SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Teknik Mesin
      JUMAT, 29 MEI 2009
Makalah Motor Starter
                                    KATAPENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.


Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.




                                                                                  Penulis



DAFTAR ISI




KATA                                                                     PENGANTAR
DAFTAR ISI

Dan                                                                       sebagainya.....
BAB I
 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

  Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan saat
  pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan begitu
  pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas tentang
  sistem kerja Motor Starter.

Tujuan

  Tujuan dari membahas sistem atau Cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita Mengerti
  komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri, dan kemudian
  kemungkina kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.

Rumusan Masalah

  Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:


       Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?


       Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?


       Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?


       Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?


       Seperti apa konsep Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?
BAB II



PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER

  Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor starter atau
  biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter. Diantaranya seperti
  berikut ini.



  1.1. Direct On Line (DOL) Starter

      Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor kecil.
      Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan TOR
      atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus start
      yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start,
      torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat
      terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi start ini
      juga     akan     memberikan     tekanan    lebih    pada     coupling     dan     beban.


      Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu
      diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.

  1.2. Star Delta Starter

      Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah
      contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk
      pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter
      terhubung secara Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper
      akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada
      DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi
      secara Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani
      denganberat.
1.3. Autotransformer Starter

    Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan Star Delta Stater yaitu dengan
    mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap yang
    dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan yang
    mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap sampai ke
    tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa
    beberapa step. Ini berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.

 1.4. Soft Starter

    Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor sebagai
    komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai dengan sangat
    rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini tegangan yang
    masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada
    beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
    percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan mempergunakan
    alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi pada saat yang diperlukan,
    tidakt          erpengaruh        ada         atau          tidaknya         beban.




 1.5. Frequency Drive

    Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD (Variable
    frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu penyearah tegangan
    AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan
    AC dengan frequency yang diinginkan.


    VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :


    RPM = (120.f)/p

    dimana
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
       f : Frequency (Hz)
       p : pole


       Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat
       diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated
       frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.




                                         Bottom of Form

Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik mobil
yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`.
Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-terminal aki juga
bagus. Motor starter pun tidak bermasalah.


Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada
sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai rapuh. Kabel
yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran listrik ke motor
starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik
berkali-kali.


Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering
panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun
ke atas.


Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter.
Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti
bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci
kontak diputar ke posisi `ON`.



Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu,
dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
Siapkan kabel dan relay.
       Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
       Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
       Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
       Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.




Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik yang
mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju magnetic
clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic clutch semakin
besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter bereaksi.

2. FUNGSI DAN KEGUNAAN MOTOR STARTER

  Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga
  mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.

  Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual
  (tenaga manusia).

3. PRINSIP KERJA MOTOR STARTER

  3.1. Medan Elektromagnetik

     Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
     menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
     listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu
     medan magnet (M) di sekeliling kawat.

  3.2. Kaidah Tangan Kiri Fleming

       Fleming Left Hand Rule

        Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik

        Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet

        Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus
 listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari
 kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
 konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
 konduktor bisa berputar.

4. BAGIAN – BAGIAN MOTOR STARTER

 Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
 energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga
 mesin hidup.

 Bagian-bagian Motor Starter:

     Saklar Starter (Selenoid )
     Kumparan Medan (Field Coil )
     Kumparan Jangkar
     Sikat Arang ( Brush )
     Armatur dan komutator
     Over running clutch dan roda gigi pinion


 4.1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )

     Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan
     medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya.

     Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :

        Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)

        Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan
        (field coil)

        Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan
        meneruskanya ke pull in coil (PIC) danhold in coil (HIC) melalui plat kontak

 4.2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai
    hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coildihubungkan
    dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).

4.3. Kumparan Jangkar.

    Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan
    arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang
    putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan
    medan ke angkur melalui sikat arang (brush).

4.4. Sikat dan Pemegang Sikat .

    Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coilmelalui commutator. Dua
    diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut
    dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan
    dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari
    karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas
    sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature
    tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.

4.5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.

    Over Runing Clutch berfungsi untuk:

      Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui
      roda gigi pinion.

      Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.

    Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear.
    Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung
    pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.

    Gambar Komponen Motor Starter
5.
                                                                                   ME
                                                                                   RA
                                                                                   KIT
                                                                                   SIS
                                                                                   TE
                                                                                   M
                                                                                   MO
                                                                                   TO
                                                                                   R
                                                                                   ST
                                                                                   AR
                                                                                   TE
                                                                                   R

                                                                                   5.1.
                                                                                   Ko
                                                                                   mpo
                                                                                   nen
Sistem Starter

    Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
    Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
    menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :

     Kunci kontak (ignition switch)

     Fuse ( fusibel link )

     Kabel penghubung

     Baterai

     Motor Starter

   Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch ) sebagai
saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (
baterai )

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :

  Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)

  ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris

  ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )

  START : untuk Start

 Sekering (Fuse) :

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.

 Baterai :

Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-)
atau mas diberi kode 31.

Kabel :

Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran
diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel
besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan
kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
5.
         2
         .
         R
         a
         n
         g
         k
         a
         i
         a
         n


         S
         i
         s
         t
         e
         m


         S
         t
         a
         r
         t
         e
         r

  5.3. Menghidupkan Motor Starter

         Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda
         gigi fly wheel (engine hidup).

6. Cara Kerja Motor Starter

        6.1. Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini
        menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang
        menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing
        clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil
        dan armatur berputar lambat.

   6.2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

        Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus
        dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal
        B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan
        jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over
        runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran
        fly wheel.

   6.3. Saat Kunci Kontak Posisi On

        Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari
        terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:

        Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga
        berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan
        kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula,
        dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion
        terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.

7. PENGETESAN MOTOR STARTER

 7.1. Pengetesan Pull In Coil

      Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter

      Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari
     motor starter

      Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas
     mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil

7.2. Pengetesan Hold In Coil

    Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai
    dengan terminal C.

    Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan

7.3. Pengetesan Kumparan Medan

  7.3.1. Pengetesan Kontinuitas.

        Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing-
        masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.

  7.3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.

        Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa /
        bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.

7.4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur

  7.4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.

        Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi
        harus tidak ada hubungan.

  7.4.2. Pengetesan Kontinuitas.

        Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum
        melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan
        kontinuitas.

7.5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat

  7.5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada
          pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.

    7.5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.

          Ganti sikat jika melebihi batas minimal.

    7.5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.

          Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.

  7.6. Pengetesan Over Runing Clutch.

      Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum
      jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam



BAB III



PENUTUP

   KESIMPULAN

             Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada
      tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
      bahwa:Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting
      dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam
      Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu
      dengan komponen – komponen kendaraan.

             Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
      Pada masa lalu, tiap komponen mesin kendaraan yang berbeda dikendalikan dengan
      pengendalinya masing-masing. Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana
      ini, penulis harapkan semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para
      generasi muda khususnya para kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang
      kelistrikan dan elektronika yang makin cangnggih. Penulis mohon maaf jika ada
kata – kata yang kurang berkenan dalam Makalah yang penulis buat, bagaimana
        pun juga penulis adalah manusia biasa yang memiliki banyak kelalaian dan
        kekurangan.

        Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA

                                                               Diposkan oleh Agus Salamullahdi 00:41

0 komentar:

Poskan Komentar

                                       Posting LamaBeranda



Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut

Arsip Blog

  ▼ 2009 (3)
o ▼ Mei (3)
 Makalah Motor Starter
 HMM ( HIMPUNAN MAHASISWA MESIN UPI )

 aQu & Teman - teman

Mengenai Saya




Agus Salamullah
         Bandung, JABAR, Indonesia
         Saya sekarang sedang menjalani kuliah di Bandung (UPI), Mengambil Jurusan Teknik
         Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia. Asal sya dari Kalimantan Barat, Kab Landak
         Kec. Ngabang.
Lihat profil lengkapku
Motor Starter Kerja

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Motor starter
Motor starterMotor starter
Motor starter
 
Starter
Starter Starter
Starter
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisian
 
Moto r control
Moto r controlMoto r control
Moto r control
 
Upload3
Upload3Upload3
Upload3
 
Star delta starter
Star   delta starterStar   delta starter
Star delta starter
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Teori motor-induksi
Teori motor-induksiTeori motor-induksi
Teori motor-induksi
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Motor Listrik
Motor ListrikMotor Listrik
Motor Listrik
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and Pump
 
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
 
Dari ayu new
Dari ayu newDari ayu new
Dari ayu new
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Lab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseLab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverse
 
Teori dasar motor AC
Teori dasar motor ACTeori dasar motor AC
Teori dasar motor AC
 
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motorCara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
 
Upload2
Upload2Upload2
Upload2
 

Similar to Motor Starter Kerja

IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
Slide Three phase motor starter new.pptx
Slide Three phase motor starter new.pptxSlide Three phase motor starter new.pptx
Slide Three phase motor starter new.pptxVedyxn
 
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxSistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxHeruPrayoga3
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisianMUGI YONO
 
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptZyusTry
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Septian Muna Barakati
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Septian Muna Barakati
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Septian Muna Barakati
 
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1abramaditian879
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxzainal968005
 
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliAris Zainul Muttaqin
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsuwitotabah
 

Similar to Motor Starter Kerja (20)

IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Slide Three phase motor starter new.pptx
Slide Three phase motor starter new.pptxSlide Three phase motor starter new.pptx
Slide Three phase motor starter new.pptx
 
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxSistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
1
11
1
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
 
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1
makalah bahasa indonesia, jurnal dan bab 1
 
Upload5
Upload5Upload5
Upload5
 
Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)Motor Stepper (Pengendali)
Motor Stepper (Pengendali)
 
Lab 5 star delta
Lab 5 star deltaLab 5 star delta
Lab 5 star delta
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
 

Motor Starter Kerja

  • 1. Teknik Mesin JUMAT, 29 MEI 2009 Makalah Motor Starter KATAPENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Dan sebagainya.....
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas tentang sistem kerja Motor Starter. Tujuan Tujuan dari membahas sistem atau Cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri, dan kemudian kemungkina kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya. Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ? Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ? Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ? Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ? Seperti apa konsep Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter. Diantaranya seperti berikut ini. 1.1. Direct On Line (DOL) Starter Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi start ini juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban. Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya. 1.2. Star Delta Starter Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak terbebani denganberat.
  • 4. 1.3. Autotransformer Starter Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan Star Delta Stater yaitu dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start. 1.4. Soft Starter Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi pada saat yang diperlukan, tidakt erpengaruh ada atau tidaknya beban. 1.5. Frequency Drive Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan. VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb : RPM = (120.f)/p dimana
  • 5. RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM) f : Frequency (Hz) p : pole Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus. Bottom of Form Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah. Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas. Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
  • 6. Siapkan kabel dan relay. Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay. Hubungkan Terminal 86 relay ke massa. Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki. Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter. Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter bereaksi. 2. FUNGSI DAN KEGUNAAN MOTOR STARTER Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga. Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia). 3. PRINSIP KERJA MOTOR STARTER 3.1. Medan Elektromagnetik Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat. 3.2. Kaidah Tangan Kiri Fleming Fleming Left Hand Rule Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
  • 7. Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar. 4. BAGIAN – BAGIAN MOTOR STARTER Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup. Bagian-bagian Motor Starter: Saklar Starter (Selenoid ) Kumparan Medan (Field Coil ) Kumparan Jangkar Sikat Arang ( Brush ) Armatur dan komutator Over running clutch dan roda gigi pinion 4.1. Saklar Starter ( Magnetic Switch ) Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya. Terminal – terminal yang ada pada saklar starter : Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30) Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil) Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) danhold in coil (HIC) melalui plat kontak 4.2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
  • 8. Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coildihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush). 4.3. Kumparan Jangkar. Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush). 4.4. Sikat dan Pemegang Sikat . Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coilmelalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat. 4.5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion. Over Runing Clutch berfungsi untuk: Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi pinion. Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel. Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear. Gambar Komponen Motor Starter
  • 9. 5. ME RA KIT SIS TE M MO TO R ST AR TE R 5.1. Ko mpo nen Sistem Starter Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi : Kunci kontak (ignition switch) Fuse ( fusibel link ) Kabel penghubung Baterai Motor Starter Kunci Kontak :
  • 10. Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai ) Kunci kontak mempunyai beberapa posisi : Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START : untuk Start Sekering (Fuse) : Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan. Baterai : Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31. Kabel : Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
  • 11. 5. 2 . R a n g k a i a n S i s t e m S t a r t e r 5.3. Menghidupkan Motor Starter Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly wheel (engine hidup). 6. Cara Kerja Motor Starter 6.1. Posisi Kunci Kontak ST
  • 12. Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat. 6.2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel. 6.3. Saat Kunci Kontak Posisi On Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi: Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel. 7. PENGETESAN MOTOR STARTER 7.1. Pengetesan Pull In Coil Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch ke depan
  • 13. Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil 7.2. Pengetesan Hold In Coil Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai dengan terminal C. Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan 7.3. Pengetesan Kumparan Medan 7.3.1. Pengetesan Kontinuitas. Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan. 7.3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa. Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas. 7.4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur 7.4.1. Pengetesan Hubungan Singkat. Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak ada hubungan. 7.4.2. Pengetesan Kontinuitas. Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas. 7.5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat 7.5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
  • 14. Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas. 7.5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper. Ganti sikat jika melebihi batas minimal. 7.5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat. Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru. 7.6. Pengetesan Over Runing Clutch. Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam BAB III PENUTUP KESIMPULAN Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa:Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan. Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: Pada masa lalu, tiap komponen mesin kendaraan yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis harapkan semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang kelistrikan dan elektronika yang makin cangnggih. Penulis mohon maaf jika ada
  • 15. kata – kata yang kurang berkenan dalam Makalah yang penulis buat, bagaimana pun juga penulis adalah manusia biasa yang memiliki banyak kelalaian dan kekurangan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. DAFTAR PUSTAKA Diposkan oleh Agus Salamullahdi 00:41 0 komentar: Poskan Komentar Posting LamaBeranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Pengikut Arsip Blog ▼ 2009 (3) o ▼ Mei (3)  Makalah Motor Starter  HMM ( HIMPUNAN MAHASISWA MESIN UPI )  aQu & Teman - teman Mengenai Saya Agus Salamullah Bandung, JABAR, Indonesia Saya sekarang sedang menjalani kuliah di Bandung (UPI), Mengambil Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia. Asal sya dari Kalimantan Barat, Kab Landak Kec. Ngabang. Lihat profil lengkapku