Dokumen tersebut membahas rangkaian sensor cahaya menggunakan transistor sebagai sakelar elektronik untuk mengaktifkan LED berjalan. Rangkaian terdiri dari detektor cahaya berbasis LDR, transistor BC107 dan BC140, serta rangkaian register geser kanan berbasis IC 555 dan 4017 untuk menggerakkan tujuh buah LED secara berurutan.
1. D
CLK
Q
Q
D
C LK
Q
Q
D
CLK
Q
Q
D
CLK
Q
Q
Rangkaian
Tim er 555
Q0 Q1 Q 2 Q3
R
SMK Teratai Putih Global I
Membuat Rangkaian Sensor Cahaya
Untuk Mengaktifkan Running LED
Nama :
Program : T. Audio Video Nilai :
Tingkat : XI
A. Tujuan
Siswa dapat :
1. Membuat rangkaian Sensor Cahaya dan Running LED pada PCB
2. Mengukur arus dan tegangan pada transistor yang berfungsi sebagai saklar elektronis
B. Teori Penunjang
Detektor berasal dari kata “to detect” dalam bahasa Inggris yang berarti menemukan atau mendapatkan. Sehingga detektor
(detector) adalah suatu alat untuk menemukan sesuatu, misalnya lie detector adalah alat untuk menemukan apakah seseorang itu
berbohong.
Dalam aplikasinya, suatu detektor biasanya terdiri dari suatu transduser yang dihubungkan dengan suatu rangkaian
tertentu untuk menghasilkan keluaran tertentu dengan spesifikasi tertentu pula. Dalam kegiatan ini, akan dibahas suatu detektor
cahaya yang dirangkai dengan transistor, dimana transistor akan bekerja sebagai sakelar. Sehingga bila transduser telah melampaui
ambang tertentu, transistor menghantarkan arus, dan dibawah ambang tersebut transistor akan menyumbat (tidak menghantarkan
arus).
Prinsip kerja transistor sebagai sakelar dapat dibahas secara singkat dengan memperhatikan Gambar 1 di bawah ini :
Gambar 1. Transistor sebagai Sakelar Gambar 2. Rangkaian Register Geser Kanan
Shift Register adalah aplikasi dari rangkaian flip – flop yaitu D – FF. Dimana outputnya dapat diatur untuk bergerak ke
kanan, ke kiri atau kanan – kiri, seperti terlihat pada gambar 2.
C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan
2. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki-kaki transistor dan kaki-kaki relay
3. Sebelum catu daya dihidupkan, hubungi guru untuk mengecek kebenaran pemasangan rangkaian.
4. Dalam menggunakan meter kumparan putar (volt meter, amper meter dan ohm meter), mulailah dari batas ukur yang
besar.
D. Alat dan Bahan:
Detector Cahaya
1. Catu daya 12 volt
2. Multimeter
3. Tr BC 107, BC 140
4. R 1 KΩ
5. VR 5 KΩ
6. LDR
7. Relay 1 kutub 12 V
8. Kabel penghubung
9. PCB
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya
5 x 7 cm
Running LED
1. IC 555
2. IC 4017
3. Soket IC 8 pin
4. Soket IC 16 pin
5. R 470 Ω
6. R 22K
7. R 100K
8. VR 50K
9. Elco 1 µF/25V
10. Elco 10 µF/25V
11. LED
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
7 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
7 buah
2. 12V
15
8
13
16
9
100K
14
8
3
4
0,1 uF
1
6
7
2
VR
50K 5
555
6 1110
22K
1
1uF
2 84
4017
3
1uF
330 Ohm
E. Skema Rangkaian
Gambar 3. Detektor Cahaya dengan LDR Gambar 4. Rangkaian Running LED (Register Geser Kanan)
F. Evaluasi :
1. Susunlah rangkaian seperti Gambar diatas., set potensiometer pada tengah putaran.
2. Pasanglah miliampermeter antara basis Q2 dengan emitor Q1!
3. Berilah cahaya pada LDR, maka lampu indikator akan : menyala/mati!
4. Ukurlah tegangan antara basis dan emitor pada Q1 (transistor BC107):
a. VBE = ……V ; Catat pula arus pada mili amper meter : IB2 = …… mA
5. Tutuplah LDR terhadap cahaya, maka lampu indikator akan: menyala/mati!
6. Ukurlah tegangan antara basis dan emitor pada Q1 (transistor BC107):
a. VBE = ……V ; Catat pula arus pada mili amper meter : IB2 = …… mA
7. Pada Gambar 6., transistor manakah yang berperan sebagai sakelar ?
8. Jelaskan mengapa transistor Q2 dipilih tipe BC 140 dan bukan tipe BC 107 !
Coil