Dokumen tersebut membahas tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) yang merupakan zat yang dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan kecanduan. Dokumen tersebut menjelaskan tingkat pemakaian NAPZA, jenis NAPZA berdasarkan proses pembuatannya dan efeknya, serta dampak penyalahgunaan NAPZA secara fisik, psikis, dan sosial.
2. NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah
bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan
mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya
karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA. Istilah NAPZA umumnya
digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkan
pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan
sosial. NAPZA sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat
yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, dan pikiran.
NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.
Istilah ini sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan
aparat penegak hukum yang sebetulnya mempunyai makna yang
sama dengan NAPZA.
3. TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA
Pemakaian coba-coba (experimental use) –> tujuannya ingin mencoba,untuk
memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian pemakai berhenti pada tahap ini, dan sebagian
lain berlanjut pada tahap lebih berat.
Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational use) –> tujuannya untuk bersenang-
senang pada saat rekreasi atau santai dan area terpengaruh lingkungan social atau
pergaulan. Sebagian pemakai tetap bertahan pada tahap ini.
Pemakaian Situasional (situasional use) –> pemakaian pada saat mengalami
keadaan tertentu seperti ketegangan, kesedihan, kekecewaan, dan sebagainnya,
dengan maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut.
Penyalahgunaan (abuse) –> suatu pola penggunaan yang bersifat patologik/klinis
(menyimpang), ditandai oleh intoksikasi sepanjang hari dan tak mampu
mengurangi atau menghentikannya. Berusaha berulang kali mengendalikan, terus
menggunakan walaupun sakit fisiknya kambuh. Keadaan ini akan menimbulkan
gangguan fungsional atau okupasional yang ditandai oleh : tugas dan relasi dalam
keluarga tak terpenuhi dengan baik, perilaku agresif dan tak wajar, hubungan
dengan kawan terganggu, sering bolos sekolah atau kerja, melanggar hukum atau
kriminal dan tak mampu berfungsi secara efektif.
Ketergantungan (dependence use) : yaitu telah terjadi toleransi dan gejala putus zat,
bila pemakaian NAPZA dihentikan atau dikurangi dosisnya. Agar tidak berlanjut
pada tingkatyang lebih berat (ketergantungan), maka sebaiknya tingkat-tingkat
pemakaian tersebut memerlukan perhatian dan kewaspadaan keluarga dan
masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan pada keluarga dan masyarakat.
4. Berdasarkan proses pembuatannya dibagi ke dalam 3 Golongan :
Alami yaitu jenis atau zat yang diambil langsung dari alam
tanpa adanya proses fermentasi atau produksi mslnya : Ganja,
Mescaline, Psilocybin, Kafein, Opium.
Semi Sintesis yaitu jenis zat/obat yang diproses sedemikian
rupa melalui proses fermentasi misalnya : Morfin, Heroin,
Kodein, Crack.
Sintesis yaitu jenis zat yang dikembangkan untuk keperluan
medis yang juga untuk menghilangkan rasa sakit misal;nya :
petidin, metadon, dipipanon, dekstropropokasifen.
5. Menurut efek yang ditimbulkan dibagi dalam 3 golongan :
Depresan adalah zat atau jenis obat yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini dapat
membuat pemakai merasa tenang bahkan tertitur atau tak
sadarkan diri misalnya opioda, opium atau putau , morfin,
heroin, kodein opiat sintesis.
Stimulan adalah zat atau obat yang dapat merangsang fungsi
tubuh dan meningkatkan gairah kerja serta kesadaran misalnya
: kafein, kokain, nikotin amfetamin atau sabu-sabu.
Halusinogen zat atau obat yang menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan dan fikiran misalnya : Ganja,
Jamur Masrum Mescaline, psilocybin, LSD.
16. Pengguna napza terbagi dalam 3 tingkatan :
o User yaitu seseorang yang menggunakan napza
sesekali
o Abuser yaitu seseorang yang menggunakan napza
karena alasan tertentu.
o Addict yaitu seseorang yang menggunakan napza atas
dasar kebutuhan artinya jika tidak dipenuhi maka akan
timbul efek secara fisik maupun psikis.
17. Dampak penyalahgunaan Napza
Jasmaniah
Gangguan pada sistem syaraf; kejang-
kejang,halusinasi,gangguan kesadaran,kerusakan syaraf
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah; imfeksi
akut jantung gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan
Gangguan pada paru-paru; penekanan fungsi
pernafasan, pengerasan jaringan paru2
Gangguan pada hemopeotik gastrointestinal, penurunan
fungsi sistem reproduksi,gagal ginjal,gangguan pada
otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV-AIDS
18. Kejiwaan
Intoksitasi (keracunan) gejala dimana seseorang telah
merasakan efek penggunaan narkobanya (Mabuk)
Toleransi istilah yang digunakan untuk menunjukkan
kebutuhan zat seseorang yang lebih banyak untuk
memperoleh efek yang sama setelah pemakaian berulang.
Withdrawal Syndrome (gejala Putus Zat) biasa dikenal
oleh pecandu dengan sebutan sakau gejala ini akan hilang
jika menggunakan
depedensi (ketergantungan) keadaan dimana seseorang
selalu membutuhkan zat tertentu (Kecanduan )
19. Dampak Sosial
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa
prosentase kriminalitas yang terjadi lebih besar di
timbulkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif yang
dapat meningkatkan perilaku agresif seseorang baik fisik
maupun psikis.