SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM UPAYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN 
DI KECAMATAN LIANG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 
Ramli 
385 
Abstrak 
Meningkatkan dan menjaga kesehatan kehamilan, seorang ibu hamil harus melakukan 
pemeriksaan kehamilannya pada tenaga kesehatan yang dalam istilah kesehatannya disebut 
Antenatal Care yang diaplikasikan dalam bentuk kunjungan pemeriksaan (K1 dan K4) dan 
pelayanan 7T, agar dapat menurunkan AKI. Penelitian ini bertujuan memperoleh Informasi 
tentang perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan di Kabupaten Banggai Kepulauan 
Sulawesi Tengah. Jenis penelitian adalah Desain penelitian Kualitatif dengan pendekatan 
Etnometodologi.Pengumpulan informasi dilakukan melalui Wawancara Mendalam dan 
Observasi Partisipasi Pasif. Penentuan informan dalam penelitian dilakukan dengan metode 
Purpossivesampling. Informan dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil dan informan kunci Bidan 
Desa dan Kader Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Pengetahuan yang dimiliki 
oleh informan tentang pemeriksaan kehamilan hanya sebatas datang ke petugas kesehatan 
kemudian ditimbang, diukur tekanan darah diberikan suntikan TT kemudian merek a pulang 
sehingga pengetahuan informan masih sangat rendah. 
Kata Kunci:Pengetahuan, Pemeriksaan, kehamilan, Ibu Hamil 
Abstrack 
Improve and maintain the health of the pregnancy, a pregnant woman should do 
pregnancy checks on health personnel in medical terms is calledAntenatal Careis 
applied in the form of inspection visits (K1 and K4) and 7T services, in order to reduce 
maternal mortality.This study aimed to obtain information about the behavior of 
pregnant women in antenatal care in the Banggai Islands Central Sulawesi.This type of 
research is a qualitative research design withethnometodology approach.The collection 
of information is done through in-depth interviews, and observations Passive 
Participation. Determination of the informants in the study carried out by the method 
ofpurposivesampling.Informants in this study were pregnant women and key informants 
Village Midwives and Cadres IHC. The results showed that the knowledge possessed 
by informants about prenatal care is still very low. 
Keyword:Knowledge, examination, pregnancy, Pregnant Women 
Promosi Kesehatan
386 
PENDAHULUAN 
Seorang ibu hamil harus 
melakukan pemeriksaan kehamilannya 
pada tenaga kesehatan yang dalam 
istilah kesehatannya disebut Antenatal 
Care yang diaplikasikan dalam bentuk 
kunjungan pemeriksaan (K1 dan K4). 
Data dari Bappeda Kabupaten Banggai 
Kepulauan menunjukan bahwa 
cakupan K1 pada tahun 2011 26,2% 
dan K4 15,3%, angka ini sangat jauh 
dari target SPM yakni 95%. Perilaku ibu 
hamil yang demikian, tidak dapat 
dipungkiri bahwa banyak hal yang 
melatarbelakangi sehingga ibu hamil 
belum sepenuhnya memeriksakan 
kehamilannya pada tenaga kesehatan 
yang diantaranya adalah faktor 
pengetahuan ibu hamil tentang 
kehamilan yang masih minim di 
Kecamatan Liang Kabupaten Banggai 
Kepulauan. 
Selain faktor pengetahuan, 
akses informasi dan fasilitas kesehatan 
cenderung sulit untuk dijangkau, 
terlebih ibu hamil yang berada di 
daerah-daerah terpencil sangat sulit 
mendapatkan pelayanan kesehatan 
sehingga informasi untuk peningkatan 
pengetahuan tentang Pemeriksaan 
Kehamilan untuk ibu hamil sangat 
minim. Faktor tersebut dapat 
diasumsikan sebagai determinan 
penyebab tingginya Angka Kematian 
Ibu (AKI) di Kabupaten Banggai 
Kepulauan yaitu pada tahun 2010 
mencapai 420 per 100.000 KH dan 
menurut Bappeda Kabupaten Banggai 
Kepulauan tahun 2011 mencapai 535 
per 100.000 KH. 
Memperhatikan situasi sosial 
ibu hamil di kecamtan liang Kabupaten 
Banggai Kepulauan serta hasil-hasil 
penelitian tersebut diatas 
memperlihatkan fakta determinan 
perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan 
kehamilan. Olehnya itu, penelitian ini 
dilaksanakan dengan tujuan 
mendapatkan informasi tentang 
bagaimana Pengetahuan ibu hamil 
dalam pemeriksaan kehamilannya di 
Kecamatan Liang Kabupaten Banggai 
Kepulauan. 
BAHAN DAN METODE 
Lokasi dan Rancangan Penelitian 
Penelitian ini dilakukan di 
Kabupaten Banggai Kepulauan 
Sulawesi Tengah. Jenis penelitian yang 
digunakan adalah Kualitatif dengan 
pendekatan Etnometodologi. 
Informan Penelitian 
Informan dalam penelitian ini 
diambil dengan cara Pupossive 
sampling, yang menjadi informan 
adalah ibu hamil sedangakan informan 
kunci adalah Bidan Desan dan Kader 
Posyandu. 
Metode Pegumpulan Data 
Pengumpulan data primer 
dalam penelitian ini dilakukan melalui 
dua cara, yaitu Wawancara Mendalam 
dengan menggunakan pedoman 
wawancara yang berisi tentang 
pertanyaan konsep pengetahuan ibu 
hamil tentang pemeriksaan kehamilan, 
dukungan suami/orang tua, akses 
informasi/fasilitas, otonomi pribadi ibu 
hamil serta kepercayan berupa 
pantangan dan anjuran pada masa 
kehamilan. Cara pengumpulan data lain 
dilakukan dengan Observasi Partisipasi 
Pasif (Passive participation) serta 
pengumpulan data sekunder dengan 
Telaah Dokumen. 
Metode Analisis Data 
Teknik analisis data menurut 
Milles dan Huberman (1984) dalam 
Sugiyono (2012) dan teknik ini yang 
digunakan oleh peneliti, diterapkan 
melalui tiga alur, yaitu Reduksi data 
(Data Reduction), Data Display atau 
penyajian data dan Conclusion 
Drawing/Verification ataupencarian 
makna dan kata kunci peristiwa. 
HASIL 
Karakteristik Infoman 
Sebagian besar ibu hamil 
berumur ≤ 25 tahun (43%), usia 
kehamilan ibu terlihat lebih banyak 
pada kelompok trimester III (62,50%), 
dengan jarak kehamilan mayoritas ≥ 2
387 
tahun (84,38%) dan paritas ≤ 3sebgai 
kelompok terbanyak (65,62%). 
Berdasarkan tingkat pendidikan 
menunjukkan sebagian besar ibu hamil 
hanya tamat SLTP kebawah (37,50). 
Berdasarkan pekerjaan ibu, jenis 
pekerjaan informan mayoritas sebagai 
Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu 
(85,71%). 
Konsep Pengetahuan Dalam 
Pemeriksaan Kehamilan 
a. Pengetahuan tentang Manfaat 
Pemeriksaan Kehamilan 
Pengetahuan informan 
tentang manfaat pemeriksaan 
kehamilan terungkap dari hasil WM 
(wawancara mendalam) yang 
dilakukan. Berbagai pernyataan 
informan tentang manfaat 
pemeriksaan kehamilan informan 
cenderung belum memahami dan 
mengetahui manfaat pemeriksaan 
kehamilan. Seperti yang terungkap 
dari hasil wawancara mendalam 
berikut. 
“…Tidak tau apa depe fungsi, 
pokoknya datang saja baperiksa, 
ses juga belum pernah kase 
penjelasan apa depe fungsi ini 
ba periksa hamil, (WM, Jnt, 34 
thn; Hmd, 21 thn; Msn,38 thn; 
Dna, 21 thn; Otr, 26 thn; Hrc, 
35 thn; Msa, 31 thn; Hsn,30 
thn; Hsm, 29 thn; Ydn,32 thn; 
Wda, 34 thn) 
“…Belum tau apa depe manfaat, 
cuma kalu datang baperiksa 
Cuma ditimbang, disuntik, 
dikase obat tambah darah, di isi 
torang pe buku sudah so pulang, 
tidak dikase penjelasan 
bagitu…” (WM, Str, 21 thn ; 
Yyn, 23 thn; Hld, 24 thn; Snr, 
32 thn; Nrl, 29 thn; Rsn,23 thn; 
Hsr,40 thn; Whd,21 thn; Nrj,27 
thn; Jmt, 23 thn) 
Selain itu ada informan 
yang mengungkapkan bahwa 
manfaat untuk mengetahui 
kesehatan bayi dan ibu, supaya 
bayi tidak terkena tetanus, seperti 
terungkap pada hasil wawancara 
mendalam berikut. 
“…Supaya sehat, supaya bagus, 
saya dengan saya pe 
kandungan, dan juga untuk 
mengetahui kelancaran 
kesehatan bayi dengan depe 
perkembangan itu bayi sehat 
atau bagimana, baru juga 
supaya bayi tidak kena 
tetanus…” 
(WM. Yli, 30 thn; Spn,19 thn; 
Kyt,28 thn; Bht,30 thn; Mdn,19 
thn; Lni,40 thn; Srn,32 thn; 
Myn,20 thn; Lpn,23 thn; Stn,21 
thn; Ern,21 thn) 
b. Pengetahuan tentang Kunjungan 
K1 dan K4 
Pengetahuan informan 
tentang kunjungan K1 dan K4 
sebagian besar informan belum 
mengetahui tentang pengertian 
Kunjungan K1 dan K4 pada ibu 
hamil. Hal ini seperti yang 
terungkap dari hasil WM berikut. 
“..Belum tau, torang disini tdk 
ada yg bilang itu K1 dengan K4, 
bru ini bru saya dengar, saya kai 
bulum tau apa itu K1 dengan K4 
apa itu? Soalnya saya juga baru 
dengar, tidak dikase tau apa itu 
K1 K4, (WM. Jmt, 23 thn ; 
Hsm, 29 thn; Ydn, 32 thn ; 
Whd, 21 thn; Hsn, 30 thn; 
Mdn, 19 thn; Yyn, 23 thn) 
“…Saya tidak kai tau itu yg 
dibilang k1 dengan k4, Cuma 
kalu posyandu saya datang 
ditimbang, disuntik, abis itu kai 
sudah so pulang,,, Tidak, ses 
kai bulum pernah kase tau apa 
itu K1 dengan K4…” (WM. 
Jnt,34 thn ; Yli, 30 thn; Msn, 
38 thn; Wda, 34 thn; Spn, 19 
thn; Dna, 21 thn;) 
“…Ses atau mantri tidak kai 
pernah dikase tau apa itu K1 
K4, di posyandu kalu kitorang 
baperiksa cuma diperiksa perut 
tidak dikase penyuluhan, ses
388 
kai dia datang cuma baperiksa, 
tapi tidak bakase penjelasan itu 
yang bagitu, apa itu K1 dengan 
K4, torang ini cuma tau 
baperiksa…” (WM. Hsr, 40 thn; 
Hrc, 35 thn; Msn, 31 thn; Bht, 
30 thn; Str, 21 thn; Lni, 40 
thn; Srn, 30 thn;) 
Penyataan informan yang 
menunjukkan mereka belum pernah 
mendengar istilah K1 dan K4, 
seperti terungkap pada hasil WM 
berikut. 
“,,,Tidak pernah dorang kase 
tau, bulum pernah dengar 
karena belum pernah dikase 
tau lau apa itu K1 dengan K4, 
ses atau petugas tidak kase 
penjelasan yang bagitu-bagitu, 
kalu ada mantri datang cuma 
datang basuntik,,,” (WM. Rsn, 
23 thn; Nrj,27 thn; Kyt, 28 thn; 
Lpn, 23 thn; Stn, 21 thn) 
Adapula informan yang 
diberikan informasi hanya sebatas 
makan makanan yang bergizi 
itupun hanya dituliskan pada buku 
KIA informan, seperti pernyataan 
informan berikut. 
“…Tidak dikase tau, cuma diisi 
torang pe buku KMS itu, disuruh 
makan makanan bergizi cuma 
ditulis saja dibuku itu, tidak tau 
itu K1 K4, belum pernah bidan 
kase tau cuma bapriksa 
ditimbang, ditensi diukur perut 
sudah…” (WM. Myn, 20 thn; 
Otr, 26 thn; Nrl, 29 thn; Snr, 32 
thn;) 
Hasil observasi yang 
dilakukan pada saat dilakukan 
posyandu juga menunjukkan 
bahwa, petugas kesehatan yang 
melayani pada saat posyandu 
hanya memberikan suntikan TT 
kepada ibu hamil, setelah itu 
petugas tidak memberikan 
penjelasan ataupun konseling lebih 
lanjut apa yang harus dilakukan ibu 
hamil. 
c. Pengetahuan tentang Pelayanan 
7T 
Pelayanan kesehatan ibu 
hamil selain secara kuantitas yaitu 
jumah kunjungan K1 dan K4, secara 
kualitas juga sangat penting yaitu 
pelayanan 7T. Hasil wawancara 
mendalam pada informan didapatkan 
bahwa secara keseluruhan informan 
belum mengetahui istilah 7T pada 
pelayanan pemeriksaan kehamilan, 
sebagian informan telah diberikan 
pelayanan 7T meskipun belum secara 
lengkap namun informan tidak 
mendapat penjelasan bahwa sebagian 
dari pelayanan yang mereka dapatkan 
merupakan bagian dari 7T tersebut. 
Seperti terungkap dari hasil WM 
berikut. 
“…Belum tahu, cuma kalu 
baperiksa ditimbang berat badan, 
suntik, dikase tambah darah, 
vitamin abis itu diperiksa itu bayi di 
purut baru sudah, selain dari itu 
tidak ada, dikase tau apa itu 7T itu 
yang bagimana itu,,,?,,,” (WM. 
Jnt, 34 thn; Yyn, 23 thn; Hmd, 21 
thn; Msn, 38 thn; Bht, 30 thn; 
Mdn, 19 thn; Otr, 26 thn). 
Ada beberapa informan 
dari hasil wawancara, baru pertama 
kali mendengar istilah 7T tersebut, 
Seperti terungkap dari hasil WM 
berikut. 
“…Tidak ada dijelaskan 7T, itu 7T 
apa? Soalnya torang juga baru ini 
kali dengar cuma pergi batimbang, 
baru disuntik, diukur lengan baru 
ditensi dengan itu diperiksa purut, 
cuma itu saja tidak pernah kai 
dikase tau apa itu itu 7T…”, (WM. 
Jmt, 23 thn; Hsm 23 thn; Hsn, 30 
thn; Wda, 34 thn; Stn, 21 thn ; 
Whd,21 thn ; Nrj, 27 thn; Kyt,28 
thn; Str, 21 thn; Lni, 40 thn) 
“…Saya tidak kai tau itu yang 
dibilang 7T, Cuma kalu posyandu 
saya datang ditimbang, disuntik, 
abis itu sudah saya so pulang…”
389 
(WM. Ydn, 32 thn; Yli, 30 thn; 
Hld, 24 thn; Hsr, 40 thn, Hrc, 35 
thn) 
“…Tidak tau itu 7T, kalu pigi 
baperiksa cuma ditanya mana ibu 
hamil baru diimunisasi abis itu 
sudah, tidak pernah dorang kase 
tau itu 7T, cuma di periksa darah, 
disuntik dipriksa perut itu saja kalu 
bilang kase keterangan bagitu 
tidak ada…” (WM. Nrl, 29 thn.Snr, 
32 thn; Dna, 21 thn; Spn, 19 thn; 
Msn, 31 thn; Rsn, 23 thn; Myn, 
20 thn; Lpn, 23 thn) 
Hal yang sama juga 
terungkap dari hasil WM dengan 
kader Posyandu yang menyatakan 
ibu hamil ada diberikan penyuluhan 
seperti makan-makanan bergizi, 
seperti terungkap dari hasil WM 
berikut. 
“...Saya ada kasih tau makanan 
yang sehat, ada sayur, ikan 
ada, nasi ada sedikit, ubi. Kami 
disini ada gunakan system lima 
meja...” (WM. Yrn, 40 thn; Hlm, 
28 thn) 
PEMBAHASAN 
Pemeriksaan kehamilan 
merupakan salah satu faktor yang 
amat perlu diperhatikan untuk 
mencegah terjadinya komplikasi dan 
kematian ketika persalinan, disamping 
itu juga untuk menjaga pertumbuhan 
dan kesehatan janin.Pemeriksaan 
kehamilan merupakan suatu upaya 
untuk menyiapkan sebaik-baiknya fisik 
dan mental serta menyelamatkan ibu 
dan anak dalam kehamilan. Dalam hal 
pemeriksaan kehamilan, perilaku 
merupakan salah satu hal penting yang 
harus mendapatkan perhatian agar 
tercipta perilaku pemeriksaan 
kehamilan yang diharapkan demi 
meningkatnya kesehatan ibu hamil dan 
penurunan angka kematian ibu. 
Berkaitan dengan perilaku 
kesehatan, Skinner dalam Notoatmodjo 
(2005) mengatakan Perilaku kesehatan 
(health behaviour) adalah respons 
seseorang terhadap stimulus atau 
objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, 
penyakit, dan faktor-faktor yang 
mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) 
seperti lingkungan, makanan, minuman 
dan pelayanan kesehatan. 
Perilaku ibu hamil dalam 
pemeriksaan kehamilan di kabupaten 
Banggai terdapat beberapa hal yang 
mempengaruhi yaitu : 
Konsep Pengetahuan Ibu Hamil 
dalam Pemeriksaan Kehamilan 
Pengetahuan adalah kesan di 
dalam pikiran manusia sebagai hasil 
penggunaan panca inderanya. Yang 
berbeda sekali dengan kepercayaan 
(beliefs), takhayul (superstition), dan 
penerangan-penerangan yang keliru 
(misinformation), Soekanto, 2003 
dalam Mubarak, dkk, 2007. Perilaku 
yang didasari oleh pengetahuan akan 
lebih langgeng daripada perilaku yang 
tidak disadari dengan pengetahuan, 
sebab perilaku ini terjadi akibat adanya 
paksaan atau aturan yang 
mengharuskan untuk berbuat. 
(Mubarak, dkk, 2007) 
Hasil penelitian diperoleh 
bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh 
informan tentang pemeriksaan 
kehamilan masih sangat rendah, hal ini 
ditunjukkan dengan pernyataan-pernyataan 
yang terungkap dari hasil 
wawancara mendalam dengan 
informan yang memperlihatkan mereka 
belum memahami secara utuh manfaat 
pemeriksaan kemailan, tidak 
mengetahui istilah dan makna 
pelayanan secara kuantitas yakni 
Kunjungan K1 dan K4 serta pelayanan 
secara kualitas yakni pelayanan 7T. Hal 
ini disebabkan petugas kesehatan tidak 
pernah memberikan penjelasan secara 
komprehensif tentang pemeriksaan 
kehamilan, Hal ini terungkap dari hasil 
wawancara mendalam dengan 
informan yang sebagian besar 
menyatakan belum pernah 
mendapatkan penjelasan hal demikian. 
Situasi seperti ini diperkuat dengan 
pernyataan beberapa informan kunci 
(kader dan bidan desa) dari hasil 
wawancara mendalam terungkap 
bahwa mereka memberikan informasi 
hanya berupa anjuran makan makanan
390 
yang bergizi, banyak isterahat, jangan 
kerja berat, mereka tidak melakukan 
konseling atau semacamnya untuk 
memberikan pengetahuan secara utuh 
tentang manfaat dan istilah dalam 
pemeriksaan kehamilan. 
Pentingnya pengetahuan 
dalam membentuk perilaku sangatlah 
jelas sesuai dengan pernyataan Rogers 
(Notoatmodjo, 2005) yang menyatakan, 
bahwa pengetahuan merupakan 
domain yang sangat penting bagi 
terbentuknya perilaku. Oleh sebab itu 
diperlukan suatu upaya untuk 
memberikan stimulus lebih kepada 
informan berupa pemberian informasi-informasi 
yang akan meningkatkan 
pengetahuan informan. 
Peningkatkan pengetahuan 
informan dalam pemeriksaan 
kehamilan melalui strategi perubahan 
perilaku, yaitu kegiatan pemberian 
informasi-informasi tentang manfaat 
pemeriksaan kehamilan, pengertian 
antenatal care dalam bentuk Kunjungan 
(K1 dan K4, serta pelayanan ibu hamil 
7T. Bentuk awal kegiatan yang 
dilakukan melalui sosialisasi dan 
penyebaran brosur yang dilakukan oleh 
petugas kesehatan dan kader 
Posyandu. Selanjutnya kader 
Posyandu selalu melakukan 
pemantauan dan berdiskusi tentang 
masalah yang dihadapi informan 
selama proses kehamilan. 
Menurut WHO dalam 
Notoatmodjo (2010) menyatakan, 
bahwa perubahan perilaku kesehatan 
yang berawal dari pemberian informasi 
adalah bentuk perubahan perilaku 
melalui cara pendidikan atau promosi 
kesehatan, dengan menggunakan 
metode Diskusi Partisipasi, yaitu salah 
satu cara yang baik dalam rangka 
memberikan informasi-informasi dan 
pesan-pesan kesehatan. Hal ini berarti 
informan tidak hanya pasif menerima 
informasi, tetapi juga aktif berpartisipasi 
melalui diskusi-diskusi tentang 
informasi yang diterimanya. Dengan 
demikian, maka pengetahuan 
kesehatan sebagai dasar perilaku yang 
diperoleh secara mantap dan lebih 
mendalam, dan akhirnya perilaku yang 
diperoleh akan lebih mantap juga, 
bahkan merupakan referensi perilaku 
orang lain. 
DAFTAR PUSTAKA 
Astuti. (2008). Pola Pengambilan 
Keputusan Keluarga Dan Bidan 
Dalam Merujuk Ibu Bersalin Ke 
Rumah Sakit Pada Kasus 
Kematian Ibu Di Kabupaten 
Demak. Tesis. Pascasarjana 
Universitas Diponegoro. 
Semarang. 
Bappeda Bangkep (2011). Master Plan 
Kesehatan Kabupaten Banggai 
Kepulauan. Salakan. 
Bungin, burhan (2011). Metode 
Penelitian Kualitatif, Aktualisasi 
Metodologis ke Arah Ragam 
Varian Kontemporer. 
Rajagrafindo Persada. Jakarta. 
Depkes, RI (2009). Profil Kesehatan 
Indonesia Tahun 2008. Jakarta. 
Dinkes Sulteng (2011). Profil 
Kesehatan Sulawesi Tengah 
Tahun 2010. Palu. 
Hafidz, EM (2007). Hubungan Peran 
Suami Dan Orangtua Dengan 
Perilaku Ibu Hamil Dalam 
Pelayanan Antenatal Dan 
Persalinan Di Wilayah 
Puskesmas Kecamatan Sedan 
Kabupaten Rembang. Jurnal 
Promosi Kesehatan Indonesia 
Vol. 2 / No. 2 / Agustus 2007. 
Kemenkes, RI (2012). Profil Kesehatan 
Indonesia Tahun 2011. 
Kementerian Kesehatan RI. 
Jakarta. 
Maas, TL. (2004). Kesehatan ibu dan 
anak : Persepsi Budaya dan 
Dampak Kesehatannya. FKM 
USU. 
Monica RT (2009). Analisis Perilaku ibu 
hamil terhadap antenatal care 
(ANC) Pada etnis toraja di Kab. 
Tanah Toraja. Jurnal Promosi
391 
Kesehatan Nusantara Indonesia 
Nomor 4 Edisi 4, Juli- Desember 
2009. Konsetrasi promosi 
kesehatan Pascasarjana 
Universitas Hasanuddin. 
Makassar. 
Mubarak, dkk. 2007. Promosi 
Kesehatan ; Sebuah Pengantar 
Proses Belajar Mengajar dalam 
Pendidikan. Graha Ilmu, 
Yogyakarta. 
Notoatmodjo, soekidjo (2005). Promosi 
Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT 
Rineka Cipta, Jakarta. 
Sugiyono (2012). Memahami Penelitian 
Kualitatif. Alfabeta. Bandung. 
Suryawati, C. (2007). Faktor Sosial 
Budaya dalam Praktik Perawatan 
Kehamilan, Persalinan, dan 
Pasca Persalinan (Studi di 
Kecamatan Bangsri Kabupaten 
Jepara).Jurnal Promosi 
Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 
1 / Januari 2007. Pascasarjana 
Universitas Diponegoro.

More Related Content

What's hot

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
Bli De Bean
 
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilanGambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID  PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID  PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pilFaktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
bebeabe
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
Sii AQyuu
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapuntoakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (16)

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil Primigravida Trime...
 
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Nysa
NysaNysa
Nysa
 
Pp skripsi demak
Pp skripsi demakPp skripsi demak
Pp skripsi demak
 
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilanGambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
Gambaran sikap ibu hamil trimester 3 tentang hubungan seksual selama kehamilan
 
Draft policy brief sopyan 2014
Draft  policy brief sopyan 2014Draft  policy brief sopyan 2014
Draft policy brief sopyan 2014
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Sap anc(1)
Sap anc(1)Sap anc(1)
Sap anc(1)
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI  PADA MAHASISWI TINGKAT III ...HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI  PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
HUBUNGAN INDEKS TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI TINGKAT III ...
 
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID  PARAMATA RAHA Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID  PARAMATA RAHA
Manajemen asuhan kebidanan keluarga berencana AKBID PARAMATA RAHA
 
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pilFaktor wanita memilih kontrasepsi pil
Faktor wanita memilih kontrasepsi pil
 
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SM...
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapuntoakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan keluarga berencana wapunto
 
134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan134255002 kti-kebidanan
134255002 kti-kebidanan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (8)

Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº1 Desde la Estrategia a la Arquitec...
Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº1 Desde la Estrategia a la Arquitec...Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº1 Desde la Estrategia a la Arquitec...
Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº1 Desde la Estrategia a la Arquitec...
 
Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº2, Diseño de Interacción & Interfaces
Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº2, Diseño de Interacción & InterfacesTaller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº2, Diseño de Interacción & Interfaces
Taller de Diseño UX & Usabilidad Sesión Nº2, Diseño de Interacción & Interfaces
 
La mejora de experiencia de cliente en una filial del banco más grande del mundo
La mejora de experiencia de cliente en una filial del banco más grande del mundoLa mejora de experiencia de cliente en una filial del banco más grande del mundo
La mejora de experiencia de cliente en una filial del banco más grande del mundo
 
Conozca Usted un Poco de Usabilidad y UX
Conozca Usted un Poco de Usabilidad y UXConozca Usted un Poco de Usabilidad y UX
Conozca Usted un Poco de Usabilidad y UX
 
Mobile banking e o novo cliente digital (CIAB 2014)
Mobile banking e o novo cliente digital (CIAB 2014)Mobile banking e o novo cliente digital (CIAB 2014)
Mobile banking e o novo cliente digital (CIAB 2014)
 
O Banco a partir de uma perspectiva digital
O Banco a partir de uma perspectiva digitalO Banco a partir de uma perspectiva digital
O Banco a partir de uma perspectiva digital
 
letgo presentation
letgo presentation letgo presentation
letgo presentation
 
Mobile Means Business
Mobile Means BusinessMobile Means Business
Mobile Means Business
 

Similar to Jurnal KesMas Untika Luwuk

1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
Septi824325
 
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Tadzkia Dara Ayunda
 
Askeb i (kehamilan) (1)
Askeb i (kehamilan) (1)Askeb i (kehamilan) (1)
Askeb i (kehamilan) (1)
Vina W
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Jurnal KesMas Untika Luwuk (20)

Pp kti vecis
Pp kti vecisPp kti vecis
Pp kti vecis
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
1 septi nur aisyiyah_6221289_2f_TRUE.pptx
 
Presentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptxPresentasi Proposal.pptx
Presentasi Proposal.pptx
 
ASKEB ANC
ASKEB ANCASKEB ANC
ASKEB ANC
 
543 1968-1-pb
543 1968-1-pb543 1968-1-pb
543 1968-1-pb
 
543 1968-1-pb
543 1968-1-pb543 1968-1-pb
543 1968-1-pb
 
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara AyundaPaper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
Paper UAS Final_Tadzkia Dara Ayunda
 
Kb2 dokumentasi kebidanan pada ibu hamil
Kb2 dokumentasi kebidanan pada ibu hamilKb2 dokumentasi kebidanan pada ibu hamil
Kb2 dokumentasi kebidanan pada ibu hamil
 
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdfBAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
BAB 1 KANKER SERVIKS.pdf
 
Anc lp
Anc lpAnc lp
Anc lp
 
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sbyKonsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
 
Jurnal firnando
Jurnal firnandoJurnal firnando
Jurnal firnando
 
Askeb i (kehamilan) (1)
Askeb i (kehamilan) (1)Askeb i (kehamilan) (1)
Askeb i (kehamilan) (1)
 
Power poin proposal.ppt
Power poin proposal.pptPower poin proposal.ppt
Power poin proposal.ppt
 
340005212-Laporan-Kasus-Infertilitas-FIX.pdf
340005212-Laporan-Kasus-Infertilitas-FIX.pdf340005212-Laporan-Kasus-Infertilitas-FIX.pdf
340005212-Laporan-Kasus-Infertilitas-FIX.pdf
 
PPT LOKMIN UKM MEI 2023 POKJA UKM PUSKESMAS
PPT LOKMIN UKM MEI 2023 POKJA UKM PUSKESMASPPT LOKMIN UKM MEI 2023 POKJA UKM PUSKESMAS
PPT LOKMIN UKM MEI 2023 POKJA UKM PUSKESMAS
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih TuaPPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Jurnal KesMas Untika Luwuk

  • 1. PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM UPAYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI KECAMATAN LIANG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN Ramli 385 Abstrak Meningkatkan dan menjaga kesehatan kehamilan, seorang ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilannya pada tenaga kesehatan yang dalam istilah kesehatannya disebut Antenatal Care yang diaplikasikan dalam bentuk kunjungan pemeriksaan (K1 dan K4) dan pelayanan 7T, agar dapat menurunkan AKI. Penelitian ini bertujuan memperoleh Informasi tentang perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan di Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah. Jenis penelitian adalah Desain penelitian Kualitatif dengan pendekatan Etnometodologi.Pengumpulan informasi dilakukan melalui Wawancara Mendalam dan Observasi Partisipasi Pasif. Penentuan informan dalam penelitian dilakukan dengan metode Purpossivesampling. Informan dalam penelitian ini adalah Ibu Hamil dan informan kunci Bidan Desa dan Kader Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Pengetahuan yang dimiliki oleh informan tentang pemeriksaan kehamilan hanya sebatas datang ke petugas kesehatan kemudian ditimbang, diukur tekanan darah diberikan suntikan TT kemudian merek a pulang sehingga pengetahuan informan masih sangat rendah. Kata Kunci:Pengetahuan, Pemeriksaan, kehamilan, Ibu Hamil Abstrack Improve and maintain the health of the pregnancy, a pregnant woman should do pregnancy checks on health personnel in medical terms is calledAntenatal Careis applied in the form of inspection visits (K1 and K4) and 7T services, in order to reduce maternal mortality.This study aimed to obtain information about the behavior of pregnant women in antenatal care in the Banggai Islands Central Sulawesi.This type of research is a qualitative research design withethnometodology approach.The collection of information is done through in-depth interviews, and observations Passive Participation. Determination of the informants in the study carried out by the method ofpurposivesampling.Informants in this study were pregnant women and key informants Village Midwives and Cadres IHC. The results showed that the knowledge possessed by informants about prenatal care is still very low. Keyword:Knowledge, examination, pregnancy, Pregnant Women Promosi Kesehatan
  • 2. 386 PENDAHULUAN Seorang ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilannya pada tenaga kesehatan yang dalam istilah kesehatannya disebut Antenatal Care yang diaplikasikan dalam bentuk kunjungan pemeriksaan (K1 dan K4). Data dari Bappeda Kabupaten Banggai Kepulauan menunjukan bahwa cakupan K1 pada tahun 2011 26,2% dan K4 15,3%, angka ini sangat jauh dari target SPM yakni 95%. Perilaku ibu hamil yang demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak hal yang melatarbelakangi sehingga ibu hamil belum sepenuhnya memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan yang diantaranya adalah faktor pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan yang masih minim di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. Selain faktor pengetahuan, akses informasi dan fasilitas kesehatan cenderung sulit untuk dijangkau, terlebih ibu hamil yang berada di daerah-daerah terpencil sangat sulit mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga informasi untuk peningkatan pengetahuan tentang Pemeriksaan Kehamilan untuk ibu hamil sangat minim. Faktor tersebut dapat diasumsikan sebagai determinan penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu pada tahun 2010 mencapai 420 per 100.000 KH dan menurut Bappeda Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 mencapai 535 per 100.000 KH. Memperhatikan situasi sosial ibu hamil di kecamtan liang Kabupaten Banggai Kepulauan serta hasil-hasil penelitian tersebut diatas memperlihatkan fakta determinan perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan. Olehnya itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan informasi tentang bagaimana Pengetahuan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilannya di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan Etnometodologi. Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini diambil dengan cara Pupossive sampling, yang menjadi informan adalah ibu hamil sedangakan informan kunci adalah Bidan Desan dan Kader Posyandu. Metode Pegumpulan Data Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara, yaitu Wawancara Mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisi tentang pertanyaan konsep pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan, dukungan suami/orang tua, akses informasi/fasilitas, otonomi pribadi ibu hamil serta kepercayan berupa pantangan dan anjuran pada masa kehamilan. Cara pengumpulan data lain dilakukan dengan Observasi Partisipasi Pasif (Passive participation) serta pengumpulan data sekunder dengan Telaah Dokumen. Metode Analisis Data Teknik analisis data menurut Milles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2012) dan teknik ini yang digunakan oleh peneliti, diterapkan melalui tiga alur, yaitu Reduksi data (Data Reduction), Data Display atau penyajian data dan Conclusion Drawing/Verification ataupencarian makna dan kata kunci peristiwa. HASIL Karakteristik Infoman Sebagian besar ibu hamil berumur ≤ 25 tahun (43%), usia kehamilan ibu terlihat lebih banyak pada kelompok trimester III (62,50%), dengan jarak kehamilan mayoritas ≥ 2
  • 3. 387 tahun (84,38%) dan paritas ≤ 3sebgai kelompok terbanyak (65,62%). Berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan sebagian besar ibu hamil hanya tamat SLTP kebawah (37,50). Berdasarkan pekerjaan ibu, jenis pekerjaan informan mayoritas sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu (85,71%). Konsep Pengetahuan Dalam Pemeriksaan Kehamilan a. Pengetahuan tentang Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Pengetahuan informan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan terungkap dari hasil WM (wawancara mendalam) yang dilakukan. Berbagai pernyataan informan tentang manfaat pemeriksaan kehamilan informan cenderung belum memahami dan mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan. Seperti yang terungkap dari hasil wawancara mendalam berikut. “…Tidak tau apa depe fungsi, pokoknya datang saja baperiksa, ses juga belum pernah kase penjelasan apa depe fungsi ini ba periksa hamil, (WM, Jnt, 34 thn; Hmd, 21 thn; Msn,38 thn; Dna, 21 thn; Otr, 26 thn; Hrc, 35 thn; Msa, 31 thn; Hsn,30 thn; Hsm, 29 thn; Ydn,32 thn; Wda, 34 thn) “…Belum tau apa depe manfaat, cuma kalu datang baperiksa Cuma ditimbang, disuntik, dikase obat tambah darah, di isi torang pe buku sudah so pulang, tidak dikase penjelasan bagitu…” (WM, Str, 21 thn ; Yyn, 23 thn; Hld, 24 thn; Snr, 32 thn; Nrl, 29 thn; Rsn,23 thn; Hsr,40 thn; Whd,21 thn; Nrj,27 thn; Jmt, 23 thn) Selain itu ada informan yang mengungkapkan bahwa manfaat untuk mengetahui kesehatan bayi dan ibu, supaya bayi tidak terkena tetanus, seperti terungkap pada hasil wawancara mendalam berikut. “…Supaya sehat, supaya bagus, saya dengan saya pe kandungan, dan juga untuk mengetahui kelancaran kesehatan bayi dengan depe perkembangan itu bayi sehat atau bagimana, baru juga supaya bayi tidak kena tetanus…” (WM. Yli, 30 thn; Spn,19 thn; Kyt,28 thn; Bht,30 thn; Mdn,19 thn; Lni,40 thn; Srn,32 thn; Myn,20 thn; Lpn,23 thn; Stn,21 thn; Ern,21 thn) b. Pengetahuan tentang Kunjungan K1 dan K4 Pengetahuan informan tentang kunjungan K1 dan K4 sebagian besar informan belum mengetahui tentang pengertian Kunjungan K1 dan K4 pada ibu hamil. Hal ini seperti yang terungkap dari hasil WM berikut. “..Belum tau, torang disini tdk ada yg bilang itu K1 dengan K4, bru ini bru saya dengar, saya kai bulum tau apa itu K1 dengan K4 apa itu? Soalnya saya juga baru dengar, tidak dikase tau apa itu K1 K4, (WM. Jmt, 23 thn ; Hsm, 29 thn; Ydn, 32 thn ; Whd, 21 thn; Hsn, 30 thn; Mdn, 19 thn; Yyn, 23 thn) “…Saya tidak kai tau itu yg dibilang k1 dengan k4, Cuma kalu posyandu saya datang ditimbang, disuntik, abis itu kai sudah so pulang,,, Tidak, ses kai bulum pernah kase tau apa itu K1 dengan K4…” (WM. Jnt,34 thn ; Yli, 30 thn; Msn, 38 thn; Wda, 34 thn; Spn, 19 thn; Dna, 21 thn;) “…Ses atau mantri tidak kai pernah dikase tau apa itu K1 K4, di posyandu kalu kitorang baperiksa cuma diperiksa perut tidak dikase penyuluhan, ses
  • 4. 388 kai dia datang cuma baperiksa, tapi tidak bakase penjelasan itu yang bagitu, apa itu K1 dengan K4, torang ini cuma tau baperiksa…” (WM. Hsr, 40 thn; Hrc, 35 thn; Msn, 31 thn; Bht, 30 thn; Str, 21 thn; Lni, 40 thn; Srn, 30 thn;) Penyataan informan yang menunjukkan mereka belum pernah mendengar istilah K1 dan K4, seperti terungkap pada hasil WM berikut. “,,,Tidak pernah dorang kase tau, bulum pernah dengar karena belum pernah dikase tau lau apa itu K1 dengan K4, ses atau petugas tidak kase penjelasan yang bagitu-bagitu, kalu ada mantri datang cuma datang basuntik,,,” (WM. Rsn, 23 thn; Nrj,27 thn; Kyt, 28 thn; Lpn, 23 thn; Stn, 21 thn) Adapula informan yang diberikan informasi hanya sebatas makan makanan yang bergizi itupun hanya dituliskan pada buku KIA informan, seperti pernyataan informan berikut. “…Tidak dikase tau, cuma diisi torang pe buku KMS itu, disuruh makan makanan bergizi cuma ditulis saja dibuku itu, tidak tau itu K1 K4, belum pernah bidan kase tau cuma bapriksa ditimbang, ditensi diukur perut sudah…” (WM. Myn, 20 thn; Otr, 26 thn; Nrl, 29 thn; Snr, 32 thn;) Hasil observasi yang dilakukan pada saat dilakukan posyandu juga menunjukkan bahwa, petugas kesehatan yang melayani pada saat posyandu hanya memberikan suntikan TT kepada ibu hamil, setelah itu petugas tidak memberikan penjelasan ataupun konseling lebih lanjut apa yang harus dilakukan ibu hamil. c. Pengetahuan tentang Pelayanan 7T Pelayanan kesehatan ibu hamil selain secara kuantitas yaitu jumah kunjungan K1 dan K4, secara kualitas juga sangat penting yaitu pelayanan 7T. Hasil wawancara mendalam pada informan didapatkan bahwa secara keseluruhan informan belum mengetahui istilah 7T pada pelayanan pemeriksaan kehamilan, sebagian informan telah diberikan pelayanan 7T meskipun belum secara lengkap namun informan tidak mendapat penjelasan bahwa sebagian dari pelayanan yang mereka dapatkan merupakan bagian dari 7T tersebut. Seperti terungkap dari hasil WM berikut. “…Belum tahu, cuma kalu baperiksa ditimbang berat badan, suntik, dikase tambah darah, vitamin abis itu diperiksa itu bayi di purut baru sudah, selain dari itu tidak ada, dikase tau apa itu 7T itu yang bagimana itu,,,?,,,” (WM. Jnt, 34 thn; Yyn, 23 thn; Hmd, 21 thn; Msn, 38 thn; Bht, 30 thn; Mdn, 19 thn; Otr, 26 thn). Ada beberapa informan dari hasil wawancara, baru pertama kali mendengar istilah 7T tersebut, Seperti terungkap dari hasil WM berikut. “…Tidak ada dijelaskan 7T, itu 7T apa? Soalnya torang juga baru ini kali dengar cuma pergi batimbang, baru disuntik, diukur lengan baru ditensi dengan itu diperiksa purut, cuma itu saja tidak pernah kai dikase tau apa itu itu 7T…”, (WM. Jmt, 23 thn; Hsm 23 thn; Hsn, 30 thn; Wda, 34 thn; Stn, 21 thn ; Whd,21 thn ; Nrj, 27 thn; Kyt,28 thn; Str, 21 thn; Lni, 40 thn) “…Saya tidak kai tau itu yang dibilang 7T, Cuma kalu posyandu saya datang ditimbang, disuntik, abis itu sudah saya so pulang…”
  • 5. 389 (WM. Ydn, 32 thn; Yli, 30 thn; Hld, 24 thn; Hsr, 40 thn, Hrc, 35 thn) “…Tidak tau itu 7T, kalu pigi baperiksa cuma ditanya mana ibu hamil baru diimunisasi abis itu sudah, tidak pernah dorang kase tau itu 7T, cuma di periksa darah, disuntik dipriksa perut itu saja kalu bilang kase keterangan bagitu tidak ada…” (WM. Nrl, 29 thn.Snr, 32 thn; Dna, 21 thn; Spn, 19 thn; Msn, 31 thn; Rsn, 23 thn; Myn, 20 thn; Lpn, 23 thn) Hal yang sama juga terungkap dari hasil WM dengan kader Posyandu yang menyatakan ibu hamil ada diberikan penyuluhan seperti makan-makanan bergizi, seperti terungkap dari hasil WM berikut. “...Saya ada kasih tau makanan yang sehat, ada sayur, ikan ada, nasi ada sedikit, ubi. Kami disini ada gunakan system lima meja...” (WM. Yrn, 40 thn; Hlm, 28 thn) PEMBAHASAN Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin.Pemeriksaan kehamilan merupakan suatu upaya untuk menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan. Dalam hal pemeriksaan kehamilan, perilaku merupakan salah satu hal penting yang harus mendapatkan perhatian agar tercipta perilaku pemeriksaan kehamilan yang diharapkan demi meningkatnya kesehatan ibu hamil dan penurunan angka kematian ibu. Berkaitan dengan perilaku kesehatan, Skinner dalam Notoatmodjo (2005) mengatakan Perilaku kesehatan (health behaviour) adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan kesehatan. Perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan di kabupaten Banggai terdapat beberapa hal yang mempengaruhi yaitu : Konsep Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Kehamilan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation), Soekanto, 2003 dalam Mubarak, dkk, 2007. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari dengan pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat. (Mubarak, dkk, 2007) Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh informan tentang pemeriksaan kehamilan masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan pernyataan-pernyataan yang terungkap dari hasil wawancara mendalam dengan informan yang memperlihatkan mereka belum memahami secara utuh manfaat pemeriksaan kemailan, tidak mengetahui istilah dan makna pelayanan secara kuantitas yakni Kunjungan K1 dan K4 serta pelayanan secara kualitas yakni pelayanan 7T. Hal ini disebabkan petugas kesehatan tidak pernah memberikan penjelasan secara komprehensif tentang pemeriksaan kehamilan, Hal ini terungkap dari hasil wawancara mendalam dengan informan yang sebagian besar menyatakan belum pernah mendapatkan penjelasan hal demikian. Situasi seperti ini diperkuat dengan pernyataan beberapa informan kunci (kader dan bidan desa) dari hasil wawancara mendalam terungkap bahwa mereka memberikan informasi hanya berupa anjuran makan makanan
  • 6. 390 yang bergizi, banyak isterahat, jangan kerja berat, mereka tidak melakukan konseling atau semacamnya untuk memberikan pengetahuan secara utuh tentang manfaat dan istilah dalam pemeriksaan kehamilan. Pentingnya pengetahuan dalam membentuk perilaku sangatlah jelas sesuai dengan pernyataan Rogers (Notoatmodjo, 2005) yang menyatakan, bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya perilaku. Oleh sebab itu diperlukan suatu upaya untuk memberikan stimulus lebih kepada informan berupa pemberian informasi-informasi yang akan meningkatkan pengetahuan informan. Peningkatkan pengetahuan informan dalam pemeriksaan kehamilan melalui strategi perubahan perilaku, yaitu kegiatan pemberian informasi-informasi tentang manfaat pemeriksaan kehamilan, pengertian antenatal care dalam bentuk Kunjungan (K1 dan K4, serta pelayanan ibu hamil 7T. Bentuk awal kegiatan yang dilakukan melalui sosialisasi dan penyebaran brosur yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader Posyandu. Selanjutnya kader Posyandu selalu melakukan pemantauan dan berdiskusi tentang masalah yang dihadapi informan selama proses kehamilan. Menurut WHO dalam Notoatmodjo (2010) menyatakan, bahwa perubahan perilaku kesehatan yang berawal dari pemberian informasi adalah bentuk perubahan perilaku melalui cara pendidikan atau promosi kesehatan, dengan menggunakan metode Diskusi Partisipasi, yaitu salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan informasi-informasi dan pesan-pesan kesehatan. Hal ini berarti informan tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi yang diterimanya. Dengan demikian, maka pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku yang diperoleh secara mantap dan lebih mendalam, dan akhirnya perilaku yang diperoleh akan lebih mantap juga, bahkan merupakan referensi perilaku orang lain. DAFTAR PUSTAKA Astuti. (2008). Pola Pengambilan Keputusan Keluarga Dan Bidan Dalam Merujuk Ibu Bersalin Ke Rumah Sakit Pada Kasus Kematian Ibu Di Kabupaten Demak. Tesis. Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Bappeda Bangkep (2011). Master Plan Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Salakan. Bungin, burhan (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Depkes, RI (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Jakarta. Dinkes Sulteng (2011). Profil Kesehatan Sulawesi Tengah Tahun 2010. Palu. Hafidz, EM (2007). Hubungan Peran Suami Dan Orangtua Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Antenatal Dan Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 2 / Agustus 2007. Kemenkes, RI (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Maas, TL. (2004). Kesehatan ibu dan anak : Persepsi Budaya dan Dampak Kesehatannya. FKM USU. Monica RT (2009). Analisis Perilaku ibu hamil terhadap antenatal care (ANC) Pada etnis toraja di Kab. Tanah Toraja. Jurnal Promosi
  • 7. 391 Kesehatan Nusantara Indonesia Nomor 4 Edisi 4, Juli- Desember 2009. Konsetrasi promosi kesehatan Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar. Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan ; Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Notoatmodjo, soekidjo (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka Cipta, Jakarta. Sugiyono (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Suryawati, C. (2007). Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan Kehamilan, Persalinan, dan Pasca Persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara).Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007. Pascasarjana Universitas Diponegoro.