SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
LAMPIRAN I
                                       PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
                                       REPUBLIK INDONESIA
                                       NOMOR 03 TAHUN 2013
                                       TENTANG
                                       AUDIT LINGKUNGAN HIDUP


                USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BERISIKO TINGGI

Kriteria penetapan usaha dan/atau kegiatan berisiko tinggi yang diwajibkan
melakukan audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala:
1. jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak
     yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup;
2.   hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala harus dapat
     dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pengelolaan lingkungan bagi
     penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang diberikan perintah audit
     lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala;
3.   Audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala dikecualikan bagi
     kegiatan infrastruktur kecuali pembangunan bendungan/waduk.

Berikut adalah daftar jenis usaha dan/atau kegiatan yang diwajibkan
melakukan audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala:

1.   Bidang Perindustrian
                                                 Periode audit
            Jenis Usaha dan/atau      Skala/
      No.                                         lingkungan              Alasan ilmiah
                   Kegiatan           Besaran
                                                 hidup berkala
       a.   Industri semen (yang     Semua      3 tahun sekali   1)   Dalam keadaan darurat,
            dibuat melalui           besaran                          ada risiko dan dampak
            produksi klinker) yang                                    yang      luas      akibat
            menerima limbah B3                                        terlepasnya     parameter
            bukan dari kegiatan                                       dioksin dan furan
            sendiri sebagai bahan
            baku dan/atau bahan                                  2)   pada saat audit wajib
            bakar pada proses                                         dilakukan   pemantauan
            klinker                                                   POHCs (Principle Organic
                                                                      Hazardous Compounds)

       b.   Industri Petrokimia:     Semua      3 tahun sekali   Dalam keadaan darurat, ada
            1) Industri Aromatik     besaran                     risiko dan dampak yang luas
               (benzena, toluena,                                akibat terlepasnya berbagai
               xylena)                                           bahan kimia dan senyawa
                                                                 turunan            hidrokarbon
            2) Industri Normal                                   (benzena,            propilena,
               Parafin (alkil                                    butadiena, toluena, xylena,
               benzena)                                          etil benzena, dan lain-lain).

            3) Pusat Olefin
               (etilena, propilena
               dan olefin C4)

            4) Industri Gas
               Sintetik (metanol,
               alkohol oxo, asam
               format, asam
               asetat, amonia dan
               pupuk)

            5) Industri asetilena
               (1,4 butandiol,
               asam akrilat)



                                                                                               1
Periode audit
             Jenis Usaha dan/atau    Skala/
      No.                                        lingkungan              Alasan ilmiah
                    Kegiatan         Besaran
                                                hidup berkala
       c.    Industri bahan aktif   Semua      3 tahun sekali   1)   Berisiko           terjadi
             pestisida              besaran                          kecelakaan      dan/atau
                                                                     keadaan darurat yang
                                                                     menimbulkan      dampak
                                                                     yang besar dan luas
                                                                     terhadap       kesehatan
                                                                     manusia dan lingkungan
                                                                     hidup, karena sifat dasar
                                                                     bahannya           adalah
                                                                     beracun.

                                                                2)   Limbah yang dihasilkan
                                                                     berpotensi mempengaruhi
                                                                     struktur tanah.

       d.    Industri amunisi dan   Semua      2 tahun sekali   1)   Berpotensi menimbulkan
             bahan peledak          besaran                          limbah cair dan padat.

                                                                2)   Berisiko terjadinya
                                                                     ledakan saat
                                                                     penyimpanan amunisi.



2.   Bidang Pekerjaan Umum
                                                Periode audit
             Jenis Usaha dan/atau    Skala/
      No.                                        lingkungan              Alasan ilmiah
                    Kegiatan         Besaran
                                                hidup berkala
       a.    Pengoperasian                     5 tahun sekali   Memiliki risiko yang tinggi
             Bendungan/ Waduk                                   dalam hal potensi kegagalan
             atau Jenis Tampungan                               bendungan      yang   dapat
             Air lainnya:                                       menimbulkan dampak yang
                                                                luas    dan     besar  bagi
                                                                masyarakat yang luas.
             1) Tinggi, atau        > 15 m
             2) Luas genangan       200 ha




3.   Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
                                                Periode audit
             Jenis Usaha dan/atau    Skala/
       No.                                       lingkungan              Alasan ilmiah
                    Kegiatan         Besaran
                                                hidup berkala
       a.    Kegiatan pengolahan               5 tahun sekali   1)   Banyak    menggunakan
             minyak dan gas bumi:                                    bahan baku dan bahan
             1) Kilang Minyak                                        penunjang         yang
                                    > 10000                          termasuk dalam kategori
             2) Kilang LPG          BOPD                             B3
                                    > 50
             3) Kilang LNG          MMSCFD                      2)   Berpotensi menghasilkan
                                    > 550                            limbah gas, antara lain:
                                    MMSCFD                           VOC, SOx, NOx dan H2S
                                                                     yang              dapat
                                                                     mempengaruhi kualitas
                                                                     udara

                                                                3)   Berpotensi menyebabkan
                                                                     kontaminasi pada air
                                                                     tanah yang disebabkan
                                                                     oleh   kebocoran   dan
                                                                     tumpahan

                                                                4)   Berpotensi       dalam
                                                                     peningkatan gas rumah
                                                                     kaca (emisi CO2)



                                                                                              2
Periode audit
      Jenis Usaha dan/atau         Skala/
No.                                              lingkungan              Alasan ilmiah
             Kegiatan              Besaran
                                                hidup berkala
b.    Transmisi migas:                                           1)   Berpotensi       terjadi
      1) di darat, dengan                                             kecelakaan     dan/atau
          tekanan:                ≥ 16 bar     2 tahun sekali         keadaan darurat yang
          atau                                                        menimbulkan     dampak
          panjang:                ≥ 50 km                             yang besar dan luas
                                                                      terhadap      kesehatan
      2)   di laut, dengan                                            manusia dan lingkungan
           tekanan:               ≥ 16 bar     5 tahun sekali         hidup.
           atau
           panjang:               ≥ 100 km                       2)   Pengoperasian       pipa
                                                                      rawan           terhadap
                                                                      gangguan aktivitas lalu
                                                                      lintas kapal buang sauh
                                                                      atau penambangan pasir.

                                                                 3)   Tekanan operasi pipa
                                                                      cukup tinggi sehingga
                                                                      berbahaya       terhadap
                                                                      berbagai   aktivitas  di
                                                                      sekitar dan lingkungan
                                                                      hidup.

c.    Eksploitasi mineral         Semua        5 tahun sekali    Berpotensi terjadi kecelakaan
      berikut pengolahannya       besaran                        dan/atau keadaan darurat
      dengan melakukan                                           yang menimbulkan dampak
      penempatan tailing di                                      yang besar dan luas terhadap
      bawah laut (submarine                                      kesehatan     manusia     dan
      tailing disposal) atau di                                  lingkungan hidup.
      darat (tailing storage
      facility).
d.    Eksploitasi bahan           Semua        5 tahun sekali    Eksploitasi    bahan    galian
      galian radioaktif,          besaran                        radioaktif          berpotensi
      termasuk pengolahan,                                       menimbulkan       peningkatan
      penambangan dan                                            pemajanan bahan radioaktif
      pemurnian                                                  terhadap     manusia      dan
                                                                 lingkungan      hidup    yang
                                                                 dikenal sebagai TENORM
                                                                 (Technologically-Enhanced
                                                                 Natural Occuring Radioactive
                                                                 Material).

e.    Pembangkit Listrik                       5 tahun sekali    Berpotensi terjadi kecelakaan
      Tenaga Air (PLTA):                                         dan/atau keadaan darurat
      1) Tinggi bendung,          > 15 m                         yang menimbulkan dampak
         atau                                                    yang besar dan luas terhadap
      Luas genangan               200 ha                         kesehatan     manusia     dan
                                                                 lingkungan hidup.

f.    2)   Pengoperasian          1 x > 1000   10 tahun sekali   Berpotensi      menimbulkan
           Pembangkit Listrik     MW                             bahaya      atau      dampak
           Tenaga Uap                                            lingkungan akibat kegiatan
           (PLTU).                                               operasi berupa kegagalan
                                                                 pada      sistem       operasi
                                                                 pengendalian      pencemaran
                                                                 udara, generator, dan/atau
                                                                 TENORM        (Technologically-
                                                                 Enhanced Natural Occuring
                                                                 Radioactive Material) dari fly
                                                                 ash dan bottom ash.




                                                                                               3
4.   Bidang Pengembangan Nuklir

                                                       Periode audit
             Jenis Usaha dan/atau        Skala/
       No.                                              lingkungan                  Alasan ilmiah
                    Kegiatan             Besaran
                                                       hidup berkala
       a.    1Pengoperasian Reaktor     Daya ≥        1 tahun sekali        Reaktor dengan daya lebih
             .Daya (PLTN) atau          100 MWt                             besar dari 100 MWt termasuk
              reaktor nondaya                                               ke dalam kategori bahaya
                                                                            radiologi I, yaitu instalasi
                                                                            nuklir dengan potensi bahaya
                                                                            sangat besar yang dapat
                                                                            menghasilkan          lepasan
                                                                            radioaktif yang memberikan
                                                                            efek deterministik parah di
                                                                            luar tapak. Dengan demikian,
                                                                            PLTN     termasuk    kegiatan
                                                                            dengan risiko tinggi yang
                                                                            wajib audit lingkungan.

       b.    2
             Pengoperasian Reaktor      2MWt ≤ x      3 tahun sekali        Reaktor dengan daya lebih
             Daya (PLTN) atau           <100MWt                             dari atau sama dengan 2
             Reaktor Nondaya                                                MWt tetapi lebih kecil dari
                                                                            atau sama dengan 100 MWt
                                                                            termasuk ke dalam kategori
                                                                            bahaya radiologi II, yaitu
                                                                            instalasi    dengan     potensi
                                                                            bahaya yang menghasilkan
                                                                            lepasan radioaktif dengan
                                                                            dosis di atas       nilai yang
                                                                            diizinkan      tetapi     tidak
                                                                            memberikan                  efek
                                                                            deterministik parah di luar
                                                                            tapak. Instalasi jenis ini juga
                                                                            termasuk kegiatan dengan
                                                                            risiko tinggi, namun dampak
                                                                            yang dihasilkan tidak sebesar
                                                                            instalasi   dengan     kategori
                                                                            bahaya radiologi I. Dengan
                                                                            demikian, instalasi jenis ini
                                                                            termasuk kegiatan dengan
                                                                            risiko tinggi yang wajib audit
                                                                            lingkungan, namun dengan
                                                                            frekuensi audit lebih jarang
                                                                            dari frekuensi audit bagi
                                                                            instalasi   dengan     kategori
                                                                            bahaya radiologi I.



5.   Bidang Pengelolaan B3 dan Limbah B3
                                                   Periode audit
                 Jenis Usaha          Skala/
      No.                                           lingkungan                    Alasan ilmiah
              dan/atau Kegiatan       Besaran
                                                   hidup berkala
       a.    Kegiatan pengelolaan
             limbah B3 sebagai
             kegiatan utama:
             1) pengumpulan,        Semua          2 tahun sekali      1)   Kegiatan pengelolaan limbah
                pemanfaatan,        besaran                                 B3 berpotensi menimbulkan
                dan/atau                                                    dampak terhadap lingkungan
                pengolahan yang                                             dan     kesehatan,    karena
                terintegrasi dengan                                         substansi yang diolah adalah
                penimbunan                                                  limbah B3.
                limbah bahan
                berbahaya dan
                beracun (B3)
                                                                       2)   Pengelolaan limbah B3 yang
             2) penimbunan            Semua        2 tahun sekali           terintegrasi         dengan
                limbah bahan          besaran                               penimbunan     limbah    B3
                berbahaya dan                                               berpotensi     menimbulkan
                beracun (B3)                                                inter-reaksi antar berbagai



                                                                                                           4
Periode audit
               Jenis Usaha      Skala/
      No.                                  lingkungan           Alasan ilmiah
            dan/atau Kegiatan   Besaran
                                          hidup berkala
                                                          jenis limbah B3 (mudah
                                                          meledak, mudah terbakar,
                                                          bersifat  reaktif,  beracun,
                                                          menyebabkan           infeksi
                                                          dan/atau bersifat korosif)
                                                          sehingga      jika    terjadi
                                                          kecelakaan         dan/atau
                                                          keadaan              darurat
                                                          menimbulkan dampak yang
                                                          besar dan luas terhadap
                                                          kesehatan    manusia     dan
                                                          lingkungan hidup.




                                              MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
                                                REPUBLIK INDONESIA,

                                                            ttd

                                                  BALTHASAR KAMBUAYA

Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas,



Rosa Vivien Ratnawati




                                                                                          5

More Related Content

What's hot

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahaninfosanitasi
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiAbhy Taridala
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
forward & inverse modelling
forward & inverse modellingforward & inverse modelling
forward & inverse modellingEh Ujank
 
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHSPP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenSylvester Saragih
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisTugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisRendi Fahreza
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Ali Hasimi Pane
 

What's hot (20)

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahanPemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
Pemilihan alat angkat dan alat berat persampahan
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
forward & inverse modelling
forward & inverse modellingforward & inverse modelling
forward & inverse modelling
 
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHSPP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
PP No 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
current meter
current meter current meter
current meter
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah MekanisTugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
Tugas Besar Pemindahan Tanah Mekanis
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
 
Prakiraan dampak amdal
Prakiraan dampak amdalPrakiraan dampak amdal
Prakiraan dampak amdal
 

Similar to Lampiran I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH

Industri bab 7
Industri bab 7Industri bab 7
Industri bab 7febry777
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxCarissaGianika2
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITDoniHermawan11
 
Industri bab 7
Industri bab 7Industri bab 7
Industri bab 7febry777
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)noussevarenna
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxLindriFiamelda1
 
Pengenalan kepada kimia
Pengenalan kepada kimiaPengenalan kepada kimia
Pengenalan kepada kimiaCikgu Marzuqi
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPeople Power
 

Similar to Lampiran I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH (17)

Industri bab 7
Industri bab 7Industri bab 7
Industri bab 7
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
 
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWITPENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
PENCEMARAN LINGKUNGAN DISEBABKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT
 
Week 06.a adkl
Week 06.a   adklWeek 06.a   adkl
Week 06.a adkl
 
Ppt amdal nia
Ppt amdal niaPpt amdal nia
Ppt amdal nia
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Industri bab 7
Industri bab 7Industri bab 7
Industri bab 7
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
 
form MSDS
form MSDSform MSDS
form MSDS
 
2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt2_Perpem.ppt
2_Perpem.ppt
 
Pengenalan kepada kimia
Pengenalan kepada kimiaPengenalan kepada kimia
Pengenalan kepada kimia
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Pencemaran ~ kerusakan lingkungan
Pencemaran ~ kerusakan lingkunganPencemaran ~ kerusakan lingkungan
Pencemaran ~ kerusakan lingkungan
 

More from Dewi Hadiwinoto

Pergub jatim 52 2014 jo 72 2013 baku mutu air limbah industri
Pergub jatim 52 2014  jo 72 2013 baku mutu air limbah industriPergub jatim 52 2014  jo 72 2013 baku mutu air limbah industri
Pergub jatim 52 2014 jo 72 2013 baku mutu air limbah industriDewi Hadiwinoto
 
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LHLampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LHDewi Hadiwinoto
 
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LHLampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LHDewi Hadiwinoto
 
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LHLampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LHDewi Hadiwinoto
 
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lhPer menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lhDewi Hadiwinoto
 
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)Dewi Hadiwinoto
 
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplPergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplDewi Hadiwinoto
 
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Dewi Hadiwinoto
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkDewi Hadiwinoto
 
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkPermen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkDewi Hadiwinoto
 
Lampiran v permen 16 th 2012 sppl
Lampiran v permen 16 th 2012 spplLampiran v permen 16 th 2012 sppl
Lampiran v permen 16 th 2012 spplDewi Hadiwinoto
 
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl uplLampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl uplDewi Hadiwinoto
 
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012  rkl rplLampiran iii permen 16 th 2012  rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rplDewi Hadiwinoto
 
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalLampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalDewi Hadiwinoto
 
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDALLampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDALDewi Hadiwinoto
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupDewi Hadiwinoto
 

More from Dewi Hadiwinoto (17)

Pergub jatim 52 2014 jo 72 2013 baku mutu air limbah industri
Pergub jatim 52 2014  jo 72 2013 baku mutu air limbah industriPergub jatim 52 2014  jo 72 2013 baku mutu air limbah industri
Pergub jatim 52 2014 jo 72 2013 baku mutu air limbah industri
 
Resep kastengel
Resep kastengelResep kastengel
Resep kastengel
 
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LHLampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran V Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
 
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LHLampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
Lampiran III Permen 03 TAhun 2013 Audit LH
 
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LHLampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
Lampiran II Permen 03 Tahun 2013 Audit LH
 
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lhPer menlh 03 tahun 2013 audit lh
Per menlh 03 tahun 2013 audit lh
 
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)
Per gub pedoman keg wajib ukl upl 2011 (lampiran)
 
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl uplPergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
Pergub jatim 30 2011 jenis usaha yang wajib dilengkapi ukl upl
 
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
 
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkLampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Lampiran permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
 
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingkPermen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
Permen lh no 17 th 2012 keterlibatan masy dlm amdal dan izin lingk
 
Lampiran v permen 16 th 2012 sppl
Lampiran v permen 16 th 2012 spplLampiran v permen 16 th 2012 sppl
Lampiran v permen 16 th 2012 sppl
 
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl uplLampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
Lampiran iv permen 16 th 2012 ukl upl
 
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012  rkl rplLampiran iii permen 16 th 2012  rkl rpl
Lampiran iii permen 16 th 2012 rkl rpl
 
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalLampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
 
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDALLampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL
Lampiran I PerMen LH No 16 Tahun 2012 Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
 

Lampiran I Permen 03 Tahun 2013 Audit LH

  • 1. LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BERISIKO TINGGI Kriteria penetapan usaha dan/atau kegiatan berisiko tinggi yang diwajibkan melakukan audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala: 1. jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup; 2. hasil audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala harus dapat dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pengelolaan lingkungan bagi penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang diberikan perintah audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala; 3. Audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala dikecualikan bagi kegiatan infrastruktur kecuali pembangunan bendungan/waduk. Berikut adalah daftar jenis usaha dan/atau kegiatan yang diwajibkan melakukan audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala: 1. Bidang Perindustrian Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala a. Industri semen (yang Semua 3 tahun sekali 1) Dalam keadaan darurat, dibuat melalui besaran ada risiko dan dampak produksi klinker) yang yang luas akibat menerima limbah B3 terlepasnya parameter bukan dari kegiatan dioksin dan furan sendiri sebagai bahan baku dan/atau bahan 2) pada saat audit wajib bakar pada proses dilakukan pemantauan klinker POHCs (Principle Organic Hazardous Compounds) b. Industri Petrokimia: Semua 3 tahun sekali Dalam keadaan darurat, ada 1) Industri Aromatik besaran risiko dan dampak yang luas (benzena, toluena, akibat terlepasnya berbagai xylena) bahan kimia dan senyawa turunan hidrokarbon 2) Industri Normal (benzena, propilena, Parafin (alkil butadiena, toluena, xylena, benzena) etil benzena, dan lain-lain). 3) Pusat Olefin (etilena, propilena dan olefin C4) 4) Industri Gas Sintetik (metanol, alkohol oxo, asam format, asam asetat, amonia dan pupuk) 5) Industri asetilena (1,4 butandiol, asam akrilat) 1
  • 2. Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala c. Industri bahan aktif Semua 3 tahun sekali 1) Berisiko terjadi pestisida besaran kecelakaan dan/atau keadaan darurat yang menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup, karena sifat dasar bahannya adalah beracun. 2) Limbah yang dihasilkan berpotensi mempengaruhi struktur tanah. d. Industri amunisi dan Semua 2 tahun sekali 1) Berpotensi menimbulkan bahan peledak besaran limbah cair dan padat. 2) Berisiko terjadinya ledakan saat penyimpanan amunisi. 2. Bidang Pekerjaan Umum Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala a. Pengoperasian 5 tahun sekali Memiliki risiko yang tinggi Bendungan/ Waduk dalam hal potensi kegagalan atau Jenis Tampungan bendungan yang dapat Air lainnya: menimbulkan dampak yang luas dan besar bagi masyarakat yang luas. 1) Tinggi, atau > 15 m 2) Luas genangan 200 ha 3. Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala a. Kegiatan pengolahan 5 tahun sekali 1) Banyak menggunakan minyak dan gas bumi: bahan baku dan bahan 1) Kilang Minyak penunjang yang > 10000 termasuk dalam kategori 2) Kilang LPG BOPD B3 > 50 3) Kilang LNG MMSCFD 2) Berpotensi menghasilkan > 550 limbah gas, antara lain: MMSCFD VOC, SOx, NOx dan H2S yang dapat mempengaruhi kualitas udara 3) Berpotensi menyebabkan kontaminasi pada air tanah yang disebabkan oleh kebocoran dan tumpahan 4) Berpotensi dalam peningkatan gas rumah kaca (emisi CO2) 2
  • 3. Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala b. Transmisi migas: 1) Berpotensi terjadi 1) di darat, dengan kecelakaan dan/atau tekanan: ≥ 16 bar 2 tahun sekali keadaan darurat yang atau menimbulkan dampak panjang: ≥ 50 km yang besar dan luas terhadap kesehatan 2) di laut, dengan manusia dan lingkungan tekanan: ≥ 16 bar 5 tahun sekali hidup. atau panjang: ≥ 100 km 2) Pengoperasian pipa rawan terhadap gangguan aktivitas lalu lintas kapal buang sauh atau penambangan pasir. 3) Tekanan operasi pipa cukup tinggi sehingga berbahaya terhadap berbagai aktivitas di sekitar dan lingkungan hidup. c. Eksploitasi mineral Semua 5 tahun sekali Berpotensi terjadi kecelakaan berikut pengolahannya besaran dan/atau keadaan darurat dengan melakukan yang menimbulkan dampak penempatan tailing di yang besar dan luas terhadap bawah laut (submarine kesehatan manusia dan tailing disposal) atau di lingkungan hidup. darat (tailing storage facility). d. Eksploitasi bahan Semua 5 tahun sekali Eksploitasi bahan galian galian radioaktif, besaran radioaktif berpotensi termasuk pengolahan, menimbulkan peningkatan penambangan dan pemajanan bahan radioaktif pemurnian terhadap manusia dan lingkungan hidup yang dikenal sebagai TENORM (Technologically-Enhanced Natural Occuring Radioactive Material). e. Pembangkit Listrik 5 tahun sekali Berpotensi terjadi kecelakaan Tenaga Air (PLTA): dan/atau keadaan darurat 1) Tinggi bendung, > 15 m yang menimbulkan dampak atau yang besar dan luas terhadap Luas genangan 200 ha kesehatan manusia dan lingkungan hidup. f. 2) Pengoperasian 1 x > 1000 10 tahun sekali Berpotensi menimbulkan Pembangkit Listrik MW bahaya atau dampak Tenaga Uap lingkungan akibat kegiatan (PLTU). operasi berupa kegagalan pada sistem operasi pengendalian pencemaran udara, generator, dan/atau TENORM (Technologically- Enhanced Natural Occuring Radioactive Material) dari fly ash dan bottom ash. 3
  • 4. 4. Bidang Pengembangan Nuklir Periode audit Jenis Usaha dan/atau Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah Kegiatan Besaran hidup berkala a. 1Pengoperasian Reaktor Daya ≥ 1 tahun sekali Reaktor dengan daya lebih .Daya (PLTN) atau 100 MWt besar dari 100 MWt termasuk reaktor nondaya ke dalam kategori bahaya radiologi I, yaitu instalasi nuklir dengan potensi bahaya sangat besar yang dapat menghasilkan lepasan radioaktif yang memberikan efek deterministik parah di luar tapak. Dengan demikian, PLTN termasuk kegiatan dengan risiko tinggi yang wajib audit lingkungan. b. 2 Pengoperasian Reaktor 2MWt ≤ x 3 tahun sekali Reaktor dengan daya lebih Daya (PLTN) atau <100MWt dari atau sama dengan 2 Reaktor Nondaya MWt tetapi lebih kecil dari atau sama dengan 100 MWt termasuk ke dalam kategori bahaya radiologi II, yaitu instalasi dengan potensi bahaya yang menghasilkan lepasan radioaktif dengan dosis di atas nilai yang diizinkan tetapi tidak memberikan efek deterministik parah di luar tapak. Instalasi jenis ini juga termasuk kegiatan dengan risiko tinggi, namun dampak yang dihasilkan tidak sebesar instalasi dengan kategori bahaya radiologi I. Dengan demikian, instalasi jenis ini termasuk kegiatan dengan risiko tinggi yang wajib audit lingkungan, namun dengan frekuensi audit lebih jarang dari frekuensi audit bagi instalasi dengan kategori bahaya radiologi I. 5. Bidang Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Periode audit Jenis Usaha Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah dan/atau Kegiatan Besaran hidup berkala a. Kegiatan pengelolaan limbah B3 sebagai kegiatan utama: 1) pengumpulan, Semua 2 tahun sekali 1) Kegiatan pengelolaan limbah pemanfaatan, besaran B3 berpotensi menimbulkan dan/atau dampak terhadap lingkungan pengolahan yang dan kesehatan, karena terintegrasi dengan substansi yang diolah adalah penimbunan limbah B3. limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) 2) Pengelolaan limbah B3 yang 2) penimbunan Semua 2 tahun sekali terintegrasi dengan limbah bahan besaran penimbunan limbah B3 berbahaya dan berpotensi menimbulkan beracun (B3) inter-reaksi antar berbagai 4
  • 5. Periode audit Jenis Usaha Skala/ No. lingkungan Alasan ilmiah dan/atau Kegiatan Besaran hidup berkala jenis limbah B3 (mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan/atau bersifat korosif) sehingga jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas, Rosa Vivien Ratnawati 5