Organisasi rumah sakit terdiri dari unsur pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, administrasi dan keuangan, komite medis, dan satuan pemeriksaan internal. Masing-masing unsur memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dalam menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kepala rumah sakit memimpin seluruh unsur organisasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan kebijakan rumah sakit.
1. BAB II
2.1 Organisasi dan Kelembagaan Rumah Sakit
Organisasi dapat diartikan sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan. Organisasi selain dipandang sebagai wadah kegiatan orang juga dipandang
sebagai proses, yaitu menyoroti interaksi diantara orang-orang yang menjadi anggota
organisasi.
Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia
yang saling berinteraksi dan mengembangkan organisasi yang bersangkutan.
Organisasi dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam rangka mengoptimalkan
kinerja pegawai tidak terlepas dari pemberdayaan potensi yang ada.
Kementrian Kesehatan RI tahun 2011 mendeskripsikan rumah sakit sebagai
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna atau menyeluruh yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
RSIGM-SA termasuk fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Berdasarkan Permenkes
Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa “Rumah Sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan”. Semua kebijakan tentang kerumahsakitan dapat
dilihat pada UU No.44 Tahun 2009. Setiap organisasi pasti memiliki visi, misi, nilai
dan motto yang terkait untuk mencapai suatu tujuan dari organisasi tersebut.
2.2 Tata Kelola Organisasi Rumah Sakit
Pelaksanaan tugas diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor
77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit. Menurut pasal 6 ayat 1
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas kepala Rumah sakit atau direktur
Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,
unsur administrasi umum dan keuangan, komite medis dan satuan pemeriksaan internal.
2. Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit adalah pimpinan tertinggi
dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur. Kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit bertugas memimpin penyelenggaraan Rumah Sakit. Dalam
melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi.
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan rumah sakit sesuai dengan
kewenangannya.
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit.
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi.
e. Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.
Unsur pelayanan medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan medis
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit. Dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer.
Unsur ini bertugas melaksanakan pelayanan medis. Unsur pelayanan medis meliputi
pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
Unsur pelayanan medis menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pemberian pelayanan medis.
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis.
c. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan.
d. Pasien di bidang pelayanan medis.
e. Pemantauan dan evaluasi pelayanan medis.
Unsur keperawatan merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
keperawatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit
atau direktur Rumah Sakit. Unsur keperawatan dipimpin oleh direktur, wakil direktur,
kepala bidang, atau manajer. Dalam melaksanakan tugas, unsur keperawatan
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pemberian pelayanan keperawatan.
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan.
d. Pasien di bidang keperawatan.
e. Pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
3. Unsur penunjang medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
penunjang medis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah
Sakit atau direktur Rumah Sakit. Unsur penunjang medis dipimpin oleh direktur, wakil
direktur, kepala bidang, atau manajer. Unsur penunjang medis bertugas melaksanakan
pelayanan penunjang medis. Dalam melaksanakan tugas, unsur penunjang medis
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
b. Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis.
c. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan.
d. Pasien di bidang pelayanan penunjang medis.
e. Pengelolaan rekam medis.
f. Pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis.
Unsur administrasi umum dan keuangan merupakan unsur organisasi di bidang
pelayanan administrasi umum dan keuangan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit. Unsur administrasi
umum dan keuangan dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau
manajer. Unsur administrasi umum dan keuangan bertugas melaksanakan administrasi
umum dan keuangan. Dalam melaksanakan tugas administrasi umum, unsur
administrasi umum dan keuangan menyelenggarakan fungsi pengelolaan:
a. Ketatausahaan.
b. Kerumahtanggaan.
c. Pelayanan hukum dan kemitraan.
d. Pemasaran.
e. Kehumasan.
f. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
g. Penelitian dan pengembangan.
h. Sumber daya manusia.
i. Pendidikan dan pelatihan.
Dalam melaksanakan tugas keuangan, unsur administrasi umum dan keuangan
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan anggaran.
b. Perbendaharaan dan mobilisasi dana.
c. Akuntansi.
4. Komite Medis merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab
untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Komite
Medis dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit. Komite Medis bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang
bekerja di rumah sakit dengan cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan
medis di rumah sakit.
b. Memelihara mutu profesi staf medis.
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
Dalam melaksanakan tugas kredensial Komite Medis menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai dengan
masukan dari kelompok staf medis berdasarkan norma keprofesian yang
berlaku.
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan
mental, perilaku, dan etika profesi.
c. Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran atau kedokteran gigi
berkelanjutan.
d. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis.
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat.
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite medik.
g. Pelaksanaan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik.
h. Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis.
Satuan pemeriksaan internal merupakan unsur organisasi yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit. Satuan pemeriksaan
internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit. Dalam melaksanakan tugas, satuan pemeriksaan internal
menyelenggarakan fungsi:
a. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit kerja rumah
sakit.
b. Penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan pemantauan
efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang administrasi
pelayanan, serta administrasi umum dan keuangan.
5. c. Pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang ditugaskan
oleh kepala rumah sakit atau direktur rumah sakit.
d. Pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan
hasil audit.
e. Pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit.
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA RSIGM – SA