Dokumen tersebut membahas tentang ijarah, yang merupakan bentuk sewa menyewa atau upah sesuai syariat Islam. Ijarah melibatkan dua pihak, yakni pemberi sewa (mu'jir) dan penyewa (musta'jir), dengan objek yang disewakan harus jelas manfaat dan spesifikasinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan dasar hukum ijarah dari Al Quran dan hadis, serta rukun dan syarat sahny
2. PENGERTIANIJARAH
• Ijarah menurut isitlah dalam ilmu syariah perbankan
dimaknai dengan sewa menyewa dan upah. Menurut istilah
syara’ ijarah adalah penjualan manfaat atau salah satu bentuk
aktivitas antara dua belah pihak yang berakad guna
meringankan salah satu pihak atau saling meringankan, serta
termasuk salah satu bentuk tolong-menolong yang dianjurkan
agama.
3. DASAR HUKUM
• 1. QS. Al-Zukhruf: 32
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan di dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat agar
sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
• 2. QS. Al-Qashash: 26-27
“Salah seorang dari dua orang wanita itu berkata; Ambillah ia sebagai orang yang
bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk
bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. Berkata ia (Nabi Syuaib);
Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari dua
orang anakku ini atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun, dan
jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka hal itu adalah kebajikan darimu, dan aku
tidak bermaksud memberatkan kamu, dan insya Allah kamu akan mendapatkan
aku termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang baik”
• 3. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah:
“Berikanlah upah kepada orang yang kamu pakai tenaganya sebelum keringatnya
kering.”
4. RUKUN IJARAH
• 1. Mu’jar (orang/barang yang disewa)
• 2. Musta’jir (orang yang menyewa)
• 3. Sighat (ijab dan qabul)
• 4. Upah dan manfaat
5. SYARATIJARAH
• Kedua orang yang berakad harus baligh dan berakal
• Menyatakan kerelaannya untuk melakukan akad ijarah
• Manfaat yang menjadi objek ijarah harus diketahui secara sempurna
• Objek ijarah boleh diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak
bercacat
• Objek ijarah sesuatu yang dihalalkan oleh syara’ dan merupakan sesuatu yang
bisa disewakan
• Yang disewakan itu bukan suatu kewajiban bagi penyewa
• Upah/sewa dalam akad harus jelas, tertentu dan sesuatu yang bernilai harta.
6. OBJEK IJARAH
1. objek ijarah merupakan milik dan/atau dalam penguasaan
perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir);
2. manfaat objek ijarah harus dapat dinilai;
3. manfaat objek ijarah harus dapat diserahkan penyewa
(musta’jir);
4. pemanfaatan objek ijarah harus bersifat tidak dilarang secara
syariah (tidak diharamkan);
5. manfaat objek ijarah harus dapat ditentukan dengan jelas;
6. spesifikasi objek ijarah harus dinyatakan dengan jelas, antara
lain melalui identifikasi fisik, kelayakan, dan jangka waktu
pemanfaatannya.