Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat. Secara ringkas, sosiologi dapat diterapkan untuk (1) studi pertanian, industri, pemukiman, dan transportasi untuk mengantisipasi masalah sosial, (2) pengembangan kependudukan melalui kajian karakteristik masyarakat, dan (3) pemecahan masalah sosial seperti pengangguran dan kemiskinan.
2. DESIGNED BY : ABDUL RACHIM (01) AGUS MAULANA (03) DIANDRA YOGA PRADANA (16) FAHRANA AMELIA (17) RATNI AGUSTINI (29) ZAIVINDA NURUL IMANA (40)
3. KOMPETENSI DASAR 3 MENDESKRIPSIKAN APLIKASI SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
4. BAGAN SKEMA APLIKASI SOSIOLOGI APLIKASI SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT SOSILOGI DAN ILMU PENGETAHUAN PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Imitasi Sugesti UNTUK STUDI PERTANI AN UNTUK INDUSTRI DAN LINGKUNGAN UNTUK PEMUKIMAN DAN TRANSPORTASI UNTUK KEPENDUDUKAN
5. A. SOSIOLOGI DAN ILMU PENGETAHUAN DEFINISI ILMU PENGETAHUAN Definisi ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli : Peter R. Senen Ilmu pengetahuan merupakan suatu sisitem yang menghasilkan kebenaran seperti system-sistem lainnya yang komponennya saling berhubungan seperti : Perumusan masalah Pengamatan atau deskripsi Penjelasan Ramalan atau control Soerjono Soekanto Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Unsur-unsur ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut : Pengetahuan Tersusun secara sistematis Menggunakan pemikiran Dapat dikontrol secara kritis Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa ilmu pengetahuan timbul karena hasrat keinginan manusia.
6.
7. Timbullah perumusan nilai dan kaidah yang seharusnya ditaati oleh setiap manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam suatu masyarakat. Nilai dan kaidah ini dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik, sejahtera, dan damai bagi semua manusia di dunia ini. A. PENERAPAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dibedakan menjadi ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan abstrak. Ilmu pengetahuan murni bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya. Sedangkan ilmu pengetahuan terapan bertujuan untukmenggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
8. Sosiologi sebagai ilmu memiliki peran sebagai ilmu yang bertugas untuk mengembangkan ilmu sosiologi dan pengetahuan sosiologi secara abstrak yang dapat mempertinggi mutunya. Selain itu, sosiologi berperan sebagai ilmu terapan, yaitu menerapkan berbagai konsep sosiologi untuk membantu masyarakat memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Di antara sekian banyak aspek yang dapat menggunakan konsep sosiologi untuk mengatasinya, antara lain sebagai berikut : 1. Sosiologi untuk Studi Pertanian Menurut Soemaatmadja, pertanian merupakan dasar kehidupan ekonomi manusia. Selain menjadi menjadi sumber daya bahan makanan utama, pertanian juga menyumbangkan potensi lain, baik sebagai bahan perdagangan maupun sebagai bahan industri .
9. Berdasarkan tinjauan sosiologi, pertanian sebagai suatu system merupakan hasil perpaduan dinamis dan harmonis antara unsure fisik dan unsur manusia. Unsur fisik meliputi komponen tanah, iklim, dan air dengan segala prosesnya. Unsur manusia termasuk tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, kemampuan ekonomi, kondisi politik setempat, da sebagainya. Hasil dari berbagai kajian sosiologi yang berkaitan dengan unsur-unsur tersebut akan sengat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian. Oleh karena itu, sosiologi sangat dibutuhkan oleh pemerintah ataupun pihak lain yang ingin mengembangkan sektor pertanian. Tanpa melalui kajian sosiologi, maka akan muncul berbagai masalah, misalnya penerapan teknologi berupa mesin-mesin pertanian, bibit unggul, dan pupuk belum tentu diterima begitu saja oleh petani di suatu daerah. Sosiologi berperan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat sehingga dapat mengurangi resiko penolakan dan teknologi tersebut diterima oleh masyarakat.
10. 2. Sosiologi untuk Industri Sosiologi memandang industri sebagai system yang merupakan perpaduan dari unsure fisik yang meliputi komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber energy, dan iklim dengan proses alamiahnya dengan unsur manusia terdiri atas komponen tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, politik, pemerintahan, transportasi, dan komunikasi, serta konsumen dan pasar. Menurut Soemaatmadja, perkembangan industri merupakan perkembangan kehidupan lebih lanjut dari cara manusia memenuhi kebutuhan materi.
11.
12.
13.
14.
15. Dalam persaingan menggunakan ruang, daerah permukiman penduduk yang lemah tingkat ekonominya cenderung selalu terdesak oleh perluasan kawasan industri, pelebaran jalan, perluasan instalasi listrik, air bersih, wilayah perkantoran, pertokoan, dan sebagainya. Begitu pula dalam pembebasan tanah untuk berbagai kepentingan pembangunan, rakyat selalu ada di pihak yang kurang mengutungkan. Oleh karena itu, kajian sosiologi sangat di butuhkan dalam mengantispasi berbagai masalah sosial yang timbul dari penggunaan ruang tersebut. 3. Sosiologi Untuk Pembangunan Sarana Transportasi Kemajuan dan penerapan teknologi, khususnya di bidang transportasi dan komunikasi telah memperpendek jarak. Daerah yang semula terpencil menjadi daerah sentral. Daerah yang berpotensi tinggi di kembangkan menjadi daerah produktif. Pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi ini tentu saja membawa dampak yang sangat besar bagi penduduk di sekitar wilayah tersebut. Sosiologi sebagai ilmu terapan bermanfaat dalam pembangunan sarana transportasi. Tanpa melalui kajian sosiologi besar kemungkinan akan muncul berbagai masalah sosial, misalnya kerawanan sosial, kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, pola hidup konsumtif, polusi, dan sebagainya.
16. 4. Sosiologi Untuk Pembangunan Kependudukan Dewasa ini masalah kependudukan bukan hanya merupakan masalah lokal atau regional melainkan telah menjadi masalah internasional. Pada tahun 1974, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan “Tahun Kependudukan Dunia”. Masalah kependudukan dunia menurut David L. Sill memlikki empat masalah dasar, yaitu perdamaian, pertambahan jumlah penduduk, kemiskinan, dan pencemaran. Studi kependudukan yang berkenaan dengan segala aspek kependudukan tidak dapat di lepaskan dari peranan ilmu sosial termasuk sosiologi. Oleh karena itu, sosiologi sangat berperan penting dalam mengatasi permasalahan kependudukan tersebut. Berbagai aspek mulai dari karakteristik kepribadian suatu daerah, interaksi, dan komunikasi sosial antara daerah satu dengan daerah lai perlu mendapat perhatian. Misalnya, pada saat Indonesia akan menerapkan program KB (keluarga berencana), terlebih dahulu di lakukan studi sosiologi untuk mengetahui karakteristik masyarakatnya sehingga program tersebut dapat berhasil.
17.
18. 7. Sosiologi untuk pemecahan masalah sosial Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk mengatasi masalah sosial, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Beragam analisa dan metode telah diterapkan. Namun, semuanya tidak membawa hasil yang memuaskan. Metode yang digunakan ada yang bersifat preventif dan bersifat represif. Metode yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metoda represif sering kali digunakan. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi masalah sosial tidak hanya melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek lainnya. Diperlukan suatu kerja sama antara berbagai ilmupengetahuan kemasyarakatan untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi secara interdisipliner. Misalnya, program pengentasan kemiskinan yang digalakkan pemerintah.
19. 8. Sosiologi untuk perencanaan sosial Perencanaan sosial ( social planning ) dewasa ini menjadi ciri umum bagi masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau perkembangan. Walaupun demikian, perencanaan sosial sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah dipikirkan oleh para sosiolog. Suatu perencanaan sosial dalam konteks sosiologis harus didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang modern dan kompleks. Selain itu harus melihat hubungan manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antara golongan-golongan dalam masyarakat,dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat dan kebudayaan. Misalnya, program untuk mengurangi pengangguran. Perencanaan sosial dari sudut pandang sosiologi merupakan alat untuk mengetahui perkembangan sosial, yaitu dengan menguasai serta memanfaatkan kekuatan alam dan menciptakan tata tertib sosial. Contoh kongrit dari perencanaan sosial adalah pada saat proyek pembangunan akan dimulai,diperlukan suatu analisa mengenai dampak sosial dari proyek tersebut sehingga dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan masalah sosial yang berarti. Disinilah peran sosiologi dalam perencanaan sosial sangat besar.