Dokumen tersebut membahas tentang anggaran berbasis kinerja. Ia menjelaskan bahwa anggaran berbasis kinerja berorientasi pada visi, misi, program, dan hasil. Ukuran kinerja digunakan sebagai indikator kinerja yang disetujui bersama untuk mengkaitkan biaya dengan kinerja program.
2. Anggaran Berbasis Kinerja
•Berorientasi pada visi, misi, program dan hasil (policy
results oriented)
•Memakai result-measurements sebagai performance
indicators yang disetujui bersama oleh eksekutif dan
legislatif;
•Menjawab mengapa sesuatu dianggarkan bukan apa
yang dianggarkan;
•Mengalokasikan resources pada program atau
kegiatan/unit oganisasi
3. •Performance budgeting
mengkaitkan langsung antara
biaya dan kinerja.
•Menyediakan informasi yang
memadai tentang biaya dari
program yang dianggarkan.
•Merupakan bagian dari strategic
planning organisasi yang terkait.
4. Anggaran Kinerja, Rencana Strategis dan Ukuran Kinerja
Strategic Planning Budget Development
Performance monitoring Budget Implementation
Develop
Ukuran
kinerja
Mengembang
kan target
kinerja
Assess
kinerja
Revise
target &
kinerja
6. Performance Measurements
Input Output Impact
(resources) (services produced) (What is achieved
by producing
services)
Efficiency effectiveness
relationship relationship
7. Tujuan Menetapkan Output
Measurement
Untuk dapat menghitung/memonitor:
a. Economy (biaya terendah)
b. Efektivitas (membandingkan output dan
Impact)
c. Effisiensi (membandingkan output dan
input)
8. •Dengan mengukur input,
output dan impact maka
pemerintah mengetahui
manfaat dana (value for
money) yang dikeluarkannya.
•Dengan demikian tingkat
pencapaian dari policy
outcomes dapat dimonitor
terus sehingga hasilnya
diharapkan lebih baik dengan
cara yang lebih effisien.
9. Manfaat (Manajerial) Pengukuran
Kinerja
1. Membantu memperbaiki manajemen
organisasi
2. Membantu proses penganggaran dan alokasi
anggaran
3. Membantu untuk dapat lebih baik mengerti
program yang dijalankan
4. Mudah untuk melakukan perbandingan
(benchmarking) pada program yang sama,
tetapi dengan lokasi atau unit organisasi
yang berbeda.
10. 5. Memperbaiki kualitas program/pelayanan
6. Sebagai alat bantu dalam berkomunikasi
dengan publik, stakeholder, dan pelanggan.
7. Membantu organisasi untuk berorientasi dan
memfokuskan diri pada hasil, tidak hanya
pada input dan proses saja.
8. Merupakan bagian yang integral dari rencana
strategis.
11. Elemen Strategis Dalam Membangun
Performance Budgeting
•Misi:
Misi organisasi/unit organisasi harus jelas, dan
merupakan pernyataan tentang tujuan dari
keseluruhan organisasi tersebut.
•Sasaran:
Sasaran strategis yang akan dicapai dalam
kurun waktu beberapa tahun ke depan,
berorientasi pada hasil yang terukur, dan berisi
informasi tentang hasil yang diterima
masyarakat dari Pemerintah .
12. Elemen-Elemen Praktis Dalam
Membangun Performance Budgeting
•Program
•Aktivitas
•Ukuran Kinerja
•Target Aktivitas:
* tuntutan pekerjaan (permintaan)
* output dan outcome
* effisiensi
13. Dimensi Ukuran Kinerja
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Waktu
4. Biaya
Dimensi-dimensi di atas haruslah bersifat spesifik
dalam konteks bidang yang diukur, karena setiap
bidang mempunyai karekter yang khas dan
berbeda dengan bidang lainnya.
Misalnya antara bidang Kesehatan dengan bidang
Pendidikan serta bidang Kesenian.
15. Ukuran Input
•Jumlah sumberdaya yang diinvestasikan atau
dipakai pada suatu program untuk
menghasilkan output dan outcome tertentu.
•Contoh: - total costs
- jumlah guru pada sekolah tertentu
- jumlah guru diseluruh SLTP Jakarta
- Total operating expenses
16. Ukuran Proses
•Waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam proses
Contoh:- Waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau
pelayanan tertentu.
- Waktu tunggu pada antrian
- Jumlah jam/minggu untuk belajar
- Waktu tempuh
- Rata2 masa kuliah yang dijalani
mahasiswa S1/S2/S3
17. Ukuran Output
•Jumlah produk atau pelayanan yang dihasilkan
(Apa yang dihasilkan, berapa banyak dihasilkan dan
dengan kualitas seperti apa)
Contoh:
- Jumlah siswa yang lulus
- Nilai rata-rata siswa
18. Ukuran Efisiensi
•Perbandingan antara output yang dihasilkan dengan
biaya yang dibutuhkan
Contoh: - Jumlah siswa yang diajar dibandingkan
dengan jumlah guru yang mengajar (ratio
murid dan guru)
- Biaya operasional/siswa yang lulus dengan
status cum-laude.
- Biaya pengobatan kemo terapi sampai
pasien sembuh.
19. Ukuran Outcome
•Pencapaian tujuan dari suatu kegiatan atau proses (efek
yang dihasilkan oleh suatu output)
Contoh: -Persentase siswa SLTP yang lulus
yang diterima di SMU yang baik atau
favorit.
-Persentase trainees yang diterima
pada lapangan Kerja
-Jumlah siswa yg diterima pada jenjang
pendidikan berikutnya (outcome)
-Persentase lulusan S1 yang diterima Kerja
dgn waktu tunggu paling lama 6 bulan setelah
lulus.
20. Ukuran Produktivitas
• It is a result of measuring someone’s efficiency to do
work against time. It can be used in different terms such
as employee’s productivity, company’s productivity, etc.
• Ukuran efisiensi disandingkan dengan waktu yang
dibutuhkan.
Contoh: - Jumlah siswa yang lulus dengan status cum-
laude dgn biaya Rp XX,- dalam kurun satu
tahun.
- Jumlah pasien sembuh dengan biaya Rp XX,-
dalam kurun waktu 1 tahun.
21. Ukuran Kualitas
•Keberhasilan mencapai harapan/ekspektasi (the
effectiveness of meeting expectations).
•Contoh: - Tingkat kesalahan dalam pembuatan KTP
- Tingkat kepuasan pelanggan
- Nilai rata-rata hasil ujian akhir siswa SLTP
- Nilai IP semester Mahasiswa
- Nilai IPK Mahasiswa
22. Step By Step Membuat Indikator
Kinerja
1. Tetapkan/definisikan hasil (dari suatu program)
Tujuan (goals/objectives) sangat membantu
menetapkan hasil yang harus ditetapkan,
dirumuskan/didefinisikan.
Contoh:
Meningkatkan prestasi belajar murid SLTP di
Jakarta.
23. àHasilnya:
Meningkatkan prestasi belajar adalah
menambah jumlah siswa yang lulus dan
menambah nilai hasil belajar siswa SLTP
dengan menggunakan hasil evaluasi yang
tercantum dalam raport dan ‘evaluasi belajar
tahap akhir’ (ujian akhir).
2. Tetapkan alur proses dari program yang
(akan) dijalankan. Gambarkan bagaimana
input diproses dalam berbagai aktivitas
menjadi output dan outcomes, sesuai dengan
logika model program bersangkutan:
Input à throughput à output dalam proses
belajar mengajar siswa SLTP di Jakarta.
24. 3. Tetapkan Indikator Kinerja
Indikator sangat berkaitan dengan misi atau
tujuan yang spesifik.
- Nilai rata-rata rapor selama satu tahun
- Nilai rata-rata hasil ujian akhir siswa SLTP
- Persentase rata-rata siswa SLTP yang lulus
- Persentase rata-rata siswa SLTP yang
diterima di SLTA (dengan rincian)
25. Contoh Anggaran Berbasis Kinerja
Program : Layanan Kebersihan
Kegiatan: Pengangkutan Sampah Rumah Tangga secara
teratur
Tujuan Menyediakan layanan pengangkutan untuk
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Ukuran Kinerja:
-jumlah sampah terangkut Target: 90%
-jumlah RT yang dilayani Target: 100 ribu RT
-frekuensi pengambilan sampah target: setiap hari.
Jumlah Anggaran Rp xxxxxxxxxx,-
26. Renstrada: Strategi Bidang Ekonomi
(Pariwisata)
Mengembangkan pariwisata secara terpadu melalui:
1. Pengembangan produk pariwisata
2. Perluasan pasar pariwisata
3. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pariwisata
4. Pemulihan citra pariwisata
27. Program: Pengembangan Produk Pariwisata
Tujuan Program: Mengembangkan dan memperluas
diversifikasi dan kualitas parawisata Propinsi DKI Jaya
berdasarkan potensi yg dimiliki serta berbasis pada
pemberdayaan masyarakat
Sasaran Program: (1) Meningkatnya effektivitas kegiatan
pariwisata sbg wahana promosi seni, budaya, dan potensi
pariwisata lainnya. (2) Meningkatnya sumbangan pariwisata
Dlm perolehan devisa dan pendapatan masyarakat.
(3) Meningkatnya kualitas manajerial pengelolaan produk
Parawisata dan keterpaduannya dgn upaya pemasaran
pariwisata.
28. Indikator Kinerja Program
Pengembangan Produk
Terwujudnya kegiatan pariwisata sebagai wahana
berkreasi di bidang kesenian dan kebudayaan
Menigkatnya jumlah kegiatan parawisata pariwisata yang
menghasilkan kreasi seni dan budaya
Meningkatnya jumlah serta kualitas produk/obyek
Pariwisata
29. Contoh Performance Budgeting
di Salt Lake City
Program:
Pembersihan salju (es)
Deskripsi Program :
Membersihkan jalan-jalan di kota dari salju dan es
Tujuan Program:
Menjamin keselamatan perjalanan selama musin
dingin.
31. Target Aktivitas: 2001 2002 2003
Tuntutan Pekerjaan:
1. Panjang Jalan 400 mls 460 mls 460 mls
2. Ketebalan Es 63 inch 45 inch 68 inch
3. Personil/badai 15 16 19
Beban Kerja:
1. Man hours salting na 1000 2060
2. Man hours plowing na 1400 3090
3. Jumlah ton garam 7410 4900 8000
33. Contoh St Margaret’s Secondary School
•Nama Kegiatan: Pelajaran Matematika
•Departemen: Pendidikan Nasional
•Unit Kegiatan: SMP St. Margaret
•Manajer: R. Boyson
•Tujuan Kegiatan: Menyelenggarakan
pelajaran matematika
untuk 750 siswa
34. •Deskripsi Kegiatan:
Menyelenggarakan pelajaran matematika
dengan ratio siswa/guru sebesar 20:1 bagi
siswa dengan prestasi unggul, 30:1 bagi siswa
dengan prestasi sedang.
Untuk itu dibutuhkan 5 orang guru
matematika.
Karena pelajaran matematika menggunakan
komputer bagi semua siswa, maka
dibutuhkan pula seorang teknisi komputer.
35. •Hasil Yang Diharapkan (expected outcomes):
Untuk meningkatkan jumlah kelulusan siswa pada
mata pelajaran matematika.
•Ukuran Keberhasilan:
thn thn thn
lalu berjalan yad
siswa unggul 78% 81% 83%
siswa sedang 63% 64% 65%
36. •Dana Yang Dibutuhkan: (dlm pound sterling)
thn thn thn
Biaya lalu berjalan yad
Guru 61.000 65.000 70.000
Teknisi 10.000 11.000 12.500
Peralatan 7.000 8.000 9.000
Jumlah 78.000 84.000 92.000