SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
SISTEM SISTEM PADA KARBURATOR 
1. Sistem Pelampung 
2. Sistem stasioner dan kecepatan lambat 
3. Primary hight speed system 
4. Secandary Hight speed system 
5. Power system (system tenaga) 
6. Acceleration syatem (system akselerasi) 
7. Choke system (sistem cuk) 
8. Fast idle mechanisme 
9. Termostatik valve 
10. Positive crankcase ventilation (PCV) 
11. Fuel cut off system 
FLOAT SYSTEM (SISTEM PELAMPUNG) 
Fungsi : menjaga agar bensin di ruang 
pelampung tetap ada. 
Ketika bensin di ruang pelampung penuh, 
maka pelampung akan terangkat ke atas dan 
mendorong needle valve untuk menutup 
saluran bahan bakar dari pompa ke ruang 
pelampung. 
Ketika bensin di ruang pelampung kosong, maka pelampung akan turun dan
mengakibatkan needle valve juga turun dan membuka saluran bensin dari pompa ke 
ruang pelampung. 
AIR VENT TUBE 
fungsi : mempertahankan agar tekanan 
udara di ruang pelampung (B) sama dengan 
tekanan udara di air horn (C).Jika air vent 
tube tersumbat dan saringan udara juga 
buntu, tekanan di dalam air horn menjadi 
lebih rendah daripada ruang pelampung. 
Akibatnya jumlah bahan bakar yang 
disalurkan melalui nosel utama bertambah. 
Ini akan mengakibatkan campuran menjadi 
kaya dan kemampuan mesin menurun. Untuk itu air vent tube harus dijaga jangan 
sampai tersumbat. 
SISTEM STASIONER (KECEPATAN LAMBAT) 
Bila mesin berputar idling
bila throtle ditutup, maka vakum yang terjadi di bawah throtle besar. Hal ini 
menyebabkan bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar dari 
idle port ke intake manifold dan masuk ke dalam silinder 
Jika thotle terbuka sedikit, maka aliran 
bensin menjadi : 
Sekrup Penyetel Putaran Idle 
Agar mesin dapat berputar stasioner dengan 
bagus, campuran udara dan bahan bakar 
harus 11 : 1. perbandingan udara dan bahan 
bakar ditentukan oleh diameter dalam slow 
jet. Penyetelan perbandingan ini diatur oleh 
sekrup penyetel campuran idle dengan 
memutar sekrup tersebut. Disebut juga dengan IMAS (idle mixture ajusting screw). 
Catatan : 
Bila sekrup penyetel idle dikeraskan terlalu keras, 
maka ujung jarum/sekrup akan rusak, sehingga akan 
sulit untuk menentukan campuran yang bagus, 
akibatnya idle akan kasar. 
Slow Jet
Jumlah bahan bakar yang disupply untuk primari low speed circuit, dikontrol oleh slow 
jet, bahan bakar tersebut dialirkan melalui slow jet kemudian melewati sekrup penyetel 
campuran dan masuk ke silinder. 
Catatan : 
1. Bila slow jet tidak dikeraskan secukupnya akan terdapat kebocoran bahan bakar 
di sekitar baut slow jet, ini akan menambah jumlah bahan bakar yang 
disalurkan. Sehingga akan mengakibatkan campuran yang tidak sesuai lagi. 
2. Jika diameter dalam slow jet terlalu kecil karena tersumbat kotoran misalnya, 
akan mengakibatkan idling kasar. 
Air Bleeder 
Ada 2 air bleeder, yaitu air bleeder no 1, pada saat thotle tertutup dan air bleeder no 2 
pada saat throtle terbuka sedikit. Fungsi dari air bleeder tersebut adalah untuk 
membuat atomisasi bahan bakar untuk bercampur dengan udara. 
Jika air bleeder tersumbat, udara tidak akan mampu untuk bercampur dengan bahan 
bakar. Hal ini akan mengakibatkan campuran kaya. 
Economizer Jet 
Agar diperoleh campuran yang baik antara bahan bakar dan udara dari air bleeder no 
1 dan 2, maka kecepatan aliran bahan bakar harus ditambah. Untuk menambah 
kecepatan aliran bahan bakar digunakan economizer. 
Katup Selenoid 
Bila mesin sudah diputar pada posisi OFF, tetapi belum berhenti ini disebut dengan 
dieseling. Salah satu penyebab dari dieseling adalah adanya campuran udara dan 
bahanbakar yang dibakar oleh karena panas yang berlebihan pada ruang bakar. 
Salah satu cara untuk mencegah dieseling adalah dengan jalan menghentikan supply 
bahan bakar yang menuju ke ruang bakar.
PRIMARY HIGH SPEED SYSTEM 
Primary high speed system berfungsi untuk 
mensupply bahan bakar pada saat 
kendaraan berjalan pada kecepatan sedang 
dan tinggi. 
Pada saat throtle primary terbuka, maka 
kecepatan udara yang di venturi bertambah. 
Sehingga akan terjadi perbedaan tekanan 
padaujung nosel dan ruang pelampung 
dimana tekanan pada ujung nosel lebih 
rendah dari pada ruang pelampung. Akibatnya bahan bakat di dalam ruang pelampung 
mengalir, dan sebelum keluar melalui nosel dicampur udara dari air bleeder. Setelah 
keluar dari nosel campuran tadi diotomisasi oleh udara dari air horn dan akhirnya 
masuk ke dalam silinder. 
Skema aliran bahan bakar dan udara pada Primary High Speed System 
SECONDARY HIGH SPEED SYSTEM 
Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan 
jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supplay campuran udara dan bahan bakar
ke dalam silinder oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang berat atau 
pada kecepatan tinggi, maka secondary high speed akan bekerja. 
Secondary high speed system dirancang sama seperti primary hight speed system, 
tetapi karena secondary high speed system direncanakan untuk bekerja bila mesin 
membutuhkan output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel, venturi dan jet 
dibuat lebih besar dari pada primary high speed system. 
Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan oleh bleeder 
pada primary masih lemah, sehingga vacum di dalam rumah diaphragma juga masih 
lemah, dan secondary throtle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve 
terbuka, vacum akan timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan secondary 
throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke 
secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle. 
Catatan : 
Jika gasket diapragma rusak, vacum yang cukup kuat untuk membuka secondary 
throttle valve tidak dihasilkan di dalam rumah diaphragma, maka tenaga mesin akan 
turun. 
POWER SYSTEM (SISTEM TENAGA)
Jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang lebih 
besar, maka bahan bakar harus ditambahkan lebih 
banyak ke primary high speed system. Sistem yang 
bertugas menambah campuran udara dan bahan 
bakar saat mesin mendapat beban adalah sistem 
tenaga / power system. 
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit 
(pada bagian ringan) kevacuman dalam intake 
manifold besar, sehingga power piston akan 
terhisappada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring B menahan 
power valve, sehingga power valve menutup. 
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan 
menanjak) maka kevacuman pada intake manifold berkurang, dan power piston 
terdorong ke bawah karena power valve spring A sehingga power valve terbuka. Bila 
ini terjadi, bahan bakar akan disupplay dari power jet dan primary main jet ke sistem 
kecepatan tinggi, sehingga campuran menjadi kaya. 
ACCELERATION SYSTEM (SISTEM PERCEPATAN) 
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, maka throttle valveakan terbuka secara 
tiba tiba, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan bakar lebih 
berat, maka bahan abakar datang terlambatsehingga campuran manjadi terlalu kurus. 
Padahal pada saat ini membutuhkan campuran yang kaya.untuk itu pada karburator 
dilengkapi dengan sistem percepatan 
Cara kerja : 
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba tiba, plunyer pump bergerak turun menekan 
bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunyer pump. Akibatnya bahan bakar
akan mendorong steelball outlet dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar 
ke primary venturi melalui pumpjet. 
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunyer pump kembali ke posisi semula 
dengan adanya pegas yang ada di bawah plunyer sehingga bahan bakar dari ruang 
pelampung terhisap melalui stell ball inlet dan sistem percepatan siap dipakai kembali. 
CHOKE SYSTEM (SISTEM CHOKE) 
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian 
campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di dinding intake 
manifold, karena intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan mengakibatkan 
campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan. Sistem 
cuk membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada saat mesindingin. 
Sistem cuk ada dua type yaitu otomatic dan manual. 
1. Type manual 
Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan 
mekanisme linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan 
membuka dan menutup katup cuk cukup manarik atau menekan tombol cuk yang ada 
pada instrument panel. 
1. Automatic Choke 
Pada automatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatic 
tergantung dari temperatur mesin. 
CARA KERJA : 
Pada saat mesin di start : 
Katup cuk akan tertutup rapat pada saat temperatur 
mencapai sekitar 25 derajat celcius oleh pegas 
thermosthatic (bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam 
keadaan katup cuk tertutup, maka akan terjadi 
kevakuman di bawah katup cuk. Hal ini akan 
mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primari low 
dan hight speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah distart : 
Bila mesin distart, pada terminal ”L” timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut 
akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ”ON”. Akibatnya arus dari 
ignition swicth mengalir melewati choke relay menuju ke masa electric heat coil. Bila 
electric heat coil membara / panas maka bimetal element akan mengembang dan 
membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang 
mengalir dari elctric heat coil, bila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah 
pegas telah mencapai 100 derajat celcius). 
CATATAN : 
1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coeficient Thermistor. Sifat dari PTC 
adalah bila temperatur naik, maka harga tahanannya naik. 
2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan, campuran akan kaya, 
hal ini akan menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada kondisi seperti ini 
pemakaian bahan bakar menjadi boros. 
FAST IDLE MECHANISM 
Untuk menghidupkan mesin pada saat 
temperatur rendah, sangat diperlukan 
campuran yang kaya, akan tetapi untuk 
mendapatkan putaran idling yang baik pada 
saat temperatur rendah maka putaran idling 
perlu dinaikkan. Untuk ini fast idle mechanism 
ditambahkan pada karburator untuk membuka 
katu throtle valve agar putaran 
http://gurumugaweleri.blogspot.com/2013/04/sistem-sistem-pada-karburator. 
html

More Related Content

What's hot

Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerPemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engineAhmad Faozi
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Alen Pepa
 
Prinsip Dasar AC Mobil
Prinsip Dasar AC MobilPrinsip Dasar AC Mobil
Prinsip Dasar AC MobilWinarso Wiens
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakarhandi
 
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinPowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinFirdika Arini
 
Untuk bab ii
Untuk bab iiUntuk bab ii
Untuk bab iiBang Niel
 
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comMakalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comAsf-Screamo Madridista
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasAmrih Prayogo
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinyusrizal al
 

What's hot (20)

Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training centerPemeliharaan berkala daihatsu training center
Pemeliharaan berkala daihatsu training center
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engine
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
 
Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakarSistem bahan bakar
Sistem bahan bakar
 
Prinsip Dasar AC Mobil
Prinsip Dasar AC MobilPrinsip Dasar AC Mobil
Prinsip Dasar AC Mobil
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
SISTEM BAHAN BAKAR
SISTEM BAHAN BAKARSISTEM BAHAN BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR
 
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup ElekronikSistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup Elekronik
 
Sistem pendingin b
Sistem pendingin bSistem pendingin b
Sistem pendingin b
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor BensinPowerPoin Tune Up Motor Bensin
PowerPoin Tune Up Motor Bensin
 
Info msn diesel ruri
Info msn diesel ruriInfo msn diesel ruri
Info msn diesel ruri
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
Untuk bab ii
Untuk bab iiUntuk bab ii
Untuk bab ii
 
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.comMakalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
Makalah karburator_www.r-automotif.blogspot.com
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gas
 
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensin
 

Similar to Karburator Sistem

Makalah karburatorg
Makalah karburatorgMakalah karburatorg
Makalah karburatorgAndre Ace
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikSlamet Setiyono
 
ppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
ppt. sistem bahan bakar konvensional.pptppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
ppt. sistem bahan bakar konvensional.pptwiwirahmadani2
 
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptx
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptxTugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptx
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptxmukarrampahelassyah2
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar Andre Ace
 
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..CelvinAgustinusSihom
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a Andre Ace
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan airAndre Ace
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBambang Winardi
 
Presentation praktikum daya
Presentation praktikum dayaPresentation praktikum daya
Presentation praktikum dayaannisaa25
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranK .
 
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.pptSistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.pptAndiLesmana23
 
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.pptdokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.pptsiroedhie
 
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfzhonghe512
 
gSistem pelampung
gSistem pelampunggSistem pelampung
gSistem pelampungAndre Ace
 

Similar to Karburator Sistem (20)

FUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.pptFUEL SYSTEM.ppt
FUEL SYSTEM.ppt
 
Makalah karburatorg
Makalah karburatorgMakalah karburatorg
Makalah karburatorg
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
ppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
ppt. sistem bahan bakar konvensional.pptppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
ppt. sistem bahan bakar konvensional.ppt
 
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptx
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptxTugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptx
Tugas_power_point_SISTEM_BAHAN_BAKAR.pptx
 
Kata pengantar
Kata pengantar Kata pengantar
Kata pengantar
 
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..
6.B. Sistem Bahan Bakar.ppt Kendaaraan..
 
Kata pengantar a
Kata pengantar a Kata pengantar a
Kata pengantar a
 
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensinMemelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan air
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
 
Presentation praktikum daya
Presentation praktikum dayaPresentation praktikum daya
Presentation praktikum daya
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.pptSistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
 
Cooling system ruri
Cooling system ruriCooling system ruri
Cooling system ruri
 
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.pptdokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
dokumen.tips_pembangkit-listrik-tenaga-uaphen.ppt
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
 
gSistem pelampung
gSistem pelampunggSistem pelampung
gSistem pelampung
 

More from Andre Ace

Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxAndre Ace
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Andre Ace
 
Komponen dan pengertian karburator
Komponen dan pengertian karburator Komponen dan pengertian karburator
Komponen dan pengertian karburator Andre Ace
 
Karburator a
Karburator a Karburator a
Karburator a Andre Ace
 
Fungsi dan cara kerja
Fungsi dan cara kerja Fungsi dan cara kerja
Fungsi dan cara kerja Andre Ace
 

More from Andre Ace (9)

Transmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptxTransmisi Manual.pptx
Transmisi Manual.pptx
 
Tatib.pptx
Tatib.pptxTatib.pptx
Tatib.pptx
 
Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2Status dan kewajiban manusia 2
Status dan kewajiban manusia 2
 
Komponen dan pengertian karburator
Komponen dan pengertian karburator Komponen dan pengertian karburator
Komponen dan pengertian karburator
 
Karburator
Karburator Karburator
Karburator
 
Karburator a
Karburator a Karburator a
Karburator a
 
Http
Http Http
Http
 
Fungsi dan cara kerja
Fungsi dan cara kerja Fungsi dan cara kerja
Fungsi dan cara kerja
 
A
A A
A
 

Karburator Sistem

  • 1. SISTEM SISTEM PADA KARBURATOR 1. Sistem Pelampung 2. Sistem stasioner dan kecepatan lambat 3. Primary hight speed system 4. Secandary Hight speed system 5. Power system (system tenaga) 6. Acceleration syatem (system akselerasi) 7. Choke system (sistem cuk) 8. Fast idle mechanisme 9. Termostatik valve 10. Positive crankcase ventilation (PCV) 11. Fuel cut off system FLOAT SYSTEM (SISTEM PELAMPUNG) Fungsi : menjaga agar bensin di ruang pelampung tetap ada. Ketika bensin di ruang pelampung penuh, maka pelampung akan terangkat ke atas dan mendorong needle valve untuk menutup saluran bahan bakar dari pompa ke ruang pelampung. Ketika bensin di ruang pelampung kosong, maka pelampung akan turun dan
  • 2. mengakibatkan needle valve juga turun dan membuka saluran bensin dari pompa ke ruang pelampung. AIR VENT TUBE fungsi : mempertahankan agar tekanan udara di ruang pelampung (B) sama dengan tekanan udara di air horn (C).Jika air vent tube tersumbat dan saringan udara juga buntu, tekanan di dalam air horn menjadi lebih rendah daripada ruang pelampung. Akibatnya jumlah bahan bakar yang disalurkan melalui nosel utama bertambah. Ini akan mengakibatkan campuran menjadi kaya dan kemampuan mesin menurun. Untuk itu air vent tube harus dijaga jangan sampai tersumbat. SISTEM STASIONER (KECEPATAN LAMBAT) Bila mesin berputar idling
  • 3. bila throtle ditutup, maka vakum yang terjadi di bawah throtle besar. Hal ini menyebabkan bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar dari idle port ke intake manifold dan masuk ke dalam silinder Jika thotle terbuka sedikit, maka aliran bensin menjadi : Sekrup Penyetel Putaran Idle Agar mesin dapat berputar stasioner dengan bagus, campuran udara dan bahan bakar harus 11 : 1. perbandingan udara dan bahan bakar ditentukan oleh diameter dalam slow jet. Penyetelan perbandingan ini diatur oleh sekrup penyetel campuran idle dengan memutar sekrup tersebut. Disebut juga dengan IMAS (idle mixture ajusting screw). Catatan : Bila sekrup penyetel idle dikeraskan terlalu keras, maka ujung jarum/sekrup akan rusak, sehingga akan sulit untuk menentukan campuran yang bagus, akibatnya idle akan kasar. Slow Jet
  • 4. Jumlah bahan bakar yang disupply untuk primari low speed circuit, dikontrol oleh slow jet, bahan bakar tersebut dialirkan melalui slow jet kemudian melewati sekrup penyetel campuran dan masuk ke silinder. Catatan : 1. Bila slow jet tidak dikeraskan secukupnya akan terdapat kebocoran bahan bakar di sekitar baut slow jet, ini akan menambah jumlah bahan bakar yang disalurkan. Sehingga akan mengakibatkan campuran yang tidak sesuai lagi. 2. Jika diameter dalam slow jet terlalu kecil karena tersumbat kotoran misalnya, akan mengakibatkan idling kasar. Air Bleeder Ada 2 air bleeder, yaitu air bleeder no 1, pada saat thotle tertutup dan air bleeder no 2 pada saat throtle terbuka sedikit. Fungsi dari air bleeder tersebut adalah untuk membuat atomisasi bahan bakar untuk bercampur dengan udara. Jika air bleeder tersumbat, udara tidak akan mampu untuk bercampur dengan bahan bakar. Hal ini akan mengakibatkan campuran kaya. Economizer Jet Agar diperoleh campuran yang baik antara bahan bakar dan udara dari air bleeder no 1 dan 2, maka kecepatan aliran bahan bakar harus ditambah. Untuk menambah kecepatan aliran bahan bakar digunakan economizer. Katup Selenoid Bila mesin sudah diputar pada posisi OFF, tetapi belum berhenti ini disebut dengan dieseling. Salah satu penyebab dari dieseling adalah adanya campuran udara dan bahanbakar yang dibakar oleh karena panas yang berlebihan pada ruang bakar. Salah satu cara untuk mencegah dieseling adalah dengan jalan menghentikan supply bahan bakar yang menuju ke ruang bakar.
  • 5. PRIMARY HIGH SPEED SYSTEM Primary high speed system berfungsi untuk mensupply bahan bakar pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi. Pada saat throtle primary terbuka, maka kecepatan udara yang di venturi bertambah. Sehingga akan terjadi perbedaan tekanan padaujung nosel dan ruang pelampung dimana tekanan pada ujung nosel lebih rendah dari pada ruang pelampung. Akibatnya bahan bakat di dalam ruang pelampung mengalir, dan sebelum keluar melalui nosel dicampur udara dari air bleeder. Setelah keluar dari nosel campuran tadi diotomisasi oleh udara dari air horn dan akhirnya masuk ke dalam silinder. Skema aliran bahan bakar dan udara pada Primary High Speed System SECONDARY HIGH SPEED SYSTEM Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supplay campuran udara dan bahan bakar
  • 6. ke dalam silinder oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang berat atau pada kecepatan tinggi, maka secondary high speed akan bekerja. Secondary high speed system dirancang sama seperti primary hight speed system, tetapi karena secondary high speed system direncanakan untuk bekerja bila mesin membutuhkan output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel, venturi dan jet dibuat lebih besar dari pada primary high speed system. Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan oleh bleeder pada primary masih lemah, sehingga vacum di dalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throtle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vacum akan timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle. Catatan : Jika gasket diapragma rusak, vacum yang cukup kuat untuk membuka secondary throttle valve tidak dihasilkan di dalam rumah diaphragma, maka tenaga mesin akan turun. POWER SYSTEM (SISTEM TENAGA)
  • 7. Jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar, maka bahan bakar harus ditambahkan lebih banyak ke primary high speed system. Sistem yang bertugas menambah campuran udara dan bahan bakar saat mesin mendapat beban adalah sistem tenaga / power system. Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada bagian ringan) kevacuman dalam intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisappada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring B menahan power valve, sehingga power valve menutup. Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevacuman pada intake manifold berkurang, dan power piston terdorong ke bawah karena power valve spring A sehingga power valve terbuka. Bila ini terjadi, bahan bakar akan disupplay dari power jet dan primary main jet ke sistem kecepatan tinggi, sehingga campuran menjadi kaya. ACCELERATION SYSTEM (SISTEM PERCEPATAN) Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, maka throttle valveakan terbuka secara tiba tiba, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan bakar lebih berat, maka bahan abakar datang terlambatsehingga campuran manjadi terlalu kurus. Padahal pada saat ini membutuhkan campuran yang kaya.untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan Cara kerja : Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba tiba, plunyer pump bergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunyer pump. Akibatnya bahan bakar
  • 8. akan mendorong steelball outlet dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary venturi melalui pumpjet. Setelah melakukan penekanan tersebut, plunyer pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunyer sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui stell ball inlet dan sistem percepatan siap dipakai kembali. CHOKE SYSTEM (SISTEM CHOKE) Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di dinding intake manifold, karena intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan. Sistem cuk membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada saat mesindingin. Sistem cuk ada dua type yaitu otomatic dan manual. 1. Type manual Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan mekanisme linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan membuka dan menutup katup cuk cukup manarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrument panel. 1. Automatic Choke Pada automatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatic tergantung dari temperatur mesin. CARA KERJA : Pada saat mesin di start : Katup cuk akan tertutup rapat pada saat temperatur mencapai sekitar 25 derajat celcius oleh pegas thermosthatic (bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk tertutup, maka akan terjadi kevakuman di bawah katup cuk. Hal ini akan mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primari low dan hight speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
  • 9. Setelah distart : Bila mesin distart, pada terminal ”L” timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ”ON”. Akibatnya arus dari ignition swicth mengalir melewati choke relay menuju ke masa electric heat coil. Bila electric heat coil membara / panas maka bimetal element akan mengembang dan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari elctric heat coil, bila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100 derajat celcius). CATATAN : 1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coeficient Thermistor. Sifat dari PTC adalah bila temperatur naik, maka harga tahanannya naik. 2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan, campuran akan kaya, hal ini akan menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada kondisi seperti ini pemakaian bahan bakar menjadi boros. FAST IDLE MECHANISM Untuk menghidupkan mesin pada saat temperatur rendah, sangat diperlukan campuran yang kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran idling yang baik pada saat temperatur rendah maka putaran idling perlu dinaikkan. Untuk ini fast idle mechanism ditambahkan pada karburator untuk membuka katu throtle valve agar putaran http://gurumugaweleri.blogspot.com/2013/04/sistem-sistem-pada-karburator. html