3.
Isolasi dengan kapas
Hilangkan plak dengan cotton pellet
Gunakan sonde untuk memastikan karies
Gunakan hatchet untuk mencari dan memperbesar
jalan masuk
Jaringan karies dibersihkan dengan ekskavator
Proteksi pulpa bila dibutuhkan
Keringkan kavitas
Instruksikan pasien untuk oklusi
Preparasi
4.
5.
Bersihkan kavitas, pit, dan fissure dengan dentin
conditioner
Bersihkan kavitas dengan cotton pellet
Conditioning bertujuan untuk membersihkan
preparasi gigi dan memperkuat ikatan bahan
tambalan
Conditioning
7.
Campur bahan tumpatan (GIC) sesuai instruksi
pabrik
Meratakan cairan selebar kancing
Mengaduk dengan setengah bagian powder sekitar
10-15 detik
Mengaduk seluruh powder hingga diperoleh
konsistensi seperti pasta antara 15-20 detik.
Mixing
10.
Masukkan GIC yang telah dicampur ke dalam
kavitas secara bertahap dengan jumlah yang agak
berlebih.
Menekan bagian oklusal dengan tekanan ringan
selama beberapa detik
Memotong sisa semen dengan carver
Periksa oklusi
Placement
11.
12.
Frencken, J. E., Pilot, T., Songpaisan, Y., & Phantumvanit, P. (1996).
Atraumatic restorative treatment (ART): rationale,
technique, and development. Journal of public health
dentistry, 56(3), 135-140.
Leman, M. (2009). MOVING FROM OPERATIVE TO
PREVENTIVE TREATMENT IN DENTAL CARIES
MANAGEMENT. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 1(3).
Ramli, F. I. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap
Kepatuhan Mahasiswa Dalam Melakukan Prosedur
Penumpatan Metode Atraumatic Restorative Treatment (ART)
Kajian Di Jurusan Keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes
Kupang (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta).
Referensi