Dokumen tersebut membahas potensi ekonomi dan politik Indonesia melalui keterlibatannya dalam misi pemeliharaan dan perdamaian PBB. Indonesia telah mengirimkan kontingen ke berbagai negara dan hal ini bermanfaat secara politik dan ekonomi, antara lain memperkuat posisi Indonesia di PBB serta memberi keuntungan kepada pemerintah, militer, dan perusahaan melalui kontrak dan kompensasi dari PBB. Dokumen ini juga menyarankan strateg
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Presentasi Misi Perdamaian (Bappenas 2021)_2.ppt
1. Potensi Ekonomi dan Politik Indonesia
Melalui Keterlibatannya Dalam
Misi Pemeliharaan Dan Perdamaian
Perserikatan Bangsa-Bangsa
By. Enny Fathurachmi
Disampaikan Dalam FGD Yang Diselenggarakan
Bappenas Dengan
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Rabu, 24 Maret 2021
2. Content
• Introduction
• Keterliban Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian PBB
• Pendekatan Teoritis Motivasi Keterlibatan Dalam Misi
Pemeliharaa dan Perdamaian PBB
• Pendekatan Tradisional Dalam Misi Pemeliharaan dan
Pemeliharaan PBB
• Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan dan Perdamaian
PBB Dalam Perspektif Ekonomi dan Politik
• Strategi yang perlu di kembangkan oleh Indonesia
3. Memahami Misi Pemeliharaan dan Perdamaian di
Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Dalam Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2016 Tentang Kebijakan Pengiriman Pasukan Misi Pemeliharaan
Perdamaian Dunia pada Bab I Ketentuan Umum menyebutkan yang
dimaksud dengan Misi Pemeliharaan dan Perdamaian adalah
“Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia adalah Pengerahan
TNI dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian
dengan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa dan/atau
Lembaga Internasional resmi”.
• Pedoman tertinggi dari pengiriman Pasukan Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia adalah UUD 1945 yang tertera pada alenia IV
Pembukaan UUD 1945
– “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”
Indonesia diberikan kepercayaan oleh PBB untuk mengirimkan personel
keamanan terbaiknya dengan mengirimkan pasukan Tentara, Polisi dan
Sipil yang dikenal dengan KONTINGEN GARUDA
4. Keterlibatan Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan
dan Perdamaian Dunia
• Kontingen Garuda I, dikirim pada 8 Januari 1957 ke
Mesir
• Kontingen Garuda II, dikirim ke Kongo pada 1960
• Kontingen Garuda III, dikirim ke Kongo pada 1962
• Kontingen Garuda IV, dikirim ke Vietnam pada 1973
• Kontingen Garuda V, dikirim ke Vietnam pada 1973
• Kontingen Garuda VI, dikirim ke Timur Tengah pada
1973
• Kontingen Garuda VII, dikirim ke Vietnam pada 1974
• Kontingen Garuda VIII, dikirim dalam rangka misi
perdamaian PBB di Timur Tengah pasca-Perang Yom
Kippur antara Mesir dan Israel
• Kontingen Garuda IX, dikirim ke Iran dan Irak pada
1988
• Kontingen Garuda X, dikirim ke Namibia pada 1989
• Kontingen Garuda XI, dikirim ke Irak dan Kuwait pada
1992
• Kontingen Garuda XII, dikirim ke Kamboja pada 1992
• Kontingen Garuda XIII, dikirim ke Somalia pada 1992
• Kontingen Garuda XIV, dikirim ke Bosnia dan
Herzegovina pada 1993
• Kontingen Garuda XV, dikirim ke Georgia pada 1994
• Kontingen Garuda XVI, dikirim ke Mozambik pada
1994
• Kontingen Garuda XVII, dikirim ke Filipina pada 1994
• Kontingen Garuda XVIII, dikirim ke Tajikistan pada
November 1997
• Kontingen Garuda XIX, dikirim ke Sierra Leone pada
1992-2002
• Kontingen Garuda XX, dikirim ke Bungo, Kongo pada
6 September 2003 dan bertugas selama satu tahun
• Kontingen Garuda XXI, mengikuti misi perdamaian
PBB di Liberia (UNMIL)
• Kontingen Garuda XXII, mengikuti misi perdamaian
PBB di Sudan (UNMIS)
• Kontingen Garuda XXIII, mengikuti misi perdamaian
PBB di Lebanon (UNFIL)
• Kontingen Garuda XXIV, mengikuti misi perdamaian
PBB di Nepal (UNMIN)
• Kontingen Garuda XXV, penambahan pasukan dalam
misi perdamaian di Lebanon Selatan
• Kontingen Garuda XXVI, penambahan pasukan
• Kontingen Garuda XXIIII bersama dengan UNFIL,
sekaligus dalam rangka memperbesar peran serta
Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di
Lebanon Selatan
• Kontingen Garuda XXVII, mengikuti misi perdamaian
PBB di Darfur (UNAMID) dalam satgas Milobs
• Kontingen Garuda XXVIII, mengikuti misi perdamaian
PBB di Lebanon (UNFIL)
• Kontingen Garuda XXIX, memberikan dukungan
kesehatan kepada personel UNIFIL
• Kontingen Garuda XXXI, mengikuti misi perdamaian
PBB di Lebanon (UNFIL)
• Kontingen Garuda XXX, mengikuti misi perdamaian
PBB di Lebanon (UNFIL)
5. Pendekatan Teoritis Model Bellamy dan William Dalam
Motivasi Keterlibatan Pada Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia
Ada 5 Hal yang mendasari motivasi dalam pengiriman Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian PBB yaitu:
1.Politik, motivasi ini didasarkan pada keinginan untuk mencapai tujuan politik misalnya
“national prestige”, tekanan/bujukan dari negara aliansinya/ Great Power ataupun
menguatkan suara pencalonan untuk kursi tidak tetap di DK PBB.
2.Ekonomi, motivasi ini didasarkan pada sistem kompensasi dari PBB bagi negara yang
menyediakan pasukan Misi Pemeliharaan dan Perdamaian.
3.Keamanan, motivasi ini didasarkan pada keterlibatan untuk turut serta menyelesaikan
konflik dan promosi kepentingan keamanan nasionalnya dengan konteks yang lebih
global.
4.Institusi, motivasi ini didasarkan memberikan pengalaman keahlian pada personil yang
akan menguatkan institusi, memberikan “kesan” bahwa militer sibuk diluar negeri
daripada mengurusi politik domestik dan memberikan legitimasi pada institusi yang
terkait pada misi ini.
5.Normatif, motivasi ini didasarkan pada membangun “self image” sebagai negara yang
mendukung PBB dan menunjukkan kepada dunia sebagai “good international citizens”.
6. Pendekatan Tradisional Dalam Misi
Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia
• Pendekatan tradisional dalam Misi
Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia
menekankan pada pendekatan keamanan.
• Keterlibatan pasukan yang dikirimkan pada
pasukan misi cenderung pada
penyelesaian konflik dan kurang
memperhatikan aspek-aspek lain.
7. Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia Dalam Perspektif
Ekonomi dan Politik (1)
Secara Politik
• Keterlibatan Indonesia dalam Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia menguatkan Indonesia sebagai pada
kursi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB,
bahkan Indonesia pernah memimpin sebagai Presiden
DK PBB pada 2019.
• Penguatan suara Indonesia di PBB akan memberi
manfaat pada dukungan terhadap isu-isu seperti Papua
dan persoalan intoleransi.
• Pembentukan “Citra Bangsa”
8. Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia Dalam Perspektif Ekonomi dan
Politik (2)
Secara Ekonomi
Dengan menggunakan Model Bellamy dan William ada pihak-pihak
yang akan diuntungkan secara ekonomi dengan keterlibatan pada Misi
Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia yaitu:
a.Pemerintah Nasional, dimana kompensasi pembayaran dari PBB
dapat mendukung anggaran nasional dengan skema pembayaran
menggunakan valuta asing.
b.Sektor pertahanan dan keamanan nasional, yang memandang
pembayaran kompensasi PBB sebagai peluang untuk meningkatkan
anggarannya.
c.Individu, khususnya anggota perwira militer dan polisi yang terlibat
dengan menerima tunjangan.
d.Perusahaan Swasta dan BUMN, dapat memperoleh keuntungan dari
kontrak pengadaan dari PBB mulai barang logistik hingga transportasi
udara.
9. Peace-Building dan Peace-Keeping Dalam
Pencapaian Kepentingan Ekonomi
• Konsep Peacebuilding dan Peacekeeping menjadi instrumen
penting dalam pencapaian kepentingan ekonomi melalui pengiriman
Misi Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia PBB.
• Konsep membangun dan menjaga dan mempertahankan
perdamaian ini setelah konflik dapat diselesaikan menjadi target
utama pada Misi Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia.
• Pendekatan humanisme yang mengakar pada pemahaman nilai-
nilai setempat menjadi kekuatan personil dari Indonesia sebagai
pasukan Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia.
• Pengiriman personil perempuan menjadi nilai tambah bagi
kontingen Indonesia untuk menarik simpati baik bagi masyarakat di
wilayah yang tadinya berkonflik maupun dengan kontingen
perdamaian dari negara lain.
• Pasukan Indonesia yang telah terbiasa bersinergi dengan
masyarakat menjadi kekuatan tersendiri untuk lebih dapat
memahami dan merangkul masyarakat.
10. Pola Hubungan Yang DiBangun
Dalam Konsep
Pasukan Perdamaian
Indonesia
Simpati Cooperation
Masyarakat Pasukan
Setempat Perdamaian
Negara Lain
Menjaga Perdamaian
11. Langkah Strategis Indonesia Dalam
Memperoleh Manfaat Politik dan Ekonomi
1. Manfaat Politik dengan Penguatan
Diplomasi Publik (ada berbagai instrumen
yang dapat dimanfaatkan)
2. Manfaat Ekonomi dengan Penguatan
Diplomasi Ekonomi dan Diplomasi
Pertahanan.
12. Diplomasi Publik Pada Misi Pemeliharaan
dan Perdamaian Dunia
1. Instrumen Listening, melalui simpati yang dibangun
oleh pasukan perdamaian Indonesia sekaligus
menjadikan pasukan sebagai “diplomat” untuk
membangun “citra positif” Indonesia dimata dunia.
2. Instrumen Exchange, melalui pertukaran pasukan
untuk belajar dan mengenal karakter bangsa.
3. Instrumen Broadcasting, melalui media elektronik
maupun media sosial untuk memberikan informasi
publik dan membangun semangat kebanggaan akan
apa yang dilakukan oleh pasukan perdamaian
Indonesia.
13. Diplomasi Ekonomi dan Pertahanan Pada
Misi Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia
Skala Mikro
• Melalui pasukan Misi Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia
memperkenalkan produk-produk Indonesia seperti makanan, atribut
khusus, kostum, merchandise dll.
• Pengenalan produk-produk Indonesia menjadi potensi pengembangan
produk berbasis rumahan (UMKM).
Skala Makro
• Pemerintah melakukan negosiasi pengadaan logistik dan perlengkapan
(seragam, atribut dll) pasukan perdamaian PBB.
• Contoh yang sudah dipergunakan adalah Armored Personnel Carrier ANOA
dan KOMODO serta senjata api SS dari PT. Pindad, dan seragam
militer/polisi buatan swasta nasional.
• Pemerintah melakukan penguatan dan penambahan pasukan termasuk
sipil untuk terlibat pada Misi Pemeliharaan dan Perdamaian Dunia.
14. Conclusion
• Pemanfaatan Pengiriman Misi Pemeliharaan dan
Perdamaian Dunia harus dimaknai secara luas dengan
melihat dari berbagai aspek tidak hanya pada aspek
keamanan semata.
• Pasukan Misi Pemeliharaan dan Perdamaian memiliki
potensi untuk menjadi “agen” dalam melakukan
diplomasi publik maupun diplomasi ekonomi sebagai
langkah pemanfaatan bagi Indonesia.