SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Aprilia Rahmawati
43215120286
Prof. Dr. Hafzi Ali, MM
Forum 1
Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh
hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang
peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang
harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang ia pimpin.
Kelalaian dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada
kerugian uang. Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya
masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai kerangka
dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap,
yaitu:
1. Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang
diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya
2. Perancangan Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat
digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan
3. Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan
dan dilaksanakan Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan
secara efektif maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi.
Berikut tahapan proses pengambilan keputusan:
Tahap 1:
Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang
sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi masalah, bukan penyebab
dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara
sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari
yang “normal”
Tahap 2:
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah,
langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang tepat dan kemudian mengolah data tersebut hingga menjadi informasi yang relevan.
Tahap 3:
Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang
“feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
manajer. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderunganuntuk
membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif.
Tahap 4:
Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif manajer harus
mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas setiap
alternatif
Tahap 5:
Pemilihan alternatif terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif.
Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan manajer
Tahap 6:
Implementasi Keputusan. Setelah alternative terbaik terpilih, para manajer harus membuat rencana untuk
mengatasi berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
Dalam hal ini, manajer perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi
dibuatnya suatu keputusan.. Disamping itu, pada tahap implementasi keputusan manajer juga perlu
menetapkan prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah
baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai
kemungkinan.
Tahap 7:
Evaluasi hasil-hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus
mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang
diinginkan. Diharapkan dengan melakukan proses pengambilan keputusan secara tepat dapat mampu
mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang
dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.
sumber: http://www.jtanzilco.com/blog/detail/232/slug/konsep-pengambilan-keputusan-dalam-sistem-
informasi-manajemen
Kuis 1
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Manajemen membuat keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui
empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang
umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah,
manajer melihat sistem secara keseluruhan.
1. Apa yang Disebut Dengan Pembuatan Keputusan
Hampir seluruh isi buku ini digunakan untuk membahas sistem informasi manajemen (SIM). Namun,
jika diartikan secara sederhana, SIM sebenarnya adalahsistem yang memberikan informasi untuk
digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Meskipun
mungkin tidak tampak terlalu jelas, proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah digunakan
sebagai tema yang mengintegrasikan buku ini.
a. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan
Disadari bahwa pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang
berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara
mendefinisikan masalah(problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat
membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberikan manfaat. Telah dijelaskan
bahwa proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision
making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan
masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk
mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
b. Fase Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A. Simon proses pemecahan masalah dengan menggambarkan empat tahapan,
yaitu:
• Aktivitas intelijen.
• Aktivitas perancangan.
• Aktivitas pemilihan.
• Aktivitas pengkajian.
Dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas ini, orang yang memecahkan masalah harus memiliki informasi.
c. Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
Dalam Bab 2, telah ditampilkan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah,
yaitu :
1. Model sistem umum perusahaan
2. Model delapan elemen lingkungan
d. Pendekatan Sistem
Pendekatan pemecahan masalah yang paling detail digambarkan di Bab 7 ketika menyajikan
pendekatan sistem, yaitu sederetan langkah yang direkomendasikan ke dalam tiga tahap, yaitu:
1. Upaya persiapan
2. Upaya pendefinisian, dan
3. Upaya pemecahan
e. Pentingnya Cara Pandang Sitem
Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan
masalah, kita mengambil cara pandang sistem (system view), yang memandang operasional usaha sebagai
sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak,
namun memilki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan:
· Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail
pekerjaan.
· Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
· Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
· Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
· Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui
sistem perputaran tertutup.
Seorang manajer kemungkinan besar mereka akan mengenali definisi dan upaya solusi dari pendekatan
sistem sebagai hal yang mereka lakukan dan mengenali lima hal yang tercakup dalam cara pandang sistem
sebagai tujuan yang mereka coba pakai.
2. Membangun Konsep
Dengan pemahaman mengenai dasar konsep pemecahan masalah ini, kita sekarang dapat
menggambarkan bagaimana konsep ini dapat diterapkan ke dalam sistem pendukung keputusan.
a. Elemen Proses Pemecahan Masalah
Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem.
Sebagai contoh, perusahaan sebagai sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat
masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang
dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired
state)-apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki
informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state)-apa yang dicapai sistem tersebut
sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus
dipecahkan. Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam pemecahan
masalah. Elemen-elemen ini ditunjukan dalam figur dibawah ini.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang
diinginkan.
Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif yang selalu ada. Ini merupakan satu
langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer
biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi non-
komputer, seperti input lain baik didalam maupun diluar perusahaan.
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya.
Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang berasal dari internal maupun
dari lingkungan. Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas
yang ada dalam perusahaan. Jika semua elemen ini dapat dikumpulkan dan manajer dapat memahaminya,
solusi masalah dapat ditemukan.
b. Memilih Solusi yang Terbaik
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori
manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan:
· Analisis. Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi
pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi.
· Penilaian. Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
· Penawaran. Negosiasi antara beberapa manajer.
Ketiga cara dapat digunakan dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan masalah-masalah penting.
c. Permasalahan Versus Gejala
Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu masalah. Jika
tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menyelesaikan permasalahan
yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi
yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah.
Seorang dokter mengikuti proses yang sama untuk menilik gejala-gejala dan menemukan
penyebab dari suatu penyakit. Seorang manajer menghadapi tugas yang sama ketika menghadapi gejala
seperti rendahnya keuntungan. Sesuatu telah menyebabkan keuntungan menjadi rendah. Masalahnya
adalah penyebab dari keuntungan yang rendah. Bahkan, kita dapat memandang suatu masalah sebagai
penyebab permasalahan atau penyebab kesempatan.
d. Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah
mengenai berapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang
dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer. Bahkan, model matematika yang disebut formula
EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan.
Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur (structured problem) karena terdiri atas unsur dan
hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
Namun, manajer tersebut mungkin sama sekali tidak dapat memahami masalah yang lain. Masalah
ini disebut masalah tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen
atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Salah satu contoh
dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film yang mana yang paling kita sukai. Manajer
bisnis sering kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk menefinisikan masalah seperti ini dengan
cara yang terstruktur.
e. Jenis Keputusan
Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A. Simon juga menemukan metode
untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada suatu kontinum, dengan
keputusan yang terprogram pada satu sisi dan keputusan yang tidak terprogram di sisi yang
lain. Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur
tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de
novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru,
tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi.
3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) tetap digunakan untuk
mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu.
Penekanannya terletak pada kata membantu. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah
tanpa bantuan manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk
memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang
semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur, dan manajer dapat
menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur.
· Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus yang berkala
serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke basis
data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah
untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan kedalam model tersebut. Penambahan peranti
lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan
keputusan kelompok (group decision support system-GDSS) yang terbaru, kemampuan kecerdasan
buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
4. Permodelan Matematika
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut
entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan.
Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas.
a. Jenis Model
Terdapat empat jenis dasar model: fisik, naratif, grafis, dan matematis.
Ø Model fisik (physical model)
Ø Model naratif (narrative model)
Ø Model grafis (grafis model)
Ø Model matematis (mathematical model)
b. Penggunaan Model
Keempat jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu, model
matematis memiliki kemampuan prediktif.
Ø Memberikan pengertian
Ø Memfasilitasi komunikasi
Ø Memprediksi masa depan
c. Kelas Model Matematis
Matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi: pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
keyakinan untuk mencapai optimasi.
Ø Model Statis atau Dinamis
Ø Model Probabilitas atau Deterministik
Ø Model Optimisasi atau Suboptimisasi
d. Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi(simulation) simulasi terjadi dalam skenario
tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah
tersebut. Skenario istilah skenario (scenario) digunakan untuk menggambarkan kondisi yang
memengaruhi simulasi. Variabel keputusan yaitu nilai input yang dimasukan manajer untuk mengukur
dampak pada entitas disebut variabel keputusan(decision variable).
e. Teknik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model ini menghasilkan solusi yang terbaik
menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel keputusan. Namun, penting juga untuk
menjalankan model suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi variabel keputusan yang
memberikan hasil yang memuaskan.
f. Format Output Simulasi
Melibatkan berbagai elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama
seperti output merupakan praktik yang baik. Dengan tata letak seperti ini, akan jelas input yang mana
yang menghasilkan output.
g. Contoh Permodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci.
Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari:
Ø Harga produk
Ø Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk
Ø Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
Ø Jumlah yang akan diinvestasikan untuk pengembangan dan penelitian
h. Kelebihan Permodelan
Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapat manfaat melalui hal-hal berikut:
Ø Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar
Ø Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan
cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang singkat
Ø Model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh
metode penyedia informasi lain.
h. Kelemahan Permodelan
Ø Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua
pengaruh terhadap entitas
Ø Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks, selain
itu kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output dengan baik.
5. Permodelan Matematika Menggunakan Lembar Kerja Elektronik
Terobosan teknologi yang memungkinkan para pemecah persoalan untuk menyusun model
matematika dan tidak sekedar hanya mengandalkan spesialis informasi atau ilmuwan manajemen adalah
lembar kerja elektronik. Sebelum adanya lembar kerja (spreadsheet), model matematika di program
dalam bahasa pemrograman teknis seperti fortran atau APL, yang berada diluar kompetensi para
pemecah masalah yang tidak memiliki latar belakang komputer.
6. Kecerdasan Buatan (Artifficial Intelligence-AI)
Kecerdasan buatan (artifficial intelligence-AI) adalah aktivitas penyedian mesin seperti komputer
dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika
kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih
karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
a. Wilayah AI
AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen
cerdas.
Sistem pakar (expert system) adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan
keahlian manusia dalam bentuk heuristik.
Ø Jaringan Saraf Tiruan (neural network)
Ø Algoritme Genetik (genetic algorithms)
Ø Agen Cerdas (intelligent agent)
b. Daya Tarik Sistem Pakar
Sistem pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai sistem pendukung keputusan.
Ø Sistem pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan seorang
manajer.
Ø Sistem pakar tersebut dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu keputusan.
c. Konfigurasi sistem pakar
Ø Antarmuka pengguna
Ø Basis pengetahuan (knowledge basis)
Ø Mesin inferensi (inference engine)
Ø Mesin pengembangan
7. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok
a. Konsep GDSS
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis komputer yang
membantu sekelompok orang melakukan tugas (mencapai tujuan) yang sama dan memberikan
antarmuka untuk digunakan bersama.
b. Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya
keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dapat dicapai dengan menjaga agar diskusi
kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail,
sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik.
8. Letak Lingkungan GDSS
GDSS membantu pemecahan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk
komunikasi. Pada tiap lokasi, para anggota kelompok dapat bertemu dalam waktu yang bersamaan
atau waktu yang berbeda. Jika para anggota bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini
disebut pertukaran sinkron(synchronous exchange). Salah satu contoh adalah pertemuan komite. Jika
para anggota bertemu pada waktu yang berbeda-beda, maka lokasi ini disebut pertukaran asinkron
(asynchronous exchange). Salah satu contoh adalah saling berbalas komunikasi melalui e-mail.
sumber : Raymond McLeod, Jr. & George P.Schell. Sistem Informasi Manajemen, BAB 11

More Related Content

Viewers also liked

Forum Remaja 2013
Forum Remaja 2013Forum Remaja 2013
Forum Remaja 2013Blog
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)hasnabstr
 
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buanaHapzi Ali
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusansandi217
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Problem solving ppt
Problem solving pptProblem solving ppt
Problem solving pptIka Rose
 
Problem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingProblem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingIbrahim M. Morsy
 

Viewers also liked (14)

Forum Remaja 2013
Forum Remaja 2013Forum Remaja 2013
Forum Remaja 2013
 
askep Hernia
askep Herniaaskep Hernia
askep Hernia
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
 
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana
1. hapzi ali, sim bab-1, konsep dasar sim, universitas mercu buana
 
Teks forum remaja
Teks forum remajaTeks forum remaja
Teks forum remaja
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Hernia
HerniaHernia
Hernia
 
Problem solving ppt
Problem solving pptProblem solving ppt
Problem solving ppt
 
Hernia
Hernia Hernia
Hernia
 
Problem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingProblem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision Making
 

More from Aprilia Rahmawati

SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-Learning
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-LearningSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-Learning
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-LearningAprilia Rahmawati
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...Aprilia Rahmawati
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasi
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasiSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasi
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasiAprilia Rahmawati
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hacker
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hackerSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hacker
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hackerAprilia Rahmawati
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017Aprilia Rahmawati
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...Aprilia Rahmawati
 

More from Aprilia Rahmawati (6)

SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-Learning
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-LearningSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-Learning
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Pengenalan e-Learning
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - Telekomunikasi, Internet, dan Teknologi...
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasi
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasiSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasi
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - etika dalam sistem informasi
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hacker
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hackerSIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hacker
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - keamanan jaringan dari hacker
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati - sistem informasi perusahaan, 2017
 
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286 - sumber daya komputasi dan ...
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

SIM, Mercu Buana, Aprilia Rahmawati, 43215120286, arsitektur komputer, 2017

  • 1. Aprilia Rahmawati 43215120286 Prof. Dr. Hafzi Ali, MM Forum 1 Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang ia pimpin. Kelalaian dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1. Pemahaman Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya 2. Perancangan Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan 3. Pemilihan Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan secara efektif maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Berikut tahapan proses pengambilan keputusan: Tahap 1: Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi masalah, bukan penyebab dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “normal” Tahap 2: Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mengolah data tersebut hingga menjadi informasi yang relevan. Tahap 3: Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
  • 2. manajer. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Tahap 4: Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas setiap alternatif Tahap 5: Pemilihan alternatif terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan manajer Tahap 6: Implementasi Keputusan. Setelah alternative terbaik terpilih, para manajer harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manajer perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.. Disamping itu, pada tahap implementasi keputusan manajer juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Tahap 7: Evaluasi hasil-hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Diharapkan dengan melakukan proses pengambilan keputusan secara tepat dapat mampu mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. sumber: http://www.jtanzilco.com/blog/detail/232/slug/konsep-pengambilan-keputusan-dalam-sistem- informasi-manajemen
  • 3. Kuis 1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Manajemen membuat keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan. 1. Apa yang Disebut Dengan Pembuatan Keputusan Hampir seluruh isi buku ini digunakan untuk membahas sistem informasi manajemen (SIM). Namun, jika diartikan secara sederhana, SIM sebenarnya adalahsistem yang memberikan informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan guna menyelesaikan masalah bagi para penggunanya. Meskipun mungkin tidak tampak terlalu jelas, proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah digunakan sebagai tema yang mengintegrasikan buku ini. a. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan Disadari bahwa pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah(problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberikan manfaat. Telah dijelaskan bahwa proses penyelesaian masalah manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja. b. Fase Pemecahan Masalah Menurut Herbert A. Simon proses pemecahan masalah dengan menggambarkan empat tahapan, yaitu: • Aktivitas intelijen. • Aktivitas perancangan. • Aktivitas pemilihan. • Aktivitas pengkajian. Dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas ini, orang yang memecahkan masalah harus memiliki informasi. c. Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
  • 4. Dalam Bab 2, telah ditampilkan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah, yaitu : 1. Model sistem umum perusahaan 2. Model delapan elemen lingkungan d. Pendekatan Sistem Pendekatan pemecahan masalah yang paling detail digambarkan di Bab 7 ketika menyajikan pendekatan sistem, yaitu sederetan langkah yang direkomendasikan ke dalam tiga tahap, yaitu: 1. Upaya persiapan 2. Upaya pendefinisian, dan 3. Upaya pemecahan e. Pentingnya Cara Pandang Sitem Dalam menggunakan model sistem umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan masalah, kita mengambil cara pandang sistem (system view), yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memilki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan: · Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan. · Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik. · Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama. · Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya. · Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang didapat dari input yang hanya dapat dicapai melalui sistem perputaran tertutup. Seorang manajer kemungkinan besar mereka akan mengenali definisi dan upaya solusi dari pendekatan sistem sebagai hal yang mereka lakukan dan mengenali lima hal yang tercakup dalam cara pandang sistem sebagai tujuan yang mereka coba pakai. 2. Membangun Konsep Dengan pemahaman mengenai dasar konsep pemecahan masalah ini, kita sekarang dapat menggambarkan bagaimana konsep ini dapat diterapkan ke dalam sistem pendukung keputusan. a. Elemen Proses Pemecahan Masalah Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem. Sebagai contoh, perusahaan sebagai sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang
  • 5. dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state)-apa yang harus dicapai sistem tersebut. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state)-apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan. Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam pemecahan masalah. Elemen-elemen ini ditunjukan dalam figur dibawah ini. Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif yang selalu ada. Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi non- komputer, seperti input lain baik didalam maupun diluar perusahaan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya. Evaluasi ini harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, yang berasal dari internal maupun dari lingkungan. Batasan internal (internal constraint) biasanya berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada dalam perusahaan. Jika semua elemen ini dapat dikumpulkan dan manajer dapat memahaminya, solusi masalah dapat ditemukan. b. Memilih Solusi yang Terbaik Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan:
  • 6. · Analisis. Evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada tujuan organisasi. · Penilaian. Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer. · Penawaran. Negosiasi antara beberapa manajer. Ketiga cara dapat digunakan dalam pemilihan alternatif untuk menyelesaikan masalah-masalah penting. c. Permasalahan Versus Gejala Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara masalah dan gejala dari suatu masalah. Jika tidak demikian, kita dapat menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menyelesaikan permasalahan yang salah atau sesuatu yang sesungguhnya bukanlah suatu masalah. Gejala (symptom) adalah kondisi yang dihasilkan masalah. Sering kali seorang manajer melihat gejala dan bukan masalah. Seorang dokter mengikuti proses yang sama untuk menilik gejala-gejala dan menemukan penyebab dari suatu penyakit. Seorang manajer menghadapi tugas yang sama ketika menghadapi gejala seperti rendahnya keuntungan. Sesuatu telah menyebabkan keuntungan menjadi rendah. Masalahnya adalah penyebab dari keuntungan yang rendah. Bahkan, kita dapat memandang suatu masalah sebagai penyebab permasalahan atau penyebab kesempatan. d. Struktur Permasalahan Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai berapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer. Bahkan, model matematika yang disebut formula EOQ (economic order quantity) dapat memberitahu bagaimana masalah tersebut harus diselesaikan. Masalah seperti ini disebut masalah terstruktur (structured problem) karena terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Namun, manajer tersebut mungkin sama sekali tidak dapat memahami masalah yang lain. Masalah ini disebut masalah tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah. Salah satu contoh dari masalah yang tidak terstruktur adalah memutuskan film yang mana yang paling kita sukai. Manajer bisnis sering kali tidak memiliki perangkat yang cukup untuk menefinisikan masalah seperti ini dengan cara yang terstruktur. e. Jenis Keputusan Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A. Simon juga menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada suatu kontinum, dengan keputusan yang terprogram pada satu sisi dan keputusan yang tidak terprogram di sisi yang lain. Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur, dan penuh konsekuensi.
  • 7. 3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) tetap digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Penekanannya terletak pada kata membantu. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur, dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur. · Model DSS Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus yang berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan kedalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision support system-GDSS) yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP. 4. Permodelan Matematika Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas. a. Jenis Model Terdapat empat jenis dasar model: fisik, naratif, grafis, dan matematis. Ø Model fisik (physical model) Ø Model naratif (narrative model) Ø Model grafis (grafis model) Ø Model matematis (mathematical model) b. Penggunaan Model Keempat jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi. Selain itu, model matematis memiliki kemampuan prediktif. Ø Memberikan pengertian Ø Memfasilitasi komunikasi Ø Memprediksi masa depan
  • 8. c. Kelas Model Matematis Matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi: pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan keyakinan untuk mencapai optimasi. Ø Model Statis atau Dinamis Ø Model Probabilitas atau Deterministik Ø Model Optimisasi atau Suboptimisasi d. Simulasi Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi(simulation) simulasi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut. Skenario istilah skenario (scenario) digunakan untuk menggambarkan kondisi yang memengaruhi simulasi. Variabel keputusan yaitu nilai input yang dimasukan manajer untuk mengukur dampak pada entitas disebut variabel keputusan(decision variable). e. Teknik Simulasi Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model ini menghasilkan solusi yang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel-variabel keputusan. Namun, penting juga untuk menjalankan model suboptimisasi berulang kali, guna mencari kombinasi variabel keputusan yang memberikan hasil yang memuaskan. f. Format Output Simulasi Melibatkan berbagai elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output merupakan praktik yang baik. Dengan tata letak seperti ini, akan jelas input yang mana yang menghasilkan output. g. Contoh Permodelan Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari: Ø Harga produk Ø Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk Ø Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung Ø Jumlah yang akan diinvestasikan untuk pengembangan dan penelitian h. Kelebihan Permodelan Manajer yang menggunakan model matematika bisa mendapat manfaat melalui hal-hal berikut: Ø Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar Ø Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternatif dapat dipertimbangkan dengan cara memberikan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam waktu yang singkat
  • 9. Ø Model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain. h. Kelemahan Permodelan Ø Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mencakup semua pengaruh terhadap entitas Ø Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan untuk merancang model yang lebih kompleks, selain itu kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk menginterpretasikan output dengan baik. 5. Permodelan Matematika Menggunakan Lembar Kerja Elektronik Terobosan teknologi yang memungkinkan para pemecah persoalan untuk menyusun model matematika dan tidak sekedar hanya mengandalkan spesialis informasi atau ilmuwan manajemen adalah lembar kerja elektronik. Sebelum adanya lembar kerja (spreadsheet), model matematika di program dalam bahasa pemrograman teknis seperti fortran atau APL, yang berada diluar kompetensi para pemecah masalah yang tidak memiliki latar belakang komputer. 6. Kecerdasan Buatan (Artifficial Intelligence-AI) Kecerdasan buatan (artifficial intelligence-AI) adalah aktivitas penyedian mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. a. Wilayah AI AI diterapkan di dunia bisnis dalam bentuk sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik, dan agen cerdas. Sistem pakar (expert system) adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Ø Jaringan Saraf Tiruan (neural network) Ø Algoritme Genetik (genetic algorithms) Ø Agen Cerdas (intelligent agent) b. Daya Tarik Sistem Pakar Sistem pakar menawarkan kemampuan yang unik sebagai sistem pendukung keputusan. Ø Sistem pakar memberikan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan seorang manajer. Ø Sistem pakar tersebut dapat menjelaskan alasannya hingga menuju ke suatu keputusan.
  • 10. c. Konfigurasi sistem pakar Ø Antarmuka pengguna Ø Basis pengetahuan (knowledge basis) Ø Mesin inferensi (inference engine) Ø Mesin pengembangan 7. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok a. Konsep GDSS Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok adalah sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas (mencapai tujuan) yang sama dan memberikan antarmuka untuk digunakan bersama. b. Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah Asumsi yang mendasari GDSS adalah komunikasi yang lebih baik memungkinkan dibuatnya keputusan yang lebih baik. Komunikasi yang lebih baik dapat dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Ekstra waktu yang dimiliki dapat digunakan untuk mendiskusikan masalah secara lebih mendetail, sehingga didapatkan definisi masalah yang lebih baik. 8. Letak Lingkungan GDSS GDSS membantu pemecahan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Pada tiap lokasi, para anggota kelompok dapat bertemu dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berbeda. Jika para anggota bertemu pada saat yang bersamaan, maka lokasi ini disebut pertukaran sinkron(synchronous exchange). Salah satu contoh adalah pertemuan komite. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berbeda-beda, maka lokasi ini disebut pertukaran asinkron (asynchronous exchange). Salah satu contoh adalah saling berbalas komunikasi melalui e-mail. sumber : Raymond McLeod, Jr. & George P.Schell. Sistem Informasi Manajemen, BAB 11