Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas atau evaporasi
1. Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan
kutikula ke udara bebas atau evaporasi (Dwidjoseputro 1988). Laju transpirasi
dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban,
dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini memengaruhi perilaku stomata yang membuka
dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi
dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya (Suyitno 2012).
Transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor
dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya
stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan factor luar antara lain kelembapan, suhu,
cahaya, angin, dan kandungan air tanah (Salisbury 1992). Semakin banyak jumlah daun
maka semakin banyak jumlah stomata, sehingga semakin besar transpirasinya (Gardner
1991). Luas daun pada tumbuhan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Hal ini karena
daun yang luas memiliki jumlah stomata yang banyak, sehingga mengakibatkan tingginya
laju transpirasi (Loveless 1991).
Jumlah stomata bagian abaksial (bawah) lebih banyak dibanding dengan bagian
adaksial (atas). Pada bagian adaksial (atas), terdapat lapisan kutikula yang tebal dan
menutupi stomata sehingga menghalangi terjadinya proses transpirasi. Hal ini
mengakibatkan kerapatan stomata pada bagian abaksial lebih besar dari kerapatan
stomata pada bagian adaksial (Muhuria 2007).
Tumbuhan A memiliki laju transpirasi lebih lambat dibanding dengan tumbuhan B.
Hal ini disebabkan tumbuhan B (Hijau) memiliki jumlah stomata yang lebih banyak
daripada tumbuhan A (Ungu), baik pada bagian abaksial maupun bagian adaksialnya. Pada
percobaan perhitungan jumlah stomata, pada bagian abaksial (bawah) baik pada
tumbuhan A maupun tumbuhan B ditemukan jumlah stomata yang lebih banyak daripada
bagian adaksialnya (atas). Hal ini dikarenakan pada bagian abaksial (bawah) tidak terkena
cahaya matahari secara langsung sehingga tidak banyak stomata yang rusak akibat
penyinaran yang terlalu kuat. Selain itu, pada bagian abaksial (bawah), lapisan kutikula
yang melapisi epidermis lebih tipis atau bahkan tidak dilapisi oleh kutikula, sehingga tidak
ada atau hanya sedikit penghalang untuk berlangsungnya proses transpirasi melalui
stomata. Pada bagian adaksial (atas), sinar matahari akan langsung mengenai lapisan
permukaan daun dan akan merusak stomata jika penyinaran terlalu kuat (Muharia 2007).
2. Dwidjoseputro. 1988. Pengantar Fisologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta : UI Press
Loveless. 1991.Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jakarta : PT.
Gramedia
Muharia. 2007. Transpirasi tumbuhan [terhubung berkala].
http://www.ocw.ipb.ac.id/file.php/10/Praktikum_Biologi/TRANSPIRASI_TUMBUHAN.
pdf ( 9 Desember 2012 ).
Salisburry. 1995. Fsiologi Tumbuhan. Bandung: ITB
Suyitno. 2012. Perbandingan jumlah stomata pada bagian abaksial dan adaksial [terhubung
berkala]. http://www. pertanian.untag-smd.ac.id/wp-
content/uploads/2012/06/Proses_Transpirasi_Pada_Tanaman_Bab_IX_b.pdf ( 9
Desember 2012