SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Nama           : Mira Khairunnisa
Stambuk        : J 111 08 290
Penguji        : 1. Dr. drg. H. Edy Machmud, Sp.Pros (K)
                 2. drg. Eri H. Jubhari, M.Kes, Sp.Pros
Tanggal baca   : Kamis, 4 April 2013
PENDAHULUAN
Harapan dokter gigi   Keadaan lansia
Kehilangan gigi
 Kehilangan gigi  kondisi patologi yang tidak dirasakan
 pasien secara langsung, yakni berdampak negatif pada:
   jaringan tulang residual
   mukosa oral
   sendi temporomandibula
   otot-otot mastikasi
   sistem persarafan
Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007
 Prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi-
  mulut adalah : 23,4%
 Penduduk telah kehilangan seluruh gigi aslinya :1,6%
 Yang menerima perawatan atau pengobatan dari
  tenaga kesehatan gigi : 29,6%.
Memaparkan
            penatalaksanaan
 Tujuan
            gigitiruan penuh
Penulisan      pada pasien
               edentulous.
LAPORAN KASUS
 Wanita


 52 tahun



  KU: sulit mengunyah dan merasa kurang percaya
  diri karena telah kehilangan seluruh giginya.
Profil Muka Pasien




Keadaan intraoral pasien
Anamnesis
Pasien ingin dibuatkan gigi palsu karena
susah mengunyah makanan akibat
kehilangan seluruh giginya. Pasien juga
mengeluhkan rasa tidak percaya diri
      Kesehatan umum baik dan pasien
      tidak memiliki gangguan penyakit
      sistemik

          Gigi 43 merupakan gigi pasien yang
          paling terakhir dicabut yaitu pada
          bulan November 2012

              Pasien belum pernah menggunakan
              gigitiruan.
Pemeriksaan ekstra dan intra oral
Profil muka pasien                     Normal
Bentuk wajah                           Persegi
Mata                                   Simetris
Hidung                                 Simetris
Telinga                                Simetris
Bibir                                  Simetris
Kelenjar limfe                         Kiri & Kanan: lunak, tidak sakit
Sendi                                  Tidak ada kelainan
Kebiasaan buruk                        -

•Edentulous rahang atas dan rahang bawah.
•Kedalaman vestibulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang kecuali daerah
posterior kanan dan kiri rahang bawah rendah
•Frenulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang.
•Bentuk ridge tulang alveolar pada rahang atas tapper dan rahang bawah berbentuk
square.
•Pasien memiliki lidah yang tipis dan lebar
•Konsistensi saliva pasien kental
Rencana Perawatan
 Pembuatan gigitiruan penuh lepasan akrilik.



Desain Gigitiruan
PENATALAKSANAAN


a) Pemeriksaan Subjektif dan Objektif
 pengisian kartu status prostodonsia:
   data demografi pasien
   pemeriksaan subjektif dan objektif
   diagnosis
   rencana perawatan
 Pasien diberitahu tentang rencana perawatan, waktu
 kunjungan yang akan dilakukan, dan biaya perawatan
  informed consent.
b) Membuat Cetakan
  Pendahuluan
 Pencetakan pendahuluan
  dengan menggunakan
  edentulous perforated stock
  tray.
 Pasien menggunakan sendok
  cetak sediaan nomor 2 dengan
  bahan cetak irreversible
  hydrocolloid (alginat).
Pengecoran 2x
•model studi
•model kerja
Membuat Sendok Cetak Individual

 Pada model kerja digambarkan batas antara jaringan
  bergerak dengan tidak bergerak  batas-batas
  sendok cetak individual  tersedia ruang yang
  cukup untuk memanipulasi bahan pembentuk tepi
 Sendok cetak individual ini dibuat dari shellac baseplate
  yang dilunakkan  ditekan-tekan di atas model kerja
   bentuknya sesuai
 Kelebihan shellac dipotong dengan menggunakan gunting
  dan pisau malam saat masih dalam keadaan lunak sesuai
  dengan batas yang telah digambar.
 Buat pegangan dan lubang-lubang pada sendok cetak
  individual.
a) Mencoba Sendok Cetak Individual ke Pasien
 RA & RB : mencakup semua daerah kecuali frenulum
 Tidak boleh ada undercut
b) Border Moulding
Menggunakan greenstick
compound yang
dipanaskan
Dipanaskanrendam
sebentar ke dalam air
selama beberapa
detiktambahkan
sedikit demi sedikit pada
tepi luar sendok cetak
individual  gerakan2
fisiologis
c) Membuat
Cetakan
Fisiologis
Mukosa yang akan
dicetak dikeringkan
 dicetak dgn
menggunakan
bahan elastomer
(Polysiloxane)
•Cetakan negatif
tadi dicor 
model positif
cetakan fisiologis
•Model positif
tersebut diserahkan
ke tekniker
 Pasien dicobakan basis gigi tiruan dan bite rim rahang
  atas dan rahang bawah.
 Periksa kestabilan basis
 Kesejajaran




                              Dimensi vertikal

  •Garis nasoauricular atau garis camper
  •Masukkan bite rim RA ke dalam mulut  sejajarkan bite rim
  •Penentuan tinggi bite rim rahang atas dan garis servikal yang
  berjarak 2 mm dari low lip line bibir atas pada saat pasien tersenyum
  •Penyesuaian labial fullness

 Dimensi vertikal
 Posisi distal
Try-in Gigi Anterior




 Periksa :

 - Ketepatan garis median & kaninus
 - Open?
 - Stabilitas, retensi, dan fonetik
Try-in Gigi Posterior
    Hal2 yg harus diperhatikan saat try-in penyusunan gigi :
   Kesesuaian susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi di
    dalam mulut pasien.
   Pemeriksaan oklusi
   Pemeriksaan basis gigi tiruan rahang bawah terhadap
    gerakan fungsional lidah, sayap lingual sebaiknya tidak
    menghalangi gerakan lidah
   Pemeriksaan stabilitas, retensi, basis gigi tiruan rahang atas.
   Pemeriksaan estetis
   Pemeriksaan fonetik dengan cara menginstruksikan pasien
    mengucapkan huruf S, D, O, M, R, A dan T dan lainnya
    sebagainya dengan jelas dan tidak ada gangguan.
Try-in Gigitiruan Penuh
Periksa:
     •Retensi
     •Oklusi
     •Stabilitas
.. Kunjungan VI..
Instruksi penggunaan dan pemeliharaan gigitiruan
 Pemeliharaan
     Dibersihkan : gigitiruan, lidah, mukosa
     Direndam kalau sedang tidak dipakai


 Penggunaan
    Sebelum tidur pada malam hari  dilepas, dibersihkan, direndam
    Sebagai latihan, pertama-tama sebaiknya makan makanan yang
     lunak atau makanan yang mudah dimakan
    Mengunyah makanan pada kedua sisi rahang secara bersamaan.
    Hindari makanan yang keras & lengket


 Apabila ada keluhan ataupun terjadi kerusakan pada gigitiruan
 dianjurkan untuk menghubungi operator.
Kontrol
•Pemeriksaan  ulkus pada
posterior kanan rahang atas 
pengurangan secukupnya pada
bagian dalam dari gigitiruan
pada daerah tersebut.
•Periksa:
    •  keadaan jaringan
      pendukung
    • fungsi mastikasi dan fonetik
    • retensi, stabilitas, dan oklusi
•Apabila semuanya sudah
diperiksa dan tidak ada keluhan
lagi dari pasien, beri instruksi
yang sama pada saat insersi
sebelumnya.
•Pasien diperbolehkan pulang.
PEMBAHASAN
  Pasien datang mengeluh sulit mengunyah dan
   kurang percaya diri karena sudah tidak ada gigi
   lagi.
  Pasien belum pernah memakai gigitiruan.




          resorpsi  lingir mandibula pasien rendah
               mengurangi support

                  pembesaran lidah, perkembangan gerakan
                   mandibula yang tidak beraturan, dan hilangnya
                   tanda-tanda alami yang membantu pembuatan
                   desain gigitiruan
..Pembahasan..
 Kondisi kesehatan umum pasien dan jaringan
 mulutnya baik sehingga memungkinkan untuk
 dilakukan perawatan gigitiruan penuh.
PEMBAHASAN
Pencetakan  Pencetakan pertama : Stock tray & bahan irreversibel
               hydorocoloid (alginat),
              Pencetakan kedua : silikon (vinyl polysiloxane).
              Batas-batas cetakan rahang atas meliputi frenulum
               labialis dan bukalis, vestibulum labialis dan bukalis,
               hamular notch, garis getar palatum, residual ridge,
               palatum durum, rugae palatine, tuberositas
               maksliaris, papilla insisivus, fovea palatina, raphe
               mid-palatina, dan tepi palatal posterior
              batas-batas cetakan rahang bawah meliputi
               retromolar pad, frenulum lingualis, frenulum bukalis,
               frenulum labialis, lingir alveolar, vestibulum bukalis
               dan labialis, sulkus alveolingual, residual ridge, raphe
               pterygomandibular, ruang retromylohyoid, dan torus
               mandibularis.
PEMBAHASAN
            Border moulding
Border      = pembentukan bahan cetak dengan melakukan
Moulding    manipulasi terhadap jaringan di atas tepi cetakan untuk
            mendapatkan kerapatan tepi


            green stick compound
               Keuntungan
                  tdk ada distorsi
                  Dpt diulang
              Kerugian
                  Pasien kurang nyaman  (49–600C)
PEMBAHASAN
              Sangat penting, krn kalau tidak tepat  tekanan tdk
Pencatatan     seimbang  kontak prematur  tekanan pada mukosa
               akan meningkat pada area tersebut  berbagai efek
Hubungan       negatif pada: - mukosa
Antar                       - lingir sisa
Rahang                      - sendi temporomandibularis,dan
                            - sistem neuromuskuler
              Menggunakan malam sbg basis  tdk stabil, tdk kaku,
               cenderung berubah bentuk tdk ideal
              Basis harus:
                 tetap diam di tempat
                 tidak mudah lepas,dan
                 tidak mudah bergerak
                 tidak boleh bergeser
                 harus melekat cekat pada lingir sisa seakurat mungkin
              Bahan basis: shellac atau basis permanen
PEMBAHASAN
              Sangat penting, krn kalau tidak tepat  tekanan tdk
Pencatatan     seimbang  kontak prematur  tekanan pada mukosa
               akan meningkat pada area tersebut  berbagai efek
Hubungan       negatif pada: - mukosa
Antar                       - lingir sisa
Rahang                      - sendi temporomandibularis,dan
                            - sistem neuromuskuler
              Menggunakan malam sbg basis  tdk stabil, tdk kaku,
               cenderung berubah bentuk tdk ideal
              Basis harus:
                 tetap diam di tempat
                 tidak mudah lepas,dan
                 tidak mudah bergerak
                 tidak boleh bergeser
                 harus melekat cekat pada lingir sisa seakurat mungkin
              Bahan basis: shellac atau basis permanen
PEMBAHASAN    Hilangnya gigi  Perubahan
               hubungan rahang  perubahan
               kedudukan mandibula
              Hilangnya dukungan gigi 
               mandibula bergerak lebih dekat
               ke maksila  menduduki posisi
               yang lebih protrusif  dpt
               dikelirukan sebagai relasi
               rahang Klas III
              pasien diinstruksikan untuk
               relaks  mandibula secara
               perlahan dituntun utk bergerak
               pada relasi sentriknya.
 Free way space
    Pada kasus: 3 mm
    Pada lansia tlh tjd resorpsi tulang  disarankan free way
     space >>
Pemilihan Gigi

 Warna
   Tdk ada ketentuan baku
       Usia
       Ras
       Warna kulit
       Warna rambut


 Lebar gigi anterior
    lebar keseluruhan gigi insisif sentral yang biasanya sama dengan
    lebar filtrum bibir atas. Kemudian proyeksikan garis yang ditarik
    dari sudut sebelah dalam mata
Penentuan Lebar Gigi Anterior
                    Pada Kasus
Insersi

 Pasien terlihat agak kaku dalam berbicara.


 Krn utk pertama kalinya, pasien hrs belajar
  mengakomodasikan protesa yang ‘tebal’ ini sebagai
  pengganti gigi aslinya  instruksi & motivasi 
  belajar untuk menguasai aktivitas otot
Kontrol

 Tdk lewat dari 1 minggu
 Apapun komentar pasien hrs ttp melakukan
  pemeriksaan klinis
 Pada kasus, pasien mengatakan gigitiruannya baik2
  saja  ulkus pada RA
Simpulan
 Pembuatan gigitiruan : tidak mudah ,cukup memakan
  waktu & kesuksesannya tidak selalu dapat dijamin. Maka:
   setiap tahapan harus dilakukan dengan cermat pada saat
    gigitiruan masih dapat diperbaiki dengan lebih mudah.
   Apabila sekiranya ada yang kurang sesuai  segera perbaiki
   Infomasikan pd pasien


 Kehilangan gigi harus sesegera mungkin apabila
  memungkinkan untuk diganti  fungsi gigi-geligi asli
  dapat digantikan  mencegah dekstruksi jaringan gigi dan
  mulut lebih lanjut
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira

More Related Content

What's hot

penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawahhasril hasanuddin
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)wahyuni majid
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013Anis Istiqomah
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Mahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan pptMahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan ppthaulahrahma
 

What's hot (20)

penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
 
Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)Atraumatic restorative treatment (art)
Atraumatic restorative treatment (art)
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013003 morfologi oklusi 2013
003 morfologi oklusi 2013
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Dk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgkDk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgk
 
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAsuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaan
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 
Mahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan pptMahkota tiruan ppt
Mahkota tiruan ppt
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 

Similar to Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira

penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptMuhammadFadli954524
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
 
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptx
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptxpemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptx
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptxprostodonsia
 
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxPleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxHafizaSalsabilaS
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxVuyateK
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
PPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxPPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxNSIAk2
 
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniComplete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniProstoAngkatan14
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
PIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptxPIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptxssuseref19c32
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenTaufiqi Hidayatullah
 
Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3RSIGM
 
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2RSIGM
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasahmadrandi2
 

Similar to Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira (20)

penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
 
Journal reading
Journal readingJournal reading
Journal reading
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptx
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptxpemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptx
pemeriksaan klinis di bidang prostodonti.pptx
 
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxPleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggi
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
PPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptxPPT CRS ELSA.pptx
PPT CRS ELSA.pptx
 
odon fix(1).doc
odon fix(1).docodon fix(1).doc
odon fix(1).doc
 
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuniComplete denture chapter 1, nurimah wahyuni
Complete denture chapter 1, nurimah wahyuni
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
PIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptxPIRANTI OKLUSAL.pptx
PIRANTI OKLUSAL.pptx
 
Management Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On ChildrenManagement Crowded Anterior On Children
Management Crowded Anterior On Children
 
Penetapan gigit-gtl1
Penetapan gigit-gtl1Penetapan gigit-gtl1
Penetapan gigit-gtl1
 
Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3Blok 17 lbm 3
Blok 17 lbm 3
 
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
Laporan lbm 1 blok 19 sgd 2
 
Sop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmasSop poli-gigi-puskesmas
Sop poli-gigi-puskesmas
 

Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira

  • 1. Nama : Mira Khairunnisa Stambuk : J 111 08 290 Penguji : 1. Dr. drg. H. Edy Machmud, Sp.Pros (K) 2. drg. Eri H. Jubhari, M.Kes, Sp.Pros Tanggal baca : Kamis, 4 April 2013
  • 3. Kehilangan gigi  Kehilangan gigi  kondisi patologi yang tidak dirasakan pasien secara langsung, yakni berdampak negatif pada:  jaringan tulang residual  mukosa oral  sendi temporomandibula  otot-otot mastikasi  sistem persarafan
  • 4. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007  Prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi- mulut adalah : 23,4%  Penduduk telah kehilangan seluruh gigi aslinya :1,6%  Yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi : 29,6%.
  • 5. Memaparkan penatalaksanaan Tujuan gigitiruan penuh Penulisan pada pasien edentulous.
  • 6. LAPORAN KASUS Wanita 52 tahun KU: sulit mengunyah dan merasa kurang percaya diri karena telah kehilangan seluruh giginya.
  • 7. Profil Muka Pasien Keadaan intraoral pasien
  • 8. Anamnesis Pasien ingin dibuatkan gigi palsu karena susah mengunyah makanan akibat kehilangan seluruh giginya. Pasien juga mengeluhkan rasa tidak percaya diri Kesehatan umum baik dan pasien tidak memiliki gangguan penyakit sistemik Gigi 43 merupakan gigi pasien yang paling terakhir dicabut yaitu pada bulan November 2012 Pasien belum pernah menggunakan gigitiruan.
  • 9. Pemeriksaan ekstra dan intra oral Profil muka pasien Normal Bentuk wajah Persegi Mata Simetris Hidung Simetris Telinga Simetris Bibir Simetris Kelenjar limfe Kiri & Kanan: lunak, tidak sakit Sendi Tidak ada kelainan Kebiasaan buruk - •Edentulous rahang atas dan rahang bawah. •Kedalaman vestibulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang kecuali daerah posterior kanan dan kiri rahang bawah rendah •Frenulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang. •Bentuk ridge tulang alveolar pada rahang atas tapper dan rahang bawah berbentuk square. •Pasien memiliki lidah yang tipis dan lebar •Konsistensi saliva pasien kental
  • 10. Rencana Perawatan  Pembuatan gigitiruan penuh lepasan akrilik. Desain Gigitiruan
  • 11. PENATALAKSANAAN a) Pemeriksaan Subjektif dan Objektif  pengisian kartu status prostodonsia:  data demografi pasien  pemeriksaan subjektif dan objektif  diagnosis  rencana perawatan  Pasien diberitahu tentang rencana perawatan, waktu kunjungan yang akan dilakukan, dan biaya perawatan  informed consent.
  • 12. b) Membuat Cetakan Pendahuluan  Pencetakan pendahuluan dengan menggunakan edentulous perforated stock tray.  Pasien menggunakan sendok cetak sediaan nomor 2 dengan bahan cetak irreversible hydrocolloid (alginat).
  • 14. Membuat Sendok Cetak Individual  Pada model kerja digambarkan batas antara jaringan bergerak dengan tidak bergerak  batas-batas sendok cetak individual  tersedia ruang yang cukup untuk memanipulasi bahan pembentuk tepi  Sendok cetak individual ini dibuat dari shellac baseplate yang dilunakkan  ditekan-tekan di atas model kerja  bentuknya sesuai  Kelebihan shellac dipotong dengan menggunakan gunting dan pisau malam saat masih dalam keadaan lunak sesuai dengan batas yang telah digambar.  Buat pegangan dan lubang-lubang pada sendok cetak individual.
  • 15. a) Mencoba Sendok Cetak Individual ke Pasien  RA & RB : mencakup semua daerah kecuali frenulum  Tidak boleh ada undercut
  • 16. b) Border Moulding Menggunakan greenstick compound yang dipanaskan Dipanaskanrendam sebentar ke dalam air selama beberapa detiktambahkan sedikit demi sedikit pada tepi luar sendok cetak individual  gerakan2 fisiologis
  • 17. c) Membuat Cetakan Fisiologis Mukosa yang akan dicetak dikeringkan  dicetak dgn menggunakan bahan elastomer (Polysiloxane)
  • 18. •Cetakan negatif tadi dicor  model positif cetakan fisiologis •Model positif tersebut diserahkan ke tekniker
  • 19.  Pasien dicobakan basis gigi tiruan dan bite rim rahang atas dan rahang bawah.  Periksa kestabilan basis
  • 20.  Kesejajaran Dimensi vertikal •Garis nasoauricular atau garis camper •Masukkan bite rim RA ke dalam mulut  sejajarkan bite rim •Penentuan tinggi bite rim rahang atas dan garis servikal yang berjarak 2 mm dari low lip line bibir atas pada saat pasien tersenyum •Penyesuaian labial fullness  Dimensi vertikal  Posisi distal
  • 21. Try-in Gigi Anterior Periksa : - Ketepatan garis median & kaninus - Open? - Stabilitas, retensi, dan fonetik
  • 22. Try-in Gigi Posterior Hal2 yg harus diperhatikan saat try-in penyusunan gigi :  Kesesuaian susunan, bentuk, ukuran, dan posisi gigi di dalam mulut pasien.  Pemeriksaan oklusi  Pemeriksaan basis gigi tiruan rahang bawah terhadap gerakan fungsional lidah, sayap lingual sebaiknya tidak menghalangi gerakan lidah  Pemeriksaan stabilitas, retensi, basis gigi tiruan rahang atas.  Pemeriksaan estetis  Pemeriksaan fonetik dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf S, D, O, M, R, A dan T dan lainnya sebagainya dengan jelas dan tidak ada gangguan.
  • 23. Try-in Gigitiruan Penuh Periksa: •Retensi •Oklusi •Stabilitas
  • 24. .. Kunjungan VI.. Instruksi penggunaan dan pemeliharaan gigitiruan  Pemeliharaan  Dibersihkan : gigitiruan, lidah, mukosa  Direndam kalau sedang tidak dipakai  Penggunaan  Sebelum tidur pada malam hari  dilepas, dibersihkan, direndam  Sebagai latihan, pertama-tama sebaiknya makan makanan yang lunak atau makanan yang mudah dimakan  Mengunyah makanan pada kedua sisi rahang secara bersamaan.  Hindari makanan yang keras & lengket Apabila ada keluhan ataupun terjadi kerusakan pada gigitiruan dianjurkan untuk menghubungi operator.
  • 25. Kontrol •Pemeriksaan  ulkus pada posterior kanan rahang atas  pengurangan secukupnya pada bagian dalam dari gigitiruan pada daerah tersebut. •Periksa: • keadaan jaringan pendukung • fungsi mastikasi dan fonetik • retensi, stabilitas, dan oklusi •Apabila semuanya sudah diperiksa dan tidak ada keluhan lagi dari pasien, beri instruksi yang sama pada saat insersi sebelumnya. •Pasien diperbolehkan pulang.
  • 26. PEMBAHASAN  Pasien datang mengeluh sulit mengunyah dan kurang percaya diri karena sudah tidak ada gigi lagi.  Pasien belum pernah memakai gigitiruan. resorpsi  lingir mandibula pasien rendah  mengurangi support pembesaran lidah, perkembangan gerakan mandibula yang tidak beraturan, dan hilangnya tanda-tanda alami yang membantu pembuatan desain gigitiruan
  • 27. ..Pembahasan..  Kondisi kesehatan umum pasien dan jaringan mulutnya baik sehingga memungkinkan untuk dilakukan perawatan gigitiruan penuh.
  • 28. PEMBAHASAN Pencetakan  Pencetakan pertama : Stock tray & bahan irreversibel hydorocoloid (alginat),  Pencetakan kedua : silikon (vinyl polysiloxane).  Batas-batas cetakan rahang atas meliputi frenulum labialis dan bukalis, vestibulum labialis dan bukalis, hamular notch, garis getar palatum, residual ridge, palatum durum, rugae palatine, tuberositas maksliaris, papilla insisivus, fovea palatina, raphe mid-palatina, dan tepi palatal posterior  batas-batas cetakan rahang bawah meliputi retromolar pad, frenulum lingualis, frenulum bukalis, frenulum labialis, lingir alveolar, vestibulum bukalis dan labialis, sulkus alveolingual, residual ridge, raphe pterygomandibular, ruang retromylohyoid, dan torus mandibularis.
  • 29. PEMBAHASAN  Border moulding Border = pembentukan bahan cetak dengan melakukan Moulding manipulasi terhadap jaringan di atas tepi cetakan untuk mendapatkan kerapatan tepi  green stick compound  Keuntungan  tdk ada distorsi  Dpt diulang  Kerugian  Pasien kurang nyaman  (49–600C)
  • 30. PEMBAHASAN  Sangat penting, krn kalau tidak tepat  tekanan tdk Pencatatan seimbang  kontak prematur  tekanan pada mukosa akan meningkat pada area tersebut  berbagai efek Hubungan negatif pada: - mukosa Antar - lingir sisa Rahang - sendi temporomandibularis,dan - sistem neuromuskuler  Menggunakan malam sbg basis  tdk stabil, tdk kaku, cenderung berubah bentuk tdk ideal  Basis harus:  tetap diam di tempat  tidak mudah lepas,dan  tidak mudah bergerak  tidak boleh bergeser  harus melekat cekat pada lingir sisa seakurat mungkin  Bahan basis: shellac atau basis permanen
  • 31. PEMBAHASAN  Sangat penting, krn kalau tidak tepat  tekanan tdk Pencatatan seimbang  kontak prematur  tekanan pada mukosa akan meningkat pada area tersebut  berbagai efek Hubungan negatif pada: - mukosa Antar - lingir sisa Rahang - sendi temporomandibularis,dan - sistem neuromuskuler  Menggunakan malam sbg basis  tdk stabil, tdk kaku, cenderung berubah bentuk tdk ideal  Basis harus:  tetap diam di tempat  tidak mudah lepas,dan  tidak mudah bergerak  tidak boleh bergeser  harus melekat cekat pada lingir sisa seakurat mungkin  Bahan basis: shellac atau basis permanen
  • 32. PEMBAHASAN  Hilangnya gigi  Perubahan hubungan rahang  perubahan kedudukan mandibula  Hilangnya dukungan gigi  mandibula bergerak lebih dekat ke maksila  menduduki posisi yang lebih protrusif  dpt dikelirukan sebagai relasi rahang Klas III  pasien diinstruksikan untuk relaks  mandibula secara perlahan dituntun utk bergerak pada relasi sentriknya.
  • 33.  Free way space  Pada kasus: 3 mm  Pada lansia tlh tjd resorpsi tulang  disarankan free way space >>
  • 34. Pemilihan Gigi  Warna  Tdk ada ketentuan baku  Usia  Ras  Warna kulit  Warna rambut  Lebar gigi anterior lebar keseluruhan gigi insisif sentral yang biasanya sama dengan lebar filtrum bibir atas. Kemudian proyeksikan garis yang ditarik dari sudut sebelah dalam mata
  • 35. Penentuan Lebar Gigi Anterior Pada Kasus
  • 36. Insersi  Pasien terlihat agak kaku dalam berbicara.  Krn utk pertama kalinya, pasien hrs belajar mengakomodasikan protesa yang ‘tebal’ ini sebagai pengganti gigi aslinya  instruksi & motivasi  belajar untuk menguasai aktivitas otot
  • 37. Kontrol  Tdk lewat dari 1 minggu  Apapun komentar pasien hrs ttp melakukan pemeriksaan klinis  Pada kasus, pasien mengatakan gigitiruannya baik2 saja  ulkus pada RA
  • 38. Simpulan  Pembuatan gigitiruan : tidak mudah ,cukup memakan waktu & kesuksesannya tidak selalu dapat dijamin. Maka:  setiap tahapan harus dilakukan dengan cermat pada saat gigitiruan masih dapat diperbaiki dengan lebih mudah.  Apabila sekiranya ada yang kurang sesuai  segera perbaiki  Infomasikan pd pasien  Kehilangan gigi harus sesegera mungkin apabila memungkinkan untuk diganti  fungsi gigi-geligi asli dapat digantikan  mencegah dekstruksi jaringan gigi dan mulut lebih lanjut