2. 3 jenis sistem penganggaran
• Traditional Budgeting System (tradisional)
• Performance Budgeting System (berbasis
kinerja)
• Planning Programming Budgeting System
(PPBS)
3. Performance Budgeting System (berbasis
kinerja)
• Disusun berdasarkan tujuan tertentu
• Pertanggungjawaban tdk hanya dalam bukti
pengeluaran tapi juga hasil kerjanya apakah
mencapai tujuan
• Penilaian pada kinerja yaitu efisiensi dan
efektivitas penggunaan dana
• Menggunakan sistem akuntansi biaya
4. Anggaran berbasis kinerja
• Pengertian menurut Peraturan Pemerintah
No. 105 Tahun 2000, Anggaran berbasis
kinerja adalah suatu sistem penganggaran
yang mengutamakan upaya mencapai hasil
kerja atau output dari perencanaan atau
alokasi biaya (belanja) atau input yang
ditetapkan.
5. Dengan demikian anggaran kinerja mempunyai ciri khas:
• a. Aktivitas pemerintah dibagi ke dalam fungsi-fungsi
besar, program-program, aktivitas dan elemen biaya.
Fungsi berhubungan dengan sasaran (tujuan umum)
pemerintah. Program merupakan sekelompok aktivitas
dalam rangka mencapai suatu sasaran tertentu.
Aktivitas merupakan bagian dari program yang masuk
dalam kategori yang sejenis.
• b. Indikator kinerja dan biaya ditetapkan, diukur, dan
dilaporkan.
6. Prinsip‐prinsip yang digunakan dalam penganggaran ber
basis kinerja meliputi:
• 1.Alokasi Anggaran Berorientasi pada Kinerja (output and
outcome oriented)
• 2.Fleksibilitas pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil
dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the
manager manages)
• 3. Money Follow Function, Function Followed by
Structure
Money follow function
merupakan prinsip yang menggambarkan bahwa pengalokasian
anggaran untuk mendanai suatu kegiatan didasarkan pada tu
gas dan fungsi unit kerja sesuai maksud pendiriannya.
Function Followed by Structure,
yaitu suatu prinsip yang menggambarkan bahwa struktur organ
isasi yang dibentuk sesuai dengan fungsi yang diemban.
7. Tujuan penerapan PBK diharapkan:
• 1.
Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan
prestasi kinerja yang akan dicapai (directly
linkages between performance and budget);
• 2.
Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
pelaksanaan (operational efficiency);
• 3.
Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit
dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan ang
garan (more flexibility and accountability).
8. Indikator Penilaian Kinerja
• 1. Input / Masukan,
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Dalam hal ini masukan
yang perlu diukur adalah realisasi penggunaan sumber daya berupa
seberapa besar dana yang telah digunakan, SDM, dll
• 2.Proses,
adalah ukuran kegiatan dari segi ketepatan pelaksanaan kegiatan .
• 3. Output / Keluaran,
adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat diperoleh dari suatu
kegiatan yang dapat berwujud maupun tidak berwujud. Keluaran ini
diukur berdasarkan satuan yang telah ditentukan.
• 4. Outcome / Hasil,
merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung yaitu merupaka
n bagian dari (%) pencapaian sasaran program dan keterkaitannya.
9. Indikator kinerja kegiatan
HARUS BISA DIUKUR
UNTUK MENILAI KEBERHASILAN KEGIATAN
• Input/masukan: Sumber Daya yang digunakan
• Output/keluaran: Hasil langsung yang
dikeluarkan
• Outcome/hasil : Tujuan yang dicapai
• Impact/dampak : Pengaruh/efek kegiatan
untuk jangka panjang
10. Contoh Indikator Kinerja
INPUT: sumber daya yang digunakan
• Tenaga yang terlibat
• Jumlah Dana yang terpakai
• Peralatan yang digunakan
• Pedoman / SOP yang disediakan
12. OUTCOME / HASIL: Tujuan yang dicapai
• Tingkat pemahaman peserta setelah pelatihan
• Tingkat keberhasilan pengobatan
• Angka infeksi setelah imunisasi
13. IMPACT/DAMPAK: pengaruh atau akibat jangka
panjang
• Angka kemiskinan
• Angka kesakitan
• Angka kematian
• Usia harapan hidup
14. RENCANA KEGIATAN PELATIHAN BIDAN
• 10 pelatihan masing2 :
oleh 3 narasumber min S2
Untuk 30 peserta bidan d3
Dengan biaya 100 juta
Tujuan meningkatkan pengetahuan & ketrampilan peserta
• Indikator Kinerja (contoh)
– Input: Penggunaan Dana minimal 75%,
– Output: jumlah pelatihan minimal 80% dari rencana
– Outcome: 75% peserta lulus ujian
– Impact: Angka kematian bayi menurun
15. • Realisasi Kegiatan Pelatihan Bidan:
Hanya ada 8 pelatihan :
• Masing2 oleh 3 narasumber S2
• Dengan biaya 85 juta
• Total peserta 200 orang.
• Total peserta lulus 175
• Pengukuran Kinerja Kegiatan
– Kinerja Input:
• Penilaian kinerja: Berhasil / Tidak
– Kinerja Output:
• Penilaian kinerja: Berhasil / tidak
– Kinerja Outcome:
• Penilaian kinerja: Berhasil / tidak