SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
PENJELASAN
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2018
TENTANG KEPALANGMERAHAN
UU No. 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan (KPM) (1)
Diajukan ke DPR RI untuk pertama kali
dengan judul RUU Lambang
Diajukan ke DPR RI untuk pertama kali
dengan judul RUU Lambang20002000
Dilakukan pembahasan di DPRDilakukan pembahasan di DPR20052005
Perubahan judul menjadi
RUU Kepalangmerahan
Perubahan judul menjadi
RUU Kepalangmerahan20102010
Diajukan kedua kalinya ke DPRDiajukan kedua kalinya ke DPR20122012
UU No. 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan (KPM) (2)
Diajukan untuk ketiga kalinya ke DPRDiajukan untuk ketiga kalinya ke DPR20162016
Disahkan menjadi UU oleh DPRDisahkan menjadi UU oleh DPR11 Des
2017
11 Des
2017
 Ditandatangani oleh Presiden RI
 Diundangkan oleh Kementerian Hukum
dan HAM RI
 Ditandatangani oleh Presiden RI
 Diundangkan oleh Kementerian Hukum
dan HAM RI
9 Jan
2018
9 Jan
2018
UU No. 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan (KPM) (3)
Terdiri dariTerdiri dari
11 BAB 46 Pasal
SEBELAS BAB
1. Ketentuan Umum
2. Penyelenggaraan Kepalangmerahan
3. Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah
4. Penggunaan Lambang Kepalangmerahan Internasional
5. PMI
6. Peran Serta Masyarakat
7. Pembinaan dan Pengawasan
8. Larangan
9. Ketentuan Pidana
10. Ketentuan Peralihan
11. Ketentuan Penutup
Pembahasan JudulPembahasan Judul
6 Fraksi
Menyetujui Judul
SETUJUSETUJU
KEPALANGMERAHAN
4 Fraksi
Mengusulkan
Perubahan Judul
UBAHUBAH
Masalah Judul RUU
BAB I
Ketentuan Umum (1)
Pasal 1
A.Batasan Pengertian/definisi
B.Singkatan/akronim
C.Hal-hal lain yang bersifat umum
D.Sering disebut dalam batang tubuh
E.Memudahkan pengertian
Ketentuan Umum Berisi:Ketentuan Umum Berisi:
BAB I
Ketentuan Umum (2)
 Hal yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan
 Lambang palang merah
 Hal lain yang diatur berdasarkan konvensi
Seperti: KepalangmerahanSeperti: Kepalangmerahan
BAB II
Penyelenggaraan Kepalangmerahan (1)
Pasal 2-5
Pemerintah
PP
PMI
Ketentuan ini mempertegas hadirnya pemerintah
dan PMI dalam setiap masalah kemanusiaan
Ketentuan ini mempertegas hadirnya pemerintah
dan PMI dalam setiap masalah kemanusiaan
Dasar:
1.UUD 1945 – “Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia”
2.UU sektoral seperti:
•UU Kesehatan
•UU Kesejahteraan Sosial
•UU BNPB
•UU Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(BNPP/BASARNAS)
3. Keppres no. 25 thn 1950 dan Keppres no.
246 thn 1963
PMI diakui dan ditunjuk sebagai satu-satunya organisasi
untuk melakukan pekerjaan palang merah di Republik
Indonesia
BAB II
Penyelenggaraan Kepalangmerahan (2)
 Melindungi/menolong korban perang
 Merawat yang sakit dan luka
 Melaksanakan kegiatan kemanusiaan
terkait dengan perdamaian dunia
 Melindungi/menolong korban perang
 Merawat yang sakit dan luka
 Melaksanakan kegiatan kemanusiaan
terkait dengan perdamaian dunia
KONFLIK
BERSENJATA
 Penanggulangan akibat bencana alam
 Pengungsian
 Pemberian bantuan kemanusiaan
 Pencarian dan pertolongan korban
 Penanggulangan akibat bencana alam
 Pengungsian
 Pemberian bantuan kemanusiaan
 Pencarian dan pertolongan korban
DAMAI
BAB II
Penyelenggaraan Kepalangmerahan (3)
 Kemanusiaan;
 Kesamaan;
 Kenetralan;
 Kemandirian;
 Kesukarelaan;
 Kesatuan; dan
 Kesemestaan.
 Kemanusiaan;
 Kesamaan;
 Kenetralan;
 Kemandirian;
 Kesukarelaan;
 Kesatuan; dan
 Kesemestaan.
PRINSIP
PENYELENGGARAAN
KEPALANGMERAHAN
PRINSIP
PENYELENGGARAAN
KEPALANGMERAHAN
Prinsip Terdiri Atas:Prinsip Terdiri Atas:
BAB II
Penyelenggaraan Kepalangmerahan (4)
Mandiri dalam penanganan
kemanusiaan
Mandiri dalam penanganan
kemanusiaan
PRINSIP
KEMANDIRIAN
PRINSIP
KEMANDIRIAN
Membantu Pemerintah dan
Pemda
Membantu Pemerintah dan
Pemda
Tunduk pada hukum
nasional
Tunduk pada hukum
nasional
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (1)
Pasal 6-19
Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang
Merah Sebagai Lambang Kepalangmerahan
Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang
Merah Sebagai Lambang Kepalangmerahan
Pemerintah menetapkan Lambang Palang MerahPemerintah menetapkan Lambang Palang Merah
Negara menetapkan Lambang Palang MerahNegara menetapkan Lambang Palang Merah
1945
2017
Lambang KepalangmerahanLambang Kepalangmerahan
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (2)
Dasar PenetapanDasar Penetapan
1. Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun
1965 di Jenewa
1. Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun
1965 di Jenewa
2. Hasil Kerja Dewan Delegasi Gerakan PM/BSM
Internasional Tahun 1991 di Budapest
2. Hasil Kerja Dewan Delegasi Gerakan PM/BSM
Internasional Tahun 1991 di Budapest
Pengaturan penggunaan lambang
PM/BSM oleh Perhimpunan Nasional
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (3)
Tanda Pelindung
(Konflik Bersenjata)
Tanda Pelindung
(Konflik Bersenjata)
Tanda Pengenal
(Masa Damai)
Tanda Pengenal
(Masa Damai)
PALANG MERAH
PALANG MERAH
Tanda
Pelindung
Tanda
Pelindung
Satuan Kesehatan TNI (personil,
rohaniawan, sarana transportasi,
fasilitas, dan peralatan kesehatan)
PMI
Tenaga kesehatan sipil
RS sipil
Sarana dan transportasi kesehatan
sipil
Satuan Kesehatan TNI (personil,
rohaniawan, sarana transportasi,
fasilitas, dan peralatan kesehatan)
PMI
Tenaga kesehatan sipil
RS sipil
Sarana dan transportasi kesehatan
sipil
Tanda Pengenal Satuan Kesehatan TNI
PMI
Satuan Kesehatan TNI
PMI
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (4)
• Kartu Identitas
• Tanda Pelindung Dada
• Ban Lengan
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (5)
Bentuk Tanda Pelindung
Dikeluarkan oleh Panglima TNI
• Identitas
• Ban Lengan
• Tanda Lain (Rompi, Jaket, Topi, Helm)
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (6)
Bentuk Tanda Pengenal TNI
Dikeluarkan oleh Panglima TNI
• Kartu Identitas
• Bendera PMI
• Tanda Lain (Rompi, Jaket, Topi, Helm)
BAB III
Bentuk dan Penggunaan Lambang (7)
Bentuk Tanda Pengenal PMI
Dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PMI
BAB IV
Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (1)
Pasal 20-21
• Petugas Federasi
Internasional PM/BSM
• Petugas Komite
Internasional PM
• Perhimpunan Nasional
Kepalangmerahan
negara lain
Kartu IdentitasKartu Identitas
Dikoordinasikan
PMIPMI
Masa DamaiMasa Damai11
BAB IV
Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (2)
Proses kehadiran Petugas ICRC, IFRC, Mitra Gerakan lainnya di
Indonesia disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, diantaranya:
-keimigrasian;
-ijin tinggal,
melalui kementerian luar negeri.
Proses kehadiran Petugas ICRC, IFRC, Mitra Gerakan lainnya di
Indonesia disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, diantaranya:
-keimigrasian;
-ijin tinggal,
melalui kementerian luar negeri.
Bagi tentara negara lain proses kehadiran, melalui koordinasi
kementerian pertahanan/TNI dan kementerian luar negeri.
Bagi tentara negara lain proses kehadiran, melalui koordinasi
kementerian pertahanan/TNI dan kementerian luar negeri.
BAB IV
Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (3)
Perlindungan wajib diberikan
kepada objek yang menggunakan
lambang kepalangmerahan sebagai
tanda pelindung
Konflik BersenjataKonflik Bersenjata22
BAB V
Palang Merah Indonesia (1)
Pasal 22-31
1. Tugas
2. Lambang
3. Organisasi
4. Kerja sama/Koordinasi
5. Pendanaan
1. Tugas
2. Lambang
3. Organisasi
4. Kerja sama/Koordinasi
5. Pendanaan
PMIPMI
Negara memberi
pengakuan pada PMI
BAB V
Palang Merah Indonesia (2)
 Memberi bantuan kepada korban konflik
bersenjata dan gangguan keamanan lainnya
 Memberikan pelayanan donor darah  UDD
 Pembinaan relawan
 Melaksanakan Diklat Kepalangmerahan
 Menyebarluaskan Informasi Kepalangmerahan
Tugas PMITugas PMI
Utama
BAB V
Palang Merah Indonesia (3)
 Membantu dalam penanganan
musibah/bencana di dalam atau luar negeri
 Membantu pelayanan kesehatan dan sosial
 Melaksanakan tugas kemanusiaan yang
diberikan oleh pemerintah
Perbantuan
Tugas PMITugas PMI
BAB V
Palang Merah Indonesia (4)
Tugas PMITugas PMI
 bahwa dalam pelaksanaan donor darah, PMI
tidak melakukan kegiatan transfusi darah,
dan karenanya pada tahun 2010 diubah
sebutan UTD  UDD
 menghindari kesulitan teknis dalam
administrasi bantuan pelaksanaan donor
darah oleh kementerian kesehatan, maka
pada tahun 2015 dikembalikan  UTD
 pembahasan di DPR, menggunakan lagi
istilah  UDD, karena tugas PMI hanya:
- pelestarian pendonor darah;
- proses pengolahan darah;
- pendistribusian darah.
 bahwa dalam pelaksanaan donor darah, PMI
tidak melakukan kegiatan transfusi darah,
dan karenanya pada tahun 2010 diubah
sebutan UTD  UDD
 menghindari kesulitan teknis dalam
administrasi bantuan pelaksanaan donor
darah oleh kementerian kesehatan, maka
pada tahun 2015 dikembalikan  UTD
 pembahasan di DPR, menggunakan lagi
istilah  UDD, karena tugas PMI hanya:
- pelestarian pendonor darah;
- proses pengolahan darah;
- pendistribusian darah.
Unit Donor
Darah
(UDD)
Unit Donor
Darah
(UDD)
BAB V
Palang Merah Indonesia (5)
LambangLambang
Negara Memberi Pengakuan
Lambang PMI
Negara Memberi Pengakuan
Lambang PMI
1945 – Pemerintah memilih
Lambang Palang Merah
1970 – PMI menyempurnakan
Lambang PMI dengan
menambahkan ornamen berupa
kelopak melati
2017 – Negara menetapkan Lambang
PMI
BAB V
Palang Merah Indonesia (6)
OrganisasiOrganisasi
PMI Pusat
PMI Provinsi
PMI Kabupaten/Kota
PMI Kecamatan
BAB V
Palang Merah Indonesia (7)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMIAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI
AD/ART
Sesuai dengan
ketentuan
perundang-undangan
Sesuai dengan
ketentuan
perundang-undangan
Struktur Organisasi
Kepengurusan
Unit Pelaksana Teknis
(UPT)
Wewenang
Tanggung jawab
Tata cara penggunaan
lambang
Negara memberi
pengakuan pada
AD/ART
Negara memberi
pengakuan pada
AD/ART
BAB V
Palang Merah Indonesia (8)
Kerjasama/KoordinasiKerjasama/Koordinasi
Organisasi
Internasional
Organisasi
Nasional
Instansi
Pemerintah
BAB V
Palang Merah Indonesia (9)
PendanaanPendanaan
Pendanaan PMI
Donasi masyarakat yang
tidak mengikat
Donasi masyarakat yang
tidak mengikat
Sumber dana lain yang
sah sesuai ketentuan
peraturan perundangan
Sumber dana lain yang
sah sesuai ketentuan
peraturan perundangan
Dukungan dari
Pemerintah/APBN dan
Pemda/APBD
Dukungan dari
Pemerintah/APBN dan
Pemda/APBD
BAB V
Palang Merah Indonesia (10)
Pengelolaan PendanaanPengelolaan Pendanaan
TransparanTransparan
TertibTertib
AkuntabelAkuntabel
Diaudit
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
BAB VI
Peran Serta Masyarakat
Pasal 32
BantuanBantuan
TenagaTenaga
Mengawasi Kegiatan
Kepalangmerahan
Mengawasi Kegiatan
Kepalangmerahan
Memberi masukan terhadap
kebijakan kepalangmerahan
Memberi masukan terhadap
kebijakan kepalangmerahan
Informasi terhadap
penyalahgunaan
Informasi terhadap
penyalahgunaan
DanaDana
FasilitasFasilitas
Sarana & PrasaranaSarana & Prasarana
LambangLambang
Nama
Kepalangmerahan
Nama
Kepalangmerahan
BAB VII
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 33-35
Pembinaan
Pengawasan
Perlindungan
(Penjelasan
UU No. 1
Tahun 2018
tentang
Kepalangmerahan)
Pembinaan
Pengawasan
Perlindungan
(Penjelasan
UU No. 1
Tahun 2018
tentang
Kepalangmerahan)
PemerintahPemerintah
Orang perseorangan
Kelompok
masyarakat
Organisasi/lembaga
kemanusiaan
lainnya yang
terdaftar
Orang perseorangan
Kelompok
masyarakat
Organisasi/lembaga
kemanusiaan
lainnya yang
terdaftar
Pemerintah
berkewajiban
melakukan pembinaan
Pemerintah
berkewajiban
melakukan pembinaan
Ketua UmumKetua Umum
Melaporkan kegiatan
kepalangmerahan
kepada Presiden
paling sedikit 1
(satu) kali dalam
setahun atau secara
insidental
Melaporkan kegiatan
kepalangmerahan
kepada Presiden
paling sedikit 1
(satu) kali dalam
setahun atau secara
insidental
Mutatis mutandis
bagi PMI di daerah
Mutatis mutandis
bagi PMI di daerah
BAB VIII
Larangan
Pasal 36
1. Dilarang menggunakan nama dan lambang kepalangmerahan.
2. Dilarang menyalahgunakan nama dan lambang kepalangmerahan.
3. Dilarang menggunakan nama dan lambang kepalangmerahan dan
lambang PMI sebagai merk produk barang/jasa.
4. Dilarang meniru nama dan lambang kepalangmerahan kecuali yang
telah diatur dalam hukum internasional
(seperti: tanda Palang Merah yang digunakan pada obat Narkotika)
1. Ketentuan Pidana
2. Tindak Pidana KemanusiaanKemanusiaan
Kumulatif AlternatifKumulatif Alternatif
Dasar Kesepakatan Pembuat UUDasar Kesepakatan Pembuat UU
DiperberatDiperberat
1. Kumulatif 2. Alternatif
BAB IX
Ketentuan Pidana
Pasal 37-40
BAB X
Ketentuan Peralihan
Pasal 41
1. PMI (yang ada sekarang)  Ditetapkan sebagai PMI
berdasarkan UU ini
11
1. Pada saat UU mulai berlaku, penggunaan lambang
kepalangmerahan yang telah digunakan oleh
setiap organisasi yang tidak berhak wajib diganti
paling lambat 2 (dua) tahun sejak UU ini
diundangkan
22
BAB XI
Ketentuan Penutup
Pasal 42-46
Peraturan Pemerintah : 2
Peraturan dari Panglima TNI : 3
Peraturan Pengurus Pusat PMI :10
Surat Edaran : 1
AD/ART : 1
Tindak Lanjut (1)
Tindak Lanjut (2)
1. Program Penyusunan (Progsun) Peraturan Pemerintah
- Progsun memuat daftar, judul, dan pokok materi muatan
RPP
- Progsun berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
- Ditetapkan oleh Keputusan Presiden
11
2. RPP diusulkan oleh Kementerian/Non Kementerian dalam
keadaan tertentu
- Berdasarkan kebutuhan UU; atau
- Putusan Mahkamah Agung,
ditetapkan oleh Keputusan Presiden
22
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Izin PrakarsaIzin Prakarsa
Tindak Lanjut (3)
Presiden Republik Indonesia
Dua
Rancangan
PP
RPP Tentang
Penyelenggaraan
Kepalangmerahan
RPP Tentang
Penyelenggaraan
Kepalangmerahan
DamaiDamai
Konflik
Bersenjata
Konflik
Bersenjata
RPP Tentang
penggunaan tanda
pengenal pada saat
terjadi konflik dan
gangguan keamanan
Peraturan
Pemerintah
Tentang
Pelaksanaan
Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2018
Tentang
KEPALANGMERAHAN
Tindak Lanjut (4)
RPP Tentang Tanda
Pengenal yang
digunakan pada saat
terjadi kerusuhan
dan gangguan
keamanan
Pengguna, bentuk, warna,
ukuran Tanda Pengenal
Pemberi izin
Tindak Lanjut (5)
Konsep Awal ditugaskanKonsep Awal ditugaskan
PMIPMI
Kementerian
Hukum dan Hak
Asasi Manusia
Tindak Lanjut (6)
1.Tata Cara Pemberian Ijin Penggunaan Lambang sebagai Tanda
Pelindung untuk:
- Tenaga Kesehatan Sipil
- Rumah Sakit Sipil
- Sarana Transportasi Kesehatan Sipil
2.Bentuk dan Tata Cara Penggunaan Tanda Pelindung berupa:
- Kartu Identitas
- Tanda Pelindung Dada
- Ban Lengan
3.Tata Cara Penggunaan Tanda Pengenal oleh Satuan Kesehatan
TNI seperti:
- Identitas
- Ban Lengan
- Tanda Lain (rompi, jaket, helm, dll)
Tindak Lanjut (7)
Peraturan Panglima TNI terdiri atas:Peraturan Panglima TNI terdiri atas:
1.Ketentuan tentang Lambang sebagai Tanda Pengenal oleh Unit
Kesehatan Non-PMI
2.Ketentuan tentang Penggunaan Lambang Asosiatif (lambang pada
pos P3K, transportasi non-PMI)
3.Ketentuan tentang Penggunaan Tanda Pengenal oleh PMI seperti:
kartu identitas
Bendera PMI
Tanda Lain (rompi, Jaket, Helm, dll)
4.Ketentuan tentang Tenaga Kesehatan yang diperbantukan pada
Satuan Kesehatan TNI
5.Ketentuan tentang Koordinasi
6.Ketentuan tentang Penggunaan Lambang PMI oleh Pihak Lain
7.Ketentuan tentang Persyaratan Penggunaan Lambang PMI
bersama dengan logo/merk suatu produk
8.....
Tindak Lanjut (8 A)
Peraturan Pengurus Pusat PMI terdiri atas:Peraturan Pengurus Pusat PMI terdiri atas:
8. Ketentuan tentang Kerjasama dengan organisasi
Internasional/ Nasional/Instansi pemerintah
9. Ketentuan tentang Mekanisme peran serta masyarakat dalam
kegiatan Kepalangmerahan
10. Ketentuan tentang Pengelolaan Dana
11. Ketentuan tentang Mekanisme Pelaporan kepada Presiden
(Pelindung)
Tindak Lanjut (8 B)
Telah terbit Surat Edaran nomor 0614/Org/IV/2018
tanggal 19 April 2018 dari Pengurus Pusat PMI kepada
segenap Pimpinan Lembaga/Badan Hukum/Korporasi di
seluruh Indonesia mengenai Penggunaan Lambang
Kepalangmerahan dan Lambang PMI, sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 pada
Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan yang menyatakan bahwa penggunaan
Lambang Kepalangmerahan yang telah digunakan oleh
Setiap Orang yang tidak berhak, wajib diganti dalam 2
(dua) tahun.
Tindak Lanjut (9)
Surat EdaranSurat Edaran
Tindak Lanjut (10)
Penyesuaian Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga PMI
Telah terbit Keputusan Ketua Umum PMI nomor
001/KEP/KU PMI/IV 2018 tanggal 6 April 2018,
tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PMI, berdasarkan hasil Rapat Pimpinan PMI
yang diperluas pada tanggal 18-19 Februari 2018.
guna menjadi dasar penyusunan ketentuan yang
diamanatkan kepada PMI oleh Undang-undang ini.
DAMPAK UU TERHADAP PMI
 Legalitas hukum kegiatan PMI berubah dari Keppres no. 25 th 1950
dan no. 246 th 1963  Undang-Undang no.1 th 2018
 Negara memberi penegasan bahwa pemerintah dan PMI berperan
yang sama dalam Penyelenggaraan Kepalangmerahan
 Negara memberi ruang kepada PMI untuk bersama pemerintah
menyelenggarakan Kepalangmerahan
 Agar ruang gerak PMI terkoordinir, maka kegiatan Kepalangmerahan
yang dilakukan PMI direncanakan dalam Musrenbang di tingkat
daerah dan di tingkat nasional
 UU mempertegas adanya benang merah antara Rencana Strategis
PMI dengan Rencana Strategis pemerintah dalam penanganan
Kepalangmerahan
TINDAK LANJUT UU BAGI PMI DI DAERAH (1)
1. Melakukan koordinasi/sinkronisasi dengan mitra kerja pemerintahan:
 guna penyusunan program kegiatan penyelenggaraan
kepalangmerahan, sebelum diajukan kepada pemerintah daerah
 guna mempertegas penyelenggaraan kepalangmerahan yang
ditangani PMI di daerah, dengan pembiayaan bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD)
 agar program penyelenggaraan kepalangmerahan yang dilakukan
oleh PMI, tertuang di dalam keputusan Musrenbang
 guna mekanisme pengajuan anggaran dalam APBD serta
pertanggungjawabannya
2. Penyesuaian pelaksanaan Musyawarah Kerja guna penyusunan
program, dengan pelaksanaan Musrenbang mulai dari tingkat
Kecamatan hingga Provinsi, seperti:
- Januari  Musyawarah Kerja PMI Kecamatan
- Februari  Musyawarah Kerja PMI Kabupaten/Kota
- Maret  Musyawarah Kerja PMI Provinsi
3. Melakukan langkah-langkah untuk pembentukan PMI di Kecamatan
secara bertahap
TINDAK LANJUT UU BAGI PMI DI DAERAH (2)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 9. paparan penjelasan uu nomor 1 tahun 2018 tentang kepalangmerahan (terbaru terbaru)

Similar to 9. paparan penjelasan uu nomor 1 tahun 2018 tentang kepalangmerahan (terbaru terbaru) (20)

4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uud
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
#RUUKepalangmerahan
#RUUKepalangmerahan #RUUKepalangmerahan
#RUUKepalangmerahan
 
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaPemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
 
Pkl bab 2
Pkl bab 2Pkl bab 2
Pkl bab 2
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia
 
Materi TWK.pptx
Materi TWK.pptxMateri TWK.pptx
Materi TWK.pptx
 
Buku Log BSMM
Buku Log BSMMBuku Log BSMM
Buku Log BSMM
 
PANDUAN AKSI NASIONAL.pptx
PANDUAN AKSI NASIONAL.pptxPANDUAN AKSI NASIONAL.pptx
PANDUAN AKSI NASIONAL.pptx
 
Kepalangmerahan
KepalangmerahanKepalangmerahan
Kepalangmerahan
 
Rumusan pancasila
Rumusan pancasilaRumusan pancasila
Rumusan pancasila
 
Cinta indonesia
Cinta indonesiaCinta indonesia
Cinta indonesia
 
KELOMPOK_2.pptx.pptx
KELOMPOK_2.pptx.pptxKELOMPOK_2.pptx.pptx
KELOMPOK_2.pptx.pptx
 
3. Sejarah PMI
3. Sejarah PMI3. Sejarah PMI
3. Sejarah PMI
 
Apa itu jaminan sosial
Apa itu jaminan sosialApa itu jaminan sosial
Apa itu jaminan sosial
 
Apa itu jaminan sosial
Apa itu jaminan sosialApa itu jaminan sosial
Apa itu jaminan sosial
 
6_Kebijakan MTDB PMI.ppt
6_Kebijakan  MTDB PMI.ppt6_Kebijakan  MTDB PMI.ppt
6_Kebijakan MTDB PMI.ppt
 
Kebijakan politik luar negeri
Kebijakan politik luar negeriKebijakan politik luar negeri
Kebijakan politik luar negeri
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (14)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

9. paparan penjelasan uu nomor 1 tahun 2018 tentang kepalangmerahan (terbaru terbaru)

  • 1. PENJELASAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2018 TENTANG KEPALANGMERAHAN
  • 2. UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan (KPM) (1) Diajukan ke DPR RI untuk pertama kali dengan judul RUU Lambang Diajukan ke DPR RI untuk pertama kali dengan judul RUU Lambang20002000 Dilakukan pembahasan di DPRDilakukan pembahasan di DPR20052005 Perubahan judul menjadi RUU Kepalangmerahan Perubahan judul menjadi RUU Kepalangmerahan20102010 Diajukan kedua kalinya ke DPRDiajukan kedua kalinya ke DPR20122012
  • 3. UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan (KPM) (2) Diajukan untuk ketiga kalinya ke DPRDiajukan untuk ketiga kalinya ke DPR20162016 Disahkan menjadi UU oleh DPRDisahkan menjadi UU oleh DPR11 Des 2017 11 Des 2017  Ditandatangani oleh Presiden RI  Diundangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI  Ditandatangani oleh Presiden RI  Diundangkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI 9 Jan 2018 9 Jan 2018
  • 4. UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan (KPM) (3) Terdiri dariTerdiri dari 11 BAB 46 Pasal
  • 5. SEBELAS BAB 1. Ketentuan Umum 2. Penyelenggaraan Kepalangmerahan 3. Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah 4. Penggunaan Lambang Kepalangmerahan Internasional 5. PMI 6. Peran Serta Masyarakat 7. Pembinaan dan Pengawasan 8. Larangan 9. Ketentuan Pidana 10. Ketentuan Peralihan 11. Ketentuan Penutup
  • 6. Pembahasan JudulPembahasan Judul 6 Fraksi Menyetujui Judul SETUJUSETUJU KEPALANGMERAHAN 4 Fraksi Mengusulkan Perubahan Judul UBAHUBAH Masalah Judul RUU
  • 7. BAB I Ketentuan Umum (1) Pasal 1 A.Batasan Pengertian/definisi B.Singkatan/akronim C.Hal-hal lain yang bersifat umum D.Sering disebut dalam batang tubuh E.Memudahkan pengertian Ketentuan Umum Berisi:Ketentuan Umum Berisi:
  • 8. BAB I Ketentuan Umum (2)  Hal yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan  Lambang palang merah  Hal lain yang diatur berdasarkan konvensi Seperti: KepalangmerahanSeperti: Kepalangmerahan
  • 9. BAB II Penyelenggaraan Kepalangmerahan (1) Pasal 2-5 Pemerintah PP PMI Ketentuan ini mempertegas hadirnya pemerintah dan PMI dalam setiap masalah kemanusiaan Ketentuan ini mempertegas hadirnya pemerintah dan PMI dalam setiap masalah kemanusiaan Dasar: 1.UUD 1945 – “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia” 2.UU sektoral seperti: •UU Kesehatan •UU Kesejahteraan Sosial •UU BNPB •UU Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/BASARNAS) 3. Keppres no. 25 thn 1950 dan Keppres no. 246 thn 1963 PMI diakui dan ditunjuk sebagai satu-satunya organisasi untuk melakukan pekerjaan palang merah di Republik Indonesia
  • 10. BAB II Penyelenggaraan Kepalangmerahan (2)  Melindungi/menolong korban perang  Merawat yang sakit dan luka  Melaksanakan kegiatan kemanusiaan terkait dengan perdamaian dunia  Melindungi/menolong korban perang  Merawat yang sakit dan luka  Melaksanakan kegiatan kemanusiaan terkait dengan perdamaian dunia KONFLIK BERSENJATA  Penanggulangan akibat bencana alam  Pengungsian  Pemberian bantuan kemanusiaan  Pencarian dan pertolongan korban  Penanggulangan akibat bencana alam  Pengungsian  Pemberian bantuan kemanusiaan  Pencarian dan pertolongan korban DAMAI
  • 11. BAB II Penyelenggaraan Kepalangmerahan (3)  Kemanusiaan;  Kesamaan;  Kenetralan;  Kemandirian;  Kesukarelaan;  Kesatuan; dan  Kesemestaan.  Kemanusiaan;  Kesamaan;  Kenetralan;  Kemandirian;  Kesukarelaan;  Kesatuan; dan  Kesemestaan. PRINSIP PENYELENGGARAAN KEPALANGMERAHAN PRINSIP PENYELENGGARAAN KEPALANGMERAHAN Prinsip Terdiri Atas:Prinsip Terdiri Atas:
  • 12. BAB II Penyelenggaraan Kepalangmerahan (4) Mandiri dalam penanganan kemanusiaan Mandiri dalam penanganan kemanusiaan PRINSIP KEMANDIRIAN PRINSIP KEMANDIRIAN Membantu Pemerintah dan Pemda Membantu Pemerintah dan Pemda Tunduk pada hukum nasional Tunduk pada hukum nasional
  • 13. BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (1) Pasal 6-19 Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang Merah Sebagai Lambang Kepalangmerahan Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang Merah Sebagai Lambang Kepalangmerahan Pemerintah menetapkan Lambang Palang MerahPemerintah menetapkan Lambang Palang Merah Negara menetapkan Lambang Palang MerahNegara menetapkan Lambang Palang Merah 1945 2017 Lambang KepalangmerahanLambang Kepalangmerahan
  • 14. BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (2) Dasar PenetapanDasar Penetapan 1. Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun 1965 di Jenewa 1. Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun 1965 di Jenewa 2. Hasil Kerja Dewan Delegasi Gerakan PM/BSM Internasional Tahun 1991 di Budapest 2. Hasil Kerja Dewan Delegasi Gerakan PM/BSM Internasional Tahun 1991 di Budapest Pengaturan penggunaan lambang PM/BSM oleh Perhimpunan Nasional
  • 15. BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (3) Tanda Pelindung (Konflik Bersenjata) Tanda Pelindung (Konflik Bersenjata) Tanda Pengenal (Masa Damai) Tanda Pengenal (Masa Damai) PALANG MERAH PALANG MERAH
  • 16. Tanda Pelindung Tanda Pelindung Satuan Kesehatan TNI (personil, rohaniawan, sarana transportasi, fasilitas, dan peralatan kesehatan) PMI Tenaga kesehatan sipil RS sipil Sarana dan transportasi kesehatan sipil Satuan Kesehatan TNI (personil, rohaniawan, sarana transportasi, fasilitas, dan peralatan kesehatan) PMI Tenaga kesehatan sipil RS sipil Sarana dan transportasi kesehatan sipil Tanda Pengenal Satuan Kesehatan TNI PMI Satuan Kesehatan TNI PMI BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (4)
  • 17. • Kartu Identitas • Tanda Pelindung Dada • Ban Lengan BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (5) Bentuk Tanda Pelindung Dikeluarkan oleh Panglima TNI
  • 18. • Identitas • Ban Lengan • Tanda Lain (Rompi, Jaket, Topi, Helm) BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (6) Bentuk Tanda Pengenal TNI Dikeluarkan oleh Panglima TNI
  • 19. • Kartu Identitas • Bendera PMI • Tanda Lain (Rompi, Jaket, Topi, Helm) BAB III Bentuk dan Penggunaan Lambang (7) Bentuk Tanda Pengenal PMI Dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PMI
  • 20. BAB IV Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (1) Pasal 20-21 • Petugas Federasi Internasional PM/BSM • Petugas Komite Internasional PM • Perhimpunan Nasional Kepalangmerahan negara lain Kartu IdentitasKartu Identitas Dikoordinasikan PMIPMI Masa DamaiMasa Damai11
  • 21. BAB IV Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (2) Proses kehadiran Petugas ICRC, IFRC, Mitra Gerakan lainnya di Indonesia disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya: -keimigrasian; -ijin tinggal, melalui kementerian luar negeri. Proses kehadiran Petugas ICRC, IFRC, Mitra Gerakan lainnya di Indonesia disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya: -keimigrasian; -ijin tinggal, melalui kementerian luar negeri. Bagi tentara negara lain proses kehadiran, melalui koordinasi kementerian pertahanan/TNI dan kementerian luar negeri. Bagi tentara negara lain proses kehadiran, melalui koordinasi kementerian pertahanan/TNI dan kementerian luar negeri.
  • 22. BAB IV Penggunaan Lambang Palang Merah Internasional (3) Perlindungan wajib diberikan kepada objek yang menggunakan lambang kepalangmerahan sebagai tanda pelindung Konflik BersenjataKonflik Bersenjata22
  • 23. BAB V Palang Merah Indonesia (1) Pasal 22-31 1. Tugas 2. Lambang 3. Organisasi 4. Kerja sama/Koordinasi 5. Pendanaan 1. Tugas 2. Lambang 3. Organisasi 4. Kerja sama/Koordinasi 5. Pendanaan PMIPMI Negara memberi pengakuan pada PMI
  • 24. BAB V Palang Merah Indonesia (2)  Memberi bantuan kepada korban konflik bersenjata dan gangguan keamanan lainnya  Memberikan pelayanan donor darah  UDD  Pembinaan relawan  Melaksanakan Diklat Kepalangmerahan  Menyebarluaskan Informasi Kepalangmerahan Tugas PMITugas PMI Utama
  • 25. BAB V Palang Merah Indonesia (3)  Membantu dalam penanganan musibah/bencana di dalam atau luar negeri  Membantu pelayanan kesehatan dan sosial  Melaksanakan tugas kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah Perbantuan Tugas PMITugas PMI
  • 26. BAB V Palang Merah Indonesia (4) Tugas PMITugas PMI  bahwa dalam pelaksanaan donor darah, PMI tidak melakukan kegiatan transfusi darah, dan karenanya pada tahun 2010 diubah sebutan UTD  UDD  menghindari kesulitan teknis dalam administrasi bantuan pelaksanaan donor darah oleh kementerian kesehatan, maka pada tahun 2015 dikembalikan  UTD  pembahasan di DPR, menggunakan lagi istilah  UDD, karena tugas PMI hanya: - pelestarian pendonor darah; - proses pengolahan darah; - pendistribusian darah.  bahwa dalam pelaksanaan donor darah, PMI tidak melakukan kegiatan transfusi darah, dan karenanya pada tahun 2010 diubah sebutan UTD  UDD  menghindari kesulitan teknis dalam administrasi bantuan pelaksanaan donor darah oleh kementerian kesehatan, maka pada tahun 2015 dikembalikan  UTD  pembahasan di DPR, menggunakan lagi istilah  UDD, karena tugas PMI hanya: - pelestarian pendonor darah; - proses pengolahan darah; - pendistribusian darah. Unit Donor Darah (UDD) Unit Donor Darah (UDD)
  • 27. BAB V Palang Merah Indonesia (5) LambangLambang Negara Memberi Pengakuan Lambang PMI Negara Memberi Pengakuan Lambang PMI 1945 – Pemerintah memilih Lambang Palang Merah 1970 – PMI menyempurnakan Lambang PMI dengan menambahkan ornamen berupa kelopak melati 2017 – Negara menetapkan Lambang PMI
  • 28. BAB V Palang Merah Indonesia (6) OrganisasiOrganisasi PMI Pusat PMI Provinsi PMI Kabupaten/Kota PMI Kecamatan
  • 29. BAB V Palang Merah Indonesia (7) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMIAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI AD/ART Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Struktur Organisasi Kepengurusan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wewenang Tanggung jawab Tata cara penggunaan lambang Negara memberi pengakuan pada AD/ART Negara memberi pengakuan pada AD/ART
  • 30. BAB V Palang Merah Indonesia (8) Kerjasama/KoordinasiKerjasama/Koordinasi Organisasi Internasional Organisasi Nasional Instansi Pemerintah
  • 31. BAB V Palang Merah Indonesia (9) PendanaanPendanaan Pendanaan PMI Donasi masyarakat yang tidak mengikat Donasi masyarakat yang tidak mengikat Sumber dana lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundangan Sumber dana lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundangan Dukungan dari Pemerintah/APBN dan Pemda/APBD Dukungan dari Pemerintah/APBN dan Pemda/APBD
  • 32. BAB V Palang Merah Indonesia (10) Pengelolaan PendanaanPengelolaan Pendanaan TransparanTransparan TertibTertib AkuntabelAkuntabel Diaudit sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
  • 33. BAB VI Peran Serta Masyarakat Pasal 32 BantuanBantuan TenagaTenaga Mengawasi Kegiatan Kepalangmerahan Mengawasi Kegiatan Kepalangmerahan Memberi masukan terhadap kebijakan kepalangmerahan Memberi masukan terhadap kebijakan kepalangmerahan Informasi terhadap penyalahgunaan Informasi terhadap penyalahgunaan DanaDana FasilitasFasilitas Sarana & PrasaranaSarana & Prasarana LambangLambang Nama Kepalangmerahan Nama Kepalangmerahan
  • 34. BAB VII Pembinaan dan Pengawasan Pasal 33-35 Pembinaan Pengawasan Perlindungan (Penjelasan UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan) Pembinaan Pengawasan Perlindungan (Penjelasan UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan) PemerintahPemerintah Orang perseorangan Kelompok masyarakat Organisasi/lembaga kemanusiaan lainnya yang terdaftar Orang perseorangan Kelompok masyarakat Organisasi/lembaga kemanusiaan lainnya yang terdaftar Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan Ketua UmumKetua Umum Melaporkan kegiatan kepalangmerahan kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun atau secara insidental Melaporkan kegiatan kepalangmerahan kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun atau secara insidental Mutatis mutandis bagi PMI di daerah Mutatis mutandis bagi PMI di daerah
  • 35.
  • 36. BAB VIII Larangan Pasal 36 1. Dilarang menggunakan nama dan lambang kepalangmerahan. 2. Dilarang menyalahgunakan nama dan lambang kepalangmerahan. 3. Dilarang menggunakan nama dan lambang kepalangmerahan dan lambang PMI sebagai merk produk barang/jasa. 4. Dilarang meniru nama dan lambang kepalangmerahan kecuali yang telah diatur dalam hukum internasional (seperti: tanda Palang Merah yang digunakan pada obat Narkotika)
  • 37. 1. Ketentuan Pidana 2. Tindak Pidana KemanusiaanKemanusiaan Kumulatif AlternatifKumulatif Alternatif Dasar Kesepakatan Pembuat UUDasar Kesepakatan Pembuat UU DiperberatDiperberat 1. Kumulatif 2. Alternatif BAB IX Ketentuan Pidana Pasal 37-40
  • 38. BAB X Ketentuan Peralihan Pasal 41 1. PMI (yang ada sekarang)  Ditetapkan sebagai PMI berdasarkan UU ini 11 1. Pada saat UU mulai berlaku, penggunaan lambang kepalangmerahan yang telah digunakan oleh setiap organisasi yang tidak berhak wajib diganti paling lambat 2 (dua) tahun sejak UU ini diundangkan 22
  • 40. Peraturan Pemerintah : 2 Peraturan dari Panglima TNI : 3 Peraturan Pengurus Pusat PMI :10 Surat Edaran : 1 AD/ART : 1 Tindak Lanjut (1)
  • 41. Tindak Lanjut (2) 1. Program Penyusunan (Progsun) Peraturan Pemerintah - Progsun memuat daftar, judul, dan pokok materi muatan RPP - Progsun berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun - Ditetapkan oleh Keputusan Presiden 11 2. RPP diusulkan oleh Kementerian/Non Kementerian dalam keadaan tertentu - Berdasarkan kebutuhan UU; atau - Putusan Mahkamah Agung, ditetapkan oleh Keputusan Presiden 22
  • 42. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Izin PrakarsaIzin Prakarsa Tindak Lanjut (3) Presiden Republik Indonesia
  • 43. Dua Rancangan PP RPP Tentang Penyelenggaraan Kepalangmerahan RPP Tentang Penyelenggaraan Kepalangmerahan DamaiDamai Konflik Bersenjata Konflik Bersenjata RPP Tentang penggunaan tanda pengenal pada saat terjadi konflik dan gangguan keamanan Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang KEPALANGMERAHAN Tindak Lanjut (4)
  • 44. RPP Tentang Tanda Pengenal yang digunakan pada saat terjadi kerusuhan dan gangguan keamanan Pengguna, bentuk, warna, ukuran Tanda Pengenal Pemberi izin Tindak Lanjut (5)
  • 45. Konsep Awal ditugaskanKonsep Awal ditugaskan PMIPMI Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tindak Lanjut (6)
  • 46. 1.Tata Cara Pemberian Ijin Penggunaan Lambang sebagai Tanda Pelindung untuk: - Tenaga Kesehatan Sipil - Rumah Sakit Sipil - Sarana Transportasi Kesehatan Sipil 2.Bentuk dan Tata Cara Penggunaan Tanda Pelindung berupa: - Kartu Identitas - Tanda Pelindung Dada - Ban Lengan 3.Tata Cara Penggunaan Tanda Pengenal oleh Satuan Kesehatan TNI seperti: - Identitas - Ban Lengan - Tanda Lain (rompi, jaket, helm, dll) Tindak Lanjut (7) Peraturan Panglima TNI terdiri atas:Peraturan Panglima TNI terdiri atas:
  • 47. 1.Ketentuan tentang Lambang sebagai Tanda Pengenal oleh Unit Kesehatan Non-PMI 2.Ketentuan tentang Penggunaan Lambang Asosiatif (lambang pada pos P3K, transportasi non-PMI) 3.Ketentuan tentang Penggunaan Tanda Pengenal oleh PMI seperti: kartu identitas Bendera PMI Tanda Lain (rompi, Jaket, Helm, dll) 4.Ketentuan tentang Tenaga Kesehatan yang diperbantukan pada Satuan Kesehatan TNI 5.Ketentuan tentang Koordinasi 6.Ketentuan tentang Penggunaan Lambang PMI oleh Pihak Lain 7.Ketentuan tentang Persyaratan Penggunaan Lambang PMI bersama dengan logo/merk suatu produk 8..... Tindak Lanjut (8 A) Peraturan Pengurus Pusat PMI terdiri atas:Peraturan Pengurus Pusat PMI terdiri atas:
  • 48. 8. Ketentuan tentang Kerjasama dengan organisasi Internasional/ Nasional/Instansi pemerintah 9. Ketentuan tentang Mekanisme peran serta masyarakat dalam kegiatan Kepalangmerahan 10. Ketentuan tentang Pengelolaan Dana 11. Ketentuan tentang Mekanisme Pelaporan kepada Presiden (Pelindung) Tindak Lanjut (8 B)
  • 49. Telah terbit Surat Edaran nomor 0614/Org/IV/2018 tanggal 19 April 2018 dari Pengurus Pusat PMI kepada segenap Pimpinan Lembaga/Badan Hukum/Korporasi di seluruh Indonesia mengenai Penggunaan Lambang Kepalangmerahan dan Lambang PMI, sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 pada Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang menyatakan bahwa penggunaan Lambang Kepalangmerahan yang telah digunakan oleh Setiap Orang yang tidak berhak, wajib diganti dalam 2 (dua) tahun. Tindak Lanjut (9) Surat EdaranSurat Edaran
  • 50. Tindak Lanjut (10) Penyesuaian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI Telah terbit Keputusan Ketua Umum PMI nomor 001/KEP/KU PMI/IV 2018 tanggal 6 April 2018, tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI, berdasarkan hasil Rapat Pimpinan PMI yang diperluas pada tanggal 18-19 Februari 2018. guna menjadi dasar penyusunan ketentuan yang diamanatkan kepada PMI oleh Undang-undang ini.
  • 51. DAMPAK UU TERHADAP PMI  Legalitas hukum kegiatan PMI berubah dari Keppres no. 25 th 1950 dan no. 246 th 1963  Undang-Undang no.1 th 2018  Negara memberi penegasan bahwa pemerintah dan PMI berperan yang sama dalam Penyelenggaraan Kepalangmerahan  Negara memberi ruang kepada PMI untuk bersama pemerintah menyelenggarakan Kepalangmerahan  Agar ruang gerak PMI terkoordinir, maka kegiatan Kepalangmerahan yang dilakukan PMI direncanakan dalam Musrenbang di tingkat daerah dan di tingkat nasional  UU mempertegas adanya benang merah antara Rencana Strategis PMI dengan Rencana Strategis pemerintah dalam penanganan Kepalangmerahan
  • 52. TINDAK LANJUT UU BAGI PMI DI DAERAH (1) 1. Melakukan koordinasi/sinkronisasi dengan mitra kerja pemerintahan:  guna penyusunan program kegiatan penyelenggaraan kepalangmerahan, sebelum diajukan kepada pemerintah daerah  guna mempertegas penyelenggaraan kepalangmerahan yang ditangani PMI di daerah, dengan pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD)  agar program penyelenggaraan kepalangmerahan yang dilakukan oleh PMI, tertuang di dalam keputusan Musrenbang  guna mekanisme pengajuan anggaran dalam APBD serta pertanggungjawabannya
  • 53. 2. Penyesuaian pelaksanaan Musyawarah Kerja guna penyusunan program, dengan pelaksanaan Musrenbang mulai dari tingkat Kecamatan hingga Provinsi, seperti: - Januari  Musyawarah Kerja PMI Kecamatan - Februari  Musyawarah Kerja PMI Kabupaten/Kota - Maret  Musyawarah Kerja PMI Provinsi 3. Melakukan langkah-langkah untuk pembentukan PMI di Kecamatan secara bertahap TINDAK LANJUT UU BAGI PMI DI DAERAH (2)