Dokumen tersebut membahas tentang dua penguasa Kerajaan Mughal yaitu Shahjahan dan cucunya Aurangzeb. Shahjahan dikenal membangun monumen megah seperti Taj Mahal dan memperluas kota Delhi. Namun pemerintahannya diakhir oleh kelaparan dan penyakit. Aurangzeb memperluas wilayah kerajaan meski menghadapi perlawanan dari bangsa Maratha, tetapi pada akhir hayatnya kekuasaan Mughal mulai melemah
2. Sjahjahan
Sjahjahan adalah anak dari Sultan Tahangir yang
merupakan penguasa di daerah Arga, yang
kemudian menggantikan posisi Sultan Tahangir.
Pada tahun pertama pemerintahan Sultan Sjahjahan
timbul perang dengan Khan Jahan Lodi, Sultan
Afghanistan dan pada tahun kedua dengan bangsa
Rajput. Akan tetapi, dengan tangan kerasnya
bahaya yang mengancam itu dapat dihindarkan.
3. Setelah semua bahaya berhasil dihindarkan, Sultan
Sjahjahan memuaskan hasrat kemewahannya dan
membuat singasana atau kursi tahta kerajaan yang
dinamai “KURSI MERAK”. Namun pembuatan singgasana
ini menambah beban rakyat yang jatuh miskin, pada tahun
1739, seratus tahun kemudian singgasana itu dirampas dan
diangkut oleh Sultan Nadir Shah dari Iran dan membuat
keadaan rakyat semakin memburuk. Muncul bencana
kelaparan disertai penyakit kolera. Abdul Hamid dalam
kitabnya “Padshah Nama” melukiskan keadaan yang
amat buruk dengan hati yang terharu.
4. Walaupun pada masa pemerintahan Sultan Sjahjahan mengalami
kekacauan, kemisikinan, dan kesengsaraan namu tidak dapat dibantah bahwa
Shahjahan berjasa besar bagi kerajaan Moghul, terutama dalam lapangan
kebudayaan. Kemasyhurannya sampai terberita di Eropa. Ciptaan-ciptaan
kebudayaan dari masa pemerintahannya nampak pada gedung-gedung, istana-
istana dan masjid-masjid yang disuruh didirikan oleh sultan itu. Sampai
sekarang gedung-gedung itu tak ada tandingannya. Kota Delhi diperluasnya
dengan bagian yang memakai namanya sampai sekarang yaitu
Shahjahanabad. Diantara bangun-bangunan yang indah-indah dan masyhur
diseluruh dunia kita sebut Taj Mahal dekat Agra, makam permaisuri Sultan
Shahjahan. Permaisuri itu ialah anak Azaf Khan, seorang menteri Sultan
Jahangir. Namanya Arjunand, Bano Begam, kemudian diganti dengan Muntaz
Mahal ( artinya “mutiara istana”) dan wafat ditahun 1631 di Deccan waktu
Sultan berperang disana.
5.
6.
7. Aungrazeb
Setelah Shah Jahan wafat akibat sakit dan
penderitaan,Aurangzeb yang memiliki nama
lengkap Abdul Muzzafar Muhiuddin Muhammad
Aurangzeb Bahadur Alamgir akhirnya
menggantikan posisi ayanhnya itu pada tahun
1653. Aurangzeb dikenal sebagai pribadi yang
sederhana. Dari beberapa literature raja ke- 6
Mughal ini taat beragaman dan kerap menolak
menggunakan uang negara dalam kehidupan
pribadinya.
8. Aurangzeb mencapai kemenangan yang gemilang,
sekarang kerajaannya sudah memperoleh bentuk
yang terluas sejak pemerintahan Sultan Akbar bangsa
Maratha saja yang tidak bisa ditaklukkan dan
memberi perlawanan terus-menerus. Aurangzeb pada
masa itu sudah berusia tinggi dan tidak sanggup lagi
menjalankan pimpinan yang tepat. Setelah wafatnya
Aurangzeb kerajaan itu mundur dan dengan cepat
menamui keruntuhannya.