SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, akhirnya “Kismis” cetakan
pertama ini dapat penulis selesaikan, walaupun
sebelumnya kisah ini sudah pernah di terbitkan
dalam buku UNLIMITED, namun pada kisah dalam
buku ini ada sedikit perubahan dan penambahan
yang insyallah dapat diambil hikmahnya oleh para
pembaca budiman sekalian.
Hidup adalah sebuah pilihan, dimana ketika
kita memilih suatu keputusan, maka kita juga harus
siap untuk menghadapi setiap cobaan dan akibat
dari pilihan yang kita tentukan itu.
Hidup hanyalah sebuah panggung sandiwara
yang pemerannya adalah manusia-manusia dengan
beribu macam karakter. Siap ataupun tidak, kita
sudah bergabung dalam panggung sandiwara saat
ini.
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
3
Anda yang sedang menatap tulisan ini juga
sedang berada dalam bagian panggung sandiwara
kehidupan. Apakah anda merupakan tokoh yang
penting dalah panggung ini?? Hanya anda dan Allah
lah yang tau.
Semoga “Kismis” kali ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca sekalian. So, selamat membaca
dan salam ukhuwah islamiyah.
Penulis,
Farah As-saghirah
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
4
Ini adalah kisahku…..
MASA PENGEMBALA
Masih ingat di masa aku kecil duduk di kelas 3
SD N Mandisari yang terletak disebuah pinggiran
desa di daerah Temanggung Jawa Tengah.
“Teeng….. teeng…..” Bell sekolah berbunyi tanda
saatnya masuk kelas tepat pukul 07.00, aku duduk di
kursi paling depan barisan tengah.
Walaupun aku duduk dikursi paling depan,
namun aku bukanlah anak yang pandai, aku
termasuk golongan anak yang pas-pasan otaknya,
namun lumayan licik dibandingkan teman-teman
yang lain. Karena kelicikannya itulah mungkin
mengapa Allah sedikit menutup pemahamanku
dalam pelajaran. Walaupun ibuku selalu rajin
menyeretku ke masjid setiap solat 5 waktu dan
mengguyur air ke mukaku di setiap 1/3 malam.
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
5
Namun tetap saja aku termasuk anak yang pendiam,
misterius dan bandel.
Aku bangun jam 3 pagi, ketika binatang-
binatang ternak yang tidur di kandang samping
tempat tidurku masih terlelap. “Wikk Dewi!,
bangun… cepetan, keburu kamar mandi masjid penuh
antrian!” itulah kata-kata ibuku setiap hari, jika aku
malas beranjak dari kasur kapas kuno yang sudah
koyak dan bau di atas ranjangku, maka siap-siap saja
tangan ibu melayang di telingaku dan air wudhu ibu
diusapkan ke wajahku.
Aku biasanya langsung beranjak kabur keluar
sambil bermalas-malasan berjalan gontai menuju ke
tempat pemandian umum di samping surau desa,
sekitar 50 meter dari rumahku, biasanya saat aku
sampai disana aku langsung mandi dan berebut
tempat pancuran air dengan ibu-ibu atau bahkan
nenek-nenek yang sedang sibuk mencuci, mandi,
atau hanya sekadar mengambil air wudhu. Setelah
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
6
selesai mandi, aku langsung pulang ke rumah
dengan membawa air seember kecil dalam keadaan
menggigil kedinginan seperti anak ayam habis
kecebur kolam.
Sesampainya dirumah, sudah ramai terdengar
bunyi minyak goreng yang mendidih menggoreng
kripik singkong untuk dijual ke teman-teman nanti
siang oleh aku dan ke-dua kakakku di sekolah, akan
tetapi aku disuruh ibuku langsung ke kamar untuk
solat tahajud dan belajar, tapi biasanya aku hanya
solat 2 rakaat kemudian membaca al-Qur’an dan
langsung ke dapur membantu ayah menghidupkan
api dengan kayu bakar.
Dan sebenarnya niatku tidak untuk membantu
ayah, tapi hanya untuk makan jagung bakar dan
menghangatkan badan yang kedinginan karena
musim di daerahku memang selalu musim dingin.
Jam 4.30 azan subuh berkumandang, aku bersiap-
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
7
siap untuk pergi ke surau untuk menunaikan sholat
jamaah.
Setelah itu biasanya aku langsung keluar dan
menuju ke kandang ternak yang terletak disamping
kamarku, 1,2,3 dan seterusnya menghitung jumlah
telur bebek yang ada di setiap ujung semak-semak
jerami kandang, ternyata tak hanya telur bebek yang
ku temukan disini, tapi ada juga telur ayam
kampung, ayam kalkun dan telur angsa.
Karena ayahku pecinta binatang ternak, maka
jangan heran kalau dalam satu kandang ukuran 2x3
meter itu berisi berbagai hewan ternak seperti
mentok, angsa, bebek, ayam kampung, ayam
mutiara, ayam kalkun, ayam cemani, ayam kate,
ayam hutan, burung merpati dll. Semuanya gabung
menjadi satu, serasa kebun binatang jika masuk
kedalam kandang yang hanya disekat pagar dari
anyaman bambu itu.
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
8
Yang paling aku benci diantara hewan ternak
ayahku adalah ayam kalkun, karena setiap hari ketika
aku akan berangkat sekolah, binatang itu selalu
mengejarku sampai ujung halaman rumahku yang
lebarnya hampir setengah dari lapangan sepak bola.
Huh, merupakan olahragaku setiap hari lari-lari
dikejar ayam kalkun. Biasanya ayah dan ibu hanya
tersenyum melihat ulah segerombolan kalkun jantan
mengejarku. Bahkan kejadian ini berlanjut sampai
aku lulus SMA. Dan setelah itu tidak karena aku
harus pergi ke Jakarta untuk kuliah dan mengadu
nasib disana tentunya.
Tahun 2000 aku masih duduk di kelas 4 SD,
aku tidak naik kelas 5, sungguh suatu peristiwa yang
menegur hati pikiranku dan membuka lebar ke dua
mataku. Mungkin ini adalah teguran dari Allah,
karena aku sering berbohong kepada ke dua orang
tuaku, ya… aku sering menjual beras hasil panen
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
9
dan telur bebek ke warung tanpa izin dari ayah
ataupun ibu.
Uang itu biasanya untuk jajan dan untuk
mentraktir teman-teman sebayaku, uang jajan yang
aku dapat tidaklah cukup memuaskanku, sehinga
aku nekat seperti itu. Pernah aku kepergok ibu saat
aku menjual beras, ibu langsung mengomeliku dan
menghukumku. Masih untung beliau belum
mengutukku. Sejak Saat itulah aku tobat dan tidak
akan mengulangi lagi perbuatanku yang sangat hina
dan memalukan itu. Astaghfirullah…
Alhamdulillah, kejadian itu membuatku jera
dan sepertinya Allah menunjukakkan kasih sayang-
Nya kepadaku, setelah aku tidak naik kelas 4, aku
selalu belajar sungguh-sungguh dan selalu rajin
beribadah walaupun tidak diperintahkan oleh ibu.
Th 2001 aku naik kelas 5 dengan rangking 2 di
kelas.,. Subhanallah.,. aku sangat puas saat itu,.,
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
10
ibuku juga sangat senang dan akhirnya beliau
membelikan sepeda ontel kepadaku sebagai
hadiahnya. Betapa girangnya hatiku saat itu karena
di kampungku masih jarang ada anak seumuranku
yang mempunyai sepeda ontel. Aku semakin rajin
membantu ke dua orang tuaku. Jadwal sehari-hari
pun aku catat dan aku temple di tembok anyaman
bambu kamarku. Ya., rumahku masih seperti gubuk
disawah, lantainya dari tanah dan temboknya dari
anyaman bambu tua. Tapi kondisi seperti itu tidak
membuat ketiga kakakku dan aku down., justru itu
semua selalu memotivasi belajar dan semangat
berusaha dan beribadah.
Jadwal harianku setelah sekolah adalah ngaji
di surau desa yang jaraknya sekitar 2km dari rumah.
Setelah itu biasanya aku langsung pulang dan
menuju ke kandang belakang rumah. Di kandang itu
sudah terdengar suara bebek mengewek ribut
karena lapar. Aku buka pintu kandang dan keluarlah
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
11
10 ekor bebek coklat betina dan 1 ekor bebek hitam
jantan. Mereka sudah tau kemana mau di
gembalakan.
Aku hanya mengikutinya dari belakang dengan
membawa sebuah tongkat dari bambu sepanjang
satu meter, setinggi pundakku yang kerdil waktu itu.
Setelah berjalan 2 km menelusuri jalan setapak
desa dan melewati sawah-sawah hijau nan sejuk,
sampailah aku dan bebek-bebek gembalaanku di
sungai. Aku langsung duduk mengecek dan
menghitung jumlah bebek. Takutnya ada yang
nyasar atau hilang dimakan “grangangan”.
Setelah itu aku duduk dan sibuk membaca
buku, jika sudah jenuh biasanya aku pergi mencari
buah-buahan yang dapat dimakan disekitar sungai.
Tentunya aku harus hati-hati melihat tempat-tempat
yang rawan dengan hewan pacet dan lintah, pernah
suatu ketika aku mengembala bebek di musim hujan,
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
12
dan tak jarang aku mendapat 1-3 ekor pacet atau
lintah nempel di tangan dan kakiku. Huh.,. suatu hal
yang sangat aku benci sampai sekarang.
Setelah para bebek sudah puas mencari
makan, mereka naik ke pinggir sungai dan
membersihkan bulu-bulunya yang basah sambil
berjemur dibawah terik matahari yang sudah di ufuk
barat. Nah, kemudian aku langsung menggiring
mereka untuk pulang.
Di setiap perjalanan pulang biasanya banyak
orang kampung yang menyapa atau hanya senyum.
Tapi tak jarang juga aku berpapasan dengan teman-
teman sekelasku yang hanya tersenyum sinis
mengejekku dengan kata-kata yang tak asing lagi di
telingaku. “Si Tomboy lah, Si Pendek lah, Si Kerdil
lah, atau Si Cengeng…” ya, julukan itu aku dapat
karena aku memang tomboy, pendek dan cengeng,
tapi aku tak peduli dengan olokan mereka, toh itu
juga tak berpengaruh pada nilai pahala dan
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
13
kedudukanku disisi Allah, karena Allah hanya
menghisab setiap perbuatan manusia, bukan fisiknya
yang di mintai pertanggung jawaban.
Nah, setelah sampai dirumah aku selalu
disambut oleh ibuku dengan senyuman dan
makanan yang lezat, nasi liwet dan tahu tempe
bacem, itulah kesukaanku di sore hari.
Subhanallah… sungguh nikmat rasanya, bismillah,
nyam.. nyammm…
Tahun 2002 aku lulus SD kemudian aku
melanjutkan ke MTsN Model Parakan, sebuah
sekolah setingkat SMP yang merupakan sekolah
unggulan di kotaku, di sana aku mempunyai banyak
teman dan pengalaman baru, aku lebih aktif
berorganisasi dan membaca buku di perpustakaan
sekolah, bahkan hampir disetiap istirahat pertama
aku selalu berada di perpustakaan. Itulah yang
membuatku menjadi cukup dikenal sebagai anak
yang aktif dan lumayan berprestasi.
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
14
Para guru sering membandingkan aku dengan
ke tiga kakakku yang dulu juga pernah sekolah disini.
Mereka sering bilang “ Kakakmu Nur hamid itu
anaknya aktif, sopan tapi pas-pasan, sedangkan kamu
wik, lumayan aktif, dan pinter tapi kalian sama dalam
hal berjualan kripik singkong disekolah” begitulah
para guru sering bercanda dan berkomentar. Yang
jelas aku harus berbeda dan lebih baik dari ke tiga
kakakku suatu hari nanti.
Tahun 2005 aku lulus dari MTsN Model
Parakan dengan nilai yang lumayan membuat aku
dan keluargaku senang. Aku melanjutkan ke SMA N 1
Parakan, sebuah sekolah yang tak jauh dari
rumahku, sekolah ini dulu pernah menjadi impian
kakakku Nur Hamid, tapi karena nilai ujian kakakku
pas-pasan, jadi tidak bisa masuk ke sekolah ini. Di
sekolah ini aku tidak mempunyai prestasi kecuali
hanya juara ke-2 karate tingkat kabupaten, hmm..
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
15
walaupun tubuhku kecil seperti ini, namun aku bisa
mengalahkan lawan dengan baik. Ciaaaaattt…..
MENJADI PETANI
Di saat duduk di SMA inilah aku belajar
mengenal pekerjaan untuk mencari uang sendiri, aku
mulai di percaya oleh ayahku untuk mengelola
sepetak sawah warisan dari kakek, sawah berukuran
10x30 meter itu adalah sawah satu-satunya harta
milik kami, biasanya ayah mencari tambahan untuk
kehidupan sehari-hari dengan buruh (kerja) ke
sawah orang lain. Sedangkan ibuku sering membuat
keripik singkong untuk dijual kami di sekolah.
Aku mengelola sawah tersebut dengan
menanaminya dengan tanaman sayuran seperti
cabe, tomat, kol, jagung, dan ketimun. Biasanya aku
mengolah sawah tersebut pada hari libur dan
setelah pulang sekolah, dan setiap kali panen, aku
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
16
selalu menjualnya ke tengkulak yang berada di ujung
desa. Terkadang tengkulak membeli hasil sawah
kami dengan harga sangat murah, aku masih ingat
ketika menjual sekarung cabe rawit dan dua karung
ketimun hanya di hargai 25ribu rupiah, hmm hanya
cukup untuk membayar SPP bulananku di SMA.
Tahun 2008 aku lulus SMA, dengan nilai pas-
pasan. Aku bingung hendak melanjutkan kemana,
pertama yang aku pikirkan adalah mendaftar ke
STAN Jakarta, dengan modal nilai rata-rata 7,5
(ngepas banget dech) aku mendaftarkan diri ke STAN
yang membuka cabang pendaftaran di Jogjakarta,
bersama ayah dan kak Nur Hamid aku mendaftar
dan ujian di Jogjakarta, dari puluhan ribu yang
mendaftar akan diambil hanya beberapa ratus saja,
sungguh sebuah pertandingan yang menguras otak,
saat pengumuman tiba aku sudah tinggal di Jakarta
dan sedang kuliah di sebuah universitas swasta, aku
kuliah di sana hanya untuk jaga-jaga jika tidak masuk
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
17
STAN, dan ternyata memang benar, aku tidak
diterima di STAN, sungguh membuat hatiku dan
kedua orang tuaku sedih. Walaupun begitu aku
tetap semangat kuliah di Jakarta, karena inilah satu-
satunya jalanku menuju sukses. Yaitu tetap optimis
dan semangat dimanapun dan apapun keadaanya.
DROP OUT
Selama dua tahun aku kuliah mengambil
diploma di universitas swasta ini, banyak sekali
cobaan dan ujian aku lewati. Di kampus aku
termasuk anak yang paling aktif berorganisasi,
terutama BEM dan LDK. Namun demikian prestasi
belajarku menurun drastis, mungkin karena aku
terlalu aktif berorganisasi dan fokus mencari biaya
tambahan untuk kuliah dan kehidupan sehari-hari.
Saat itu aku hanya mendapat kiriman dari kakakku
250ribu/bulan. Jadi aku harus mencari tambahan
kesana kemari dengan cara berjualan donat keliling
asrama mahasiswa dan berjualan pulsa. Tak jarang
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
18
banyak teman yang menghutang dan kabur tidak
membayar. Huft…itu hanyalah bagian dari secuil
cobaan yang aku hadapi.
Namun demikian untuk menutupi usaha
kecilku yang pontang-panting ini, aku juga menjadi
sales alat-alat rumah tangga, karena hutangku makin
banyak waktu itu sampai mencapai lima juta, aku
pun nekat menjadi surveyor di JICA, saat itulah aku
sering bolos kuliah dan gagal dalam ujian.
Dan yang paling pahit aku alami adalah di
keluarkan dari kampus karena jumlah absen melebihi
batas, sungguh ironis dan pahit aku rasakan,
walaupun demikian aku tidak pantang mundur dan
putus asa, karena setelah itu aku melanjutkan kuliah
S1 di universitas lain, untungnya dekan universitas itu
teman baikku, jadi beliau bisa membantuku di
kampus yang baru. Wahh…ada nepotisme nya nih..
astaghfirullah…
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
19
Setelah aku menjadi surveyor, kemudian aku
menjadi supervisor, disinilah aku bisa melunasi
hutang-hutangku yang menumpuk. Alhamdulillah…
TERSENYUMLAH
Setelah itu aku banting setir menjadi guru TPA
di Depok agar lebih ringan, jadi aktifitasku saat itu
adalah kuliah, dakwah, dan bekerja di depok. Selesai
S1 aku bekerja di sebuah yayasan yang cukup
berkembang, aku menjadi kepala bagian student
center, namun aku hanya bertahan 3 bulan, dan
pindah ke sebuah perusahaan yang berkecimpung
dalam produksi barang edukasi, jabatanku adalah
manager public relation, selama lima bulan aku
bekerja di perusahaan ini, karena tidak ada
kebebasan dalam berdakwah dan ibadah,
membuatku mengundurkan diri.
Dan pada akhirnya aku bekerja di sebuah
sekolah menengah atas (SMA) swasta di Jakarta
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
20
selatan sampai tahun 2012, dan posisiku saat itu
adalah asisten eksekutif direktur. Selain itu
aktifitasku saat itu sambil mengambil kuliah S2 di
sebuah universitas swasta di Jakarta.
Setelah selesai menyelesaikan S2, aku
langsung pulang ke kampung halaman, dan aku
tidak lupa untuk terus meneruskan perjuanganku
menjadi seorang pendakwah sekaligus seorang
dosen di universitas di daerahku.
Begitulah cerita hidupku dan keluargaku.
Namun demikian aku belumlah sesukses kakakku
sekarang yang sudah menjadi seorang polisi lalu
lintas di Semarang, dan kakakku yang perempuan
telah menjadi guru PNS di MTs tempat dulu dia
sekolah waktu remaja.
Mereka berdua telah berhasil membuat
bahagia ayah dan ibu dengan mengantarkannya
pergi haji ke baitullah, memperbaiki rumah yang
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
21
tadinya dari anyaman bambu menjadi tembok beton
tingkat dua, memperluas tanah yang tadinya 10x20
meter menjadi satu hektar, mengganti kendaraan
kami yang tadinya hanya sebuah gerobak kayu dan
sepeda ontel, dengan mobil dan sepeda motor.
Ya, semua ini tidak akan bisa terjadi tanpa
Rahmat dan Hidayah dari Allah swt. Dan tentunya
doa, ridho dan bimbingan dari seorang ibu yang
sangat menyayangi kami semua. Begitu pula kami
sangat menyayangi ibu. Karena beliaulah yang
mendidik kami mulai dari menjadi seorang
pengembala bebek sampai menjadi manager, polisi
dan guru. Terimakasih Allah, Engkau telah
memberiku banyak kenikmatan yang tiada tara.
Hingga kami sekeluarga dapat tersenyum merasakan
indahnya kehidupan dengan karunia-Mu.
Dan memanglah benar jika Allah SWT tidak
akan menguji seseorang dengan suatu ujian
melainkan ujian itu beratnya sesuai dengan
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
22
kemampuan yang dia miliki, dan jika sudah lulus dari
ujian tersebut, maka meningkatlah derajat manusia
itu di sisi Allah. Dengan meningkatnya keimanan dan
derajat itu pula maka ujian yang harus dia hadapi
akan semakin meningkat pula tingkat kesulitannya.
Jadi, sudah kah ujian yang kita dapatkan dan
kita hadapi selama ini lulus dengan baik??
Wallahu a’lam bissowab…
-------ii-------
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
23
“CATATANKU”
Hari/Tgl : __________
_________________
Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER
24

More Related Content

What's hot

Koleksi karangan murid galus tanpa warna
Koleksi karangan murid galus tanpa warnaKoleksi karangan murid galus tanpa warna
Koleksi karangan murid galus tanpa warnasitinourcheah
 
Koleksi karangan untuk Murid GaLus
Koleksi karangan untuk Murid GaLusKoleksi karangan untuk Murid GaLus
Koleksi karangan untuk Murid GaLusAmiruddin Abd Rahman
 
Koleksikarangan(murid galus)
Koleksikarangan(murid galus)Koleksikarangan(murid galus)
Koleksikarangan(murid galus)farizal32
 
Koleksikaranganutkmrdgalus
Koleksikaranganutkmrdgalus Koleksikaranganutkmrdgalus
Koleksikaranganutkmrdgalus Nurul Fatekah
 
Menyambung cerita
Menyambung ceritaMenyambung cerita
Menyambung ceritasairee
 
Komsas Tingkatan 2 PMR
Komsas Tingkatan 2 PMRKomsas Tingkatan 2 PMR
Komsas Tingkatan 2 PMRroszelan majid
 
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)nuru86
 
Karangan berbentukk tindakan
Karangan berbentukk tindakanKarangan berbentukk tindakan
Karangan berbentukk tindakanBong Shuying
 
Soal usbn b. indonesia praktik k 2006
Soal usbn b. indonesia  praktik k 2006Soal usbn b. indonesia  praktik k 2006
Soal usbn b. indonesia praktik k 2006Agus Sugiyanto
 
Mungkin ini cerita pernah kamu dengar
Mungkin ini cerita pernah kamu dengarMungkin ini cerita pernah kamu dengar
Mungkin ini cerita pernah kamu dengarObelisk Aegis
 
Sinopsis buku si dul anak betawi
Sinopsis buku si dul anak betawiSinopsis buku si dul anak betawi
Sinopsis buku si dul anak betawijannatulfiaandini
 

What's hot (18)

Koleksi karangan murid galus tanpa warna
Koleksi karangan murid galus tanpa warnaKoleksi karangan murid galus tanpa warna
Koleksi karangan murid galus tanpa warna
 
Koleksi karangan untuk Murid GaLus
Koleksi karangan untuk Murid GaLusKoleksi karangan untuk Murid GaLus
Koleksi karangan untuk Murid GaLus
 
Karangan cerpen sendiri
Karangan cerpen sendiriKarangan cerpen sendiri
Karangan cerpen sendiri
 
Koleksikarangan(murid galus)
Koleksikarangan(murid galus)Koleksikarangan(murid galus)
Koleksikarangan(murid galus)
 
Koleksikaranganutkmrdgalus
Koleksikaranganutkmrdgalus Koleksikaranganutkmrdgalus
Koleksikaranganutkmrdgalus
 
Menyambung cerita
Menyambung ceritaMenyambung cerita
Menyambung cerita
 
Komsas Tingkatan 2 PMR
Komsas Tingkatan 2 PMRKomsas Tingkatan 2 PMR
Komsas Tingkatan 2 PMR
 
Resensi Novel Botchan
Resensi Novel BotchanResensi Novel Botchan
Resensi Novel Botchan
 
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)
Koleksikaranganmuridgalustanpawarna 170417023658(1)
 
Lifeline
LifelineLifeline
Lifeline
 
Karangan berbentukk tindakan
Karangan berbentukk tindakanKarangan berbentukk tindakan
Karangan berbentukk tindakan
 
Soal usbn b. indonesia praktik k 2006
Soal usbn b. indonesia  praktik k 2006Soal usbn b. indonesia  praktik k 2006
Soal usbn b. indonesia praktik k 2006
 
Mungkin ini cerita pernah kamu dengar
Mungkin ini cerita pernah kamu dengarMungkin ini cerita pernah kamu dengar
Mungkin ini cerita pernah kamu dengar
 
Latihan Kata Sendi Sek Rendah
Latihan Kata Sendi Sek RendahLatihan Kata Sendi Sek Rendah
Latihan Kata Sendi Sek Rendah
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Cinta pertama
Cinta pertamaCinta pertama
Cinta pertama
 
Kata Sendi Sekolah Rendah
Kata Sendi Sekolah RendahKata Sendi Sekolah Rendah
Kata Sendi Sekolah Rendah
 
Sinopsis buku si dul anak betawi
Sinopsis buku si dul anak betawiSinopsis buku si dul anak betawi
Sinopsis buku si dul anak betawi
 

Viewers also liked

Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørende
Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørendeHans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørende
Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørendePlastindustrien
 
Velocidades de-corte3
Velocidades de-corte3Velocidades de-corte3
Velocidades de-corte346138453
 
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes Recipe Point
 
Software juego matematico
Software juego matematicoSoftware juego matematico
Software juego matematicoDiana Blanco
 
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-møde
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-mødeUndervisningsdifferentiering - Gå-hjem-møde
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-mødeOle Ditlev Nielsen
 
SEO for Internet Merchants in Practice
SEO for Internet Merchants in PracticeSEO for Internet Merchants in Practice
SEO for Internet Merchants in Practiceprestamonster
 
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?Maria Jose Prieto Cobos
 
Hetal_Patel_Resume
Hetal_Patel_ResumeHetal_Patel_Resume
Hetal_Patel_ResumeHetal patel
 
Comelit EX-4875KCP Data Sheet
Comelit EX-4875KCP Data SheetComelit EX-4875KCP Data Sheet
Comelit EX-4875KCP Data SheetJMAC Supply
 

Viewers also liked (10)

Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørende
Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørendeHans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørende
Hans Henningsen: Adgangen til kvalificeret arbejdskraft er afgørende
 
Ingenieria empresarial
Ingenieria empresarialIngenieria empresarial
Ingenieria empresarial
 
Velocidades de-corte3
Velocidades de-corte3Velocidades de-corte3
Velocidades de-corte3
 
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes
Shepherd's Pie -Healthy food,recipes,Kids recipes,funny hot recipes
 
Software juego matematico
Software juego matematicoSoftware juego matematico
Software juego matematico
 
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-møde
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-mødeUndervisningsdifferentiering - Gå-hjem-møde
Undervisningsdifferentiering - Gå-hjem-møde
 
SEO for Internet Merchants in Practice
SEO for Internet Merchants in PracticeSEO for Internet Merchants in Practice
SEO for Internet Merchants in Practice
 
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?
IFTTT: ¿Qué es y para qué lo utilizo?
 
Hetal_Patel_Resume
Hetal_Patel_ResumeHetal_Patel_Resume
Hetal_Patel_Resume
 
Comelit EX-4875KCP Data Sheet
Comelit EX-4875KCP Data SheetComelit EX-4875KCP Data Sheet
Comelit EX-4875KCP Data Sheet
 

Similar to Dari Penggembala ke Manager

Antologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaAntologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaKampung Baca
 
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
Presentation1 ( cerpen , novel,  roman) Presentation1 ( cerpen , novel,  roman)
Presentation1 ( cerpen , novel, roman) Ardabellaviescha
 
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)Iwan Sumantri
 
zaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.doczaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.docZANNFF1
 
Berdiri diatas impian
Berdiri diatas impianBerdiri diatas impian
Berdiri diatas impianEdis Al Arshy
 
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H Santoso
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H SantosoNovel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H Santoso
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H SantosoDwi Hertyanto Santoso
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuHeni Handayani
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluAbdul Rahman Masruhim
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Izhan Nassuha
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Arvinoor Siregar SH MH
 
Kata Hubung
Kata HubungKata Hubung
Kata Hubunglnahrawi
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaReza Mahendra
 

Similar to Dari Penggembala ke Manager (20)

Antologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak DesaAntologi Karya Anak Desa
Antologi Karya Anak Desa
 
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
Presentation1 ( cerpen , novel,  roman) Presentation1 ( cerpen , novel,  roman)
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
 
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
 
zaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.doczaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.doc
 
Bahan bm th 4
Bahan bm th 4Bahan bm th 4
Bahan bm th 4
 
NOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.pptNOVEL ESTERRRR.ppt
NOVEL ESTERRRR.ppt
 
Berdiri diatas impian
Berdiri diatas impianBerdiri diatas impian
Berdiri diatas impian
 
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H Santoso
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H SantosoNovel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H Santoso
Novel - Citaku Berawal dari Pesantren by Dwi H Santoso
 
Cinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktuCinta datang tepat waktu
Cinta datang tepat waktu
 
Cerpen-Hal Tak Terduga
Cerpen-Hal Tak TerdugaCerpen-Hal Tak Terduga
Cerpen-Hal Tak Terduga
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
 
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
Penantian ibu saat 21 mei 2006 (iqbal latief)
 
Biografi alamsyah firdaus
Biografi alamsyah firdausBiografi alamsyah firdaus
Biografi alamsyah firdaus
 
8 kebohongan ibu
8 kebohongan ibu8 kebohongan ibu
8 kebohongan ibu
 
Kata Hubung
Kata HubungKata Hubung
Kata Hubung
 
Ibuku visioner
Ibuku visionerIbuku visioner
Ibuku visioner
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
 
Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 

Dari Penggembala ke Manager

  • 1.
  • 2. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya “Kismis” cetakan pertama ini dapat penulis selesaikan, walaupun sebelumnya kisah ini sudah pernah di terbitkan dalam buku UNLIMITED, namun pada kisah dalam buku ini ada sedikit perubahan dan penambahan yang insyallah dapat diambil hikmahnya oleh para pembaca budiman sekalian. Hidup adalah sebuah pilihan, dimana ketika kita memilih suatu keputusan, maka kita juga harus siap untuk menghadapi setiap cobaan dan akibat dari pilihan yang kita tentukan itu. Hidup hanyalah sebuah panggung sandiwara yang pemerannya adalah manusia-manusia dengan beribu macam karakter. Siap ataupun tidak, kita sudah bergabung dalam panggung sandiwara saat ini.
  • 3. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 3 Anda yang sedang menatap tulisan ini juga sedang berada dalam bagian panggung sandiwara kehidupan. Apakah anda merupakan tokoh yang penting dalah panggung ini?? Hanya anda dan Allah lah yang tau. Semoga “Kismis” kali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. So, selamat membaca dan salam ukhuwah islamiyah. Penulis, Farah As-saghirah
  • 4. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 4 Ini adalah kisahku….. MASA PENGEMBALA Masih ingat di masa aku kecil duduk di kelas 3 SD N Mandisari yang terletak disebuah pinggiran desa di daerah Temanggung Jawa Tengah. “Teeng….. teeng…..” Bell sekolah berbunyi tanda saatnya masuk kelas tepat pukul 07.00, aku duduk di kursi paling depan barisan tengah. Walaupun aku duduk dikursi paling depan, namun aku bukanlah anak yang pandai, aku termasuk golongan anak yang pas-pasan otaknya, namun lumayan licik dibandingkan teman-teman yang lain. Karena kelicikannya itulah mungkin mengapa Allah sedikit menutup pemahamanku dalam pelajaran. Walaupun ibuku selalu rajin menyeretku ke masjid setiap solat 5 waktu dan mengguyur air ke mukaku di setiap 1/3 malam.
  • 5. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 5 Namun tetap saja aku termasuk anak yang pendiam, misterius dan bandel. Aku bangun jam 3 pagi, ketika binatang- binatang ternak yang tidur di kandang samping tempat tidurku masih terlelap. “Wikk Dewi!, bangun… cepetan, keburu kamar mandi masjid penuh antrian!” itulah kata-kata ibuku setiap hari, jika aku malas beranjak dari kasur kapas kuno yang sudah koyak dan bau di atas ranjangku, maka siap-siap saja tangan ibu melayang di telingaku dan air wudhu ibu diusapkan ke wajahku. Aku biasanya langsung beranjak kabur keluar sambil bermalas-malasan berjalan gontai menuju ke tempat pemandian umum di samping surau desa, sekitar 50 meter dari rumahku, biasanya saat aku sampai disana aku langsung mandi dan berebut tempat pancuran air dengan ibu-ibu atau bahkan nenek-nenek yang sedang sibuk mencuci, mandi, atau hanya sekadar mengambil air wudhu. Setelah
  • 6. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 6 selesai mandi, aku langsung pulang ke rumah dengan membawa air seember kecil dalam keadaan menggigil kedinginan seperti anak ayam habis kecebur kolam. Sesampainya dirumah, sudah ramai terdengar bunyi minyak goreng yang mendidih menggoreng kripik singkong untuk dijual ke teman-teman nanti siang oleh aku dan ke-dua kakakku di sekolah, akan tetapi aku disuruh ibuku langsung ke kamar untuk solat tahajud dan belajar, tapi biasanya aku hanya solat 2 rakaat kemudian membaca al-Qur’an dan langsung ke dapur membantu ayah menghidupkan api dengan kayu bakar. Dan sebenarnya niatku tidak untuk membantu ayah, tapi hanya untuk makan jagung bakar dan menghangatkan badan yang kedinginan karena musim di daerahku memang selalu musim dingin. Jam 4.30 azan subuh berkumandang, aku bersiap-
  • 7. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 7 siap untuk pergi ke surau untuk menunaikan sholat jamaah. Setelah itu biasanya aku langsung keluar dan menuju ke kandang ternak yang terletak disamping kamarku, 1,2,3 dan seterusnya menghitung jumlah telur bebek yang ada di setiap ujung semak-semak jerami kandang, ternyata tak hanya telur bebek yang ku temukan disini, tapi ada juga telur ayam kampung, ayam kalkun dan telur angsa. Karena ayahku pecinta binatang ternak, maka jangan heran kalau dalam satu kandang ukuran 2x3 meter itu berisi berbagai hewan ternak seperti mentok, angsa, bebek, ayam kampung, ayam mutiara, ayam kalkun, ayam cemani, ayam kate, ayam hutan, burung merpati dll. Semuanya gabung menjadi satu, serasa kebun binatang jika masuk kedalam kandang yang hanya disekat pagar dari anyaman bambu itu.
  • 8. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 8 Yang paling aku benci diantara hewan ternak ayahku adalah ayam kalkun, karena setiap hari ketika aku akan berangkat sekolah, binatang itu selalu mengejarku sampai ujung halaman rumahku yang lebarnya hampir setengah dari lapangan sepak bola. Huh, merupakan olahragaku setiap hari lari-lari dikejar ayam kalkun. Biasanya ayah dan ibu hanya tersenyum melihat ulah segerombolan kalkun jantan mengejarku. Bahkan kejadian ini berlanjut sampai aku lulus SMA. Dan setelah itu tidak karena aku harus pergi ke Jakarta untuk kuliah dan mengadu nasib disana tentunya. Tahun 2000 aku masih duduk di kelas 4 SD, aku tidak naik kelas 5, sungguh suatu peristiwa yang menegur hati pikiranku dan membuka lebar ke dua mataku. Mungkin ini adalah teguran dari Allah, karena aku sering berbohong kepada ke dua orang tuaku, ya… aku sering menjual beras hasil panen
  • 9. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 9 dan telur bebek ke warung tanpa izin dari ayah ataupun ibu. Uang itu biasanya untuk jajan dan untuk mentraktir teman-teman sebayaku, uang jajan yang aku dapat tidaklah cukup memuaskanku, sehinga aku nekat seperti itu. Pernah aku kepergok ibu saat aku menjual beras, ibu langsung mengomeliku dan menghukumku. Masih untung beliau belum mengutukku. Sejak Saat itulah aku tobat dan tidak akan mengulangi lagi perbuatanku yang sangat hina dan memalukan itu. Astaghfirullah… Alhamdulillah, kejadian itu membuatku jera dan sepertinya Allah menunjukakkan kasih sayang- Nya kepadaku, setelah aku tidak naik kelas 4, aku selalu belajar sungguh-sungguh dan selalu rajin beribadah walaupun tidak diperintahkan oleh ibu. Th 2001 aku naik kelas 5 dengan rangking 2 di kelas.,. Subhanallah.,. aku sangat puas saat itu,.,
  • 10. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 10 ibuku juga sangat senang dan akhirnya beliau membelikan sepeda ontel kepadaku sebagai hadiahnya. Betapa girangnya hatiku saat itu karena di kampungku masih jarang ada anak seumuranku yang mempunyai sepeda ontel. Aku semakin rajin membantu ke dua orang tuaku. Jadwal sehari-hari pun aku catat dan aku temple di tembok anyaman bambu kamarku. Ya., rumahku masih seperti gubuk disawah, lantainya dari tanah dan temboknya dari anyaman bambu tua. Tapi kondisi seperti itu tidak membuat ketiga kakakku dan aku down., justru itu semua selalu memotivasi belajar dan semangat berusaha dan beribadah. Jadwal harianku setelah sekolah adalah ngaji di surau desa yang jaraknya sekitar 2km dari rumah. Setelah itu biasanya aku langsung pulang dan menuju ke kandang belakang rumah. Di kandang itu sudah terdengar suara bebek mengewek ribut karena lapar. Aku buka pintu kandang dan keluarlah
  • 11. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 11 10 ekor bebek coklat betina dan 1 ekor bebek hitam jantan. Mereka sudah tau kemana mau di gembalakan. Aku hanya mengikutinya dari belakang dengan membawa sebuah tongkat dari bambu sepanjang satu meter, setinggi pundakku yang kerdil waktu itu. Setelah berjalan 2 km menelusuri jalan setapak desa dan melewati sawah-sawah hijau nan sejuk, sampailah aku dan bebek-bebek gembalaanku di sungai. Aku langsung duduk mengecek dan menghitung jumlah bebek. Takutnya ada yang nyasar atau hilang dimakan “grangangan”. Setelah itu aku duduk dan sibuk membaca buku, jika sudah jenuh biasanya aku pergi mencari buah-buahan yang dapat dimakan disekitar sungai. Tentunya aku harus hati-hati melihat tempat-tempat yang rawan dengan hewan pacet dan lintah, pernah suatu ketika aku mengembala bebek di musim hujan,
  • 12. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 12 dan tak jarang aku mendapat 1-3 ekor pacet atau lintah nempel di tangan dan kakiku. Huh.,. suatu hal yang sangat aku benci sampai sekarang. Setelah para bebek sudah puas mencari makan, mereka naik ke pinggir sungai dan membersihkan bulu-bulunya yang basah sambil berjemur dibawah terik matahari yang sudah di ufuk barat. Nah, kemudian aku langsung menggiring mereka untuk pulang. Di setiap perjalanan pulang biasanya banyak orang kampung yang menyapa atau hanya senyum. Tapi tak jarang juga aku berpapasan dengan teman- teman sekelasku yang hanya tersenyum sinis mengejekku dengan kata-kata yang tak asing lagi di telingaku. “Si Tomboy lah, Si Pendek lah, Si Kerdil lah, atau Si Cengeng…” ya, julukan itu aku dapat karena aku memang tomboy, pendek dan cengeng, tapi aku tak peduli dengan olokan mereka, toh itu juga tak berpengaruh pada nilai pahala dan
  • 13. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 13 kedudukanku disisi Allah, karena Allah hanya menghisab setiap perbuatan manusia, bukan fisiknya yang di mintai pertanggung jawaban. Nah, setelah sampai dirumah aku selalu disambut oleh ibuku dengan senyuman dan makanan yang lezat, nasi liwet dan tahu tempe bacem, itulah kesukaanku di sore hari. Subhanallah… sungguh nikmat rasanya, bismillah, nyam.. nyammm… Tahun 2002 aku lulus SD kemudian aku melanjutkan ke MTsN Model Parakan, sebuah sekolah setingkat SMP yang merupakan sekolah unggulan di kotaku, di sana aku mempunyai banyak teman dan pengalaman baru, aku lebih aktif berorganisasi dan membaca buku di perpustakaan sekolah, bahkan hampir disetiap istirahat pertama aku selalu berada di perpustakaan. Itulah yang membuatku menjadi cukup dikenal sebagai anak yang aktif dan lumayan berprestasi.
  • 14. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 14 Para guru sering membandingkan aku dengan ke tiga kakakku yang dulu juga pernah sekolah disini. Mereka sering bilang “ Kakakmu Nur hamid itu anaknya aktif, sopan tapi pas-pasan, sedangkan kamu wik, lumayan aktif, dan pinter tapi kalian sama dalam hal berjualan kripik singkong disekolah” begitulah para guru sering bercanda dan berkomentar. Yang jelas aku harus berbeda dan lebih baik dari ke tiga kakakku suatu hari nanti. Tahun 2005 aku lulus dari MTsN Model Parakan dengan nilai yang lumayan membuat aku dan keluargaku senang. Aku melanjutkan ke SMA N 1 Parakan, sebuah sekolah yang tak jauh dari rumahku, sekolah ini dulu pernah menjadi impian kakakku Nur Hamid, tapi karena nilai ujian kakakku pas-pasan, jadi tidak bisa masuk ke sekolah ini. Di sekolah ini aku tidak mempunyai prestasi kecuali hanya juara ke-2 karate tingkat kabupaten, hmm..
  • 15. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 15 walaupun tubuhku kecil seperti ini, namun aku bisa mengalahkan lawan dengan baik. Ciaaaaattt….. MENJADI PETANI Di saat duduk di SMA inilah aku belajar mengenal pekerjaan untuk mencari uang sendiri, aku mulai di percaya oleh ayahku untuk mengelola sepetak sawah warisan dari kakek, sawah berukuran 10x30 meter itu adalah sawah satu-satunya harta milik kami, biasanya ayah mencari tambahan untuk kehidupan sehari-hari dengan buruh (kerja) ke sawah orang lain. Sedangkan ibuku sering membuat keripik singkong untuk dijual kami di sekolah. Aku mengelola sawah tersebut dengan menanaminya dengan tanaman sayuran seperti cabe, tomat, kol, jagung, dan ketimun. Biasanya aku mengolah sawah tersebut pada hari libur dan setelah pulang sekolah, dan setiap kali panen, aku
  • 16. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 16 selalu menjualnya ke tengkulak yang berada di ujung desa. Terkadang tengkulak membeli hasil sawah kami dengan harga sangat murah, aku masih ingat ketika menjual sekarung cabe rawit dan dua karung ketimun hanya di hargai 25ribu rupiah, hmm hanya cukup untuk membayar SPP bulananku di SMA. Tahun 2008 aku lulus SMA, dengan nilai pas- pasan. Aku bingung hendak melanjutkan kemana, pertama yang aku pikirkan adalah mendaftar ke STAN Jakarta, dengan modal nilai rata-rata 7,5 (ngepas banget dech) aku mendaftarkan diri ke STAN yang membuka cabang pendaftaran di Jogjakarta, bersama ayah dan kak Nur Hamid aku mendaftar dan ujian di Jogjakarta, dari puluhan ribu yang mendaftar akan diambil hanya beberapa ratus saja, sungguh sebuah pertandingan yang menguras otak, saat pengumuman tiba aku sudah tinggal di Jakarta dan sedang kuliah di sebuah universitas swasta, aku kuliah di sana hanya untuk jaga-jaga jika tidak masuk
  • 17. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 17 STAN, dan ternyata memang benar, aku tidak diterima di STAN, sungguh membuat hatiku dan kedua orang tuaku sedih. Walaupun begitu aku tetap semangat kuliah di Jakarta, karena inilah satu- satunya jalanku menuju sukses. Yaitu tetap optimis dan semangat dimanapun dan apapun keadaanya. DROP OUT Selama dua tahun aku kuliah mengambil diploma di universitas swasta ini, banyak sekali cobaan dan ujian aku lewati. Di kampus aku termasuk anak yang paling aktif berorganisasi, terutama BEM dan LDK. Namun demikian prestasi belajarku menurun drastis, mungkin karena aku terlalu aktif berorganisasi dan fokus mencari biaya tambahan untuk kuliah dan kehidupan sehari-hari. Saat itu aku hanya mendapat kiriman dari kakakku 250ribu/bulan. Jadi aku harus mencari tambahan kesana kemari dengan cara berjualan donat keliling asrama mahasiswa dan berjualan pulsa. Tak jarang
  • 18. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 18 banyak teman yang menghutang dan kabur tidak membayar. Huft…itu hanyalah bagian dari secuil cobaan yang aku hadapi. Namun demikian untuk menutupi usaha kecilku yang pontang-panting ini, aku juga menjadi sales alat-alat rumah tangga, karena hutangku makin banyak waktu itu sampai mencapai lima juta, aku pun nekat menjadi surveyor di JICA, saat itulah aku sering bolos kuliah dan gagal dalam ujian. Dan yang paling pahit aku alami adalah di keluarkan dari kampus karena jumlah absen melebihi batas, sungguh ironis dan pahit aku rasakan, walaupun demikian aku tidak pantang mundur dan putus asa, karena setelah itu aku melanjutkan kuliah S1 di universitas lain, untungnya dekan universitas itu teman baikku, jadi beliau bisa membantuku di kampus yang baru. Wahh…ada nepotisme nya nih.. astaghfirullah…
  • 19. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 19 Setelah aku menjadi surveyor, kemudian aku menjadi supervisor, disinilah aku bisa melunasi hutang-hutangku yang menumpuk. Alhamdulillah… TERSENYUMLAH Setelah itu aku banting setir menjadi guru TPA di Depok agar lebih ringan, jadi aktifitasku saat itu adalah kuliah, dakwah, dan bekerja di depok. Selesai S1 aku bekerja di sebuah yayasan yang cukup berkembang, aku menjadi kepala bagian student center, namun aku hanya bertahan 3 bulan, dan pindah ke sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam produksi barang edukasi, jabatanku adalah manager public relation, selama lima bulan aku bekerja di perusahaan ini, karena tidak ada kebebasan dalam berdakwah dan ibadah, membuatku mengundurkan diri. Dan pada akhirnya aku bekerja di sebuah sekolah menengah atas (SMA) swasta di Jakarta
  • 20. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 20 selatan sampai tahun 2012, dan posisiku saat itu adalah asisten eksekutif direktur. Selain itu aktifitasku saat itu sambil mengambil kuliah S2 di sebuah universitas swasta di Jakarta. Setelah selesai menyelesaikan S2, aku langsung pulang ke kampung halaman, dan aku tidak lupa untuk terus meneruskan perjuanganku menjadi seorang pendakwah sekaligus seorang dosen di universitas di daerahku. Begitulah cerita hidupku dan keluargaku. Namun demikian aku belumlah sesukses kakakku sekarang yang sudah menjadi seorang polisi lalu lintas di Semarang, dan kakakku yang perempuan telah menjadi guru PNS di MTs tempat dulu dia sekolah waktu remaja. Mereka berdua telah berhasil membuat bahagia ayah dan ibu dengan mengantarkannya pergi haji ke baitullah, memperbaiki rumah yang
  • 21. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 21 tadinya dari anyaman bambu menjadi tembok beton tingkat dua, memperluas tanah yang tadinya 10x20 meter menjadi satu hektar, mengganti kendaraan kami yang tadinya hanya sebuah gerobak kayu dan sepeda ontel, dengan mobil dan sepeda motor. Ya, semua ini tidak akan bisa terjadi tanpa Rahmat dan Hidayah dari Allah swt. Dan tentunya doa, ridho dan bimbingan dari seorang ibu yang sangat menyayangi kami semua. Begitu pula kami sangat menyayangi ibu. Karena beliaulah yang mendidik kami mulai dari menjadi seorang pengembala bebek sampai menjadi manager, polisi dan guru. Terimakasih Allah, Engkau telah memberiku banyak kenikmatan yang tiada tara. Hingga kami sekeluarga dapat tersenyum merasakan indahnya kehidupan dengan karunia-Mu. Dan memanglah benar jika Allah SWT tidak akan menguji seseorang dengan suatu ujian melainkan ujian itu beratnya sesuai dengan
  • 22. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 22 kemampuan yang dia miliki, dan jika sudah lulus dari ujian tersebut, maka meningkatlah derajat manusia itu di sisi Allah. Dengan meningkatnya keimanan dan derajat itu pula maka ujian yang harus dia hadapi akan semakin meningkat pula tingkat kesulitannya. Jadi, sudah kah ujian yang kita dapatkan dan kita hadapi selama ini lulus dengan baik?? Wallahu a’lam bissowab… -------ii-------
  • 23. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 23 “CATATANKU” Hari/Tgl : __________ _________________
  • 24. Dari PENGGEMBALA BEBEK hingga MANAGER 24