Dokumen tersebut membahas tentang emosi, termasuk definisi, aspek-aspeknya seperti biologi, intensitas, dan fungsi emosi. Juga dibahas sumber-sumber emosi seperti kepribadian, tidur, olahraga, dan pengaruh budaya.
1. Emosi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Berbagai macam ekspresi dari emosi manusia
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.[1] Emosi adalah reaksi
terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu,
marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.[1].
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa
Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere'bergerak'.[3] Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi
lebih cepat berlalu daripada suasana hati.[3] Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan
merasa marah.[3] Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat
tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa
jam.[3]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Aspek emosi
o 1.1 Biologi emosi
o 1.2 Intensitas
o 1.3 Frekuesi dan durasi
o 1.4 Rasionalitas dan emosi
o 1.5 Fungsi emosi
2 Klasifikasi Emosi
3 Sumber-sumber emosi dan suasana hati
o 3.1 Kepribadian
2. o 3.2 Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
o 3.3 Cuaca
o 3.4 Stres
o 3.5 Aktivitas sosial
o 3.6 Tidur
o 3.7 Olahraga
o 3.8 Usia
o 3.9 Gender
4 Batasan eksternal pada emosi
5 Kerja emosional
6 Referensi
[sunting]Aspek emosi
Charles Darwin, pengarang buku ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:[4]
[sunting]Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan
terletak di batang otak[4] Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif
tidak aktif.[4] Sistem limbik orang tidaklah sama.[4] Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang
yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.[4]
[sunting]Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang
sama.[4] Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut.<emosi/> Pada saat
lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.[4]
3. [sunting]Frekuesi dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya
bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa sering
dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.[4]
[sunting]Rasionalitas dan emosi
Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai
pemahaman terhadap dunia sekitar.[4]Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik
adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.[4]
[sunting]Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi
berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah.[4] Emosi sangat berguna
karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup –tindakan-
tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri
terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
manusia. manusia lain.[4]
[sunting]Klasifikasi Emosi
Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif [5].
Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau
perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah-
mengekspresikan sebaliknya.[5] Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi
nonemosional[6].
[sunting]Sumber-sumber emosi dan suasana hati
[sunting]Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu,
contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan
orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun. [4] Intinya,
beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki
intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka)
tinggi[7].
[sunting]Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam suasana
hati terbaik di akhir minggu.[8]
Tidur adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati
4. [sunting]Cuaca
Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa sedikit pengaruh terhadap suasana hati.[4] Seorang ahli
menyimpulkan, "Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada, data ini menunjukkan bahwa orang-
orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah atau sebaliknya. [4]
[sunting]Stres
Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang
menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang
semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.[9]
[sunting]Aktivitas sosial
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial
menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik.[10] Jenis aktivitas sosial juga
berpengaruh.[4] Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal,
atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif
dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.[4]
Olahraga adalah salah satu sumber emosi dan suasana hati
[sunting]Tidur
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati.[4] Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur
yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan
ketidakramahan.[11] Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk,
menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengamnbilan
keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.[12]
[sunting]Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.[4]
[sunting]Usia
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif
tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.[4]
[sunting]Gender
5. Dalam perbandingan antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar
dibandingkan pria.[13] Mereka megalami emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi
emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan.[13] Tidak seperti pria, wanita juga
menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal dan
paralinguistik secara lebih baik.[13]
[sunting]Batasan eksternal pada emosi
Gadis di Muyuan County, Jiangxi, Cina. Orang Cina mengalami lebih banyak emosi positif.
Setiap organisasi mendefinisikan batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-emosi yang dapat diterima
[4]
dan sampai tingkat mana karyawan dapat mengekspresikannya.
Pengaruh-pengaruh organisasional
Pengaruh-pengaruh budaya
Sebagai contoh, di Cina orang menyatakan bahwa mereka mengalami lebih sedikit emosi positif dan
negatif dibandingkan orang-orang dalam budaya lainnya, dan apa pun emosi yang mereka alami adalah
kurang intensitasnya dibandingkan pada kultur lain. [4]
[sunting]Kerja emosional
Kerja emosional adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan
secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja.[4] Konsep kerja emosional muncul
dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah maskapai penerbangan
mengharapkan pramugari mereka untuk gembira.[4] Tetapi kerja emosional dapat relevan untuk semua
jenis pekerjaan.[4] Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan bawahannya untuk bersikap sopan
dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja.[14] Tantangan sebenanrnya adalah ketika para karyawan harus
menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain. [14] Perbedaan
ini disebut disonansi emosional.[14] Jika dibiarkan, perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan
kebencian akhirnya dapat menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.