SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
il
ffi
w::',..)
| .:=
j
..!i
=
ffi
frX
d],rl
q rR
ffi
ffih,&gi
g l
qe:h}
t1'*& 11
Anas Firdian,Kasubdiv. SDM
& Hub.lndustrial PT.JIEP
eski permasalahan pengelolaan zakat di tanah air
pasca terbitnya UU.23 / 2OII tenta ng Pengelolaa n
Zakat pada tanggal 25 Nopember 2011 masih
dicarikan solusinya di Mahkamah Konstitusi,
hal mana lembaga-lembaga pemungut dan pengelola zakat
yang telah ada merasa terampas kebebasannya untuk
tetap memungut dan mengelola zakat secara langsung dari
masyarakat. Penulis tergelitik untuk mencoba menarik benang
merah permasalahan tersebut dengan rencana kebijakan baru
pengelolaan PKBL BUMN. Pendekatan yang penulis pergunakan
dari sisi analogi yuridis legal standing permasalahan tersebut.
Penulis memiliki pemahaman bahwa permasalahan "rebutan"
pengelolaan zakat tersebut timbul dikarenakan pemerintah
sebagai regulator dinilai kurang bijak dalam menerbitkan
kebijakan alias tebang pilih dan terkesan menganak-emaskan
pihak tertentu atas terbitnya undang-undang tersebut.
Mari kita simak kajian singkat UU tersebut di atas.
Pasal 1 Angka 1 menyebutkan, pengelolaan zakat adalah
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian
dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat. Sedangkan di Angka 7 Pasal yang sama didefinisikan
Badan Amil Zakat Nasional ('BAZNAS') adalah lembaga yang
melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Sementara
Lembaga Amil Zakat ('LAZ') adalah lembaga yang dibentuk
masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat (Angka 8 Pasal
1). Pasal 6 BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang
melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional. Pasal
7 Ayat (1) menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas
tersebut, BAZNAS menyelenggarakan fungsi: (a). perencanaan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
(b). pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat; (c). pengendalian pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakaU dan (d). pelaporan
dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.
Pasal 17 menyebutkan bahwa untuk membantu BAZNAS
dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.
Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri.lzin tersebut hanya diberikan
apabila memenuhi persyaratan paling sedikit (Pasal 18)
: (a). terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan lslam
N
d
u
m
u
F
L
U
2
z:I
:,2
o
0
z
IF
a2
yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial;
(b). berbentuk lembaga berbadan hukum; (c). mendapat
rekomendasi dari BAZNAS; (d). memiliki pengawas syariat;
(e). memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan
untuk melaksanakan kegiatannya; (f). bersifat nirlaba;
(g). memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi
kesejahteraan umat; dan (h). bersedia diaudit syariat dan
keuangan secara berkala. LAZ wajib melaporkan pelaksanaan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala. Ketentuan
lebih lanjut mengenai persyaratan organisasi, mekanisme
perizinan, pembentukan perwakilan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban LAZ diatur dalam Peraturan Pemerintah
(Pasal 19-20). Di dalam Pasal 30 ditegaskan bahwa untuk
melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan
LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai kegiatan
operasional (Pasal 32). Untuk pembinaan dan pengawasan
dilaksanakan oleh Menteri terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi,
BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ. Serta oleh Gubernur
dan bupati/walikota terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS
kabupaten/kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya (Pasal
34). Beberapa ketentuan pengenaan sanksi baik administratif
maupun pidana kepada BAZNAS dan/atau LAZ terkait dengan
kewajiban pelaporan dan/atau pengelolaan zakat, infaq,
maupun sedekah (Pasal 36-42).
Pada persidangan Judicial Review di Mahkamah
Konstitusi tanggal 17 Oktober 2012, Amelia Fauzia (dosen
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ahli Sejarah Filantropi
lslam) menyampaikan pendapatnya bahwa meskipun LAZ
dan masyarakat bisa membantu, namun substansinya sulit
karena diberi persyaratan yang berat oleh UU tersebut, dan
kedudukannya didiskriminasi. BAZ dan LAZ memiliki sub
kultur sendiri yang sulit untuk digabungkan. LAZ juga akan
sulit dipaksakan untuk bertransformasi menjadi ormas.
Praktek zakat di lndonesia penuh dengan keragaman yang
indah yangjustru menguatkan negara bangsa ini, dan jauh di
atas nilai material/ekonomi dan kesejahteraan. Keragaman
zakat berkontribusi untuk penguatan civil society, dan
karenanya tidak boleh dipaksa dipersatukan hanya untuk
alasan potensi keuangan yang tata kelola pemanfaatannya
masih dipertanyakan. Hak individu Muslim untuk berkumpul
dan berorganisasi khususnya untuk menjalankan amanah
dan kepercayaan masyarakat dalam hal mengelola zakat
menjadi terhalangi. Begitu pula hak individu Muslim untuk
melaksanakan kepercayaan agamanya untuk memberikan
zakat pada lembaga yang dipercayanya menjadi terbatasi.
UU 23/2011, mempersempit dan menghalangi hak individu
untuk menunaikan zakat. Dalam praktiknya, zakat mal, zakat
fitrah,sedekah, dan wakaf itu sulit untuk dipisahkan. BAZ dan
LAZ selain mengelola dana zakat juga mengelola dana sedekah.
lsi UU zakat inijuga menyebutkan dana sosial lain selain
zakat. Kepercayaan tidak dapat mudah didapatkan begitu
Optimalisasi dapat
ditempuh sebagai
salah satu cara
agar kinerja BUMN
dalam mengelola
dana PKBL efektif
saja. Seyogyanya UU tersebut dipertimbangkan atau minimal
direvisi untuk dapat memberi ruang bagi praktik zakat civil
society tetap eksis.
Bagaimana dengan PKBL BUMN? Penulis memiliki
keyakinan bahwa Perusahaan BUMN masih sangat
berkeinginan untuk mengelola dana PKBL sebagaimana selama
ini sebelum dibekukan oleh Kementerian BUMN. Optimalisasi
dapat ditempuh sebagai salah satu cara agar kinerja BUMN
dalam mengelola dana PKBL efektif, di samping mereview
po I i cy Kemenleria n BU M N misa I nya ba hwa pengelolaa n
dana PKBL oleh BUMN tidak perlu dimasukkan ke dalam
salah satu KPI Direksi karena dipandang sebagai satu bentuk
kegiatan kepedulian BUMN untuk meningkatkan potensi
perekonomian masyarakat UMKM dan Koperasi. Kiranya
tidaklah berlebihan setelah penulis mencoba menggali hikmah
di balik "perseteruan" BAZNAS dan LAZ tersebut di atas,
bahwa rencana kebijakan pengalihan pengelolaan dana PKBL
dari perusahaan BUMN kepada salah satu BUMN tertentu
yakni PNM dikawatirkan dapat menimbulkan persepsi tebang
pilih dan/atau anak-emas Kementerian BUMN kepada BUMN
yang ditunjuk tersebut. Pertanyaannya, apakah tidak ada
satu pun Perusahaan BUMN Pengelola PKBL yang memiliki
kinerja terbaik atas pengelolaan dana PKBL-nya sehingga
harus diambil langkah mengalihkan begitu saja pengelolaan
dana PKBL BUMN kepada satu BUMN tertentu yang ditunjuk
tersebut. Penulis kawatir bahwa saatnya nanti kebijakan
pengalihan pengelolaan dana PKBL benar-benar dijalankan
akan menimbulkan upaya keberatan dari BUMN Pengelola
PKBL, meski tidak menempuh jalur hukum (PTUN atau upaya
hukum lainnya). Mungkinkah seorang anak "menggugat" sang
aya h d ika rena ka n kebijaka n nya lebih condong/berat sebela h
dan/atau menganak-emaskan salah satu anaknya yang lain?
Penulis bermimpi agar suatu saat kegiatan kepedulian BUMN
berbentuk PKBL tersebut dapat dianggap sebagai amal ibadah
atau pengabdian BUMN kepada masyarakat, bangsa, dan
Negara sehingga tidak perlu dimasukkan sebagai salah satu
komponen penilaian kinerja BUMN yang bersangkutan.
s
O
I
u
05
u
F
L
U
2
zl
:t
F
N
Io
u
z
aF
83
.iiti:i::t::ii::i:

More Related Content

Viewers also liked

Fall 2015-Sunset Cove Update
Fall 2015-Sunset Cove UpdateFall 2015-Sunset Cove Update
Fall 2015-Sunset Cove Updateecowatchers
 
O lado humano da saúde
O lado humano da saúdeO lado humano da saúde
O lado humano da saúdeHelena Martins
 
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sand
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sandWeppler jamaica bay task force 29 oct15_sand
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sandecowatchers
 
Realization of ofdm based underwater acoustic communication
Realization of ofdm based underwater acoustic communicationRealization of ofdm based underwater acoustic communication
Realization of ofdm based underwater acoustic communicationeSAT Journals
 
IPFW Department of Nursing
IPFW Department of NursingIPFW Department of Nursing
IPFW Department of NursingMelinda Conley
 
Поиск списков в неструктурированных данных
Поиск списков в неструктурированных данныхПоиск списков в неструктурированных данных
Поиск списков в неструктурированных данныхOleksii Holubovych
 
Film poster research
Film poster researchFilm poster research
Film poster researchnieevequinn
 
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studiesdnac
 
Michael Levy. Unarmed - 5
Michael Levy. Unarmed - 5Michael Levy. Unarmed - 5
Michael Levy. Unarmed - 5michael levy
 
Translation , Transcription and Transduction
Translation , Transcription and TransductionTranslation , Transcription and Transduction
Translation , Transcription and TransductionMicrobiology
 

Viewers also liked (15)

Thesis_final_subm
Thesis_final_submThesis_final_subm
Thesis_final_subm
 
Unidad 27
Unidad   27Unidad   27
Unidad 27
 
Fall 2015-Sunset Cove Update
Fall 2015-Sunset Cove UpdateFall 2015-Sunset Cove Update
Fall 2015-Sunset Cove Update
 
O lado humano da saúde
O lado humano da saúdeO lado humano da saúde
O lado humano da saúde
 
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sand
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sandWeppler jamaica bay task force 29 oct15_sand
Weppler jamaica bay task force 29 oct15_sand
 
Realization of ofdm based underwater acoustic communication
Realization of ofdm based underwater acoustic communicationRealization of ofdm based underwater acoustic communication
Realization of ofdm based underwater acoustic communication
 
O mestre da ciencia
O mestre da cienciaO mestre da ciencia
O mestre da ciencia
 
IPFW Department of Nursing
IPFW Department of NursingIPFW Department of Nursing
IPFW Department of Nursing
 
Поиск списков в неструктурированных данных
Поиск списков в неструктурированных данныхПоиск списков в неструктурированных данных
Поиск списков в неструктурированных данных
 
Film poster research
Film poster researchFilm poster research
Film poster research
 
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies
10 More than a Pretty Picture: Visual Thinking in Network Studies
 
Michael Levy. Unarmed - 5
Michael Levy. Unarmed - 5Michael Levy. Unarmed - 5
Michael Levy. Unarmed - 5
 
Pms
PmsPms
Pms
 
Translation , Transcription and Transduction
Translation , Transcription and TransductionTranslation , Transcription and Transduction
Translation , Transcription and Transduction
 
Personification
PersonificationPersonification
Personification
 

Similar to Optimalisasi PKBL BUMN

Sejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfSejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfssuseree3aa9
 
Sejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfSejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfssuseree3aa9
 
lembaga amil zakat
lembaga amil zakatlembaga amil zakat
lembaga amil zakatPexal Hunter
 
Nurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakatNurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakatkabbone
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikroirawan d soedradjat
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)A Gustang
 
Uu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakatUu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakatIffa Tabahati
 
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profit
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profitPentingnya laporan keuangan pada organisasi non profit
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profitYusuf Darismah
 
Organisasi Pengelolaan Zakat
Organisasi Pengelolaan Zakat Organisasi Pengelolaan Zakat
Organisasi Pengelolaan Zakat Mushoddik Indisav
 
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptx
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptxSISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptx
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptxDhadevaKevin
 
Pemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatPemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatAn Nisbah
 
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 b
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 bOrganisasi nirlaba kel.3-as 2010 b
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 bEka Widia
 
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliNaskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliYohannes Halawa
 
Badan usaha dagang
Badan usaha dagangBadan usaha dagang
Badan usaha dagangAri Raharjo
 
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013Teguh Prayogo
 

Similar to Optimalisasi PKBL BUMN (20)

Sejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfSejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdf
 
Sejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdfSejarah Lembaga Zakat.pdf
Sejarah Lembaga Zakat.pdf
 
lembaga amil zakat
lembaga amil zakatlembaga amil zakat
lembaga amil zakat
 
Nurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakatNurhidayah; lembaga pengelola zakat
Nurhidayah; lembaga pengelola zakat
 
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan MikroElaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
Elaborasi Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)
 
Hakim endah-pengembangan-kelembagaan-desa
Hakim endah-pengembangan-kelembagaan-desaHakim endah-pengembangan-kelembagaan-desa
Hakim endah-pengembangan-kelembagaan-desa
 
Uu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakatUu no.38 pengelolaan zakat
Uu no.38 pengelolaan zakat
 
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profit
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profitPentingnya laporan keuangan pada organisasi non profit
Pentingnya laporan keuangan pada organisasi non profit
 
Organisasi Pengelolaan Zakat
Organisasi Pengelolaan Zakat Organisasi Pengelolaan Zakat
Organisasi Pengelolaan Zakat
 
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptx
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptxSISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptx
SISTEM ADMINISTRASI INDONESIA.pptx
 
Pemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakatPemahaman konsep pajak pada zakat
Pemahaman konsep pajak pada zakat
 
Prospek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesiaProspek hukum zakat di indonesia
Prospek hukum zakat di indonesia
 
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 b
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 bOrganisasi nirlaba kel.3-as 2010 b
Organisasi nirlaba kel.3-as 2010 b
 
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoliNaskah akademik perda bumd gunungsitoli
Naskah akademik perda bumd gunungsitoli
 
Jurnal lan mp-desanew (suryanto)
Jurnal lan mp-desanew (suryanto)Jurnal lan mp-desanew (suryanto)
Jurnal lan mp-desanew (suryanto)
 
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di IndonesiaLembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
 
Badan usaha dagang
Badan usaha dagangBadan usaha dagang
Badan usaha dagang
 
Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2Prospek hukum zakat di indonesia2
Prospek hukum zakat di indonesia2
 
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013
Implikasi UU Terhadap Kelembagaan Ekonomi 2013
 

Recently uploaded

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (12)

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

Optimalisasi PKBL BUMN

  • 2. Anas Firdian,Kasubdiv. SDM & Hub.lndustrial PT.JIEP eski permasalahan pengelolaan zakat di tanah air pasca terbitnya UU.23 / 2OII tenta ng Pengelolaa n Zakat pada tanggal 25 Nopember 2011 masih dicarikan solusinya di Mahkamah Konstitusi, hal mana lembaga-lembaga pemungut dan pengelola zakat yang telah ada merasa terampas kebebasannya untuk tetap memungut dan mengelola zakat secara langsung dari masyarakat. Penulis tergelitik untuk mencoba menarik benang merah permasalahan tersebut dengan rencana kebijakan baru pengelolaan PKBL BUMN. Pendekatan yang penulis pergunakan dari sisi analogi yuridis legal standing permasalahan tersebut. Penulis memiliki pemahaman bahwa permasalahan "rebutan" pengelolaan zakat tersebut timbul dikarenakan pemerintah sebagai regulator dinilai kurang bijak dalam menerbitkan kebijakan alias tebang pilih dan terkesan menganak-emaskan pihak tertentu atas terbitnya undang-undang tersebut. Mari kita simak kajian singkat UU tersebut di atas. Pasal 1 Angka 1 menyebutkan, pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Sedangkan di Angka 7 Pasal yang sama didefinisikan Badan Amil Zakat Nasional ('BAZNAS') adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Sementara Lembaga Amil Zakat ('LAZ') adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat (Angka 8 Pasal 1). Pasal 6 BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional. Pasal 7 Ayat (1) menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas tersebut, BAZNAS menyelenggarakan fungsi: (a). perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; (b). pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; (c). pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakaU dan (d). pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat. Pasal 17 menyebutkan bahwa untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ. Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.lzin tersebut hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit (Pasal 18) : (a). terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan lslam N d u m u F L U 2 z:I :,2 o 0 z IF a2
  • 3. yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial; (b). berbentuk lembaga berbadan hukum; (c). mendapat rekomendasi dari BAZNAS; (d). memiliki pengawas syariat; (e). memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya; (f). bersifat nirlaba; (g). memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan (h). bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala. LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan organisasi, mekanisme perizinan, pembentukan perwakilan, pelaporan, dan pertanggungjawaban LAZ diatur dalam Peraturan Pemerintah (Pasal 19-20). Di dalam Pasal 30 ditegaskan bahwa untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai kegiatan operasional (Pasal 32). Untuk pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Menteri terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ. Serta oleh Gubernur dan bupati/walikota terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya (Pasal 34). Beberapa ketentuan pengenaan sanksi baik administratif maupun pidana kepada BAZNAS dan/atau LAZ terkait dengan kewajiban pelaporan dan/atau pengelolaan zakat, infaq, maupun sedekah (Pasal 36-42). Pada persidangan Judicial Review di Mahkamah Konstitusi tanggal 17 Oktober 2012, Amelia Fauzia (dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ahli Sejarah Filantropi lslam) menyampaikan pendapatnya bahwa meskipun LAZ dan masyarakat bisa membantu, namun substansinya sulit karena diberi persyaratan yang berat oleh UU tersebut, dan kedudukannya didiskriminasi. BAZ dan LAZ memiliki sub kultur sendiri yang sulit untuk digabungkan. LAZ juga akan sulit dipaksakan untuk bertransformasi menjadi ormas. Praktek zakat di lndonesia penuh dengan keragaman yang indah yangjustru menguatkan negara bangsa ini, dan jauh di atas nilai material/ekonomi dan kesejahteraan. Keragaman zakat berkontribusi untuk penguatan civil society, dan karenanya tidak boleh dipaksa dipersatukan hanya untuk alasan potensi keuangan yang tata kelola pemanfaatannya masih dipertanyakan. Hak individu Muslim untuk berkumpul dan berorganisasi khususnya untuk menjalankan amanah dan kepercayaan masyarakat dalam hal mengelola zakat menjadi terhalangi. Begitu pula hak individu Muslim untuk melaksanakan kepercayaan agamanya untuk memberikan zakat pada lembaga yang dipercayanya menjadi terbatasi. UU 23/2011, mempersempit dan menghalangi hak individu untuk menunaikan zakat. Dalam praktiknya, zakat mal, zakat fitrah,sedekah, dan wakaf itu sulit untuk dipisahkan. BAZ dan LAZ selain mengelola dana zakat juga mengelola dana sedekah. lsi UU zakat inijuga menyebutkan dana sosial lain selain zakat. Kepercayaan tidak dapat mudah didapatkan begitu Optimalisasi dapat ditempuh sebagai salah satu cara agar kinerja BUMN dalam mengelola dana PKBL efektif saja. Seyogyanya UU tersebut dipertimbangkan atau minimal direvisi untuk dapat memberi ruang bagi praktik zakat civil society tetap eksis. Bagaimana dengan PKBL BUMN? Penulis memiliki keyakinan bahwa Perusahaan BUMN masih sangat berkeinginan untuk mengelola dana PKBL sebagaimana selama ini sebelum dibekukan oleh Kementerian BUMN. Optimalisasi dapat ditempuh sebagai salah satu cara agar kinerja BUMN dalam mengelola dana PKBL efektif, di samping mereview po I i cy Kemenleria n BU M N misa I nya ba hwa pengelolaa n dana PKBL oleh BUMN tidak perlu dimasukkan ke dalam salah satu KPI Direksi karena dipandang sebagai satu bentuk kegiatan kepedulian BUMN untuk meningkatkan potensi perekonomian masyarakat UMKM dan Koperasi. Kiranya tidaklah berlebihan setelah penulis mencoba menggali hikmah di balik "perseteruan" BAZNAS dan LAZ tersebut di atas, bahwa rencana kebijakan pengalihan pengelolaan dana PKBL dari perusahaan BUMN kepada salah satu BUMN tertentu yakni PNM dikawatirkan dapat menimbulkan persepsi tebang pilih dan/atau anak-emas Kementerian BUMN kepada BUMN yang ditunjuk tersebut. Pertanyaannya, apakah tidak ada satu pun Perusahaan BUMN Pengelola PKBL yang memiliki kinerja terbaik atas pengelolaan dana PKBL-nya sehingga harus diambil langkah mengalihkan begitu saja pengelolaan dana PKBL BUMN kepada satu BUMN tertentu yang ditunjuk tersebut. Penulis kawatir bahwa saatnya nanti kebijakan pengalihan pengelolaan dana PKBL benar-benar dijalankan akan menimbulkan upaya keberatan dari BUMN Pengelola PKBL, meski tidak menempuh jalur hukum (PTUN atau upaya hukum lainnya). Mungkinkah seorang anak "menggugat" sang aya h d ika rena ka n kebijaka n nya lebih condong/berat sebela h dan/atau menganak-emaskan salah satu anaknya yang lain? Penulis bermimpi agar suatu saat kegiatan kepedulian BUMN berbentuk PKBL tersebut dapat dianggap sebagai amal ibadah atau pengabdian BUMN kepada masyarakat, bangsa, dan Negara sehingga tidak perlu dimasukkan sebagai salah satu komponen penilaian kinerja BUMN yang bersangkutan. s O I u 05 u F L U 2 zl :t F N Io u z aF 83 .iiti:i::t::ii::i: