SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Ekologi Industri Berbasis
Industri Tahu
Sintyya Fabyyola 41155010190033
Adi Purwito 41155010190003
Pendahuluan
Industri tahu merupakan salah satu agroindustri yang banyak ditemui di
Kabupaten Sumedang. Pada 2017, jumlah industri tahu di Kabupaten Sumedang
mencapai 282 unit usaha dengan jumlah produksi 12.483.204 kg/ bulan (Dinas
Koperasi, 2018).
Industri tahu menghasilkan limbah berupa limbah padat (ampas tahu) dan
limbah cair. Selama ini limbah padat biasa dijual sebagai pakan ternak,
sedangkan limbah cair biasa dibuang langsung ke sungai. Limbah cair industri
tahu didominasi oleh kandungan bahan organik yang tinggi yang ditandai dengan
kandungan Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD)
dan Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi serta pH yang rendah. Hal ini
menyebabkan permasalahan pencemaran air dan bau tidak sedap pada sungai
dan daerah sekitar agroindustri
Agro Eco-Industrial Park (AEIP)
Agro Eco-Industrial Park (AEIP) merupakan bentuk penerapan konsep ekologi
industri di mana beberapa agroindustri dalam satu kawasan saling berinteraksi
untuk meningkatkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Interaksi tersebut
dilakukan dengan cara melakukan tukar menukar output (baik output produk
maupun output non-produk), memanfaatkan limbah, membuat produk baru,
menghemat penggunaan sumber daya, dan menerapkan rancangan ramah
lingkungan pada sistem dan lingkungan produksi. Konsep ekologi industri dapat
menjadi alternatif pendekatan untuk permasalahan industri tahu.
Ekologi Industri Park Berbasis Industri Tahu
Penjelasan
Pembentukan AEIP berbasis industri tahu perlu didukung dengan membangun
agroindustri pendukung dan interaksi pertukaran material di antaranya.
Agroindustri yang memiliki potensi untuk berintegrasi dan mendukung
agroindustri tahu adalah usaha ternak sapi, budidaya kedelai, pengolahan pupuk
organik, dan biodigester. Usaha ternak sapi dapat memanfaatkan ampas tahu
sebagai pakan tambahan. Budidaya kedelai dapat berperan sebagai penyedia
bahan baku bagi agroindustri tahu sekaligus penyedia pakan hijauan bagi
agroindustri ternak sapi. Usaha pengolahan pupuk organik dapat mengolah
limbah kotoran ternak sapi dan mensuplai kebutuhan pupuk organik pada
budidaya kedelai. Biodigester dapat mengolah limbah cair yang dihasilkan
industri tahu maupun usaha ternak sapi.
 Pertukaran jerami
dilakukan antara usaha tani kedelai dengan usaha ternak sapi. Jumlah jerami
yang dihasilkan pada usaha tani kedelai diharapkan sama dengan jumlah
kebutuhan jerami pada usaha ternak sapi.
 Pertukaran pupuk organik
dilakukan antara usaha pupuk organik dengan usaha tani kedelai. Jumlah
pupuk organik yang dihasilkan pada usaha pupuk organik diharapkan sama
dengan jumlah kebutuhan pupuk organik pada usaha tani kedelai.
 Pertukaran kotoran sapi
dilakukan antara usaha ternak sapi dengan usaha pupuk organik. Jumlah
kotoran sapi yang dihasilkan pada usaha ternak sapi diharapkan sama dengan
jumlah kebutuhan kotoran sapi pada usaha pupuk organik.
 Pertukaran limbah cair
dilakukan antara industri tahu dan usaha ternak sapi dengan unit biodigester.
Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu dan usaha ternak sapi
diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan limbah cair oleh unit biodigester.
 Pertukaran air
dilakukan antara usaha ternak sapi dan usaha tani kedelai dengan unit
biodigester. Jumlah limbah cair terolah (treated water) yang dihasilkan oleh
biodigester digabung dengan air irigasi diharapkan sama dengan jumlah
kebutuhan air oleh usaha ternak sapi dan usaha tani kedelai..
 Pertukaran Biogas
Selama ini, industri tahu menggunakan bahan bakar sekam padi, serbuk
gergaji atau kayu bakar untuk proses perebusan bubur kedelai. Kebutuhan
energi pada industri tahu dapat digantikan dengan biogas yang dihasilkan oleh
unit biodigester.
Kesimpulan
Model optimasi AEIP berbasis industri tahu merepresentasikan pertukaran
material, air, dan energi dan penggunaan sumber daya di antara industri tahu,
usaha ternak sapi, usaha tani kedelai, usaha pupuk organik dan unit biodigester.
Model menghasilkan output solusi optimal berupa jumlah produksi masing-masing
agroindustri yang berguna dalam perencanaan kapasitas agroindustri dalam
rangka pengembangan AEIP.

More Related Content

What's hot

Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
Muhammad Yuswani
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Clara Veranita
 
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIANPERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
Universitas Islam Malang
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Ir. Zakaria, M.M
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Ade Setiawan
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
Jauhar Anam
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Ade Setiawan
 

What's hot (20)

Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
 
Rekling11 green manufacturing
Rekling11 green manufacturingRekling11 green manufacturing
Rekling11 green manufacturing
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIANPERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
PERANAN BIDANG AGRONOMI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERTANIAN
 
Bab ii fungsi fungsi tataniaga
Bab ii fungsi fungsi tataniagaBab ii fungsi fungsi tataniaga
Bab ii fungsi fungsi tataniaga
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Pengantar agribisnis
Pengantar agribisnisPengantar agribisnis
Pengantar agribisnis
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 

Similar to Ekologi Industri Berbasis Industri Tahu.pptx

Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
WibisonoYohanes
 
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdfPKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
AmaliaTriUtami2
 

Similar to Ekologi Industri Berbasis Industri Tahu.pptx (20)

Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mtProceeding seminar nasional ir simon patabang mt
Proceeding seminar nasional ir simon patabang mt
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
 
Materi nak
Materi nakMateri nak
Materi nak
 
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdfPKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
PKM Pengabdian Masyarakat tentang Sampah.pdf
 
Makalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerobMakalah aerob anaerob
Makalah aerob anaerob
 
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
Pkm gt u uts rabu 26 maret 2014
 
Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10Energi Biogas Kelompok 10
Energi Biogas Kelompok 10
 
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...
 
BUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptxBUDIDAYA MAGOT.pptx
BUDIDAYA MAGOT.pptx
 
Contoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiahContoh karya ilmiah
Contoh karya ilmiah
 
Bapak salundik
Bapak salundikBapak salundik
Bapak salundik
 
Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Biogas
BiogasBiogas
Biogas
 
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdfPemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
Pemanfaatan zeolit alam Ende sebagai pupuk.pdf
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Energy Biomass
Energy BiomassEnergy Biomass
Energy Biomass
 

Ekologi Industri Berbasis Industri Tahu.pptx

  • 1. Ekologi Industri Berbasis Industri Tahu Sintyya Fabyyola 41155010190033 Adi Purwito 41155010190003
  • 2. Pendahuluan Industri tahu merupakan salah satu agroindustri yang banyak ditemui di Kabupaten Sumedang. Pada 2017, jumlah industri tahu di Kabupaten Sumedang mencapai 282 unit usaha dengan jumlah produksi 12.483.204 kg/ bulan (Dinas Koperasi, 2018). Industri tahu menghasilkan limbah berupa limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair. Selama ini limbah padat biasa dijual sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair biasa dibuang langsung ke sungai. Limbah cair industri tahu didominasi oleh kandungan bahan organik yang tinggi yang ditandai dengan kandungan Biologycal Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi serta pH yang rendah. Hal ini menyebabkan permasalahan pencemaran air dan bau tidak sedap pada sungai dan daerah sekitar agroindustri
  • 3. Agro Eco-Industrial Park (AEIP) Agro Eco-Industrial Park (AEIP) merupakan bentuk penerapan konsep ekologi industri di mana beberapa agroindustri dalam satu kawasan saling berinteraksi untuk meningkatkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Interaksi tersebut dilakukan dengan cara melakukan tukar menukar output (baik output produk maupun output non-produk), memanfaatkan limbah, membuat produk baru, menghemat penggunaan sumber daya, dan menerapkan rancangan ramah lingkungan pada sistem dan lingkungan produksi. Konsep ekologi industri dapat menjadi alternatif pendekatan untuk permasalahan industri tahu.
  • 4. Ekologi Industri Park Berbasis Industri Tahu
  • 5. Penjelasan Pembentukan AEIP berbasis industri tahu perlu didukung dengan membangun agroindustri pendukung dan interaksi pertukaran material di antaranya. Agroindustri yang memiliki potensi untuk berintegrasi dan mendukung agroindustri tahu adalah usaha ternak sapi, budidaya kedelai, pengolahan pupuk organik, dan biodigester. Usaha ternak sapi dapat memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan tambahan. Budidaya kedelai dapat berperan sebagai penyedia bahan baku bagi agroindustri tahu sekaligus penyedia pakan hijauan bagi agroindustri ternak sapi. Usaha pengolahan pupuk organik dapat mengolah limbah kotoran ternak sapi dan mensuplai kebutuhan pupuk organik pada budidaya kedelai. Biodigester dapat mengolah limbah cair yang dihasilkan industri tahu maupun usaha ternak sapi.
  • 6.  Pertukaran jerami dilakukan antara usaha tani kedelai dengan usaha ternak sapi. Jumlah jerami yang dihasilkan pada usaha tani kedelai diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan jerami pada usaha ternak sapi.  Pertukaran pupuk organik dilakukan antara usaha pupuk organik dengan usaha tani kedelai. Jumlah pupuk organik yang dihasilkan pada usaha pupuk organik diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan pupuk organik pada usaha tani kedelai.  Pertukaran kotoran sapi dilakukan antara usaha ternak sapi dengan usaha pupuk organik. Jumlah kotoran sapi yang dihasilkan pada usaha ternak sapi diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan kotoran sapi pada usaha pupuk organik.
  • 7.  Pertukaran limbah cair dilakukan antara industri tahu dan usaha ternak sapi dengan unit biodigester. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu dan usaha ternak sapi diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan limbah cair oleh unit biodigester.  Pertukaran air dilakukan antara usaha ternak sapi dan usaha tani kedelai dengan unit biodigester. Jumlah limbah cair terolah (treated water) yang dihasilkan oleh biodigester digabung dengan air irigasi diharapkan sama dengan jumlah kebutuhan air oleh usaha ternak sapi dan usaha tani kedelai..  Pertukaran Biogas Selama ini, industri tahu menggunakan bahan bakar sekam padi, serbuk gergaji atau kayu bakar untuk proses perebusan bubur kedelai. Kebutuhan energi pada industri tahu dapat digantikan dengan biogas yang dihasilkan oleh unit biodigester.
  • 8. Kesimpulan Model optimasi AEIP berbasis industri tahu merepresentasikan pertukaran material, air, dan energi dan penggunaan sumber daya di antara industri tahu, usaha ternak sapi, usaha tani kedelai, usaha pupuk organik dan unit biodigester. Model menghasilkan output solusi optimal berupa jumlah produksi masing-masing agroindustri yang berguna dalam perencanaan kapasitas agroindustri dalam rangka pengembangan AEIP.