2. I. DEFENISI (PPDGJ III)
St keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap, yang terutama
ditandai oleh adanya hendaya keterampilan
selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada semua tingkat inteligensia
yaitu kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
3. II. ETIOLOGI
Kesalahan dalam morfogenesis dari
SSP
Perubahan dalam lingkungan biologis
intrinsik
Pengaruh ekstrinsik (hipoksia, trauma,
keracunan, dsb)
5. IV. KRITERIA DIAGNOSTIK (PPDGJ - III)
A. RM. RINGAN
IQ 50 – 60
Pemahaman dan penggunaan
bahasa cenderung terlambat pada
berbagai tingkat dan masalah
kemampuan bicara dan
mengganggu kemandiriannya.
Etiologi organik hanya dapat
diidentifikasi pada sebagian kecil
penderita.
Keadaan lain yang menyertai :
autisme, gangguan
perkembangan lain, epilepsi,
gangguan tingkah laku atau
disabilitas fisik dapat ditemukan
6. IQ 35 – 49
Umumnya ada profil / kesenjangan dari
kemampuan (visio spasial, bahasa,
interaksi sosial)
Etiologi organik dapat diidentifikasi pada
kebanyakan kasus
Epilepsi, disabilitas neurologi dan fisik
lazim ditemukan
B. RM. SEDANG
7. IQ biasanya berada dalam rentang 20 sampai 34.
Pada umumnya mirip dengan retardasi mental
sedang dalam hal :
- Gambaran klinis
- Terdapatnya etiologi organik, dan
- Kondisi yang menyertainya
- Tingkat prestasi yang rendah
Kebanyakan penyandang retardasi mental berat
menderita gangguan motorik yang mencolok atau
defisit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya
kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang
bermakna secara klinis dari susunan saraf pusat.
C. RM. BERAT
8. IQ biasanya di bawah 20.
Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, paling banter
mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan
sederhana.
Keterampilan visio spasial yang paling dasar dan sederhana
tentang memilih dan mencocokkan mungkin dapat dicapainya,
dan dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita
mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah
tangga.
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar
kasus.
Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat
yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya
daya lihat dan daya dengar. Sering ada gangguan
perkembangan pervasif dalam bentuk sangat berat khususnya
autisme yang tidak khas (atypical autism), terutama pada
penderita yang dapat bergerak.
D. RM. SANGAT BERAT
9. V. DIAGNOSIS BANDING
Gangguan belajar
Gangguan komunikasi
Gangguan perkembangan pervasif
Demensia
10. VI. PENATALAKSANAAN
Pendekatan etiologi
Terapi untuk gangguan fisik dan mental
yang menyertai RM
Pendidikan yang sesuai dengan
rehabilitasi