitian setiap tahun, bahkan pada dua tahun terakhir (2019 – 2020) mencapai 52
kegiatan penelitian per tahunnya. Setiap dosen yang mempunyai kegiatan penelitian
diwajibkan untuk melibatkan mahasiswa. Selain itu, adanya mahasiswa program
pascasarjana yang diwajibkan melakukan publikasi internasional dan mahasiswa
program magister harus sudah maengirimkan artikel publikasi sebelum dapat
yudisium sangat berkontrobusi nyata pada peningkatan jumlah publikasi.
Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian dosen selain menambah
jumlah publikasi juga berdampak pada kecepatan kelulusannya. Pada mahasiswa
sarjana selama 10 tahun terakhir, rerata kelulusan mencapai 4,2 tahun. Pada kurun 3
tahun terakhir persentasi mahasiwa dapat selesai tepat waktu sudah mencapai sekitar
80%. Sedangkan untuk program pascasarjana magister program studi ilmu dan
teknologi pangan mencapai 2 tahun 3 bulan, program magister teknologi hasil
perkebunan masih lebih lama sekitar 2 tahun 6 bulan dan untuk program doktor ilmu
pangan mencapai 4 tahun 10 bulan. Waktu studi yang ditempuh mahasiswa masih
melebihi waktu idealnya. Akan tetapi beberapa mahasiswa program magister dapat
menyelesaikan waktu studinya kurang dari 2 tahun. Dengan waktu tercepat 1 tahun 4
Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada
24 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
bulan. Untuk mahasiswa program doktor waktu tercepat mahasiwa dalam
menyelesaikan waktu studinya selama 3 tahun 11 bulan.
Hingga tahun 2020, jumlah alumni mahasiswa Departemen TPHP mencapai
4.391 orang. Jumlah tersebut terdiri dari mahasiswa sarjana sebanyak 3.428 orang,
magister ilmu dan teknologi pangan sebanyak 703 orang, magister teknologi hasil
perkebunan 170 orang dan doktor ilmu pangan sebanyak 90 orang. Total jumlah
alumni Departemen TPHP mencapai 48,9% dari keseluruhan jumlah alumni FTP.
Dalam rangka untuk menjalin silaturahmi antara alumni dan departemen, pada tahun
2016 telah dibentuk wadah alumni khusus Departemen TPHP. KATEPA GAMA
adalah wadah alumni Departemen TPHP, yang saat ini (2021) diketuai oleh Ir.
Tamino alumni angkatan 1986, merupakan ketua pertama KATEPA GAMA.
Dengan bertambahnya usia Departemen TPHP, maka pada periode 2010
hingga kini sudah banyak para sesepuh yang menjalani purna tugas. Pada tahun
2020 ini, dosen paling senior adalah mereka yang lahir sekitar tahun 1951-1952.
Generasi sebelumnya sudah purna tugas lebih awal. FTP-UGM baru sekitar 6 tahun
yang lalu mendapat alokasi penambahan jumah dosen muda dengan status dosen
tetap universitas. Sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan, beberapa dosen diambil
alumni dari program studi lain dan universitas lain dan minimal telah berpendidikan
magister. Asal pendidikan sarjana beberapa dosen sudah mulai bervariasi. Terdapat
dosen dengan pendidikan sarjana dari farmasi, biologi dengan latas belakang
pendidikan magister bioteknologi. Beberapa dosen baru yang telah bergelar magister
dan doktor luar negeri ikut mewarnai keragaman bidang ilmu di Departemen TPHP
Universitas Gadjah Mada.
Untuk mengantasipasi dunia yang sangat pesat perubahannya, apalagi kini
dengan adanya bencana Covid-19, Departemen TPHP bersifat adaptif dengan
melakukan penyesuaian terhadap kurikulumnya. Pada tahun ajaran baru 2021 ini,
Departemen TPHP menggunakan kurikulum 2021 yang telah mengakomodasi
program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Dengan program baru yang
dicanagkan pemerintah, Departemen TPHP dapat menyesuaikan dengan cepat
karena telah mengenalkan sejak lama kurikulum yang memungkinkan mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah di program studi lain atau sebaliknya mengijinkan
mahasiswa dari luar program studi bahkan luar UGM untuk mengambil mata kuliah
di Departemen TPHP. Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2002.
Selama ini mahasiswa mengambil program “student exchange” ke program studi
sejenis atau sebidang luar negeri. Di dalam kurikulum memang sudah tersedia maka
kuliah dengan judul Topik Khusus. Judul tersebut untuk mewadahi mata kuliah yang
diambil di tempat lain dan tidak tersedia dalam kurikulum di Departemen TPHP.
Dengan kata lain, Departemen TPHP sudah tidak asing dengan kebijakan
Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian
Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
25
pemerintah tentang MBKM yang memberikan “hak” pada mahasiswa untuk
mengambil mata kuliah di program studi lain.
Saat ini, seluruh program studi (Sarjana, Magister dan Doktor) yang dikelola
oleh Departemen TPHP telah terakreditasi A (sangat baik) oleh BAN PT. Program
Sarjana Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian terakhir mendapat predikat A pada
tahun 2019 (493/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019). Program Magister Teknologi Hasil
Perkebunan memperpanjang akreditasinya pada tahun 2020 (2769/SK/BAN-PT/Ak-
PPJ/M/V/2020) dan Program Magister Ilmu dan Teknologi Pangan pada tahun 2016
(0541/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2016) dan Program Doktor Ilmu Pangan mendapat
akreditas A pada tahun 2021 (2198/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/D/IV/2021). Mengingat
kini terjadi perubahan peringkat di BAN-PT, kini diatas peringkat A masih terdapat
peringkat lain yakni Unggul. Program studi yang sudah memperoleh peringkat A
dapat menjadi Unggul apabila program studi tersebut telah memperoleh akreditasi
dari lembaga internasional. Oleh karena itu, kini menjadi tanggung jawab semua
untuk meningkatkan peringkat A menjadi peringkat Unggul.
Kinerja Dosen
Pengakuan dosen Departemen TPHP oleh pemerintah dan lembaga mitra
ditunjukkan dengan penempatan beberapa dosen pada jabatan strategis di beberapa
lembaga pendidikan dan pemerintahan. Beberapa contoh kiprah dosen jurusan yang
menjadi pimpinan dan penggerak dunia pendidikan antara lain: Prof. Dr. Ir.
Moechammad Adnan (Rektor UGM, Rektor Universitas Wangsamanggala); Prof. Ir.
Kamariyani (Dekan FTP-UGM dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Wangasamanggala); Dr. Suyitno, M.Eng. (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Wangasamanggala); Ir. Moechji Muljohardjo (Dekan Universitas
Fakultas Teknologi Pertanian Widya Mataram); Prof. Dr. Ir. Kapti Rahayu (Dekan
FTP-UGM; Rektor Universitas Slamet Riyadi); Prof. Dr. Ir. Zuheid Noor dan Ir.
Hardiman M.Sc. (Rektor Institut Pertanian Jogjakarta); Prof. Dr. Ir. Tranggono,
M.Sc. (Direktur PAU Pangan dan Gizi dan ketua Yayasan Pendidikan Widya Tani
Yogyakarta); Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno (Dekan FTP UGM, Deputi
Pengkajian Strategis Lembaga Ketahanan Nasional RI, dan Wakil Rektor I UGM);
Prof. Dr. Y. Marsono (Direktur PSPG); Prof. Dr. Sri Raharjo (Direktur PSPG,
Direktur Penelitian UGM; Prof. Dr. Umar Santoso (Direktur PSPG) dan Prof. Dr.
Eni Harmayani (Direktur PSPG; Anggota Dewan Riset Nasional, Dekan FTP
UGM).
Selain dalam dunia pendidikan, beberapa dosen Departemen TPHP juga
terlibat sebagai pakar pada beberapa kementerian. Dosen yang menjadi staf ahli atau
pakar antara lain Prof. Dr. Endang S. Rahayu (BPOM, Perindustrian, Ketahanan
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf
Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf

More Related Content

Similar to Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf

Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal Jakarta
Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal JakartaLaporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal Jakarta
Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal JakartaTotokSediyantoroMart
 
1 pedoman penulisan proposal pu ugm
1 pedoman penulisan proposal pu ugm1 pedoman penulisan proposal pu ugm
1 pedoman penulisan proposal pu ugmFitri Yolanda
 
Buku panduan litabmas uho revisi 2020
Buku panduan litabmas uho revisi 2020Buku panduan litabmas uho revisi 2020
Buku panduan litabmas uho revisi 2020jufrikarim
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016stikesby kebidanan
 
Makmal sekolah pendahuluan
Makmal sekolah   pendahuluanMakmal sekolah   pendahuluan
Makmal sekolah pendahuluanSiti Alias
 
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptxANASMOHDNOOR1
 
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.pptPeraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppthastonpurnamajaya
 
OBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxOBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxyoga138243
 
Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Yeni Purwati
 
Analisis Kurikulum
Analisis KurikulumAnalisis Kurikulum
Analisis KurikulumYeni Purwati
 
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0stikesnusantara
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevPPGHybrid2
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevPPGHybrid2
 
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdf
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdfFile-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdf
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdfhilman39
 
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptxNanaMisrochah1
 
Kurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateKurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateResty annisa
 

Similar to Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf (20)

Teknik industri
Teknik industriTeknik industri
Teknik industri
 
Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal Jakarta
Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal JakartaLaporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal Jakarta
Laporan Tahunan Institut Sains and Technology Al Kamal Jakarta
 
1 pedoman penulisan proposal pu ugm
1 pedoman penulisan proposal pu ugm1 pedoman penulisan proposal pu ugm
1 pedoman penulisan proposal pu ugm
 
Buku panduan litabmas uho revisi 2020
Buku panduan litabmas uho revisi 2020Buku panduan litabmas uho revisi 2020
Buku panduan litabmas uho revisi 2020
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
 
Makmal sekolah pendahuluan
Makmal sekolah   pendahuluanMakmal sekolah   pendahuluan
Makmal sekolah pendahuluan
 
hilirisasi.pdf
hilirisasi.pdfhilirisasi.pdf
hilirisasi.pdf
 
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx
13 Bab 11 Menginsankan sains dan teknologi.pptx
 
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.pptPeraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
OBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docxOBE KWU(3) (1).docx
OBE KWU(3) (1).docx
 
Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum
 
Analisis Kurikulum
Analisis KurikulumAnalisis Kurikulum
Analisis Kurikulum
 
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
 
IPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 RevIPA Modul 4 KB 4 Rev
IPA Modul 4 KB 4 Rev
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 Rev
 
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdf
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdfFile-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdf
File-PROTUS-HARJA-REKTOR-UNJ-2019-2023.pdf
 
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx
1. Kontrak Kuliah KimDas TL.pptx
 
Panduan mp3 ei-2013
Panduan mp3 ei-2013Panduan mp3 ei-2013
Panduan mp3 ei-2013
 
Kurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017updateKurikulum if-2017update
Kurikulum if-2017update
 

More from EmmaRiftyan

57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf
57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf
57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdfEmmaRiftyan
 
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptx
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptxbaa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptx
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptxEmmaRiftyan
 
Factors affecting bacterial pathogenicity
Factors affecting bacterial pathogenicityFactors affecting bacterial pathogenicity
Factors affecting bacterial pathogenicityEmmaRiftyan
 
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdf
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdfEgg Science and Technology-converted-compressed.pdf
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdfEmmaRiftyan
 
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.ppt
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.pptscp-course-powerpoint-slides-chapter-2.ppt
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.pptEmmaRiftyan
 
dryingdebomitra-171209201547.pdf
dryingdebomitra-171209201547.pdfdryingdebomitra-171209201547.pdf
dryingdebomitra-171209201547.pdfEmmaRiftyan
 
extrusiontech-180222105737.pdf
extrusiontech-180222105737.pdfextrusiontech-180222105737.pdf
extrusiontech-180222105737.pdfEmmaRiftyan
 
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdf
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdfMateri Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdf
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdfEmmaRiftyan
 

More from EmmaRiftyan (8)

57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf
57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf
57-Kebijakan perencanaan kebutuhan asn TA 2024.pdf
 
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptx
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptxbaa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptx
baa058e4-fd3e-4e7f-b258-10e275a5e680_4_2016_OGH_HeterogeniteitMycotoxine.pptx
 
Factors affecting bacterial pathogenicity
Factors affecting bacterial pathogenicityFactors affecting bacterial pathogenicity
Factors affecting bacterial pathogenicity
 
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdf
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdfEgg Science and Technology-converted-compressed.pdf
Egg Science and Technology-converted-compressed.pdf
 
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.ppt
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.pptscp-course-powerpoint-slides-chapter-2.ppt
scp-course-powerpoint-slides-chapter-2.ppt
 
dryingdebomitra-171209201547.pdf
dryingdebomitra-171209201547.pdfdryingdebomitra-171209201547.pdf
dryingdebomitra-171209201547.pdf
 
extrusiontech-180222105737.pdf
extrusiontech-180222105737.pdfextrusiontech-180222105737.pdf
extrusiontech-180222105737.pdf
 
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdf
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdfMateri Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdf
Materi Dr. Dwi Purnomo STP., MT..pdf
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Buku_Landasan_Keilmuan_Bidang_Ilmu_Teknologi_Pertanian.pdf

  • 1. Dokumen A Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 2021
  • 2. HALAMAN JUDUL Dokumen A Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian SENAT FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2021
  • 3. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada ii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
  • 4. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada iii KATA PENGANTAR KETUA SENAT Dalam rangka melaksanakan tugas merumuskan rencana kebijakan Fakultas bidang akademik maupun non-akademik seperti tertuang dalam Peraturan Majelis Wali Amanat UGM No. 4/SK/MWA/2014 tentang Organisasi dan Tata Kelola (Governance) Universitas Gadjah Mada, Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM periode ini membuat program penyusunan tiga judul buku Dokumen, yaitu 1) Dokumen A : Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian, 2) Dokumen B: Penataan dan Pengembangan Bidang Ilmu bagi Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, dan 3) Dokumen C: Dokumen Akademik. Bersyukur bahwa tiga judul buku Dokumen tersebut telah dapat diselesaikan. Buku Dokumen A: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan pedoman bagi Fakultas dalam pengembangan bidang-bidang ilmu yang ada di lingkup keilmuan teknologi pertanian. Landasan keilmuan ini disusun dengan melakukan penataan kembali arsitektur keilmuan teknologi pertanian dengan berdasar filosofis keilmuan dan merespon tantangan-tantangan baik internal maupun eksternal serta perubahan paradigma keilmuan yang ada. Upaya ini ditujukan untuk memperjelas dan memperkuat arsitektur keilmuan teknologi pertanian sehingga rumah kelembagaan berupa FTP UGM menjadi kokoh dengan sejumlah keunikan dan keunggulannya. Dengan arsitektur keilmuan yang jelas dan kokoh akan dapat diimplementasikan pengembangan bidang ilmu dalam lingkup teknologi pertanian melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, sehingga ilmu yang dikembangkan akan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan bangsa dan kemanusiaan. Isi buku ini terdiri atas enam Bab, yaitu 1) Pendahuluan, 2) Rasionalitas, 3) Landasan filosofis, 4) Konsep arsitektur dan manajemen keilmuan teknologi pertanian 5) Strategi implementasi penataan bidang ilmu TP, dan 6) Penutup. Senat Fakultas menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Kelompok Kerja (Pokja) A (Ketua Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S., Sekretaris Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc.) atas kerja kerasnya sebagai penyusun utama dokumen, dan kepada seluruh anggota SF serta Dekanat dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya dokumen ini. Akhir kata, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dokumen ini selanjutnya. Yogyakarta, 2 Juni 2021 Ketua Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Umar Santoso, M.Sc.
  • 5. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada iv Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM SAMBUTAN DEKAN Assalamualaikum wr wb, Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia pendidikan, termasuk pendidikan tinggi tidak berada di ruang kosong. Dalam skala global, terus berjalannya globalisasi mempunyai implikasi pada operasionalisasi pendidikan di Perguruan Tinggi (PT). Sebagai contoh, dinamika yang mengarah pada menyatunya negara ASEAN menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberikan bukti kecenderungan itu. Konektivitas ekonomi dan digitalisasi telah mengubah dunia menjadi borderless nation yang berimplikasi pada semakin besarnya tuntutan penyesuaian operasionalisasi pendidikan di PT. Pada skala nasional, dinamika skala global mendorong pembangunan nasional di sektor pertanian bergeser ke arah operasionalisasi yang menekankan prinsip industri. Adanya gelombang era industry 4.0, dorongan pergeseran pembangunan nasional di sektor pertanian ini menjadi semakin kuat. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP-UGM) sebagai bagian dari PT UGM yang mempunyai status PTN-BH mencermati dan merespon fenomena kecenderungan pergeseran eksternal skala global dan nasional tersebut. Pengembangan keunggulan keilmuan yang dilandasi pada struktur keilmuan teknologi pertanian yang jelas menjadi sangat penting. Landasan keilmuan ini kemudian dijadikan basis pengembangan keilmuan berkarakter wilayah tropis moonsonal di ranah praktis untuk menunjukkan kekhasan dan keunikan. Para pendiri FTP-UGM telah memberikan fondasi awal keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian diawal berdirinya tahun 1963. Namun demikian, dalam perjalannya perkembangan keilmuan berubah dengan cepat sejalan dengan dinamika fokus pembangunan nasional dan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi. Bersamaan dengan itu dapat dirasakan pula bahwa pengembangan sistem manajemen keilmuan yang sekarang berjalan mengharuskan dilaksanakan berbasis kinerja. Untuk menuju kearah itu, masih dirasakan adanya kendala sistem yang masih menekankan suasana bureaucratic & admintrative based system. Ketidakleluasaan dana dari pemerintah memberikan implikasi manajemen keilmuan yang cenderung berorientasi ekonomi tapi mengabaikan kedalaman dan keserbacakupan keilmuan (indepthness and comprehensiveness). FTP-UGM mempunyai modal dasar yang kuat berupa sumberdaya ideal (sejarah, nilai, dsb) dan sumberdaya aktual (lengkapnya keilmuan, SDM dsb). Dengan demikian muncullah pemikiran untuk melakukan penyusunan struktur keilmuan ilmu teknologi pertanian yang diikuti dengan sistem manajemen keilmuan yang berorientasi jauh ke depan. Hal ini direspon secara positif oleh Senat FTP UGM. Melalui pembentukan Pokja (kelompok kerja), Pokja A yang merupakan bagian dari tiga Pokja yang dibentuk oleh Senat FTP UGM tahun 2020 mendapat mandat untuk menyusun kembali dan membangun landasan keilmuan teknologi pertanian.
  • 6. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada v Dikaitkan dengan karakter tantangan eksternal, baik dalam skala global dan nasional, Pokja A telah bekerja dan telah dapat merumuskan bentuk struktur landasan ilmu teknologi pertanian berikut sistem manajemen keilmuannya yang berdimensi intergratif dan komprehensif. Dalam proses penyusunan struktur ilmu teknologi pertanian ditemukan keharusan melakukan pergeseran paradigma (paradigm shift). Pergeseran diarahkan pada konsep filosofi berbasis sumberdaya ideal dan aktual untuk membangun keunggulan dan keunikan. Pemikiran ini disajikan dalam Bab I sampai Bab III. Bab IV menekankan pada upaya mewujudkannya dalam bentuk pemilihan dan penempatan posisi cakupan formal dan cakupan material. Posisi cakupan formal berangkat dari azas ilmu teknik, teknologi dan sain yang digambarkan sebagai suatu kesatuan cakupan formal. Sedangkan posisi cakupan material didasarkan pada objek materi biomasa, khususnya yang hidup dan berkembang di wilayah tropis moonsonal. Dua cakupan ini kemudian diturunkan menjadi landasan bidang ilmu TP (teknologi pertanian) sebagai fondasi menumbuhkan bangunan struktur keilmuannya yang bercirikan komprehensif-integratif. Dalam skala praksis, dengan fondasi tersebut membuka peluang untuk mengembangkan berbagai turunan ilmu TP sebagai cabang - cabangnya. Struktur keilmuan TP tersebut telah dapat digambarkan secara ilustratif. Untuk memudahkan mengoperasionalisasikan konsep struktur keilmuan TP tersebut telah bisa dirumuskan dalam bentuk sistem manajemennya yang bersifat komprehensif-integratif pula. Sistem manajemen mempunyai elemen utama: (i) sistem manajemen sumberdaya strategis, (ii) supportive leadership and scientific leader, (iii) sistem manajemen resource sharing, dan (iv) sistem professorship. Bab V melengkapi penyajian dengan strategi implementasi penataan bidang ilmu TP. Sebagai penutup dokumen disajikan dalam Bab VI. Setelah melalui proses penyelarasan dengan dokumen dari dua Pokja lainnya (Pokja B; Sumberdaya Manusia dan Pokja C: Kebijakan Akademik) dokumen ini dirancang untuk menjadi Buku Panduan. Diharapkan dokumen panduan ini menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan implementasi pelaksanaan Tri Dharma PT di FTP UGM. Atas tersusunnya dokumen ini, Fakultas mengapresiasi Senat FTP UGM khususnya Pokja A yang diketuai Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, MS dan tim yang telah dengan cermat dan komprehensif menyusun dokumen ini. Semoga bermanfaat bagi kemajuan keilmuan teknologi pertanian di FTP UGM dan bangsa. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr wb Yogyakarta, 2 Juni 2021 Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc.
  • 7. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada vi Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
  • 8. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR KETUA SENAT..................................................................... iii SAMBUTAN DEKAN................................................................................................ iv DAFTAR ISI............................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x DAFTAR TABEL...................................................................................................... xiii TIM PENYUSUN DOKUMEN A............................................................................ xvii I. PENDAHULUAN .................................................................................................1 1.1. Sejarah Singkat Kelembagaan FTP UGM ......................................................1 1.2. Perkembangan Keilmuan FTP dan Peran Alumni ..........................................6 1.2.1. Bidang ilmu Teknik Pertanian dan Biosistem .........................................8 1.2.2. Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.............................18 1.2.3. Bidang Ilmu Teknologi Industri Pertanian ............................................26 1.3. Pentingnya penyusunan kembali landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian ..................................................................................................................35 1.3.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas ...............................................35 1.3.2. Tujuan dan Manfaat ...............................................................................36 1.3.3. Cara pelaksanaan ...................................................................................37 II. RASIONALITAS ................................................................................................39 2.1. Tantangan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Masa Depan ..........................39 2.1.1. Bidang Ilmu Teknologi Pertanian sebagai Rumpun Ilmu.....................39 2.1.2. Tantangan yang dihadapi .......................................................................40 2.1.3. Kondisi saat ini ......................................................................................43 2.2. Pemetaan Keilmuan bidang Ilmu Teknologi Pertanian saat ini ....................45 2.2.1. Pemetaan substansi keilmuan ................................................................45
  • 9. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada viii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM 2.2.2. Pemetaan Sistem Manajemen Keilmuan ...............................................48 2.2.3. Pemetaan Pendekatan Strategi Impelemtasi ..........................................50 2.3. Kebutuhan Membangun Kembali Struktur Keilmuan ..................................51 2.3.1. Paradigma keilmuan...............................................................................52 2.3.2. Paradigma sistem manajemen................................................................53 2.4. Luaran yang Diharapkan ...............................................................................53 III. LANDASAN FILOSOFIS STRUKTUR KEILMUAN ......................................55 3.1. Sejarah Singkat Bidang Ilmu Teknologi Pertanian di Indonesia ..................55 3.2. Sintesa Permasalahan Landasan Filosofis.....................................................60 IV. KONSEP STRUKTUR DAN MANAJEMEN BIDANG ILMU TEKNOLOGI PERTANIAN...............................................................................................................73 4.1. Sintesa Permasalahan ....................................................................................73 4.2. Konsep Arsitektur Keilmuan Teknologi Pertanian .......................................74 4.2.1. Pengertian Arsitektur Keilmuan ................................................................74 4.2.2. Komponen Dasar Pembentuk Arsitektur Keilmuan ..................................75 4.2.3. Konsep Arsitektur Keilmuan Integratif -Komprehensif ............................83 4.3. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Dalam Proses Transformasi Mengolah Sumberdaya Pertanian Tropis Berorientasi Industri...............................89 4.4. Lahir dan Berkembang Dalam Satu Kesatuan Manajemen Bidang Ilmu .....91 4.5. Pelaksanaan Mandate Keilmuan Dalam Tri Dharma Melalui Proses Pembelajaran............................................................................................................94 4.6. Implementasi Konsep Struktur Keilmuan TP dalam Sistem Manajemen.....96 4.6.1. Konsep Sistem Manajemen Keilmuan Integratif -Komprehensif..........96 4.6.2. Sistem manajemen sumberdaya strategis...............................................99 4.6.3. Kepemimpinan yang suportif dan pemimpin ilmu (Supportive leadership and scientific leader)........................................................................102 4.6.4. Sistem manajemen collaborative resource sharing.............................103
  • 10. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada ix 4.6.5. Sistem manajemen profesorship..........................................................104 4.6.6. Sistem Manajemen Keilmuan: Sarjana-Pascasarjana.........................105 V. STRATEGI IMPLEMENTASI PENATAAN BIDANG ILMU TP ...............111 5.1. Dasar Pertimbangan ....................................................................................111 5.2. Pendekatan Strategi Implementasi ..............................................................114 5.2.1. Review Singkat Tantangan Pendidikan di PT .........................................114 5.2.2. Penyelarasan dengan Konsep KKNI........................................................115 5.2.3. Penyelarasan dengan Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka...118 5.3. Bentuk Penataan..........................................................................................123 5.4. Masa Transisi ..............................................................................................124 VI. PENUTUP..........................................................................................................125 REFERENSI ..............................................................................................................127
  • 11. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada x Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM DAFTAR GAMBAR Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010) ....8 Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem ..............................10 Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian .....................................15 Gambar 1. 3. Sistem Agroindustri: AGROTECHNOPRENEURSHIP.......................30 Sumber: Marten (2000)................................................................................................31 Gambar 1. 4. Kerangka penjabaran technology dan progressiveness di DTIP............31 Gambar 1. 5. Jaringan kerjasama luar negeri (Global Networking) DTIP UGM........31 Tabel 1. 2. Laboratorium DTIP FTP UGM .................................................................32 Gambar 2. 1. Keilmuan FTP UGM dan faktor eksternal.............................................39 Gambar 2. 2. Mencermati posisi lembaga PT dalam siklus kehidupan PT .................44 Gambar 2. 3. Pendidikan dalam Lembaga PT dan kaitannya dengan faktor eksternal45 Tabel 2. 1. Pemetaan keilmuan program studi di FTP.................................................48 Tabel 2. 2. Pemetaan sistem manajemen keilmuan .....................................................50 Tabel 2. 3. Pemetaan Strategi Implementasi Arsitektur Keilmuan..............................51 Gambar 3. 1. Ilmu sebagai metode, pengetahuan, dan aktifitas ..................................56 Gambar 3. 4. Pemilahan cabang utama filsafat ilmu ...................................................59 Gambar 3. 6. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan (prodi) pada setiap jenjang sarjana ...........................................................................................66 Gambar 3. 7. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan di setiap jenjang ..............................................................................................................................67 Gambar 3. 8. Paradigma Sistem Manajemen Keilmuan Universitas...........................68 Gambar 3. 9. Konsep hubungan elemen dasar keilmuan PT.......................................69 Gambar 3. 10. Membangun sistem manajemen keilmuan FTP menuju keseimbangan peran kepemimpinan struktural dan kepemimpinan keilmuan ............................70 Gambar 4. 1. Penggambaran secara ilustratif makna multidisiplin-aditif, interdisipliner-integratif, dan transdisipliner-holistik..........................................77 Gambar 4. 2. Representasi grafis konsep penelitian disipliner, multidisiplin, partisipatif, interdisipliner, dan transdisipliner. ...................................................78
  • 12. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xi Gambar 4.3 a. Ilustrasi cakupan formal ilmu TP dalam bentuk Interdisiplin Ilmu dengan kandungan elemen Ec: Engineering, Sc: Science & Tc: Technology.....79 Gambar 4. 3b. Ilustrasi penggambaran kandungan bidang ilmu dalam bentuk hubungan timbal balik sebagai satu kesatuan kesatuan cakupan formal diilustrasikan........................................................................................................79 Gambar 4. 4. Penggambaran . konseptualisasi cara berpikir yang komprehensif .......84 Gambar 4. 5. Penggambaran konseptualisasi cara berpikir yang integratif................84 Gambar 4. 6. Visualisasi Spesifikasi Bidang ilmu Teknologi Pertanian berdasarkan cakupan Formal dan Cakupan Material ...............................................................85 Gambar 4. 7. Perwujudan konsep pondasi bidang ilmu dalam bentuk wujud bidang ilmu berikut turunannya.......................................................................................86 Gambar 4. 8. Dinamika interaksi antar bidang ilmu dan turunanya ............................87 Tabel 4. 1. Matrik Cakupan formal vs Bidang ilmu dan Sub Bidang Ilmu .................88 Gambar 4. 9. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian dam proses transformasi antar bidang ilmu dalam mengolah sumberdaya pertanian tropis berorientasi industri .................................................................................................................90 Gambar 4. 10. Rumusan wadah manajemen bidang ilmu dalam bentuk organisasi Fakultas Teknologi Pertanian ..............................................................................93 Gambar 4. 11. Manajemen keilmuan yang diturunkan menjadi mandat keilmuan dalam bentuk departemental ................................................................................94 Gambar 4. 12. Ilustrasi penyederhanaan kurikulum terintegrasi. ................................95 Gambar 4. 13. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan secara konperhensif.........................................................................................................98 Gambar 4. 14. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan terintergrasi ....98 Gambar 4. 15. Penggambaran sederhana konsep sistem manajemen keilmuan..........98 Gambar 4. 16. Penyederhanaan konsep kurikulum terintegrasi ..................................99 Gambar 4. 17. Posisi kurikulum terintegrasi ...............................................................99 Gambar 4. 18. Ilustrasi system manajemen PT..........................................................102 Gambar 4. 19. Penggambaran sederhana sistem manajemen collaborative resource sharing sumberdaya strategis PT .......................................................................104 Gambar 4. 20. Posisi strata pendidikan dalam konteks keilmuan..............................106
  • 13. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Gambar 4. 21. Posisi strata pendidikan dalam konteks intervensi proses pendidikan ............................................................................................................................106 Tabel 4. 2. Penciri Indentitas keilmuan: lesson learned sub bidang Imu Teknik pertanian dan biosistem......................................................................................108 Gambar 5. 1. Penggambaran sederhana disiplin, multidisiplin, interdisipin dan transdisiplin........................................................................................................112 Gambar 5. 2. Siklus Pendidikan yang menjadi satu dengan komponen PT dalam sistem .................................................................................................................114 Gambar 5. 3. Pendidikan di PT dan inovasi desrupsi teknologi...............................115 Gambar 5. 4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, KKNI................................117 Gambar 5. 5. Perpaduan pendidikan formal, profesionalisme dan pengalaman kerja dan karier: peningkatan level KKNI melalui berbagai jalur.............................118 Gambar 5. 6. Hubungan level lulusan pt dengan demensi peran KKNI....................118 Gambar 5. 7. Kampus Merdeka .................................................................................121 Gambar 5. 8. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, KMMB......................................121 Gambar 5. 9. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus.................122
  • 14. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xiii DAFTAR TABEL Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010) ....8 Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem ..............................10 Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian .....................................15 Gambar 1. 3. Sistem Agroindustri: AGROTECHNOPRENEURSHIP.......................30 Sumber: Marten (2000)................................................................................................31 Gambar 1. 4. Kerangka penjabaran technology dan progressiveness di DTIP............31 Gambar 1. 5. Jaringan kerjasama luar negeri (Global Networking) DTIP UGM........31 Tabel 1. 2. Laboratorium DTIP FTP UGM .................................................................32 Gambar 2. 1. Keilmuan FTP UGM dan faktor eksternal.............................................39 Gambar 2. 2. Mencermati posisi lembaga PT dalam siklus kehidupan PT .................44 Gambar 2. 3. Pendidikan dalam Lembaga PT dan kaitannya dengan faktor eksternal45 Tabel 2. 1. Pemetaan keilmuan program studi di FTP.................................................48 Tabel 2. 2. Pemetaan sistem manajemen keilmuan .....................................................50 Tabel 2. 3. Pemetaan Strategi Implementasi Arsitektur Keilmuan..............................51 Gambar 3. 1. Ilmu sebagai metode, pengetahuan, dan aktifitas ..................................56 Gambar 3. 4. Pemilahan cabang utama filsafat ilmu ...................................................59 Gambar 3. 6. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan (prodi) pada setiap jenjang sarjana ...........................................................................................66 Gambar 3. 7. Posisi keilmuan pada satuan penyelenggara pendidikan di setiap jenjang ..............................................................................................................................67 Gambar 3. 8. Paradigma Sistem Manajemen Keilmuan Universitas...........................68 Gambar 3. 9. Konsep hubungan elemen dasar keilmuan PT.......................................69 Gambar 3. 10. Membangun sistem manajemen keilmuan FTP menuju keseimbangan peran kepemimpinan struktural dan kepemimpinan keilmuan ............................70 Gambar 4. 1. Penggambaran secara ilustratif makna multidisiplin-aditif, interdisipliner-integratif, dan transdisipliner-holistik..........................................77 Gambar 4. 2. Representasi grafis konsep penelitian disipliner, multidisiplin, partisipatif, interdisipliner, dan transdisipliner....................................................78
  • 15. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xiv Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Gambar 4.3 a. Ilustrasi cakupan formal ilmu TP dalam bentuk Interdisiplin Ilmu dengan kandungan elemen Ec: Engineering, Sc: Science & Tc: Technology.....79 Gambar 4. 3b. Ilustrasi penggambaran kandungan bidang ilmu dalam bentuk hubungan timbal balik sebagai satu kesatuan kesatuan cakupan formal diilustrasikan........................................................................................................79 Gambar 4. 4. Penggambaran . konseptualisasi cara berpikir yang komprehensif .......84 Gambar 4. 5. Penggambaran konseptualisasi cara berpikir yang integratif................84 Gambar 4. 6. Visualisasi Spesifikasi Bidang ilmu Teknologi Pertanian berdasarkan cakupan Formal dan Cakupan Material ...............................................................85 Gambar 4. 7. Perwujudan konsep pondasi bidang ilmu dalam bentuk wujud bidang ilmu berikut turunannya.......................................................................................86 Gambar 4. 8. Dinamika interaksi antar bidang ilmu dan turunanya ............................87 Tabel 4. 1. Matrik Cakupan formal vs Bidang ilmu dan Sub Bidang Ilmu .................88 Gambar 4. 9. Perwujudan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian dam proses transformasi antar bidang ilmu dalam mengolah sumberdaya pertanian tropis berorientasi industri .................................................................................................................90 Gambar 4. 10. Rumusan wadah manajemen bidang ilmu dalam bentuk organisasi Fakultas Teknologi Pertanian ..............................................................................93 Gambar 4. 11. Manajemen keilmuan yang diturunkan menjadi mandat keilmuan dalam bentuk departemental ................................................................................94 Gambar 4. 12. Ilustrasi penyederhanaan kurikulum terintegrasi. ................................95 Gambar 4. 13. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan secara konperhensif.........................................................................................................98 Gambar 4. 14. Penyederhanaan konsep sistem manajemen keilmuan terintergrasi ....98 Gambar 4. 15. Penggambaran sederhana konsep sistem manajemen keilmuan..........98 Gambar 4. 16. Penyederhanaan konsep kurikulum terintegrasi ..................................99 Gambar 4. 17. Posisi kurikulum terintegrasi ...............................................................99 Gambar 4. 18. Ilustrasi system manajemen PT..........................................................102 Gambar 4. 19. Penggambaran sederhana sistem manajemen collaborative resource sharing sumberdaya strategis PT .......................................................................104 Gambar 4. 20. Posisi strata pendidikan dalam konteks keilmuan..............................106
  • 16. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xv Gambar 4. 21. Posisi strata pendidikan dalam konteks intervensi proses pendidikan ............................................................................................................................106 Tabel 4. 2. Penciri Indentitas keilmuan: lesson learned sub bidang Imu Teknik pertanian dan biosistem......................................................................................108 Gambar 5. 1. Penggambaran sederhana disiplin, multidisiplin, interdisipin dan transdisiplin........................................................................................................112 Gambar 5. 2. Siklus Pendidikan yang menjadi satu dengan komponen PT dalam sistem .................................................................................................................114 Gambar 5. 3. Pendidikan di PT dan inovasi desrupsi teknologi ...............................115 Gambar 5. 4. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, KKNI................................117 Gambar 5. 5. Perpaduan pendidikan formal, profesionalisme dan pengalaman kerja dan karier: peningkatan level KKNI melalui berbagai jalur.............................118 Gambar 5. 6. Hubungan level lulusan pt dengan demensi peran KKNI....................118 Gambar 5. 7. Kampus Merdeka .................................................................................121 Gambar 5. 8. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, KMMB......................................121 Gambar 5. 9. Kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus.................122
  • 17. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xvi Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
  • 18. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xvii TIM PENYUSUN DOKUMEN A LANDASAN KEILMUAN BIDANG ILMU TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN Penanggung Jawab :Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Dekan) Prof. Dr. Yudi Pranoto, S.T.P., M.P. (Wadek I) Dr. Kuncoro Harto Widodo, S.T.P., M.Eng. (Wadek II) Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P. (Wadek III) Narasumber :Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Wakil Rektor I) Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc. (Ex. Officio) (Dekan) Ketua :Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S. (TPB) Sekretaris :Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc. (TPB) Anggota :Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (TPHP) Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. (TIP) Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo, M.Eng. (TPB) Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc. (TPHP) Dr. Ir. Endy Suwondo, D.E.A. (TIP) Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. (TPB) Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, M.S. (TPHP) Bayu Dwi Apri Nugroho, S.T.P., M.Agr., Ph.D. (TPB)
  • 19. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada xviii Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM
  • 20. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Kelembagaan FTP UGM Kelembagaan pendidikan perguruan tinggi mempunyai peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa dan negara. Lembaga pendidikan tinggi juga perlu berada di garda paling depan dalam menghadapi dinamika faktor eksternal berupa arus globalisasi seperti sekarang ini. Untuk itu, perguruan tinggi dituntut untuk memiliki kualitas dan keunggulan di bidang pendidikan sebagai pilar utama pembangunan suatu bangsa. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi tertua di Indonesia didirikan dalam kancah perjuangan (1949). Sejarah pendirian dengan suasana yang demikian ini membentuk jati diri dan mewarnai perjalanannya dalam menjalankan peran utamanya mendidik bangsa. Dalam konteks sejarah perjuangan bangsa, UGM telah membuktikan dekatnya dan menyatunya dengan rakyat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa sampai sekarang. Tak terhitung jumlah hasil didiknya yang menjadi tokoh penting dan mewarnai perjalanan mengisi kemerdekaan.1 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP-UGM) sebagai bagian dari UGM lahir tahun 1963. Melalui suatu pemikiran yang berawal dari suatu rapat Dewan Guru pada awal tahun 1960-an di Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM (FPK-UGM). Pada saat itu FPK-UGM mempunyai tiga organisasi staf pengajar yaitu Dewan Guru, Dewan Dosen, dan Koordinator Assisten. Rapat membahas instruksi/perintah Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) yang pada intinya supaya Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM dipecah menjadi tiga fakultas dengan tujuan untuk menambah jumlah Fakultas Eksakta sehingga perbandingan Eksakta dan Sosial Humaniora meningkat. Kemudian dibentuklah tim yang mempersiapkan berdirinya FTP-UGM yang bertugas antara lain mendefinisikan teknologi pertanian, menyusun kurikulum, menetapkan tenaga pengajar, dan mengiventarisasi mahasiswa. Organ di lingkungan FPK-UGM yang bergabung menjadi Fakultas Teknologi Pertanian UGM adalah Jurusan Teknologi Pertanian dengan seksi-seksinya dan Jurusan Kultur Teknik dengan seksi-seksinya. Seksi Biokimia di Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM saat itu tidak bergabung dengan Fakultas Teknologi Pertanian. Demikianlah persiapan pendirian Fakutas Teknologi Pertanian UGM yang dilakukan oleh tim yang terdiri atas Ir. Kamarijani, Ir. Soenjoto Soemodihardjo, Ir. Moch. 1 Selengkapnya dapat dilihat dokumen Pidato Dies 2014.
  • 21. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 2 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Adnan, Ir. Hendro Pawoko Sajid, Ir. Soeharsono Martoharsono, Ir. Amien Hidayat, Ir. Hardiman, Ir. Moch. Roesdi, Ir. Soemangat, Ir. Pratjojo, Ir. Salam, Ir. Soenarto Pronohadiprodjo dan Ir. Pamudji. Pada tanggal 6 Februari 1966, Fakultas Teknologi Pertanian UGM untuk pertama kalinya meluluskan sarjana. Sistem pengorganisasian strukturalnya berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan kebijakan dan ketentuan pemerintah. Awalnya FTP-UGM terdiri dari dua Bagian, yaitu Bagian Teknologi Pertanian dan Bagian Mekanisasi Pertanian. Bagian Teknologi Pertanian mempunyai lima jurusan yaitu Jurusan Teknologi Bahan Dasar dan Baku, Jurusan Teknologi Sayuran dan Buah-buahan, Jurusan Teknologi Bahan Hewani, Jurusan Mikrobiologi Industri, dan Jurusan Teknologi Bahan Makanan lainnya. Bagian Mekanisasi Pertanian mempunyai dua jurusan yaitu Jurusan Pengawetan Tanah dan Tata Air, dan Jurusan Alat-alat dan Mesin-mesin Pertanian. Pada tahun 1967 dilakukan perubahan nama Jurusan. Bagian Teknologi Pertanian mempunyai empat jurusan yaitu Jurusan Teknologi Tanaman Keras, Jurusan Teknologi Tanaman Muda, Jurusan Teknologi Hasil Hewani, dan Jurusan Industri Mikrobiologi. Bagian Mekanisasi Pertanian mempunyai dua jurusan yaitu Jurusan Pengawetan Tanah dan Tata Air, dan Jurusan Daya dan Mesin-mesin Pertanian. Pada tahun 1978 Bagian Teknologi Pertanian diubah namanya menjadi Bagian Pengolahan Hasil Pertanian sedang Bagian Mekanisasi Pertanian tetap seperti semula. Jurusan-jurusan pada masing-masing bagian dihilangkan sejalan dengan berlakunya pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit. Sesuai dengan PP No. 5 Tahun 1980 istilah Bagian diganti dengan Jurusan, maka pada tahun 1980 di Fakultas Teknologi Pertanian UGM mempunyai dua jurusan, yaitu Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian dan Jurusan Mekanisasi Pertanian. Pada tahun 1986 dibuka jurusan baru, yaitu Jurusan Teknologi Industri Pertanian, dan pada tahun 1995 Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pada bulan Januari 2002 dengan SK Rektor UGM No. 18/P/SK/HKTL/2000 tanggal 11 Januari 2002 Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Nama Jurusan yang ada di fakultas di lingkungan UGM diubah menjadi departemen sesuai dengan Peraturan Rektor UGM No. 809/2015 tentang Kedudukan, Fungsi, dan Tugas Organisasi di Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Sehingga, FTP-UGM terdiri dari 3 departemen: i) Departemen Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), ii) Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), dan iii) Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP). Bersamaan dengan perubahan nama jurusan ke departemen,
  • 22. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 3 Jurusan Teknik Pertanian berubah menjadi Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem. Awalnya Gedung Fakultas Teknologi Pertanian UGM terletak di SEKIP Jl. C. Simanjuntak Yogyakarta, satu lokasi dan satu gedung dengan Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan. Pada waktu itu FTP-UGM hanya memiliki empat ruang yang digunakan sebagai laboratorium, sedangkan bengkel Mekanisasi Pertanian terletak di Bulaksumur berdekatan dengan Fakultas Pertanian maupun Fakultas Kehutanan. Beberapa praktikum Gedung Pusat UGM. Laboratorium-laboratorium tersebut digunakan untuk berbagai macam pelaksanaan praktikum mahasiswa dan penelitian. Kegiatan kuliah pada waktu itu masih dilaksanakan di gedung bersama. Beberapa mata kuliah dilaksanakan bersamadilaksanakan di Dalem Mangkubumen Ngasem seperti praktikum Botani, Zoologi, Kimia Anorganik, dan Kimia Organik, dan di salah satu bangunan milik UGM di Pingit untuk praktikum Mineralogi. Pada tahun 1967 lokasi Fakultas Teknologi Pertanian UGM pindah menempati sebuah bangunan yang terletak di Karangmalang (sekarang Universitas Negeri Yogyakarta). Bangunan tersebut hanya digunakan untuk pengurus fakultas dan tata usaha, sedangkan perkuliahan dan pelaksanaan praktikum masih dilaksanakan di tempat semula. Pada tahun 1968, lokasi FTP pindah lagi ke gedung baru di Bulaksumur, di sebelah timur Gedung Pusat Administrasi UGM, yaitu yang sekarang digunakan, itupun hanya terdiri atas beberapa ruang saja. Gedung ini juga hanya digunakan untuk pengurus fakultas, dan tata usaha. Beberapa ruang digunakan untuk laboratorium, dan perkuliahan. Bangunan tersebut secara bertahap diperluas dengan tambahan ruangan untuk perpustakaan, ruangan tata usaha, biro pengajaran, keuangan, perlengkapan, kantor Dekan dan Pembantu Dekan, laboratorium (Lab. Kimia & Biokimia Pengolahan), pilot-plant, dan ruang kuliah. Pada tahun 1986, FTP-UGM mendapat tambahan gedung baru dengan luasan kurang lebih 2000 m2 terdiri dari dua unit masing-masing berlantai dua dan tiga dan sejak saat itu tidak lagi menggunakan gedung-gedung lain untuk kegiatan pendidikan dan administrasi. Pada tahun 1993 mendapat lagi tambahan gedung baru berlantai tiga bekas gedung perkuliahan fakultas non gelar teknologi. Dengan demikian FTP-UGM mempunyai beberapa bangunan gedung yang terdiri dari lima unit yaitu Unit I (satu lantai), Unit II (satu lantai), Unit III (dua lantai), dan Unit IV (tiga lantai) dan Unit V (tiga lantai). Gedung unit I dan II mulai bulan September 2000 dibongkar dan diganti dengan gedung baru berlantai enam atas pinjaman lunak dari OECF (Overseas Economic Coorporation Fund). Gedung baru tersebut menggantikan fungsi gedung lama, yaitu untuk laboratorium, ruang kuliah dan ujian,
  • 23. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 4 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM ruang seminar, perkantoran, perpustakaan dan lain-lain. Peletakan batu pertama pembangunan gedung itu sudah dilakukan oleh Rektor UGM tanggal 6 Juni 2001 dan mulai digunakan pada permulaan tahun akademik September 2003/2004. Pada awal pendirian FTP-UGM, kurikulum menggunakan sistem paket, sedangkan sistem pendidikannya dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama memerlukan waktu 1 (satu) tahun. Tahap ini dinamakan tingkat atau pendidikan “propadeuse” dan mahasiswa yang lulus tingkat ini boleh mengikuti tahap berikutnya serta mendapat ijazah propadeuse tanpa gelar, sedangkan yang tidak lulus harus mengulang. Tahap kedua memerlukan waktu 2 (dua) tahun dan disebut tingkat atau pendidikan Bakaloreat. Mahasiswa yang lulus tahap ini boleh mengikuti tahap berikutnya dan mendapat ijazah bakaloreat serta berhak menggunakan gelar “B.Sc.”. Tahap ketiga memerlukan waktu 2 (dua) tahun dan disebut sebagai tingkat doktoral. Mahasiswa yang lulus tingkat ini dinyatakan selesai studinya di FTP- UGM, dan mendapat ijazah doktoral serta berhak menggunakan gelar “Ir” (insinyur). Pendidikan doktoral juga diperkenankan untuk menempuh pendidikan lanjut seperti pendidikan master atau pendidikan doktor. Sistem pendidikan tersebut menggunakan cara penilaian absolut dan tertutup untuk mengevaluasi keberhasilan studi (kelulusan) mahasiswa. Seorang mahasiswa hanya dapat mengetahui dirinya “lulus” atau “tidak lulus” dalam ujian suatu mata kuliah tanpa mengetahui nilainya. Sistem ini berlangsung sampai tahun ajaran 1977/1978. Pada tahun 1978/1979 terjadi perubahan sistem dan pelaksanaan pendidikan dengan diberlakukannya sistem kredit. Pendidikan di FTP-UGM yang semula menggunakan kurikulum 5 (lima) tahun diganti dengan kurikulum 4 (empat) tahun dan dinamakan pendidikan stratum satu (S-1). Tingkat atau tahapan pendidikan dihapuskan sehingga tidak ada lagi pendidikan propadeuse, pendidikan bakaloreat, maupun pendidikan doktoral. Pendidikan tidak lagi diselenggarakan dengan sistem paket tetapi dengan sistem kredit. Mahasiswa diberikan keleluasaan dalam menentukan mata kuliah yang akan diikuti di antara mata kuliah mata kuliah yang ditawarkan. Cara penilaian hasil pembelajaran menggunakan huruf-huruf A, B, C, D, dan E untuk memberikan nilai baik sekali, baik, cukup, kurang, atau gagal. Penilaian juga dilakukan secara terbuka. Mahasiswa dinyatakan selesai studinya jika telah menempuh minimal 160 satuan kredit semester dengan Indeks Prestasi tertentu (2,0). Gelar yang diperoleh adalah “Ir”. Kurikulum pada sistem kredit ini dikembangkan dalam beberapa bidang spesialisasi. Kurikulum Bagian Pengolahan Hasil Pertanian dibagi menjadi dua bidang spesialisasi, yaitu spesialisasi Ilmu dan Teknologi Pangan, dan spesialisasi Teknologi Perkebunan. Kurikulum Bagian Mekanisasi Pertanian dibagi menjadi 3 (tiga) spesialisasi, yaitu spesialisasi Daya dan Mesin Pertanian, Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, dan Teknik Pengawetan Tanah dan Tata Air. Lama studi dibatasi maksimum 9 tahun. Mahasiswa yang tidak dapat
  • 24. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 5 menyelesaikan studinya dalam waktu (maksimum) 9 tahun dikeluarkan dari Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1983, bidang spesialisasi dihilangkan dan diganti dengan Program Studi yang pada intiya adalah sama dengan spesialisasi. Kurikulum Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian terdiri atas Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, dan Program Studi Bioteknologi Pangan. Kurikulum Jurusan Mekanisasi Pertanian mempunyai Program Studi Daya dan Mesin Pertanian dan Program Studi Teknik Tanah dan Air. Jurusan Teknologi Industri Pertanian yang dibuka pada tahun 1986, kurikulumnya hanya terdiri dari satu program studi, yaitu Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Munculnya kurikulum dengan program studinya pada saat itu belum secara tegas membedakan Jurusan dengan Program Studi. Baru kemudian pada tahun 1989 dilakukan pembenahan pelaksanaan pendidikan. Jumlah SKS untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di FTP UGM diturunkan menjadi sekitar 140 - 150 SKS saja. Gelar Ir. diganti dengan Sarjana Teknologi Pertanian (STP) dan pembedaan Jurusan dan Program Studi dipertegas. Jurusan adalah unsur pelaksana akademik pada fakultas, yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi. Sedangkan Program Studi adalah bidang studi dalam cabang ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu untuk memperoleh keahlian tertentu. Masing-masing jurusan mengelola satu program studi. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian dengan Program Studi Pangan dan Gizi, Jurusan Mekanisasi Pertanian dengan Program Studi Mekanisasi Pertanian, dan Jurusan Teknologi Industri Pertanian dengan Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Dengan berlakunya Kurikulum Nasional (Kurnas) 1992, Program Studi Pangan dan Gizi di Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program Studi Pengolahan Hasil Pertanian. Perubahan terjadi lagi dengan berlakunya Kurnas 1996. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian menjadi Program Studi Teknik Pertanian yang mempunyai tiga minat yaitu minat Teknik Produk Pertanian, minat Daya dan Mesin Pertanian, dan minat Teknik Sumber Daya Alam Pertanian, sedangkan Program Studi di Jurusan Teknologi Industri Pertanian dengan Program Studi yang tidak berubah. Pada bulan Februari 2002 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian berubah namanya menjadi Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Sementara nama kedua program studi yang lain tetap. Pada tahun 2002, terjadi perubahan kurikulum dari Kurikulum 1996 mejadi Kurikulum 2002, dimana syarat kelulusan untuk menjadi sarjana (S1) adalah 144 – 160 SKS.
  • 25. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 6 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Berdasarkan SK Rektor UGM No. 22/P/SK/HT/2006 tertanggal 26 Januari 2006, tentang panduan penyusunan kurikulum program studi jenjang Sarjana, kurikulum yang ada pada semua program studi jenjang sarjana pada September 2006/2007 dirubah menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Syarat kelulusan bagi seorang sarjana adalah telah menempuh 144–148 SKS. Semua minat studi yang ada di Program Studi Teknik Pertanian dihilangkan. Paradigma sistem pembelajaran dirubah dari Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student Centered Learning (SCL) dimana pembelajaran tidak lagi berpusat kepada dosen semata-mata, tetapi beralih kepada pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa, dimana siswa berperan lebih aktif sebagai seorang pembelajar yang dipandu dan difasilitasi oleh dosen sebagai mitra dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (Senat FTP- UGM) mengikuti dan memahami adanya dinamika faktor eksternal dan internal kelembagaan tersrebut. Senat FTP-UGM sebagai organ perangkat Fakultas,2 sesuai dengan tugas, fungsi dan ruang lingkup kerjanya merasa terdorong untuk melakukan penelusuran berikut penataan landasan keilmuan bidang ilmu teknologi pertanian. Dorongan in semakin kuat bila dilihat dalam konteks pendidikan tinggi bidang ilmu teknologi pertanian mempunyai peran besar dalam membangun daya saing bangsa, penelusuran dn penataan keilmuan ini menjadi suatu keharusan. Dalam kaitan ini, sekaligus diperlukan pula reaktualisasi sistem nilai karena tantangan eksternal dan internal itu. Reaktualisasi nilai ini terkait dengan nilai-nilai universal tentang kebenaran akademik di bidang ilmu teknologi peranian dan prinsip manajemen good university government yang harus diterapkan di FTP UGM perlu dijadikan “roh” dalam membentuk bangunan dan karakter bidang ilmu teknologi yang baru. Semangat dan manifestasi reaktualisasi nilai yang telah di-insert dalam bangunan dan karakter keilmuan teknologi pertanian yang baru diharapkan dapat mengantarkan FTP UGM menjadi lembaga kelas dunia yang mampu menerapkan best practice pendidikan tinggi ilmu teknologi pertanian sekaligus menjadi center of excelent di skala global. 1.2. Perkembangan Keilmuan FTP dan Peran Alumni Sejarah terkait perkembangan keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian tidak terdokumentasi dengan baik. Tidak ada dokumentasi resmi yang mengarah pada mandat keilmuan yang harus dikembangkan oleh Departemen, Laboratorium bahkan individu dosen. Perubahan-perubahan yang terjadi hanya menitik beratkan pada pengaturan kelembagaan yang kemudian tidak diiringi dengan perubahan visi 2 Statuta UGM berdasarkan PP No. 67 Tahun 2013
  • 26. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 7 keilmuan. Akibatnya terjadi tumpang tindih keilmuan yang dikembangkan antar departemen, Laboratorium bahkan antar individu dosen. Berdasarkan pengalaman selama ini, maka dirasakan sangat perlu adanya pemberian mandat keilmuan kepada Departemen, Laboratorium dan individu dosen secara resmi melalui lembaga. Sejak berdiri pada tahun 1963 sampai sekarang ini (2020), sebagian besar masyarakat umum sering menyamakan Fakultas Teknologi Pertanian dengan Fakultas Pertanian. Masyarakat tidak bisa membedakan bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Teknologi Pertanian dengan bidang ilmu yang dipelajari di Fakultas Pertanian. Masyarakat tidak dapat dengan jelas dan cepat membedakan kedua bidang ilmu yang dipelajari di kedua Fakultas tersebut. Reorientasi kelembagaan dan keilmuan di Fakultas Teknologi Pertanian telah dilakukan pada tahun 2010 sehingga FTP UGM telah memiliki jati diri yang jelas dan tegas berbeda dengan Fakultas Pertanian. Jati diri tersebut dirumuskan berdasarkan cakupan formal dan material bidang ilmu teknologi pertanian (Lihat Tabel 1.1).3 Namun demikian landasan keilmuan bidang ilmu teknologi pertanian belum secara dalam dan komprehensive dilakukan. Berikut ini disajikan penelusuran perkembangan keilmuan yang berada dalam naungan FTP UGM berikut peran alumninya. 3 Naskah Akademik: Reorientasi Kelembagaan dan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian (1963 – 2010)
  • 27. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 8 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Tabel 1. 1. Matriks pencirian jati diri keilmuan program studi di FTP (1963-2010) Program Studi Cakupan Formal Cakupan Material Cakupan Kompetensi TEP Ilmu dan Rekayasa Produk • Subsistem Industri • Produksi dan • Penanganan Bahan Baku Pertanian • Perekayasaan Teknologi • Peralatan dan Habitat • Produksi dan Penanganan Produk Panen TPHP Ilmu dan Rekayasa Proses • Subsistem Industri • Pengolahan Bahan Baku Pertanian • Perekayasaan Teknologi • Proses Pengolahan dan • Penanganan Produk Olahan TIP Ilmu dan Rekayasa Sistem • Subsistem Industri • Manufaktur Produk Pertanian Olahan • Perekayasaan Teknologi • Sistem dan Manajemen • Industri Manufaktur Produk Olahan Keterangan: TEP : Teknik Pertanian; TPHP : Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian; TIP : Teknologi Industri Pertanian 1.2.1. Bidang ilmu Teknik Pertanian dan Biosistem Perkembangan bidang ilmu teknik pertanian, yang sejak 2011 berada dalam manajemen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM merupakan resultante dinamila interaksi keilmuan secara internal lingkungan DTPB dan eksternal lingkungan alumni. Dari sisi internal kelembagaan DTPB, sejak berdirinya FTP UGM tahun 1963 bidang ilmu teknik pertanian berkembang seirama dengan dinamika staf dosen yang pulang dari tugas belajar menempuh program doktoral di berbagai bidang cabang ilmu teknik pertanian di banyak perguruan tinggi terakui luar negeri, di Amerika, Jepang, Australia, Filipina dan beberapa negara Eropa seperti Perancis, Inggris, Jerman, Denmark dsb. Pengembangan kerjasama dalam berbagai bentuk kerjasama akademik dengan kelembagaan nasional dan internasional terkait dengan bidang ilmu teknik pertanian, baik dengan lembaga pemerintah maupu swasta juga mewarna perkembangan ilmu di departemen ini. Hasil kerjasama tertuang dalam berbabagi bentuk produk pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat.
  • 28. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 9 Sebagai resultantenya secara internal sangat mewarnai orientasi, kedalaman (indepthness) dan keserbacakupan (comprehensivenes) perkembangan keilmuan teknik pertanian di DTPB. Dari sisi eksternal, sejak berdirinya FTP-UGM sampai sekarang, sudah ribuan alumni dari bidang ilmu teknik pertanian telah memberikan peran dengan karya nyata dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan pertanian nasional. Sejalan dengan perjalanan waktu DTPB sejak berdiri sampai sekarang, peran alumni mengalami pergeseran. Fokus pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah mempunyai signifikasi kuat dengan peran dan karya nyata alumni DPTB yang sekaligus memberikan implikasi umpan balik pada pengembangan keilmuan di bidang teknik pertanian. Banyak jalan para alumni dalam berkarya untuk memberikan kontribusi pembangunan nasional. Sesuai dengan bidang keilmuan teknik pertanian, karya nyata para alumni berpusat pada pembangunan di bidang pertanian. Karya ini diaktualisasikan di berbagai instansi, baik di lembaga eksekusi (instansi pemerintah), lembaga legislatif (DPR) maupun swasta. Sebagian lagi beperan aktif secara mandiri. Puncak karya nyata alumni dibuktikan dengan posisi strategis yang dimiliki saat ini. Di instansi pemerintah, posisi alumni mampu menjadi penentu pengambilan keputusan kebijakan penting. Beberapa alumni telah mampu menduduki puncak karier birokrasi sampai tingkat Direktur Direktorat Jendral. Alumni yang posisinya sebagai tenaga ahli dapat mewarnai berbagai kebijakan penting yang dituangkan dalam berbagai peraturan pemerintah. Di tingkat daerah, posisi strategis dicapai alumni hingga bisa menduduki pimpinan sebagai kepala dinas, kepala balai maupun kepala cabang baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Di lembaga legislatif (DPR), kebijakan pembangunan pertanian juga ada warna dari alumni yang dilakukan melalui salah satu komisinya. Di dunia swasta, salah satu alumni dapat mencapai puncak karier sebagai direktur utama sekaligus pemilik. Beberapa alumni yang aktif secara mandiri memberikan bukti bahwa bidang ilmu teknik pertanian dapat dijadikan modal untuk membangun lebih ke arah job creaters daripada job seekers. Signifikansi perkembangan keilmuan di bidang teknik pertanian dalam kelembagaan DTPB sebagai hasil resultante dinamika internal dan eksternal tersebut secara kurun waktu dapat dibagai dalam tiga periode. Seperti terlihat dalam Gambar 1.1. Periode I yang merupakan pencarían jati diri keilmuan (1960-1980); Periode II yang memfokuskan pada aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980- 2010); dan Periode III yang menekankan pengembangan keilmuan ke depan untuk
  • 29. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 10 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengantisipasi perkembangan ilmu yang begitu cepat (2011-sekarang). Gambar 1.1 memperlihatkan perjalanan keilmuan teknik pertanian. Dari setiap periode, saya mencoba memelihatnya dari sisi keunggulan peran alumni yang dimiliki yang berbasis pada keilmuan dan nilai-nilai ke-Gadjah Mada- an berikut sensitivitas dalam melihat visi ke depan untuk menghadapi tantangan perubahan yang terjadi, khususnya di sektor pertanian. PERJALANAN KEILMUAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN Mekanisasi Pertanian (Agricultural Mechanization) 1963-1980 Teknik Pertanian (Agricultural Engineering) 1980-2010 Teknik Pertanian dan Biosistem (Agricultural Engineering & Biosystem) (2011-sekarang Sumber: Jurusan Teknik Pertanian FTP-UGM, 2010 Gambar 1. 1. Pejalanan keilmuan teknik pertanian dan biosistem 1.2.1.1. Periode I: pencarían jatidiri keilmuan (1960-1980) Cikal bakal Jurusan Teknik Pertanian (TEP) di FTP UGM dimulai dari Bagian Kultur Teknik yang bernaung di bawah pengelolaan Fakultas Pertanian dan Kehutanan (FPK) UGM. Pemikiran pemisahan FPK dimulai tahun 1960an. Tahun 1963 merupakan tahun sejarah berdirinya FTP UGM. Bersama-sama dengan Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian (PHP FTP), jurusan TEP memisahkan diri secara resmi dari FPK UGM menjadi FTP UGM (Fakultas Teknologi Pertanian UGM, 2011). Jurusan TEP-FTP saat-saat berdirinya menjalankan tugas Tri Dharma pendidikan tinggi berbasis tiga rumpun kompetensi bidang ilmu: ilmu teknik tanah dan air, ilmu mesin dan alat pertanian dan ilmu teknik pasca panen. Situasi eksternal tahun berdirinya FTP dimana jurusan TEP berada merupakan tahun situasi sosial politik yang tidak stabil. Kelaparan, kemarau panjang, pertikaian politik merupakan situasi saat itu. Dengan situasi eksternal seperti itu Jurusan Kultur
  • 30. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 11 Teknik yang menekankan bidang keilmuannya pada mekanisasi pertanian mengarah pada pengembangan energi mesin untuk mensubstitusi energi manusia di bidang pertanian tidaklah berkembang. Momentum datang setelah Rezim Orde Baru pada awal-awal pemerintahannya (1967) mencanangkan pembangunan nasional jangka panjang berorientasi industri dengan sektor pertanian sebagai pendukung utama. Kebijakan yang dipilih Rezim Orde Baru saat itu sangatlah tepat. Meletakkan pembangunan pertanian dengan program swasembada pangan sebagai tujuan untuk mengatasai kondisi ekonomi yang porak poranda waktu itu. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi (2,3 per tahun), tipisnya devisa negara sehingga tidak memadahi untuk mengelola negara dengan baik, dan rawan pangan merupakan situasi saat itu. Di sektor pertanian, komitmen bantuan luar negeri diorientasikan untuk program swasembada pangan. Pembangunan infrastruktur irigasi baru dan pembukaan lahan sawah pasang surut baru di luar Jawa terutama di Kalimantan dan Sumatera dilakukan secara besar- besaran Pada periode ini, sebagian besar atau yang lebih 80% alumni TEP bekerja di lembaga pemerintah, khususnya lembaga yang tupoksinya berkaitan dengan pertanian. Dengan posisi alumni ini, program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 1970-1990 merupakan masa-masa alumni berperan secara cukup signifikan. Para alumni dalam bekerja selalu mempertimbangkan basis keilmuan teknik pertanian yang dimiliki, nilai-nilai ke- GadjahMada-an yang diwujudkan dalam sikap ketekunan, kesabaran, hati-hati dalam mengambil keputusan, fleksibel, responsif dan visioner dalam melihat perubahan yang terjadi. Sangat sejalan dengan gaya birokrasi pemerintahan saat itu. Alumni yang bekerja di Departemen Pekerjaan Umum, terutama di Direktorat Jendral Pengairan berperanan besar dalam ikut berpartisipasi diantaranya dalam rancangan sistem irigasi tersier, manajamen operasi dan pemeliharaan irigasi, pembukaan lahan sawah pasang surut dan Test Farm. Alumni di Departemen Pertanian sebagian besar bekerja di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mempunyai peran dalam pengembangan mekanisasi pertanian para dan pasca panen, sistem pertanian, penyuluhan pertanian, khususnya dalam budidaya padi sawah. Peran alumni dalam mengaplikasikan keilmuan teknik konservasi tanah dan air terakomodasi di Departemen Kehutanan khususnya di Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Di Departemen Koperasi ikut berperan dalam pengembangan KUD (Koperasi Unit Desa), lembaga yang menampung dan menyalurkan produk hasil pertanian. Di dunia perbankan lebih pada mensukseskan pelaksanaan program penyaluran kredit pertanian. Alumi yang bekerja di perusahaan
  • 31. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 12 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM swasta berpartisipasi dalam pengadaan alat berat khususnya untuk pembangunan infrastruktur irigasi dan pembukaan lahan sawah pasang surut. Peran nyata dari alumni di dunia kerja seperti diuraikan di atas memberikan implikasi pada arah pengembangan keilmuan Jurusan TEP UGM. Melalui berbagai skema kerjasama instansi pemerintah dengan FTP-UGM yang pelaksanaanya dilakukan oleh tim di Jurusan Teknik Pertanian maka dirasakan pembentukan kompetensi bidang keilmuan mekanisasi pertanian menemukan jati dirinya. Bidang keilmuan yang menekankan bidang mekanisasi pertanian bergeser lebih luas ke arah ilmu keteknikan pertanian. 1.2.1.2. Periode II: Aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980-2010) Peran alumni dalam ikut berpartisipasi mensukseskan swasembada pangan terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada saat Indonesia betul-betul swasembada pangan khususnya beras. Ini terjadi pada tahun 1985. Pada masa puncak kesuksesan ini pemerintah Indonesia mendapat penghargaan dari Food Agriculture Organization (FAO), bagian organisasi dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pada tahun 1980-1990an, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tajam. Berbagai inovasi dalam upaya mempertahankan swasembada dilakukan pemerintah. Pertanian yang mengarah pada penggunaan prinsip-prinsip industri dikembangkan. Implementasi diversifikasi dan inovasi pangan berbasis karbohidrat dikembangkan, mulai dari hulu (on farm), penanganan pasca panen (off farm), peningkatan nilai tambah produk sampai bahan siap dikonsumsi. Di saat yang sama, industri berbasis non pangan berkembang pesat. Diiringi dengan jumlah penduduk yang semakin besar pada akhir periode ini (2000) sudah mendekati 200 juta memberikan implikasi pada tajamnya peningkatan kompetisi pemanfaatan sumberdaya lahan dan air dengan kebutuhan lainnya khususnya industri dan perumahan. Dengan kondisi yang demikian, peran alumni tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pergeseran peran dan karya nyata seiring dengan bergesernya arah pembangunan pertanian. Di Departemen Pekerjaan Umum terutama di Direktorat Jenderal Pengairan, penurunan intensitas pembangunan infrastruktur irigasi menggeser peran alumni ke arah aplikasi konservasi sumberdaya air dan manajemen irigasi. Alumni di Departemen Pertanian yang sebagian besar bekerja di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan perannya bergeser kearah pengembangan inovasi pertanian untuk mendukung pertanian industri. Departemen Kehutanan pergeseran peran alumni mengarah pengembangan manajemen optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya hutan, lahan dan air. Di Departemen Koperasi, pergeseran peran alumni mengarah pada peningkatan manajemen dalam
  • 32. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 13 lembaga KUD (Koperasi Unit Desa). Di dunia perbankan pergeseran lebih mengarah kelayakan kredit untuk mendukung berkembangnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berbasis bahan baku produk pertanian. Manurunnya fokus program pembukaan lahan pertanian baru menggeser peran alumi yang bekerja di perusahaan swasta untuk memfokuskan pada inovasi manajemen dan rancangan alat berat yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Dalam waktu bersamaan, menurunnya program-program pemerintah yang berkaitan dengan pertanian, alumni yang bekerja di sektor swasta dan membuka lapangan kerja sendiri terus meningkat, walaupun dengan laju yang tidak begitu tinggi. Dalam waktu yang bersamaan, fenomena yang muncul selama periode ini adalah terjadi pergeseran alumni dalam memasuki dunia kerja secara perlahan. Pengetatan masuk menjadi pegawai negeri meningkatkan peluang alumi memasuki dunia kerja di swasta. Alumni mulai mengisi dunia perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta. Perusahaan yang dimasuki terutama yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan dan perbankan. Fenomena eksternal lain yang terjadi di skala global adalah adanya tekanan globalisasi yang menekankan pada ekonomi pasar. Fenomena ini menggeser keilmuan teknik pertanian yang harus memberikan tekanan bahwa proses pendidikannya mampu menawarkan produk dan jasa yang dapat memasuki pasar. Dengan masih terjalinnya antara kerjasama lembaga, khususnya lembaga pemerintah yang terkait dengan pembangunan di sektor pertanian dengan Jurusan TEP FTP-UGM maka memberikan peluang untuk mengembangkan keilmuan teknik pertanian. Dibangunnya fasilitas teknologi informasi (IT), perkembangan ilmu teknik pertanian di skala nasional dan internasional dapat diikuti. Dilengkapi dengan kegiatan tracer study dan labour market signal yang dilakukan FTP-UGM dalam setiap periode tertentu, terjalin komunikasi produktif alumni yang bekerja di lembaga pemerintah dan swasta untuk memberikan informasi yang signifikan tentang kebutuhan keilmuan yang perlu dibekalkan kepada mahasiswa (Fakultas Teknologi Pertanian, 2010). Kesuksesan beberapa dosen mendapatkan hibah kompetisi penelitian dan kesempatan jurusan TEP memperoleh hibah kompetisi pengembangan institusi pendidikan memacu pengembangan keilmuan yang tergabung dalam ilmu teknik pertanian. Area aplikasi prinsip-prinsip ilmu teknik pertanian berkembang lebih mengarah secara dua demensi: komprehensif (comprehensiveness) dan kedalaman (indephness). Ilmu teknik tanah ada air berkembang menjadi teknik sumberdaya alam pertanian. Keilmuan ini menekankan pertimbangan keseimbangan antara manfaat produksi dan kelestarian lingkungan. Gagasan pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis agro-ekologi telah dapat disusun (Susanto, 2006). Pertumbuhan ekonomi
  • 33. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 14 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang tinggi bila tidak diikuti perlindungan kelestarian benefit finansial yang diperoleh menjadi tidak ada manfaatnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam pembangunan memerlukan energi yang tinggi pula. Deversifikasi energi menjadi penting. Ilmu teknik mesin dan alat pertanian bergeser fokus kajiannya menjadi mesin dan energi pertanian. Ilmu teknik pasca panen berkembang lebih luas dengan melebar sampai peningkatan nilai tambah produk dan berbagai bentuk inovasi teknik pangan. Selain itu, ilmu teknik lingkungan pertanian dan ilmu teknik fisika hayati dikembangkan. Teknik lingkungan pertanian menekankan pada aspek keseimbangan lingkungan dalam produksi pertanian dan aspek limbah pertanian, sedangkan ilmu teknik fisika hayati memfokuskan pada kajian proses sistem hayati yang didekati dengan menggunakan kaedah fisika. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi di skala eksternal tersebut, beberapa kali kurikulum Jurusan TEP dilakukan perubahan. Kurikulum jurusan TEP dikemas lagi dengan memberikan warna yang lebih kental dalam ilmu sistem, prinsip-prinsip efisiensi ekonomi dan manajemen tanpa harus meninggalkan perkembangan kompetensi ilmu teknik pertanian mutakhir. Masukan dari alumni dijadikan pertimbangan. 1.2.1.3. Periode III: pengembangan keilmuan ke depan (2011-sekarang). Sebagai upaya melihat ke depan agar visi keilmuan (scientific vision) yang dibangun Jurusan TEP tajam melihat tantangan yang dihadapi dan dalam proses pendidikannya dirasakan manfaat keilmuan teknik pertanian oleh mahasiswa, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Saya kembali dengan menempatkan cara berpikirnya dari analisis yang lebih dalam tentang mengapa fenomena skala global dan nasional dapat terjadi. Dalam skala internasional, proses globalisasi yang menekankan ekonomi pasar terus berjalan. Berjalannya proses globalisasi tersebut dapat dilihat dari terus terjadinya proses aliran secara bersama-sama yang berdemensi manusia dan konsumen individu, informasi technologi, industri dan teknologi baru, kapital, dan gagasan yang pada gilirannya dunia cenderung akan menjadi tanpa batas (borderless world) (McGinn, 1995; Ohmahe, 1995). Adanya berbagai aliran dalam skala global dengan membawa nilai-nilai kapitalisme memicu terjadinya ketimpangan. Melalui instrument indikator Indek Pembagunan Manusia (The Human Development Index) suatu kenyataan telah terjadi ketimpangan yang cenderung semakin lebar antara negara industri atau sering disebut juga negara maju dan negara berkembang atau sering dinamakan negara di Selatan atau Dunia Ketiga. Indonesia masih masuk dalam kelompok yang terakhir ini.
  • 34. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 15 Melalui nilai-nilai kapitalisme sepertinya dapat menjadi pembenar bagi negara maju untuk mendapatkan manfaat ekonomi sebesar-besarnya dari asset sumberdaya alam yang sebagian besar berada di negara Dunia Ketiga. Saya sendiri meyakini ini merupakan fenomena kolonialisme dalam bentuk baru (new colonialism). Adanya fenomena global seperti dijelaskan di atas mempunyai implikasi yang signifikan arah pada pendidikan bidang teknik pertanian di negara yang sudah maju. Dengan menggunakan pertimbangan pergeseran paradigma ilmu pengetahuan berbasis industri, ilmu-ilmu yang berkaitan kehidupan (life sciences) harus didialogkan dengan ilmu-ilmu pertanian (agricultural sciences) dengan harapan sumberdaya alam tidak menjadi korban industrialisasi. Ilmu teknik pertanian teknik ditempatkan dalam domain formal engineering (ilmu teknik) dan pertanian dan kehidupan alam sebagai sumberdaya hayati sebagai domain material. Muncullah berbagai turunan ilmu teknik pertanian yang dikembakgkan di universitas di negara yang relatif maju seperti USA, Canada, Jepang, Korea Selatan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.2. Gambar 1. 2. Pergeseran paradigma kearah industrialisasi pertanian memberikan konsekuensi pada perkembangan ilmu teknik pertanian Dalam skala nasional, penekanan pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintah juga mengalami pergeseran. Seiring dengan kemajuan di sektor industri Catatan: Negara yang universitasnya menyelenggarakan pendidikan yang awalnya Agricultural Engineering dan menjadi anggota American Society of Agricultural Engineers Sumber: internet http://www.asae.org, 23 Maret 2004 Bioresource Engineering Biosystems Engineering Biological and Agricultural Engineering Agricultural and Biosystems Engineering Bioresources Machinery Engineering Biological Resource & Material Engineering Food, Biological and Agricultural Engineering Biosystem Engineering and Environmental Science Biological and Irrigation Engineering Natural Resources and Environmental Engineering Rural Engineering Bio-resource Technology and Management Domain Formal: Engineering Domain material: Agriculture & Natural Life Perkembangan Ilmu Teknik Pertanian Life sciences Agricultur al sciences Nature (Biotic and non Biotic) Paradigm shift: Knowledge based industry 2010
  • 35. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 16 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM non pangan, produk pertanian sudah ditempatkan sebagai bagian komoditas dan dipandang sebagai bahan baku yang diproses menjadi pangan dengan menggunakan prinsip-prinsip industri. Industrialisasi dari berbagai sektor termasuk sektor pertanian memang masih diyakini dan dianut oleh banyak negara berkembang termasuk Indonesia sebagai jalan paling cepat membawa masyarakat menuju kesejahteraan ekonomi. Konsekuensinya, harus membuka lebar-lebar kapital dari luar untuk menggerakkan ekonomi berbasis industri. Pembukaan hutan untuk keperluan industi perkebunan dan pertambangan meningkat pesat. Rusaknya lingkungan, hilangnya plasma nuftah dan konflik kepemilikan lahan tak terhindarkan. Seiring dengan itu, total jumlah penduduk Indonesia sekarang (2012) telah mencapai sekitar 230 juta, suatu angka yang mencengangkan. Pertumbuhan penduduk yang pernah bisa menurunkan dari 2,3% per tahun menjadi 1,3% per tahun ternyata tetap memberikan angka total jumlah penduduk yang menempatkan Indonesia menjadi negara ke empat penduduk terbesar dunia setelah China, India dan USA. Beberapa ahli memperkirakan total jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta dengan waktu tidak lebih dari 50 ahun ke depan. Impor berbagai produk pertanian meningkat tajam. Konsekuensinya terjadi kompetisi yang hebat dalam memanfaatkan lahan yang diperuntukkan ke arah industri dan perumahan dengan peruntukan lahan pertanian. Perubahan peruntukan lahan sawah beririgasi yang dibangun dengan besar-besaran pada masa 1970-1990an untuk industri dan perumahan telah mencapai pada laju yang mengkhawatirkan (sekitar 100 ha per tahun). Konflik perebutan lahan dan air muncul. Ketahanan pangan khususnya beras terancam. Terjadi kecenderungan semakin lebarnya gap antara masyarakat kaya dan miskin, dan semakin rusaknya kondisi lingkungan. Dengan perkembangan itu, kebijakan pemerintah mengarahkan revitalisasi industrialisasi pertanian ditekankan agar mampu menjadi bagian dalam mengatasi persoalan kemiskinan, kesamaan askes terhadap sumberdaya produktif, dan berwawasan lingkungan. Namum hukum besi ekonomi tetap berjalan. Kepentingan kapital mengalahkan upaya pelestarian lingkungan. Perubahan yang terjadi baik di skala global dan nasional tersebut membawa implikasi pada cara berpikir dan dalam bekerja para alumni. Para alumni yang bekerja di area pembuat kebijakan di birokrasi pemerintahan berperan dalam memberi sumbangan pemikiran ke arah optimalisasi produksi pertanian dengan menempatkan aspek spasial dan lingkungan menjadi pertimbangan. Aspek efisiensi dalam proses produksi dan dalam penanganan produk paska panen menjadi kebutuhan. Dalam waktu yang bersamaan, alumni yang memasuki dunia industri perkebunan dan swasta meningkat tajam (Fakultas Teknologi Pertanian UGM,
  • 36. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 17 2011). Peningkatan kebutuhan aplikasi ilmu teknik pertanian yang lebih mengarah pada industri perkebunan berorientasi baik pemenuhan dalam negeri dan ekspor seperti kelapa sawit, kakao, dan gula melonjak tajam. Seiring dengan perkembangan yang terjadi dari faktor eksternal tersebut, telah direspon secara positif oleh Jurusan TEP sebagai pemasok jasa pendidikan bidang teknik pertanian. Diawali dengan membangun dialog untuk menggali informasi dari alumni dan kerjasama dalam skema triple helix (pemerintah-perguruan tinggi- masyarakat dan dunia industri pertanian). Hasil dialog dipakai sebagai dasar dalam merevisi visi keilmuan (scientific vision) dan menyusun kembali kurikulum. Ke depan, terus terjadinya pergeseran sektor pertanian konvensional menjadi pertanian industri tak dapat dihindari. Ini merupakan bagian dari tantangan di bidang ilmu teknik pertanian. Untuk menghadapi itu, visi pengembangan ilmu di Jurusan TEP telah dikemas lagi dengan memadukan prinsip-prinsip ilmu teknik pertanian dengan teknik biosistem. Dengan perpaduan ini maka pengembangan keilmuannya mengarah pada membangun jembatan antara ilmu biologi dan ilmu teknik untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan pendekatan sistem dan teknologi modern. Perwujudan dari visi tersebut dilakukan dengan menerapkan kurikulum baru yang mulai diberlakukan tahun akademi 2011. Kurikulum baru mengalami perubahan yang mendasar. Ilmu teknik biosistem dan pemutakhiran prinsip-prinsip efisiensi ekonomi dan manajemen sistem menjadi bagian penting dalam perubahan kurikulum baru. Nama konsentrasi yang diasuh oleh laboratorium juga berubah. Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam Pertanian (TSAP) menjadi Teknik Sumberdaya Lahan dan Air (TSLA), Daya dan Mesin Pertanian (DMP) menjadi Energi dan Mesin Pertanian (EMP), Teknologi Pasca Panen (TPP) menjadi Teknik Pangan dan Pasca Panen (TPP), Teknik Lingkungan Pertanian (TLP) menjadi Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian (TLBP), Teknik Fisika Hayati (TFH) menjadi Fisika Hayati (FH). Dalam waktu yang sama, untuk meningkatkan lulusan peserta didik agar mampu bekerja secara profesionalisme, azas linearitas program Sarjana, Master dan Doktor kelimuan Teknik Pertanian dan Biosistem dibenahi. Banyak jalan para alumni dalam berperan dan berkarya nyata. Jalan yang dilalui tidak harus menjadi bagian dalam birokrasi pemerintahan sebagai pembuat kebijakan. Peluang jalan untuk berperan dan berkarya di dunia swasta maupun bekerja mandiri ternyata dapat dilalui alumni. Dalam situasi peluang pekerjaan sulit didapat, dengan jalan ini para alumni dapat membantu pemerintah untuk mengembangkan diri sebagai pemberi pekerjaan (job creaters) bukan sebaliknya sebagai pencari pekerjaan (job seekers).
  • 37. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 18 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Dinamika dari waktu ke waktu peran dan karya nyata alumni seirama dengan dinamika pembangunan nasional yang dijalan pemerintah, khususnya di sektor pertanian. Implikasi peran dan karya nyata alumni memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu keteknikan pertanian. Jurusan Teknik pertanian FTP UGM yang berada dalam posisi mencetak lulusan berkepentingan untuk terus berkomuniksi dengan alumni untuk memperbarui dan menajamkan kompetensi lulusan agar mampu berkerja secara profesional dan mampu mengikuti dinamika pembangunan nasional khususnya pembangunan pertanian yang terus berubah. Skema komunikasi dan kerjasama secara triple helix (pemerintah- perguruan tinggi-masyarakat dan dunia industri pertanian) akan terus dilakukan di masa yang akan datang. 1.2.2. Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian 1.2.2.1. Periode I: pencarían jatidiri keilmuan (1960-1980) Fakultas Teknologi Pertanian UGM merupakan hasil pemecahan dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM pada tahun 1960. Pada waktu itu pemecahan Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM semata-mata hanya didasarkan untuk menambah jumlah Fakultas Eksakta di lingkungan UGM sehingga perbandingan antar Fakultas Eksakta dan Non Eksakta (Sosial Humaniora) menjadi lebih seimbang. Oleh karena itu, pada tahun 1963, Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM dipecah menjadi tiga fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kehutanan. Organ di lingkungan Fakultas Pertanian dan Kehutanan UGM yang menjadi Fakultas Teknologi Pertanian UGM adalah Jurusan Teknologi Pertanian dengan seksi-seksinya dan Jurusan Kultur Teknik dengan seksi-seksinya. Sehingga pada awal berdirinya Fakultas Teknologi Pertanian UGM terdiri atas dua Bagian, yaitu Bagian Teknologi Pertanian dan Bagian Mekanisasi Pertanian. Bagian Teknologi Pertanian pada waktu itu mempunyai lima jurusan yaitu Jurusan Teknologi Bahan Dasar dan Baku, Jurusan Teknologi Sayuran dan Buah-buahan, Jurusan Teknologi Bahan Hewani, Jurusan Mikrobiologi Industri, dan Jurusan Teknologi Bahan Makanan lainnya, dan pada tanggal 6 Februari 1966, Fakultas Teknologi Pertanian UGM meluluskan sarjana untuk pertama kalinya. Sistem pengorganisasian struktural Fakultas Teknologi Pertanian UGM berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan kebijakan dan ketentuan pemerintah serta perkembangan keilmuan di dunia. Pada tahun 1967 dilakukan perubahan nama Jurusan. Bagian Teknologi Pertanian mempunyai empat jurusan yaitu Jurusan Teknologi Tanaman Keras, Jurusan Teknologi Tanaman Muda, Jurusan Teknologi Hasil Hewani, dan Jurusan Industri Mikrobiologi. Pada Tahun
  • 38. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 19 1978 nama Bagian Teknologi Pertanian diubah menjadi Bagian Pengolahan Hasil Pertanian. Sejalan dengan berlakunya pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit maka jurusan-jurusan pada masing-masing bagian ditiadakan. Pada tahun 1980, istilah Bagian diganti dengan Jurusan, sesuai dengan PP No. 5 tahun 1980, sehingga Bagian Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian, dan pada tahun 1995 Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Selanjutnya pada bulan Januari 2002 dengan SK Rektor UGM No. 18/P/SK/HKTL/2000 tanggal 11 Januari 2002 Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian diubah namanya menjadi Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Sejak awal berdirinya sampai tahun ajaran 1977/1978 sistem pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian UGM menggunakan kurikulum sistem paket, dengan sistem pendidikan yang dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama dinamakan tingkat atau pendidikan “propadeuse” memerlukan waktu 1 (satu) tahun dan mendapat ijazah propadeuse tanpa gelar, Tahap kedua disebut tingkat atau pendidikan Bakaloreat. memerlukan waktu 2 (dua) tahun, mahasiswa yang lulus tahap ini mendapat ijazah Bakaloreat dan berhak menggunakan gelar “B.Sc.”. Tahap ketiga disebut tingkat doctoral, memerlukan waktu 2 (dua) tahun, mahasiswa yang lulus tingkat ini mendapat ijazah doktoral serta berhak menggunakan gelar “Ir” (insinyur). Sistem pendidikan tersebut menggunakan cara penilaian absolut dan tertutup. Seorang mahasiswa hanya dapat mengetahui dirinya “lulus” atau “tidak lulus” dalam ujian suatu mata kuliah tanpa mengetahui nilainya. Sistem ini berlangsung sampai tahun ajaran 1977/1978. Pada Tahun 1978 nama Bagian Teknologi Pertanian diubah menjadi Bagian Pengolahan Hasil Pertanian. Pada tahun ajaran 1978/1979 tersbut terjadi perubahan sistem dan pelaksanaan pendidikan dengan diberlakukannya sistem kredit. Pendidikan di Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang semula menggunakan kurikulum 5 (lima) tahun diganti dengan kurikulum 4 (empat) tahun dan dinamakan pendidikan stratum satu (S1). Tingkat atau tahapan pendidikan dihapuskan sehingga tidak ada lagi pendidikan propadeuse, pendidikan bakaloreat, maupun pendidikan doktoral. Pendidikan mulai diselenggarakan dengan sistem kredit. Mahasiswa diberikan keleluasaan dalam menentukan mata kuliah yang akan diikuti di antara mata kuliah mata kuliah yang ditawarkan. Penilaian juga dilakukan secara terbuka, dan hasil pembelajaran dinyatakan menggunakan huruf-huruf A, B, C, D, dan E untuk memberikan nilai baik sekali, baik, cukup, kurang, atau gagal. Mahasiswa dinyatakan selesai studinya jika telah menempuh minimal 160 satuan kredit semester dengan Indeks Prestasi minimal 2,0. Gelar yang diperoleh adalah “Ir”. Dengan keberadaan sistem kredit ini, Kurikulum Bagian Pengolahan Hasil Pertanian dibagi menjadi dua bidang spesialisasi, yaitu spesialisasi Ilmu dan Teknologi
  • 39. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 20 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM Pangan, dan spesialisasi Teknologi Perkebunan. Lama studi dibatasi maksimum 2n +1 atau maksimum 9 tahun. Pada tahun 1980, nama Bagian Pengolahan Hasil Pertanian diubah menjadi Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian. Pada tahun 1983, bidang spesialisasi diganti dengan Program Studi. Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian terdiri dari 3 program studi yaitu 1). Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, 2). Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, dan 3). Program Studi Bioteknologi Pangan. Tetapi pembenahan pelaksanaan pendidikan baru dilakukan pada tahun 1989. Jumlah SKS untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknologi Pertanian UGM diturunkan menjadi sekitar 140 - 150 SKS saja. Gelar Ir. diganti dengan Sarjana Teknologi Pertanian (STP) dan pembedaan Jurusan dan Program Studi dipertegas. Jurusan adalah unsur pelaksana akademik pada fakultas, yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi, sementara Program Studi adalah bidang studi dalam cabang ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu untuk memperoleh keahlian tertentu. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian mengelola satu program studi yaitu Program Studi Pangan dan Gizi, Dengan berlakunya Kurikulum Nasional (Kurnas) 1992, Program Studi Pangan dan Gizi di Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program Studi Pengolahan Hasil Pertanian. Perubahan terjadi lagi dengan berlakunya Kurnas 1996. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian berubah menjadi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Pada bulan Februari 2002 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian berubah namanya menjadi Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Pada tahun 2002 tersebut, terjadi perubahan kurikulum dari Kurikulum 1996 mejadi Kurikulum 2002, dimana syarat kelulusan untuk menjadi sarjana (S1) adalah berkisar antara 144 – 160 SKS. Berdasarkan SK Rektor UGM No. 22/P/SK/HT/2006 tertanggal 26 Januari 2006, tentang panduan penyusunan kurikulum program studi jenjang sarjana, kurikulum yang ada pada semua program studi jenjang S1 pada September 2006/2007 diubah menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Syarat kelulusan bagi seorang sarjana adalah telah menempuh 144 – 148 SKS. Paradigma sistem pembelajaran diubah dari Teacher Centered Learning (TCL) menjadi Student Centered Learning (SCL), pembelajaran tidak lagi berpusat kepada dosen semata-mata, tetapi beralih kepada pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa, mahasiswa harus lebih aktif sebagai seorang pembelajar yang dipandu dan difasilitasi oleh dosen sebagai mitra dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
  • 40. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 21 1.2.2.2. Periode II: Aplikasi keilmuan dalam karya nyata (1980-2010) Pada awal tahun 1980-an, beberapa dosen jurusan TPHP mulai kembali dari studi di luar negeri seperti Dr. Muhammad Adnan, Dr. Slamet Sudarmadji, Dr. Suparmo, Dr. Tranggono mulai membangun keilmuan jurusan TPHP. Pada tahun 1987, Dr. Slamet Sudarmadji mendapat mandat dari UGM sebagai Direktur Inter University Center (Pusat Antar Universitas, PAU) Pangan dan Gizi (sekarang disebut Pusat Studi Pangan dan Gizi), dengan bantuan dana dari World Bank. Pada awal berdirinya, lembaga tersebut menjadi tempat training, workshop pengkayaan ilmu yang terkait dengan pengolahan hasil pertanian bagi para dosen muda dan dosen dari universitas lain dari seluruh Indonesia. Mulai tahun itu Jurusan Pengolahan Hasil Pertanian menjadi kiblat dan akselerator pengembangan ilmu dan teknologi yang terkait dengan hasil pertanian di Indonesia. Melalui PAU dikirimkan sejumlah dosen muda dan senior dari jurusan ke USA, Inggris, Australia, dan Jepang. Mulai tahun 1990 beberapa dosen Jurusan TPHP yang pulang dari studinya dan telah menempuh gelar doktor memperkuat jurusan dan PAU dalam akselerasi pengembangan ilmu pengolahan hasil pertanian di Universitas Gadjah Mada. Periode 1980-2010 memang periode pengembangan pendidikan dosen yang luar biasa. Para dosen senior seperti kala itu belum bergelar doktor seperti Ir. Murdijati Gardjito, Ir. Bambang Kartika, Ir. Moechji Mulyohardjo, Ir. Hardiman, M.Sc. rela menjadi penjaga gawang jurusan dan memberi kesempatan kepada yuniornya untuk menempuh pendidikan ke luar negri. Terdapat tujuh lulusan dari USA, mereka adalah Dr. Slamet Sudarmadji, Dr. Muhammad Adnan, Dr. Zuheid Noor, Dr. Tranggono, Dr. Suparmo, Dr. Sri Raharjo, dan Dr. Eni Harmayani. Dr. Haryadi, Dr. Y. Marsono, Dr. Djoko Wibowo, Dr. Djoko Wiyono, Dr. Rb. Kasmidjo dan Dr. Sutardi dari Australia. Banyak diantara dosen jurusan yang lulus dari Jepang seperti Dr. Kapti Rahayu, Dr. Djagal Wiseso Marseno, Dr. Purnama Darmadji, Dr. Umar Santoso, Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Dr. Retno Indrati, Dr. Supriyadi, Dr. Chusnul Hidayat, dan Dr. Muhammad Nur Cahyanto. Beberapa dosen merupakan lulus pendidikan dari Inggris seperti Dr. Pudji Hastuti, Ir. Suwedo Hadiwiyoto, M.Phill., Ir. Bambang Haryono, M.Phill. dan Dr. Tyas Utami. Dr. Yudi Pranoto dan Suyitno, M.Eng. dari Thailand. Beberapa dosen lainnya mengambil pendidikan doktornya di dalam negri seperti Dr. Sri Anggrahini (IPB), dosen jurusan yang mengambil pendidikan doktor di UGM antara lain Dr. Agnes Murdiati, Dr. Supriyanto, Dr. Murdijati Gardjito, Dr. Suyitno, M.Eng., dan Dr. Sardjono. Bidang ilmu yang dipelajari para dosen di luar negeri menjadikan jurusan memiliki kompetensi keilmuan yang lengkap untuk mempelajari Ilmu dan Teknologi Pangan. Lompatan kebangkitan jurusan menjadi sangat kentara dan bendera jurusan semakin berkibar mulai tahun 1980-an. Pada periode ini jurusan menjadi pelopor
  • 41. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 22 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM pengembangan asap cair di Indonesia. Kegiatan itu dipelopori oleh almarhum Prof. Dr. Tranggono dan Prof. Dr. Purnama Darmadji. Dengan terpenuhinya persyaratan kualifikasi dan jumlah dosen untuk pendirian program pascasarjana, maka pada tahun 1993 berhasil didirikan dua program studi magister yaitu Program Studi Magister Ilmu dan Teknologi Pangan dan Program Studi Magister Teknologi Hasil Perekebunan. Menyusul beberapa tahun berikutnya, tepatnya tahun 1999/2000 di jurusan TPHP didirikan program doktor Ilmu Pangan. Mengingat fasilitas laboratorium dan perpustakaan yang ada di FTP-UGM masih kurang baik kala itu, kegiatan perkuliahan dan riset program pascasarjana dilaksanakan di lingkungan PAU Pangan dan Gizi. Semenjak berdirinya program pascasarjana, nama jurusan TPHP menjadi terkenal dan menjadi rujukan bagi perguruan tinggi lain yang mempunyai program studi sejenis untuk menyekolahkan SDM-nya ke program studi tersebut. Pada tahun 2003 jurusan TPHP yang dimotori oleh para dosen muda dengan beberapa supervisi para senior memperoleh hibah DIKTI – Quality Undergraduate Education (QUE) Batch III selama tiga tahun. Projek dimotori oleh Prof. Dr. Sri Raharjo sebagai Direktur Eksekutif. Setelah program QUE berakhir, jurusan mendapat proyek Program Hibah Kompetisi B (PHK-B) selama tiga tahun sejak 2006-2008 dengan Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu sebagai Direktur Ekesekutif. Melalui kedua projek hibah yang bergengsi tersebut jurusan mengalami lompatan yang sangat besar dalam penyediaan fasilitas perpustakaan dan laboratorium serta system pengelolaan. Selain itu, jalinan kerjasama dengan industri dan mitra luar negri berkembang dengan pesat pula. Pada awal tahun 2000, Jurusan TPHP menjadi pioner di lingkungan universitas dalam mengenalkan sistem penjaminan mutu berbasis ISO 9001 dalam penyelenggaraan pendidikan. Seorang alumni, Ir. Marsudi mengenalkan dan ikut membangun sistem ISO kepada seluruh sivitas akademika Jurusan TPHP yang kemudian diadopsi ke tingkat Fakultas Teknologi Pertanian hingga kini (2021). 1.2.2.3. Periode III: Pengembangan Keilmuan ke Depan (2011-sekarang). Setelah para dosen yang kembali dari sekolah di luar maupun dalam negeri, kemudian menerapkan ilmu yang diperolehnya dan dikenal oleh masyarakat luas, selanjutnya banyak kegiatan penelitian mendomininasi di lingkungan agrokompleks UGM. Pada periode 2011-kini, perolehan dana penelitian rerata mendekati Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) per tahunnya. Lingkup penelitian masih beragam mulai dari pangan fungsional (Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Prof. Dr. Eni Harmayani, Dr. Retno Indrati, Prof. Dr. Agnes Murdiati), pangan lokal (Prof. Dr. Agnes Murdiati, Dr. Supriyadi, Prof. Umar Santoso, Prof. Dr. Sutardi),
  • 42. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 23 Pengemasan (Prof. Dr. Yudi Pranoto, Prof. Dr. Umar Santoso, Dr. Supriyadi), Kimia dan Teknologi Karbohidrat (Prof. Dr. Y. Marsono, Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno, Prof. Dr. Yudi Pranoto), Lemak dan Microemulsi (Prof. Dr. Sri Raharjo, Prof. Dr. Umar Santoso, Dr. Chusnul Hidayat, Dr. Pudji Hastuti), pengembangan media halal (Dr. Tyas Utami, Dr. Muhammad Nur Cahyanto), bioenergi (Dr. Ria Milati, Dr. Chusnul Hidayat, Dr. Muhammad Nur Cahyanto), Kopi-Kakao-Teh (Prof. Dr. Sri Anggrahini, Prof. Dr. Supriyanto, Dr. Supriyadi), Flavor (Dr. Supriyadi, Dr. Adriati Ningrum, Dr. Widiastuti Setyaningsih, Dr. Manikharda), Gizi Pangan dan Sensoris (Dr. Priyanto Triwitono, Dr. Dwi Larasatie Nurfibri, Dr. Yunika Mayangsari, Prof. Dr Agnes Murdiati, Prof. Dr. Y.Marsono), Bioteknologi (Dr. Sigit Setyabudi, Dr. Lucia Dhiantika Witasari, Prof. Dr. Endang Sutriswati Rahayu, Dr. Tyas Utami). Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2011 – 2021), dosen dan mahasiswa Departemen TPHP sangat aktif melakukaan kegiatan penelitian dan publikasi. Rerata jumlah publikasi internasional mencapai 27 artikel tiap tahun. Perolehan publikasi yang relatif banyak mendekati 0,78 artikel/dosen/tahun. Capaian ini sudah termasuk besar di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Apabila dilakukan penggabungan antara jurnal nasional dan Internasional, rasionya sudah lebih dari 1 artikel/dosen/tahun. Prestasi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Pencapaian jumlah publikasi yang tinggi dikarenakan adanya aktivits dosen dalam melakukan penelitian dan partisipasi mahasiswa pasca sarjana (magister maupun doktor) departemen. Aktivitas penelitian dosen dapat mencapai 35 penelitian setiap tahun, bahkan pada dua tahun terakhir (2019 – 2020) mencapai 52 kegiatan penelitian per tahunnya. Setiap dosen yang mempunyai kegiatan penelitian diwajibkan untuk melibatkan mahasiswa. Selain itu, adanya mahasiswa program pascasarjana yang diwajibkan melakukan publikasi internasional dan mahasiswa program magister harus sudah maengirimkan artikel publikasi sebelum dapat yudisium sangat berkontrobusi nyata pada peningkatan jumlah publikasi. Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian dosen selain menambah jumlah publikasi juga berdampak pada kecepatan kelulusannya. Pada mahasiswa sarjana selama 10 tahun terakhir, rerata kelulusan mencapai 4,2 tahun. Pada kurun 3 tahun terakhir persentasi mahasiwa dapat selesai tepat waktu sudah mencapai sekitar 80%. Sedangkan untuk program pascasarjana magister program studi ilmu dan teknologi pangan mencapai 2 tahun 3 bulan, program magister teknologi hasil perkebunan masih lebih lama sekitar 2 tahun 6 bulan dan untuk program doktor ilmu pangan mencapai 4 tahun 10 bulan. Waktu studi yang ditempuh mahasiswa masih melebihi waktu idealnya. Akan tetapi beberapa mahasiswa program magister dapat menyelesaikan waktu studinya kurang dari 2 tahun. Dengan waktu tercepat 1 tahun 4
  • 43. Landasan Keilmuan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 24 Senat Fakultas Teknologi Pertanian UGM bulan. Untuk mahasiswa program doktor waktu tercepat mahasiwa dalam menyelesaikan waktu studinya selama 3 tahun 11 bulan. Hingga tahun 2020, jumlah alumni mahasiswa Departemen TPHP mencapai 4.391 orang. Jumlah tersebut terdiri dari mahasiswa sarjana sebanyak 3.428 orang, magister ilmu dan teknologi pangan sebanyak 703 orang, magister teknologi hasil perkebunan 170 orang dan doktor ilmu pangan sebanyak 90 orang. Total jumlah alumni Departemen TPHP mencapai 48,9% dari keseluruhan jumlah alumni FTP. Dalam rangka untuk menjalin silaturahmi antara alumni dan departemen, pada tahun 2016 telah dibentuk wadah alumni khusus Departemen TPHP. KATEPA GAMA adalah wadah alumni Departemen TPHP, yang saat ini (2021) diketuai oleh Ir. Tamino alumni angkatan 1986, merupakan ketua pertama KATEPA GAMA. Dengan bertambahnya usia Departemen TPHP, maka pada periode 2010 hingga kini sudah banyak para sesepuh yang menjalani purna tugas. Pada tahun 2020 ini, dosen paling senior adalah mereka yang lahir sekitar tahun 1951-1952. Generasi sebelumnya sudah purna tugas lebih awal. FTP-UGM baru sekitar 6 tahun yang lalu mendapat alokasi penambahan jumah dosen muda dengan status dosen tetap universitas. Sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan, beberapa dosen diambil alumni dari program studi lain dan universitas lain dan minimal telah berpendidikan magister. Asal pendidikan sarjana beberapa dosen sudah mulai bervariasi. Terdapat dosen dengan pendidikan sarjana dari farmasi, biologi dengan latas belakang pendidikan magister bioteknologi. Beberapa dosen baru yang telah bergelar magister dan doktor luar negeri ikut mewarnai keragaman bidang ilmu di Departemen TPHP Universitas Gadjah Mada. Untuk mengantasipasi dunia yang sangat pesat perubahannya, apalagi kini dengan adanya bencana Covid-19, Departemen TPHP bersifat adaptif dengan melakukan penyesuaian terhadap kurikulumnya. Pada tahun ajaran baru 2021 ini, Departemen TPHP menggunakan kurikulum 2021 yang telah mengakomodasi program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Dengan program baru yang dicanagkan pemerintah, Departemen TPHP dapat menyesuaikan dengan cepat karena telah mengenalkan sejak lama kurikulum yang memungkinkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di program studi lain atau sebaliknya mengijinkan mahasiswa dari luar program studi bahkan luar UGM untuk mengambil mata kuliah di Departemen TPHP. Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2002. Selama ini mahasiswa mengambil program “student exchange” ke program studi sejenis atau sebidang luar negeri. Di dalam kurikulum memang sudah tersedia maka kuliah dengan judul Topik Khusus. Judul tersebut untuk mewadahi mata kuliah yang diambil di tempat lain dan tidak tersedia dalam kurikulum di Departemen TPHP. Dengan kata lain, Departemen TPHP sudah tidak asing dengan kebijakan
  • 44. Naskah Akademik: Landasan Keilmuan Bidang Ilmu Teknologi Pertanian Pokja A Senat Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada 25 pemerintah tentang MBKM yang memberikan “hak” pada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di program studi lain. Saat ini, seluruh program studi (Sarjana, Magister dan Doktor) yang dikelola oleh Departemen TPHP telah terakreditasi A (sangat baik) oleh BAN PT. Program Sarjana Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian terakhir mendapat predikat A pada tahun 2019 (493/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2019). Program Magister Teknologi Hasil Perkebunan memperpanjang akreditasinya pada tahun 2020 (2769/SK/BAN-PT/Ak- PPJ/M/V/2020) dan Program Magister Ilmu dan Teknologi Pangan pada tahun 2016 (0541/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2016) dan Program Doktor Ilmu Pangan mendapat akreditas A pada tahun 2021 (2198/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/D/IV/2021). Mengingat kini terjadi perubahan peringkat di BAN-PT, kini diatas peringkat A masih terdapat peringkat lain yakni Unggul. Program studi yang sudah memperoleh peringkat A dapat menjadi Unggul apabila program studi tersebut telah memperoleh akreditasi dari lembaga internasional. Oleh karena itu, kini menjadi tanggung jawab semua untuk meningkatkan peringkat A menjadi peringkat Unggul. Kinerja Dosen Pengakuan dosen Departemen TPHP oleh pemerintah dan lembaga mitra ditunjukkan dengan penempatan beberapa dosen pada jabatan strategis di beberapa lembaga pendidikan dan pemerintahan. Beberapa contoh kiprah dosen jurusan yang menjadi pimpinan dan penggerak dunia pendidikan antara lain: Prof. Dr. Ir. Moechammad Adnan (Rektor UGM, Rektor Universitas Wangsamanggala); Prof. Ir. Kamariyani (Dekan FTP-UGM dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Wangasamanggala); Dr. Suyitno, M.Eng. (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Wangasamanggala); Ir. Moechji Muljohardjo (Dekan Universitas Fakultas Teknologi Pertanian Widya Mataram); Prof. Dr. Ir. Kapti Rahayu (Dekan FTP-UGM; Rektor Universitas Slamet Riyadi); Prof. Dr. Ir. Zuheid Noor dan Ir. Hardiman M.Sc. (Rektor Institut Pertanian Jogjakarta); Prof. Dr. Ir. Tranggono, M.Sc. (Direktur PAU Pangan dan Gizi dan ketua Yayasan Pendidikan Widya Tani Yogyakarta); Prof. Dr. Djagal Wiseso Marseno (Dekan FTP UGM, Deputi Pengkajian Strategis Lembaga Ketahanan Nasional RI, dan Wakil Rektor I UGM); Prof. Dr. Y. Marsono (Direktur PSPG); Prof. Dr. Sri Raharjo (Direktur PSPG, Direktur Penelitian UGM; Prof. Dr. Umar Santoso (Direktur PSPG) dan Prof. Dr. Eni Harmayani (Direktur PSPG; Anggota Dewan Riset Nasional, Dekan FTP UGM). Selain dalam dunia pendidikan, beberapa dosen Departemen TPHP juga terlibat sebagai pakar pada beberapa kementerian. Dosen yang menjadi staf ahli atau pakar antara lain Prof. Dr. Endang S. Rahayu (BPOM, Perindustrian, Ketahanan