Media sekolah terdiri dari berbagai bentuk seperti majalah dinding, majalah, tabloid, dan new media. Majalah dinding dan buletin merupakan media yang paling sederhana dan murah dalam pembuatannya, sedangkan majalah dan new media membutuhkan dukungan teknologi dan biaya lebih besar. Semua bentuk media sekolah bertujuan sebagai sarana komunikasi, edukasi, dan hiburan bagi siswa, guru, dan karyawan sekolah.
4. Isi media sekolah adalah :
berita hasil liputan seputar kegiatan
sekolah, kabar siswa dan guru,
pengetahuan praktis bidang
pendidikan pengajaran, profil siswa
dan guru yang berprestasi, pengetahuan
populer serta artikel pembinaan budi
pekerti dan moral spiritual
5. Selain narasi berita dalam MS biasa
diperkuat oleh foto dan ilustrasi yang
menarik dan sesuai. Dengan kemasan
seperti ini, diharapkan MS berfungsi
sebagai sarana komunikasi, edukasi dan
rekreasi yang menarik, sehat dan kreatif
bagi siswa bahkan alumni sekolah dan para
pemangku wewenang
7. Siswa adalah sasaran utama dari media
sekolah. Kebutuhan umum siswa yaitu
sukses belajar dan penguasaan umum
materi, berperilaku luhur dan bermental
positif, menjadi isi pokok dari berita yang
dibuat dan dimuat di media sekolah. Berita
kegiatan seputar sekolah, siswa
berprestasi, kiat kiat belajar dan lain-lain
diarahkan untuk merangsang siswa jadi
lebih maju.
8. Guru adalah sasaran sekunder media
sekolah. Guru adalah narasumber pokok
proses pembelajaran. Diluar pembelajaran
formal, guru dapat menambahkan berbagai
kiat dan informasi melalui media sekolah
sehingga siswa lebih faham dan memiliki
informasi tambahan yang berguna.
Sementara karyawan sekolah adalah juga
keluarga besar dari suatu sekolah yang tidak
bisa dilupakan perannya. Profil karyawan
teladan dapat dijadikan contoh yang baik bagi
siswa
9. C. Bentuk-bentuk media sekolah
1. Newsletter
2. Majalah
3. Tabloid
4. Majalah Dinding
5. New Media
10. 1. Newsletter
Newsletter umumnya menggunakan
kertas HVS atau kertas yang berkualitas
baik. Ukuran kertas yang digunakan
biasanya A4 atau sedikit lebih kecil. Jumlah
halaman berkisar antara 4-12 atau lebih.
Newsletter bisa dijilid atau tidak
dijilid, lebih mudah dan cepat diproduksi
dengan biaya yang lebih murah
11. Tulisan yang dimuat dalam newsletter
biasanya lebih pendek. Kalimat yang
digunakan lebih ringkas dan langsung ke
pokok masalah. Sampul depan newsletter
menampilkan nama media, tanggal terbit
dan nomor edisi, juga memuat daftar isi dan
satu tulisan lengkap. Kebanyakan newsletter
tidak memuat foto dan halamannya dibagi
menjadi 2-3 kolom
13. 2. Majalah
Majalah biasa menggunakan kertas HVS
atau kertas koran dengan fullcolour dengan
ukuran A4 atau sedikit lebih besar. Sampul
majalah biasa menggunakan kertas yang lebih
tebal dan lebih baik dari kertas didalamnya
agar penampilannya lebih menarik, serius dan
dijilid dengan baik sehingga cocok untuk
didokumentasikan.
14. Untuk media sekolah biasanya halaman
berkisar sekitar 16-24 atau lebih, memuat
tulisan lebih banyak dan lebih panjang dan
dibagi atas 2-4 kolom.
3. Tabloid
Tabloid kebanyakan menggunakan kertas
koran. Ukuran kertas yang digunakan sekitar
setengah kali ukuran kertas koran (tabloid
berukuran 29cm x 38cm ).
15. Sampul tabloid umumnya juga
menggunakan jenis kertas yang sama
dengan jenis yang digunakan pada
halaman dalam. Tampilan tabloid tampak
lebih populer. Bisa dicetak dua warna atau
lebih. Penataan perwajahan tabloid
merupakan perpaduan antara desain yang
ditetapkan pada majalah dan surat kabar.
Halaman tabloid biasanya terbagi atas 3-5
kolom.
16. Tabloid umumnya tidak dijilid. Jadi, satu
edisi dapat dibaca bersama-sama oleh
beberapa orang, masing-masing satu
lembar terpisah. Untuk media
sekolah, jumlah halaman tabloid yang
biasa digunakan sekitar 8-16 halaman.
.
18. 4. Majalah Dinding
Majalah dinding (Mading, Koran
Dinding,) merupakan paling murah dan
sederhana bagi MS.
Modalnya cuma papan (board) atau
tembok berukuran standart (2m x 1,5
m), atau lebih kecil, lalu tempelkan
kertas gambar atau manila polos atau
berwarna.
19. Karya-karya ditulis atau diketik di
kertas HVS ukuran standart, atau
sesukanya, lalu ditempelkan ke
background papan atau tembok
menggunakan “teknologi” lem. Hiasan
penyedap tampilan mading atau
kording dapat bersifat manual dan
“sistem tempel” sesuai keperluan.
20. 5. New Media
Kehadiran jaringan teknologi dan
komunikasi pada akhir abad ke-20 telah
melahirkan jenis media yang disebut
new media atau media baru. Secara
sederhana new media ialah media yang
terbentuk dari interaksi manusia dengan
komputer dan internet secara khususnya.
21. Termasuk didalamnya web, blog, online
social network, online forum, dsb yang
menggunakan komputer sebagai
medianya. New media dapat
memberikan akses konten dimana
pun dan kapan pun, bersifat
digital, interaktif, memberikan
kesempatan kepada siapa pun untuk
berpartisipasi
secara kreatif maupun kolektif.
22. Sifat penting dari new media adalah :
1. Bersifat real time, dapat menyajikan
informasi up to date atau terkini
2. Dianggap lebih demorkatis dan
independen baik dalam pembuatan,
penerbitan, distribusi, maupun dalam
hal konsumsi konten yang tersedia.
23. 3. Relatif lebih “Merdeka” dalam
menyampaikan informasi karena tidak
terkungkung oleh kepentingan penguasa
(pemerintah/politik maupun ekonomi).
4. Pembaca bebas menikmati konten yang
disediakan dengan privasi tinggi.
Karena bentuk datanya digital, media
baru ini sangat mendukung dalam
pencarian data dan informasi secara lebih
cepat dan mudah.
24. Dengan search engine kita dapat
menentukan informasi apa pun walau
hanya menggunakan satu kata kunci.
Media konvensional mengharuskan
kita menggunakan teknik pengarsipan
yang rumit. Dari segi bentuk dan
penampilan new media juga punya
banyak kelebihan.
25. Selalu tampil penuh warna (full
color), animasi maupun vidio
adalah fitur yang selalu
mendukung konten new media.
Ini tentu bertolak belakang
dengan konten media tradisional
yang cenderung statis.
27. MERANCANG PENERBITAN
SEKOLAH
Media yang lazim dan dengan biaya
murah bisa ditemukan dalam bentuk
tertulis. Setidaknya ada 3 macam media
yang digunakan sebagai penyampai
informasi, yakni majalah
dinding, buletin, dan majalah sekolah.
28. A. Majalah Dinding
Pernah membuat majalah dinding?
Majalah dinding yang memang
menempel di dinding adalah salah satu
bentuk kegiatan jurnalistik. Media ini
boleh jadi bentuk kegiatan jurnalistik
yang paling sederhana. Pembuatannya
tidak terlalu rumit dengan materi yang
juga sangat terbatas.
29. Biasanya, media ini kita temukan di
sekolah, mesjid, atau pun kampus perguruan
tinggi. majalah dinding yang baik haruslah
Sebuah
memenuhi standar. Dalam berbagai kegiatan
lomba majalah dinding (biasa disingkat
mading), tingkat standarisasi inilah yang
menjadi acuan.
30. Pada waktu mesin ketik atau
komputerisasi belum semarak
sekarang, majalah dinding dikerjakan
dengan menggunakan bentuk tulisan
tangan. Para penulis yang bentuk
tulisannya bagus menjadi penulis
andalan dalam pengerjaan mading
31. Akan tetapi, kalau dalam ajang lomba ada
yang mengatakan bahwa sebuah majalah
dinding harus menggunakan tulisan
tangan, maka pemikiran seperti itu harus
dibuang jauh-jauh. Majalah dinding sebagai
sarana komunikasi harus bisa mengikuti
perkembangan teknologi, termasuk tidak
diharamkannya penulisan majalah dinding
dengan sistem komputerisasi.
32. Sebagaimana halnya surat
kabar, majalah dinding perlu ditata agar
terlihat menarik. Penulisan dengan
menggunakan kolom-kolom seperti
surat kabar memungkinkan akan lebih
menarik ketimbang menulisnya tanpa
kolom. Untuk berikutnya juga ditata
penempatan dari bagian-bagiannya.
33. Bagian-bagian Majalah Dinding
Sebelum penataan bagian-
bagiannya, terlebih dahulu kita lihat dulu
bagian-bagian (isi) sebuah majalah
dinding, khususnya yang diterbitkan di
sekolah.
Bagian-bagian itu secara lengkap adalah
sebagai berikut:
1. Nama majalah dinding
34. 2. Karya sastra (cerpen, puisi, pantun )
3. Artikel, tips, dsb
4. Opini
5. Kartun, karikatur, ilustrasi
35. Peralatan/bahan harus disediakan sejak awal
dan disimpan rapi. Dalam hal ini termasuk
terbitan-terbitan yang sudah
dihasilkan, harus diarsipkan secara rapi.
Peralatan/bahan yang diperlukan dalam
membuat majalah dinding adalah sebagai
berikut :
1. Tempat/box penempatan majalah
dinding
2. Kotak karya, untuk menaruh karya para
siswa yang ingin dimuat di majalah
dinding
36. 3. Kertas landasan, biasanya manila putih atau
berwarna, dengan ukuran 110 X 80 cm. Bisa
pula menggunakan kertas asturo.
4. Kertas HVS (sebaiknya berwarna, bisa pula
menggunakan kertas asturo)
5. Spidol ukuran besar dan ukuran biasa
6. Pensil dan penghapus
7. Lem
8. Gunting, pisau cutter
37. 9. Penggaris panjang dan pendek
10. Komputer dengan tinta warna
redaksional.
Sebuah majalah dinding akan berjalan
lancar apabila mempunyai awak redaksi
yang benar-benar menyukai kegiatan tulis-
menulis. Disamping peran pembina dalam
menyemangati dan membimbing para
siswa amat penting.
39. B. Majalah Sekolah
Membuat majalah sekolah gampang-
gampang mudah. Yang dibutuhkan di sini
adalah keseriusan dan dukungan finansial
dari sekolah. Untuk majalah sekolah yang
sederhana, sampul (cover) bisa
menggunakan hasil sablonan, sedangkan isi
dalamnya bisa difotokopi. Namun bila
menggunakan bentuk yang lebih luks, bisa
menggunakan percetakan/offset.
42. Namun untuk ini dibutuhkan biaya
yang lebih mahal.Isi dari majalah tidak
berbeda jauh dengan majalah dinding.
Selain itu juga diperlukan redaksional.
Khusus untuk majalah (dan buletin)
diperlukan editor yang lebih teliti dan
bisa diambilkan dari Bapak/Ibu
guru, karena beredar di luar sekolah.
43. Secara umum redaksional meliputi:
1. Pimpinan Umum (biasanya kepala
sekolah)
2. Pembina/Penanggung Jawab
(biasanya guru yang mengenal seluk-
beluk jurnalistik)
3. Pimpinan redaksi
4. Wakil Pimpinan redaksi
5. Sekretaris redaksi
6. Redaksi
44. 7. Reporter
8. Penata Letak.
Berikut penjelasan tugas masing-masingnya
(di luar pimpinan umum dan pembina):
Pimpinan Redaksi
Bertanggung jawab terhadap kerja suatu
penerbitan. Melakukan koordinasi dalam
perencanaan penerbitan majalah dinding.
45. Melakukan konsolidasi dengan pembina
tentang kebutuhan dan kesulitan dalam
penerbitan. Mengatasi dan mencari
pemecahan masalah yang dialami tim
redaksi. Memimpin rapat redaksi.
Wakil Pimpinan Redaksi
Menggantikan tugas pimpinan redaksi
apabila berhalangan. Membantu pimpinan
redaksi dalam pengecekan kelengkapan
penerbitan.
46. Sekretaris Redaksi
Mengelola administrasi keredaksian (surat-
menyurat, honorarium, biaya operasional
redaksi)memeriksa kesiapan redaksi,
mempertanggungjawabkan administrasi
kepada pimpinan redaksi.
Reporter/Redaksi
Melakukan reportase (peliputan) sesuai
dengan kebijakan redaksi. Membuat tulisan
dari liputan dan diselesaikan sesuai dengan
tenggat (deadline) terbit.
47. Mempertanggungjawabkan hasil kerja
kepada pimpinan redaksi.
Penata Letak
Merencanakan tata letak visual teks dan
gambar media. Menata letak teks dan
gambar sesuai dengan kebijakan redaksi.
Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya
pada pimpinan redaksi.
48. Selain bagian-bagian dari suatu
redaksional seperti yang dikemukakan
di atas, masih ada bagian-bagian lain
yang bisa disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dari media
bersangkutan, misalnya
fotografer, ilustrator, distributor (untuk
majalah sekolah) dan sebagainya.
49. C. Buletin
Membuat buletin juga membutuhkan
keahlian dalam merancang bentuknya.
Buletin bentuk media tulis yang biasa
dibawa dan dibaca di tempat yang kita suka.
Hal ini berbeda dengan majalah dinding
yang menempel di dinding. Munculnya
teknologi komputer mempermudah dalam
merancang bentuknya. Beberapa program
seperti microsoft word dan coreldraw bisa
dimanfaatkan
50. Isi buletin hampir sama dengan
majalah dinding. Selain itu nama buletin
dan redaksionalnya perlu dicantumkan.
Apabila menggunakan microsoft
word, gunakan bentuk tulisan columns
atau yang lain dan pinggirnya diberi
hiasan bingkai
52. STRUKTUR PENGELOLAAN
MEDIA SEKOLAH
Penasehat
Pemimpin Umun
Pemimpin Redaksi
Sekretaris
Redaksi
Design Keuangan
Redaktur Distribusi
Pracetak
Reporter
53. ALUR PEMBUATAN MEDIA
JURNALISTIK SEKOLAH
Perencanaan Pengumpulan Penyiapan Produksi Pencetakan
Bahan Bahan
Isi Wawancara Penulisan Setting Sirkulasi
Desain
Biaya Observasi Editing Lay out
Sarana
Waktu Riset Rewriting Make up
Personel Dokumen
Cetak Photo
Pemotretan
Evaluasi
( Pembaca )
54. ALUR WAKTU KERJA
JURNALISTIK SEKOLAH
Perencanaan Pengumpulan Penyiapan Produksi & Sirkulasi
Bahan Bahan Pencetakan
Evaluasi
( Pembaca )
Waktu
6 hari 6 hari 6 hari 3 hari 1 hari
55. Evaluasi
Evaluasi dan penilaian ini dapat meliputi enam
unsur pokok :
1. Isi
2. Tampilan
3. Pengelolaan / management
4. Jumlah cetak
5. Distribusi
6. Usulan untuk penerbitan edisi berikutnya
Sesuai lingkupnya media sekolah merupakan sarana komunikasi, edukasi dan hiburan bagi siswa, guru dan karyawan sekolah
Guru
Tulisan yang dimuat dalam newsletter biasanya lebih pendek. Kalimat yang digunakan lebih ringkas dan langsung ke pokok masalah. Sampul depan newsletter menampilkan nama media, tanggal terbit dan nomor edisi, juga memuat daftar isi dan satu tulisan lengkap. Kebanyakan newsletter tidak memuat foto dan halamannya dibagi menjadi 2-3 kolom
2. Majalah Majalah biasa menggunakan kertas HVS atau kertas koran dengan fullcolour dengan ukuran A4 atau sedikit lebih besar. Sampul majalah biasa menggunakan kertas yang lebih tebal dan lebih baik dari kertas didalamnya agar penampilannya lebih menarik, serius dan dijilid dengan baik sehingga cocok untuk didokumentasikan. Untuk media sekolah biasanya halaman berkisar sekitar 16-24 atau lebih, memuat tulisan lebih banyak dan lebih panjang dan dibagi atas 2-4 kolom
Sampul tabloid umumnya juga menggunakan jenis kertas yang sama dengan jenis yang digunakan pada halaman dalam
Tabloid umumnya tidak dijilid. Jadi, satu edisi dapat dibaca bersama-sama oleh beberapa orang, masing-masing satu lembar terpisah.
Modalnya cuma papan (board) atau tembok berukuran standart (2m x 1,5 m), atau lebih kecil, lalu tempelkan kertas gambar atau manila polos atau berwarna.
Modalnya Cuma papan board atau tembok berukuran standart (2m x 1,5 m), atau lebih kecil, lalu tempelkan kertas gambar atau manila polos atau berwarna.
5. New Media Kehadiran jaringan teknologi informasi dan komunikasi pada akhir abad ke-20 telah melahirkan jenis media yang disebut new media atau media baru.
New media dapat memberikan akses ke konten dimana pun dan kapanpun, bersifat digital, interaktif, memberikan kesempatan pada siapapun untuk berpartisipasi secara kreatif dan kolektif.
2. Dianggap lebih demorkatis dan independen baik dalam pembuatan, penerbitan, distribusi maupun dalam hal konsumsi konten yang tersedia.
Karena bentuk datanya digital, media baru ini sangat mendukung dalam pencarian data dan informasi secara lebih cepat dan mudah.
Selalu tampil penuh warna (full color), animasi maupun vidio adalah fitur yang selalu mendukung konten new media. Ini tentu bertolak belakang dengan konten media tradisional yang cenderung statis