SlideShare a Scribd company logo
Hikmandayani. S.ST., M.Keb
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KENDARI
 sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh
pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit
Hasil dicatat dalam rekam medis.
Rekam medis membantu dalam penegakkan diagnosis
dan perencanaan perawatan pasien
Prinsip umum dari pemeriksaan fisik adalah dilakukan
secara komprehensif.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu:
 Penjagaan kesopanan
 Cara mengadakan hubungan dengan pasien
 Pencahayaan dan lingkungan yang memadai
 Tahap pertumbuhan/perkembangan pasien
 Pencatatan data
 Pengambilan tindakan yang sesuai dgn masalah klien
 Pasien dalam posisi duduk/sesuai jenis pemeriksaan
 Hanya membuka bagian tubuh yg diperiksa, menutup
bag.lain
 Sistematis
 Bandingkan satu bag tubuh dgn bag. Tubuh lain
 Penjelasan sederhana kpd klien
 Data didokumentasikan dgn tepat (DO & DS)
Inspeksi, Palpasi,
Perkusi & Auskultasi
pemeriksaan
dengan cara
melihat atau
melakukan
observasi terhadap
keadaan klien.
Tujuan dari teknik
ini ialah
mendeteksi tanda-
tanda fisik yang
berhubungan
dengan status fisik.
Teknik inspeksi
dilakukan ketika
pertama kali
bertemu klien dan
yang diamati yaitu
tingkah laku dan
keadaan tubuh
klien serta hal
umum dan khusus.
Langkah kerja:
 Atur Pencahayaan
 Suhu dan ruangan nyaman
 Buka bagian yg diinspeksi
 Bila perlu gunakan kaca pembesar
 Jelaskan hasil pada klien dan keluarga
 Perhatikan kesan pertama klien
 Sistematis
 teknik pemeriksaan fisik dengan sentuhan, rabaan
maupun sedikit tekanan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa dan dilakukan secara teroganisir dari
satu bagian ke bagian yang lain.
 Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeterminasi
ciri-ciri jaringan atau organ. Dapat dilakukan
bersamaan dengan teknik inspeksi dan perkusi.
Palpasi ringan Caranya: ujung-ujung jari pada
satu/dua tangan digunakan secara
simultan.Tangan diletakkan pada area yang
dipalpasi, jari-jari ditekan kebawah perlahan-
lahan sampai ada hasil.
Palpasi dalam (bimanual) Caranya: untuk
merasakan isi abdomen, dilakukan dua
tangan.Satu tangan untuk merasakan bagian
yang dipalpasi, tangan lainnya untuk
menekan ke bawah. Dengan Posisi rileks,
jari-jari tangan kedua diletakkan melekat pd
jari2 pertama.
1. Area palpasi terbuka
2. Cuci tangan
3. Beritahu klien
4. Dikerjakan semua jari tp telunjuk dan ibu jari > sensitif.
5. u/ mendeterminasi bentuk dan struktur organ gunakan
jari 2,3, dan 4 bersamaan.
6. U/ palpasi abdomen gunakan telapak tangan, beri
tekanan ringan dgn jari2.
7. Sistematis, uraikan ciri-ciri ttg ukuran, bentuk,
konsistensi dan permukaan.
 pemeriksaan dengan cara mengetuk.
 Tujuan pemeriksaan perkusi yaitu
menentukan batas-batas organ atau bagian
tubuh
 dengan cara merasakan vibrasi yang
ditimbulkan akibat adanya gerakan yang
diberikan ke bawah jaringan (udara, cairan,
atau zat padat).
1. Area terbuka
2. Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bag. Ujung jari dan
letakkan dgn kuat pada permukaan diperkusi.
3. Upayakan jari – jari yg lain tidak menyentuh permukaan,
konsisten pd permukaan yg diperkusi.
4. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dgn lengan bawah
relaks.
5. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan.
pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
menggunakan alat bantu yaitu stetoskop dengan
tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat
mendengar bunyi jantung, paru-paru, bunyi usus
serta untuk mengukur tekanan darah dan nadi.
 Kompos Mentis : sadar Penuh
 Apatis : acuh tak acuh
 Samnolen : dibangunkan dengan rangsangan,
…. Tidur.
 Delirium : berteriak2, tidak sadar
 Sopor/semikoma : tidak sadar tetapi masih
merasakan rangsangan nyeri
 Koma : tidak sadar.
 Merupakan pendekatan dalam pemeriksaan
fisik dengan sistem-sistem tubuh sebagai acuan
pemeriksaaan.
 Berikut ini merupakan detail pemeriksaan
fisik, dengan pendekatan sistem tubuh adalah :
 Sistem syaraf pusat
 Sistem Kardiovaskular
 Kaji LOC (level of consiousness) atau tingkat kesadaran: dengan melakukan
pertanyaan tentang kesadaran pasien terhadap waktu, tempat dan orang
 Kaji status mental
 Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi, durasi, tipe dan
pengobatannya.
 Kaji fungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau mengalami gangguan.
Kaji adanya hilang rasa, rasa terbakar/panas dan baal.
 Kaji fungsi motorik seperti : genggaman tangan, kekuatan otot, pergerakan
dan postur
 Kaji adanya kejang atau tremor
 Kaji catatan penggunaan obat dan diagnostik tes yang mempengaruhi SSP.
 Kaji nadi : frekuensi, irama, kualitas (keras dan lemah) serta tanda penurunan
kekuatan/pulse deficit
 Periksa tekanan darah : kesamaan antara tangan kanan dan kiri atau
postural hipotensi
Inspeksi vena jugular seperti distensi, dengan membuat posisi semi fowlers
Cek suhu tubuh dengan metode yang tepat, atau palpasi kulit.
Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut jantung
Auskultasi bunyi jantung S1- S2 di titik tersebut, adanya bunyi jantung
tambahan, murmur dan bising.
Inspeksi membran mukosa dan warna kulit, lihat tanda sianosis (pucat)
atau kemerahan
Palpasi adanya edema di ekstremitas dan wajah
Periksa adanya jari-jari tabuh dan pemeriksaan pengisian kapiler di kuku
Kaji adanya tanda-tanda perdarahan (epistaksis, perdarahan saluran cerna,
phlebitis, kemerahan di mata atau kulit.
Kaji obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan test
diagnostik.
 Kaji keadaan umum dan pemenuhan kebutuhan respirasi
 Kaji respiratory rate, irama dan kualitasnya
 Inspeksi fungsi otot bantu napas, ukuran rongga dada,
termasuk diameter anterior dan posterior thorax, dan
adanya gangguan spinal
 Palpasi posisi trakea dan adanya subkutan emphysema
 Auskultasi seluruh area paru dan kaji suara paru normal
(vesikular, bronkovesikular, atau bronkial) dan kaji juga
adanya bunyi paru patologis (wheezing, cracles atau
ronkhi)
 Kaji adanya keluhan batuk, durasi, frekuensi dan adanya
sputum/dahak, cek warna, konsistensi dan jumlahnya dan
apakah disertai darah
 Kaji adanya keluhan SOB (shortness of breath)/sesak
napas, dyspnea dan orthopnea.
 Inspeksi membran mukosa dan warna kulit
 Tentukan posisi yang tepat dan nyaman untuk
meningkatkan fungsi pernapasan pasien
 Kaji apakah klien memiliki riwayat merokok (jumlah per
hari) dan berapa lama telah merokok
 Kaji catatan obat terkait dengan sistem pernapasan dan
test diagnostik
 Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur, warna kulit dan pola
pembuluh vena (venous pattern)
 Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus
 Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras atau distensi, adanya
nyeri tekan, adanya massa atau asites
 Kaji adanya nausea dan vomitus
 Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi terhadap diet
 Kaji adanya perubahan selera makan, dan kemampuan klien untuk
menelan
 Kaji adanya perubahan berat badan
 Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus
 Inspeksi adanya ileostomy atau kolostomi, yang nantinya dikaitkan dengan
fungsi (permanen atau temporal), kondisi stoma dan kulit disekitarnya, dan
kesediaan alat
 Kaji kembali obat dan pengkajian diagnostik yang pasien miliki terkait
sistem GI
 Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam,
warna, kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen
 Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya dysuria
dan hematuria, serta riwayat infeksi saluran kemih
 Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)
 Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys catheter,
silikon kateter atau urostomy atau supra pubik kateter
 Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian
diagnostik yang terkait dengan sistem perkemihan
 Kaji integritas kulit dan membrane mukosa, turgor, dan
keadaan umum kulit (jaundice, kering)
 Kaji warna kulit, pruritus, kering, odor
 Kaji adanya luka, bekas operasi/skar, drain, dekubitus, dsb
 Kaji resiko terjadinya luka tekan dan ulkus
 Palpasi adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu
 Kaji riwayat pengobatan dan test diagnostik terkait sistem
integument
 Kaji adanya nyeri otot, kram atau spasme
 Kaji adanya kekakuan sendi dan nyeri sendi
 Kaji pergerakan ekstremitas tangan dan kaki, ROM (range
of motion), kekuatan otot
 Kaji kemampuan pasien duduk, berjalan, berdiri, cek
postur tubuh
 Kaji adanya tanda-tanda fraktur atau dislokasi
 Kaji ulang pengobatan dan test diagnostik yang terkait
sistem musculoskeletal
 Sistem Physikososial
 perasaan pasien tentang kondisinya dan penyakitnya
 Kaji tingkat kecemasan, mood klien dan tanda depresi
 Kaji pemenuhan support sistem
 Kaji pola dan gaya hidup klien yang mempengaruhi
status kesehatan
 Kaji riwayat penyalah gunaan obat, narkoba, alkohol,
seksual abuse, emosional dan koping mekanisme
 Kaji kebutuhan pembelajaran dan penyuluhan kesehatan
 teknik pemeriksaan fisik dengan bagian tubuh klien
sebagai acuan yaitu dari ujung kepala sampai ke
ujung kaki. Maksudnya disini adalah pemeriksaan
fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian
kepala dan berakhir pada anggota gerak.
 Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri
penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem
organ yang spesifik.
Suhu Tekanan darah Denyut Nadi
Kecepatan
pernapasan
 Tinggi
 Berat/massa
 Nyeri ( menggunakan skala FACES
dimulai dari 0-5 (tidak dirasakan pasien
dilihat dari ekspresi wajah-nyeri
terburuk yang dirasakan pasien
1. System kardiovaskular
 Tekanan darah, denyut nadi, irama jantung
 Tekanan vena jugularis atau Jugular veins preassure
(JVP), edema perifer, dan bukti edema pulmonaris
atau edema paru.
 Pemeriksaan jantung
2. Paru-paru
Kecepatan pernapasan, auskultasi paru-paru
3. Dada dan payudara
4. Abdomen
Pemeriksaan abdomen misalnya pendeteksian
adanya pembesaran organ (contohnya aneurisma
aorta)
5. Pemeriksaan rectum
6. reproduksi
7. System otot dan gerak
8. System saraf, termasuk pemeriksaan jiwa
9. Pemeriksaan kepala, leher, hidung, tenggorokkan, telinga (THT)
10. Kulit
Pemeriksaan pada pertumbuhan rambut
Pemeriksaan tanda klinis pada kulit
pemeriksaanfisik-140122224229-phpapp01.pptx

More Related Content

Similar to pemeriksaanfisik-140122224229-phpapp01.pptx

1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
ViaRahmah3
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
cokordawahyu
 

Similar to pemeriksaanfisik-140122224229-phpapp01.pptx (20)

1. pemeriksaan fisik.pdf
1. pemeriksaan fisik.pdf1. pemeriksaan fisik.pdf
1. pemeriksaan fisik.pdf
 
Pemeriksaan fisik 2
Pemeriksaan fisik 2Pemeriksaan fisik 2
Pemeriksaan fisik 2
 
Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun Pengkajian pada sistem imun
Pengkajian pada sistem imun
 
materi head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxmateri head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptx
 
Pemeriksaan Fisik pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik pada Ibu dan AnakPemeriksaan Fisik pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik pada Ibu dan Anak
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan AnakPemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu dan Anak
 
Pmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrinPmx fisik endokrin
Pmx fisik endokrin
 
pemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptxpemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptx
 
Atrial Fibrilasi.doc
Atrial Fibrilasi.docAtrial Fibrilasi.doc
Atrial Fibrilasi.doc
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
1 & 2. KONSEP MANUSIA & KDM.ppt
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
Makro 2 bener
Makro 2 benerMakro 2 bener
Makro 2 bener
 
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptxpdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
pdfslide.tips_vital-sign-5669d7219c97b.pptx
 
Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1Modul 3 kdk 1
Modul 3 kdk 1
 
Konsep dasar Pemeriksaan fisik oleh Herianto.ppt
Konsep dasar Pemeriksaan fisik oleh Herianto.pptKonsep dasar Pemeriksaan fisik oleh Herianto.ppt
Konsep dasar Pemeriksaan fisik oleh Herianto.ppt
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
 
Askep lansia gangguan biologis.pdf
Askep lansia gangguan biologis.pdfAskep lansia gangguan biologis.pdf
Askep lansia gangguan biologis.pdf
 
Penilaian itti
Penilaian ittiPenilaian itti
Penilaian itti
 

pemeriksaanfisik-140122224229-phpapp01.pptx

  • 1. Hikmandayani. S.ST., M.Keb JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KENDARI
  • 2.  sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit Hasil dicatat dalam rekam medis. Rekam medis membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien
  • 3. Prinsip umum dari pemeriksaan fisik adalah dilakukan secara komprehensif. Hal-hal yang harus dipertimbangkan yaitu:  Penjagaan kesopanan  Cara mengadakan hubungan dengan pasien  Pencahayaan dan lingkungan yang memadai  Tahap pertumbuhan/perkembangan pasien  Pencatatan data  Pengambilan tindakan yang sesuai dgn masalah klien
  • 4.  Pasien dalam posisi duduk/sesuai jenis pemeriksaan  Hanya membuka bagian tubuh yg diperiksa, menutup bag.lain  Sistematis  Bandingkan satu bag tubuh dgn bag. Tubuh lain  Penjelasan sederhana kpd klien  Data didokumentasikan dgn tepat (DO & DS)
  • 6. pemeriksaan dengan cara melihat atau melakukan observasi terhadap keadaan klien. Tujuan dari teknik ini ialah mendeteksi tanda- tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Teknik inspeksi dilakukan ketika pertama kali bertemu klien dan yang diamati yaitu tingkah laku dan keadaan tubuh klien serta hal umum dan khusus.
  • 7. Langkah kerja:  Atur Pencahayaan  Suhu dan ruangan nyaman  Buka bagian yg diinspeksi  Bila perlu gunakan kaca pembesar  Jelaskan hasil pada klien dan keluarga  Perhatikan kesan pertama klien  Sistematis
  • 8.  teknik pemeriksaan fisik dengan sentuhan, rabaan maupun sedikit tekanan pada bagian tubuh yang akan diperiksa dan dilakukan secara teroganisir dari satu bagian ke bagian yang lain.  Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ. Dapat dilakukan bersamaan dengan teknik inspeksi dan perkusi.
  • 9. Palpasi ringan Caranya: ujung-ujung jari pada satu/dua tangan digunakan secara simultan.Tangan diletakkan pada area yang dipalpasi, jari-jari ditekan kebawah perlahan- lahan sampai ada hasil. Palpasi dalam (bimanual) Caranya: untuk merasakan isi abdomen, dilakukan dua tangan.Satu tangan untuk merasakan bagian yang dipalpasi, tangan lainnya untuk menekan ke bawah. Dengan Posisi rileks, jari-jari tangan kedua diletakkan melekat pd jari2 pertama.
  • 10. 1. Area palpasi terbuka 2. Cuci tangan 3. Beritahu klien 4. Dikerjakan semua jari tp telunjuk dan ibu jari > sensitif. 5. u/ mendeterminasi bentuk dan struktur organ gunakan jari 2,3, dan 4 bersamaan. 6. U/ palpasi abdomen gunakan telapak tangan, beri tekanan ringan dgn jari2. 7. Sistematis, uraikan ciri-ciri ttg ukuran, bentuk, konsistensi dan permukaan.
  • 11.
  • 12.
  • 13.  pemeriksaan dengan cara mengetuk.  Tujuan pemeriksaan perkusi yaitu menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh  dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan (udara, cairan, atau zat padat).
  • 14. 1. Area terbuka 2. Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bag. Ujung jari dan letakkan dgn kuat pada permukaan diperkusi. 3. Upayakan jari – jari yg lain tidak menyentuh permukaan, konsisten pd permukaan yg diperkusi. 4. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dgn lengan bawah relaks. 5. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan.
  • 15.
  • 16.
  • 17. pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu yaitu stetoskop dengan tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat mendengar bunyi jantung, paru-paru, bunyi usus serta untuk mengukur tekanan darah dan nadi.
  • 18.  Kompos Mentis : sadar Penuh  Apatis : acuh tak acuh  Samnolen : dibangunkan dengan rangsangan, …. Tidur.  Delirium : berteriak2, tidak sadar  Sopor/semikoma : tidak sadar tetapi masih merasakan rangsangan nyeri  Koma : tidak sadar.
  • 19.  Merupakan pendekatan dalam pemeriksaan fisik dengan sistem-sistem tubuh sebagai acuan pemeriksaaan.  Berikut ini merupakan detail pemeriksaan fisik, dengan pendekatan sistem tubuh adalah :  Sistem syaraf pusat  Sistem Kardiovaskular
  • 20.  Kaji LOC (level of consiousness) atau tingkat kesadaran: dengan melakukan pertanyaan tentang kesadaran pasien terhadap waktu, tempat dan orang  Kaji status mental  Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi, durasi, tipe dan pengobatannya.  Kaji fungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau mengalami gangguan. Kaji adanya hilang rasa, rasa terbakar/panas dan baal.  Kaji fungsi motorik seperti : genggaman tangan, kekuatan otot, pergerakan dan postur  Kaji adanya kejang atau tremor  Kaji catatan penggunaan obat dan diagnostik tes yang mempengaruhi SSP.  Kaji nadi : frekuensi, irama, kualitas (keras dan lemah) serta tanda penurunan kekuatan/pulse deficit
  • 21.  Periksa tekanan darah : kesamaan antara tangan kanan dan kiri atau postural hipotensi Inspeksi vena jugular seperti distensi, dengan membuat posisi semi fowlers Cek suhu tubuh dengan metode yang tepat, atau palpasi kulit. Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut jantung Auskultasi bunyi jantung S1- S2 di titik tersebut, adanya bunyi jantung tambahan, murmur dan bising. Inspeksi membran mukosa dan warna kulit, lihat tanda sianosis (pucat) atau kemerahan Palpasi adanya edema di ekstremitas dan wajah Periksa adanya jari-jari tabuh dan pemeriksaan pengisian kapiler di kuku Kaji adanya tanda-tanda perdarahan (epistaksis, perdarahan saluran cerna, phlebitis, kemerahan di mata atau kulit. Kaji obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan test diagnostik.
  • 22.  Kaji keadaan umum dan pemenuhan kebutuhan respirasi  Kaji respiratory rate, irama dan kualitasnya  Inspeksi fungsi otot bantu napas, ukuran rongga dada, termasuk diameter anterior dan posterior thorax, dan adanya gangguan spinal  Palpasi posisi trakea dan adanya subkutan emphysema  Auskultasi seluruh area paru dan kaji suara paru normal (vesikular, bronkovesikular, atau bronkial) dan kaji juga adanya bunyi paru patologis (wheezing, cracles atau ronkhi)
  • 23.  Kaji adanya keluhan batuk, durasi, frekuensi dan adanya sputum/dahak, cek warna, konsistensi dan jumlahnya dan apakah disertai darah  Kaji adanya keluhan SOB (shortness of breath)/sesak napas, dyspnea dan orthopnea.  Inspeksi membran mukosa dan warna kulit  Tentukan posisi yang tepat dan nyaman untuk meningkatkan fungsi pernapasan pasien  Kaji apakah klien memiliki riwayat merokok (jumlah per hari) dan berapa lama telah merokok  Kaji catatan obat terkait dengan sistem pernapasan dan test diagnostik
  • 24.  Inspeksi keadaan umum abdomen : ukuran, kontur, warna kulit dan pola pembuluh vena (venous pattern)  Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus  Palpasi abdomen untuk menentukan : lemah, keras atau distensi, adanya nyeri tekan, adanya massa atau asites  Kaji adanya nausea dan vomitus  Kaji tipe diet, jumlah, pembatasan diet dan toleransi terhadap diet  Kaji adanya perubahan selera makan, dan kemampuan klien untuk menelan  Kaji adanya perubahan berat badan  Kaji pola eliminasi : BAB dan adanya flatus  Inspeksi adanya ileostomy atau kolostomi, yang nantinya dikaitkan dengan fungsi (permanen atau temporal), kondisi stoma dan kulit disekitarnya, dan kesediaan alat  Kaji kembali obat dan pengkajian diagnostik yang pasien miliki terkait sistem GI
  • 25.  Kaji kebiasaan pola BAK, output/jumlah urine 24 jam, warna, kekeruhan dan ada/tidaknya sedimen  Kaji keluhan gangguan frekuensi BAK, adanya dysuria dan hematuria, serta riwayat infeksi saluran kemih  Palpasi adanya distesi bladder (kandung kemih)  Inspeksi penggunaan condom catheter, folleys catheter, silikon kateter atau urostomy atau supra pubik kateter  Kaji kembali riwayat pengobatan dan pengkajian diagnostik yang terkait dengan sistem perkemihan
  • 26.  Kaji integritas kulit dan membrane mukosa, turgor, dan keadaan umum kulit (jaundice, kering)  Kaji warna kulit, pruritus, kering, odor  Kaji adanya luka, bekas operasi/skar, drain, dekubitus, dsb  Kaji resiko terjadinya luka tekan dan ulkus  Palpasi adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu  Kaji riwayat pengobatan dan test diagnostik terkait sistem integument
  • 27.  Kaji adanya nyeri otot, kram atau spasme  Kaji adanya kekakuan sendi dan nyeri sendi  Kaji pergerakan ekstremitas tangan dan kaki, ROM (range of motion), kekuatan otot  Kaji kemampuan pasien duduk, berjalan, berdiri, cek postur tubuh  Kaji adanya tanda-tanda fraktur atau dislokasi  Kaji ulang pengobatan dan test diagnostik yang terkait sistem musculoskeletal
  • 28.  Sistem Physikososial  perasaan pasien tentang kondisinya dan penyakitnya  Kaji tingkat kecemasan, mood klien dan tanda depresi  Kaji pemenuhan support sistem  Kaji pola dan gaya hidup klien yang mempengaruhi status kesehatan  Kaji riwayat penyalah gunaan obat, narkoba, alkohol, seksual abuse, emosional dan koping mekanisme  Kaji kebutuhan pembelajaran dan penyuluhan kesehatan
  • 29.  teknik pemeriksaan fisik dengan bagian tubuh klien sebagai acuan yaitu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Maksudnya disini adalah pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak.  Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan sistem organ yang spesifik.
  • 30. Suhu Tekanan darah Denyut Nadi Kecepatan pernapasan
  • 31.  Tinggi  Berat/massa  Nyeri ( menggunakan skala FACES dimulai dari 0-5 (tidak dirasakan pasien dilihat dari ekspresi wajah-nyeri terburuk yang dirasakan pasien
  • 32. 1. System kardiovaskular  Tekanan darah, denyut nadi, irama jantung  Tekanan vena jugularis atau Jugular veins preassure (JVP), edema perifer, dan bukti edema pulmonaris atau edema paru.  Pemeriksaan jantung
  • 33. 2. Paru-paru Kecepatan pernapasan, auskultasi paru-paru 3. Dada dan payudara 4. Abdomen Pemeriksaan abdomen misalnya pendeteksian adanya pembesaran organ (contohnya aneurisma aorta) 5. Pemeriksaan rectum
  • 34. 6. reproduksi 7. System otot dan gerak 8. System saraf, termasuk pemeriksaan jiwa 9. Pemeriksaan kepala, leher, hidung, tenggorokkan, telinga (THT) 10. Kulit Pemeriksaan pada pertumbuhan rambut Pemeriksaan tanda klinis pada kulit