SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Khittah perjuangan
                             Himpunan Mahasiswa Islam
                                  PENDAHULUAN
       Khittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi
ideologis sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI
mengenai semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan,
jalan hidup yang wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai
yang mengikat atau menjiwai kehidupannya secara individual maupun sosial.
                                         BAB I
                                         AZAS


1. Keyakinan Muslim
   Keyakinan merupakan dasar dari setiap garak dan aktivitas hidup manusia.
   Manusia secara fitri membutuhkan keyakinan hidup yang dapat menjadi pegangan
   dan sandaran bagi dirinya. Hal diatas membuktikan bahwa menusia adalah
   makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dan pertolongan dari sesuatu yang
   diyakini sebagai penguasa dan pencipta alam semesta. Salah satu diantaranya
   adalah dengan mengenal tuhan. Tuhan dak dapat diyakini keberadaannya dengan
   sistem ilmiah. Namun islam mengajarkan sistem keyakinan yang mengajarkan
   bahwa Allah SWT adalah zat yang maha esa, yang dinyatakan dalam dua kalimat
   syahadat yang berbunyi : Asyhadu an la ilaha illallah, wa asyhadu anna
   muhammadan rasulullah yang disebut tauhid. Pengakuan bahwa Allah adalah
   tuhan pencipta langit dan bumi beserta makhluk-makhluk yang ada dapat diakui
   oleh siapa saja yang menggunakan akalnya. Namun lain halnya jika pengakuan
   tersebut tidak dibarengi dengan ketundukan dan berserah diri kepada perintah
   Allah pada hakikatnya adalah kecacatan tauhid.


2. Wawasan Ilmu
   Manusia merupakan makhluk Allah yang memiliki struktur ciptaan paling
   sempurna daripada makhluk yang lain. Manusia dikaruniai hati, akal dan panca
   indra yang berfungsi untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan kembali pada
   hakekat tujuan ia diciptakan yaitu untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah
   SWT. Allah telah mengkaruniakan potensi pada diri manusia untuk menggali ilmu
   pengetahuan lewat kenyataan diri dan alam. Namun untuk memahaminya manusia
harus belajar dengan akal budi dan mempelajari alam dengan segala petunjuk
   Allah. Karena manusia akan memencapai puncak perkembangan diri dan
   perkembangan masyarakatnya jika dilandasi dengan iman yang kuat dan disertai
   dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai dalam perspektf Al-quran dan
   As sunnah yang insyaAllah karenanya manusia akan menemukan kebenaran yang
   hakiki.
3. Wawasan Sosial
             ISLAM   MEMANDANG   BAHWA    KEMASYARAKATAN       MERUPAKAN        CIRI

   KEMANUSIAAN YANG TAK DAPAT DIPISAHKAN DARI KEPRIBADIAN MANUSIA.

   KARAKTER DAN JIWA KEMASYARAKATAN BUKAN SESUATU YANG BARU TUMBUH

   SETELAH MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN, MELAINKAN SUDAH ADA

   SEJAK MANUSIA DICIPTAKAN.37 DENGAN DEMIKIAN, ISLAM MEMANDANG BAHWA

   SEORANG MANUSIA MEMILIKI HAK-HAK PRIBADI YANG HARUS DIHORMATI.

   INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN JUGA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMENUHI

   KEPENTINGANNYA, BAIK YANG BERSIFAT MATERIAL UNTUK KEBAHAGIAAN DI

   DUNIA HINGGA YANG MENYANGKUT KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAANNYA DI

   AKHIRAT. NAMUN, PADA SAAT YANG SAMA MANUSIA BERTANGGUNG JAWAB

   MEWUJUDKAN         KEPENTINGAN    BERSAMA      ATAU     MASYARAKAT.      JIWA

   KEMASYARAKATAN YANG LEMAH AKAN MENYEBABKAN LEMAHNYA SISTEM

   KEHIDUPAN DAN HILANGNYA KEHORMATAN WARGA MASYARAKAT ATAU SUATU

   KAUM YANG DISEBUT DENGAN KEMATIAN SOSIAL. NAMUN DENGAN ADANYA

   INTERAKSI KEBERAGAMAN MANUSIA DARI INDIVIDU, SUKU       , BANGSA   ATAU KAUM

   DAPAT MENDORONG KEHIDUPAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANGUN INTERAKSI

   SOSIAL DALAM KERANGKA KETAQWAAN, SEHINGGA KEBERAGAMAN BUKANLAH

   PENGHAMBAT PEMBENTUKAN MASYARAKAT, MELAINKAN JUSTRU MENDORONG

   KEHIDUPAN     BERMASYARAKAT      KE ARAH    KESEMPURNAAN.    KARENA      PADA

   WILAYAH SOSIOLOGISNYA BENTUK ASUHAN YANG TEREFLEKSI DARI SISTEM

   SOSIAL TURUT MEMBENTUK TINGKAT KEIMANAN MANUSIA DIHADAPAN SANG

   KHALIKNYA.
4. Kepemimpinan
ISLAM   MEMANDANG BAHWA HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT ADALAH

KOHEREN, KOHESIF DAN KOMPLEMENTATIF. DALAM ISLAM SESAMA MUSLIM ADALAH

SAUDARA SEHINGGA     KEHADIRAN   SEORANG MUSLIM BAGI SELURUH MANUSIA DAN

SEKALIAN ALAM ADALAH RAHMAT. SELAIN ITU            MANUSIA   MERUPAKAN SATU-

SATUNYA MAKHLUK YANG BERANI UNTUK MEMULAI SIKAP SALING MENJAGA, YANG

PADA AKHIRNYA MENJADIKANNYA SEBAGAI MAKHLUK YANG MEMIMPIN MAKHLUK

LAINNYA.   PENOBATAN     MANUSIA MENJADI    KHALIFAH   HARUS SESUAI DENGAN

KUALIFIKASI SEBAGIMANA YANG DISERUKAN OLEH          ALLAH SWT     UNTUK TIDAK

MEMILIH WALINYA DARI ORANG-ORANG KAFIR DAN AHLI KITAB MELAINKAN DARI

ORANG MUKMIN DI KALANGAN UMAT ISLAM.          OLEH   KARENA ITU KEBERADAAN

KEPEMIMPINAN    ISLAM,    BAGI   UMATNYA     MERUPAKAN       INTERPEDENSI   DAN

KOEKSISTENSI   YANG    MENJADI   CITRA   UTAMA    KEBERADAAN     JAMA’AH    DAN

KEKHALIFAHAN ISLAM YANG PAR EXCELENT SEMPURNA, YANG TERMANIFESTASIKAN

PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW . DEMIKIAN JUGA SEHARUSNYA BAGI UMAT ISLAM

DEWASA INI SEBAGI BUKTI KETAATAN KEPADA ALLAH SWT DAN RASULNYA.



5. Etos Perjuangan
   PERUBAHAN TATANAN MASYARAKAT YANG BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM
   MERUPAKAN   PROSES PEMBENTUKAN YANG       MENUNTUT ADANYA KETERLIBATAN

   MANUSIA DIDALAMNYA. MANUSIA DICIPTAKAN      ALLAH SWT SEBAGAI KHALIFAH
   DIMUKA BUMI YANG MEMILIKI PERAN MENGATUR DAN PENENTU BENTUK

   TATANAN MASYARAKAT YANG DIRIDHOI OLEH      ALLAH SWT.     PERAN MANUSIA

   SEBAGI KHALIFAH ITU HARUS DIJALANKAN MANUSIA DENGAN BERUSAHA DAN

   BERJUANG SEPENUHNYA     OLEH SEBAB ITU SEMANGAT UNTUK BERJUANG (ETOS
   PERJUANGAN) MENJADI PENTING UNTUK DIMILIKI OLEH SEORANG INSAN YANG

   DICIPTAKAN SEBAGAI KHALIFAH DIMUKA BUMI.      ETOS PERJUANGAN MENJADI
   BEKAL DALAM BERUSAHA DAN BERJUANG UNTUK PERBAIKAN MASYARAKAT DI

   SETIAP WAKTU DAN DI SETIAP TEMPAT.    MANUSIA YANG MEMILIKI ETOS
   PERJUANGAN YANG CUKUP KUAT AKAN SELALU SADAR UNTUK MELIHAT REALITAS

   LINGKUNGAN SEKITARNYA DAN MELAKUKAN PERUBAHAN SERTA PERBAIKAN

   ATAS KONDISI LINGKUNGANNYA TERSEBUT SETIAP SAAT.     ETOS PERJUANGAN
YANG HARUS DIMILIKI TIAP MUSLIM JUGA MERUPAKAN CERMINAN GERAK IMAN

   SEORANG MUSLIM TERSEBUT YANG PERJUANGANNYA JUGA MERUPAKAN SUATU

   PROSES PENINGKATAN KUALITAS AKAN IMAN YANG MEMBENTUK JATI DIRI

   MUSLIM SEUTUHNYA.   OLEH SEBAB ITU PERJUANGAN PADA SEORANG MUSLIM
   HARUS MERUPAKAN SEBUAH PILIHAN SADAR ATAS DASAR KEIMANAN DENGAN

   SIKAP DIRI YANG BERNAMA KEIKHLASAN DAN ISTIQOMAH.




6. Hari Kemudian


ISLAM SANGAT MENEKANKAN UMATNYA YAKIN AKAN KEBERADAAN AKHERAT,
KARENA DENGAN KEYAKINAN INI UMATNYA TETAP BERJALAN DALAM KEHIDUPAN

YANG BERORIENTASI TUJUAN PADA AKHERAT . ALQURAN JUGA TELAH MENJELASKAN

SECARA GAMBLANG BAHWA KEHIDUPAN DUNIA ADALAH SEMENTARA DAN SEMUA

YANG DIPERBUAT OLEH MANUSIA DI DUNIA AKAN MENDAPAT BALASAN SETIMPAL DI

HARI PEMBALASAN. SEHINGGA    AL QUR’AN MEMPERINGATKAN DAN
MEMERINTAHKAN MANUSIA UNTUK BERFIKIR TERLEBIH DAHULU SEBELUM

BERTINDAK AGAR TIDAK MENYESAL DIKEMUDIAN HARI.       ALLAH TELAH BERJANJI
BAHWASANYA BALASAN UNTUK ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHOLEH

ADALAH SURGA DAN BALASAN UNTUK ORANG KAFIR ADALAH NERAKA. NAMUN

SEMUA JANJI ITU BUKAN UNTUK MENJADIKAN MANUSIA TAKUT ATAS ANCAMAN JUGA

TIDAK MEMBUAT MANUSIA BERHARAP IMBALAN DI HARI KEMUDIAN, NAMUN AGAR

SADAR ATAS PILIHANNYA YANG MEMILIKI AKIBAT DIKEMUDIAN HARI.



                                      BAB II
                                     TUJUAN


1. Hakekat Tujuan
   Sebagai organisasi gerakan kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa Islam
   memiliki tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa
   Islam yang mencerminkan dua bentuk usaha organisasi dalam gerakannya yaitu
   usaha organisasi HMI atas pembentukan individu dan usaha organisasi HMI atas
   pembentukan masyarakat yang terangkum dalam sebuah teks yang berbunyi
“Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab yang turut
   bertranggungjawab atas terwujudnya masyarakat yang diridhoi oleh Allah
   subhanahu wata’ala”.




2. Hakekat Perkaderan dan perjuangan
          Perkaderan HMI merupakan upaya peningkatan kualitas anggota-
   anggotanya dengan memberikan pemahaman ajaran dan nilai kebenaran Islam
   secara penuh hikmah, kesabaran dan kasih sayang. Perkaderan tersebut meliputi
   pembinaan sikap serta penambahan pengetahuan dan keterampilan yang
   memungkinkan kader HMI tampil sebagai sosok khalifah Allah di muka bumi.
   Sedangkan hakekat perjuangan HMI adalah kesungguhan melaksanakan ajaran
   Islam pada kehidupan masyarakat secara bertahap dan konsisten diseluruh
   aspeknya.


                                       BAB III
                                       USAHA
   Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dalam perjuangannya manusia
   memerlukan keyakinan yang kuat serta keistiqomahan dalam mencapai tujuan
   dengan menjalankan sikap dan pola Amar ma’ruf dan nahi mungkar sebagaimana
   terangkum sebagai berikut
   1. Amar Ma’ruf
          Amar ma’ruf mempunyai makna menyampaikan kebenaran dalam sebuah
   sikap yang menunjukan titik keberangkatan atas sebuah keimanan seseorang.
   Penyampaian konsep syahadat merupakan salah satu aspek dari amar ma’ruf yang
   harus dihadirkan dalam segala bentuk gerak tubuh umat islam setiap saat
   2. Nahi Munkar
          Nahi Munkar yang secara harfiah berarti mencegah kemungkaran,
   merupakan sikap aktif insan beriman untuk menghindari diri dan lingkungannya
   dari orientasi-orinetasi hidup dan perilaku yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.
   Oleh sebab itu setiap muslim yang beriman tidak cukup hanya dengan sikap amar-
   ma’ruf, namun juga harus melengkapinya dengan sikap Nahi Munkar.
.
3. Pembentukan Individu
       . Al Qur’an menyebutkan beberapa standar yang dapat dibentuk pada tiap
insan, diantaranya muabid, mujahid, mujtahid hingga akhirnya menjadi mujadid.
Standar-standar tersebut bagian dari standar insan yang membawa rahmat bagi
alam           yang         dijabarkan              sebagai               berikut          :
· Mu’abbid : menjadi insan yang tekun beribadah, mulai dari ibadah yang terkait
pada         dirinya     maupun          terkait           pada       lingkungannya.19
· Mujahid : memliki semangat juang yang tinggi sehingga ia memiliki pemahaman
dan          kemampuan        berjihad             dalam          garis             agama.20
· Mujtahid : memiliki kemampuan berijtihad sehingga segala tindakannya
didasarkan        pada    pilihan        sadar        dari        dalam         dirinya.21
· Mujadid : memiliki kemampuan dalam melakukan pembaharuan di lingkungan
sekitarnya




4. Pembentukan Masyarakat
       .
       Tak ada satu insanpun yang bisa menjamin bahwa pembentukan kualitas
diri oleh dirinya secara sendiri dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Butuh interaksi yang saling mendukung antara manusia satu dengan yang lainnya.
Secara lebih luas interaksi diri dengan insan lainnya yang kemudian menjadi
bagian dari proses pembentukan masyarakat, tentu saja sama dengan pembentukan
sistem kemasyarakatan. Sistem inilah yang menjadi salah satu penjaga diri untuk
memberi jaminan lebih atas proses diri yang dijalankan kaum mukmin dan
muttaqin
       Pada akhirnya terbentuknya sistem yang dapat menjaga satu insan dengan
insan lainnya menjadi indikator ikhtiar umat beriman dalam proses hijrah dirinya.
Kegagalan pembentukan sistem kemasyarakatan ini akan membawa kegagalan
ikhtiar dalam berhijrah yang tentu saja menjadi sebuah kegagalan dalam
mengamalkan ikrar syahadat yang telah ia lakukan
                                    BAB IV
                               INDEPENDENSI
1. Sifat Independen


     Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadikan sikap independensi sebagai
     sikap yang mewarnai gerak hidup organisasi HMI dari waktu-kewaktu.
     Pernyataan ini tertuang dalam AD/ART HMI yang menyebutkan bahwa :
     “organisasi ini bersifat independen”. Yang berarti HMI tidak menjadi bawahan
     (underbouw) organisasi lain. Sehingga HMI dapat bersikap bebas disegala
     bidang dengan penuh kepercayaan kepada diri sendiri untuk secara aktif
     memperjuangkan misi HMI.


2.   Sikap Independen
     Independen adalah sifat organisasi yang implementasinya diwujudkan dalam
     bentuk sikap-sikap organisasi yang konsisten. Sikap–sikap anggota HMI yang
     mencerminkan bahwa mereka adalah kader dari organisasi yang bersifat
     independen merupakan derivasi dari karakteristik Ulil Albab yang menjadi cita
     insan HMI. Beberapa sikap terpenting adalah cenderung kepada kebenaran
     (hanief), merdeka, kritis, jujur, progresif, dan adil. Dengan demikian kader
     HMI adalah orang-orang yang sanggup berlaku dan berbuat secara mandiri
     dengan keberanian menghadapi resiko..Secara teknis, kedar HMI harus tunduk
     kepada ketentuan-ketentuan organisasi dan memperjuangkan misi HMI
     dimanapun ia berada. Mereka tidak dibenarkan mengadakan sesuatu komitmen
     dalam bentuk apapun dengan pihak luar HMI yang bertentangan dengan yang
     telah diputuskan secara organisatoris.

More Related Content

What's hot

Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamAbida Muttaqiena
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamAnas Wibowo
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahNeyna Fazadiq
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaansilvim04
 
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Rendra Fahrurrozie
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufSukrinTaib
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliEneng Susanti
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruMike Yunita
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamMengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamPKN STAN
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamarfian kurniawan
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 

What's hot (20)

Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
 
MATERI PPT SKI
MATERI PPT SKI MATERI PPT SKI
MATERI PPT SKI
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 
pengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariahpengantar hukum ekonomi syariah
pengantar hukum ekonomi syariah
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
 
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawuf
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Power point agama islam
Power point agama islamPower point agama islam
Power point agama islam
 
Filsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al GhazaliFilsafat Islam - Al Ghazali
Filsafat Islam - Al Ghazali
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamMengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 

Similar to KHITTAH PERJUANGAN HMI

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamMuhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamPemuda Muhammadiyah
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahYusuf Prasetyo
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahachel
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamIzzat Najmi
 
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptx
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptxIDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptx
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptxpimda085Cilacap
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakatnaufalando
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamIdrus Abidin
 
kesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamkesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamArib Herzi
 
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxKD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxSyarifatul Marwiyah
 
Rb pengajian islam
Rb pengajian islamRb pengajian islam
Rb pengajian islambudakslumber
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakSaepul Thea
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umatAjeng Faiza
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptxSarahFarmasi
 
Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Afiq Izzudin
 

Similar to KHITTAH PERJUANGAN HMI (20)

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan IslamMuhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Bab iii makalah agama
Bab iii makalah agamaBab iii makalah agama
Bab iii makalah agama
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyahMatan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
Matan keyakinan dan cita hidup muhammadiyah
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islam
 
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptx
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptxIDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptx
IDEOLOGI GERAKAN MUHAMMADIYAH TUGO.pptx
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islamFilsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 
Msi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 pptMsi kelompok 5 ppt
Msi kelompok 5 ppt
 
kesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islamkesempurnaan ajaran islam
kesempurnaan ajaran islam
 
Nota bab-2
Nota bab-2Nota bab-2
Nota bab-2
 
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptxKD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
KD 6. Prinsip dan model Pendekatan Pendidikan Islam .pptx
 
Rb pengajian islam
Rb pengajian islamRb pengajian islam
Rb pengajian islam
 
Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151Bab 1 CTU 151
Bab 1 CTU 151
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umat
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx
1. MOTIVASI MEMPELAJARI FILSAFAT KEMUHAMMADIYAHAN PPT.pptx
 
Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)Bab 3 (institusi islam)
Bab 3 (institusi islam)
 

KHITTAH PERJUANGAN HMI

  • 1. Khittah perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam PENDAHULUAN Khittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi ideologis sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI mengenai semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan, jalan hidup yang wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai yang mengikat atau menjiwai kehidupannya secara individual maupun sosial. BAB I AZAS 1. Keyakinan Muslim Keyakinan merupakan dasar dari setiap garak dan aktivitas hidup manusia. Manusia secara fitri membutuhkan keyakinan hidup yang dapat menjadi pegangan dan sandaran bagi dirinya. Hal diatas membuktikan bahwa menusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dan pertolongan dari sesuatu yang diyakini sebagai penguasa dan pencipta alam semesta. Salah satu diantaranya adalah dengan mengenal tuhan. Tuhan dak dapat diyakini keberadaannya dengan sistem ilmiah. Namun islam mengajarkan sistem keyakinan yang mengajarkan bahwa Allah SWT adalah zat yang maha esa, yang dinyatakan dalam dua kalimat syahadat yang berbunyi : Asyhadu an la ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah yang disebut tauhid. Pengakuan bahwa Allah adalah tuhan pencipta langit dan bumi beserta makhluk-makhluk yang ada dapat diakui oleh siapa saja yang menggunakan akalnya. Namun lain halnya jika pengakuan tersebut tidak dibarengi dengan ketundukan dan berserah diri kepada perintah Allah pada hakikatnya adalah kecacatan tauhid. 2. Wawasan Ilmu Manusia merupakan makhluk Allah yang memiliki struktur ciptaan paling sempurna daripada makhluk yang lain. Manusia dikaruniai hati, akal dan panca indra yang berfungsi untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan kembali pada hakekat tujuan ia diciptakan yaitu untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT. Allah telah mengkaruniakan potensi pada diri manusia untuk menggali ilmu pengetahuan lewat kenyataan diri dan alam. Namun untuk memahaminya manusia
  • 2. harus belajar dengan akal budi dan mempelajari alam dengan segala petunjuk Allah. Karena manusia akan memencapai puncak perkembangan diri dan perkembangan masyarakatnya jika dilandasi dengan iman yang kuat dan disertai dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang sesuai dalam perspektf Al-quran dan As sunnah yang insyaAllah karenanya manusia akan menemukan kebenaran yang hakiki. 3. Wawasan Sosial ISLAM MEMANDANG BAHWA KEMASYARAKATAN MERUPAKAN CIRI KEMANUSIAAN YANG TAK DAPAT DIPISAHKAN DARI KEPRIBADIAN MANUSIA. KARAKTER DAN JIWA KEMASYARAKATAN BUKAN SESUATU YANG BARU TUMBUH SETELAH MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN, MELAINKAN SUDAH ADA SEJAK MANUSIA DICIPTAKAN.37 DENGAN DEMIKIAN, ISLAM MEMANDANG BAHWA SEORANG MANUSIA MEMILIKI HAK-HAK PRIBADI YANG HARUS DIHORMATI. INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN JUGA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MEMENUHI KEPENTINGANNYA, BAIK YANG BERSIFAT MATERIAL UNTUK KEBAHAGIAAN DI DUNIA HINGGA YANG MENYANGKUT KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAANNYA DI AKHIRAT. NAMUN, PADA SAAT YANG SAMA MANUSIA BERTANGGUNG JAWAB MEWUJUDKAN KEPENTINGAN BERSAMA ATAU MASYARAKAT. JIWA KEMASYARAKATAN YANG LEMAH AKAN MENYEBABKAN LEMAHNYA SISTEM KEHIDUPAN DAN HILANGNYA KEHORMATAN WARGA MASYARAKAT ATAU SUATU KAUM YANG DISEBUT DENGAN KEMATIAN SOSIAL. NAMUN DENGAN ADANYA INTERAKSI KEBERAGAMAN MANUSIA DARI INDIVIDU, SUKU , BANGSA ATAU KAUM DAPAT MENDORONG KEHIDUPAN MASYARAKAT UNTUK MEMBANGUN INTERAKSI SOSIAL DALAM KERANGKA KETAQWAAN, SEHINGGA KEBERAGAMAN BUKANLAH PENGHAMBAT PEMBENTUKAN MASYARAKAT, MELAINKAN JUSTRU MENDORONG KEHIDUPAN BERMASYARAKAT KE ARAH KESEMPURNAAN. KARENA PADA WILAYAH SOSIOLOGISNYA BENTUK ASUHAN YANG TEREFLEKSI DARI SISTEM SOSIAL TURUT MEMBENTUK TINGKAT KEIMANAN MANUSIA DIHADAPAN SANG KHALIKNYA.
  • 3. 4. Kepemimpinan ISLAM MEMANDANG BAHWA HUBUNGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT ADALAH KOHEREN, KOHESIF DAN KOMPLEMENTATIF. DALAM ISLAM SESAMA MUSLIM ADALAH SAUDARA SEHINGGA KEHADIRAN SEORANG MUSLIM BAGI SELURUH MANUSIA DAN SEKALIAN ALAM ADALAH RAHMAT. SELAIN ITU MANUSIA MERUPAKAN SATU- SATUNYA MAKHLUK YANG BERANI UNTUK MEMULAI SIKAP SALING MENJAGA, YANG PADA AKHIRNYA MENJADIKANNYA SEBAGAI MAKHLUK YANG MEMIMPIN MAKHLUK LAINNYA. PENOBATAN MANUSIA MENJADI KHALIFAH HARUS SESUAI DENGAN KUALIFIKASI SEBAGIMANA YANG DISERUKAN OLEH ALLAH SWT UNTUK TIDAK MEMILIH WALINYA DARI ORANG-ORANG KAFIR DAN AHLI KITAB MELAINKAN DARI ORANG MUKMIN DI KALANGAN UMAT ISLAM. OLEH KARENA ITU KEBERADAAN KEPEMIMPINAN ISLAM, BAGI UMATNYA MERUPAKAN INTERPEDENSI DAN KOEKSISTENSI YANG MENJADI CITRA UTAMA KEBERADAAN JAMA’AH DAN KEKHALIFAHAN ISLAM YANG PAR EXCELENT SEMPURNA, YANG TERMANIFESTASIKAN PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW . DEMIKIAN JUGA SEHARUSNYA BAGI UMAT ISLAM DEWASA INI SEBAGI BUKTI KETAATAN KEPADA ALLAH SWT DAN RASULNYA. 5. Etos Perjuangan PERUBAHAN TATANAN MASYARAKAT YANG BERDASARKAN NILAI-NILAI ISLAM MERUPAKAN PROSES PEMBENTUKAN YANG MENUNTUT ADANYA KETERLIBATAN MANUSIA DIDALAMNYA. MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH SWT SEBAGAI KHALIFAH DIMUKA BUMI YANG MEMILIKI PERAN MENGATUR DAN PENENTU BENTUK TATANAN MASYARAKAT YANG DIRIDHOI OLEH ALLAH SWT. PERAN MANUSIA SEBAGI KHALIFAH ITU HARUS DIJALANKAN MANUSIA DENGAN BERUSAHA DAN BERJUANG SEPENUHNYA OLEH SEBAB ITU SEMANGAT UNTUK BERJUANG (ETOS PERJUANGAN) MENJADI PENTING UNTUK DIMILIKI OLEH SEORANG INSAN YANG DICIPTAKAN SEBAGAI KHALIFAH DIMUKA BUMI. ETOS PERJUANGAN MENJADI BEKAL DALAM BERUSAHA DAN BERJUANG UNTUK PERBAIKAN MASYARAKAT DI SETIAP WAKTU DAN DI SETIAP TEMPAT. MANUSIA YANG MEMILIKI ETOS PERJUANGAN YANG CUKUP KUAT AKAN SELALU SADAR UNTUK MELIHAT REALITAS LINGKUNGAN SEKITARNYA DAN MELAKUKAN PERUBAHAN SERTA PERBAIKAN ATAS KONDISI LINGKUNGANNYA TERSEBUT SETIAP SAAT. ETOS PERJUANGAN
  • 4. YANG HARUS DIMILIKI TIAP MUSLIM JUGA MERUPAKAN CERMINAN GERAK IMAN SEORANG MUSLIM TERSEBUT YANG PERJUANGANNYA JUGA MERUPAKAN SUATU PROSES PENINGKATAN KUALITAS AKAN IMAN YANG MEMBENTUK JATI DIRI MUSLIM SEUTUHNYA. OLEH SEBAB ITU PERJUANGAN PADA SEORANG MUSLIM HARUS MERUPAKAN SEBUAH PILIHAN SADAR ATAS DASAR KEIMANAN DENGAN SIKAP DIRI YANG BERNAMA KEIKHLASAN DAN ISTIQOMAH. 6. Hari Kemudian ISLAM SANGAT MENEKANKAN UMATNYA YAKIN AKAN KEBERADAAN AKHERAT, KARENA DENGAN KEYAKINAN INI UMATNYA TETAP BERJALAN DALAM KEHIDUPAN YANG BERORIENTASI TUJUAN PADA AKHERAT . ALQURAN JUGA TELAH MENJELASKAN SECARA GAMBLANG BAHWA KEHIDUPAN DUNIA ADALAH SEMENTARA DAN SEMUA YANG DIPERBUAT OLEH MANUSIA DI DUNIA AKAN MENDAPAT BALASAN SETIMPAL DI HARI PEMBALASAN. SEHINGGA AL QUR’AN MEMPERINGATKAN DAN MEMERINTAHKAN MANUSIA UNTUK BERFIKIR TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERTINDAK AGAR TIDAK MENYESAL DIKEMUDIAN HARI. ALLAH TELAH BERJANJI BAHWASANYA BALASAN UNTUK ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHOLEH ADALAH SURGA DAN BALASAN UNTUK ORANG KAFIR ADALAH NERAKA. NAMUN SEMUA JANJI ITU BUKAN UNTUK MENJADIKAN MANUSIA TAKUT ATAS ANCAMAN JUGA TIDAK MEMBUAT MANUSIA BERHARAP IMBALAN DI HARI KEMUDIAN, NAMUN AGAR SADAR ATAS PILIHANNYA YANG MEMILIKI AKIBAT DIKEMUDIAN HARI. BAB II TUJUAN 1. Hakekat Tujuan Sebagai organisasi gerakan kemahasiswaan, Himpunan Mahasiswa Islam memiliki tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa Islam yang mencerminkan dua bentuk usaha organisasi dalam gerakannya yaitu usaha organisasi HMI atas pembentukan individu dan usaha organisasi HMI atas pembentukan masyarakat yang terangkum dalam sebuah teks yang berbunyi
  • 5. “Terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab yang turut bertranggungjawab atas terwujudnya masyarakat yang diridhoi oleh Allah subhanahu wata’ala”. 2. Hakekat Perkaderan dan perjuangan Perkaderan HMI merupakan upaya peningkatan kualitas anggota- anggotanya dengan memberikan pemahaman ajaran dan nilai kebenaran Islam secara penuh hikmah, kesabaran dan kasih sayang. Perkaderan tersebut meliputi pembinaan sikap serta penambahan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan kader HMI tampil sebagai sosok khalifah Allah di muka bumi. Sedangkan hakekat perjuangan HMI adalah kesungguhan melaksanakan ajaran Islam pada kehidupan masyarakat secara bertahap dan konsisten diseluruh aspeknya. BAB III USAHA Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dalam perjuangannya manusia memerlukan keyakinan yang kuat serta keistiqomahan dalam mencapai tujuan dengan menjalankan sikap dan pola Amar ma’ruf dan nahi mungkar sebagaimana terangkum sebagai berikut 1. Amar Ma’ruf Amar ma’ruf mempunyai makna menyampaikan kebenaran dalam sebuah sikap yang menunjukan titik keberangkatan atas sebuah keimanan seseorang. Penyampaian konsep syahadat merupakan salah satu aspek dari amar ma’ruf yang harus dihadirkan dalam segala bentuk gerak tubuh umat islam setiap saat 2. Nahi Munkar Nahi Munkar yang secara harfiah berarti mencegah kemungkaran, merupakan sikap aktif insan beriman untuk menghindari diri dan lingkungannya dari orientasi-orinetasi hidup dan perilaku yang tidak diridhoi oleh Allah SWT. Oleh sebab itu setiap muslim yang beriman tidak cukup hanya dengan sikap amar- ma’ruf, namun juga harus melengkapinya dengan sikap Nahi Munkar.
  • 6. . 3. Pembentukan Individu . Al Qur’an menyebutkan beberapa standar yang dapat dibentuk pada tiap insan, diantaranya muabid, mujahid, mujtahid hingga akhirnya menjadi mujadid. Standar-standar tersebut bagian dari standar insan yang membawa rahmat bagi alam yang dijabarkan sebagai berikut : · Mu’abbid : menjadi insan yang tekun beribadah, mulai dari ibadah yang terkait pada dirinya maupun terkait pada lingkungannya.19 · Mujahid : memliki semangat juang yang tinggi sehingga ia memiliki pemahaman dan kemampuan berjihad dalam garis agama.20 · Mujtahid : memiliki kemampuan berijtihad sehingga segala tindakannya didasarkan pada pilihan sadar dari dalam dirinya.21 · Mujadid : memiliki kemampuan dalam melakukan pembaharuan di lingkungan sekitarnya 4. Pembentukan Masyarakat . Tak ada satu insanpun yang bisa menjamin bahwa pembentukan kualitas diri oleh dirinya secara sendiri dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Butuh interaksi yang saling mendukung antara manusia satu dengan yang lainnya. Secara lebih luas interaksi diri dengan insan lainnya yang kemudian menjadi bagian dari proses pembentukan masyarakat, tentu saja sama dengan pembentukan sistem kemasyarakatan. Sistem inilah yang menjadi salah satu penjaga diri untuk memberi jaminan lebih atas proses diri yang dijalankan kaum mukmin dan muttaqin Pada akhirnya terbentuknya sistem yang dapat menjaga satu insan dengan insan lainnya menjadi indikator ikhtiar umat beriman dalam proses hijrah dirinya. Kegagalan pembentukan sistem kemasyarakatan ini akan membawa kegagalan ikhtiar dalam berhijrah yang tentu saja menjadi sebuah kegagalan dalam mengamalkan ikrar syahadat yang telah ia lakukan BAB IV INDEPENDENSI
  • 7. 1. Sifat Independen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadikan sikap independensi sebagai sikap yang mewarnai gerak hidup organisasi HMI dari waktu-kewaktu. Pernyataan ini tertuang dalam AD/ART HMI yang menyebutkan bahwa : “organisasi ini bersifat independen”. Yang berarti HMI tidak menjadi bawahan (underbouw) organisasi lain. Sehingga HMI dapat bersikap bebas disegala bidang dengan penuh kepercayaan kepada diri sendiri untuk secara aktif memperjuangkan misi HMI. 2. Sikap Independen Independen adalah sifat organisasi yang implementasinya diwujudkan dalam bentuk sikap-sikap organisasi yang konsisten. Sikap–sikap anggota HMI yang mencerminkan bahwa mereka adalah kader dari organisasi yang bersifat independen merupakan derivasi dari karakteristik Ulil Albab yang menjadi cita insan HMI. Beberapa sikap terpenting adalah cenderung kepada kebenaran (hanief), merdeka, kritis, jujur, progresif, dan adil. Dengan demikian kader HMI adalah orang-orang yang sanggup berlaku dan berbuat secara mandiri dengan keberanian menghadapi resiko..Secara teknis, kedar HMI harus tunduk kepada ketentuan-ketentuan organisasi dan memperjuangkan misi HMI dimanapun ia berada. Mereka tidak dibenarkan mengadakan sesuatu komitmen dalam bentuk apapun dengan pihak luar HMI yang bertentangan dengan yang telah diputuskan secara organisatoris.