2. MENGENAL ISO PADA KAMERA
Fotografi dibangun dari tiga komponen exposure, yaitu: Aperture, Shutter Speed
dan Sensitifitas/ISO.
Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap
cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhadap
cahaya.
3.
4. Memahami Aperture
Istilah depth of field (DOF) merupakan salah satu dasar yang harus dipahami ketika
kita belajar fotografi. Depth of field selalu berkaitan dengan aperture (bukaan
lensa) atau sering juga disebut dengan diafragma. Salah satu kelebihan kamera
dslr (digital single lens reflex) adalah adanya fitur yang memungkinkan untuk
mengatur seberapa besar bukaan lensa secara leluasa.
Aperture bekerja seperti pupil mata, saat cahaya terang pupil mata mengecil,
sebaliknya saat cahaya gelap pupil mata membesar. Demikian pula aperture atau
diafragma pada kamera. Saat kita menekan tombol shutter, lubang di depan sensor
kamera kita akan membuka. nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa
besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah
cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
5.
6. Memahami Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth
of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat
dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF
yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang
tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan
f/11 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas.
Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin,
misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
Lensa juga berpengaruh terhadap seberapa sempit dan lebar DOF, misalnya lensa
telephoto (dengan focal length yang panjang) dan lensa makro memiliki DOF yang
lebih sempit daripada lensa lebar (wide angle). Konsep foto yang dihasilkan
Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait
dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan
membutuhkannya.
7.
8.
9. SHUTTER SPEED DAN PENERAPANNYA DALAM FOTOGRAFI
Shutter speed atau sering disebut dengan kecepatan rana merupakan salah
satu dari 3 fungsi dasar pencahayaan pada kamera. Aperture/bukaan,
kecepatan film/ISO, dan shutter speed / kecepatan rana bekerja sama dalam
menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor/film dan
bagaimana cahaya tersebut direkam. Lebih mudahnya, shutter speed adalah
waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini
kembali ke posisi semula.
Shutter speed mengatur lama waktunya diafragma/rana terbuka. Dengan kata
lain mengatur lama waktunya sensor digital atau film terkena cahaya.
Shutter speed diukur dalam detik dan settingnya adalah kelipatan 2. Misalnya
sebagai berikut : 1/2000 detik (sangat cepat), 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125,
1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4 dan 8 detik (sangat lambat). Bahkan
kamera modern sekarang shutter speed ada yang sangat lambat sampai 30
detik dan ada juga fitur bulb yaitu rana akan terbuka terus sesuai kemauan
kita (membuka dan menutup secara manual).