Jurnalisme daring adalah praktik jurnalistik yang menggunakan teknologi internet untuk menyajikan informasi dan berita. Dokumen ini menjelaskan pengertian, sejarah, karakteristik, jenis, kelebihan, dan kekurangan jurnalisme daring serta bagaimana jurnalisme daring telah mengubah lanskap media dengan kecepatan dan aksesibilitasnya meskipun tantangan seperti risiko hoaks dan kualitas konten masih menjadi perhatian.
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
kel.5 Jurnalisme Daring.pptx
1. Disusun oleh Kel. 5
1. Ayu Apriliani
2. Eva Ayu Yulia L
3. Muhammad Farhan
2. Pengertian
• Jurnalisme daring berasal dari gabungan kata
"jurnalisme", yang memiliki makna penyajian informasi
dan fakta secara luas melalui media massa kepada publik,
dan kata "daring", yang merupakan singkatan dari kata
"dalam jaringan" (online), yang dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dan
media internet.
• Dengan demikian, jurnalisme daring adalah sebuah
metode baru penyajian informasi dan fakta dengan
menggunakan bantuan atau perantara teknologi internet.
Salah satu contoh dari perwujudan jurnalisme daring
adalah weblog, atau yang sering disebut dengan blog.
3. Pengertian Jurnalisme Daring
menurut para ahli
• Menurut Richard Craig pengertian jurnalisme online adalah
proses penyampaian pesan melalui media internet dengan
menggabungkan tulisan, audio, dan video serta
memungkinkan pengguna untuk membaca kembali berita
yang telah lalu
• (hasfi,N 2010 :2). Jurnalisme online adalah praktek jurnalitik
yang menggunakan channel internet. Jurnalisme online bisa
jadi dilaksanakan oleh jurnalis profesional yang bekerja di
sebuah situs berita formal dan bisa juga di lakukan oleh
jurnalis warga yang menulis di blognya.
• Pavlik J (dalam Aryani,2011 : 27) Jurnalisme online ialah
jurnalisme yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang
unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan
platform digital, kualitas-kualitas interaktif , komunikasi-
komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya.
4. Sejarah Jurnalisme Daring
• Keterlibatan media komputer dalam dunia jurnalisme
dimulai sejak era 1970-1980, yakni masa ketika teknologi
sedang berkembang dengan sangat pesat. Metode
penyimpanan data serta fitur copy dan paste juga sudah
digunakan, yang berdampak pada pemunduran tenggat
waktu atau deadline. Proses pencetakan berita dalam
format media cetak pun menjadi lebih mudah sehingga
memungkinkan produksi secara masif. Hal ini membawa
kita pada era 1990-an, di mana teknologi internet mulai
dikembangkan. Teknologi nirkabel atau wireless pada
notebook (komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada
akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses
jurnalistik tahun 2000-an, muncul situs-situs pribadi yang
menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang
kemudian dikenal sebagai weblog atau blog.
5. PRINSIP-PRINSIP
JURNALISME
DARING
1
Keringkasan
(Brevity)
Dituntut untuk ringkas
2
Kemampuan
Beradaptasi
( Adaftability) mampu
menyesuaikan diri
3. Dapat Dipindai
(Scannability) agar
pembaca tidak perlu merasa
terpaksa dalam membaca
informasi atau berita.[7]
4. Interaktivitas
(Interactivity)
dimungkinkan dengan
adanya akses yang semakin
luas
5. Komunitas Dan Percakapan
(Community end conversation)
sebuah balasan atas interaksi atau
respons yang mereka berikan
6. Karakteristik
1. Real Time, Running News - berita selalu update dan aktual. Bisa
diberitakan saat kejadian berlangsung atau beberapa detik setelah
peristiwa.
2. Global Audiens - pembaca di seluruh dunia selama ada koneksi
internet plus perangkat komputer dan gadget.
3. Timeless. Berita dapat disebar dan diakses kapan saja, di mana saja,
24 jam nonstop
4. Immediacy - Kesegaran atau kecepatan penyampaian informasi.
5. Multiple Pagination - Berupa ratusan page ( halaman ) terkait satu
sama lain, juga bisa dibuka tersendir
6. Multimedia - menyajikan gabungan teks, gambar, audio, video, dan
grafis sekaligus
7. Archieving - Terasipkan, dapat dikelompokkan berdasarkan kategori
(rubrik) atau kata kunci (keyword), , juga terimpan lama yang dapat
diakses kapan pun
7. Jenis-Jenis Jurnalisme Daring
1. Mainstream News Sites. Contoh Detik.com, Astaga.com, Wayback
Machine., juga situs-situs surat kabar media lokal lainnya. Situs ini
menawarkan informasi dan isi berita-berita faktual, dengan tingkat
komunikasi partisipatoris yang kecil.
2. Index and Category Sites. Jenis jurnalisme daring ini sering dikaitkan
dengan situs-situs search engines. Jenis jurnalisme daring ini
menawarkan audiens berbagai pilihan tautan di seluruh World Wide
Web. Contohnya adalah situs Google, Altavista dan Yahoo.
3. Meta and Comment Sites. Jurnalisme daring jenis ini merupakan situs-
situs mengenai media berita dan isu-isu media secara umum, dan
kadang-kadang juga dikaitkan atau diasosiasikan sebagai pengawas
media.
4. Share and Discussion Sites. Jenis jurnalisme daring ini melingkupi
situs-situs yang memanfaatkan potensi teknologi internet, sebagai
wadah dan sarana untuk saling bertukar pikiran, cerita, dan
sebagainya. Tingkat partisipatoris audiens jenis jurnalisme daring ini
cukup tinggi karena memancing interaksi dari mereka
8. Kelebihan
• Audience Control. Jurnalisme daring memberikan kesempatan
yang lebih luas kepada para audiens untuk terlibat langsung
dalam memilih dan mencari berita yang diinginkannya.
• Non-Linearity. Informasi-infomasi dalam jurnalisme daring bersifat
‘independen’ atau dapat berdiri sendiri, sehingga audiens tidak
perlu membaca urutan atau rangkaian berita lainnya untuk dapat
memahami suatu masalah.
• Storage and Retrieval. Jurnalisme daring memberikan kemudahan
bagi audiens untuk menyimpan dan mengakses kembali
informasi-informasi yang ada.
• Unlimited Space. Dengan didukung oleh kapasitas internet yang
sangat besar, jurnalisme daring dapat menyediakan informasi
yang lengkap untuk audiens.
9. Kekurangan
• Ranah mikro: Aspek teknologis dan teknis yang dimiliki internet
memungkinkan adanya perubahan konteks informasi atau berita dalam
jurnalisme daring. Dengan kata lain, informasi-informasi yang disajikan
dalam jurnalisme daring (internet) tidaklah terbatas hanya dengan satu
bentuk cara saja, melainkan dengan beberapa macam bentuk cara, seperti
gabungan antara gambar, suara, serta grafik.
• Ranah meso: Kelebihan-kelebihan yang dimiliki teknologi internet
menyebabkan organisasi-organisasi tersebut bergeser dari lahan
jurnalisme konvensional ke jurnalisme daring.
• Ranah makro: karena bersifat murah untuk dimiliki oleh semua orang /
audiens. Semua orang menjadi sangat bergantung pada internet, dan
media-media daring.
10. • Jurnalisme daring telah mengubah lanskap media
dengan cara yang signifikan. Kecepatan dan
aksesibilitasnya memberikan dampak besar pada cara
kita mengonsumsi berita. Jurnalisme daring telah
membuka pintu untuk mengonsumsi berita dengan
cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kecepatan, aksesibilitas global, dan interaktivitas
menandai pergeseran signifikan dalam dunia media.
Meskipun demikian, tantangan seperti risiko hoaks dan
kontrol kualitas tetap menjadi fokus. Kredibilitas
menjadi elemen kritis untuk mempertahankan
integritas media daring
Kesimpulan