Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting tentang absolutivitas bumi sebagai pusat alam semesta berdasarkan bukti ilmiah dan formulasi fisika. Terdapat formulasi yang menjelaskan pengaruh gravitasi bumi terhadap kecepatan cahaya, perhitungan tahun qomariyah, serta bukti dari teknologi terkini seperti pencitraan satelit dan eksperimen trigger effect yang menunjukkan bahwa bumi diam dan berada di pusat al
2. a.muqoddimah
berikut ini akan kami paparkan tentang absolutivitas bumi sebagai pusat alam semesta
baik secara formulasi fisika dan bukti ilmiah.
b.formulasi yang membuktikan bahwa kecepatan
cahaya dipengaruhi oleh gavitasi bumi
Dengan rumusan sebagai berikut :
Keterangan :
‘alif’ = jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun qomariyah.
c = 300.000km/s (kecepatan cahaya pada sumber cahaya bervoltase sekitar 900
trilyun Volt).
g = percepatan gravitasi bumi( 10 N/Kg)
2
3. rumusan di atas menjelaskan bahwa jarak total yang ditempuh cahaya dipengaruhi
besarnya oleh gravitasi dalam arti kecepatan cahaya diperlambat oleh gravitasi.Fakta
yang membenarkan rumusan ini yaitu percobaan red-shift gravitational dengan detector
Fe(atom besi). Eksperimen gravitational red-shift yang menunjukkan setiap
radiasi/cahaya yang dipancarkan akan diperlambat kecepatannya oleh gravitasi bumi,
sehingga semakin besar sudutnya terhadap permukaan bumi semakin kuat pengaruh
gravitasi untuk melemahkan kecepatannya.
percobaan red-shift gravitational dengan getaran yang dipancarkan Fe
3
4. c.formulasi yang menjelaskan bahwa perhitungan
tahun secara qomariah adalah paling tepat dalam
menggambarkan satu tahun masa di bumi
dibandingkan tahun secara masehi.
Dengan rumusan sebagai berikut :
c2
' alif ' c t
g
Keterangan :
‘alif’ = jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun qomariyah.
c = 300.000km/s (kecepatan cahaya pada sumber cahaya bervoltase sekitar 900
trilyun Volt).
g = percepatan gravitasi bumi( 10 N/Kg)
t = waktu (detik/sekon)
4
5. Membuktikan bahwa satu tahun adalah 354 hari sebagaimana tahun islam. Dengan ini
maka gugurlah teori heliosentris yang menyatakan bumi berevolusi terhadap matahari
karena ternyata perhitungan tahun secara masehi(dengan kerangka acuan matahari
sebagai pusat tata surya) adalah salah fatal dalam menetapkan masa, sebagaimana dalam
sejarahnya perhitungan tahun secara masehi sering mengalami kesalahan „jumlah hari‟
pada beberapa abad yang lalu.
d,fakta bumi diam
1.Pencitraan Setelit
Semakin banyak bukti dalam teknologi canggih yang membuktikan bahwa bumi ini
diam(tidak berotasi dan berevolusi)
Berikut ini hasil pengamatan interferometer dalam satelit yang salah satunya
membuktikan bumi ini justru diam :
i)Pencitraan melelui satelit membuktikan bahwa bumi berbentuk agak lonjong ke
samping kanan dan kirinya,dengan jari jari mendekati 6400 km di daerah equator dan
mendekati 6300 km di daerah kutubnya.
5
7. ii).Tidak adanya pancaran gelombang kejut berbentuk kerucut pada seluruh sisinya.
tidak adanya pancaran gelombang kerucut yang membuktikan diamnya bumi
7
8. iii)Permukaan bumi tidak rata.
tidak ratanya permukaan bumi
Mari kita perhatikan nomor 2 di atas, dalam kaidah aerodinamika dan hidrodinamika,jika
bumi benar-benar bergerak dengan kecepatan rotasi mendekati 1 mach(mendekati 333
m/s) dan berevolusi dengan kecepatan mendekati 300 mach, maka seharusnya ditemukan
pancaran gelombang kejut yang ditangkap interferometer satelit.
Dengan demikian, bumi kita ini memang diam(tidak berotasi dan berevolusi) sehingga
tidak ditemukan adanya gelombang kejut berbentuk kerucut tersebut.
8
9. 2.Gejala ‘Geodetic wrap’ : Bukti Bumi Tak Berotasi
Gejala „Geodtic wrap‟ adalah gejala adanya energi dari benda bermassa untuk
melengkungkan dimensi udara sekitar.Hal ini pernah dijelaskan para ilmuwan namun
mereka sempat menjelaskan : „mengapa energi demikian muncul secara simultan di bumi
kita ?‟
Jawabnya tentu karena bumi kita ini diam yaitu tidak berotasi, sebab jika bumi berotasi
maka energi „geodetc wrap‟ ini akan terhapus oleh gerakan bumi tersebut.Efek „geodetic
wrap‟ dapat dilihat pada peristiwa :
rumus geodetik wrap yang dapat berubah beberapa tahun mendatang
i).Saat kita berkendara sepeda motor.Ketika melewati sebuah pohon,maka frekuensi
udara sekitar pohon akan terdengar lebih tinggi.
ii).Di antara kepitan dua jari kita terdapat lengkungan dimensi udara yang dapat
meneruskan cahaya seperti lensa cekung, karena itu hal ini hanya dapat diamati oleh
penderita miopi.
9
10. 3.Teknologi ‘Trigger Effect’: Bumi Pusat Alam Semesta adalah Fakta
Struktrur bumi berdasarkan penelitian eksperimen terkini melalui suatu alat pemicu
“trigger effect‟ dengan prinsip dasar eksperimen :
„tatkala kita memberikan serentetan ledakan sehingga frekuensi ledakan melampaui
frekuensi ambang batas total partikel lapisan bumi,maka setiap partikel pada lapisan bumi
akan memantulkan kelebihan frekuensi, kelebihan frekuensi yang kemudian diterima
detektor sesuai dengan jenis partikel zat.‟
Prinsip ini diterapkan juga pada teknologi sekarang dalam spektrometri serapan
atom.Dengan eksperimen di atas diperoleh hasil :
i).Lapisan inti bumi terdiri dari besi dan nikel cair bersuhu tinggi.
ii).Lapisan tengah terdapat sebuah lapisan hampa udara yang berfungsi sebagai gaya
„levitasi‟ yaitu gaya penarik lapisan di atasnya.Lapisan vakum ini seperti yang diterapkan
pada bom nuklir untuk menstabilkan posisi U-238.
iii).Lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapisan batuan dan tanah.
iv).Panjang gelombang yang dipancarkan tiap partikel lapisan bersifat simultan, hal inilah
yang menjadi bukti bahwa bumi diam,karena jika bumi bergerak maka akan dihasilkan
panjang gelombang yang diskrit, sebagaimana analisis yang dihasilkan pada pembacaan
seismograf berikut :
10
11. data seismograf
„Pancaran gelombang kecil yang dihasilkan bersifat simultan antara gelombang bodi dan
gelombang permukaan,lain halnya dengan adanya sedikit pergerakan bumi seperti
pergeseran lempeng atau gempa maka gelombang yang dihasilkan adalah diskrit.‟
Dengan demikian bumi kita tidaklah berotasi apalagi berevolusi dengan kecepatan 30
km/s atau sekitar 1/6EXP-11 parsek/detik, karena jika bumi bergerak dengan cara
demikian maka akan dihasilkan grafik yang benar-benar diskrit.Mengapa AS,
Jepang dan Eropa tidak menyimpulkan demikian padahal mereka yang telah melakukan
eksperimen ini?
11
12. Jawab:
i).Mereka belum tahu.
ii).Mereka menyembunyikan pengetahuan.
4.Teknologi Medan Magnet Bumi dan Rahasianya
Untuk mengkaji sifat magnetik suatu bahan diperlukan suatu ruangan yang memiliki
medan magnet homogen dalam arti „terbebas‟ dari pengaruh medan magnetik bumi.Maka
diperlukan suatu kumparan dengan ukuran,banyaknya lilitan dan besar arus listrik serta
dalam ukuran ruangan tertentu.Hal ini telah dibuktikan dengan kumparan Helmholtz di
Oakland University.Dengan hasil eksperimen :
“medan magnetik yang dipancarkan bumi untuk ditiadakan pengaruhnya oleh kumparan
helmholtz bersifat simultan dan tetap besarnya serta tidak berbentuk diskrit(diskrit di sini
dalam arti terputus dan tidak tetap jumlahnya).”
Mari kita telaah!
Hal di atas membuktikan bumi tidak bergerak.Sebab jika bumi bergerak maka akan
terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti alat kumparan helmholtz
tidak bisa ditetapkan baik arusnya,besarnya maupun jumlah lilitannya.Hal ini sesuai
rumusan :
dB=m/qr*dv
12
13. Namun,kenyataan di Laboratorium Magnet Kettering (AS) membuktikan bahwa ukuran
arus listrik,besarnya maupun jumlah lilitan kumparan helmholtz dapat ditetapkan untuk
dapat meniadakan pengaruh medan magnetik bumi dan menciptakan medan magnet yang
homogen untuk dapat mengkaji sifat magnetik bahan.Dengan demikian,hal ini
membuktikan tidak terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti bumi
tidak bergerak.
Dengan demikian rahasia yang diketahui pendesain kumparan helmholtz adalah bumi
sebagai penghasil medan magnetik adalah diam, sehingga besar medan magnet bumi
stabil dengan demikian besar arus listrik dan banyaknya lilitan dapat ditentukan.
5.Fakta Bumi Diam Vs. Teori Bumi Berotasi
Ronde 1:
EKSPERIMEN MODERN
Sebenarnya secara fakta percobaan yang dilakukan Michelson-Morley untuk
membuktikan keberadaan eter justru hasil percobaan tersebut adalah bukti bahwa bumi
diam.
perhatikan!
13
14. Dalam eksperimen ini, tidak ditemukan adanya pola pergeseran interferensi dalam arti
kecepatan cahaya yang dipancarkan dalam posisi tegak lurus atau searah atau berlawanan
arah dengan rotasi bumi seharusnya ditemukan perbedaan kecepatan yang ditandai
dengan selisih waktu dari hasil penangkapan detektor,namun hasilnya justru tidak
ditemukan selisih waktu yang berarti setiap posisi kecepatan cahaya yang dipancarkan
adalah kecepatannya sama.
Hal ini terjadi bukan karena tidak adanya eter, seperti yang mereka katakan,namun justru
hal ini menjadi fakta bahwa rotasi bumi tidak ada.Karena jelas secara fisika ,kecepatan
cahaya dipengaruhi gravitasi(perhatikan percobaan gravitational red-shift)yang berarti
jika benar bumi berotasi maka seharusnya tiap posisi penembakan sumber cahaya
akan mempengaruhi kecepatannya dengan adanya eter maupun tidak ada(pikirkan
hal ini),karena yang mempengaruhi adalah kecepatan „medan rotasi‟(jika rotasi ada)
terhadap cahaya,bukan eter.
Contoh realita:
Kita berlari di atas eskalator yang bergerak di ruangan beroksigen.
mari kita perhatikan!
jelas yang mempengaruhi perubahan kecepatan kita berlari adalah eskalator yang
bergerak bukan oksigen.
Dengan demikian percobaan ini justru membuktikan tidak adanya “eskalator yang
bergerak” dalam arti bahwa bumi ini diam.
14
15. NASIHAT UNTUK ILMUWAN :
Eter merupakan senyawa kimia yang seharusnya untuk mempermudah mendeteksi
keberadaannya di udara dilakukan secara analisis kimia tepatnya analisis kualitatif,bukan
dengan interferensi cahaya.Sebab jika demikian,hal ini sama saja dengan mencari ion
tembaga dalam larutan dengan sistem pemantulan cahaya,tentu hal ini sulit
dilakukan,untuk itu sebaiknya dilakukan secara kimia yaitu dengan penambahan
pengendapnya.Sehingga terbentuk endapan Cu(OH)2 yang terlihat mata.
Ronde 2 :
BANDUL FOUCAULT
Bandul foucault yang gerakannya menyimpang tiap waktu tertentu dan diklaim sebagai
bukti bumi berotasi adalah tidak benar.
Bukti :
Mari kita buat bandul sederhana dari sebuah benda atau lihat jam bandul asli,maka
selama 24 jam kita tidak akan melihat penyimpangan bandul,kecuali jika ada gangguan
dari udara atau ujung tali bandul.
Hipotesis :
kecurigaan kami selaku tim peneliti terletak pada ujung tiang bandul foucault yang
terhubung dengan sistem katrol dan di bawah medan pasir yang menjadi tanda
penyimpangan bandul. Sehingga dari sini Foucault berusaha merekayasa bumi berotasi.
15
16. Ronde 3 :
Kita naik mobil tentu dipengaruhi adanya gaya gravitasi dan tentu kita merasakan mobil
tersebut bergerak, begitupun kita naik pesawat.Lalu jika bumi berotasi,mengapa kita
tidak merasakannya ?(tentu saja ada pengaruh gaya gravitasi)
Jawab:
Karena memang bumi ini diam .
Fakta:
Jika bumi berotasi dengan jari-jari bumi sekitar 6.400 km dalam waktu 24 jam.Berarti
kecepatannya mendekati 1.600 km/jam.
Perhatikan!
apakah kecepatan 1.600 km/jam tak terasa oleh kita tentu saja ada gravitasi sementara
naik mobil saja dengan kecepatan 80 km/jam kita sangat merasakannya tentu saja di
dalam mobil juga dalam pengaruh gravitasi.
Dengan yakin tentu kita tak merasakan bumi bergerak yang berarti memang bumi ini
diam.
16
17. e.kecepatan cahaya tidak konstan 300.000 km/s
A.Bukti eksperimen sederhana:
Tahap 1 :
Letakkan dua kipas angin secara sejajar dengan pandangan,depan dan belakang.Kipas
belakang diputar dengan frekuensi lebih rendah dari kipas yang berada di depan,amati
putaran baling-baling kipas belakang melalui baling-baling kipas depan.Amati dan coba
dengan variasi frekuensi antara kipas depan dan belakang.
Tahap 2 :
Letakkan lampu merah di belakang kipas yang diputar dengan beberapa variasi frekuensi
putaran,amati dan amati pula dengan lampu dalam beberapa variasi voltase.
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa „frekuensi‟ cahaya dalam tiap
voltase yang berbeda adalah tidak konstan yang berarti kecepatan cahaya berubah-ubah
sesuai dengan voltase sumber.
17
18. mengukur kecepatan cahaya metode sederhana
B.Bukti Teknologi Modern
Bahwa Kecepatan Cahaya Tidak Konstan (300.000 km/detik),akan tetapi berubah-ubah
Sesuai Voltase Sumber
1.Muqoddimah
Setelah merampungkan bahwa teori Einstein yang menyatakan bahwa kecepatan cahaya
tetap yaitu 300.000 km/s adalah salah ditilik dari sistem phonon hasil penemuan
teknologi baru-baru ini,ternyata ada sebuah bukti ilmiah yang benar benar menunjukkan
secara jelas bahwa kecepatan cahaya tergantung pada voltase sumber yaitu dalam sebuah
prosesor AMD Phenom II.
18
19. 2.Pembahasan
Data Ilmiah yang ditunjukkan pada prosesor sebagai berikut :
frekuensi prosesor AMD Phenom II
Dengan voltase inti prosesor mendekati 1 volt (tepatnya 1,345 V) maka dengan formulasi
penentuan kecepatan cahaya berdasarkan faktor phonon :
F ' ta '
c
m
Vq
' ta '
mg
19
20. maka diperoleh kecepatan cahaya (radiasi) mendekati 10 m/s, maka untuk mengetahui
inti prosesor dengan formulasi :
f=c/lambda
Dengan lambda=r/15= 3 nm
maka
f = 10/3EXP-9 = mendekati 3.333 MHz
Hal ini sesuai dengan data detektor prosesor yaitu dengan frekuensi inti 3.000 MHz dan
mendekati 3.500 MHz saat overclocking.
Overclocking frekuensi AMD Phenom II
20
21. f.bukti neutrino
Neutrino merupakan sebuah partikel string tertutup dari golongan lepton yang lebih kecil
dari electron,bersifat tidak dipengaruhi gaya gravitasi karena partikel ini tak mempunyai
muatan, sehingga partikel ini jumlahnya tetap pada posisi belahan bumi tertentu.Neutrino
dapat dihasilkan secara alami maupun buatan, dengan salah satu mekanisme :
“dalam sebuah atom suatu zat terjadi sebuah „daur ulang‟ antara penarikan neutron dari
alam bebas oleh nucleon dan pelepasan proton dari nucleon yang dihasilkan dari
peluruhan neutron tanpa energi dengan mediasi(energy perantara) berupa W - boson
sehingga dihasilkan pula (dalam peluruhan ini) sebuah neutrino.”
Jumlah neutrino pada posisi belahan bumi di Asia(timur) dan wilayah Barat adalah
berbeda berdasarkan data detector super kamiokande yang berlokasi di Jepang dan
detector Sudbury Neutrino Observatory (SNO) di Kanada.
Bukti :
-143exp6 event in detection sno(Wikipedia)
-36exp6 event or 3,6 hits in 100 ns in detection superkamiokande(u-tokyo.ac.jp)
(pendeteksian dilakukan tanpa pengulangan silahkan kunjungi websitenya)
-kedua detector ini dirancang di bawah tanah agar tidak terpengaruh kondisi sekitar.
Relasi antara terdapatnya neutrino di bumi dengan diamnya bumi yaitu terletak pada
perbedaan jumlah neutrino yang terdeteksi dengan perbedaan posisi bumi antara belahan
bumi yang satu dengan belahan bumi yang lain.Perhatikan kalimat yang di blok hijau, hal
ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan jumlah neutrino yang terdeteksi karena
perbedaan posisi belahan bumi tempat sk-detektor dengan sno-detektor.
21
22. Hal ini merupakan bukti kuat bahwa bumi tidak berotasi sebab jika bumi berotasi maka
seharusnya terjadi pertukaran nilai deteksi antara sk-detektor dengan sno-detektor karena
posisi belahan bumi barat telah berubah ke posisi belahan bumi timur sedangkan jumlah
neutrino akan selalu tetap pada posisinya.
g.fakta absolutivitas vs teori relativitas umum
teori absolutivitas berdasarkan rumus
c2
' alif ' c t
g
Dari segi rumusan berakhir dengan :
s = s (shahih)
s =formulasi jarak
Sementara teori absolutivitas umum yang kalkulasinya dirumuskan oleh Karl
Schwarzschild :
where:
22
23. is the Schwarzschild radius;
is the gravitational constant;
is the mass of the object;
is the speed of light in vacuum
Dari segi rumusan berakhir dengan :
s = 2s (tidak shahih)
Perhatikanlah !
Bahwa rumusan dasar teori relativitas Karl adalah salah dari segi rumusan karena tidak
mungkin jika seorang berjalan sejauh 2 meter lalu dikatakan bahwa dia hanya berjalan 4
meter ?!
Hal ini mirip dengan kesalahan yang terjadi pada rumusan aljabar Boole, seperti berikut:
Dalam perumusan
x v x = x (teori idempoten) (tanda “v” adalah” +” )
dengan penjabaran
x v x = (x v x) 1 (teori identitas)
= (x v x) (x v x’) (teori negasi)
= x v (x x’) (teori distributif)>>>poin inilah yang perlu kita perhatikan
= x v 0 (teori negasi)
=x
23
24. dengan penjabaran di atas maka jika x = 1 maka akan diperoleh 1 v 1 =1 atau
1+1 = 1,,,ANEH bukan??!
ternyata hal ini terjadi karena teori distributif pada tahapan penjabaran di atas.
padahal jika kita lihat formulasinya
x v (y z) = (x v y) (x v z)
maka sampai kapanpun kita tak akan mendapatkan kebenarannya.Walaupun
nilai y = 0,0000000000001 dan z = o
BUKTI
misal x = 1 , y = 0,0000000000001, z = 0
1+( 0,0000000000001(0)) = (1+0,0000000000001) (1+0)
1 = 1,0000000000001
tentu saja hal di atas salah,walaupun perbedaannya sangat kecil.
Kemudian hal ini berlanjut dengan kesalahpahaman mengenai black hole, dengan
rumusannya :
24
25. Rumusan ini menggambarkan bahwa black hole adalah nyata berupa materi fisik yang
berdaya hisap tak terhingga dan dapat menimbulkan dimensi lain dalam arti membentuk
sebuah mesin waktu, tentu saja hal ini bertentangan dengan akal dan dalil dari alQur‟an
bahwa manusia dapat kembali ke masa lalu dengan suatu ledakan .
Untuk mengoreksi hal tersebut secara fakta absolutivitas tentang black hole dapat
dirumuskan sebagai berikut :
ev 3 c2 ev 3
' alif ' c2
lim 4 0 v2 lim 4 1
' ta ' ' ta '
Rumusan ini menggambarkan bahwa black hole adalah sebuah bentuk energy-penarik
terbentuk dari sebuah peluruhan beberapa bagian neutron dalam nukleon yang berdaya
hisap tergantung pada besarnya peluruhan sumber materi dari setiap benda di alam
semesta dan tidak membentuk sebuah lorong waktu.
25
26. h.kesimpulan
Dengan demikian, rumusan ini membuktikan bahwa keabsolutivitasan bumi sebagai
pusat alam semesta adalah benar adanya di dukung dengan eksperimen terkini dan fakta
ilmiah yang ada.
i.penutup
Doa penutup majlis
Batam, 25 rabiul akhir 1433
abu hafshah alharits
26