KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
AGNES SINGGIH MAKALAH MANAJEMEN BIAYA.pdf
1. MAKALAH MANAJEMEN BIAYA
BALANCE SCORECARD
DOSEN PENGAMPU :
Dr. HENDRA N. TAWAS SE, M.Si
DISUSUN OLEH :
AGNES CHRISTIN NATALIA SINGGIH
20061102356
5B7
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2022
2.
3. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber
kekuatan, hikmat, pengetahuan dan kemampuan, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang sederhana ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya tentunya mengalami banyak hambatan dan
kesulitan namun berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Esa serta dorongan dan bantuan semua
pihak, baik langsung maupun tidak langsung maka makalah sederhana ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Saya tak lupa menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. HENDRA N. TAWAS SE, M.Si selaku dosen pengajar pada mata kuliah Manajemen
Biaya, yang sudah mengarahkan dan membimbing dalam pembuatan makalah ini.
2. Orang tua serta keluarga besar saya yang sudah ikut membantu, mengarahkan dan
membimbing serta memotivasi saya untuk lebih giat dalam peningkatan kompetensi belajar.
Makalah ini Saya buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Manajemen Biaya oleh Dr. HENDRA N. TAWAS SE, M.Si. Saya menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga saya
sangat menerima kritikan, masukan dan saran dari seluruh pihak demi perbaikan penyusunan
makalah ini.
Kiranya makalah sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
terutama teman-teman dan dapat memotivasi senantiasa didalam lingkup pendidikan maupun
kelak ketika bekerja. Atas perhatian dan kerjasama yang baik saya ucapkan terima kasih.
Manado, 14 November 2022
Penyusun,
AGNES CHRISTIN NATALIA SINGGIH
NIM 20061102356
4. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
1.3 MANFAAT .....................................................................................................................2
BAB II .......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 PERSPEKTIF ANALISA BALANCE SCORECARD ..............................................3
2.2 ALAT PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD..............................4
2.3 PIHAK TERKAIT PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD ............................4
2.4 WAKTU PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD .............................................5
2.5 IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD...........................................................6
2.6 CARA MEMBUAT DAN MENGIMPLEMENTASIKAN BALANCE
SCORECARD PADA BISNIS............................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................10
3.2 SARAN..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Pemunculan
BSC dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan pasar yang semakin kompleks. Dengan adanya
tekanan globalisasi yang membuka pintu perdagangan bagi perusahaan-perusahaan asing untuk
berkompetisi didalam negeri, informasi finansial menjadi tidak cukup untuk memampukan
perusahaan menghadapi persaingan yang ada. Saat ini perusahaan juga membutuhkan
informasi non-finansial untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan serta
memfasilitasi evaluasi dan control terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Selain itu permasalahan lain yang ditemui perusahaan adalah tidak terimplementasinya
strategi yang ditetapkan dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari (Paul Niven, 2002).
Hal ini menjadi penghambat kinerja perusahaan karena untuk bertahan dan bertumbuh
dibutuhkan alignment dan fokus antara strategi yang dijalankan perusahaan dengan kegiatan
sehari-hari. Perusahaan-perusahaan berlomba melakukan penciptaan nilai melalui berbagai
diversifikasi produk yang tak terhitung variannya. Kemungkinan bagi perusahaan untuk
menciptakan nilai di masa-masa
Penggunan konsep Balanced Scorecard ditemukan efektif untuk menggaris bawahi
permasalahan yang ada dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan. Balanced Scorecard
juga mengungkapkan kontribusi PT PLN (Persero) untuk perbaikan kinerja menggunakan
Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT PLN (Persero). Sebenarnya PT PLN (Persero)
sudah menerapkan pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard, namun
penulis ingin melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja pada PT PLN (Persero)
apakah mengalami peningkatan atau penurunan kinerja.
1.2 RUMUSAN MASALAH
What : apa saja perspektif yang ada dapat dianalisis dari Balance Scorecard
Why : Mengapa Balance Scorecard dikatakan sebagai alat pengukuran kinerja
manajemen yang baik?
Who : Siapa pihak yang menggunakan Balanced Scorecard?
When : Kapan Balance Scorecard tepat untuk digunakan?
Where : Dimana Balance Scorecard diterapkan?
6. 2
How : Bagaimana Cara Membuat dan Mengimplementasikan Balanced Scorecard
pada Bisnis?
1.3 MANFAAT
Untuk mengetahui tahapan dan ketepatan dalam pengukuran kinerja menggunakan Balance
Scorecard. Sehingga perusahaan dapat dengan mudah mengukur kinerja manajemen.
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
URAIAN PENJELASAN DENGAN (5W + 1H)
2.1 PERSPEKTIF ANALISA BALANCE SCORECARD
What : apa saja perspektif yang ada dapat dianalisis dari Balance Scorecard
BSC membagi strategi dan pengukurannya ke dalam empat perspektif, yaitu keuangan,
proses bisnis internal, pelanggan, dan inovasi. Empat perspektif ini bisa disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan, jadi bisa ditambah ataupun diganti.
1. Perspektif Keuangan
Dalam perspektif ini BSC masih menggunakan indikator keuangan perusahaan yang
sering digunakan, misalnya return on investment, return on equity, economic value added, dan
lain-lain. Pengukuran ini untuk melihat apakah penerapan strategi bisa mendatangkan manfaat
ekonomis bagi perusahaan, karena kinerja keuangan menentukan apakah perusahaan masih
bisa menjalankan bisnisnya.
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini kita mencoba untuk mengidentifikasi proses bisnis yang tengah
berjalan dan kemungkinan untuk peningkatan kinerja proses bisnis ataupun penciptaan proses
baru. Ukuran yang sering digunakan adalah tingkat kecepatan respons, waktu pelayanan, dan
lain-lain.
3. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif ini perusahaan mengidentifikasi segmen pasar di mana perusahaan
akan berkompetisi. Ukuran yang sering dipakai adalah customer satisfaction, customer
retention, new customer aqcuisition, customer profitability, dan lain-lain.
4. Perspektif Inovasi
Perspektif ini juga sering disebut sebagai learning and growth. Dalam perspektif ini
yang menjadi sorotan adalah kinerja di masa mendatang dan faktor-faktor yang
mendukungnya. Kalau ketiga perspektif terdahulu mengidentifikasi tujuan perusahaan di masa
depan, maka di perspektif ini dijabarkan kemampuan organisasi seperti apa yang mampu
mendukung tujuan yang telah ditetapkan. Ukuran yang sering dipakai misalnya tingkat
kepuasan karyawan, jumlah usulan oleh karyawan, dan lain-lain.
8. 4
2.2 ALAT PENGUKURAN KINERJA BALANCE SCORECARD
Why : Mengapa Balance Scorecard dikatakan sebagai alat pengukuran kinerja
manajemen yang baik?
Salah satu kunci dari penggunaan Balance Scorecard yang efektif adalah dengan memiliki
integritas dan dukungan penuh atas kepemimpinan manajemen. Karena masih banyak dari
suatu pimpinan manajemen menganggap remeh akan konsep dari Balance Scorecard.
Menjalankan atau mengimplementasikan Balance Scorecard (BSC) adalah tidak semudah
yang dibayangkan. Anda sebagai pimpinan tim manajemen bisa saja bergerak maju tanpa
dukungan dan integrasi yang baik dari anggota tim lainnya.
Tentunya, Anda harus mengubah gaya kepemimpinan lama dan sesuaikan dengan
pemahaman akan konsep dari Balanced Scorecard dengan anggota tim. Anda harus benar-
benar bisa mengkomunikasikan dan mengintegrasikan taktik strategis dengan baik ke dalam
Balanced Scorecard Anda.
Tentu saja, jika anggota tim Anda tidak menyetujui konsep yang Anda buat di dalam
Balance Scorecard, mereka tidak akan merasa terikat dan wajib dalam memenuhi konsep yang
Anda rancang di dalam Balance Scorecard.
Penting bagi manajemen untuk memahami dan mengimplementasikan konsep Balance
Scorecard di dalam suatu proses bisnis. Karena dengan Balanced Scorecard, kinerja aktivitas
perusahaan atau bisnis diharapkan akan berjalan secara efisien dan goals organisasi akan
tercapai secara konsisten. Namun, manajemen tidak hanya menggunakan Balance Scorecard
sebagai alat bantu manajerialnya.
2.3 PIHAK TERKAIT PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD
Who : Pihak Mana Saja yang Menggunakan Balanced Scorecard (BSC) ?
Balance Scorecard menjadi alat manajemen yang bisa digunakan oleh berbagai jenis
perusahaan. Biasanya, Balance Scorecard digunakan oleh tim manajemen baik di tingkat
eksekutif dan di tingkat divisi atau departemen.
Berbagai pihak dapat menggunakan Balance Scorecard (BSC) untuk mencapai tujuan
perusahaan. Namun, terdapat beberapa pihak utama yang selalu menggunakannya, yaitu:
9. 5
1. Executive Managers
Dalam membuat keputusan akhir tentang strategi, mereka memerlukan hasil dari balanced
scorecard sebelum menyetujuinya. Mereka akan melihat apakah data tersebut cocok dengan
tujuan yang ingin mereka capai.
Kemudian jika ada permintaan untuk peningkatan produksi, maka Anda akan fokus kepada
proses bisnis dan data keuangan. Tujuannya yaitu untuk melihat bagaimana agar Anda bisa
memproduksi lebih banyak namun dengan biaya yang lebih rendah.
2. Project Managers
Manajer proyek melihat proses bisnis untuk meningkatkan alur kerja dan produksi tugas
dari masing-masing departemen. Contoh manajer proyek alam beradaptasi terhadap
permintaan pelanggan dan memastikan pengiriman produk tepat waktu.
3. Human Resources Manager
Manajer HR mengembangkan metode pembelajaran bagi karyawan untuk meningkatkan
kinerja mereka di posisi mereka. Lalu sertakan tujuan sumber daya manusia di dalam strategi
dan selaraskan dengan target produksi untuk melacak keberhasilan dalam memenuhi visi dan
pengetahuan tentang proses perusahaan.
4. Accounting Managers
Setiap manajer akuntansi memiliki tanggung jawab untuk mengetahui kinerja keuangan,
melakukan praktik akuntansi manajerial dan keuangan dengan perangkat lunak akuntansi. Jenis
akun yang terdapat di dalam perangkat lunak ini berupa semua transaksi yang dilakukan dan
pembayaran yang diterima selama periode tertentu.
Lakukan koordinasi dengan para staf senior akuntansi untuk memperkirakan pertumbuhan
keuangan sehingga Anda dapat menempatkan lebih banyak sumber daya ke dalam perusahaan
Anda.
2.4 WAKTU PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD
When : Kapan Balance Scorecard tepat untuk digunakan?
Jika perusahaan ingin bertahan selama mungkin di masa mendatang dan bersaing secara
kompetitif di era informasi, maka perusahaan harus mulai memikirkan keuntungan jangka
panjang. Salah satunya dengan memikirkan loyalitas pelanggan. Dalam sistem penilaian
10. 6
kinerja Balanced Scorecard, loyalitas pelanggan menjadi salah satu perspektif yang
diperhatikan dan dikatagorikan sebagai Intangible Asset yang menyangkut pentingnya
sumberdaya manusia.
Perspektif-perspektif non keuangan tersebut akan memberikan keuntungan yang saling
menguntungkan antara pemilik perusahaan, para pemegang saham, maupun para pelanggan
yang loyal dan bersifat profit. Untuk lebih lengkapnya, terdapat beberapa alasan spesifik terkait
ketepatan waktu sebuah perusahaan menganut sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard,
yaitu :
-Harga
Loyalitas pelanggan menjadi sangat penting di tengah maraknya kompetitor di ranah
produk yang sama bagi sebuah perusahaan. Persaingan akan semakin gencar dengan
diluncurkan banyak sistem yang mempermudah tranksaksi produk.
-Produktivitas
Produktivitas akan mempengaruhi harga (meliputi keuntungan dan laba) pada produk
perusahaan. Perusahaan yang kurang produktif dalam memanajemen sumberdaya manusia
tentu akan mengalami kerugian yang signifikan di masa sekarang maupun di masa mendatang.
-Profitabilitas
Konsep profit atau keuntungan tidak akan terlaksana tanpa adanya sistem yang
terintergrasi dan menyeluruh. Sistem penilaian kinerja Balanced Scorecard akan melingkupi
seluruh aspek yang mengedapankan pengembangan seluruh sumberdaya yang ada. Hal ini
apabila diterapkan secara konsisten akan mampu mendongkrak nilai keuntungan jangka
panjang bagi perusahaan.
2.5 IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD
Where : Dimana Balance Scorecard diimplementasikan?
Balance scorecard digunakan untuk mengukur dan memberikan umpan balik kepada
organisasi atau perusahaan yang nantinya memberikan hasil kuantitatif kepada manajer dan
para eksekutif. Selain itu, personel perusahaan dapat menggunakan balance scorecard untuk
membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan organisasi mereka.
11. 7
2.6 CARA MEMBUAT DAN MENGIMPLEMENTASIKAN BALANCE SCORECARD
PADA BISNIS
How : Bagaimana Cara Membuat dan Mengimplementasikan Balanced Scorecard pada
Bisnis?
-Tahap pertama: Memetakan Strategi Anda
1. Identifikasi misi dan visi perusahaan Anda
“Peta strategi,” yang mendefinisikan bagaimana Anda akan mencapai tujuan Anda sebagai
sebuah perusahaan, adalah salah satu bagian terpenting dari BSC.
Misi perusahaan Anda berada di tengah peta strategi, dengan semua strategi pada akhirnya
membantu memenuhi visi itu. Komunikasikan misi atau visi Anda secara ringkas,
menggunakan tidak lebih dari satu atau dua kalimat.
2. Mulailah dengan sebuah kotak untuk indikator keuangan tradisional Anda.
Perspektif pertama BSC berkaitan dengan indikator keuangan yang sama yang biasanya Anda
sertakan dalam laporan keuangan perusahaan, seperti neraca dan laporan laba rugi. Dalam
perusahaan yang mencari laba, tujuan dasar kotak ini adalah untuk meningkatkan laba.
3. Tambahkan kotak untuk proses internal Anda.
Perspektif proses internal mencakup bagaimana Anda menyelesaikan sesuatu sebagai sebuah
perusahaan. Ini mungkin termasuk hierarki atau struktur perusahaan Anda serta jumlah
karyawan yang menangani setiap bagian dari bisnis Anda.
4. Buat kotak lain untuk pandangan pelanggan Anda tentang perusahaan Anda.
Perspektif “pelanggan” dari BSC berfokus pada layanan pelanggan Anda dan hubungan yang
dimiliki pelanggan Anda dengan perusahaan Anda. Melihat perspektif ini, Anda dapat
mengetahui seberapa setia pelanggan Anda dan seberapa senang mereka dengan produk atau
layanan yang Anda tawarkan.
Perspektif ini juga mengevaluasi bagaimana Anda menangani keluhan pelanggan dan masalah
yang mungkin muncul dalam menjalankan bisnis, seperti pesanan yang salah atau tertunda.
5. Sertakan kotak ke-4 untuk pertumbuhan dan inovasi.
12. 8
Kotak perspektif terakhir mencakup hal-hal yang Anda lakukan untuk mengembangkan
perusahaan Anda dan mempersiapkannya untuk masa depan. Ini mencakup semuanya, mulai
dari peningkatan komputer dan peralatan hingga pendidikan karyawan.
6. Uraikan tujuan perusahaan Anda di masing-masing dari 4 perspektif.
Di setiap kotak yang Anda buat untuk 4 perspektif, buat daftar tujuan untuk perusahaan Anda
yang termasuk dalam perspektif tersebut.
Umumnya, rencanakan 2-3 tujuan untuk setiap perspektif. Pada akhirnya, setiap tujuan akan
memiliki 1-2 ukuran yang dapat Anda evaluasi untuk menentukan apakah perusahaan Anda
tepat sasaran untuk mencapai tujuan tersebut.
7. Gambarlah panah untuk menunjukkan hubungan antara tujuan.
Peta strategi Anda menunjukkan bagaimana tujuan dalam satu perspektif dapat memengaruhi
tujuan dalam perspektif lain. Panah dari satu tujuan ke tujuan lain menandakan bahwa tujuan
kedua meningkat atau berkembang sebagai hasil kerja pada yang pertama. Ini menciptakan
rantai yang dapat Anda ikuti untuk memahami perubahan apa yang perlu didahulukan untuk
mencapai semua tujuan Anda secara efisien.
-Tahap Kedua: Memilih Ukuran Kinerja Strategis
1. Identifikasi ukuran yang tepat untuk setiap tujuan.
Lakukan brainstorming daftar kemungkinan tindakan untuk setiap tujuan, lalu tentukan opsi
mana yang mungkin memberi Anda informasi yang paling berguna. Untuk tujuan dalam
beberapa perspektif, seperti tujuan keuangan, ukurannya akan cukup standar. Sasaran
keuangan biasanya menggunakan ukuran tradisional, seperti biaya operasi perusahaan Anda
atau margin keuntungan Anda pada produk yang Anda jual.
2. Ubah tujuan Anda menjadi tujuan yang spesifik dan terukur.
Tujuan awal Anda dalam setiap perspektif kemungkinan besar tidak jelas dan tidak dapat
diukur. Terapkan ukuran yang Anda identifikasi untuk mengubah tujuan awal tersebut menjadi
tujuan yang konkret dan dapat ditindaklanjuti.
3. Tentukan target jangka pendek untuk setiap tujuan
13. 9
Target, atau tolok ukur, memberi perusahaan Anda sesuatu untuk dikerjakan dan memberi tahu
Anda jika Anda berada di jalur yang benar. Tetapkan setiap target berdasarkan periode yang
biasanya Anda evaluasi kinerja perusahaan Anda, seperti target triwulanan dan tahunan.
Misalnya, jika tujuan akhir Anda adalah meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 50%, Anda
dapat menetapkan sasaran triwulanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 10%.
-Tahap Ketiga: Meluncurkan Inisiatif Strategis
1. Pilih proyek yang memajukan perusahaan Anda menuju tujuannya.
Inisiatif strategis difokuskan untuk mengembangkan perusahaan Anda dan membantunya
berkembang. Proyek yang bagus memberi Anda informasi yang dapat Anda gunakan untuk
membuat perubahan yang akan membuat perusahaan Anda berada di jalur yang benar untuk
mencapai targetnya.
2. Tetapkan pemimpin untuk setiap inisiatif yang dibuat
Memiliki satu orang (atau tim, tergantung pada ukuran organisasi Anda) yang bertanggung
jawab atas setiap inisiatif meningkatkan efisiensi dan memastikan karyawan bertanggung
jawab atas keberhasilan perusahaan.
3. Alokasikan sumber daya perusahaan untuk mendukung berbagai inisiatif Anda.
Cari tahu apa yang Anda perlukan untuk menjalankan setiap inisiatif Anda dan susun keuangan
perusahaan Anda untuk memungkinkan dukungan yang Anda butuhkan. Beberapa inisiatif
mungkin hanya membutuhkan waktu dan usaha sementara yang lain memerlukan investasi
dalam peralatan atau layanan.[
4. Susun peta strategi Anda ke masing-masing departemen.
Saat Anda “mengalirkan” BSC, Anda hanya menerjemahkan tujuan perusahaan secara
keseluruhan menjadi tugas yang dapat ditindaklanjuti untuk setiap departemen atau jenis
karyawan. Ini membuatnya lebih spesifik dan memastikan setiap orang memahami tanggung
jawab khusus mereka.
14. 10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa BSC adalah satu metode yang bisa
dibilang jauh lebih baik dari pada metode konvensional dikarenakan tidak hanya mengukur
aspek financial semata, tapi juga dapat mengetahui parameter lain yang dapat menghasilkan
profitabilitas bagi organisasi di masa yang akan datang. Sehingga dapat menjaga sustainbilitas
organisasi yang lebih terjamin. Meskipun BSC mempunyai beberapa keunggulan dan
kelemahan tersendiri, tetap saja metode
BSC tetap diakui merupakan sistem manajemen kinerja terbaik, yang membantu setiap
bagian dalam organisasi untuk menerapkan strategi organisasi menjadi tindakan operasional
dan hasil yang jelas. Metode BSC bukan sekedar sistem manajemen kinerja biasa, tetapi alat
untuk mengimplementasikan strategi secara efektif. Masalah utama yang dihadapi organisasi
bukanlah menyusun atau memformulasikan strategi, melainkan bagaimana
mengimplementasikan strategi itu secara efektif. Betapapun indahnya strategi organisasi, tetapi
kalau pelaksanaannya tidak baik, hasilnya akan tetap buruk. Sebaliknya, strategi organisasi
yang sederhana namun diterapkan secara ekselen, maka hasilnya akan sangat luar biasa.
3.2 SARAN
Pengembangan Balance ScoreCard sendiri perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi
organisasi perusahaan ini dilakukan agar penerapan Balance ScoreCard dapat berjalan dengan
lancar agar dapat menghasilkan keuntungan perusahaan tidak hanya untuk jangka pendek tapi
juga untuk jangka penjang.
15. 11
DAFTAR PUSTAKA
Pita Puspita Sari, 2018, Balance Scorecard, Yogyakarta.
Ogi Sigit Pornawan, Balance Scorecard Pengertian dan cara membuatnya, Yogyakarta.
Cobbold, Ian and Lawrie, Gavin. (2003). The Development of The Balanced Scorecard as a
Strategic Management Tool. Boston: 2GC Limited.
Ricky Caesar Sam, 2022. Pendekatan Balanced Score Card Dalam Bisnis, Jakarta Selatan.
Dr. Johannes, S.E..M.S. 2009. Balance Scorecard konsep dan implementasi sebagai strategi
perusahaan.
Mulyadi, 2001. Balance Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk pelipatganda
kinerja keuangan perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Yuwono, S. 2002. Petunjuk teknis penyusunan balanced scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama