2. KAMERA
• Kamera merupakan suatu alat untuk membentuk dan merekam
suatu bayangan potret pada lembaran film.
• Kamera terdiri dari :
Lensa
(Elemen Optik)Film
(Elemen Kimiawi)
Bodi Kamera
(Elemen Mekanik)
3. LENSA
• Lensa adalah pintu masuk cahaya pada kamera.
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya
pada film.
4. • Pada lensa terdapat diafragma yang dapat
membesar dan mengecil. Fungsinya adalah
untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk.
Dalam bahasa fotografi disebut Aperture atau
disingkat “f/(f-number)”. Semakin kecil angka f-
nya, semakin lebar bukaan difragmanya.
5. Depth-of-field (DOF)
• Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa
jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field
(DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek
foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai
obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus.
Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti
hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang
tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
6. • Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan
setting aperture yang kecil, misalkan f-22
(makin kecil aperture makin luas jarak fokus)
7. • Sementara untuk mendapat DOF yang sempit,
gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/5.6
8. Focal Length
• Focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal
(sensor di kamera digital atau film di kamera lama)
dimana foto anda terbentuk, untuk lebih gampangnya
lihat diagram dibawah:
9. • Focal length dinyatakan dalam besaran
milimeter. Contoh: 50mm, 100mm, 18-55mm.
• Makin panjang focal length, makin sempit
sapuannya. Lensa dengan focal length pendek
dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa
wide angle. Lensa dengan focal length panjang
bisanya disebut sebagai lensa tele.
10.
11. FILM
• Film dibuat dari bahan plastik dan dilapisi emulsi garam
perak halida supaya peka menangkap cahaya. Film yang
digunakan untuk foto hitam putih menggunakan satu
lapis senyawa garam perak halida. Sedangkan
penggunaan foto berwarna menggunakan minimal 3
lapis.
• Ketika film terpapar cahaya, maka bagian film yang
terkena cahaya akan terbakar dan hangus, sedangkan
bagian lainnya tidak.
12. • Hasil dari penangkapan film adalah sebuah klise /
negatif yaitu lembaran hitam. Kemudian film dicetak
pada kertas foto. Proses pencetakan atau pencucian
dilakukan pada ruang gelap, kenapa? Karena cahaya
dapat merusak hasil film yang rentan terbakar. Berikut
adalah contoh klise yang saat ini sudah hampir tidak
dipakai lagi.
13. Film Speed dan ASA/ISO
• Film Speed adalah ukuran sensitivitas film. Semakin rendah sensitivitas
foto, maka semakin sedikit cahaya yang ditangkap. Ini membutuhkan
pencahayaan yang banyak dan lama. Semakin tinggi sensitivitas sebuah
film, maka semakin sedikit dan singkat pencahayaan yang dibutuhkan.
• Skala Film Speed ISO
Standard ini dikenal sebagai ISO 5800:1987 yang menetukan skala untuk
mengukur Film Speed. Contohnya: ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 1600,
dst.
14. Konsep Pencahayaan (Exposure)
• Elemen dari teknik pencahayaan adalah:
▫ Shutter speed
▫ Aperture
▫ Film Speed (ISO)
Teknik pencahayaan berfungsi untuk mendapatkan gambar dengan
tingkat pencahayaan yang baik.
Shutter speed berfungsi untuk mengatur lamanya cahaya masuk
kedalam kamera.
Aperture adalah pengaturan banyaknya cahaya yang masuk
melewati difragma.
ISO adalah mengatur sensitivitas film terhadap cahaya yang masuk.
16. Rule of Thirds
• Dalam dunia fotografi, Rule of third atau aturan 1/3 bagian adalah
petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3 bagian
dalam foto agar lebih enak dilihat.
17. • Contoh gambar yang asli dan setelah menggunakan prinsip Rule Of
Thirds.