SlideShare a Scribd company logo
APLIKASI POSTMORTEM COMPUTED TOMOGRAPHY CORONARY
ANGIOGRAPHY (PMCTA) DALAM MENDETEKSI SEBAB KEMATIAN
PADA KEMATIAN MENDADAK AKIBAT JANTUNG
JOURNAL READING
DM Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Periode 16 Agustus – 29 Agustus 2021
Alexander Fernando 190070201011054
Pembimbing: dr. Muhammad Fahrul, Sp.F
• DEFINISI: Kematian yang terjadi pada
24 jam sejak gejala-gejala timbul,
namun pada kasus-kasus forensik,
sebagian besar kematian terjadi dalam
KEMATIAN MENDADAK/ SUDDEN DEATH
Penyebab Sudden Death
Saukko, P. and Knight, B., 2015. Knight's forensic pathology. CRC press.
• Cara kematian:
• Kematian wajar/ sebab yang alamiah
(natural death): Proses ketuaan atau
alamiah karena penyakit
• Kematian Tidak wajar/ Sebab yang
tidak alamiah (unnatural death):
misalnya akibat pembunuhan, bunuh
diri, kecelakaan, dan tidak bisa
ditentukan
• Tidak puas/ kecewa
• Disidik untuk menemukan siapa
pelaku dan memberikan sanksi
yang setimpal
• Setiap kematian mendadak ANGGAP
SEBAGAI MATI TIDAK WAJAR
OTOPSI menentukan Wajar/ tidak
wajarnya kematian
KEMATIAN MENDADAK/ SUDDEN DEATH
Kematian Wajar Kematian Tidak Wajar
Saukko, P. and Knight, B., 2015. Knight's forensic pathology. CRC press.
Autopsy
PROS of Autopsy CONS of Autopsy
Dapat menentukan cara, sebab,
dan mekanisme kematian
Sulitnya mendapatkan
persetujuan dari keluarga
• Kepercayaan atau kebudayaan
keluarga
• Alasan kemanusiaan
• Concern keluarga terhadap
keutuhan jenazah
• Memperlambat proses
pemakaman jenazah
Menjelaskan kondisi herediter
penyebab kematian yang
mungkin bermanfaat untuk
anggota keluarga lainnya
Membantu menemukan penyakit
baru
Membantu proses hukum
Pada berberapa kasus, autopsy
belum tentu dapat menjelaskan
penyebab kematian
Membantu dalam memperjelas
statistika/ epidemiologi
mortalitas
Risiko menularkan pathogen pada
petugas otopsi
• OTOPSI VIRTUAL mulai menjadi
alternatif dari otopsi konvensional
• Postmortem Computed tomography
(PMCT) merupakan salah satu cara
non-invasif dalam otopsi virtual
• PMCT mulai menjadi pemeriksaan
yang umum dalam kedokteran
forensik.
• post-mortem computed tomography
dikombinasikan dengan angiografi
koroner (PMCTA) digunakan di
Inggris, menunjukkan sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi pada
pemeriksaan kasus kematian
mendadak.
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa,
S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect
lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
beberapa bentuk utama
PMCTA yaitu:
1.teknik angiografi infus seluruh
tubuh yang dilaporkan dari
Swiss;
1.resusitasi kardiopulmoner
untuk membangun sirkulasi di
Jepang, dan
1.pendekatan organ tunggal,
seperti angiografi koroner yang
ditargetkan, digunakan di
Inggris.
Oxford:
menggunakan media kontras
positif dan berusaha menghindari
udara di dalam pembuluh.
Injeksi manual ke arteri karotid
Leicester:
sengaja menggunakan media
udara dan media kontras
Menggunakan CT-power contrast
injector
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018.
Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in
cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
Kasus
• Seorang pria berusia 53 tahun tiba-tiba pingsan di
tempat kerja dan dibawa ke rumah sakit, di mana
ia mengalami respiratory dan cardiac arrest.
• Adrenalin dan obat penyelamat lainnya telah
digunakan.
• Pasien tidak merespont terhadap RJP dan
kematian diumumkan segera setelahnya.
• Pemeriksaan forensik dilakukan dua minggu
setelah kematian. Hal ini sendiri dikarenakan
otopsi forensik dari kematian yang diduga karena
sakit tidak dipaksakan oleh regulasi hukum di
China. Otopsi ini sendiri harus diperbolehkan oleh
keluarga pasien yang dapat menyebabkan selang
waktu yang sangat lama antara otopsi dan
kematian.
• Korban memiliki tinggi 175 cm dan memiliki
bentuk tubuh yang normal. Izin PMCT, PMCTA dan
otopsi kemudian diberikan oleh keluarga korban.
Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017.
Diagnosis of coronary artery disease using targeted post-mortem computed
tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences
research, 2(2), pp.107-111.
Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. :
• ukuran tubuh 172 cm dan berat 55 kg.
• Pemeriksaan eksternal: hanya ditemukan lecet kecil di ekstremitas.
• Tes skrining obat memberikan hasil negatif.
• Makroskopik: Fibrosis miokard parsial ditemukan, terutama di
bagian dinding posterior ventrikel kiri
• Mikroskopik:
• Aterosklerosis koroner ditemukan dengan stenosis pada LAD,
RCA dan LCX.
• Pemeriksaan histopatologi menunjukkan perubahan iskemik
miokard akut termasuk enhanced eosinophilic staining dan
fraktur kardiomiosit yang cukup besar, dissolution of
cardiomyocytes dan myocardial scarring
• Temuan lain: Edema paru dan kongesti darah pada beberapa organ
terlihat (menunjukkan edema paru kardiogenik, yang umum terjadi
pada kasus kematian jantung mendadak)
• penyebab kematian dari pasien ini adalah iskemia miokard akut dan
dekompensasi jantung akibat penyakit jantung koroner.
Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using
targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2),
pp.107-111.
Pada PMCT dan PMCTA,
• left anterior descending coronary artery (LAD) menunjukkan kalsifikasi yang
parah dengan derajat stenosis sebesar 75% -100% di segmen tengah; Namun,
segmen distal tidak dapat divisualisasikan dengan jelas (Gambar kiri).
• Pemeriksaan histologis memastikan stenosis terjadi di segmen tengah LAD
(Gambar Kanan)
Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using
targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2),
pp.107-111.
Pada PMCT dan PMCTA,
• LCX dan RCA menunjukkan kalsifikasi difus, aterosklerosis, dengan area terlokalisasi dari RCA
yang menunjukkan derajat stenosis sebesar 50% (Gambar Kiri).
• Pemeriksaan histologis yang memastikan stenosis 50% di RCA (Gambar Kanan)
• Temuan lain PMCTA: opasitas ground-glass pada paru dan sejumlah kecil cairan di trakea
subglotis dan bronkus utama menunjukkan edema paru kardiogenik, yang umum terjadi pada
kasus kematian jantung mendadak
Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using
targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2),
pp.107-111.
Ringkasan Penemuan Bermakna
pada 8 kasus menggunakan
Coronary PMCTA
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018.
Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in
cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
Kasus 6
• Seorang anak laki-laki berumur 14 tahun
pingsan saat jogging pada latihan bola bisbol.
• Pasien tersebut kemudian segera dibawa ke
rumah sakit, tetapi tidak merespon terhadap
RJP. Pasien ini tidak memiliki riwayat penyakit
dan
• hasil pemeriksaan fisik sebelumnya tidak
menunjukkan adanya temuan abnormal,
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018.
Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in
cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
• PMCTA: asal arteri koroner kiri yang anomalous dari
right aortic sinus (Gambar 1C). Arteri koroner kiri
berjalan meninggalkan sinus aorta kanan dengan acute
angle takeoff, sedangkan arteri koroner kanan
menunjukkan gradual turn ke arah kanan.
• Otopsi kemudian dilakukan satu hari setelah kematian:
• Pemeriksaan menunjukan tinggi tubuh berukuran
172 cm dan berat 76,3 kg.
• Hasil pemeriksaan eksternal dan internal hanya
menunjukkan jejak perawatan medis sebelumnya
yang terkait dengan RJP. Tes
• skrining obat menunjukan hasil negatif.
• Pemeriksaan makroskopik jantung menunjukan asal
arteri coroner kiri yang anomalous dari right aortic
sinus
• Diagnosis AAOCA
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa,
S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect
lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
Anomalous Aortic Origin of the Coronary Artery (AAOCA)
Keadaan/ penyakit jantung kongenital yang berakitan dengan kedua arteri koroner berasal dari
sisi sinus aorta yang sama. Sering berkaitan dengan terjadinya suddent death pada anak.
• AAOCA memiliki berberapa subtipe yaitu:
interarterial, pra-pulmonik, retroaortik, atau
subpulmonic
• Di antara subtipe ini, potensi kematian jantung
mendadak sebagian besar dikaitkan dengan jalur
interarterial antara aorta dan arteri pulmonalis.
• Namun, mekanisme yang menyebabkan kematian
mendadak jenis ini masih harus diteliti
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta,
N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery
and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
Kasus 7
• Seorang laki-laki berumur 20
tahun ditemukan tewas di tempat
tidurnya pada pagi hari.
• Laki-laki tersebut memiliki riwayat
epilepsi
• Dia telah berhenti minum obat
untuk epilepsi beberapa bulan
sebelumnya, karena dia sudah
tidak mengalami kejang lagi.
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa,
S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect
lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
PMCTA:
• hipertrofi ventrikel kiri
dengan hipertrofi septum
asimetris, terutama di
bagian atas septum
• Septum ventrikel
hipertrofik tampak
mempersempit daerah
subaorta, menghalangi
saluran keluar dari ventrikel
kiri.
Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. :
• ukuran tubuh 172 cm dan berat 55 kg.
• Pemeriksaan eksternal: jejak pengobatan medis sebelumnya, termasuk
suntikan dan cardiac massage.
• Pemeriksaan internal menunjukkan temuan khas yang terkait dengan
kematian mendadak,
• Tes skrining obat memberikan hasil negatif.
• Makroskopik: Pemeriksaan makroskopik jantung menunjukkan
hipertrofi ventrikel kiri dengan hipertrofi asimetris dari septum
interventrikel
• Mikroslopik: menunjukkan pola bundel miokard yang tidak teratur
karena hilangnya susunan paralel normalnya disertai dengan fibrosis
interstisial tingkat tinggi di septum ventrikel dan dinding posterior
ventrikel kiri
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary
postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30,
Hypertrophic Cardiomypathy (HOCM)
Kardiomiopati hipertrofi adalah
penyakit otot jantung yang ditandai
dengan penebalan yang tak normal.
Kondisi ini bisa berbahaya karena
dapat menghambat jantung
memompa darah yang diperlukan
tubuh. Banyak kasus kardiomiopati
hipertrofik terjadi karena faktor
genetik.
Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa,
S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect
lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
Kasus 8
• Seorang anak perempuan berumur 9 tahun
pingsan setelah buang air di pagi hari.
• Ia segera dibawa ke rumah sakit, tetapi dia tidak
merespon terhadap RJP.
• Dia menderita batuk, rinorea dan demam
selama satu minggu. Seorang dokter l telah
mendiagnosis infeksi saluran pernapasan atas
dan meresepkan obat.
PMCTA:
• hipervaskuleritas pembuluh
darah kecil di ventrikel kiri
Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. :
• ukuran tubuh 130 cm dan berat 28,5 kg.
• Pemeriksaan eksternal: jejak pengobatan medis sebelumnya.
• Pemeriksaan internal menunjukkan temuan khas yang
terkait dengan kematian mendadak,
• Tes skrining obat memberikan hasil negatif.
• Mikroslopik: menunjukkan infiltrasi limfosit yang parah dan
nekrosis miokard melalui kedua ventrikel
Miokarditis adalah peradangan
yang terjadi pada miokardium
atau otot jantung. Peradangan
ini umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus.
Miokarditis pun dapat menjadi
salah satu penyebab kematian
mendadak.
Miokarditis
• Untuk coronary PMCTA, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan
kanulasi selektif arteri koroner dan pemberian agen kontras, fiksasi jantung diikuti
dengan paparan sinar-X dan evaluasi gambar dari seluruh pembuluh darah jantung.
• Penyelidikan jurnal ini menunjukkan bahwa coronary PMCTA berguna untuk
menunjukan penyebab kematian mendadak seperti:
• Menunjukan stenosis pada penyakit arterisklerosis
• menunjukkan asal dan jalannya arteri koroner di AAOCA,
• menunjukkan hipertrofi septum dan obstruksi intrakavitari di HOCM.
• Menunjukan adanya pengingkatan hipervaskularitas pada miokarditis
• Pendekatan targeted PMCTA dalam penelitian ini menunjukkan bahwa temuan
radiologis berkorelasi baik dengan hasil otopsi dan temuan histopatologis.
• PMCTA merupakan teknik yang menjanjikan yang dapat membantu meningkatkan
kualitas pemeriksaan patologi kardiovaskuler di bidang forensik.
DISKUSI
DISKUSI
PMCTA sebagai
skrining
pneyebab
kematian
PMCTA sebagai
skrining untuk
dilakukan
otopsi
Komplementer
untuk otopsi
konvensional
Peran PMCTA dalam Kedokteran forensik
Sampai saat ini BELUM bisa mengganti otopsi konvensional sebagai gold standard
penentu penyebab kematian
TERIMA KASIH
REFERAT
PMCTA
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

More Related Content

Similar to Referat_PMCTA_ALEXANDER FERNANDO.pptx

PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptxPENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
KusumaBeautyTasikmal
 
Hematothorax
HematothoraxHematothorax
Hematothorax
ssuserba0713
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
JungkookJeon85
 
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptxppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
yasdikataufik
 
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptxJurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
JessiecaLiusen2
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
rhezapaleva6
 
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptxDiagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
boscco
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariastiuki
 
Stroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptxStroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptx
YogaMahardika10
 
ppt stroke pekerti.pptx
ppt stroke pekerti.pptxppt stroke pekerti.pptx
ppt stroke pekerti.pptx
dyahuntari1
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
anggelina1990
 
Takayasu arteritis
Takayasu arteritisTakayasu arteritis
Takayasu arteritis
dzikrulhaq1
 
tOKSIkologi Forensik.ppt
tOKSIkologi Forensik.ppttOKSIkologi Forensik.ppt
tOKSIkologi Forensik.ppt
ssuserc3841a
 
Penyakit vascular
Penyakit vascularPenyakit vascular
Penyakit vascular
Abdelrahman M. S. Alnweiri
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Warnet Raha
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptxRefresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
hamdhaniWs
 

Similar to Referat_PMCTA_ALEXANDER FERNANDO.pptx (20)

PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptxPENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
PENYAKIT_SEREBRIVASKULAR_STROKE_pptx.pptx
 
Hematothorax
HematothoraxHematothorax
Hematothorax
 
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
[INGENIO] CARDIO-PULMO SOAL PREDIKSI BATCH 3 2020.pdf
 
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptxppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
ppt pericarditis aaaaaaaaaaaaaaaa[1).pptx
 
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptxJurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
Jurding Diffuse Pulmonary Hemorrhage.pptx
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
 
DEEEEEEE
DEEEEEEEDEEEEEEE
DEEEEEEE
 
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptxDiagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
Diagnosa-dan-tatalaksana-trauma-torax-dan-abdomen.pptx
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utari
 
Stroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptxStroke Infark_1A_64A.pptx
Stroke Infark_1A_64A.pptx
 
ppt stroke pekerti.pptx
ppt stroke pekerti.pptxppt stroke pekerti.pptx
ppt stroke pekerti.pptx
 
1. infark miokard
1. infark miokard1. infark miokard
1. infark miokard
 
Case neuro
Case neuroCase neuro
Case neuro
 
Takayasu arteritis
Takayasu arteritisTakayasu arteritis
Takayasu arteritis
 
tOKSIkologi Forensik.ppt
tOKSIkologi Forensik.ppttOKSIkologi Forensik.ppt
tOKSIkologi Forensik.ppt
 
Penyakit vascular
Penyakit vascularPenyakit vascular
Penyakit vascular
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
ASD- ASO
 
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptxRefresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
Refresh Ilmu tgl 27 Bu Y.pptx
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Referat_PMCTA_ALEXANDER FERNANDO.pptx

  • 1. APLIKASI POSTMORTEM COMPUTED TOMOGRAPHY CORONARY ANGIOGRAPHY (PMCTA) DALAM MENDETEKSI SEBAB KEMATIAN PADA KEMATIAN MENDADAK AKIBAT JANTUNG JOURNAL READING DM Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Periode 16 Agustus – 29 Agustus 2021 Alexander Fernando 190070201011054 Pembimbing: dr. Muhammad Fahrul, Sp.F
  • 2. • DEFINISI: Kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik, sebagian besar kematian terjadi dalam KEMATIAN MENDADAK/ SUDDEN DEATH Penyebab Sudden Death Saukko, P. and Knight, B., 2015. Knight's forensic pathology. CRC press.
  • 3. • Cara kematian: • Kematian wajar/ sebab yang alamiah (natural death): Proses ketuaan atau alamiah karena penyakit • Kematian Tidak wajar/ Sebab yang tidak alamiah (unnatural death): misalnya akibat pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, dan tidak bisa ditentukan • Tidak puas/ kecewa • Disidik untuk menemukan siapa pelaku dan memberikan sanksi yang setimpal • Setiap kematian mendadak ANGGAP SEBAGAI MATI TIDAK WAJAR OTOPSI menentukan Wajar/ tidak wajarnya kematian KEMATIAN MENDADAK/ SUDDEN DEATH Kematian Wajar Kematian Tidak Wajar Saukko, P. and Knight, B., 2015. Knight's forensic pathology. CRC press.
  • 4. Autopsy PROS of Autopsy CONS of Autopsy Dapat menentukan cara, sebab, dan mekanisme kematian Sulitnya mendapatkan persetujuan dari keluarga • Kepercayaan atau kebudayaan keluarga • Alasan kemanusiaan • Concern keluarga terhadap keutuhan jenazah • Memperlambat proses pemakaman jenazah Menjelaskan kondisi herediter penyebab kematian yang mungkin bermanfaat untuk anggota keluarga lainnya Membantu menemukan penyakit baru Membantu proses hukum Pada berberapa kasus, autopsy belum tentu dapat menjelaskan penyebab kematian Membantu dalam memperjelas statistika/ epidemiologi mortalitas Risiko menularkan pathogen pada petugas otopsi
  • 5. • OTOPSI VIRTUAL mulai menjadi alternatif dari otopsi konvensional • Postmortem Computed tomography (PMCT) merupakan salah satu cara non-invasif dalam otopsi virtual • PMCT mulai menjadi pemeriksaan yang umum dalam kedokteran forensik. • post-mortem computed tomography dikombinasikan dengan angiografi koroner (PMCTA) digunakan di Inggris, menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi pada pemeriksaan kasus kematian mendadak. Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 6. beberapa bentuk utama PMCTA yaitu: 1.teknik angiografi infus seluruh tubuh yang dilaporkan dari Swiss; 1.resusitasi kardiopulmoner untuk membangun sirkulasi di Jepang, dan 1.pendekatan organ tunggal, seperti angiografi koroner yang ditargetkan, digunakan di Inggris. Oxford: menggunakan media kontras positif dan berusaha menghindari udara di dalam pembuluh. Injeksi manual ke arteri karotid Leicester: sengaja menggunakan media udara dan media kontras Menggunakan CT-power contrast injector Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 7.
  • 8. Kasus • Seorang pria berusia 53 tahun tiba-tiba pingsan di tempat kerja dan dibawa ke rumah sakit, di mana ia mengalami respiratory dan cardiac arrest. • Adrenalin dan obat penyelamat lainnya telah digunakan. • Pasien tidak merespont terhadap RJP dan kematian diumumkan segera setelahnya. • Pemeriksaan forensik dilakukan dua minggu setelah kematian. Hal ini sendiri dikarenakan otopsi forensik dari kematian yang diduga karena sakit tidak dipaksakan oleh regulasi hukum di China. Otopsi ini sendiri harus diperbolehkan oleh keluarga pasien yang dapat menyebabkan selang waktu yang sangat lama antara otopsi dan kematian. • Korban memiliki tinggi 175 cm dan memiliki bentuk tubuh yang normal. Izin PMCT, PMCTA dan otopsi kemudian diberikan oleh keluarga korban. Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2), pp.107-111.
  • 9. Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. : • ukuran tubuh 172 cm dan berat 55 kg. • Pemeriksaan eksternal: hanya ditemukan lecet kecil di ekstremitas. • Tes skrining obat memberikan hasil negatif. • Makroskopik: Fibrosis miokard parsial ditemukan, terutama di bagian dinding posterior ventrikel kiri • Mikroskopik: • Aterosklerosis koroner ditemukan dengan stenosis pada LAD, RCA dan LCX. • Pemeriksaan histopatologi menunjukkan perubahan iskemik miokard akut termasuk enhanced eosinophilic staining dan fraktur kardiomiosit yang cukup besar, dissolution of cardiomyocytes dan myocardial scarring • Temuan lain: Edema paru dan kongesti darah pada beberapa organ terlihat (menunjukkan edema paru kardiogenik, yang umum terjadi pada kasus kematian jantung mendadak) • penyebab kematian dari pasien ini adalah iskemia miokard akut dan dekompensasi jantung akibat penyakit jantung koroner. Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2), pp.107-111.
  • 10. Pada PMCT dan PMCTA, • left anterior descending coronary artery (LAD) menunjukkan kalsifikasi yang parah dengan derajat stenosis sebesar 75% -100% di segmen tengah; Namun, segmen distal tidak dapat divisualisasikan dengan jelas (Gambar kiri). • Pemeriksaan histologis memastikan stenosis terjadi di segmen tengah LAD (Gambar Kanan) Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2), pp.107-111.
  • 11. Pada PMCT dan PMCTA, • LCX dan RCA menunjukkan kalsifikasi difus, aterosklerosis, dengan area terlokalisasi dari RCA yang menunjukkan derajat stenosis sebesar 50% (Gambar Kiri). • Pemeriksaan histologis yang memastikan stenosis 50% di RCA (Gambar Kanan) • Temuan lain PMCTA: opasitas ground-glass pada paru dan sejumlah kecil cairan di trakea subglotis dan bronkus utama menunjukkan edema paru kardiogenik, yang umum terjadi pada kasus kematian jantung mendadak Wan, L., Shao, Y., Zou, D., Huang, P., Li, Z., Wang, M. and Chen, Y., 2017. Diagnosis of coronary artery disease using targeted post-mortem computed tomography coronary angiography: a case report. Forensic sciences research, 2(2), pp.107-111.
  • 12. Ringkasan Penemuan Bermakna pada 8 kasus menggunakan Coronary PMCTA Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 13. Kasus 6 • Seorang anak laki-laki berumur 14 tahun pingsan saat jogging pada latihan bola bisbol. • Pasien tersebut kemudian segera dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak merespon terhadap RJP. Pasien ini tidak memiliki riwayat penyakit dan • hasil pemeriksaan fisik sebelumnya tidak menunjukkan adanya temuan abnormal, Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 14. • PMCTA: asal arteri koroner kiri yang anomalous dari right aortic sinus (Gambar 1C). Arteri koroner kiri berjalan meninggalkan sinus aorta kanan dengan acute angle takeoff, sedangkan arteri koroner kanan menunjukkan gradual turn ke arah kanan. • Otopsi kemudian dilakukan satu hari setelah kematian: • Pemeriksaan menunjukan tinggi tubuh berukuran 172 cm dan berat 76,3 kg. • Hasil pemeriksaan eksternal dan internal hanya menunjukkan jejak perawatan medis sebelumnya yang terkait dengan RJP. Tes • skrining obat menunjukan hasil negatif. • Pemeriksaan makroskopik jantung menunjukan asal arteri coroner kiri yang anomalous dari right aortic sinus • Diagnosis AAOCA Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 15. Anomalous Aortic Origin of the Coronary Artery (AAOCA) Keadaan/ penyakit jantung kongenital yang berakitan dengan kedua arteri koroner berasal dari sisi sinus aorta yang sama. Sering berkaitan dengan terjadinya suddent death pada anak. • AAOCA memiliki berberapa subtipe yaitu: interarterial, pra-pulmonik, retroaortik, atau subpulmonic • Di antara subtipe ini, potensi kematian jantung mendadak sebagian besar dikaitkan dengan jalur interarterial antara aorta dan arteri pulmonalis. • Namun, mekanisme yang menyebabkan kematian mendadak jenis ini masih harus diteliti Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 16. Kasus 7 • Seorang laki-laki berumur 20 tahun ditemukan tewas di tempat tidurnya pada pagi hari. • Laki-laki tersebut memiliki riwayat epilepsi • Dia telah berhenti minum obat untuk epilepsi beberapa bulan sebelumnya, karena dia sudah tidak mengalami kejang lagi. Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 17. PMCTA: • hipertrofi ventrikel kiri dengan hipertrofi septum asimetris, terutama di bagian atas septum • Septum ventrikel hipertrofik tampak mempersempit daerah subaorta, menghalangi saluran keluar dari ventrikel kiri. Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. : • ukuran tubuh 172 cm dan berat 55 kg. • Pemeriksaan eksternal: jejak pengobatan medis sebelumnya, termasuk suntikan dan cardiac massage. • Pemeriksaan internal menunjukkan temuan khas yang terkait dengan kematian mendadak, • Tes skrining obat memberikan hasil negatif. • Makroskopik: Pemeriksaan makroskopik jantung menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri dengan hipertrofi asimetris dari septum interventrikel • Mikroslopik: menunjukkan pola bundel miokard yang tidak teratur karena hilangnya susunan paralel normalnya disertai dengan fibrosis interstisial tingkat tinggi di septum ventrikel dan dinding posterior ventrikel kiri Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30,
  • 18. Hypertrophic Cardiomypathy (HOCM) Kardiomiopati hipertrofi adalah penyakit otot jantung yang ditandai dengan penebalan yang tak normal. Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat menghambat jantung memompa darah yang diperlukan tubuh. Banyak kasus kardiomiopati hipertrofik terjadi karena faktor genetik. Takei, H., Sano, R., Takahashi, Y., Takahashi, K., Kominato, Y., Tokue, H., Shimada, T., Awata, S., Hirasawa, S. and Ohta, N., 2018. Usefulness of coronary postmortem computed tomography angiography to detect lesions in the coronary artery and myocardium in cases of sudden death. Legal Medicine, 30, pp.46-51.
  • 19. Kasus 8 • Seorang anak perempuan berumur 9 tahun pingsan setelah buang air di pagi hari. • Ia segera dibawa ke rumah sakit, tetapi dia tidak merespon terhadap RJP. • Dia menderita batuk, rinorea dan demam selama satu minggu. Seorang dokter l telah mendiagnosis infeksi saluran pernapasan atas dan meresepkan obat.
  • 20. PMCTA: • hipervaskuleritas pembuluh darah kecil di ventrikel kiri Otopsi dilakukan dua hari setelah kematian. : • ukuran tubuh 130 cm dan berat 28,5 kg. • Pemeriksaan eksternal: jejak pengobatan medis sebelumnya. • Pemeriksaan internal menunjukkan temuan khas yang terkait dengan kematian mendadak, • Tes skrining obat memberikan hasil negatif. • Mikroslopik: menunjukkan infiltrasi limfosit yang parah dan nekrosis miokard melalui kedua ventrikel
  • 21. Miokarditis adalah peradangan yang terjadi pada miokardium atau otot jantung. Peradangan ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Miokarditis pun dapat menjadi salah satu penyebab kematian mendadak. Miokarditis
  • 22. • Untuk coronary PMCTA, dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan kanulasi selektif arteri koroner dan pemberian agen kontras, fiksasi jantung diikuti dengan paparan sinar-X dan evaluasi gambar dari seluruh pembuluh darah jantung. • Penyelidikan jurnal ini menunjukkan bahwa coronary PMCTA berguna untuk menunjukan penyebab kematian mendadak seperti: • Menunjukan stenosis pada penyakit arterisklerosis • menunjukkan asal dan jalannya arteri koroner di AAOCA, • menunjukkan hipertrofi septum dan obstruksi intrakavitari di HOCM. • Menunjukan adanya pengingkatan hipervaskularitas pada miokarditis • Pendekatan targeted PMCTA dalam penelitian ini menunjukkan bahwa temuan radiologis berkorelasi baik dengan hasil otopsi dan temuan histopatologis. • PMCTA merupakan teknik yang menjanjikan yang dapat membantu meningkatkan kualitas pemeriksaan patologi kardiovaskuler di bidang forensik. DISKUSI
  • 23. DISKUSI PMCTA sebagai skrining pneyebab kematian PMCTA sebagai skrining untuk dilakukan otopsi Komplementer untuk otopsi konvensional Peran PMCTA dalam Kedokteran forensik Sampai saat ini BELUM bisa mengganti otopsi konvensional sebagai gold standard penentu penyebab kematian

Editor's Notes

  1. Tanda kematian mendadak: fluiditas darah kadaver, petechiae pada konjungtiva, dan kongesti organ termasuk paru-paru, limpa, ginjal, dan hati.
  2. Tanda kematian mendadak: fluiditas darah kadaver, petechiae pada konjungtiva, dan kongesti organ termasuk paru-paru, limpa, ginjal, dan hati.