Dokumen tersebut membahas perbandingan antara penelitian eksperimen dan penelitian kualitatif. Penelitian eksperimen melibatkan variabel terkendali, randomisasi, dan teknik sampling seperti alokasi acak. Penelitian kualitatif bertujuan menemukan jawaban mengapa dan bagaimana melalui wawancara mendalam tanpa pertanyaan terstruktur. Dokumen tersebut juga membahas teknik sampling kualitatif seperti purposive, quota, dan
5. Definisi (kualitatif)
Strauss dan Corbin
“penelitian yang hasil-hasilnya tidak diperoleh dari analisis statistic
atau prosedur kalkulasi lainnya”
Mengkaji:
kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau material
Tujuan menemukan jawaban mengapa dan bagaimana suatu perilaku
dilakukan seseorang
• Peneliti sebagai instrumen.
6. Ruang Lingkup(kualitatif)
KELEBIHAN
Permasalahan yang diteliti lebih mendalam
Wawancara tidak diarahkan ke pertanyaan
spesifik namun mendalam
Bersifat sementara (arah dan kerangka
berpikir dapat direvisi atas informasi baru
Data meyakinkan karena pertanyaan
mendalam dibanding kuantitatif yang
agregat
Subjek sedikit namun terfokus
Menekankan proses bukan hasil
KEKURANGAN
Rentan bias personal dan idiosinkrasi peneliti
Akurasi penelitian susah dipertahankan,
dianalasis dan disajikan
Volume data besar sehingga membutuhkan
waktu analisis dan intepretasi yang lama
Kehadiran peneliti dapat mempengaruhi
repons subyek
Saat menyajikan hasil penelitian, konfidensi
dan kerahasiaan subyek bisa bermasalah
7. Variabel yang Akan diteliti
(eksperimental)
Var .
Dependen
Var.
Outcome
Var.
Confounder
8. Variabel yang Akan diteliti (kualitatif)
Terdapat 50 anak dari 200 anak di desa A yang
terkena malnutrisi. Orangtuanya berasalk dari
keluarga menengah ke bawah yang tidak mampu
memberikan makanan yang bergizi.
• Dependen : Anak yang terkena malnutrisi
• Independen : Kualitas pemberian makanan
• Confounder: keadaan lingkungan, cuaca, pola asuh,
status gizi anak yang lalu
9. Teknik Sampling (kualitatif)
• Terdapat 3 teknik sampling yang umumnya digunakan :
– Purposive Sampling
• Mengelompokkan partisipan berdasarkan kriteria yang sudah dipilih sebelumnya (misal :
wanita positif HIV di Kota Jakarta)
• Ukuran sampel dapat ditentukan sebelum koleksi data dan bisa juga tidak, tergantung pada
sumberdaya dan waktu yang tersedia
• Ukuran sampel seringkali ditentukan berdasarkan theoretical saturation (titik dimana
tambahan data sudah tidak membawa pengetahuan baru bagi peneliti)
– Quota Sampling
• Mirip dengan purposive sampling, namun lebih spesifik ukuran sampelnya
• Peneliti memutuskan dan mendesain berapa banyak subyek dengan karakteristik yang
diminati yang akan diteliti (misal umur, gender, profesi, status perkawinan, dll)
• Kriteria yang ditentukan akan membantu peneliti untuk fokus pada subyek yang paling
berpotensi untuk memiliki pengalaman, tahu, atau faham mengenai tema penelitian
• Peneliti kemudian mencari subyek di komunitas sesuai dengan karakter yang sudah
ditentukam peneliti
– Snowball Sampling
• Disebut juga chain referral sampling
• Partisipan penelitian menggunakan jaringan sosial mereka untuk menyarankan kenalan
mereka yang berhubungan dengan penelitian kepada peneliti
• Berguna untuk meneliti :hidden population”
10. Sumber
Bantas, Krisnawati. “ Metodologi Penelitian Eksperimen”. Depok:Departemen
Epidemiologi FKM UI
METHODOLOGY OF QUALITATIVE RESEARCH - Undiksha
http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-14.pdf. 26
Februari 2014
Penelitian Eksperimen File UPI dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIK
AN/196005081985031-TOTO_FATHONI/PENELITIAN_EKSPERIMEN.pdf .
26 Februari 2014
QUALITATIVE RESEARCH [Compatibility Mode] - File UPI
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196105151987
031-
JUANG_SUNANTO/PENELITIAN_KUALITATIF_%5BCompatibility_Mode%
5D.pdf. 26 Februari 2014