SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Hubungan Dokter-Pasien,
Teman Sejawat dan Organisasi Profesi
dan Sistem Rujukan
Andy Fairuz Zuraida Eva
Dibimbing Oleh :
Prof.Dr. Iwa Sutardjo, drg.,SU.,Sp.KGA.,K-KKA
BIOETIK; HUKUM; KOMUNIKASI & MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PENDAHULUAN
DOKTER
ORGANISASI
PROFESI
PASIEN
SISTEM
RUJUKAN
TEMAN
SEJAWAT
O Pelayanan kesehatan akan melibatkan banyak pihak, yaitu
rumah sakit, tenaga kesehatan dan pasien.
O Hubungan langsung yang akan terjadi adalah antara dokter
dan pasien.
O Prinsip atau hubungan pasien-dokter (tenaga kesehatan
lainnya)- rumah sakit, dikenal hubungan terapeutik atau
transaksi terapeutik.
O Dimana terjadi suatu ikatan antara pasien dan dokter
dalam hal pengobatan atau perawatan penyakitnya serta
antara pasien dengan rumah sakit dalam hal pelayanan
kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasaranan
kesehatan yang terstandar.
Pelayanan Kesehatan yang
Baik
O Reasonable information
O Reasonable care
O Reasonable competency
Hubungan Dokter-Pasien
O Menurut Bahder Johan Nasution : Hubungan dokter dengan pasien
merupakan transaksi terapeutik yaitu hubungan hukum yang
melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak.
O Menurut Subekti suatu perjanjian adalah suatu peristiwa bahwa
seseorang berjanji kepada seseorang lain atau antara dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
Transaksi terapeutik adalah suatu transaksi untuk menentukan atau
upaya mencari terapi yang paling tepat bagi pasien yang dilakukan oleh
dokter.
Menurut hukum, objek dalam transaksi terapeutik bukan kesembuhan
pasien, melainkan mencari upaya yang tepat untuk kesembuhan pasien.
Sebagaimana umumnya suatu perikatan, dalam transaksi terapeutik juga
terdapat para pihak yang mengingatkan diri, yaitu dokter sebagai pihak
yang melaksanakan atau memberikan pelayanan medis dan pasien
sebagai pihak yang menerima pelayana medis.9
HUBUNGAN DOKTER –
PASIEN
O KONTRAK TERAPEUTIK
O UNIK
O DASAR KEPERCAYAAN
O EKSPLISIT : LISAN / TERTULIS
O IMPLISIT
PERJANJIAN
O Suatu peristiwa hukum
O Dimana satu orang berjanji atau keduanya
saling berjanji
O Untuk melaksanakan suatu hal :
memberikan / menyerahkan barang,
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
Untuk sahnya suatu perjanjian harus memenuhi
syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 1320
KUHPerdata yang unsur-unsurnya sebagai berikut
a. Adanya kesepakatan dari mereka yang
saling mengingatkan dirinya
b. Adanya kecakapan untuk membuat suatu
perikatan
c. Mengenai suatu hal tertentu
d. Suatu sebab yang diperbolehkan
PERMENKES Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran, Pasal 2 dan 3
O ditegaskan bahwa semua tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadap
pasien harus mendapat persetujuan,
dimana persetujuan ini dapat diberikan
secara tertulis maupun lisan.
O Setiap tindakan kedokteran yang
mengandung risiko tinggi harus memperoleh
persetujuan tertulis yang ditandatangani
oleh yang berhak memberikan persetujuan.
O Jika terjadi keadaan gawat darurat maka
untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau
mencegah kecacatan tidak diperlukan
persetujuan tindakan kedokteran.
O Pembatalan persetujuan tindakan
kedokteran ini harus dilakukan secara
tertulis oleh yang memberi persetujuan.
PERMENKES Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran, Pasal 7
disebutkan bahwa penjelasan tentang tindakan
kedokteran yang disampaikan pada pasien atau
keluarganya harus mencakup;
O diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran,
O tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan,
O altematif tindakan lain dan risikonya,
O risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
O prognosis terhadap tindakan yang dilakukan,
dan
O perkiraan pembiayaan.
Jenis Perjanjian Kontrak
Terapetik
1. Perjanjian Usaha (Inpaningverbintenis)
2. Perjanjian Hasil (resultaatverbintenis)
Pola Hubungan Dokter-Pasien
O Priestly Model (paternalistik) : Dokter
dominan
O Collegial Model : Dokter dan Pasien adalah
MITRA
O Engineering Model : Pasien dominan
Hak Pasien
O Hak atas informasi medis
O Hak memberikan persetujuan TM
O Hak memilih dokter dan RS
O Hak atas rahasia kedokteran
O Hak menolak pengobatan / TM
O Hak memutus HDP
O Hak atas second opinion
O Hak menuntut ganti rugi
O Hak atas bantuan yuridis
O Hak mengetahui isi rekam medis
Kewajiban Pasien
O Memberikan informasi yang sebenarnya
O Mentaati petunjuk dan nasehat dokter
O Mematuhi peraturan RS / Klinik
O Memberikan inbalan jasa kepada dokter
O Memberitahu keluhan pertama kali ke
pasien
O Menyimpan rahasian dokter
Hak-Hak Dokter (1)
O Hak bekerja sesuai dengan standar profesi
O Hak menolak TM yang unprofesional
O Hak menolak TM yang dianggap tidak baik
O Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat
O Hak mengakhiri HDP
O Hak atas rahasia dokter
Hak – Hak Dokter (2)
O Hak atas itikad baik dari pasien
O Hak atas fairplay : informasi keluhan pasien
O Hak atas imbalan jasa
O Hak untuk membela diri
O Hak untuk menolak membuka rahasia
kedokteran
Kewajiban Dokter
O Bekerja sesuai standar profesi
O Memberikan pelayanan yang terbaik,
termasuk merujuk pasien
O Memberikan informasi medis kepada pasien
O Meminta informed consent
O Menyimpan rahasia kedokteran
O Menolong pasien gawat darurat
Hubungan dengan Teman
Sejawat
O Duty to warn and control
O Memberikan dukungan moral
O Memberikan kesaksian yang sebenarnya
Hubungan dengan Organisasi
Profesi
O PDGI : PDGI (Persatuan Dokter Gigi
Indonesia) yang merupakan satu-satunya
organisasi profesi dokter gigi di indonesia,
didirikan di Bandung pada tanggal 22
Januari 1950. Pengurus Besar PDGI
berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.
VISI
O Menjadi satu-satunya organisasi profesi dokter gigi yang
profesional dan berwibawa.
MISI
O Menjalin kerjasama yang harmonis dengan pemangku
kepentingan dalam upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut.
O Memperkuat tata kelola organisasi dengan memberdayakan
struktur yang ada.
O Memajukan ilmu kedokteran gigi melalui penyempurnaan
sistem pendidikan kedokteran gigi, P3KGB, dan penelitian.
O Membina profesionalisme, memberikan perlindungan
hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota.
SISTEM RUJUKAN
O Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab pelayanan kesehatan secara timbal
balik baik vertikal maupun horisontal yang
wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan
kesehatan atau asuransi kesehatan sosial,
dan seluruh fasilitas kesehatan.
O SISRUTE merupakan teknologi informasi
berbasis internet yang dapat menhubungkan
data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke
tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat
(horisontal maupun vertikal) dengan tujuan
untuk mempermudah dan mempercepat proses
rujukan pasien.
O Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah
diatur dalam pedoman tentang sistem rujukan
berdasarkan Permenkes RI No. 001 tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
perorangan.
O Pada proses rujukan menggunakan
SISRUTE diharapkan adanya komunikasi
dan informasi awal sebelum pasien dirujuk
melalui media komunikasi (SMS, aplikasi
android dan WEB), sehingga pelayanan di
RS tempat rujukan dapat memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat serta
berdampak pada keselamatan pasien dan
kepuasan keluarga/pasien.
Contoh Kasus :
O Hasil Pemeriksaan drg.T :
Gigi 13,12,11,21,22,23 posisi labioversi
perawatan yang tepat untuk kasus ini adalah
dengan perawatan ortodonsi, namun
kendalanya adalah dibutuhkan kontrol 1 atau
2 kali perminggu sedangkan domisili pasien di
luar negeri sehingga tidak memungkinkan
untuk dilakukan perawatan ortodonti.
Tindakan drg. T : Karena pertimbangan waktu dan
ketidaksanggupan pasien untuk kontrol rutin, maka drg “T”
tidak dapat melakukan perawatan ortodonti, tetapi
melakukan tindakan sebagai berikut :
O Meratakan gigi depan sesuai dengan estetik
yang diinginkan dengan cara membuat gigi
tiruan cekat/ crown pada 6 gigi anterior
dengan terlebih dahulu mematikan akar-
akar giginya dan melakukan perawatan
saraf gigi pada masing-masing gigi.
O Tuan A tidak dapat menerima hasil
perawatan drg “T: karena tidak ada
informasi terlebih dahulu kepada orang tua
sebagai wali pasien, sehingga melaporkan
kasus ke PDGI setempat dan akan
melanjutkan ke tingkat pengadilan.
O Tuntutannya adalah perawatan yang dirasa
tidak sesuai juga biaya pembuatan 6 crown
bridge dirasakan sangat mahal.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Hubungan Dokter-Pasien, Tugas Prof. Iwa (Eva_IPM).pdf

implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikLalu Guntur Payasan
 
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docxTES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docxAchmadDodiMeidianto1
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiABSTRACTPIT
 
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.ppt
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.pptPENGER H. KESEHATAN untuk persentase.ppt
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.pptAyuSyahPutri4
 
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatanAnalisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatanABSTRACTPIT
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxNurmaYanti40
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Isti Rahayu
 
Rekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxRekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxAmazingFuture
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterLetitia Kale
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesionalpjj_kemenkes
 
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasienHub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasienElisanggeria22
 
KP 1.1.3.2 kewajiban dokter pasien
KP 1.1.3.2  kewajiban dokter pasienKP 1.1.3.2  kewajiban dokter pasien
KP 1.1.3.2 kewajiban dokter pasienCarlo Prawira
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptTYASLARASATI
 
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxyutmerlintoboko
 

Similar to Hubungan Dokter-Pasien, Tugas Prof. Iwa (Eva_IPM).pdf (20)

implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medik
 
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docxTES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
TES tes data tes sata dataWAWANCARA.docx
 
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologiTugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
Tugas prof amri amir sp.f prodi neurologi
 
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.ppt
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.pptPENGER H. KESEHATAN untuk persentase.ppt
PENGER H. KESEHATAN untuk persentase.ppt
 
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatanAnalisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
Analisis hukum kesehatan dan uu tenaga kesehatan
 
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docxmakalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
makalah hukum kesehatan kel 1-RUANG LINGKUP KESEHATAN.docx
 
Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2Komunikasi kesehatan 2.2
Komunikasi kesehatan 2.2
 
Rekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxRekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptx
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
Aaaaa
AaaaaAaaaa
Aaaaa
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan ProfesionalIssue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
Issue Legal dan Tantangan Praktik Keperawatan Profesional
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasienHub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien
 
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF.pptx
 
KP 1.1.3.2 kewajiban dokter pasien
KP 1.1.3.2  kewajiban dokter pasienKP 1.1.3.2  kewajiban dokter pasien
KP 1.1.3.2 kewajiban dokter pasien
 
Konsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.pptKonsep pasien savety TM 1.ppt
Konsep pasien savety TM 1.ppt
 
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptxETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
ETIKA DAN KESELAMATAN PASIEN - CTU Malut.pptx
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Hubungan Dokter-Pasien, Tugas Prof. Iwa (Eva_IPM).pdf

  • 1. Hubungan Dokter-Pasien, Teman Sejawat dan Organisasi Profesi dan Sistem Rujukan Andy Fairuz Zuraida Eva Dibimbing Oleh : Prof.Dr. Iwa Sutardjo, drg.,SU.,Sp.KGA.,K-KKA BIOETIK; HUKUM; KOMUNIKASI & MANAJEMEN RUMAH SAKIT
  • 3. O Pelayanan kesehatan akan melibatkan banyak pihak, yaitu rumah sakit, tenaga kesehatan dan pasien. O Hubungan langsung yang akan terjadi adalah antara dokter dan pasien. O Prinsip atau hubungan pasien-dokter (tenaga kesehatan lainnya)- rumah sakit, dikenal hubungan terapeutik atau transaksi terapeutik. O Dimana terjadi suatu ikatan antara pasien dan dokter dalam hal pengobatan atau perawatan penyakitnya serta antara pasien dengan rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasaranan kesehatan yang terstandar.
  • 4. Pelayanan Kesehatan yang Baik O Reasonable information O Reasonable care O Reasonable competency
  • 5. Hubungan Dokter-Pasien O Menurut Bahder Johan Nasution : Hubungan dokter dengan pasien merupakan transaksi terapeutik yaitu hubungan hukum yang melahirkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. O Menurut Subekti suatu perjanjian adalah suatu peristiwa bahwa seseorang berjanji kepada seseorang lain atau antara dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Transaksi terapeutik adalah suatu transaksi untuk menentukan atau upaya mencari terapi yang paling tepat bagi pasien yang dilakukan oleh dokter. Menurut hukum, objek dalam transaksi terapeutik bukan kesembuhan pasien, melainkan mencari upaya yang tepat untuk kesembuhan pasien. Sebagaimana umumnya suatu perikatan, dalam transaksi terapeutik juga terdapat para pihak yang mengingatkan diri, yaitu dokter sebagai pihak yang melaksanakan atau memberikan pelayanan medis dan pasien sebagai pihak yang menerima pelayana medis.9
  • 6. HUBUNGAN DOKTER – PASIEN O KONTRAK TERAPEUTIK O UNIK O DASAR KEPERCAYAAN O EKSPLISIT : LISAN / TERTULIS O IMPLISIT
  • 7. PERJANJIAN O Suatu peristiwa hukum O Dimana satu orang berjanji atau keduanya saling berjanji O Untuk melaksanakan suatu hal : memberikan / menyerahkan barang, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu
  • 8. Untuk sahnya suatu perjanjian harus memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang unsur-unsurnya sebagai berikut a. Adanya kesepakatan dari mereka yang saling mengingatkan dirinya b. Adanya kecakapan untuk membuat suatu perikatan c. Mengenai suatu hal tertentu d. Suatu sebab yang diperbolehkan
  • 9. PERMENKES Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, Pasal 2 dan 3 O ditegaskan bahwa semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan, dimana persetujuan ini dapat diberikan secara tertulis maupun lisan. O Setiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
  • 10. O Jika terjadi keadaan gawat darurat maka untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran. O Pembatalan persetujuan tindakan kedokteran ini harus dilakukan secara tertulis oleh yang memberi persetujuan.
  • 11. PERMENKES Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran, Pasal 7 disebutkan bahwa penjelasan tentang tindakan kedokteran yang disampaikan pada pasien atau keluarganya harus mencakup; O diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran, O tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan, O altematif tindakan lain dan risikonya, O risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, O prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, dan O perkiraan pembiayaan.
  • 12. Jenis Perjanjian Kontrak Terapetik 1. Perjanjian Usaha (Inpaningverbintenis) 2. Perjanjian Hasil (resultaatverbintenis)
  • 13. Pola Hubungan Dokter-Pasien O Priestly Model (paternalistik) : Dokter dominan O Collegial Model : Dokter dan Pasien adalah MITRA O Engineering Model : Pasien dominan
  • 14. Hak Pasien O Hak atas informasi medis O Hak memberikan persetujuan TM O Hak memilih dokter dan RS O Hak atas rahasia kedokteran O Hak menolak pengobatan / TM O Hak memutus HDP O Hak atas second opinion O Hak menuntut ganti rugi O Hak atas bantuan yuridis O Hak mengetahui isi rekam medis
  • 15. Kewajiban Pasien O Memberikan informasi yang sebenarnya O Mentaati petunjuk dan nasehat dokter O Mematuhi peraturan RS / Klinik O Memberikan inbalan jasa kepada dokter O Memberitahu keluhan pertama kali ke pasien O Menyimpan rahasian dokter
  • 16. Hak-Hak Dokter (1) O Hak bekerja sesuai dengan standar profesi O Hak menolak TM yang unprofesional O Hak menolak TM yang dianggap tidak baik O Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat O Hak mengakhiri HDP O Hak atas rahasia dokter
  • 17. Hak – Hak Dokter (2) O Hak atas itikad baik dari pasien O Hak atas fairplay : informasi keluhan pasien O Hak atas imbalan jasa O Hak untuk membela diri O Hak untuk menolak membuka rahasia kedokteran
  • 18. Kewajiban Dokter O Bekerja sesuai standar profesi O Memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk merujuk pasien O Memberikan informasi medis kepada pasien O Meminta informed consent O Menyimpan rahasia kedokteran O Menolong pasien gawat darurat
  • 19. Hubungan dengan Teman Sejawat O Duty to warn and control O Memberikan dukungan moral O Memberikan kesaksian yang sebenarnya
  • 20. Hubungan dengan Organisasi Profesi O PDGI : PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) yang merupakan satu-satunya organisasi profesi dokter gigi di indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 22 Januari 1950. Pengurus Besar PDGI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
  • 21. VISI O Menjadi satu-satunya organisasi profesi dokter gigi yang profesional dan berwibawa. MISI O Menjalin kerjasama yang harmonis dengan pemangku kepentingan dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut. O Memperkuat tata kelola organisasi dengan memberdayakan struktur yang ada. O Memajukan ilmu kedokteran gigi melalui penyempurnaan sistem pendidikan kedokteran gigi, P3KGB, dan penelitian. O Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota.
  • 22. SISTEM RUJUKAN O Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horisontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan.
  • 23. O SISRUTE merupakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menhubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horisontal maupun vertikal) dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien. O Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dalam pedoman tentang sistem rujukan berdasarkan Permenkes RI No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan perorangan.
  • 24. O Pada proses rujukan menggunakan SISRUTE diharapkan adanya komunikasi dan informasi awal sebelum pasien dirujuk melalui media komunikasi (SMS, aplikasi android dan WEB), sehingga pelayanan di RS tempat rujukan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat serta berdampak pada keselamatan pasien dan kepuasan keluarga/pasien.
  • 25. Contoh Kasus : O Hasil Pemeriksaan drg.T : Gigi 13,12,11,21,22,23 posisi labioversi perawatan yang tepat untuk kasus ini adalah dengan perawatan ortodonsi, namun kendalanya adalah dibutuhkan kontrol 1 atau 2 kali perminggu sedangkan domisili pasien di luar negeri sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan ortodonti.
  • 26. Tindakan drg. T : Karena pertimbangan waktu dan ketidaksanggupan pasien untuk kontrol rutin, maka drg “T” tidak dapat melakukan perawatan ortodonti, tetapi melakukan tindakan sebagai berikut : O Meratakan gigi depan sesuai dengan estetik yang diinginkan dengan cara membuat gigi tiruan cekat/ crown pada 6 gigi anterior dengan terlebih dahulu mematikan akar- akar giginya dan melakukan perawatan saraf gigi pada masing-masing gigi.
  • 27. O Tuan A tidak dapat menerima hasil perawatan drg “T: karena tidak ada informasi terlebih dahulu kepada orang tua sebagai wali pasien, sehingga melaporkan kasus ke PDGI setempat dan akan melanjutkan ke tingkat pengadilan. O Tuntutannya adalah perawatan yang dirasa tidak sesuai juga biaya pembuatan 6 crown bridge dirasakan sangat mahal.