7. Informasi Umum
Tebukonazol bekerja secara sistemik, dan
mempunyai tingkat aplikasi yang luas untuk
berbagai tanaman, misalnya pada sayuran,
serealia, dan buah-buahan
8. Cara Kerja
•Bahan aktif tebukonazol masuk kedalam metabolisme jamur untuk
menghambat biosintesa sterol. Sterol adalah salah satu komponen
dalam membran sel, dan penting bagi stabilitas jamur.
•Tebukonazol menghambat C-14-demetilase, dalam sintesa sterol,
sehingga mengakumulasi prekursor dari sterol dan penurunan pada
produk akhir dari sterol , ergosterol. Gangguan pada fungsi membran
ini akhirnya menyebabkan kematian jamur
9. Keuntungan
Sebagai fungisida
Aplikasi yang luas (broad spektrum)
Efektif mengendalikan penyakit
Proteksi dalam waktu yang lama
Mempunyai sifat protektif, kuratif dan eradikatif
Sangat toleran pada tanaman
Manfaat
Gabah bersih dan bernas
Membuat beras yang pecah di penggilingan sedikit
Meningkatkan produksi per-satuan luas
10. Chemistry
Class : azole
Common name(ISO) : tebuconazole
Chemical name (IUPAC) :
Empirical formula : C16H22ClN3O
Structural formula :
11. Sifat Fisik
ai. content : tebuconazole 25 %
Formulation : EC (emulsifiable concentrate)
Color : colourless
Odour : slight characteristic smell
Density : 1.25 g/cm3
12. Toxicology
Acute tox
LD50 oral, rat : > 4000 mg/kg
LD50 dermal, rat : > 5000 mg/kg
Irritation
No irritation to eyes and skin
Sensitization :
No sensitising potential
Long-term study
no indication of carcinogenic, embryotoxic and
mutagenic
15. Registration
TANAMAN PENYAKIT DOSIS
FORMULASI
CARA/WAKTU DAN INTERVAL
PENGGUNAAN
Bawang merah Becak ungu
Alternaria porri
0,5-1 ℓ /ha Penyemprotan volume tinggi, bila
ada serangan, interval
5 hari
Kacang tanah Karat daun
Puccinia arachidis
Becak daun
Cercospora sp.
0,5 – 1 ℓ /ha Penyemprotan volume tinggi bila
ada serangan, interval 7 hari
Kedelai Bercak daun
Cercospora sp.
0,5 - 1 ℓ l/ha Penyemprotan volume tinggi bila
ada serangan, interval 7 hari
Padi sawah Busuk upih Rhizoctonia sp. 250-500 ml/ha Penyemprotan volume tinggi,
pada saat padi bunting dan awal
pembentukan malai
Pisang Sigatoka
Mycosphaerella sp.
0,4-0,8 ℓ /ha Penyemprotan volume tinggi bila
ada serangan, interval 14 hari
Teh Cacar daun
Exobasidium vexans
50-100 ml/ha Penyemprotan volume tinggi bila
ada serangan, interval 2
minggu, dilakukan 1 hari
setelah pemetikan daun
16. Penyakit Utama pada Tanaman Padi
Rhizoctonia sp.
(Busuk pelepah)
Bercak berwarna kelabu kehijauan berbentuk oval, yang
kemudian meluas. Jamur ini mudah tumbuh ditempat
dengan kadar nitrogen yang tinggi, pada cuaca yang
panas dan lembab. Penetrasinya melalui pelepah dari
batas air, dan naik ke malai. Pada cuaca yang sangat
lembab, dapat juga menyebabkan kerusakan pada
daun.
Recommendation : 250 – 500 ml / ha
17. (Cercospora sp.)
Becak daun bergaris
Penyakit ini menyebabkan bercak
linear, terutama pada daun bendera,
juga pada pelepah dan kulit gabah.
Spora yang dibawa oleh angin,
setelah germinasi, masuk ke stomata
dan tumbuh di epitelia daun.
18. Helminthosporium sp.
(Busuk batang)
Gejalanya adalah bercak kecil tak beraturan,
berwarna hitam pada kulit luar pelepah daun,
terutama yang dekat dengan permukaan air.
Jamur ini tumbuh keatas dalam batang. Infestasi
dapat dimulai melalui luka yang disebabkan oleh
dari hama.
20. Kenaikan Hasil dengan Folicur
5.9 5.9
0.99
5.9
0.91
5.4
5.6
5.8
6
6.2
6.4
6.6
6.8
7
Untreated Folicur Other fungicide
Trial by Balitpa, Sukamandi (Dry season 2004)
Hasil (ton / ha)
250 ml/ha* 250 ml/ha**
Application (as recommendation):
*Booting stage and 5% heading
** Booting stage and 50% heading
21. 6674 6674
1152
3000
4000
5000
6000
7000
8000
KENAIKAN HASIL (Kg/ha)
TANPA FUNGISIDA
Tanpa
Fungisida
Folicur
Hasil (Kg/ha)
Kenaikan
produksi 17,3%
Dua kali aplikasi:
Saat padi bunting dan
pada saat 1-2
malai/rumpun telah
muncul
Kenaikan Hasil dengan Folicur (Demplot di Sumatera Utara)