SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan
orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Secara
harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa Inggris
Coperation terdiri dari dua suku kata :
- Co yang berarti bersama
- Operation = bekerja
Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap
bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan
otonom telah diterima dengan alasan-alasan sebagai
berikut :
1. Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi
2. Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki
secara bersama
3. Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang
bersifat social ekonomis cukup fleksibel untuk
diterapkan pada berbagai kondisi social ekonomis
tertentu.
4. Para anggota yang termaksud golongan penduduk
yang social ekonominya “lemah”
A.     Dampak Mikro dari suatu Koperasi
     1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan
       perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan
       koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut
       diterima oleh anggota dapat :
       a. Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan
       peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang
       besar.
       b. Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.
     2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi
        kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social
        dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu
        perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan
        memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan
        mereka.

 B.    Dampak Makro dari Organisi Koperasi
      1. Politik
      2. Sosial
   sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya
    Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negara-
    negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.
   Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari
    pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni
    Soviet.
   Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan
    masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara
    (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan
    pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari
    penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat
    atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses
    pembangunan.
Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana
pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para
anggota dan koperasi yang diawasi Negara:

   Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah
    mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan
    secara administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan
    kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan
    program pembangunan.

   Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para
    anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar
    menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang
    timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan pembangunan

   Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah
    secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan
    keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering
    diterapkan.
Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum
    mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung
    pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari
    organisasi-organisasi koperasi trediri atas:

   Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai
    kebijakan untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang
    disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara-
    negara yang bersangkutan.

   Menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya
    koperasi dan gerakan koperasi.

   Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental
    bagi terciptanya berbagai kondisi pokok yang sesuai bagi
    pertumbuhan bertahap organisasi-organisasi swadaya koperas
   Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas-aktivitas dri pegawai dinas
    pengembangan koperasi
   Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti dengan donasi-
    donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak.
   Keterampilan manajemen untuk untuk menjalankan perusahaan koperasi diganti oleh pegawai-
    pegawai pemerintah.
   Efisiensi ekonomis perusahaan koperasi dalam hubungan dengan dan untuk kepentingan anggota
    diciptakan secara semu melalui pemberian hak-hak istimewa, seperti pengecualian pajak, monopoli
    untuk mengusahakan produk-produk tertentu, audit tanpa pembayaran imbalan jasa dan
    sebagainya
   Setelah jangka waktu tretentu diharapkan, bahwa koperasi-koperasi yang didukung dengan
    bantuan pemerintah itu dapat merubah dirinya sendiri melalui suatu proses yang berlangsung
    secara otomatis menjadi organisasi-organisasi yang benar-benar dapat berdiri sendiri.
   Secara sistematis persyratan-persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi, yaitu
   Hanya menunjang kegiatan-kegiatan koperasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan-
    kepentingan para anggota
   Mendorong para anggota untuk berperan serta dalam pemilihan pengurus, pengawas dan dalam
    pengambiln putusan
   Membiarkan suatu tingkat otonomi tertentu kepada koperasi-koperasi itu dalam perencanaan dan
    pengambilan keputusan, sehingga kegiatan-kegiatan ekonominya selalu dapat disesuaikan
    dengankepentingan-kepentingan ekonomi para anggotanya.
Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan
dan dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu
konsepsi yang konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat
kelayakan dalam praktek. Dengan demikian, sekurang-kurangnya
akan terdiri atas tiga tahap de-ofisialisasi (pengurangan pengaruh
pemerintah), yaitu sbb:

Tahap I
Mendukung perintisan organisasi koperasi.

Tahap II
Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan
pengawasan teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari
organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh Negara.
Tahap III
Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri
yang otonom.
   Persysaratan-persyaratan bagi terbantuknya dan pertumbuhan koperasi, yaitu sbb:
   Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan sosial
    yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya.
   Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana
    yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama.
   Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi
    kemanfaatan mereka.
   Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk mencapai tujuan-
    tujuannya.
   Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi.
   Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan suatu
    perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi
    dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut.
   Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang menghalangi suatu
    organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap
    lingkungan setempat.
   Usaha-usaha secara langsung untuk membantu pengambangan koperasi dari bawah harus
    dilakukan dengan menyediakan landasan perundang-undangan dan mekanisme administrasi yang
    sesuai dengan usaha untuk menunjang perkembangan prakoperasi.
   Sesuai dengan kebijakan ini sebaliknya pemerintah memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha
    yang membantu mempersiapkan landasan bagi pengembangan koperasi dan menciptakan suatu
    iklim di mana koperasi dapat tumbuh atas kekueatannya sendiri.
   https://matakuliahekonomi.wordpress.com/t
    ag/peranan-koperasi-di-negara-yang-sedang-
    berkembang/
   http://oliviacindy.wordpress.com/2011/10/0
    3/pengertian-koperasi/

More Related Content

What's hot

Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiadamfirdaus46
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiklailul
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiAri Raharjo
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)hhh_fam
 
Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianMotivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianDedi Nurfalaq
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMazizfarissandi
 
Fungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan KoperasiFungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan KoperasiAi Solihat
 
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab KoperasiBentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab KoperasiGunadarma University
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasiDiny94
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikAry Efendi
 

What's hot (20)

Materi pengenalan koperasi
Materi pengenalan koperasiMateri pengenalan koperasi
Materi pengenalan koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
Kewirausahaan Koperasi (Bab 9) - (Ekonomi Koperasi)
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
 
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia (BAB 8)
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
Manajemen Koperasi
Manajemen KoperasiManajemen Koperasi
Manajemen Koperasi
 
Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip PerkoperasianMotivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
Motivasi dan Prinsip - Prinsip Perkoperasian
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAMKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM
 
Fungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan KoperasiFungsi dan Penggolongan Koperasi
Fungsi dan Penggolongan Koperasi
 
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab KoperasiBentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi
Bentuk Organisasi dan Hirarki Tanggung Jawab Koperasi
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasi
 
Kemitraan usaha
Kemitraan usahaKemitraan usaha
Kemitraan usaha
 
157764153 pengawasan-koperasi
157764153 pengawasan-koperasi157764153 pengawasan-koperasi
157764153 pengawasan-koperasi
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publik
 

Viewers also liked

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAyeoja99
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmElly Willy
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianDoni Sadoni
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisirinawlnsr
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Hendrik Tobing
 
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012e. hardiyanto
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptBudi Burhanudin
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiTien Agustini mistiawati
 
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASIMATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASIAnnisa Khairani
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasiyulitri0507
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapsalmafirda
 

Viewers also liked (20)

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MA
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Power point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukmPower point tugas koperasi & ukm
Power point tugas koperasi & ukm
 
Bab 10 koperasi
Bab 10 koperasiBab 10 koperasi
Bab 10 koperasi
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
 
PPT koperasi
PPT koperasiPPT koperasi
PPT koperasi
 
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
UU Koperasi No. 17 Tahun 2012
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992
 
Koperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera BersamaKoperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera Bersama
 
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASIMATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
MATERI EKONOMI KLS 11 TENTANG KOPERASI
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
 

Similar to Power point koperasi

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPENYULUH PERIKANAN
 
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan EkonomiPeranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan EkonomiRizky RyanDika
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiDesy Utami
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiyuni bakti maria batubara
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomievhafenty
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 

Similar to Power point koperasi (20)

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
 
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan EkonomiPeranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
 
Bismigitu
BismigituBismigitu
Bismigitu
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Koperasi 2
Koperasi 2Koperasi 2
Koperasi 2
 
Ekanaren
EkanarenEkanaren
Ekanaren
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Koperasiku
KoperasikuKoperasiku
Koperasiku
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
koperasi
koperasikoperasi
koperasi
 

Power point koperasi

  • 1.
  • 2. Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Secara harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata : - Co yang berarti bersama - Operation = bekerja Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi.
  • 3. Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi 2. Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama 3. Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis cukup fleksibel untuk diterapkan pada berbagai kondisi social ekonomis tertentu. 4. Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social ekonominya “lemah”
  • 4. A. Dampak Mikro dari suatu Koperasi 1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat : a. Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar. b. Melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya. 2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka. B. Dampak Makro dari Organisi Koperasi 1. Politik 2. Sosial
  • 5. sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negara- negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.  Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni Soviet.  Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses pembangunan.
  • 6. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yang diawasi Negara:  Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.  Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan pembangunan  Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
  • 7. Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi trediri atas:  Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara- negara yang bersangkutan.  Menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi.  Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental bagi terciptanya berbagai kondisi pokok yang sesuai bagi pertumbuhan bertahap organisasi-organisasi swadaya koperas
  • 8. Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas-aktivitas dri pegawai dinas pengembangan koperasi  Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti dengan donasi- donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak.  Keterampilan manajemen untuk untuk menjalankan perusahaan koperasi diganti oleh pegawai- pegawai pemerintah.  Efisiensi ekonomis perusahaan koperasi dalam hubungan dengan dan untuk kepentingan anggota diciptakan secara semu melalui pemberian hak-hak istimewa, seperti pengecualian pajak, monopoli untuk mengusahakan produk-produk tertentu, audit tanpa pembayaran imbalan jasa dan sebagainya  Setelah jangka waktu tretentu diharapkan, bahwa koperasi-koperasi yang didukung dengan bantuan pemerintah itu dapat merubah dirinya sendiri melalui suatu proses yang berlangsung secara otomatis menjadi organisasi-organisasi yang benar-benar dapat berdiri sendiri.  Secara sistematis persyratan-persyaratan yang diperlukan bagi pertumbuhan koperasi, yaitu  Hanya menunjang kegiatan-kegiatan koperasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan- kepentingan para anggota  Mendorong para anggota untuk berperan serta dalam pemilihan pengurus, pengawas dan dalam pengambiln putusan  Membiarkan suatu tingkat otonomi tertentu kepada koperasi-koperasi itu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga kegiatan-kegiatan ekonominya selalu dapat disesuaikan dengankepentingan-kepentingan ekonomi para anggotanya.
  • 9. Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dan dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek. Dengan demikian, sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap de-ofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah), yaitu sbb: Tahap I Mendukung perintisan organisasi koperasi. Tahap II Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tahap III Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom.
  • 10. Persysaratan-persyaratan bagi terbantuknya dan pertumbuhan koperasi, yaitu sbb:  Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya.  Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama.  Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi kemanfaatan mereka.  Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk mencapai tujuan- tujuannya.  Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi.  Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut.  Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.  Usaha-usaha secara langsung untuk membantu pengambangan koperasi dari bawah harus dilakukan dengan menyediakan landasan perundang-undangan dan mekanisme administrasi yang sesuai dengan usaha untuk menunjang perkembangan prakoperasi.  Sesuai dengan kebijakan ini sebaliknya pemerintah memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha yang membantu mempersiapkan landasan bagi pengembangan koperasi dan menciptakan suatu iklim di mana koperasi dapat tumbuh atas kekueatannya sendiri.
  • 11. https://matakuliahekonomi.wordpress.com/t ag/peranan-koperasi-di-negara-yang-sedang- berkembang/  http://oliviacindy.wordpress.com/2011/10/0 3/pengertian-koperasi/