2. Hidroponik berasal dari bahasa latin
yang terdiri dari kata hydro yang berarti
air dan ponos yang berarti kerja.
Hidroponik diartikan sebagai pengerjaan
atau pengelolaan air sebagai media
tumbuh tanaman dan tempat mengambil
unsur hara yang diperlukan pada
budidaya tanaman tanpa menggunakan
tanah sebagai media tanam.
3. penggunaan lahan lebih efisien,
tanaman berproduksi tanpa menggunakan
tanah,
tidak ada resiko untuk penanaman terus
menerus sepanjang tahun,
kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi
dan lebih bersih,
penggunaan pupuk dan air lebih efisien,
periode tanam lebih pendek, dan
pengendalian hama dan penyakit lebih
mudah.
4. membutuhkan modal yang besar;
pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), jika
ada tanaman yang terserang patogen maka
dalam waktu yang sangat singkat seluruh
tanaman akan terkena serangan tersebut;
dan
pada kultur substrat, kapasitas memegang air
media substrat lebih kecil daripada media
tanah; sedangkan pada kultur air volume air
dan jumlah nutrisi sangat terbatas sehingga
akan menyebabkan pelayuan tanaman yang
cepat dan stres yang serius.
12. 1. Potong Rockwool / Busa
ukuran 2 cm x 2 cm,
dilubangi bagian atasnya
, kemudian selupkan
dedalam air sampai
basah . Susun di tray
dengan rapi
2. Masukkan biji sayuran
kedalam lubang , kemudian
disemprot dengan air
kembali sampai basah .
Letakkan tray di tempat
yang terlindung tetapi
terkena matahari secara
tidak langsung .
13. 3. Jaga kelembapan benih
setiap hari , jika terlalu
kering dapat disemprot
dengan air . Dalam 2 x 24
jam benih sudah tumbuh
. Biarkan sampai 2
minggu di tempat
pembibitan .
14. 1. Setelah ditanam , sayur
tersebut disiram dengan
larutan secara manual setiap
hari sampai akar tumbuh
sampai ke permukaan air .
Setelah akar tumbuh sampai
permukaan air maka
penyiraman dihentikan .
2. Letakkan sayuran tersebut ditempat
yang terkena matahari langsung ,
jika memungkinkan sayuran
tersebut terlindung dari hujan .
Lakukan pengecekan tinggi
permukaan air larutan diwadah , jika
kurang dapat ditambahkan larutan
yang baru.
15. 1. Siapkan terlebih dahulu
larutan pupuk . 5 ml Larutan A
+ 5 ml larutan B . Campurkan
kedalam 1 liter air .
Banyaknya larutan yang
dibuat disesuaikan dengan
besar wadah yang digunakan
.
2. Masukkan benih beserta
rockwoolnya ke pot
kecilnya . Lalu disekeliling
rockwool tersebut
dimasukkan kerikil kecil
supaya posisi benih tidak
mudah tergoncang.
16. 1. Lebih kurang 30 – 40 hari
sayuran yang ditanam sudah
dapat dipanen .
2. Cabut tanaman dari pot
kecilnya , bersihkan pot dari
sisa sisa akar sayur dan pot
tersebut dapat digunakan
untuk penanaman berikutnya
.