SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Fisiologi Mekanisme
Kerja Jantung dan
Sirkulasi Cairan Tubuh
(Darah)
Anggota Kelompok
Pingkan Aprileni M. R.
Nur Aura Ladistya N. Veronica Diniarti M. K. W.
200210104007
200210104014 200210104070
Sub Topik
04
Menganalisis aktivitas
kelistrikan pada pengatur
irama, berkas Hiss, dan
jaringan Purkinje pada
jantung
Menjelaskan hubungan
antara luas penampang
pembuluh darah dengan
kecepatan aliran darah
Menganalisis
mekanisme
pengendalian saraf
pada jantung dan
pembuluh darah
Macam-macam penyakit
pada jantung
Bagian fungsi Organ jantung
Organ Jantung dan
Fungsinya
01
a. Lamina Parietalis
Lapisan perikardium sebelah luar yang
disebut sebagai parietal layer adalah
selaput perikardium yang melekat
pada tulang rusuk, rongga dada dan
organ paru-paru.
a. Lamina Viseralis
Lapisan perikardium sebelah dalam
yang melekat pada jantung pada
lapisan epikardium. Bagian inilah yang
disebut lapisan Epikardium Jantung.
Selaput Pembungkus Jantung (Perikardium)
a. Lapisan Epikardium (Visceral Pericardium)
Lapisan epikardium adalah lapisan
dinding terluar jantung yang tersusun
atas jaringan ikat dan lemak.
a. Lapisan Miokardium (Visceral Miocardium)
Miokardium adalah lapisan dinding
jantung kedua dibawah epikardium.
a. Lapisan Endokardium (Visceral
Endocardium)
Lapisan dinding jantung paling dalam
yang bertemu dengan ruang jantung dan
Lapisan Penyusun Dinding Jantung
a. Serambi Jantung/Atrium
Atrium jantung berfungsi menampung
darah yang masuk ke jantung melalui
pembuluh darah vena pulmonalis
untuk atrium kiri dan pembuluh darah
vena cava untuk atrium kanan.
a. Bilik Jantung/Ventrikel
Ventrikel jantung berfungsi
menampung darah yang berasal dari
ruang atrium dan kemudian
memompanya keluar melalui
pembuluh darah aorta untuk ventrikel
kiri dan pembuluh darah arteri
Ruang Jantung
a. Sekat Antriorum/septum atriorum
Sekat jantung yang memisahkan ruang atrium kanan dengan ruang atrium kiri yang
berfungsi memisahkan darah bersih dan darah kotor di dalam jantung
a. Sekat Interventrikularis/septum interventricularis
Sekat jantung yang memisahkan ruang ventrikel kanan dengan ruang ventrikel kiri
yang berfungsi juga memisahkan darah bersih dan darah kotor di dalam jantung
a. Sekat Atrioventrikularis/septum atrioventricularis
Sekat jantung yang memisahkan ruang atrium kanan dan kiri dengan ruang ventrikel
kanan dan kiri. Di sekat ini terdapat dua katup mitral di kiri dan katup trikuspidalis
di kanan.
Sekat Jantung
a. Katup Atrioventrikularis (Katup A. V)
Berfungsi untuk mencegah aliran balik darah dari ventrikel kembali ke atrium selama
fase sistole, terbagi menjadi 2 yaitu:
-Katup Bikuspidalis/Katup Mitralis/Mitral Valve/Bicuspid Valve, merupakan katup
jantung yang memiliki dua daun yang membatasi ruang atrium kiri dnegan ventrikel
kiri
- Katup Trikuspidalis/Tricuspid Valve, merupakan katup yang memiliki tiga daun katup
yang membatasi ruang atrium kanadengan ruang ventrikel kiri
b. Katup Semilunaris (Katup 5L)
Berfungsi untuk mencegah aliran balik darah yang sudah keluar dari jantung kembali
ke ruang ventrikel selama fase diastole, terbagi menjadi 2 yaitu:
- Katup Aorta/Aortic Valve
- Katup Pulmonalis/Pulmonary Valve
Katup Jantung
a. Arteri Koronaria/Pembuluh Nadi Koroner
(Coronary Artery)
-Arteri Koronaria Kanan/Right Coronary Artery
(RCA) keluar dari sinus aorta kana dan berjalan
sepanjang dinding jantung di celah antara atrium
kanan dan kiri kemudian menuju bagian apkes
(bawah) jantung
-Arteri Koronaria Utama Kiri/ left Main Coronary
Artery (LMCA) keluar dari sinus aorta kiri, dan
kemudian bercabang menjadi 2: Artery
Descenden/Left Arterior Dscending (LAD) dan
Artery Sirkumfleksa/Left Circumflex (LCX) Artery
Pembuluh Darah Jantung
b. Vena Koronaris/ Pembuluh Balik Koroner (Coronary Vein)
- Sinus Koronarius (Coronary Sinus), bertugas menerima dan menampung darah dari
vena kardiak sedang dan vena kardiak kecil
- Vena kardiak besar (Great Cardiac Vein)/Vena Cardis Parva mrupakan cabang
pertama dari sinus koronarius yang membawa darah ke arah sinus
- Vena Kardiak Sedang (Middle Cardiac Vein)/ Vena Cordis Parva merupakan cabang
kedua dari sinus koronarius yang membawa darah kotor dari small cardiac vein dan
arterior cardiac vein menuju sinus
- Vena Kardiak Kecil (small cardiac vein)/ vena cordis parva merupakan vena
koronaria paling kecil yang bersambung dengan vena kardiak sedang
- Vena kardiak anterior (anterior cardiac vein)
Pembuluh Darah Jantung
Aktivitas Kelistrikan Pada
Pengatur Irama, Berkas
Hiss, dan Jaringan Purkinje
Pada Jantung
02
Aktivitas Kelistrikan Pengatur Irama
Jantung adalah salah satu organ yang dapat
memproduksi muatan listrik, dimana hal ini telah
ditunjukkan oleh Von Kolliker (1855) dengan
menggunakan preparate yang diketahui dengan
rheoscopic frog, yakni apabila saraf dari otot
gastrocnemius kodok dilihat pada permukaan jantung
yang sedang berdenyut maka otot akan ikut
berkontraksi sesuai dengan irama denyut jantung.
Aktivitas listrik pada jantung dapat diawali dengan
jalur konduksi yang berkontraksi ruang jantung atas
atau antrium dan ruang jantung bawah atau
ventrikel untuk berkontraksi. Sinyal listrik jantung
diawali dari bagian puncak jantung yang disebut
dengan nodus sinoatrial/SA Node.
Hasil rekaman yang telah terbentuk
disebut elektrokardiogram yang melacak aliran
listrik menuju jantung. Hasil EKG memiliki tiga
gelombang dapat dikenali. Gelombang pertama
adalah gelombang P, yakni gelombang kecil
yang melambangkan depolarisasi atrium
sebelum atrium berkontraksi. Gelombang besar
QRS diperoleh dari aliran listrik selama
repolarisasi ventrikel. Gelombang ini memiliki
bentuk gelombang yang cukup kompleks.
Gelombang ini juga memulai kontraksi dari
ventrikel. Gelombang T dihasilkan selama
repolarisasi ventrikel. Penting bahwa
repolarisasi atrium seringkali tersembunyi dari
gelombang QRS kompleks yang direkam dalam
waktu yang sama.
Berkas Hiss & Jaringan Purkinje Pada Jantung
Berkas His merupakan suatu berkas berupa
serabut tebal yang menjulur kebawah di
sebelah kanan septum interventrikularis
kemudian bercabang lagi ke kiri dan ke
kanan. Berkas His kiri terdapat berkas
anterior kiri, posterior dan septal. Dan
Purkinje merupakan jaringan yang menyebar
ke seluruh permukaan dalam kedua
ventrikel jantung.
Berkas His kiri terdapat berkas anterior kiri,
posterior dan septal. Sedangkan berkas His
kanan menyebarkan impuls listrik ke
ventrikel kanan, sedangkan berkas His kiri
menyebarkan impuls ke septum inter-
ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan
konduksi 2 meter/detik. Berkas-berkas
tersebut bercabang menjadi cabang-cabang
kecil yang dinamakan dengan serabut
purkinje yang tersebar pada septum
interventrikel sampai pada muskulus
papilaris yang menghasilkan impuls 20-
40X/menit dengan kecepatan konduksi 4
meter /detik.
Urutan normal perangsangan jantung yakni
pertama, impuls yang dihasilkan oleh nodus SA
(Sinoatrialis) secara otomatis. Impuls ini akan
diteruskan ke interarteria dan internodal.
Kemudian dilanjutkan ke nodus AV
(Atrioventrkularis) impuls diteruskan ke berkas
HIS cabang kiri dan cabang kanan serta ke serat
purkinje. Setelah semua bagian jantung
memperoleh impuls, maka jantung akan
berkontraksi. Impuls listrik akan menyebar yang
diawali dengan endocardium ke miokardium
dan terakhir pada epicardium yang kemudian
otot jantung akan bergerak dan memompa
darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh
darah arteri.
Hubungan Antara Luas
Penampang Pembuluh Darah
Dengan Kecepatan Aliran Darah
03
Kecepatan Darah
Darah mengalir di dalam aorta darah
mengalir sekitar 30 cm/detik sedangkan di
dalam kapiler sekitar 0,026 cm/detik.
Berdasarkan hukum kontinuitas, awalnya
terlihat bahwa darah harus mengalir lebih
cepat melalui kapiler dibandingkan dengan
melalui arteri karena diameter kapiler jauh
lebih kecil. Namun, total luas penampang
keseluruhan pipa yang mengalirkan cairan
itulah yang akan menentukan kecepatan
aliran darah.
Otot yang berkontraksi akan
memeras vena, di mana kelepak-
kelepak jaringan bertindak sebagai
katup satu arah yang menjaga agar
darah mengalir hanya menuju
jantung. Jika kita duduk atau berdiri
terlalu lama, kurangnya aktivitas
otot akan menyebabkan kaki kita
bengkak karena cairan darah yang
sudah turun itu tidak bisa kembali
ke jantung.
Gambar: Aliran darah dalam vena
(Sumber : Campbell, 2004)
Aliran Darah dalam Vena
Kecepatan aliran darah berbanding
terbalik dengan luas penampang
keseluruhan pembuluh darah. Oleh karena
itu, kecepatan semakin menurun seiring
meningkatnya jumlah pembuluh darah arteri
sampai di kapiler. Kecepatan semakin
meningkat pada vena dalam perjalanan
membawa darah kembali ke jantung. Aliran
darah yang tercepat di aorta dan paling
lambat dalam kapiler, situasi yang ideal
menyediakan sirkulasi darah yang cepat dan
waktu yang cukup untuk pertukaran bahan
antara darah di kapiler dan sel-sel jaringan.
Hubungan Antara Luas Penampang Pembuluh
Darah dan Kecepatan Aliran Darah
Mekanisme Pengendalian Saraf pada
Jantung dan Pembuluh Darah
04
Gerakan jantung yang disebut denyut jantung diatur oleh susunan saraf
tak sadar atau disebut dengan saraf otonom. Adapun peran dari saraf
otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik adalah sebagai berikut:
1) Simpatik (epinephrine) berperan untuk meningkatkan frekuensi
denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung. Sehingga
rangsangan saraf simpatik akan mengakibatkan meningkatnya
kekuatan dan frekuensi denyut jantung.
2) Parasimpatik (norepinephrine) berperan sebaliknya, yaitu
rangsangan saraf parasimpatik akan menurunkan kekuatan dan
frekuensi denyut jantung.
Pada pertengahan tahun 1600-an, para ilmuwan menemukan bahwa
darah bergerak dengan pemompaan melalui jantung dan mengalir ke
satu arah dari pembuluh arteri ke vena. Namun, para ilmuwan belum
dapat menjelaskan bagaimana darah mengalir dari pembuluh arteri
ke vena. Berdasarkan penemuan terbaru pada masa itu, yaitu
mikroskop, para ilmuwan menemukan kapiler, yaitu pembuluh
darah yang menghubungkan arteri dan vena (Biggs dkk, 2007).
1. Arteri
Melalui arteri darah yang keluar dari jantung dipompa kemudian
menuju kapiler dan menuju ke vena. Arteri (pembuluh nadi)
merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar jantung.
Arteri mempunyai dinding yang elastis dan tebal yang terbuat dari
jaringan ikat dan jaringan otot polos (Biggs dkk, 2007).
2. Vena
Vena atau pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang mengantar
darah balik ke jantung. Vena memiliki katup satu arah yang menjaga darah
bergerak menuju jantung. Apabila darah mengalir mundur, maka tekanan
darah terhadap katup akan menyebabkan katup menutup. Selain itu, aliran
darah di pembuluh darah juga dibantu oleh otot rangka. Ketika otot rangka
berkontraksi, maka akan menekan pembuluh darah dan membantu darah
bergerak menuju jantung (Biggs dkk, 2007).
3. Pembuluh Kapiler
Dinding pembuluh kapiler hanya setebal satu sel. Nutrisi dan
oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh dari kapiler. Zat buangan
dan oksigen berdifusi dari sel-sel tubuh ke dalam kapiler (Biggs
dkk, 2007).
Macam-macam Penyakit pada Jantung
06
1. Penyakit jantung koroner
pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami
penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam
arteri.Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat
dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke
leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan,
kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.
1. Serangan jantung
Kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga
sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh
penyakit jantung koroner. serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada
organ tersebut. Bila kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami
henti jantung mendadak
3. Aritmia
Gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung
terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh
penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti
kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) atau kekurangan kalium (hipokalemia).
4. Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada
bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga
tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.Penyakit ini bisa disebabkan oleh
kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain
karena kelainan genetik, kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal
jantung, hipertensi, atau penuaan.
5. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti
jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Gagal jantung adalah penyakit jantung yang
berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit
penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit
jantung bawaan.
6. Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini
bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi
semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).
7. Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan
sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah
ke seluruh tubuh akan terganggu.
8. Endokarditis
Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi ini
terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung
melalui aliran darah. Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka
pada tubuh atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato
atau tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan.
9. Tumor Jantung
Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor dapat bersifat
kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau lapisan
pelindung jantung (perikardium). Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding
jantung dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak
menunjukan gejala. Meski begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala
ringan hingga berat.
Daftar Pustaka
● Biggs, A., L. Daniel, R. M. Feather, E. Ortleb, P. Rillero, S. L. Snyder, dan D. Zike. 2008.
Science: Level Green. New York: The McGraw-Hill Companies.
● Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi. Jilid 3. Edisi Kelima. Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
● Dharma, S. 2010. Sistematika Interpretasi EKG : Pedoman Praktis. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
● Guntur. 2019. Sistem Kardiovaskuler. Ponorogo :Uwais Inspirasi Indonesia.
● Kuntoadi, G. B. 2019. Anatomi Fisiologi. Medan: Pantera Publishing.
● Purnamasari, R., dan D. R. Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi Arsitektur
UIN Sunan Ampel.
● Sa'adah, S. (2018). Sistem Peredaran Darah Manusia. UIN Sunan Gunung Jati. Bandung.
● Sudirman, M. S., M. Fairus, Ambarwati, Sadiman, H.A. Nur, W. Efrizal, dan D.A. Palupi.
2021. Buku Ajar Anatomi Fisiologi Jilid 2. Solok : Insan Cendekia Mandiri.
Daftar Pustaka
● T.Bolon. C. M., D. Siregar, L. Kartika. A. Supinganto, S. S. Manurung, Y. F.
Sitanggang, N. Siagian, S. Siregar, R. Manurung. F. Ritonga, R. Dewi, R.M.
Sihombing, M. Herlina, Noradina. 2020. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Kebidanan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Thank You

More Related Content

Similar to Mekanisme Kerja Jantung dan Sirkulasi Darah

Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
An fis jantung
An fis jantungAn fis jantung
An fis jantungeeLLLL
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Rizky Prawitasari
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusianurdin dr
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxYusufLangsa
 
Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Dedi Kun
 
Kardiovaskuler 02
Kardiovaskuler 02 Kardiovaskuler 02
Kardiovaskuler 02 Dedi Kun
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxAgung FR
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Gobi Krrish
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptdayani23
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungGunk Arie'sti
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungMiftahul ulum
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxandrekesuma1
 

Similar to Mekanisme Kerja Jantung dan Sirkulasi Darah (20)

Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Pbl 8 baru
Pbl 8 baruPbl 8 baru
Pbl 8 baru
 
An fis jantung
An fis jantungAn fis jantung
An fis jantung
 
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskulerAnatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
 
Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01
 
Kardiovaskuler 02
Kardiovaskuler 02 Kardiovaskuler 02
Kardiovaskuler 02
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
 
Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)Sistem Jantung (PJM3106)
Sistem Jantung (PJM3106)
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
 
Anfis Jantung
 Anfis Jantung Anfis Jantung
Anfis Jantung
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantung
 
fisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.pptfisiologikardiovaskular.ppt
fisiologikardiovaskular.ppt
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
 
Makalah jantung 2
Makalah jantung 2Makalah jantung 2
Makalah jantung 2
 

Recently uploaded

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

Mekanisme Kerja Jantung dan Sirkulasi Darah

  • 1. Fisiologi Mekanisme Kerja Jantung dan Sirkulasi Cairan Tubuh (Darah)
  • 2. Anggota Kelompok Pingkan Aprileni M. R. Nur Aura Ladistya N. Veronica Diniarti M. K. W. 200210104007 200210104014 200210104070
  • 3. Sub Topik 04 Menganalisis aktivitas kelistrikan pada pengatur irama, berkas Hiss, dan jaringan Purkinje pada jantung Menjelaskan hubungan antara luas penampang pembuluh darah dengan kecepatan aliran darah Menganalisis mekanisme pengendalian saraf pada jantung dan pembuluh darah Macam-macam penyakit pada jantung Bagian fungsi Organ jantung
  • 5. a. Lamina Parietalis Lapisan perikardium sebelah luar yang disebut sebagai parietal layer adalah selaput perikardium yang melekat pada tulang rusuk, rongga dada dan organ paru-paru. a. Lamina Viseralis Lapisan perikardium sebelah dalam yang melekat pada jantung pada lapisan epikardium. Bagian inilah yang disebut lapisan Epikardium Jantung. Selaput Pembungkus Jantung (Perikardium)
  • 6. a. Lapisan Epikardium (Visceral Pericardium) Lapisan epikardium adalah lapisan dinding terluar jantung yang tersusun atas jaringan ikat dan lemak. a. Lapisan Miokardium (Visceral Miocardium) Miokardium adalah lapisan dinding jantung kedua dibawah epikardium. a. Lapisan Endokardium (Visceral Endocardium) Lapisan dinding jantung paling dalam yang bertemu dengan ruang jantung dan Lapisan Penyusun Dinding Jantung
  • 7. a. Serambi Jantung/Atrium Atrium jantung berfungsi menampung darah yang masuk ke jantung melalui pembuluh darah vena pulmonalis untuk atrium kiri dan pembuluh darah vena cava untuk atrium kanan. a. Bilik Jantung/Ventrikel Ventrikel jantung berfungsi menampung darah yang berasal dari ruang atrium dan kemudian memompanya keluar melalui pembuluh darah aorta untuk ventrikel kiri dan pembuluh darah arteri Ruang Jantung
  • 8. a. Sekat Antriorum/septum atriorum Sekat jantung yang memisahkan ruang atrium kanan dengan ruang atrium kiri yang berfungsi memisahkan darah bersih dan darah kotor di dalam jantung a. Sekat Interventrikularis/septum interventricularis Sekat jantung yang memisahkan ruang ventrikel kanan dengan ruang ventrikel kiri yang berfungsi juga memisahkan darah bersih dan darah kotor di dalam jantung a. Sekat Atrioventrikularis/septum atrioventricularis Sekat jantung yang memisahkan ruang atrium kanan dan kiri dengan ruang ventrikel kanan dan kiri. Di sekat ini terdapat dua katup mitral di kiri dan katup trikuspidalis di kanan. Sekat Jantung
  • 9. a. Katup Atrioventrikularis (Katup A. V) Berfungsi untuk mencegah aliran balik darah dari ventrikel kembali ke atrium selama fase sistole, terbagi menjadi 2 yaitu: -Katup Bikuspidalis/Katup Mitralis/Mitral Valve/Bicuspid Valve, merupakan katup jantung yang memiliki dua daun yang membatasi ruang atrium kiri dnegan ventrikel kiri - Katup Trikuspidalis/Tricuspid Valve, merupakan katup yang memiliki tiga daun katup yang membatasi ruang atrium kanadengan ruang ventrikel kiri b. Katup Semilunaris (Katup 5L) Berfungsi untuk mencegah aliran balik darah yang sudah keluar dari jantung kembali ke ruang ventrikel selama fase diastole, terbagi menjadi 2 yaitu: - Katup Aorta/Aortic Valve - Katup Pulmonalis/Pulmonary Valve Katup Jantung
  • 10. a. Arteri Koronaria/Pembuluh Nadi Koroner (Coronary Artery) -Arteri Koronaria Kanan/Right Coronary Artery (RCA) keluar dari sinus aorta kana dan berjalan sepanjang dinding jantung di celah antara atrium kanan dan kiri kemudian menuju bagian apkes (bawah) jantung -Arteri Koronaria Utama Kiri/ left Main Coronary Artery (LMCA) keluar dari sinus aorta kiri, dan kemudian bercabang menjadi 2: Artery Descenden/Left Arterior Dscending (LAD) dan Artery Sirkumfleksa/Left Circumflex (LCX) Artery Pembuluh Darah Jantung
  • 11. b. Vena Koronaris/ Pembuluh Balik Koroner (Coronary Vein) - Sinus Koronarius (Coronary Sinus), bertugas menerima dan menampung darah dari vena kardiak sedang dan vena kardiak kecil - Vena kardiak besar (Great Cardiac Vein)/Vena Cardis Parva mrupakan cabang pertama dari sinus koronarius yang membawa darah ke arah sinus - Vena Kardiak Sedang (Middle Cardiac Vein)/ Vena Cordis Parva merupakan cabang kedua dari sinus koronarius yang membawa darah kotor dari small cardiac vein dan arterior cardiac vein menuju sinus - Vena Kardiak Kecil (small cardiac vein)/ vena cordis parva merupakan vena koronaria paling kecil yang bersambung dengan vena kardiak sedang - Vena kardiak anterior (anterior cardiac vein) Pembuluh Darah Jantung
  • 12. Aktivitas Kelistrikan Pada Pengatur Irama, Berkas Hiss, dan Jaringan Purkinje Pada Jantung 02
  • 13. Aktivitas Kelistrikan Pengatur Irama Jantung adalah salah satu organ yang dapat memproduksi muatan listrik, dimana hal ini telah ditunjukkan oleh Von Kolliker (1855) dengan menggunakan preparate yang diketahui dengan rheoscopic frog, yakni apabila saraf dari otot gastrocnemius kodok dilihat pada permukaan jantung yang sedang berdenyut maka otot akan ikut berkontraksi sesuai dengan irama denyut jantung. Aktivitas listrik pada jantung dapat diawali dengan jalur konduksi yang berkontraksi ruang jantung atas atau antrium dan ruang jantung bawah atau ventrikel untuk berkontraksi. Sinyal listrik jantung diawali dari bagian puncak jantung yang disebut dengan nodus sinoatrial/SA Node.
  • 14. Hasil rekaman yang telah terbentuk disebut elektrokardiogram yang melacak aliran listrik menuju jantung. Hasil EKG memiliki tiga gelombang dapat dikenali. Gelombang pertama adalah gelombang P, yakni gelombang kecil yang melambangkan depolarisasi atrium sebelum atrium berkontraksi. Gelombang besar QRS diperoleh dari aliran listrik selama repolarisasi ventrikel. Gelombang ini memiliki bentuk gelombang yang cukup kompleks. Gelombang ini juga memulai kontraksi dari ventrikel. Gelombang T dihasilkan selama repolarisasi ventrikel. Penting bahwa repolarisasi atrium seringkali tersembunyi dari gelombang QRS kompleks yang direkam dalam waktu yang sama.
  • 15. Berkas Hiss & Jaringan Purkinje Pada Jantung Berkas His merupakan suatu berkas berupa serabut tebal yang menjulur kebawah di sebelah kanan septum interventrikularis kemudian bercabang lagi ke kiri dan ke kanan. Berkas His kiri terdapat berkas anterior kiri, posterior dan septal. Dan Purkinje merupakan jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan dalam kedua ventrikel jantung.
  • 16. Berkas His kiri terdapat berkas anterior kiri, posterior dan septal. Sedangkan berkas His kanan menyebarkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas His kiri menyebarkan impuls ke septum inter- ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabang kecil yang dinamakan dengan serabut purkinje yang tersebar pada septum interventrikel sampai pada muskulus papilaris yang menghasilkan impuls 20- 40X/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter /detik.
  • 17. Urutan normal perangsangan jantung yakni pertama, impuls yang dihasilkan oleh nodus SA (Sinoatrialis) secara otomatis. Impuls ini akan diteruskan ke interarteria dan internodal. Kemudian dilanjutkan ke nodus AV (Atrioventrkularis) impuls diteruskan ke berkas HIS cabang kiri dan cabang kanan serta ke serat purkinje. Setelah semua bagian jantung memperoleh impuls, maka jantung akan berkontraksi. Impuls listrik akan menyebar yang diawali dengan endocardium ke miokardium dan terakhir pada epicardium yang kemudian otot jantung akan bergerak dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
  • 18. Hubungan Antara Luas Penampang Pembuluh Darah Dengan Kecepatan Aliran Darah 03
  • 19. Kecepatan Darah Darah mengalir di dalam aorta darah mengalir sekitar 30 cm/detik sedangkan di dalam kapiler sekitar 0,026 cm/detik. Berdasarkan hukum kontinuitas, awalnya terlihat bahwa darah harus mengalir lebih cepat melalui kapiler dibandingkan dengan melalui arteri karena diameter kapiler jauh lebih kecil. Namun, total luas penampang keseluruhan pipa yang mengalirkan cairan itulah yang akan menentukan kecepatan aliran darah.
  • 20. Otot yang berkontraksi akan memeras vena, di mana kelepak- kelepak jaringan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju jantung. Jika kita duduk atau berdiri terlalu lama, kurangnya aktivitas otot akan menyebabkan kaki kita bengkak karena cairan darah yang sudah turun itu tidak bisa kembali ke jantung. Gambar: Aliran darah dalam vena (Sumber : Campbell, 2004) Aliran Darah dalam Vena
  • 21. Kecepatan aliran darah berbanding terbalik dengan luas penampang keseluruhan pembuluh darah. Oleh karena itu, kecepatan semakin menurun seiring meningkatnya jumlah pembuluh darah arteri sampai di kapiler. Kecepatan semakin meningkat pada vena dalam perjalanan membawa darah kembali ke jantung. Aliran darah yang tercepat di aorta dan paling lambat dalam kapiler, situasi yang ideal menyediakan sirkulasi darah yang cepat dan waktu yang cukup untuk pertukaran bahan antara darah di kapiler dan sel-sel jaringan. Hubungan Antara Luas Penampang Pembuluh Darah dan Kecepatan Aliran Darah
  • 22. Mekanisme Pengendalian Saraf pada Jantung dan Pembuluh Darah 04
  • 23. Gerakan jantung yang disebut denyut jantung diatur oleh susunan saraf tak sadar atau disebut dengan saraf otonom. Adapun peran dari saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik adalah sebagai berikut: 1) Simpatik (epinephrine) berperan untuk meningkatkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung. Sehingga rangsangan saraf simpatik akan mengakibatkan meningkatnya kekuatan dan frekuensi denyut jantung. 2) Parasimpatik (norepinephrine) berperan sebaliknya, yaitu rangsangan saraf parasimpatik akan menurunkan kekuatan dan frekuensi denyut jantung.
  • 24.
  • 25. Pada pertengahan tahun 1600-an, para ilmuwan menemukan bahwa darah bergerak dengan pemompaan melalui jantung dan mengalir ke satu arah dari pembuluh arteri ke vena. Namun, para ilmuwan belum dapat menjelaskan bagaimana darah mengalir dari pembuluh arteri ke vena. Berdasarkan penemuan terbaru pada masa itu, yaitu mikroskop, para ilmuwan menemukan kapiler, yaitu pembuluh darah yang menghubungkan arteri dan vena (Biggs dkk, 2007).
  • 26. 1. Arteri Melalui arteri darah yang keluar dari jantung dipompa kemudian menuju kapiler dan menuju ke vena. Arteri (pembuluh nadi) merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar jantung. Arteri mempunyai dinding yang elastis dan tebal yang terbuat dari jaringan ikat dan jaringan otot polos (Biggs dkk, 2007).
  • 27. 2. Vena Vena atau pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang mengantar darah balik ke jantung. Vena memiliki katup satu arah yang menjaga darah bergerak menuju jantung. Apabila darah mengalir mundur, maka tekanan darah terhadap katup akan menyebabkan katup menutup. Selain itu, aliran darah di pembuluh darah juga dibantu oleh otot rangka. Ketika otot rangka berkontraksi, maka akan menekan pembuluh darah dan membantu darah bergerak menuju jantung (Biggs dkk, 2007).
  • 28. 3. Pembuluh Kapiler Dinding pembuluh kapiler hanya setebal satu sel. Nutrisi dan oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh dari kapiler. Zat buangan dan oksigen berdifusi dari sel-sel tubuh ke dalam kapiler (Biggs dkk, 2007).
  • 30. 1. Penyakit jantung koroner pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri.Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung. 1. Serangan jantung Kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner. serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti jantung mendadak
  • 31. 3. Aritmia Gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti kelebihan kalium dalam darah (hiperkalemia) atau kekurangan kalium (hipokalemia). 4. Kardiomiopati Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik, kardiomiopati juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau penuaan.
  • 32. 5. Gagal Jantung Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan. 6. Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot). 7. Penyakit Katup Jantung Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu.
  • 33. 8. Endokarditis Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah. Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan. 9. Tumor Jantung Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau lapisan pelindung jantung (perikardium). Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak menunjukan gejala. Meski begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala ringan hingga berat.
  • 34. Daftar Pustaka ● Biggs, A., L. Daniel, R. M. Feather, E. Ortleb, P. Rillero, S. L. Snyder, dan D. Zike. 2008. Science: Level Green. New York: The McGraw-Hill Companies. ● Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi. Jilid 3. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga. ● Dharma, S. 2010. Sistematika Interpretasi EKG : Pedoman Praktis. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. ● Guntur. 2019. Sistem Kardiovaskuler. Ponorogo :Uwais Inspirasi Indonesia. ● Kuntoadi, G. B. 2019. Anatomi Fisiologi. Medan: Pantera Publishing. ● Purnamasari, R., dan D. R. Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya: Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel. ● Sa'adah, S. (2018). Sistem Peredaran Darah Manusia. UIN Sunan Gunung Jati. Bandung. ● Sudirman, M. S., M. Fairus, Ambarwati, Sadiman, H.A. Nur, W. Efrizal, dan D.A. Palupi. 2021. Buku Ajar Anatomi Fisiologi Jilid 2. Solok : Insan Cendekia Mandiri.
  • 35. Daftar Pustaka ● T.Bolon. C. M., D. Siregar, L. Kartika. A. Supinganto, S. S. Manurung, Y. F. Sitanggang, N. Siagian, S. Siregar, R. Manurung. F. Ritonga, R. Dewi, R.M. Sihombing, M. Herlina, Noradina. 2020. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Medan : Yayasan Kita Menulis.