SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT (DPR)
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
HUKUM KELEMBAGAAN
NEGARA
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Dr. ARFA I, S.H., M.H.
NIP 198110162006041003
MUHAMMAD ERITON, S.H., M.H., C.L.A.
NIP 199312202023211016
MAHASISWA KELOMPOK 2
APRI ANDANA
NIM B1A122131
MUHAMMAD KHALIF AKBAR TAUFIK
NIM B1A122103
SILVESTER AMBROSIUS MANAHAN S.
NIM B1A122102
NADIA RIZKY ANANDA
NIM B1A122141
ALVIARUM APRIYATNA
NIM B1A122135
KEDUDUKAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat
yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Berdasarkan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
DPR terdiri atas anggota partai politik
peserta pemilihan umum yang dipilih
melalui pemilihan umum.
PENGISIAN JABATAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
(DPR)
Berdasarkan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) UUD NRI 1945
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dipilih melalui pemilihan umum.
FUNGSI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi
legislasi, fungsi anggaran, dan pengawasan.
Berdasarkan Pasal 20A Ayat (1) UUD NRI 1945
Legislasi Anggaran Pengawasan
FUNGSI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Dilaksanakan melalui
pengawasan atas
pelaksanaan undang-
undang dan APBN.
Dilaksanakan untuk membahas
dan memberikan persetujuan
atau tidak memberikan
persetujuan terhadap
rancangan undang-undang
tentang APBN yang diajukan
oleh Presiden.
Berdasarkan Pasal 69 dan 70 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014
Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
Dilaksanakan sebagai
perwujudan DPR selaku
pemegang kekuasaan
membentuk undang-undang.
WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
a. membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;
b. memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan
pemerintah pengganti undang-undang yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi
undang-undang;
c. membahas rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR;
Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
d. membahas rancangan undang-undang yang diajukan DPD mengenai otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah;
e. membahas bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan
memberikan persetujuan atas rancangan undang-undang tentang APBN yang
diajukan oleh Presiden;
Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
f. membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,
pendidikan, dan agama;
g. memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang dan
membuat perdamaian dengan negara lain;
Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
h. memberikan persetujuan atas perjanjian internasional tertentu yang menimbulkan
akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban
keuangan negara dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-
undang;
i. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi;
j. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan
menerima penempatan duta besar negara lain;
Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
k. memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD;
l. memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian
anggota Komisi Yudisial;
m. memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial
untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden; dan
n. memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden
untuk diresmikan dengan keputusan Presiden.
Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
v
DASAR
HUKUM
1
2
DASAR HUKUM
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 .
Pasal 19, 20, 20A, 21, 22, 22A, 22B, 24 C.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014
Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
ANALISIS PENGISIAN JABATAN ANGGOTA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Menurut Pasal 76 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014
Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
Frasa tersebut menimbulkan multi interprestasi, dan bahkan tafsir tersebut
menjurus pada pengertian “tidak ada pembatasan terhadap masa jabatan
anggota DPR”. Dengan adanya fakta tersebut, ketentuan yang telah multi tafsir
tersebut tidak memberikan jaminan dan kepastian hukum yang adil. Seharusnya
masa jabatan anggota dewan tersebut hanya 5 (lima) tahun dan otomatis akan
berakhir dengan pengucapan sumpah anggota yang baru sehingga anggota
lama tidak dapat dipilih kembali. Dengan hal ini, membuka kesempatan yang
luas bagi warga negara untuk dapat menjadi angota dewan.
Masa jabatan anggota DPR adalah 5 (lima) tahun dan berakhir pada
saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
ANALISIS FUNGSI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Masalah transparansi dan akuntabilitas seringkali muncul dalam proses
legislasi, anggaran dan pengawasan. Publik sering kali merasa bahwa DPR
kurang transparan dalam proses legislasi (pembuatan undang-undang) dan
penggunaan anggaran. DPR juga memiliki peran pengawasan terhadap
pemerintah, terkadang efektivitasnya dalam melakukan pengawasan patut
dipertanyakan. Hal ini dikarenakan adannya oknum anggota DPR terlibat
dalam konflik kepentingan politik diantara mereka.
DPR mempunyai fungsi: a. legislasi; b. anggaran; dan c. pengawasan.
Berdasarkan Pasal 69 dan 70 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014
Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
ANALISIS WEWENANG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Pencopotan Hakim Aswanto dari posisinya sebagai Hakim MK oleh
DPR RI. Merupakan pelanggaran hukum , karena melanggar undang-
undang. Pencopotan ini terjadi karena adanya sarat kepentingan
politik. Serta, tindakan ini juga mengacaukan prinsip ketatanegaraan,
kebebasan dan kekuasaan Hakim sebagai Prinsip Universal maupun
Kelembagaan MK.
n. memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada
Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden.
Berdasarkan Pasal 71 huruf (n) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
REPUBLIK INDONESIA
DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT (DPR)
HUKUM KELEMBAGAAN
NEGARA
BAGIAN HUKUM TATA NEGARA
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
DISKUSI
Dr. ARFA I, S.H., M.H.
DOSEN BAGIAN HTN
KETUA JISIP
TERIMA KASIH
BAGIAN HUKUM TATA NEGARA
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI

More Related Content

Similar to Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).pptx

Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Operator Warnet Vast Raha
 
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3  paripurna 11 juli 2014)netRUU MD3  paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
Tata Taqiya
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
Usman Yasin
 
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilihPer kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Ahmad Solihin
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Operator Warnet Vast Raha
 
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihanPerbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
MTs DARUSSALAM
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Belum Kerja
 

Similar to Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).pptx (20)

Kelas Legislatif GmnI FISIP Undip: Studi Parlemen, Peran Lembaga Perwakilan D...
Kelas Legislatif GmnI FISIP Undip: Studi Parlemen, Peran Lembaga Perwakilan D...Kelas Legislatif GmnI FISIP Undip: Studi Parlemen, Peran Lembaga Perwakilan D...
Kelas Legislatif GmnI FISIP Undip: Studi Parlemen, Peran Lembaga Perwakilan D...
 
Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014Uu nomor 17 tahun 2014
Uu nomor 17 tahun 2014
 
Rpp sm 2
Rpp sm 2Rpp sm 2
Rpp sm 2
 
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3  paripurna 11 juli 2014)netRUU MD3  paripurna 11 juli 2014)net
RUU MD3 paripurna 11 juli 2014)net
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tia
 
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem KetatanegaraanHak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
Hak Recal Parpol Terhadap Keanggotaan DPR Dalama Sistem Ketatanegaraan
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
 
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRDUU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
UU 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
 
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilihPer kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
Per kpu no 26 tahun 2013 memicu transmigrasi pemilih
 
Uu 12 2003
Uu 12 2003Uu 12 2003
Uu 12 2003
 
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
Pembelajaran 1
Pembelajaran 1Pembelajaran 1
Pembelajaran 1
 
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihanPerbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Latihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docxLatihan Soal PPS.docx
Latihan Soal PPS.docx
 
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4
 

Recently uploaded

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
AlMaliki1
 

Recently uploaded (10)

2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).pptx

  • 1. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAMBI HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA
  • 2. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH Dr. ARFA I, S.H., M.H. NIP 198110162006041003 MUHAMMAD ERITON, S.H., M.H., C.L.A. NIP 199312202023211016
  • 3. MAHASISWA KELOMPOK 2 APRI ANDANA NIM B1A122131 MUHAMMAD KHALIF AKBAR TAUFIK NIM B1A122103 SILVESTER AMBROSIUS MANAHAN S. NIM B1A122102 NADIA RIZKY ANANDA NIM B1A122141 ALVIARUM APRIYATNA NIM B1A122135
  • 4. KEDUDUKAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Berdasarkan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 5. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. PENGISIAN JABATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Berdasarkan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Berdasarkan Pasal 19 Ayat (1) UUD NRI 1945 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
  • 6. FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan pengawasan. Berdasarkan Pasal 20A Ayat (1) UUD NRI 1945
  • 7. Legislasi Anggaran Pengawasan FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang- undang dan APBN. Dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden. Berdasarkan Pasal 69 dan 70 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang.
  • 8. WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) a. membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama; b. memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang yang diajukan oleh Presiden untuk menjadi undang-undang; c. membahas rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR; Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 9. WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) d. membahas rancangan undang-undang yang diajukan DPD mengenai otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; e. membahas bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan memberikan persetujuan atas rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden; Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 10. WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) f. membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; g. memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan negara lain; Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 11. WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) h. memberikan persetujuan atas perjanjian internasional tertentu yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang- undang; i. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi; j. memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar negara lain; Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 12. WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) k. memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD; l. memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Yudisial; m. memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden; dan n. memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden. Berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 2Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 13. v DASAR HUKUM 1 2 DASAR HUKUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 . Pasal 19, 20, 20A, 21, 22, 22A, 22B, 24 C. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, DPRD
  • 14. ANALISIS PENGISIAN JABATAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Menurut Pasal 76 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Frasa tersebut menimbulkan multi interprestasi, dan bahkan tafsir tersebut menjurus pada pengertian “tidak ada pembatasan terhadap masa jabatan anggota DPR”. Dengan adanya fakta tersebut, ketentuan yang telah multi tafsir tersebut tidak memberikan jaminan dan kepastian hukum yang adil. Seharusnya masa jabatan anggota dewan tersebut hanya 5 (lima) tahun dan otomatis akan berakhir dengan pengucapan sumpah anggota yang baru sehingga anggota lama tidak dapat dipilih kembali. Dengan hal ini, membuka kesempatan yang luas bagi warga negara untuk dapat menjadi angota dewan. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 (lima) tahun dan berakhir pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
  • 15. ANALISIS FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Masalah transparansi dan akuntabilitas seringkali muncul dalam proses legislasi, anggaran dan pengawasan. Publik sering kali merasa bahwa DPR kurang transparan dalam proses legislasi (pembuatan undang-undang) dan penggunaan anggaran. DPR juga memiliki peran pengawasan terhadap pemerintah, terkadang efektivitasnya dalam melakukan pengawasan patut dipertanyakan. Hal ini dikarenakan adannya oknum anggota DPR terlibat dalam konflik kepentingan politik diantara mereka. DPR mempunyai fungsi: a. legislasi; b. anggaran; dan c. pengawasan. Berdasarkan Pasal 69 dan 70 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 16. ANALISIS WEWENANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) Pencopotan Hakim Aswanto dari posisinya sebagai Hakim MK oleh DPR RI. Merupakan pelanggaran hukum , karena melanggar undang- undang. Pencopotan ini terjadi karena adanya sarat kepentingan politik. Serta, tindakan ini juga mengacaukan prinsip ketatanegaraan, kebebasan dan kekuasaan Hakim sebagai Prinsip Universal maupun Kelembagaan MK. n. memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden. Berdasarkan Pasal 71 huruf (n) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
  • 17. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) REPUBLIK INDONESIA
  • 18. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA BAGIAN HUKUM TATA NEGARA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAMBI DISKUSI Dr. ARFA I, S.H., M.H. DOSEN BAGIAN HTN KETUA JISIP
  • 19. TERIMA KASIH BAGIAN HUKUM TATA NEGARA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAMBI