SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
i
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG UNGU
( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) DAN KACANG PANJANG
RENEK (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis)
OLEH :
LOLA REGITA
214110096
LAPORAN PRATIKUM
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
ii
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG UNGU
( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) DAN KACANG PANJANG
RENEK (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis)
LAPORAN PRATIKUM
NAMA : LOLA REGITA
NPM : 214110096
PROGRAM STUDI : Agroteknologi 3D
MENYETUJUI
Dosen Pengampu
Dr. Fathurrahman, S.P., M.Sc
Asisten Dosen Lapangan
Febri Yandi S.P
iii
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbanyakan durian secara
vegetatif (Sambung Pucuk). Praktikum ini telah dilaksanakan dikebun percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Jalan Kaharuddin Nasution Km 11
No. 113, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Salah
satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian
adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman
dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk
karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Persilangan
merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis,
persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik.
Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman
menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan
pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan
bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga Kacang
panjang renek termasuk jenis tanaman yang masih baru diperkenalkan kepada
petani setempat, karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi
dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI).
Tetapi para petani masih kurang tertarik, hanya satu atau dua orang petani saja
yang mencoba menanam kacang panjang renek di kawasan rumah mereka. Hal
ini dikarenakan kacang panjang renek belum dikenal secara luas dan diketahui
manfaatnya oleh masyarakat.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan ini dengan judul : “ Persilangan Kacang Panjang
Ungu dan Renek”
Ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Faturrahman, S.P., selaku dosen
pengampu mata kuliah Genetika Tanaman yang banyak memberikan arahan dan
bimbingan sehingga selesai dalam penulisan laporan ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Asisten dosen lapangan Febri Yandi S.P atas segala bantuan
yang telah diberikan. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pertanian khususnya bidang
agroteknologi.
Pekanbaru, 5 Januari 2022
LOLA REGITA
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 8
A. Latar Belakang ................................................................................ 8
B. Tujuan Praktikum .......................................................................... 13
C. Manfaat Praktikum ........................................................................ 13
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14
III. BAHAN DAN METODE .................................................................... 31
A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 31
B. Bahan dan Alat .............................................................................. 31
C. Pelaksanaan Penelitian................................................................... 31
D. Parameter Pengamatan................................................................... 34
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 36
A. Tinggi Tanaman ............................................................................ 36
B. Umur muncul tunas........................................................................ 37
C. Jumlah bunga ................................................................................. 38
D. Umur Panen konsumsi .................................................................. 39
E. Panjang polong............................................................................... 40
F. Jumlah polong per tanaman ........................................................... 41
G. Jumlah biji satu polong.................................................................. 42
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
gambar 1 Pupuk NPK Mutiara 16 16 16............................................................... 11
gambar 2 pupuk kandang ayam........................................................................ 12
gambar 3 TANAMAN KACANG PANJANG UNGU................................................. 15
gambar 4 tanaman kacang panjang renek ...................................................................... 19
gambar 5 Pukan Ayam................................................................................................... 28
vii
DAFTAR TABEL
Table 1 Kandungan hara pada Pukan .............................................................. 30
Table 2 Tinggi Tanaman (cm) pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang
panjang renek ........................................................................................................ 36
Table 3 Umur Muncul tunas (hari) setelah penanaman ........................................ 37
Table 4 Umur Bunga pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang
renek...................................................................................................................... 38
Table 5 Umur Panen Konsumsi ............................................................................ 39
Table 6 panjang polong (cm) pada kacang panjang ungu dan kacang panjang
renek...................................................................................................................... 40
Table 7 Jumlah Polong Pertanaman (buah) .......................................................... 41
8
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Kacang Panjang ungu ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth )
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada
tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat
terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen.
Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke
kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun
tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh
pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar,
kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga
dengan ukuran panjang sekitar 10-80 cm (Soedomo, 2013)
Tanaman kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran penting di
Indonesia. Tanaman ini mudah ditanam dan dapat tumbuh baik di dataran rendah
maupun di dataran tinggi. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi
kacang panjang karena sumber protein, asam amino (lisin dan triptofan), dan
mineral, selain itu kacang panjang juga banyak dikonsumsi sebagai sayuran
maupun pakan ternak (Reswari et al., 2019)
b. Kacang Panjang renek (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis)
Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat.
Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan
9
Thailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu
Negeri Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru
diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute
(MARDI), maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
menambah sumber daya genetika kacang panjang yang ada di Riau khususnya
(Faturrahman, 2018).
Kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek renek memilki manfaat,
diantaranya:
1) Sayur ini merupakan salah satu makanan yang kaya akan antioksidan,
2) Kandungan kalsium, magnesium, mangan,selenium, vitamin C dan beta
karoten yang berguna dalam menangkal radikal bebas dan antioksida,
selainitu mineral tersebut beperan dalam menyehatkan syaraf, otot, dan
melindungi gigi serta tulang manusia,
3) Vitamin B yang terdapat dalam kacang panjang renek dapat menambah
stamina
dan sekresi dalam sistem pencernaan senantiasa berlangsung dengan lancar
karena kandungan serat yang tinggi (Anim, 2017)
c. Produksi tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang
renek di Riau
Badan Pusat Statistik (2016), produktivitas kacang Panjang ungu dan renek
di Indonesia pada tahun 2014 dengan produksi 12.787 ton/tahun dan pada tahun
2015
mengalami penurunan yaitu 8.795 ton/tahun. Penurunan produksi dari tahun ke
10
tahun disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lahan pertanian yang semakin
berkurang akibat alih fungsi lahan, kualitas tanah yang menurun akibat terlalu
banyak input anorganik, minimnya penerapan teknologi dalam budidaya dan
permasalahan lain.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat,
kebutuhan masyarakat akan sayuran segar sebagai salah satu menu gizi juga terus
meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji coba budidaya
tanaman kacang Panjang di Provinsi Riau dengan kondisi lahan yang
tingkat kesuburannya rendah.
Kacang panjang renek termasuk jenis tanaman yang masih baru
diperkenalkan kepada petani setempat, karena benih kacang panjang renek
tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and
Development Institute (MARDI). Tetapi para petani masih kurang tertarik, hanya
satu atau dua orang petani saja yang mencoba menanam kacang panjang renek di
kawasan rumah mereka. Hal ini dikarenakan kacang panjang renek belum dikenal
secara luas dan diketahui manfaatnya oleh masyarakat.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada
tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat
terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen.
Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke
kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun
tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh
11
pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar,
kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga
tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam
satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). (Yunianti,
2011)
d. Pupuk NPK 16:16:16
Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 mengandung
unsur hara makro, unsur hara tersebut adalah Nitrogen
16%, Phospat 16%, Kalium 16%, Kalsium 6% dan
Magnesium 0,5%. Pupuk ini bersifat hidroskopis atau mudah larut sehingga mudah
diserap oleh tanaman dan bersifat netral atau tidak mengasamkan tanah (Mujiyati
dan Supriadi, 2012). Dengan kandungan pupuk NPK
Mutiara 16:16:16 dapat memenuhi kekurangan unsur
hara yang terdapat pada limbah padat sludge kelapa sawit dalam memaksimalkan
pertumbuhan dan produksi kacang Panjang renek
Kekurangan hara N, P, dan K dapat mengganggu berbagai proses
metabolisme dalam tubuh tanaman. Bertambah tingginya tanaman dipengaruhi
oleh ketersediaan unsur hara diantaranya Nitrogen, Fospor dan Kalium. dengan
pupuk anorganik NPK Mutiara 16:16:16 didapatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang Panjang lebih baik.
gambar 1 Pupuk NPK
Mutiara 16 16 16
12
e. Pupuk Kandang Ayam
Pupuk kandang (pukan) didefinisikan
sebagai semua produk buangan dari binatang
peliharaan yang dapat digunakan untuk
menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan
biologi tanah. Apabila dalam memelihara
ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada
ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka
alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula.
Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair Hara
dalam pukan ini tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan hara sangat
dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan tersebut.
Rendahnya ketersediaan hara dari pukan antara lain disebabkan karena bentuk N, P
serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau
senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi.(yunianti. & Hartatik,
2011)
gambar 2 pupuk kandang ayam
13
B. Tujuan Praktikum
Secara umum tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk menambah
pengalaman dan melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah di peroleh mahasiswa pada bangku kuliah, dan juga dapat dijadikan studi
banding antara teori yang di dapat di bangku kulish dengan pelaksanaannya secara
teknis di lapangan. Serta melatih mahasiswa dalam memasuki dunia kerja dengan
pengalaman yang digunakan saat praktikum
C. Manfaat Praktikum
1. Sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi nilai praktikum genetika
tanaman.
2. Sebagai pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan persilangan tanaman
kacang panjang ungu dan kacang panjang renek
3. Bagi masyarakat umum diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan ataupun pembelajaran dalam melakukan persilangan.
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mengutip Imam Qurtubi dalam tafsirnya, Al Qardhawy menyatakan, bertani
(penghijauan) merupakan fardu kifayah. Karena itu, katanya, pemerintah harus
menganjurkan masyarakat untuk melakukan penhijauan, yang salah satu bentuk
usaha itu adalah dengan menanam pohon. Dalam hal ini Allah SWT sang pencipta
telah menyediakan berbagai fasilitas yang melimpah untuk menanam pohon, sayur-
sayuran dan sebagainya.
Dan (ingatlah), ketika kami berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya
(makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkan lah kepada Tuhanmu
untuk kami, agar Ia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti : sayur-
mayurnya, mentimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya dan bawang
merahnya. (Q.S. Al-Baqarah : 61). Salah satu karunia dari Allah adalah adanya
tanaman kacang-kacangan yang dengannya dapat menjadi bahan makanan untuk
manusia. Salah satu tanaman kacang-kacangan ialah tanaman kacang panjang
renek.
Indonesia memiliki beragam jenis tanaman hortikultura. Salah satu sayuran
yang banyak dikonsumsi dan diproduksi adalah kacang panjang. Kacang Panjang
merupakan sumber vitamin A, B, C dan beberapa mineral. Kandungan ini terutama
terdapat pada polong muda. Biji kacang panjang banyak mengandung protein,
lemak, dan karbohidrat (Manurung and Arti, 2018)
15
2.1.Klasifikasi dan Morfologi Kacang Panjang Ungu
Menurut (Haryanto, Suhartini & Rahayu, 2007). Tanaman kacang panjang
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminocecae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis L
Tanaman kacang panjang disebut juga tanaman dwiguna atau dwifungsi. Di
samping sebagai penghasil bahan pangan bergizi tinggi juga sebagai tanaman
penambat unsur nitrogen dalam bentuk bintil-bintil akar, sehingga merupakan
pabrik nitrogen alami penyubur tanah.
gambar 3 TANAMAN KACANG PANJANG UNGU
16
Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Kacang Panjang
memiliki bentuk daun majemuk, melekat pada tangkai daun. Berbentuk lonjong,
agak panjang, dengan panjang 6 cm sampai 8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, bagian tepi rata,
pangkal membulat dengan ujung lancip. Tulang daun menyirip, tangkai silindris
dengan panjang kurang lebih 4cm Batang kacang panjang tegak, silindris lunak,
berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Batang tumbuh ke atas, membelit
kearah kanan pada turus/tegakan yang ada di dekatnya. Batang membentuk cabang
sejak dari bagian bawah batang (Anonim, 2017).
Pada dassarnya kacang panjang yang dikenal masyarakat dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu kacang panjang tipe membelit dan tidak membelit.
1. kacang panjang tipe membelit (kacang lanjaran). Kacang panjang tipe ini
tumbuh membelit sehingga membutuhkan turus (lanjar) sebagai tempat
membelitkan batang tanaman. Kacang lanjara dapat dibedakan menjadi dua
yaitu kacang lanjaran biasa dan kacang lanjaran usus.
2. kacang panjang tipe tidak membelit. Kacang panjang ini tumbuh tegak
tidak membutuhkan turus sebagai tempatmembelitnya
Morfologi kacang panjang ungu sama dengan kacang panjang hijau biasa
kecuali pada bagian warna. Warna ungu diduga mengandung antosianin yang
bermanfaat sebagai antioksidan, perbedaan warna ungu pada kacang Panjang
diduga terkait pada tinggi rendahnya kandungan antosianin yang terdapat
didalamnya. Kultivar kacang panjang ungu dijelaskan oleh Melati (2003), sifat
kualitatif kacang panjang ungu pada warna batang berbeda dengan kacang panjang
17
pada umumnya, batang kacang panjang memiliki warna mencolok dari hijau
menjadi merah sampai ungu di setiap ruasnya seiring bertambah ukuran dan
panjang batang, pada sifat daunnya juga tidak jauh berbeda dengan kacang panjang
lainnya. Bentuk daun majemuk menjari, ujung daun meruncing, pangkal daun
tumpul dan tumbuh pada buku batang. Bentuk bunga kupu-kupu, pembeda yang
tampak jelas antara kacang panjang ungu dengan kacang panjang lainnya dari sifat
kualitatif warna polong. Ada perbedaan warna polong pada setiap fase pembesaran
polong. Polong dengan usia kurang lebih 3 hari berwarna ungu tua, polong yang
masih muda berwarna ungu dengan garis hijau kekuningan di sisinya. Ketika
pengisian biji polong mengalami perubahan warna menjadi merah keunguan,
polong yang sudah tua dan kulit polong mengeriput warna polong menjadi merah,
bentuk biji tidak berbeda dengan kacang panjang lainnya (Haryanto, Suhartini &
Rahayu, 2007)
2.2.Syarat Tumbuh
1. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang
panjang. Kacang panjang dapat ditanam setiap saat dan dapat tumbuh dengan baik
pada ketinggian 0 - 1.500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini cocok ditanam
di daerah tropis seperti di wilayah Asia Tenggara. Penanaman di dataran tinggi
ditujukan untuk keperluan konsumsi. Tanaman kacang Panjang dibudidayakan di
dataran rendah dan sedang untuk tujuan penangkaran benih, Umur panen kacang
panjang di dataran tinggi relatif lebih panjang, namun didataran rendah lebih tinggi
produktivitasnya (Ii & Pustaka, 1997)
18
2. Suhu
Suhu optimal untuk perkembangannya sekitar 20 - 30 derajat Celcius. Suhu
terendah dimana tanaman kacang panjang dapat bertahan adalah 10oC dan
suhu maksimum 35oC. Tanaman kacang panjang yang dibudidayakan di daerah
bersuhu rendah, yakni dibawah 20o C pertumbuhannya lebih lambat dan jumlah
polong yang terbentuk lebih sedikit. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar
matahari dengan curah hujan berkisar 600 - 1.500 mm/tahun (Ii & Pustaka, 1997)
3. Tanah
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan kacang panjang adalah tanah yang
bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah berkisar 5,5 - 6,5. Keberadaan
bintil-bintil akar yang mampu menambat nitrogen dipengaruhi oleh kelembaban
tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium. Rhizobium
aktif pada pH antara 5,5 - 7 dan suhu optimal 10o C – 8o C (Pitojo, 2006). Fiksasi
nitrogen terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua minggu setelah
tanam. Pada umur 14 - 21 hari, fiksasi nitrogen rata- rata mencapai 0,62 mg/hari.
Pada umur 30 - 41 hari mencapai 2,44 mg/hari, dan pada umur 41 - 58 hari mencapai
3,73 mg/hari (Ii & Pustaka, 1997)
19
2.3.Klasifikasi dan Morfologi Kacang Panjang Renek
Menurut (Haryanto, dkk., 2010). Tanaman kacang panjang diklasifikasikan
sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Family : Papolionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis L.
gambar 4 tanaman kacang panjang renek
20
Keragaman jenis atau spesies kacang panjang pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua tipe pertumbuhan, yakni kacang panjang tipe
merambat dan kacang panjang tipe tegak (Haryanto, dkk., 2010)
Tipe kacang panjang tidak merambat sudah dikembangkan di negara
Malaysia dengan nama varietas Kacang Panjang Renek (Vigna unguiculata var.
Sesquapedalis). Tanaman kacang panjang renek merupakan hibrida antara kacang
panjang jenis memanjat dengan kacang tunggak yang menghasilkan kacang
panjang renek (Mardi 2007). Jumlah buah polong untuk setiap tanaman antara 10
dan 12 tangkai, panjang buah polong antara 25 dan 45 cm. Kacang Panjang Renek
dapat dipanen setelah umur lima atau enam minggu setelah tanam. Panen dapat
berlanjut dari tiga sampai empat minggu. Perkiraan hasil panen Kacang Panjang
Renek adalah antara 9 – 11 ton/ha (Anonim, 2017).
Tanaman ini berbentuk perdu yang tumbuh tegak. Daunnya berupa daun
majemuk, terdiri dari tiga helaidan melekat pada tangkai daun, berwarna hijau
sampai hijau tua. Panjang daun 6-8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, tepi rata, pangkal
membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkainya silindris. Kacang
panjang renek bersifat dwiguna, artinya buahnya dapat dimanfaatkan sebagai
sayuran polong dan akarnya dapat menyerap N bebas yang dapat digunakan sebagai
penyubur tanah (Anto, 2013).
Batangnya liat dan sedikit berbulu. Kacang panjang renek bersifat dwiguna,
artinya buahnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran polong dan akarnya dapat
menyerap N bebas yang dapat digunakan sebagai penyubur tanah Tanaman kacang
21
panjang renek dikatakan sebagai penyubur tanah karena pada akar-akarnya terdapat
bintil-bintil bakteri Rhizobium (Anto,2013).
Bunga kacang panjang renek berbentuk kupu-kupu, terdapat berbagai
macam warna, ada yang putih, biru dan ungu.Bunga kacang panjang renek
termasuk bunga yang menyerbuk sendiri.Setiap bunga dapat menjadi buah, yaitu
antara satu sampai empat buah. Buahnya berbentuk polong bulat serta ramping.
Panjang polong berkisar antara 10-90 cm dan warna polong yaitu putih
kekuningan.Pada satu polong berisi antara 8-20 biji kacang panjang renek dan
mudah patah.Setelah tua menjadi liat dan berwarna kekuningan bahkan dapat
berwarna kecoklatan (Setiawan, 2011).
Kacang panjang renek termasuk tanaman semusim (annual). Tanaman ini
berumur pendek , tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik didataran medium
sampai dataran rendah, dapat ditanam dilahan sawah tegalan, atau pekarangan pada
setiap musim.Kacang panjang dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi dengan ketinggian 0-1500 mdpl. Pertumbuhan dan perkembangan kacang
panajng , baik tipe merambat maupun tidak merambat, tidak terlepas dari pengaruh
faktor lingkungan yang meliputi iklim dan jenis tanah. Setiap tanaman apapun itu,
menghendaki keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangannya (Suhartini, 2011).
2.4.Syarat Tumbuh
Tanaman kacang panjang renek memiliki syarat tumbuh dengan suhu
idealnya antara 20-30 derajat C dengan tempat terbuka yaitu mendapat sinar
matahari penuh serta iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500
22
mm/tahun.Tanaman kacang panjang dapat juga diusahakan di berbagai tanah dari
ringan berpasir sampai tanah liat atau gambut. (Harada, 2013).Tanaman ini berumur
pendek tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium dan dataran
rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau perkarangan pada setiap musim
(Hendriyani dan Nintya,2012).
Menurut Suwandi (2019) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengaruh
utama pengaturan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur
berbunga, umur panen, panjang polong terpanjang, jumlah polong, berat polong,
dan jumlah polong sisa. Dimana perlakuan terbaik pada perlakuan jarak tanam 65
cm x 45 cm.
Samadi (2013), mengemukakan jenis tanah yang baik untuk tanaman ini
adalah tanah bertekstur liat berpasir. Kacang-kacangan peka terhadap tanah alkalin
atau keasaman tanah yang tinggi, untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan
derajat keasaman (pH) tanah antara 5.5-5.6.tanah yang terlalu asam dengan pH di
bawah 5.5 dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil karena teracuni garam
aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
pengapuran.
2.5.Teknik Budidaya Kacang Panjang Ungu dan Renek
Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah Latosol/lempung berpasir, subur,
gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5.
Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1500
mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
23
1. Pengolahan Tanah ( pembuatan plot )
Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibiarkan selama 2-4 hari, pemberian
kapur dilakukan apabila pH tanah kurang dari 5 pada saat pengolahan tanah.
Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 80-110 cm, jarak antar bedengan 30 cm,
tinggi 30 cm. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. Diatas
bedengan ditabur pupuk kandang diaduk dengan tanah,.
2. Teknik Penanaman dan Jarak Tanam
Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam 30 x 70 cm dapat di sesuaikan
sesuai yang dikehendaki Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak
antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20x50 cm, 40x60 cm, 30x40 cm,
dan jarak untuk tipe tegak adalah 20x40 cm dan 30x60 cm. Jarak antar barisan 60-
75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah
tipis. Waktu tanam yang baik adalah akhir musim kemarau/awal musim penghujan
tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai.
3. Pemberian Lanjaran
Pemasangan turus yang terbuat dari batang kayu atau belahan bambu dengan
ukuran panjang 150-200 cm, lebar 2-3 cm dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 2
minggu atau pada saat tinggi tanaman mencapai 10 cm - 25 cm.
4. Panen dan Pasca Panen
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 3,5 - 4 bulan. Waktu
panen yang paling baik adalah pada pagi hari atau sore hari. Ciri-ciri polong siap
24
dipanen adalah saat ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-biji
di dalam polong tidak menonjol.
Panen harus dilakukan dengan menggunakan pisau tajam untuk memotong
tangkai buah, terutama untuk tanaman kacang panjang tipe merambat. Polong
kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan lalu disortasi. Selanjutnya
polong kacang panjang diikat dan siap untuk dipasarkan
2.6.Genetika Tanaman
1. Pengertian Genetika Tanaman
Genetika dapat diartikan sebagai ilmu keturunan. Lebih lengkapnya, ilmu
ini mempelajari bagaimana sifat-sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada
generasi penerusnya. Pengertian rekayasa genetika adalah manipulasi DNA secara
manual untuk mengubah karakteristik suatu organisme dengan menggunakan
bioteknologi. Hal ini berarti mengubah susunan genetik dari sel, dengan menghapus
dan menambah DNA atau gen untuk meningkatkan organisme dan melampaui
limitasinya. Hal ini juga bisa berarti mengambil DNA organisme lain lalu
menggabungkannya ke DNA organisme penerima, sehingga menambah sifat baru
yang sebelumnya tidak terdapat pada organisme penerima.
Dalam bidang peternakan dan pertanian, studi genetika sangat diperlukan
untuk mendapatkan bibit-bibit unggul atau strain unggul dari suatu jenis tanaman
atau hewan. Sementara dalam bidang medis, studi genetika diperlukan untuk
mengetahui kelainan atau penyakit keturunan seseorang serta usaha untuk
25
menanggulanginya dan menjajaki sifat keturunan yang diperlukan untuk penelitian
harta warisan dan kriminalitas
Istilah genetika berasal dari bahasa Latin yaitu genos yang memilki arti
sebagai suku bangsa atau asal usul. Menghimpun buku Genetika: Belajar Genetika
dengan Mudah dan Komprehensif karangan Dr. Elya Nusantari, M.Pd, berikut
beberapa pengertian dari studi genetika yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1) Genetika adalah cabang biologi yang mengacu (denoted) kepada studi
tentang gen (Brown, 1989)
2) Genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencakup struktur dan
fungsi gen, serta cara pewarisan gen-gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya (Russel, 1992)
3) Genetika mempelajari tentang gen. Gen adalah konsep dasar yang akan
digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan secara umum pada saat ini
dan masa yang akan datang (Venville, 2002)
4) Genetika diartikan sebagai ilmu cabang biologi yang mengkaji materi
genetik tentang struktur, reproduksi, kerjanya (ekspresi), perubahan dan
rekombinasinya, keberadaannya dalam populasi, serta perekayasaannya
(Corebima, 2010)
Melihat dari macam-macam pengertian di atas, istilah genetika berhubungan erat
dengan ilmu biologi. Hal ini juga dibuktikan oleh pernyataan dari ahli genetika,
Theodosius Dobzhansky.menyatakan bahwa, "Nothing in biology is
understandable except in the light of genetiks" artinya "Tidak ada yang bisa
26
dimengerti dalam biologi kecuali hal genetik". Pernyataan tersebut secara tidak
langsung mengartikan bahwa genetika adalah inti dari biologi.
2. Tujuan dan Cara Kerja Rekayasa Genetika Tanaman
Salah satu tujuan rekayasa genetika tanaman adalah untuk memberikan
karakter baru pada tanaman melalui integrasi gen-gen yang berasal dari organisme
lain untuk perbaikan sifat tanaman itu sendiri
Secara sederhana pengertian rekayasa genetika merupakan proses di mana gen
organisme dimodifikasi sedemikian rupa untuk meningkatkan karakteristiknya.
Misalnya digunakan untuk menghasilkan tanaman yang memiliki tingkat
ketahanan, kecepatan pertumbuhan, dan nilai gizi lebih. Sekarang ini, tanaman dan
hewan baru bukan hanya dari alam, namun juga hasil dari rekayasa genetika ini.
Cara Kerja Rekayasa Genetika yaitu dengan DNA bertanggung jawab atas
semua karakteristik suatu organisme. Misalnya pada manusia, DNA bertanggung
jawab atas warna mata, warna rambut, tinggi, dan sebagainya. Berikut adalah cara
kerja rekayasa genetika.
1) Menemukan organisme alami yang memiliki sifat atau karakteristik yang
diinginkan.
2) DNA diekstrasi dari organisme tersebut.
3) Gen yang diinginkan harus ditemukan dan disalin dari ribuan gen yang
diekstrasi.
4) Gen dapat dimodifikasi sedikit untuk bekerja dengan cara yang lebih
diinginkan.
5) Gen baru dikirim ke sel organisme penerima.
27
6) Meningkatkannya dengan pemuliaan.
Ketika gen diambil dari organisme lain, lalu dimasukkan ke organisme penerima,
memungkinkan untuk memperoleh kemampuan dan sifat yang sama. Begitulah
pengertian dan cara kerja rekayasa genetika.
2.7.Jenis dan Keunggulan Pupuk Yang Digunakan
1. Pupuk NPK 16:16:16
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan
unsur utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur
makro yang sangat mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur-
unsur tersebut terdiri dari unsur N, P dan K. Unsur NPK adalah unsur penting yang
membantu tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika tanaman
kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman
akan terhambat (Wulandari, 2017).
Pupuk NPK 16:16:16 adalah pupuk dengan komposisi unsur hara yang
seimbang dan dapat larut secara perlahan-lahan sampai akhir pertumbuhan. Jumlah
kebutuhan pupuk untuk setiap daerah tidaklah sama tergantung pada varietas
tanaman, tipe lahan, agroklimat, dan teknologi usaha taninya. Oleh karena itu, harus
benar-benar memperhatikan anjuran pemupukan agar jaminan peningkatan
produksi per hektar dapat tercapai (Rukmi, 2010).
Marliah, Hidayat dan Husna (2012), menyatakan bahwa kandungan unsur
hara pada pupuk NPK sangat cepat diserap tanaman, karena sebagian nitrogen (N)
dalam bentuk NO3 (Nitrat) yang langsung tersedia bagi tanaman dan membantu
28
penyerapan unsur hara kalium, magnesium, dan kalsium sehingga dapat
mempercepat proses pembungaan dan memacu pertumbuhan pada pucuk tanaman.
Fosfor (P) merupakan komponen penyusun membrane sel tanaman, penyusun
enzim-enzim penyusun co-enzim, nukleotida, P juga berperan dalam sintesis
protein, terutama yang terdapat pada jaringan hijau, sintesis karbohidrat, memacu
pembentukan bunga dan biji serta menentukan kemampuan berkecambah biji yang
dijadikan benih (Wijaya, 2013).
2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usaha tani pertanian antara lain
adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Komposisi hara pada masing-
masing kotoran hewan berbeda tergantung pada
jumlah dan jenis makanannya. Secara umum,
kandungan hara dalam otoran hewan lebih
rendah daripada pupuk kimia. Oleh karena itu
biaya aplikasi pemberian pupuk kandang
(pukan) ini lebih besar daripada pupuk
anorganik.(yunianti. & Hartatik, 2011)
Hara dalam pukan ini tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan hara
sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan
tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pukan antara lain disebabkan karena
bentuk N, P serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo
protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Selain
mengandung hara bermanfaat, pukan juga mengandung biji-bijian gulma, bakteri
gambar 5 Pukan Ayam
29
saprolitik, pembawa penyakit, dan parasit mikroorganisme yang dapat
membahayakan hewan atau manusia. Contohnya: kotoran ayam mengandung
Salmonella sp. Oleh karena itu pengelolaan dan pemanfaatan pukan harus hati-hati
sesuai kebutuhan.(yunianti. & Hartatik, 2011) . Beberapa petani di beberapa daerah
memisahkan antara pukan padat dan cair.
a. Pupuk kandang padat
Pupuk kandang (pukan) padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan
baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumber hara
terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik
tanah. Penanganan pukan padat akan sangat berbeda dengan pukan cair.
Penanganan pukan padat oleh petani umumnya adalah sebagai berikut: kotoran
ternak besar dikumpulkan 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang dan
dikumpulkan dengan cara ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju
ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau
dan mempercepat pematangan, tetapi banyak pula yang hanya sekedar ditumpuk
dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan
b. Pupuk kandang cair
Pupuk kandang (pukan) cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari
kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau kotoran
hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urine
hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urine sapi,
kerbau, kuda, babi, dan kambing.
c. Kualitas Pupuk Kandang
30
(yunianti. & Hartatik, 2011) Manfaat dari penggunaan pukan telah diketahui
berabad-abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental,
maupun perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan
pukan adalah kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya,
alas kandang, dan penyimpanan/pengelolaan. Kandungan hara dalam pukan sangat
menentukan kualitas pukan (Tabel 1). Kandungan unsur-unsur hara di dalam pukan
tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan
air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak
Table 1 Kandungan hara pada Pukan
31
III. BAHAN DAN METODE
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Air Dingin, Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan
terhitung dari bulan November sampai Desember 2022.
.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih kacang Panjang
renek dan benih kacang Panjang ungu, pupuk NPK Mutiara 16:16:16, dan Pupuk
kendang, marshal
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : parang, cangkul,
gunting,pinset, hekter, kertas sungkup, garu, gembor, meteran, palu, paku, kayu,
kamera smartphone, timbangan analitik, dan alat tulis.
C. Pelaksanaan Pratikum
1. Persiapan Lahan
Ukuran lahan yang digunakan adalah Panjang 80cm .dan lebar 150 cm
Sebelum melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu lahan yang dijadikan sebagai
tempat praktikm dibersihkan dari rumput dan sampah agar perlakuan terhadap
tanaman kacang Panjang dan kacang renek tersusun rapi dan lahan yang digunakan
datar untuk memudahkan dalam penanaman, dan perawatan tanaman.
32
2. Pengolahan tanah dan pembuatan plot
Sebelum melakukan praktikum Tanah di balikan dan di gemburkan dengan
kedalaman kurang lebih 30 cm. Selanjutnya setelah tanah diolah dilakukan dengan
membuat masing-masing plot dengan ukuran…… cm x …… cm dengan tinggi 30
cm dengan jarak tanam ….. x…. cm dan jarak antar plot …… cm.
3. Pemasangan Label / Nama
Pemasangan label dilakukan setelah pemnuatan plot atau pun pengolahan
tanah
4. Persiapan Benih dan Penanaman.
Benih kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 8 benih, yang terdiri dari 6 benih kacang Panjang ungu dan
2 benih kacang Panjang renek yang diperoleh dari Fakultas Pertanian
UniversitasIslam Riau
Penanaman benih kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek dilakukan
dengan cara membuat lubang tanam sedalam 2-3 cm dengan jarak tanam panjang
…..cm X lebar….. cm. Tiap lubang tanam diisi sebanyak satu benih dan ditutup
tipis dengan tanah.
5. Pemasangan ajir atau lanjaran
Pemasangan ajir atau lanjaran Pemasangan ajir dilakukan setelah tanaman
berumur dua minggu. Dalam praktikum ini panjang ajir yang digunakan adalah 2,5
m. Pemasangan ajir bertujuan agar terhindar dari kerusakan seperti tanaman tidak
kokoh dan rusaknya perakaran, karena tanaman kacang Panjang dan kacang renek
mudah tumbang dan sebagai tempat menopangnya buah.
33
6. Pemeliharaan
a) Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan
menggunakan gembor. Hal ini dilakukan karena pada saat praktikum terjadi
musim kemarau.
b) Penyiangan
Penyiangan gulma dilahan praktikum dilakukan secara manual, penyiangan
sudah mulai dilakukan dari tanaman berumur dua minggu setelah tanam.
Penyiangan gulma pada plot dilakukan dengan cara mencabut gulma
menggunakan tangan. Sedangkan rumput yang tumbuh disekitar saluran
drainase dibersihkan dengan menggunakan cangkul.
c) Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikkan tanah dari saluran
drainase dengan menggunakan cangkul. Tujuan pembumbunan adalah agar
tanaman kokoh tidak mudah tumbang ketika terjadi angin kencang atau
hujan lebat.
d) Pengendalian Hama dan Penyakit
1) Pengendalian Hama
Pengendalian hama selama praktikum ini dilakukan dengan cara
menjaga kebersihan lahan dari gulma yang bisa menjadi tempat tinggal
hama. Pada saat awal penanaman, sekitar lubang tanam ditaburi Marshal
agar tidak terserang oleh hama seperti semut api merah (Solenopsis invicta)
dan uret, diberikan satu minggu sekali sampai tiga minggu setelah tanam.
34
7. Panen
Panen dilakukan dengan cara memutar polong menggunakan tangan. Ciri- ciri
tanaman siap panen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan,
berwarna pucat dan biji-biji di dalam polong sedikit menonjol. Waktu panen yang
dilakukan pada pagi hari.
D. Parameter pengamatan
1. Tinggi tanaman (cm)
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan saat tanaman berumur 1 minggu
dan selanjutnya dilakukan dengan interval 1 minggu sekali sampai akhir
pertumbuhan vegetatif (sampai umur berbunga). Pengukuran dilakukan dari
pangkal batang yang diberi tanda ajir standar sebagai patok dasar pengukuran
dan diukur sampai titik tumbuh tertinggi tanaman.
2. Umur muncul tunas
Parameter pengamatan muncul tunas dilakukan dengan cara menghitung hari
keberapa tanaman mulai mengeluarkan tunas, diamati sejak benih ditanam di
lapangan.
3. Diameter batang
Parameter pengamatan diameter batang dilakukan dengan mengukur batang
menggunakan Jangka sorong (kaliper). Diameter batang diukur pada jarak 5 cm
dari leher akar. Pengamatan pengukuran diameter batang dilakukan pada saat
tanaman berumur dua dan empat minggu setelah tanam.
35
4. Jumlah bunga
Parameter pengamatan jumlah bunga dilakukan dengan menghitung berapa
banyak tanaman menghasilkan bunga pada, diamati setelah tanaman masuk pada
masa bunga (produktif)
5. Umur Berbunga
Pengamatan terhadap umur berbunga dilakukan dengan cara menghitung
hari keberapa tanaman telah mulai mengeluarkan bunga, diamati sejak benih di
tanam dilapangan.
6. Umur Panen konsumsi
Pengamatan umur panen dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari
sejak benih ditanam sampai 50% dari jumlah populasi per plot memenuhi kriteria
panen
7. Panjang polong
Pengamatan panjang polong dilakukan setelah panen dengan mengukur
menggunakan penggaris .
8. Jumlah polong per tanaman
Jumlah polong per tanaman dihitung berapa jumlah polong kacang panjang
renek saat panen pertama
9. Jumlah biji satu polong
Jumlah polong per satu polong dihitung pada saat sudah panen
36
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengamatan pada tinggi tanaman dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan
pada kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek. Berikut merupakan data
tinggi tanaman (cm) pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang
renek.
Table 2 Tinggi Tanaman (cm) pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang panjang
renek
Jenis Tanaman Tinggi Tanaman (cm)
Kacang Panjang Renek 1 11 cm
Kacang Panjang Renek 2 14 cm
Kacang Panjang Ungu 1 21 cm
Kacang Panjang Ungu 2 25 cm
Kacang Panjang Ungu 3 20 cm
Kacang Panjang Ungu 4 18 cm
Pengukuran dilakukan pada tanaman yang berumur 1 minggu setelah
penanaman, pengukuran dimulai dari pangkal batang yang diberi tanda ajir standar
sebagai patok dasar pengukuran dan diukur sampai titik tumbuh tertinggi tanaman.
Tinggi tanaman mengalami peningkatan setiap harinya hal ini disebabkan
karena tanaman kacang panjang renek memiliki bintil akar yang terdapat bakteri
Rhizobium dan mampu mengikat nitrogen terutama (N2) bebas diudara dan
mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan
nitrogenase sehingga tanaman dapat tumbuh lurus. Dengan banyaknya unsur hara
yang diserap oleh tanaman, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman
37
semakin meningkat. Hal ini sependapat dengan Arniana (2012), bahwa semakin
banyak pupuk atau dosis pupuk yang diberikan berarti akan semakin banyak kadar
hara yang dihasilkan dari hasil mineralisasi pupuk, yang dapat diserap oleh tanaman
untuk meningkatkan
2. Umur Muncul Tunas
Pengamatan muncul tunas dilakukan dengan cara menghitung hari keberapa
tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek mulai mengeluarkan
tunas, diamati sejak benih ditanam di lapangan. Berikut merupakan tabel
pengamatan umur muncul tunas pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacag
Panjang renek
Table 3 Umur Muncul tunas (hari) setelah penanaman
Jenis Tanaman Umur Muncul Tunas (hari)
Kacang Panjang Renek 1 2 hari
Kacang Panjang Renek 2 1 hari
Kacang Panjang Ungu 1 2 hari
Kacang Panjang Ungu 2 2 hari
Kacang Panjang Ungu 3 3 hari
Kacang Panjang Ungu 4 2 hari
Pada tabel di atas dapat di lihat bahwa muncul nya tunas pada tanaman
kacang Panjang renek dan kacang Panjang ungu 1 – 3 hari pada masa setelah
penanaman, Benih. kacang panjang akan tumbuh sesuai dengan kondisi lahan. Benih
yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan. Penyiangan dilakukan pada waktu
38
tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun.
Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
3. Umur Bunga
Berikut merupakan data Pengamatan terhadap umur berbunga dilakukan
pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek dengan cara
menghitung hari keberapa tanaman telah mulai mengeluarkan bunga, diamati sejak
benih di tanam dilapangan.
Table 4 Umur Bunga pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek
Jenis Tanaman Umur bunga (hari)
Kacang Panjang Renek 1 29 hari
Kacang Panjang Renek 2 32 hari
Kacang Panjang Ungu 1 30 hari
Kacang Panjang Ungu 2 32 hari
Kacang Panjang Ungu 3 28 hari
Kacang Panjang Ungu 4 28 hari
Data diatas menunjukkan perbedaan pada umur bunga (hari), dari
pengamatan di simpulkan bahwa pupuk NPK Mutiara 16:16:16 secara interaksi dan
pengaruh utama memberikan pengaruh terhadap umur berbunga,
Menurut sutedjo (2010), bahwa ketersediaan hara yang cukup mampu
meningkatkan proses fotosintesis sehingga dapat mendukung proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Hal ini disebabkan fase vegetatif tanaman kacang
panjang mampu dipercepat dan fase generatif tanaman dipersingkat yang ditandai
dengan munculnya bunga paling cepat. kandungan pospor pada pupuk NPK
39
Mutiara 16% yang berfungsi merangsang terbentuknya bunga, buah, dan biji.
Didukung oleh pendapat Fathurrahman dkk., (2018), menyatakan bahwa
ketersediaan unsur hara dilingkungan perakaran yang mampu mendukung
pembentukan bunga jantan
4. Umur Panen konsumsi
Pengamatan umur panen dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari
sejak benih ditanam sampai 50% dari jumlah populasi per plot memenuhi kriteria
panen. Umur panen tanaman juga dapat dikaitkan dengan umur berbunga, jika
munculnya bunga kacang panjang renek lebih lama maka akan lama pula umur
panen. Berikut merupakan data Umur panen konsumsi pada kacang Panjang ungu
dan kacang Panjang renek
Table 5 Umur Panen Konsumsi
Jenis Tanaman Umur panen konsumsi
Kacang Panjang Renek 1 45 hari
Kacang Panjang Renek 2 40 hari
Kacang Panjang Ungu 1 48 hari
Kacang Panjang Ungu 2 46 hari
Kacang Panjang Ungu 3 48 hari
Kacang Panjang Ungu 4 46 hari
Sumarni, Rosliani dan Duriat, (2010), menyatakan bahwa tingkat perbaikan
sifat fisik kimia dan biologi tanah melalui pemberian pupuk organik akan berbeda
sesuai dengan dosis yang diberikan, semakin tinggi dosis yang diberikan maka
tingkat perbaikan akan semakin tinggi. Artinya ketersediaan hara dan air serta
40
kemampuan tanah mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik
vegetative maupun generatif lebih tinggi yang akan saling berkaitan dalam
mempengaruhi proses fotosintesis tanaman terutama unsur hara N, P, K dan Mg
Pemberian pupuk majemuk seperti NPK 16:16:16 juga membantu dalam
proses umur panen. Pada pupuk NPK 16:16:16 mengandung unsur N, P dan K yang
seimbang. Unsur Nitrogen (N) pada tanaman memiliki peranan untuk merangsang
pertumbuhan
secara menyeluruh, khususnya pada bagian cabang, batang dan daun
5. Panjang Polong
Pengamatan panjang polong pada tanaman kacang Panjang ungu dan
kacang Panjang renek yang dilakukan setelah panen dengan mengukur
menggunakan penggaris atau pun meteran. Berikut merupakan data Panjang polong
pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek.
Table 6 panjang polong (cm) pada kacang panjang ungu dan kacang panjang renek
Jenis Tanaman Panjang Polong (cm)
Kacang Panjang Renek 1 42 cm
Kacang Panjang Renek 2 42 cm
Kacang Panjang Ungu 1 45 cm
Kacang Panjang Ungu 2 45 cm
Kacang Panjang Ungu 3 42 cm
Kacang Panjang Ungu 4 41 cm
Menurut Lakitan (2010), mengatakan bahwa selama proses perkembangan
buah berbagai perubahan kimia dan anatomi akan berlangsung. Sukrosa, glukosa
41
dan fruktosa sering terakumulasi pada ovul sampai inti endosperma terbalut oleh
dinding sel. Sukrosa dan monosakarida ini berasal dari organ tanaman yang lain
yang diangkut melalui floum. Konsentrasi amida dan asam-asaman ini kemudian
berkurang karena digunakan untuk sintesis protein selama pematangan biji dan
buah pada periode panen.
6. Jumlah Polong Pertanaman (buah)
Pengamatan jumlah polong per tanaman dihitung berapa jumlah polong
kacang panjang saat panen pertama, hingga sembilan kali pemanenan pada tanaman
sampel. Panen dilakukan dengan interval tiga hari sekali. Berikut merupakan data
dari jumlah Polong Pertanaman
Table 7 Jumlah Polong Pertanaman (buah)
Jenis Tanaman Jumlah Polong Pertanaman (buah)
Kacang Panjang Renek 1 31 buah
Kacang Panjang Renek 2 37 buah
Kacang Panjang Ungu 1 41 buah
Kacang Panjang Ungu 2 44 buah
Kacang Panjang Ungu 3 57 buah
Kacang Panjang Ungu 4 40 buah
Menurut Ichsan (2016), menjelaskan dosis pupuk yang tepat akan
meningkatkan produksi tanaman yang optimal karena hara akan menjadi tersedia
bagi tanaman. bertambahnya bobot buah merupakan akibat dari suplai unsur hara
yang diberikan pada tanaman
42
7. Jumlah biji satu polong
Pengamatan jumlah satu polong pada tanaman kacang panjang ungu dan
kacang Panjang renek dapat dihitung pada saat masa panen . Berikut merupakan
data dari jumlah biji satu polong pada kacang panjang ungu dan kacang panjang
renek
Table 8 Jumlah biji satu polong pada tanaman kacang Panjang dan kacang renek
Jenis Tanaman Jumlah biji satu polong
Kacang Panjang Renek 1 10 biji
Kacang Panjang Renek 2 9 biji
Kacang Panjang Ungu 1 12 biji
Kacang Panjang Ungu 2 13 biji
Kacang Panjang Ungu 3 12 biji
Kacang Panjang Ungu 4 15 biji
Perbedaan jumlah biji satu polong dapat berubah sesuai Panjang polong kacang
panjang ungu dan kacang Panjang renek pada masa panen
43
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kacang Panjang Ungu ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) adalah tanaman
semusim yang tumbuh membelit. Batang tanaman berukuran panjang, bertekstur
liat, dan sedikit berbulu. Daun tanaman merupakan daun majemuk yang tersusun
atas tiga helai dan berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bunga berbentuk kupu-
kupu, terletak pada ujung tangkai yang panjang. Warna bunga bervariasi, putih,
kuning atau biru. Bunga muncul dari ketiak daun dan setiap tangkai bunga
mempunyai tiga sampai lima bunga. Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat,
dan ramping dengan ukuran panjang sekitar 10-80 cm
Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat.
Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan
Thailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu
Negeri Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru
diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada
tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat
terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen.
Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke
kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun
tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh
pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar,
kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga
44
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Suhartini, D., & Rahayu. (2007). klasifikasi kacang panjang.
Археология, 1(August), 117–125.
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (1997). Lu – 30. 8–27.
Reswari, H. A., Syukur, M., & Suwarno, D. W. B. (2019). Kandungan Antosianin
dan Karotenoid serta Komponen Produksi pada Kacang Panjang Berpolong
Ungu dan Hijau. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of
Agronomy), 47(1), 61–67. https://doi.org/10.24831/jai.v47i1.23402
Soedomo, R. P. (2013). Uji keunggulan calon varietas unggul kacang panjang (.
18(L), 63–72.
yunianti., & Hartatik, W. (2011). Pupuk Kandang. Pupuk Organik Dan Pupuk
Hayati, 59–82.
Fathurrahman., Mulyani, S., dan Sinaga, P. 2018. Pemberian Pupuk Kompos TKKS
Pada Tanaman Kacang Panjang Renek Dengan Penambahan Konsentrasi
Kolkisin. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Anonimus. 2017. Kacang Panjang Renek. http://animhosnan.blogspot.co.id
Diakses pada tanggal 25 September 2018.
Mujiyati dan Supriyadi. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Dan NPK Terhadap
Populasi Bakteri Azotobacter Dan Azospirillum Dalam Tanah Pada Budidaya
Cabai (Capsicum annuum). Jurnal Bioteknologi. Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 6(2) : 63-69.
45
Manurung, A. N. H. dan Arti, I. M. 2018. Optimasi Pemupukan Pada
Perkecambahan Benih Kacang Panjang Ungu (Vigna sinesis L. var Fagiola
IPB)’, Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 2(2), pp. 89–
97. doi: 10.35760/jpp.2018.v2i2.2513.
Melati, R. 2013. Eksplorasi dan Penentuan Sifat Kualitatif Kacang Panjang (Vigna
sintesis L.) Kultivar Ungu Maluku Utara.’, pp. 9–25.
Setiawan, A. L. 2011. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya Pengaturan Panen.
Penerba Swadaya. Jakarta.
Suhartini. 2011. Budidaya Kacang Panjang. Penebar swadaya. Jakarta.
Suwandi, A. 2019. Pengaruh Jarak Tanam dan aplikasi Berbagai Dosis Kompos
Tandan Kosong Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman
Kacang Panjang Renek (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis) Skripsi
Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.
Pekanbaru.
Marliah, A., Hidayat, T., dan Husna, N. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam
Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max(L.) Merril). Jurnal Agrista.
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. 16(1) : 22-28.
Wijaya, K, A. 2013. Aplikasi Pupuk Lewat Daun Pada Tanaman Kailan. Agritrop.
Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Jember, Jawa
Timur. 11(1) : 77-79.
Arniana, A. 2012. Pemanfaatan Residu Bahan Organik dan Fosfor untuk Budidaya
Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Ilmiah Berkala
46
Penelitian Argonomi. Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Sulawesi
Tenggara. 1(1) : 8-15.
Sumarni, N. Rosliani R. dan Duriat A. S. 2010. Pengelolaan Fisik, Kimia, dan
Biologi Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan dan Hasil Cabai Merah.
Jurnal Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung. 20(2) : 130-
137
Lakitan, B. 2010. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
47
Lampiran 1. Jadwal pratikum
No
.
Kegiatan
Tahun 2022
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan tempat
penelitian
2
Persiapan lahan
percobaan (plot)
3 Pemasangan label
4 Pemupukan dasar
5
Persiapan bahan
perlakuan penelitian
6
Pemberian perlakuan
a. Limbah cangkang
telur
b. Rhizobium
7 Penanaman
8 Pemeliharaan
9 Pengamatan
10 Panen
11 Laporan
48
Lampiran 2. Deskripsi Tanaman
1. Deskripsi Tanaman Kacang Panjang Ungu
Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminocecae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis L
Tanaman kacang panjang disebut juga tanaman dwiguna atau dwifungsi. Di
samping sebagai penghasil bahan pangan bergizi tinggi juga sebagai tanaman
penambat unsur nitrogen dalam bentuk bintil-bintil akar, sehingga merupakan
pabrik nitrogen alami penyubur tanah.
49
1. Deskripsi Tanaman Kacang Panjang Renek
Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat.
Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan
Tailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu Negeri
Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari
Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), maka
perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menambah sumber
daya genetika kacang panjang yang ada di Riau khususnya (Faturrahman, 2018).
Kacang panjang renek memilki manfaat, diantaranya: 1) sayur ini merupakan
salah satu makanan yang kaya akan antioksidan, 2) kandungan kalsium,
magnesium, mangan,selenium, vitamin C dan beta karoten yang berguna dalam
menangkal radikal bebas dan antioksida, selainitu mineral tersebut beperan dalam
menyehatkan syaraf, otot, dan melindungi gigi serta tulang manusia, 3) vitamin B
yang terdapat dalam kacang panjang renek dapat menambah stamina dan sekresi
dalam sistem pencernaan senantiasa berlangsung dengan lancer karena kandungan
serat yang tinggi (Anim, 2017).
Badan Pusat Statistik (2016), produktivitas kacang panjang di Indonesia
pada tahun 2014 dengan produksi 12.787 ton/tahun dan pada tahun 2015
mengalami penurunan yaitu 8.795 ton/tahun. Penurunan produksi dari tahun ke
tahun disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lahan pertanian yang semakin
berkurang akibat alih fungsi lahan, kualitas tanah yang menurun akibat terlalu
banyak input anorganik, minimnya penerapan teknologi dalam budidaya dan
permasalahan lain
50
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
51
BIODATA PENULIS
Lola Regita, lahir pada tanggal 26 Februari 2003, merupakan anak pertama dari
1 bersaudara, bertempat tinggal di Duri, agama islam, Telah menyelesaikan
pendidikan sekolah dasar di SD MI NUR ILHAM, kemudian menyelesaikan
pendidikan MTS Pondok Pesantren Modern Al Jauhar Ikhd Duri, kemudian penulis
menyelesaikan SMK N 2 Pinggir Arsitektur. Kemudian penulis meneruskan
pendidikan pada tahun 2021 disalah satu perguruan tinggi Universitas Islam Riau
Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi (S1) Kota Pekanbaru Provinsi Riau
Pekanbaru, 07 April 2020
LOLA REGITA

More Related Content

Similar to PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx

PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANKylaCallista
 
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...Dirah Arlin
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...Sahira Sahira
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangSANDI TINDAON
 
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019Rahmawati
 
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat NusantaraIlmu Berkah
 
Nova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNovaIndriana
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPutri Azzara Arjani
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...enda ganteng
 
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...febri khairiah
 
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...Egaaprilianti
 
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkRita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkMei-mei Zubaidah
 
Juknis pepaya2
Juknis pepaya2Juknis pepaya2
Juknis pepaya2Faiz Link
 
Budidaya Rumput Laut K. alvarezii
Budidaya Rumput Laut K. alvareziiBudidaya Rumput Laut K. alvarezii
Budidaya Rumput Laut K. alvareziiesri yanti
 

Similar to PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx (20)

PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITAN
 
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Makalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusimMakalah budidaya tanaman semusim
Makalah budidaya tanaman semusim
 
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...
Seaweed Cultivation (Kappaphycus alvarezii) uses Seed Culture Culture at Bung...
 
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentangMakalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
Makalah teknik penanganan segar dan pengolahan kentang
 
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019
LAPORAN MANAJEMEN AKUAKULTUR LAUT 2019
 
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
Buku Jeruk Teknologi Inovatif Jeruk Sehat Nusantara
 
Nova indriana laporan mal
Nova indriana laporan malNova indriana laporan mal
Nova indriana laporan mal
 
PKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah MahasiswaPKM Hibah Mahasiswa
PKM Hibah Mahasiswa
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
 
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
 
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit Hasil Kultur Jar...
 
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70%  BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER  ...
UJI EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA BERDAGING MERAH SUPER ...
 
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...
MAKALAH EGA APRILIANTI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS SAWI PAKCOY DI DESA BANG...
 
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmkRita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
Rita dwipurnama universitasmuhammadiyahpontianak_pkmk
 
Juknis pepaya2
Juknis pepaya2Juknis pepaya2
Juknis pepaya2
 
Budidaya Rumput Laut K. alvarezii
Budidaya Rumput Laut K. alvareziiBudidaya Rumput Laut K. alvarezii
Budidaya Rumput Laut K. alvarezii
 

Recently uploaded

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (9)

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx

  • 1. i PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG UNGU ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) DAN KACANG PANJANG RENEK (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis) OLEH : LOLA REGITA 214110096 LAPORAN PRATIKUM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2022
  • 2. ii PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG UNGU ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) DAN KACANG PANJANG RENEK (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis) LAPORAN PRATIKUM NAMA : LOLA REGITA NPM : 214110096 PROGRAM STUDI : Agroteknologi 3D MENYETUJUI Dosen Pengampu Dr. Fathurrahman, S.P., M.Sc Asisten Dosen Lapangan Febri Yandi S.P
  • 3. iii ABSTRAK Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui perbanyakan durian secara vegetatif (Sambung Pucuk). Praktikum ini telah dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Jalan Kaharuddin Nasution Km 11 No. 113, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga Kacang panjang renek termasuk jenis tanaman yang masih baru diperkenalkan kepada petani setempat, karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI). Tetapi para petani masih kurang tertarik, hanya satu atau dua orang petani saja yang mencoba menanam kacang panjang renek di kawasan rumah mereka. Hal ini dikarenakan kacang panjang renek belum dikenal secara luas dan diketahui manfaatnya oleh masyarakat.
  • 4. iv KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan judul : “ Persilangan Kacang Panjang Ungu dan Renek” Ucapan terima kasih kepada bapak Dr. Faturrahman, S.P., selaku dosen pengampu mata kuliah Genetika Tanaman yang banyak memberikan arahan dan bimbingan sehingga selesai dalam penulisan laporan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Asisten dosen lapangan Febri Yandi S.P atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi kepada penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pertanian khususnya bidang agroteknologi. Pekanbaru, 5 Januari 2022 LOLA REGITA
  • 5. v DAFTAR ISI ABSTRAK....................................................................................................iii KATA PENGANTAR .................................................................................iv DAFTAR ISI ................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ....................................................................................vi DAFTAR TABEL .......................................................................................vii I. PENDAHULUAN ................................................................................. 8 A. Latar Belakang ................................................................................ 8 B. Tujuan Praktikum .......................................................................... 13 C. Manfaat Praktikum ........................................................................ 13 II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14 III. BAHAN DAN METODE .................................................................... 31 A. Tempat dan Waktu ........................................................................ 31 B. Bahan dan Alat .............................................................................. 31 C. Pelaksanaan Penelitian................................................................... 31 D. Parameter Pengamatan................................................................... 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 36 A. Tinggi Tanaman ............................................................................ 36 B. Umur muncul tunas........................................................................ 37 C. Jumlah bunga ................................................................................. 38 D. Umur Panen konsumsi .................................................................. 39 E. Panjang polong............................................................................... 40 F. Jumlah polong per tanaman ........................................................... 41 G. Jumlah biji satu polong.................................................................. 42 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 43 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44 LAMPIRAN
  • 6. vi DAFTAR GAMBAR gambar 1 Pupuk NPK Mutiara 16 16 16............................................................... 11 gambar 2 pupuk kandang ayam........................................................................ 12 gambar 3 TANAMAN KACANG PANJANG UNGU................................................. 15 gambar 4 tanaman kacang panjang renek ...................................................................... 19 gambar 5 Pukan Ayam................................................................................................... 28
  • 7. vii DAFTAR TABEL Table 1 Kandungan hara pada Pukan .............................................................. 30 Table 2 Tinggi Tanaman (cm) pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang panjang renek ........................................................................................................ 36 Table 3 Umur Muncul tunas (hari) setelah penanaman ........................................ 37 Table 4 Umur Bunga pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek...................................................................................................................... 38 Table 5 Umur Panen Konsumsi ............................................................................ 39 Table 6 panjang polong (cm) pada kacang panjang ungu dan kacang panjang renek...................................................................................................................... 40 Table 7 Jumlah Polong Pertanaman (buah) .......................................................... 41
  • 8. 8 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang a. Kacang Panjang ungu ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga dengan ukuran panjang sekitar 10-80 cm (Soedomo, 2013) Tanaman kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Tanaman ini mudah ditanam dan dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi kacang panjang karena sumber protein, asam amino (lisin dan triptofan), dan mineral, selain itu kacang panjang juga banyak dikonsumsi sebagai sayuran maupun pakan ternak (Reswari et al., 2019) b. Kacang Panjang renek (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis) Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat. Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan
  • 9. 9 Thailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu Negeri Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menambah sumber daya genetika kacang panjang yang ada di Riau khususnya (Faturrahman, 2018). Kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek renek memilki manfaat, diantaranya: 1) Sayur ini merupakan salah satu makanan yang kaya akan antioksidan, 2) Kandungan kalsium, magnesium, mangan,selenium, vitamin C dan beta karoten yang berguna dalam menangkal radikal bebas dan antioksida, selainitu mineral tersebut beperan dalam menyehatkan syaraf, otot, dan melindungi gigi serta tulang manusia, 3) Vitamin B yang terdapat dalam kacang panjang renek dapat menambah stamina dan sekresi dalam sistem pencernaan senantiasa berlangsung dengan lancar karena kandungan serat yang tinggi (Anim, 2017) c. Produksi tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek di Riau Badan Pusat Statistik (2016), produktivitas kacang Panjang ungu dan renek di Indonesia pada tahun 2014 dengan produksi 12.787 ton/tahun dan pada tahun 2015 mengalami penurunan yaitu 8.795 ton/tahun. Penurunan produksi dari tahun ke
  • 10. 10 tahun disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lahan pertanian yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, kualitas tanah yang menurun akibat terlalu banyak input anorganik, minimnya penerapan teknologi dalam budidaya dan permasalahan lain. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat, kebutuhan masyarakat akan sayuran segar sebagai salah satu menu gizi juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji coba budidaya tanaman kacang Panjang di Provinsi Riau dengan kondisi lahan yang tingkat kesuburannya rendah. Kacang panjang renek termasuk jenis tanaman yang masih baru diperkenalkan kepada petani setempat, karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI). Tetapi para petani masih kurang tertarik, hanya satu atau dua orang petani saja yang mencoba menanam kacang panjang renek di kawasan rumah mereka. Hal ini dikarenakan kacang panjang renek belum dikenal secara luas dan diketahui manfaatnya oleh masyarakat. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh
  • 11. 11 pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). (Yunianti, 2011) d. Pupuk NPK 16:16:16 Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 mengandung unsur hara makro, unsur hara tersebut adalah Nitrogen 16%, Phospat 16%, Kalium 16%, Kalsium 6% dan Magnesium 0,5%. Pupuk ini bersifat hidroskopis atau mudah larut sehingga mudah diserap oleh tanaman dan bersifat netral atau tidak mengasamkan tanah (Mujiyati dan Supriadi, 2012). Dengan kandungan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dapat memenuhi kekurangan unsur hara yang terdapat pada limbah padat sludge kelapa sawit dalam memaksimalkan pertumbuhan dan produksi kacang Panjang renek Kekurangan hara N, P, dan K dapat mengganggu berbagai proses metabolisme dalam tubuh tanaman. Bertambah tingginya tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara diantaranya Nitrogen, Fospor dan Kalium. dengan pupuk anorganik NPK Mutiara 16:16:16 didapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang Panjang lebih baik. gambar 1 Pupuk NPK Mutiara 16 16 16
  • 12. 12 e. Pupuk Kandang Ayam Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula. Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair Hara dalam pukan ini tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pukan antara lain disebabkan karena bentuk N, P serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi.(yunianti. & Hartatik, 2011) gambar 2 pupuk kandang ayam
  • 13. 13 B. Tujuan Praktikum Secara umum tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk menambah pengalaman dan melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah di peroleh mahasiswa pada bangku kuliah, dan juga dapat dijadikan studi banding antara teori yang di dapat di bangku kulish dengan pelaksanaannya secara teknis di lapangan. Serta melatih mahasiswa dalam memasuki dunia kerja dengan pengalaman yang digunakan saat praktikum C. Manfaat Praktikum 1. Sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi nilai praktikum genetika tanaman. 2. Sebagai pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan persilangan tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek 3. Bagi masyarakat umum diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan ataupun pembelajaran dalam melakukan persilangan.
  • 14. 14 II. TINJAUAN PUSTAKA Mengutip Imam Qurtubi dalam tafsirnya, Al Qardhawy menyatakan, bertani (penghijauan) merupakan fardu kifayah. Karena itu, katanya, pemerintah harus menganjurkan masyarakat untuk melakukan penhijauan, yang salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pohon. Dalam hal ini Allah SWT sang pencipta telah menyediakan berbagai fasilitas yang melimpah untuk menanam pohon, sayur- sayuran dan sebagainya. Dan (ingatlah), ketika kami berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkan lah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Ia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti : sayur- mayurnya, mentimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya dan bawang merahnya. (Q.S. Al-Baqarah : 61). Salah satu karunia dari Allah adalah adanya tanaman kacang-kacangan yang dengannya dapat menjadi bahan makanan untuk manusia. Salah satu tanaman kacang-kacangan ialah tanaman kacang panjang renek. Indonesia memiliki beragam jenis tanaman hortikultura. Salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi dan diproduksi adalah kacang panjang. Kacang Panjang merupakan sumber vitamin A, B, C dan beberapa mineral. Kandungan ini terutama terdapat pada polong muda. Biji kacang panjang banyak mengandung protein, lemak, dan karbohidrat (Manurung and Arti, 2018)
  • 15. 15 2.1.Klasifikasi dan Morfologi Kacang Panjang Ungu Menurut (Haryanto, Suhartini & Rahayu, 2007). Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Leguminocecae Genus : Vigna Spesies : Vigna sinensis L Tanaman kacang panjang disebut juga tanaman dwiguna atau dwifungsi. Di samping sebagai penghasil bahan pangan bergizi tinggi juga sebagai tanaman penambat unsur nitrogen dalam bentuk bintil-bintil akar, sehingga merupakan pabrik nitrogen alami penyubur tanah. gambar 3 TANAMAN KACANG PANJANG UNGU
  • 16. 16 Kacang panjang merupakan tanaman perdu semusim. Kacang Panjang memiliki bentuk daun majemuk, melekat pada tangkai daun. Berbentuk lonjong, agak panjang, dengan panjang 6 cm sampai 8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, bagian tepi rata, pangkal membulat dengan ujung lancip. Tulang daun menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4cm Batang kacang panjang tegak, silindris lunak, berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus/tegakan yang ada di dekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bagian bawah batang (Anonim, 2017). Pada dassarnya kacang panjang yang dikenal masyarakat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu kacang panjang tipe membelit dan tidak membelit. 1. kacang panjang tipe membelit (kacang lanjaran). Kacang panjang tipe ini tumbuh membelit sehingga membutuhkan turus (lanjar) sebagai tempat membelitkan batang tanaman. Kacang lanjara dapat dibedakan menjadi dua yaitu kacang lanjaran biasa dan kacang lanjaran usus. 2. kacang panjang tipe tidak membelit. Kacang panjang ini tumbuh tegak tidak membutuhkan turus sebagai tempatmembelitnya Morfologi kacang panjang ungu sama dengan kacang panjang hijau biasa kecuali pada bagian warna. Warna ungu diduga mengandung antosianin yang bermanfaat sebagai antioksidan, perbedaan warna ungu pada kacang Panjang diduga terkait pada tinggi rendahnya kandungan antosianin yang terdapat didalamnya. Kultivar kacang panjang ungu dijelaskan oleh Melati (2003), sifat kualitatif kacang panjang ungu pada warna batang berbeda dengan kacang panjang
  • 17. 17 pada umumnya, batang kacang panjang memiliki warna mencolok dari hijau menjadi merah sampai ungu di setiap ruasnya seiring bertambah ukuran dan panjang batang, pada sifat daunnya juga tidak jauh berbeda dengan kacang panjang lainnya. Bentuk daun majemuk menjari, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul dan tumbuh pada buku batang. Bentuk bunga kupu-kupu, pembeda yang tampak jelas antara kacang panjang ungu dengan kacang panjang lainnya dari sifat kualitatif warna polong. Ada perbedaan warna polong pada setiap fase pembesaran polong. Polong dengan usia kurang lebih 3 hari berwarna ungu tua, polong yang masih muda berwarna ungu dengan garis hijau kekuningan di sisinya. Ketika pengisian biji polong mengalami perubahan warna menjadi merah keunguan, polong yang sudah tua dan kulit polong mengeriput warna polong menjadi merah, bentuk biji tidak berbeda dengan kacang panjang lainnya (Haryanto, Suhartini & Rahayu, 2007) 2.2.Syarat Tumbuh 1. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang panjang. Kacang panjang dapat ditanam setiap saat dan dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 - 1.500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini cocok ditanam di daerah tropis seperti di wilayah Asia Tenggara. Penanaman di dataran tinggi ditujukan untuk keperluan konsumsi. Tanaman kacang Panjang dibudidayakan di dataran rendah dan sedang untuk tujuan penangkaran benih, Umur panen kacang panjang di dataran tinggi relatif lebih panjang, namun didataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Ii & Pustaka, 1997)
  • 18. 18 2. Suhu Suhu optimal untuk perkembangannya sekitar 20 - 30 derajat Celcius. Suhu terendah dimana tanaman kacang panjang dapat bertahan adalah 10oC dan suhu maksimum 35oC. Tanaman kacang panjang yang dibudidayakan di daerah bersuhu rendah, yakni dibawah 20o C pertumbuhannya lebih lambat dan jumlah polong yang terbentuk lebih sedikit. Tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari dengan curah hujan berkisar 600 - 1.500 mm/tahun (Ii & Pustaka, 1997) 3. Tanah Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan kacang panjang adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah berkisar 5,5 - 6,5. Keberadaan bintil-bintil akar yang mampu menambat nitrogen dipengaruhi oleh kelembaban tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 - 7 dan suhu optimal 10o C – 8o C (Pitojo, 2006). Fiksasi nitrogen terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 - 21 hari, fiksasi nitrogen rata- rata mencapai 0,62 mg/hari. Pada umur 30 - 41 hari mencapai 2,44 mg/hari, dan pada umur 41 - 58 hari mencapai 3,73 mg/hari (Ii & Pustaka, 1997)
  • 19. 19 2.3.Klasifikasi dan Morfologi Kacang Panjang Renek Menurut (Haryanto, dkk., 2010). Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Family : Papolionaceae Genus : Vigna Spesies : Vigna sinensis L. gambar 4 tanaman kacang panjang renek
  • 20. 20 Keragaman jenis atau spesies kacang panjang pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua tipe pertumbuhan, yakni kacang panjang tipe merambat dan kacang panjang tipe tegak (Haryanto, dkk., 2010) Tipe kacang panjang tidak merambat sudah dikembangkan di negara Malaysia dengan nama varietas Kacang Panjang Renek (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis). Tanaman kacang panjang renek merupakan hibrida antara kacang panjang jenis memanjat dengan kacang tunggak yang menghasilkan kacang panjang renek (Mardi 2007). Jumlah buah polong untuk setiap tanaman antara 10 dan 12 tangkai, panjang buah polong antara 25 dan 45 cm. Kacang Panjang Renek dapat dipanen setelah umur lima atau enam minggu setelah tanam. Panen dapat berlanjut dari tiga sampai empat minggu. Perkiraan hasil panen Kacang Panjang Renek adalah antara 9 – 11 ton/ha (Anonim, 2017). Tanaman ini berbentuk perdu yang tumbuh tegak. Daunnya berupa daun majemuk, terdiri dari tiga helaidan melekat pada tangkai daun, berwarna hijau sampai hijau tua. Panjang daun 6-8 cm, lebar 3 - 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkainya silindris. Kacang panjang renek bersifat dwiguna, artinya buahnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran polong dan akarnya dapat menyerap N bebas yang dapat digunakan sebagai penyubur tanah (Anto, 2013). Batangnya liat dan sedikit berbulu. Kacang panjang renek bersifat dwiguna, artinya buahnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran polong dan akarnya dapat menyerap N bebas yang dapat digunakan sebagai penyubur tanah Tanaman kacang
  • 21. 21 panjang renek dikatakan sebagai penyubur tanah karena pada akar-akarnya terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium (Anto,2013). Bunga kacang panjang renek berbentuk kupu-kupu, terdapat berbagai macam warna, ada yang putih, biru dan ungu.Bunga kacang panjang renek termasuk bunga yang menyerbuk sendiri.Setiap bunga dapat menjadi buah, yaitu antara satu sampai empat buah. Buahnya berbentuk polong bulat serta ramping. Panjang polong berkisar antara 10-90 cm dan warna polong yaitu putih kekuningan.Pada satu polong berisi antara 8-20 biji kacang panjang renek dan mudah patah.Setelah tua menjadi liat dan berwarna kekuningan bahkan dapat berwarna kecoklatan (Setiawan, 2011). Kacang panjang renek termasuk tanaman semusim (annual). Tanaman ini berumur pendek , tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik didataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam dilahan sawah tegalan, atau pekarangan pada setiap musim.Kacang panjang dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0-1500 mdpl. Pertumbuhan dan perkembangan kacang panajng , baik tipe merambat maupun tidak merambat, tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungan yang meliputi iklim dan jenis tanah. Setiap tanaman apapun itu, menghendaki keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya (Suhartini, 2011). 2.4.Syarat Tumbuh Tanaman kacang panjang renek memiliki syarat tumbuh dengan suhu idealnya antara 20-30 derajat C dengan tempat terbuka yaitu mendapat sinar matahari penuh serta iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500
  • 22. 22 mm/tahun.Tanaman kacang panjang dapat juga diusahakan di berbagai tanah dari ringan berpasir sampai tanah liat atau gambut. (Harada, 2013).Tanaman ini berumur pendek tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium dan dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau perkarangan pada setiap musim (Hendriyani dan Nintya,2012). Menurut Suwandi (2019) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengaruh utama pengaturan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, panjang polong terpanjang, jumlah polong, berat polong, dan jumlah polong sisa. Dimana perlakuan terbaik pada perlakuan jarak tanam 65 cm x 45 cm. Samadi (2013), mengemukakan jenis tanah yang baik untuk tanaman ini adalah tanah bertekstur liat berpasir. Kacang-kacangan peka terhadap tanah alkalin atau keasaman tanah yang tinggi, untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 5.5-5.6.tanah yang terlalu asam dengan pH di bawah 5.5 dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil karena teracuni garam aluminium (Al) yang larut dalam tanah. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pengapuran. 2.5.Teknik Budidaya Kacang Panjang Ungu dan Renek Tanaman kacang panjang tumbuh baik pada tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.
  • 23. 23 1. Pengolahan Tanah ( pembuatan plot ) Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm dan dibiarkan selama 2-4 hari, pemberian kapur dilakukan apabila pH tanah kurang dari 5 pada saat pengolahan tanah. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 80-110 cm, jarak antar bedengan 30 cm, tinggi 30 cm. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. Diatas bedengan ditabur pupuk kandang diaduk dengan tanah,. 2. Teknik Penanaman dan Jarak Tanam Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam 30 x 70 cm dapat di sesuaikan sesuai yang dikehendaki Penanaman dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm. jarak antar lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20x50 cm, 40x60 cm, 30x40 cm, dan jarak untuk tipe tegak adalah 20x40 cm dan 30x60 cm. Jarak antar barisan 60- 75 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih lalu ditutup dengan tanah tipis. Waktu tanam yang baik adalah akhir musim kemarau/awal musim penghujan tetapi dapat saja sepanjang musim tanam asal air tanahnya memadai. 3. Pemberian Lanjaran Pemasangan turus yang terbuat dari batang kayu atau belahan bambu dengan ukuran panjang 150-200 cm, lebar 2-3 cm dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu atau pada saat tinggi tanaman mencapai 10 cm - 25 cm. 4. Panen dan Pasca Panen Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 3,5 - 4 bulan. Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari atau sore hari. Ciri-ciri polong siap
  • 24. 24 dipanen adalah saat ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-biji di dalam polong tidak menonjol. Panen harus dilakukan dengan menggunakan pisau tajam untuk memotong tangkai buah, terutama untuk tanaman kacang panjang tipe merambat. Polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan lalu disortasi. Selanjutnya polong kacang panjang diikat dan siap untuk dipasarkan 2.6.Genetika Tanaman 1. Pengertian Genetika Tanaman Genetika dapat diartikan sebagai ilmu keturunan. Lebih lengkapnya, ilmu ini mempelajari bagaimana sifat-sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada generasi penerusnya. Pengertian rekayasa genetika adalah manipulasi DNA secara manual untuk mengubah karakteristik suatu organisme dengan menggunakan bioteknologi. Hal ini berarti mengubah susunan genetik dari sel, dengan menghapus dan menambah DNA atau gen untuk meningkatkan organisme dan melampaui limitasinya. Hal ini juga bisa berarti mengambil DNA organisme lain lalu menggabungkannya ke DNA organisme penerima, sehingga menambah sifat baru yang sebelumnya tidak terdapat pada organisme penerima. Dalam bidang peternakan dan pertanian, studi genetika sangat diperlukan untuk mendapatkan bibit-bibit unggul atau strain unggul dari suatu jenis tanaman atau hewan. Sementara dalam bidang medis, studi genetika diperlukan untuk mengetahui kelainan atau penyakit keturunan seseorang serta usaha untuk
  • 25. 25 menanggulanginya dan menjajaki sifat keturunan yang diperlukan untuk penelitian harta warisan dan kriminalitas Istilah genetika berasal dari bahasa Latin yaitu genos yang memilki arti sebagai suku bangsa atau asal usul. Menghimpun buku Genetika: Belajar Genetika dengan Mudah dan Komprehensif karangan Dr. Elya Nusantari, M.Pd, berikut beberapa pengertian dari studi genetika yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu: 1) Genetika adalah cabang biologi yang mengacu (denoted) kepada studi tentang gen (Brown, 1989) 2) Genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencakup struktur dan fungsi gen, serta cara pewarisan gen-gen dari satu generasi ke generasi berikutnya (Russel, 1992) 3) Genetika mempelajari tentang gen. Gen adalah konsep dasar yang akan digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan secara umum pada saat ini dan masa yang akan datang (Venville, 2002) 4) Genetika diartikan sebagai ilmu cabang biologi yang mengkaji materi genetik tentang struktur, reproduksi, kerjanya (ekspresi), perubahan dan rekombinasinya, keberadaannya dalam populasi, serta perekayasaannya (Corebima, 2010) Melihat dari macam-macam pengertian di atas, istilah genetika berhubungan erat dengan ilmu biologi. Hal ini juga dibuktikan oleh pernyataan dari ahli genetika, Theodosius Dobzhansky.menyatakan bahwa, "Nothing in biology is understandable except in the light of genetiks" artinya "Tidak ada yang bisa
  • 26. 26 dimengerti dalam biologi kecuali hal genetik". Pernyataan tersebut secara tidak langsung mengartikan bahwa genetika adalah inti dari biologi. 2. Tujuan dan Cara Kerja Rekayasa Genetika Tanaman Salah satu tujuan rekayasa genetika tanaman adalah untuk memberikan karakter baru pada tanaman melalui integrasi gen-gen yang berasal dari organisme lain untuk perbaikan sifat tanaman itu sendiri Secara sederhana pengertian rekayasa genetika merupakan proses di mana gen organisme dimodifikasi sedemikian rupa untuk meningkatkan karakteristiknya. Misalnya digunakan untuk menghasilkan tanaman yang memiliki tingkat ketahanan, kecepatan pertumbuhan, dan nilai gizi lebih. Sekarang ini, tanaman dan hewan baru bukan hanya dari alam, namun juga hasil dari rekayasa genetika ini. Cara Kerja Rekayasa Genetika yaitu dengan DNA bertanggung jawab atas semua karakteristik suatu organisme. Misalnya pada manusia, DNA bertanggung jawab atas warna mata, warna rambut, tinggi, dan sebagainya. Berikut adalah cara kerja rekayasa genetika. 1) Menemukan organisme alami yang memiliki sifat atau karakteristik yang diinginkan. 2) DNA diekstrasi dari organisme tersebut. 3) Gen yang diinginkan harus ditemukan dan disalin dari ribuan gen yang diekstrasi. 4) Gen dapat dimodifikasi sedikit untuk bekerja dengan cara yang lebih diinginkan. 5) Gen baru dikirim ke sel organisme penerima.
  • 27. 27 6) Meningkatkannya dengan pemuliaan. Ketika gen diambil dari organisme lain, lalu dimasukkan ke organisme penerima, memungkinkan untuk memperoleh kemampuan dan sifat yang sama. Begitulah pengertian dan cara kerja rekayasa genetika. 2.7.Jenis dan Keunggulan Pupuk Yang Digunakan 1. Pupuk NPK 16:16:16 Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur utamanya terdiri dari tiga unsur hara sekaligus. Pupuk ini merupakan unsur makro yang sangat mutlak dibutuhkan tanaman. Sesuai dengan namanya, unsur- unsur tersebut terdiri dari unsur N, P dan K. Unsur NPK adalah unsur penting yang membantu tanaman melangsungkan serangkaian proses pertumbuhan. Jika tanaman kekurangan salah satu unsur hara, maka dapat dipastikan pertumbuhan tanaman akan terhambat (Wulandari, 2017). Pupuk NPK 16:16:16 adalah pupuk dengan komposisi unsur hara yang seimbang dan dapat larut secara perlahan-lahan sampai akhir pertumbuhan. Jumlah kebutuhan pupuk untuk setiap daerah tidaklah sama tergantung pada varietas tanaman, tipe lahan, agroklimat, dan teknologi usaha taninya. Oleh karena itu, harus benar-benar memperhatikan anjuran pemupukan agar jaminan peningkatan produksi per hektar dapat tercapai (Rukmi, 2010). Marliah, Hidayat dan Husna (2012), menyatakan bahwa kandungan unsur hara pada pupuk NPK sangat cepat diserap tanaman, karena sebagian nitrogen (N) dalam bentuk NO3 (Nitrat) yang langsung tersedia bagi tanaman dan membantu
  • 28. 28 penyerapan unsur hara kalium, magnesium, dan kalsium sehingga dapat mempercepat proses pembungaan dan memacu pertumbuhan pada pucuk tanaman. Fosfor (P) merupakan komponen penyusun membrane sel tanaman, penyusun enzim-enzim penyusun co-enzim, nukleotida, P juga berperan dalam sintesis protein, terutama yang terdapat pada jaringan hijau, sintesis karbohidrat, memacu pembentukan bunga dan biji serta menentukan kemampuan berkecambah biji yang dijadikan benih (Wijaya, 2013). 2. Pupuk Kandang Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usaha tani pertanian antara lain adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Komposisi hara pada masing- masing kotoran hewan berbeda tergantung pada jumlah dan jenis makanannya. Secara umum, kandungan hara dalam otoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia. Oleh karena itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandang (pukan) ini lebih besar daripada pupuk anorganik.(yunianti. & Hartatik, 2011) Hara dalam pukan ini tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pukan antara lain disebabkan karena bentuk N, P serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Selain mengandung hara bermanfaat, pukan juga mengandung biji-bijian gulma, bakteri gambar 5 Pukan Ayam
  • 29. 29 saprolitik, pembawa penyakit, dan parasit mikroorganisme yang dapat membahayakan hewan atau manusia. Contohnya: kotoran ayam mengandung Salmonella sp. Oleh karena itu pengelolaan dan pemanfaatan pukan harus hati-hati sesuai kebutuhan.(yunianti. & Hartatik, 2011) . Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair. a. Pupuk kandang padat Pupuk kandang (pukan) padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah. Penanganan pukan padat akan sangat berbeda dengan pukan cair. Penanganan pukan padat oleh petani umumnya adalah sebagai berikut: kotoran ternak besar dikumpulkan 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang dan dikumpulkan dengan cara ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan mempercepat pematangan, tetapi banyak pula yang hanya sekedar ditumpuk dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan b. Pupuk kandang cair Pupuk kandang (pukan) cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urine hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urine sapi, kerbau, kuda, babi, dan kambing. c. Kualitas Pupuk Kandang
  • 30. 30 (yunianti. & Hartatik, 2011) Manfaat dari penggunaan pukan telah diketahui berabad-abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pukan adalah kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang, dan penyimpanan/pengelolaan. Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan (Tabel 1). Kandungan unsur-unsur hara di dalam pukan tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak Table 1 Kandungan hara pada Pukan
  • 31. 31 III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Air Dingin, Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan terhitung dari bulan November sampai Desember 2022. . B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih kacang Panjang renek dan benih kacang Panjang ungu, pupuk NPK Mutiara 16:16:16, dan Pupuk kendang, marshal Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : parang, cangkul, gunting,pinset, hekter, kertas sungkup, garu, gembor, meteran, palu, paku, kayu, kamera smartphone, timbangan analitik, dan alat tulis. C. Pelaksanaan Pratikum 1. Persiapan Lahan Ukuran lahan yang digunakan adalah Panjang 80cm .dan lebar 150 cm Sebelum melaksanakan penelitian ini, terlebih dahulu lahan yang dijadikan sebagai tempat praktikm dibersihkan dari rumput dan sampah agar perlakuan terhadap tanaman kacang Panjang dan kacang renek tersusun rapi dan lahan yang digunakan datar untuk memudahkan dalam penanaman, dan perawatan tanaman.
  • 32. 32 2. Pengolahan tanah dan pembuatan plot Sebelum melakukan praktikum Tanah di balikan dan di gemburkan dengan kedalaman kurang lebih 30 cm. Selanjutnya setelah tanah diolah dilakukan dengan membuat masing-masing plot dengan ukuran…… cm x …… cm dengan tinggi 30 cm dengan jarak tanam ….. x…. cm dan jarak antar plot …… cm. 3. Pemasangan Label / Nama Pemasangan label dilakukan setelah pemnuatan plot atau pun pengolahan tanah 4. Persiapan Benih dan Penanaman. Benih kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 8 benih, yang terdiri dari 6 benih kacang Panjang ungu dan 2 benih kacang Panjang renek yang diperoleh dari Fakultas Pertanian UniversitasIslam Riau Penanaman benih kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek dilakukan dengan cara membuat lubang tanam sedalam 2-3 cm dengan jarak tanam panjang …..cm X lebar….. cm. Tiap lubang tanam diisi sebanyak satu benih dan ditutup tipis dengan tanah. 5. Pemasangan ajir atau lanjaran Pemasangan ajir atau lanjaran Pemasangan ajir dilakukan setelah tanaman berumur dua minggu. Dalam praktikum ini panjang ajir yang digunakan adalah 2,5 m. Pemasangan ajir bertujuan agar terhindar dari kerusakan seperti tanaman tidak kokoh dan rusaknya perakaran, karena tanaman kacang Panjang dan kacang renek mudah tumbang dan sebagai tempat menopangnya buah.
  • 33. 33 6. Pemeliharaan a) Penyiraman Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan menggunakan gembor. Hal ini dilakukan karena pada saat praktikum terjadi musim kemarau. b) Penyiangan Penyiangan gulma dilahan praktikum dilakukan secara manual, penyiangan sudah mulai dilakukan dari tanaman berumur dua minggu setelah tanam. Penyiangan gulma pada plot dilakukan dengan cara mencabut gulma menggunakan tangan. Sedangkan rumput yang tumbuh disekitar saluran drainase dibersihkan dengan menggunakan cangkul. c) Pembumbunan Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikkan tanah dari saluran drainase dengan menggunakan cangkul. Tujuan pembumbunan adalah agar tanaman kokoh tidak mudah tumbang ketika terjadi angin kencang atau hujan lebat. d) Pengendalian Hama dan Penyakit 1) Pengendalian Hama Pengendalian hama selama praktikum ini dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lahan dari gulma yang bisa menjadi tempat tinggal hama. Pada saat awal penanaman, sekitar lubang tanam ditaburi Marshal agar tidak terserang oleh hama seperti semut api merah (Solenopsis invicta) dan uret, diberikan satu minggu sekali sampai tiga minggu setelah tanam.
  • 34. 34 7. Panen Panen dilakukan dengan cara memutar polong menggunakan tangan. Ciri- ciri tanaman siap panen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan, berwarna pucat dan biji-biji di dalam polong sedikit menonjol. Waktu panen yang dilakukan pada pagi hari. D. Parameter pengamatan 1. Tinggi tanaman (cm) Pengamatan tinggi tanaman dilakukan saat tanaman berumur 1 minggu dan selanjutnya dilakukan dengan interval 1 minggu sekali sampai akhir pertumbuhan vegetatif (sampai umur berbunga). Pengukuran dilakukan dari pangkal batang yang diberi tanda ajir standar sebagai patok dasar pengukuran dan diukur sampai titik tumbuh tertinggi tanaman. 2. Umur muncul tunas Parameter pengamatan muncul tunas dilakukan dengan cara menghitung hari keberapa tanaman mulai mengeluarkan tunas, diamati sejak benih ditanam di lapangan. 3. Diameter batang Parameter pengamatan diameter batang dilakukan dengan mengukur batang menggunakan Jangka sorong (kaliper). Diameter batang diukur pada jarak 5 cm dari leher akar. Pengamatan pengukuran diameter batang dilakukan pada saat tanaman berumur dua dan empat minggu setelah tanam.
  • 35. 35 4. Jumlah bunga Parameter pengamatan jumlah bunga dilakukan dengan menghitung berapa banyak tanaman menghasilkan bunga pada, diamati setelah tanaman masuk pada masa bunga (produktif) 5. Umur Berbunga Pengamatan terhadap umur berbunga dilakukan dengan cara menghitung hari keberapa tanaman telah mulai mengeluarkan bunga, diamati sejak benih di tanam dilapangan. 6. Umur Panen konsumsi Pengamatan umur panen dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari sejak benih ditanam sampai 50% dari jumlah populasi per plot memenuhi kriteria panen 7. Panjang polong Pengamatan panjang polong dilakukan setelah panen dengan mengukur menggunakan penggaris . 8. Jumlah polong per tanaman Jumlah polong per tanaman dihitung berapa jumlah polong kacang panjang renek saat panen pertama 9. Jumlah biji satu polong Jumlah polong per satu polong dihitung pada saat sudah panen
  • 36. 36 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan pada tinggi tanaman dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan pada kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek. Berikut merupakan data tinggi tanaman (cm) pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek. Table 2 Tinggi Tanaman (cm) pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang panjang renek Jenis Tanaman Tinggi Tanaman (cm) Kacang Panjang Renek 1 11 cm Kacang Panjang Renek 2 14 cm Kacang Panjang Ungu 1 21 cm Kacang Panjang Ungu 2 25 cm Kacang Panjang Ungu 3 20 cm Kacang Panjang Ungu 4 18 cm Pengukuran dilakukan pada tanaman yang berumur 1 minggu setelah penanaman, pengukuran dimulai dari pangkal batang yang diberi tanda ajir standar sebagai patok dasar pengukuran dan diukur sampai titik tumbuh tertinggi tanaman. Tinggi tanaman mengalami peningkatan setiap harinya hal ini disebabkan karena tanaman kacang panjang renek memiliki bintil akar yang terdapat bakteri Rhizobium dan mampu mengikat nitrogen terutama (N2) bebas diudara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan nitrogenase sehingga tanaman dapat tumbuh lurus. Dengan banyaknya unsur hara yang diserap oleh tanaman, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman
  • 37. 37 semakin meningkat. Hal ini sependapat dengan Arniana (2012), bahwa semakin banyak pupuk atau dosis pupuk yang diberikan berarti akan semakin banyak kadar hara yang dihasilkan dari hasil mineralisasi pupuk, yang dapat diserap oleh tanaman untuk meningkatkan 2. Umur Muncul Tunas Pengamatan muncul tunas dilakukan dengan cara menghitung hari keberapa tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek mulai mengeluarkan tunas, diamati sejak benih ditanam di lapangan. Berikut merupakan tabel pengamatan umur muncul tunas pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacag Panjang renek Table 3 Umur Muncul tunas (hari) setelah penanaman Jenis Tanaman Umur Muncul Tunas (hari) Kacang Panjang Renek 1 2 hari Kacang Panjang Renek 2 1 hari Kacang Panjang Ungu 1 2 hari Kacang Panjang Ungu 2 2 hari Kacang Panjang Ungu 3 3 hari Kacang Panjang Ungu 4 2 hari Pada tabel di atas dapat di lihat bahwa muncul nya tunas pada tanaman kacang Panjang renek dan kacang Panjang ungu 1 – 3 hari pada masa setelah penanaman, Benih. kacang panjang akan tumbuh sesuai dengan kondisi lahan. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan. Penyiangan dilakukan pada waktu
  • 38. 38 tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored. 3. Umur Bunga Berikut merupakan data Pengamatan terhadap umur berbunga dilakukan pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek dengan cara menghitung hari keberapa tanaman telah mulai mengeluarkan bunga, diamati sejak benih di tanam dilapangan. Table 4 Umur Bunga pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang panjang renek Jenis Tanaman Umur bunga (hari) Kacang Panjang Renek 1 29 hari Kacang Panjang Renek 2 32 hari Kacang Panjang Ungu 1 30 hari Kacang Panjang Ungu 2 32 hari Kacang Panjang Ungu 3 28 hari Kacang Panjang Ungu 4 28 hari Data diatas menunjukkan perbedaan pada umur bunga (hari), dari pengamatan di simpulkan bahwa pupuk NPK Mutiara 16:16:16 secara interaksi dan pengaruh utama memberikan pengaruh terhadap umur berbunga, Menurut sutedjo (2010), bahwa ketersediaan hara yang cukup mampu meningkatkan proses fotosintesis sehingga dapat mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini disebabkan fase vegetatif tanaman kacang panjang mampu dipercepat dan fase generatif tanaman dipersingkat yang ditandai dengan munculnya bunga paling cepat. kandungan pospor pada pupuk NPK
  • 39. 39 Mutiara 16% yang berfungsi merangsang terbentuknya bunga, buah, dan biji. Didukung oleh pendapat Fathurrahman dkk., (2018), menyatakan bahwa ketersediaan unsur hara dilingkungan perakaran yang mampu mendukung pembentukan bunga jantan 4. Umur Panen konsumsi Pengamatan umur panen dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari sejak benih ditanam sampai 50% dari jumlah populasi per plot memenuhi kriteria panen. Umur panen tanaman juga dapat dikaitkan dengan umur berbunga, jika munculnya bunga kacang panjang renek lebih lama maka akan lama pula umur panen. Berikut merupakan data Umur panen konsumsi pada kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek Table 5 Umur Panen Konsumsi Jenis Tanaman Umur panen konsumsi Kacang Panjang Renek 1 45 hari Kacang Panjang Renek 2 40 hari Kacang Panjang Ungu 1 48 hari Kacang Panjang Ungu 2 46 hari Kacang Panjang Ungu 3 48 hari Kacang Panjang Ungu 4 46 hari Sumarni, Rosliani dan Duriat, (2010), menyatakan bahwa tingkat perbaikan sifat fisik kimia dan biologi tanah melalui pemberian pupuk organik akan berbeda sesuai dengan dosis yang diberikan, semakin tinggi dosis yang diberikan maka tingkat perbaikan akan semakin tinggi. Artinya ketersediaan hara dan air serta
  • 40. 40 kemampuan tanah mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik vegetative maupun generatif lebih tinggi yang akan saling berkaitan dalam mempengaruhi proses fotosintesis tanaman terutama unsur hara N, P, K dan Mg Pemberian pupuk majemuk seperti NPK 16:16:16 juga membantu dalam proses umur panen. Pada pupuk NPK 16:16:16 mengandung unsur N, P dan K yang seimbang. Unsur Nitrogen (N) pada tanaman memiliki peranan untuk merangsang pertumbuhan secara menyeluruh, khususnya pada bagian cabang, batang dan daun 5. Panjang Polong Pengamatan panjang polong pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek yang dilakukan setelah panen dengan mengukur menggunakan penggaris atau pun meteran. Berikut merupakan data Panjang polong pada tanaman kacang Panjang ungu dan kacang Panjang renek. Table 6 panjang polong (cm) pada kacang panjang ungu dan kacang panjang renek Jenis Tanaman Panjang Polong (cm) Kacang Panjang Renek 1 42 cm Kacang Panjang Renek 2 42 cm Kacang Panjang Ungu 1 45 cm Kacang Panjang Ungu 2 45 cm Kacang Panjang Ungu 3 42 cm Kacang Panjang Ungu 4 41 cm Menurut Lakitan (2010), mengatakan bahwa selama proses perkembangan buah berbagai perubahan kimia dan anatomi akan berlangsung. Sukrosa, glukosa
  • 41. 41 dan fruktosa sering terakumulasi pada ovul sampai inti endosperma terbalut oleh dinding sel. Sukrosa dan monosakarida ini berasal dari organ tanaman yang lain yang diangkut melalui floum. Konsentrasi amida dan asam-asaman ini kemudian berkurang karena digunakan untuk sintesis protein selama pematangan biji dan buah pada periode panen. 6. Jumlah Polong Pertanaman (buah) Pengamatan jumlah polong per tanaman dihitung berapa jumlah polong kacang panjang saat panen pertama, hingga sembilan kali pemanenan pada tanaman sampel. Panen dilakukan dengan interval tiga hari sekali. Berikut merupakan data dari jumlah Polong Pertanaman Table 7 Jumlah Polong Pertanaman (buah) Jenis Tanaman Jumlah Polong Pertanaman (buah) Kacang Panjang Renek 1 31 buah Kacang Panjang Renek 2 37 buah Kacang Panjang Ungu 1 41 buah Kacang Panjang Ungu 2 44 buah Kacang Panjang Ungu 3 57 buah Kacang Panjang Ungu 4 40 buah Menurut Ichsan (2016), menjelaskan dosis pupuk yang tepat akan meningkatkan produksi tanaman yang optimal karena hara akan menjadi tersedia bagi tanaman. bertambahnya bobot buah merupakan akibat dari suplai unsur hara yang diberikan pada tanaman
  • 42. 42 7. Jumlah biji satu polong Pengamatan jumlah satu polong pada tanaman kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek dapat dihitung pada saat masa panen . Berikut merupakan data dari jumlah biji satu polong pada kacang panjang ungu dan kacang panjang renek Table 8 Jumlah biji satu polong pada tanaman kacang Panjang dan kacang renek Jenis Tanaman Jumlah biji satu polong Kacang Panjang Renek 1 10 biji Kacang Panjang Renek 2 9 biji Kacang Panjang Ungu 1 12 biji Kacang Panjang Ungu 2 13 biji Kacang Panjang Ungu 3 12 biji Kacang Panjang Ungu 4 15 biji Perbedaan jumlah biji satu polong dapat berubah sesuai Panjang polong kacang panjang ungu dan kacang Panjang renek pada masa panen
  • 43. 43 V. KESIMPULAN DAN SARAN Kacang Panjang Ungu ( Vigna Sesquipedalis L. Fruirth ) adalah tanaman semusim yang tumbuh membelit. Batang tanaman berukuran panjang, bertekstur liat, dan sedikit berbulu. Daun tanaman merupakan daun majemuk yang tersusun atas tiga helai dan berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bunga berbentuk kupu- kupu, terletak pada ujung tangkai yang panjang. Warna bunga bervariasi, putih, kuning atau biru. Bunga muncul dari ketiak daun dan setiap tangkai bunga mempunyai tiga sampai lima bunga. Buah kacang panjang berbentuk polong, bulat, dan ramping dengan ukuran panjang sekitar 10-80 cm Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat. Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan Thailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu Negeri Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga,waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan Bunga
  • 44. 44 DAFTAR PUSTAKA Haryanto, Suhartini, D., & Rahayu. (2007). klasifikasi kacang panjang. Археология, 1(August), 117–125. Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (1997). Lu – 30. 8–27. Reswari, H. A., Syukur, M., & Suwarno, D. W. B. (2019). Kandungan Antosianin dan Karotenoid serta Komponen Produksi pada Kacang Panjang Berpolong Ungu dan Hijau. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 47(1), 61–67. https://doi.org/10.24831/jai.v47i1.23402 Soedomo, R. P. (2013). Uji keunggulan calon varietas unggul kacang panjang (. 18(L), 63–72. yunianti., & Hartatik, W. (2011). Pupuk Kandang. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati, 59–82. Fathurrahman., Mulyani, S., dan Sinaga, P. 2018. Pemberian Pupuk Kompos TKKS Pada Tanaman Kacang Panjang Renek Dengan Penambahan Konsentrasi Kolkisin. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Anonimus. 2017. Kacang Panjang Renek. http://animhosnan.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 25 September 2018. Mujiyati dan Supriyadi. 2012. Pengaruh Pupuk Kandang Dan NPK Terhadap Populasi Bakteri Azotobacter Dan Azospirillum Dalam Tanah Pada Budidaya Cabai (Capsicum annuum). Jurnal Bioteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 6(2) : 63-69.
  • 45. 45 Manurung, A. N. H. dan Arti, I. M. 2018. Optimasi Pemupukan Pada Perkecambahan Benih Kacang Panjang Ungu (Vigna sinesis L. var Fagiola IPB)’, Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 2(2), pp. 89– 97. doi: 10.35760/jpp.2018.v2i2.2513. Melati, R. 2013. Eksplorasi dan Penentuan Sifat Kualitatif Kacang Panjang (Vigna sintesis L.) Kultivar Ungu Maluku Utara.’, pp. 9–25. Setiawan, A. L. 2011. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya Pengaturan Panen. Penerba Swadaya. Jakarta. Suhartini. 2011. Budidaya Kacang Panjang. Penebar swadaya. Jakarta. Suwandi, A. 2019. Pengaruh Jarak Tanam dan aplikasi Berbagai Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman Kacang Panjang Renek (Vigna unguiculata var. Sesquapedalis) Skripsi Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru. Marliah, A., Hidayat, T., dan Husna, N. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine max(L.) Merril). Jurnal Agrista. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. 16(1) : 22-28. Wijaya, K, A. 2013. Aplikasi Pupuk Lewat Daun Pada Tanaman Kailan. Agritrop. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Jember, Jawa Timur. 11(1) : 77-79. Arniana, A. 2012. Pemanfaatan Residu Bahan Organik dan Fosfor untuk Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Ilmiah Berkala
  • 46. 46 Penelitian Argonomi. Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara. 1(1) : 8-15. Sumarni, N. Rosliani R. dan Duriat A. S. 2010. Pengelolaan Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan dan Hasil Cabai Merah. Jurnal Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung. 20(2) : 130- 137 Lakitan, B. 2010. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
  • 47. 47 Lampiran 1. Jadwal pratikum No . Kegiatan Tahun 2022 Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan tempat penelitian 2 Persiapan lahan percobaan (plot) 3 Pemasangan label 4 Pemupukan dasar 5 Persiapan bahan perlakuan penelitian 6 Pemberian perlakuan a. Limbah cangkang telur b. Rhizobium 7 Penanaman 8 Pemeliharaan 9 Pengamatan 10 Panen 11 Laporan
  • 48. 48 Lampiran 2. Deskripsi Tanaman 1. Deskripsi Tanaman Kacang Panjang Ungu Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Leguminocecae Genus : Vigna Spesies : Vigna sinensis L Tanaman kacang panjang disebut juga tanaman dwiguna atau dwifungsi. Di samping sebagai penghasil bahan pangan bergizi tinggi juga sebagai tanaman penambat unsur nitrogen dalam bentuk bintil-bintil akar, sehingga merupakan pabrik nitrogen alami penyubur tanah.
  • 49. 49 1. Deskripsi Tanaman Kacang Panjang Renek Kacang panjang renek adalah jenis kacang panjang yang tidak merambat. Kacang panjang renek berasal dari Filipina , kemudia di bawa masuk ke selatan Tailand. Selanjutnya dibawa masuk ke Malaysia terutama di kawasan yaitu Negeri Kedah. Oleh karena benih kacang panjang renek tergolong baru diintroduksi dari Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI), maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menambah sumber daya genetika kacang panjang yang ada di Riau khususnya (Faturrahman, 2018). Kacang panjang renek memilki manfaat, diantaranya: 1) sayur ini merupakan salah satu makanan yang kaya akan antioksidan, 2) kandungan kalsium, magnesium, mangan,selenium, vitamin C dan beta karoten yang berguna dalam menangkal radikal bebas dan antioksida, selainitu mineral tersebut beperan dalam menyehatkan syaraf, otot, dan melindungi gigi serta tulang manusia, 3) vitamin B yang terdapat dalam kacang panjang renek dapat menambah stamina dan sekresi dalam sistem pencernaan senantiasa berlangsung dengan lancer karena kandungan serat yang tinggi (Anim, 2017). Badan Pusat Statistik (2016), produktivitas kacang panjang di Indonesia pada tahun 2014 dengan produksi 12.787 ton/tahun dan pada tahun 2015 mengalami penurunan yaitu 8.795 ton/tahun. Penurunan produksi dari tahun ke tahun disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya lahan pertanian yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, kualitas tanah yang menurun akibat terlalu banyak input anorganik, minimnya penerapan teknologi dalam budidaya dan permasalahan lain
  • 51. 51 BIODATA PENULIS Lola Regita, lahir pada tanggal 26 Februari 2003, merupakan anak pertama dari 1 bersaudara, bertempat tinggal di Duri, agama islam, Telah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD MI NUR ILHAM, kemudian menyelesaikan pendidikan MTS Pondok Pesantren Modern Al Jauhar Ikhd Duri, kemudian penulis menyelesaikan SMK N 2 Pinggir Arsitektur. Kemudian penulis meneruskan pendidikan pada tahun 2021 disalah satu perguruan tinggi Universitas Islam Riau Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi (S1) Kota Pekanbaru Provinsi Riau Pekanbaru, 07 April 2020 LOLA REGITA