2. PENDAHULUAN
Resusitasi merupakan tindakan utama pada
kegawatan
Saat denyut jantung berhenti oksigenasi (-) ggn
otak yg bersifat IRREVERSIBEL KEMATIAN 8-10
menit
Terbagi menjadi:
1. Tunjangan hidup dasar (basic life support)
2. Tunjangan hidup lanjut (advanced life support)
3. Perawatan pasca resusitasi
2
3. pendahuluan …
Tunjangan hidup dasar pada anak meliputi:
1. Pencegahan
2. Resusitasi Jantung Paru (RJP) dini pembebasan jalan napas
(A=Airway), pernapasan (B=Breathing) dan sirkulasi darah
(C=Circulation)
3. Akses cepat ke pelayanan darurat
Tujuan Resusitasi Jantung Paru mempertahankan pernapasan
dan sirkulasi agar oksigenasi dan darah dapat mengalir ke jantung,
otak, dan organ vital lainnya
3
4. pendahuluan …
Bayi Baru Lahir
• Gagal nafas
Bayi
• Sudden Infant Death
Syndrome (SIDS)
• Penyakit pernapasan
• Sumbatan saluran
napas (termasuk
aspirasi benda asing)
• Tenggelam
• Sepsis
• Penyakit neurologis
Anak
• Cedera seperti
kecelakaan lalu lintas
• Terbakar
• Cedera senjata api
• Tenggelam
4
PENYEBAB HENTI JANTUNG DAN HENTI NAPAS
PADA ANAK
5.
6.
7. PROSEDUR BANTUAN HIDUP DASAR
(5) MEMASTIKAN ABC BAIK
(4) MEMPOSISIKAN KORBAN
(3) MEMINTA BANTUAN
1 Penolong 2 Penolong
(2) LAKUKAN PEMERIKSAAN
Respon (Derajat Kesadaran) Kesulitan Bernafas Tanda Cedera Kepala/Leher
(1) PASTIKAN PENOLONG DAN KORBAN PADA TEMPAT YANG AMAN
7
8. JALAN NAPAS (AIRWAY)
5. Membuka jalan napas:
Tidak sadar, cedera kepala/leher (-) Head Tilt atau Chin Lift
Tidak sadar, cedera leher/ kepala (+) imobilisasi kepala/leher
dan Jaw Thrush tanpa Head Tilt
8
9. TEKNIK HEAD TILT atau CHIN LIFT
TEKNIK HEAD TILT atau CHIN LIFT
1. Letakkan satu tangan pada dahi, tekan perlahan ke posterior sehingga kemiringan kepala pada posisi normal atau sedikit
ekstensi (hindari hiperekstensi karena dapat menyumbat jalan napas)
2. Letakkan jari (bukan ibu jari) tangan yang lain pada tulang rahang bawah tepat di ujung dagu dan dorong ke luar atas,
sambil mempertahankan cara 1
3. Hindari penekanan pada bagian lunak dagu karena dapat menyumbat jalan napas.
9
10. TEKNIK JAW THRUST
10
1. Posisi penolong di sisi atau di arah kepala.
2. Letakkan 2-3 jari (tangan kiri dan kanan) pada masing masing sudut posterior bawah kemudian angkat dan dorong keluar
3. Bila posisi penolong di atas kepala. Kedua siku penolong diletakkan pada lantai atau alas dimana korban diletakkan (Gambar A dan B)
4. Bila upaya ini belum membuka jalan napas, kombinasi dengan head tilt dan membuka mulut (metoda gerak tripel) (Gambar C)
5. Untuk cedera kepala/leher lakukan jaw thrust dengan imobilisasi leher (Gambar D)
11. Airway-membersihkan jalan napas …
6. Membersihkan jalan napas:
Indikasi membersihkan jalan napas karena sumbatan benda asing:
Kejadian sumbatan benda asing disaksikan sendiri atau sangat
dicurigai oleh penolong
Refleks batuk tidak adekuat
Setelah dilakukan upaya membuka jalan napas, kesadaran makin
memburuk dan atau jalan napas tetap tertutup
11
12. Airway-membersihkan jalan napas …
Teknik mengeluarkan benda asing yang menyumbat jalan napas:
1. Teknik pukulan-hentakan:
Bayi cara back blows (hentakan punggung) atau chest thrust
(hentakan dada) sebanyak 5 kali hentakan
Anak cara Heimlich Maneuver (anak sadar) atau teknik abdominal
thrust (anak tidak sadar)
2. Teknik manual:
Cross finger maneuver melihat adanya obstruksi
Finger sweep maneuver mengeluarkan benda asing yang tampak
pada mulut korban
12
13. Airway-membersihkan jalan napas …
13
TEKNIK BACK BLOWS DAN CHEST THRUST (Gambar A)
1. Letakkan bayi dengan posisi telungkup kepala lebih rendah. Di
atas lengan bawah, topang dagu dan leher dengan lengan bawah
dan lutut penolong.
2. Tangan lainnya melakukan pukulan punggung di antara kedua
tulang belikat secara hati-hati dan cepat sebanyak 5 kali pukulan.
3. Balikkan dan lakukan hentakan pada dada sebagaimana
melakukan pijit jantung luar sebanyak lima kali
Catatan:
Pada neonatus tidak boleh melakukan cara di atas, hanya dilakukan
dengan alat penghisap.
TEKNIK HEIMLICH MANEUVER DAN ABDOMINAL THRUST (Gambar B dan C)
1. Penolong berdiri di belakang korban
2. Lingkarkan kedua lengan mengitari pinggang
3. Peganglah satu sama lain pergelangan atau kepalan tangan (penolong),
4. Letakkan kedua tangan (penolong) pada perut antara pusat dan prosesus sifoideus
5. Tekanlah ke arah abdomen atas dengan hentakan cepat 3-5 kali
Catatan:
Hentakan perut tidak boleh dilakukan pada neonatus dan bayi.
16. 16
Letakkan korban pada posisi pulih bila
bernapas normal
Berikan bantuan napas bila korban
gasping/napas agonal/napas tidak efektif
17. Breathing …
8. Berikan bantuan napas:
Lakukan bantuan napas dengan alat bantu
(balon resusitasi) atau tanpa alat bantu
napas
17
Cara mouth- to–mouth and nose
(bayi)
Cara mouth-to-mouth
(anak)
18. Breathing-memberikan bantuan napas …
Berikan 5 kali bantuan napas
Bila dada tidak mengembang perbaiki posisi kepala korban (head
tilt dan chin lift) atau perlekatan masker balon resusitasi ke mulut
korban
Pikirkan kemungkinan sumbatan jalan napas bila dada tidak
mengembang setelah reposisi kepala, dan memeriksa perlekatan
masker balon resusitasi
18
19. SIRKULASI (CIRCULATION)
1. Periksa Nadi
Lakukan pemeriksaan nadi tidak lebih dari 10 detik:
Bayi a. brakialis
Anak a. karotis/ a. femoralis
19
20. Sirkulasi-Memeriksa Nadi …
• Bila nadi > 60 x/ mnt, tidak ada napas spontan/ napas tidak efektif
berikan bantuan napas sebanyak 12-20 x napas/ mnt, sekali napas
buatan 3-5 detik
20
21. Sirkulasi-lanjutan …
10. Lakukan kompresi jantung luar
Kapan dilakukan?
1.Korban yang tidak sadar dan tidak bernafas, tanpa diawali dengan
bantuan napas
2.Korban kesulitan bernafas (tidak bernafas atau bernafas tidak
adekuat) dengan nadi kurang dari 60 kali/ menit)
Bagaimana teknik kompresi jantung luar?
1.Bayi Two-finger chest compression (satu penolong) atau Two-
thumbs encircling hands (dua penolong)
2.Anak pertengahan bawah sternum dg kedua telapak tangan (satu
tangan atau dua tangan mengunci)
21
22. Sirkulasi-kompresi jantung luar …
Titik kompresi dada bayi: 1 jari di bawah garis imajiner interpapilla mammae
22
Two-finger chest compression
(satu penolong)
Two-thumbs encircling hands
(dua penolong)
Titik kompresi dada anak: pertengahan bawah sternum
Teknik Satu Tangan Teknik Dua Tangan Saling Mengunci
23. Sirkulasi-kompresi jantung luar …
Bagaimana cara kompresi jantung luar?
Tentukan letak titik kompresi dada
Pijat jantung dengan adekuat:
Push hard: kedalaman kompresi 1/3-1/2 diameter anteroposterior
dada
Push fast: kecepatan kompresi 100 kali per menit
Minimal interruption: minimalisasi interupsi pada saat melakukan
kompresi dada
Allow complete recoil: lepaskan tahanan hingga dada dapat
mengembang penuh
Avoid hyperventilation: hindari ventilasi berlebihan
23
24. Sirkulasi-kompresi jantung luar …
Lakukan koordinasi kompresi jantung luar dan bantuan napas
dengan benar, lamanya siklus resusitasi:
Satu penolong: 5 siklus selama 2 menit, setiap siklus terdiri dari 30
kali kompresi jantung luar dan 2 kali bantuan napas (30:2)
Dua penolong: 5 siklus selama 2 menit, setiap siklus terdiri dari 15
kali kompresi jantung luar dan 2 kali bantuan napas (15:2)
24
25. Sirkulasi-Lanjutan…
11. Evaluasi tindakan resusitasi setelah 2 menit
atau 5 siklus resusitasi jantung paru
Nilai kembali kondisi korban, nadi, napas, warna, kesadaran,
pupil
Lakukan resusitasi jantung paru tersebut hingga bantuan hidup
lanjut diberikan
25