SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
Sanitasi.Net
Pengelolaan IPLT
Modul :
Operasional, Pemeliharaan & Rehabilitasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah bagi
Para Perencana, Pelaksana dan Pengelola Sanitasi
Agustus, 2015
Sanitasi.Net
IPLT-J-7
Sanitasi.Net
PEMELIHARAAN POMPA, BAK
PENGUMPUL & ALAT UKUR DEBIT
Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
Sanitasi.Net
Pemompaan Limbah dari Sump Well
1. Amati level/kedalaman limbah dalam Sump Well, dan jika
sudah penuh maka nyalakan pompa submersible dan
perhatikan apakah aliran ke tangki imhoff telah masuk;
2. Pompa secara otomatis berhenti jika level air telah mencapai
titik tertentu, dan apabila pompa masih tetap menyala maka
lakukan pengecekan pada switch otomatisnya.
3. Hidupkan pompa I dan II (back up) secara bergantian dari
waktu ke waktu.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan pompa dan Bak Pengumpul
1. Harus diperhatikan jangan sampai ada gangguan terhadap
sistem dan peralatannya akibatnya masuknya benda-benda
besar/tak terolah oleh Bangunan Pengolahan;
2. Bila waktu tinggal air limbah di Bak Pengumpul terlalu lama
akan berakibat timbulnya bau yang berlebihan;
3. Waktu kerja pompa efluen dari bak pengumpul dilakukan
secara bergiliran dan bekerja bersama-sama pada saat beban
puncak. Wakttu detensi dapat diatur melalui level pada
sensor.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan pompa dan Bak Pengumpul
4. Pada pompa bak pengumpul secara periodik harus dilakukan
perawatan karena air limbah yang dipompa dapat
mengandung senyawa-senyawa asam yang dapat
mempersingkat umur pompa
5. Kontrol sistem penggerak dengan pelumas sesuai dengan
petunjuk pengoperasian pompa.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Alat Ukur Debit Aliran
1. Upayakan dilakukan pembersihan dari akumulasi kotoran,
busa (slum), ganggang/alga yang mungkin terbentuk karena
adanya proses fotosintesin sel, maksudnya agar kebocoran
dan tumbuhan tersebut tidak mengganggu kecepatan aliran
dan sistem pembaca alat ukur;
2. Upayakan menghindari adanya kerusakan akibat faktor
lingkungan, karena alat ukur umumnya dibangung secara
terbuka;
3. Alat ukur debit harus dikalibrasi di lembaga kalibrasi.
Sanitasi.Net
PEMELIHARAAN UNIT PENYARING
DAN BAK PENGUMPUL
Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Unit Penyaring
Pembersihan saringan dilakukan setiap kali selesai pemasukan
limbah dari mobil tinja Pembersihan pada unit bar
screen/mechanical screen dilakukan dengan cara:
• Untuk bar screen (manual) secara periodik dibersihkan dari
benda-benda yang tertahan di kisi-kisinya;
• Untuk mechanical screen secara periodik dilakukan perawatan
pada motor penggerak dan pengencangan pada rantai dan
memberikan tambahan pelumas secara teratur
• Melakukan pengaturan tekanan pada rantai kerja dan
mengatur lengan kerja mechanical screen.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Bak Pengumpul
• Letak bak pengumpul berada di hulu proses pengolahan
sehingga unit ini memerlukan pemeliharaan yang seksama
mengingat berpotensi terjadinya akumulasi lumpur di
dalamnya.
• Hal yang harus diperhatikan adalah pengaluran effluen dari bak
pengumpul ke dalam kolam anaerobik agar jangan sampai
merusak lapisan kerak buih yang menutupi kolam.
• Buih tersebut berfungsi untuk mencegah keluarnya bau ke
sekitar lingkungan kolam
Sanitasi.Net
PEMELIHARAAN UNIT STABILITASI
LUMPUR
Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Aerobik
1. Cegah tanaman di sekitar tanggul kolam agar tidak sampai
meluas ke dalam kolam;
2. Besihkan dan kurangi buih (scum) dan alga dari kolam
anaerobik
3. Pastikan tidak ada akumulasi lumpur diinlet dan outlet
kolam;
4. Periksa secara rutin kerusakan tanggul akibat gangguan,
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Fakultatif dan Maturasi
1. Periksa saluran inlet dan outlet secara periodik, untuk
memastikan tidak tersumbat.
2. Bersihkan lapisan scum yang timbul pada kolam fakultatif.
3. Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau
dari dalam kolam.
4. Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar,
setiap bulan dan harus tercatat
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Fakultatif dan Maturasi
5. Lakukan analisis kualitas air limbah baik influen dan efluen
setiap 6 bulan.
6. Periksa kondisi tanggul secara berkalaLakukan perbaikan
darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul,
dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Aerasi
Aliran Air pada Pipa
Periksa aliran air pada pipa tekan pompa. Jika aliran kecil :
• Periksa jaringan perpipaan apakah ada kotoran
• Periksa ruang impeller apakah ada kotoran
• Periksa impellernya dari keausan
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Aerasi
Proses Aerobik
1. Scum
– Scum akan timbul dalam pengoperasian IPLT. Scum apabila jumlahnya
terlalu banyak akan mengganggu proses. Bersihkan scum secara
periodik.
2. Overloading.
– Overloading diindikasikan bila kolam semakin berbau septik dan terjadi
penurunan populasi algae. Periksa kedalaman ketinggian lumpur dalam
kolam, jika lumpur tinggi maka lakukan pengurasan lumpur. Jika lumpur
tidak tinggi, lakukan resirkulasi dari kolam maturasi.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Kolam Aerasi
Proses Aerobik
3. Toksisitas
– Bila terjadi toksikitas kurangi atau hentikan influen air limbah, encerkan
influen air limbah dengan air bersih. Apabila bakteri dalam aerasi tidak
aktif atau seluruhnya mati , kita perlu melakukan start-up dengan
bakteri baru.
4. Gangguan pH
– Gangguan pH terjadi apabila air limbah yang masuk ke unit aerasi
memiliki ph <6 atau pH >9. pH optimal untuk proses aerobik adalah
6,8 - 7,8. Untuk mengembalikan pH proses ke normal kita dapat
menambahkan Ca(OH)2 atau HCL.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester
1. Jika telah terjadi alian keluar bak maturasi, test nilai COD,
BOD TSS dan pH di outlet dengan periode sesuai kebutuhan
(dianjurkan setiap hari).
2. pH merupakan salah satu syarat agar proses anaerobik dapat
berjalan secara optimal. Gangguan pH terjadi apabila limbah
yang masuk ke unit anaerobic sludge digester memiliki ph
<6,8 atau >7,3. Untuk mengembalikan pH proses ke normal
kita dapat menambahkan NaOH atau HCL. Apabila air limbah
memiliki pH asam kita tambahkan NaOH , apabila basa kita
tambahkan HCL. pH optimal untuk proses aerobik adalah 6,8
- 7,1.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester
3. Overloading
– terjadi apabila bakteri tidak dapat mengatasi komponen organik yang
terdapat dalam air limbah.
– Jika terjadi overloading, maka nilai pemeriksaan COD, BOD dan SS
effluen akan meningkat.
– Apabila terjadi overloading periksa apakah jumlah bakteri pada aerasi
sudah cukup atau masih kurang.
– Jika bakteri sudah cukup berarti ada sebab lain yang mengakibatkan
over loading, telusuri dan pastikan penyebab overloading tersebut.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester
4. Kontak antara bakteri dengan komponen beracun akan
berdampak negatif terhadap effisiensi proses.
– Apabila terjadi masalah toksikitas ambil langkah seperti: mengurangi
atau menghentikan influent air limbah, mengencerkan influent air
limbah dengan air bersih.
– Apabila bakteri dalam aerasi tidak aktif atau seluruhnya mati , kita
perlu melakukan start-up dengan bakteri baru.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester
Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Pompa
Permasalahan di pompa. Jika aliran kecil
• cek jaringan perpipaan apakah ada kotoran
• cek ruang impeller biasanya ada kotoran
• cek impellernya dikhawatirkan aus
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester
Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Proses Aerobik
1. Gangguan pH.
– pH merupakan salah satu syarat agar proses aerobik dapat berjalan
secara optimal.
– Gangguan pH terjadi apabila limbah yang masuk ke unit aerasi memiliki
ph <6 atau >9.
– Untuk mengembalikan pH proses ke normal kita dapat menambahkan
NaOH atau HCL.
– Apabila air limbah memiliki pH asam kita tambahkan NaOH , apabila
basa kita tambahkan HCL. pH optimal untuk proses aerobik adalah 6,8
- 7,8.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester
Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Proses Aerobik
2. Scum
– Scum akan timbul dalam pengoperasian IPLT.
– Scum apabila jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu proses.
– Pembersihan scum perlu dan pastikan penyebab overloading tersebut.
• Toksisitas
– Kontak antara bakteri dengan komponen beracun akan berdampak
negatif terhadap effisiensi proses.
– Apabila terjadi masalah toksikitas ambil langkah seperti: mengurangi
atau menghentikan influent air limbah, mengencerkan influent air
limbah dengan air bersih.
– Apabila bakteri dalam aerasi tidak aktif atau seluruhnya mati , kita perlu
melakukan start-up dengan bakteri baru.
Sanitasi.Net
Pemeliharaan Oxygation Ditch
1. Monitor kualitas efluen sesuai dengan standar aliran dan/atau
standar efluen yang berlaku
2. Analisis proses operasi (seperti MLSS, DO, selimut lumpur,
settleability)
3. Pembersihan rutin screen, pelimpah, mekanisme skimmer,
dinding tangki, dan komponen lainnya
Sanitasi.Net
PEMELIHARAAN UNIT PEMEKATAN
Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
Sanitasi.Net
Tangki Imhoff
1. Bersihkan ruang penerima lumpur sebelum dan sesudah
pemompaan lumpur ke tangki imhoff;
2. Bersihkan lemak dan zat-zat padat yang mengapung pada
permukaan air di ruang sedimentasi secara periodik.
3. Lakukan pengikisan/pengerukan zat padat yang menempel
pada dinding dan pada bagian dasar yang landai dari ruang
sedimentasi dengan sikat atau sapu karet secara periodik;
4. Bersihkancelah (slot) pada dasar ruang sedimentasi dengan
menggunakan kayu/bambu secara periodik;
Sanitasi.Net
Tangki Imhoff
5. Lakukan pengendalian busa/buih yang terdapat pada ruang
busa dengan menggunakan air bertekanan dan busa akan
keluar setelah ketebalan 0,5m;
6. Pengurasan lumpur dari tangki dilakukan sebelum permukaan
lapisan endapan lumpur di ruang pengendapan mendekati 0,5
m ke celah (slot) dasar ruang sedimentasi. Estimasi volume
lumpur yang dikeluarkan dari tangki kira-kira 20-25% volume
kumpur tinja yang masuk;
7. Setelah pelaksanaan pengeluran lumpur, pipa pembuang
dibersihkan dengan penggelontoran menggunakan air bersih.
Hal ini berguna untuk mencegah pengerasan dalam pipa;
Sanitasi.Net
Tangki Imhoff
8. Apabila terdapat endapan pasir maka pipa berpotensi
terhambat;
9. Saluran inlet dan outlet tangki imhoff harus dibersihkan
secara berkala dari timbunan zat padat.
Sanitasi.Net
Clarifier
1. Membersihkan akumulasi pada influen baffle, weir efluen,
saluran efluen, dan box efluan setiap hari.
2. Pemantauan terhadap resirkulasi lumpur dan pengaturan
kecepatan resirkulasi.
3. Membersihkan semua dinding-dinding vertikal dan saluran
dengan menggunakan alat penyapu dari karet setiap hari.
4. Penyemprotan dengan segera lumpur yang meluap/tumpah.
5. Pemeriksaan head diatas weir setiap hari.
6. Pemeriksaan terhadap motor listrik, penunjuk temperatur
dan detektor overloading selama pengoperasian berlangsung
(dua kali sehari).
Sanitasi.Net
Clarifier
7. Pemeriksaan ketinggian lumpur dan pompa lumpur setiap
hari.
8. Pengurasan clarifier setahun sekali untuk memeriksa bagian-
bagian dibawah air seperti struktur beton, perpipaan dan
sebagainya. Apabila ada bagian yang mengalami kerusakan,
maka dilakukan pergantian atau pemasangan kembali.
9. Bagian beton yang rusak atau bocor diperbaiki, selain itu
dilakukan pengecatan terhadap permukaan logam untuk
mengurangi pengkaratan.
Sanitasi.Net
PEMELIHARAAN UNIT
PENGERINGAN LUMPUR
Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
Sanitasi.Net
Sludge Drying Bed
1. Ketebalan lumpur di dalam setiap bak pengering harus selalu
dijaga setebal 0,1-0,3 m;
2. Pengisian bak pengering lumpur dilakukan secara bertahap
(satu per satu atau sel demi sel);
3. Pengambilan lumpur kering dari setiap sel kolam pengering
dilakukan setelah lumpur menetap selama 10 hari setelah
waktu pengisiannya;
Sanitasi.Net
Sludge Drying Bed
4. Apabila setelah hujan lebat, di atas permukaan pasir masih
kosong biasanya akan terhadapat kotoran-kotoran yang
menggumpal dan akan mengganggu proses perembesan
sehingga perlu dibersihkan atau dikeruk;
5. Pada saat pengerukan,
– Perhatikan apakah ada lapisan pasir yang terangkat.
– Apabila ada maka perlu penambahan pasir agar ketebalan media di
dalam bak pengering lumpur tetap terjaga.
Sanitasi.Net
Filter Press
1. Proses pencucian belt dilakukan secara teratur sesuai dengan
ketentuan dari spesifikasi unit.
2. Penyemprotan dengan segera terhadap lumpur yang
tumpah/meluap.
outlet air
lumpur
padat
keluar
penekan
hidrolis
pipa inlet
lumpur
frame
lempengan
filter
Sanitasi.Net
Belt Filter Press
1. Proses pencucian belt dilakukan secara teratur sesuai dengan
ketentuan dari spesifikasi unit.
2. Penyemprotan dengan segera terhadap lumpur yang
tumpah/meluap.
zona penetesan
zona penekanan
gumpalan
lumpur
masukan lumpur
roll besi berputar
filter belt
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Daftar Modul
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Modul
A. Pengantar Sistem Setempat
B. Cubluk Kembar
C. Tangki Septik
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK)
E. Biofilter
F. Up-flow Aerobic Filter
G. Rotating Biological Contactor
H. Anaerobic Baffle Reactor
I. Sarana Pengangkut Tinja
J. Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Sub Modul
J1 Langkah Perencanaan dan
Komponen IPLT
J2 Unit Pengolahan
J3 Teknologi Pengolahan
J4 Unit Pengolahan Pemekatan
J5 Unit Pengolahan Pengeringan
Lumpur
J6 Pelaksanaan Konstruksi
(5 sesi)
J7 Operasi dan Pemeliharaan
J8 Kelembagaan, Adm & Keuangan
J9 Pemantauan dan Evaluasi
Sanitasi.Net
Terima kasih
Joy Irmanputhra
AFSI
FasilitatorSanitasi.Org

More Related Content

What's hot

Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Dianita Octavia
 

What's hot (20)

Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Perencanaan Instalasi Pengola...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Komponen Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 

Similar to Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Pengelolaan IPLT

Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
gerry handoyo
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
1106499
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Riffidoresson1
 
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
HarriNurdiansyah
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptxOPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
rudyyogalesmana
 

Similar to Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Pengelolaan IPLT (20)

Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara KombinasiPerencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolah Air Limbah secara Kombinasi
 
pengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktifpengolahan air dengan lumpur aktif
pengolahan air dengan lumpur aktif
 
Tahapan Lengkap Pengolahan Air Minum, Pemeliharaan Sarana dan peralatannya.pptx
Tahapan Lengkap Pengolahan Air Minum, Pemeliharaan Sarana dan peralatannya.pptxTahapan Lengkap Pengolahan Air Minum, Pemeliharaan Sarana dan peralatannya.pptx
Tahapan Lengkap Pengolahan Air Minum, Pemeliharaan Sarana dan peralatannya.pptx
 
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.pptPengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Kecil.ppt
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - MCK Umum - Perencanaan Teknis
 
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
9. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah.pdf
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptxOPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
OPERASI DAN PEMELIHARAAN INSTALASI.pptx
 
Tugas hidro presipitasi
Tugas hidro presipitasiTugas hidro presipitasi
Tugas hidro presipitasi
 
On site sanitation kawasan bencana
On site sanitation kawasan bencanaOn site sanitation kawasan bencana
On site sanitation kawasan bencana
 
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir SampahMateri Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
Materi Pembuka Pedoman Umum Tempat Pengelolaan Akhir Sampah
 
Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.ppt
 
Pengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsitePengelolaan limbah onsite
Pengelolaan limbah onsite
 
Portofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptxPortofolio PPPA.pptx
Portofolio PPPA.pptx
 
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
Ipal biotech untuk mengolah limbah cair komunal, pabrik, puskesmas, dll (0821...
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
 

More from Joy Irman

More from Joy Irman (20)

Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Pemantauan, Evaluasi d...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Peran Masyarakat dan B...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kelembagaan, Administr...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Operasi, Pemeliharaan,...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan EvaluasiInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Pemantauan dan Evaluasi
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstr...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Bangunan Penunjan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi - Unit Pembuangan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengeringan Lumpur
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Sarana Pengangkutan Lumpur Ti...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Sarana Pengangkutan Lumpur Ti...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Sarana Pengangkutan Lumpur Ti...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Sarana Pengangkutan Lumpur Ti...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Anaerobic Bafle Reactor - Per...
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 

Recently uploaded (20)

Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Pengelolaan IPLT

  • 1. Sanitasi.Net Pengelolaan IPLT Modul : Operasional, Pemeliharaan & Rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah bagi Para Perencana, Pelaksana dan Pengelola Sanitasi Agustus, 2015 Sanitasi.Net IPLT-J-7
  • 2. Sanitasi.Net PEMELIHARAAN POMPA, BAK PENGUMPUL & ALAT UKUR DEBIT Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
  • 3. Sanitasi.Net Pemompaan Limbah dari Sump Well 1. Amati level/kedalaman limbah dalam Sump Well, dan jika sudah penuh maka nyalakan pompa submersible dan perhatikan apakah aliran ke tangki imhoff telah masuk; 2. Pompa secara otomatis berhenti jika level air telah mencapai titik tertentu, dan apabila pompa masih tetap menyala maka lakukan pengecekan pada switch otomatisnya. 3. Hidupkan pompa I dan II (back up) secara bergantian dari waktu ke waktu.
  • 4. Sanitasi.Net Pemeliharaan pompa dan Bak Pengumpul 1. Harus diperhatikan jangan sampai ada gangguan terhadap sistem dan peralatannya akibatnya masuknya benda-benda besar/tak terolah oleh Bangunan Pengolahan; 2. Bila waktu tinggal air limbah di Bak Pengumpul terlalu lama akan berakibat timbulnya bau yang berlebihan; 3. Waktu kerja pompa efluen dari bak pengumpul dilakukan secara bergiliran dan bekerja bersama-sama pada saat beban puncak. Wakttu detensi dapat diatur melalui level pada sensor.
  • 5. Sanitasi.Net Pemeliharaan pompa dan Bak Pengumpul 4. Pada pompa bak pengumpul secara periodik harus dilakukan perawatan karena air limbah yang dipompa dapat mengandung senyawa-senyawa asam yang dapat mempersingkat umur pompa 5. Kontrol sistem penggerak dengan pelumas sesuai dengan petunjuk pengoperasian pompa.
  • 6. Sanitasi.Net Pemeliharaan Alat Ukur Debit Aliran 1. Upayakan dilakukan pembersihan dari akumulasi kotoran, busa (slum), ganggang/alga yang mungkin terbentuk karena adanya proses fotosintesin sel, maksudnya agar kebocoran dan tumbuhan tersebut tidak mengganggu kecepatan aliran dan sistem pembaca alat ukur; 2. Upayakan menghindari adanya kerusakan akibat faktor lingkungan, karena alat ukur umumnya dibangung secara terbuka; 3. Alat ukur debit harus dikalibrasi di lembaga kalibrasi.
  • 7. Sanitasi.Net PEMELIHARAAN UNIT PENYARING DAN BAK PENGUMPUL Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
  • 8. Sanitasi.Net Pemeliharaan Unit Penyaring Pembersihan saringan dilakukan setiap kali selesai pemasukan limbah dari mobil tinja Pembersihan pada unit bar screen/mechanical screen dilakukan dengan cara: • Untuk bar screen (manual) secara periodik dibersihkan dari benda-benda yang tertahan di kisi-kisinya; • Untuk mechanical screen secara periodik dilakukan perawatan pada motor penggerak dan pengencangan pada rantai dan memberikan tambahan pelumas secara teratur • Melakukan pengaturan tekanan pada rantai kerja dan mengatur lengan kerja mechanical screen.
  • 9. Sanitasi.Net Pemeliharaan Bak Pengumpul • Letak bak pengumpul berada di hulu proses pengolahan sehingga unit ini memerlukan pemeliharaan yang seksama mengingat berpotensi terjadinya akumulasi lumpur di dalamnya. • Hal yang harus diperhatikan adalah pengaluran effluen dari bak pengumpul ke dalam kolam anaerobik agar jangan sampai merusak lapisan kerak buih yang menutupi kolam. • Buih tersebut berfungsi untuk mencegah keluarnya bau ke sekitar lingkungan kolam
  • 11. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Aerobik 1. Cegah tanaman di sekitar tanggul kolam agar tidak sampai meluas ke dalam kolam; 2. Besihkan dan kurangi buih (scum) dan alga dari kolam anaerobik 3. Pastikan tidak ada akumulasi lumpur diinlet dan outlet kolam; 4. Periksa secara rutin kerusakan tanggul akibat gangguan,
  • 12. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Fakultatif dan Maturasi 1. Periksa saluran inlet dan outlet secara periodik, untuk memastikan tidak tersumbat. 2. Bersihkan lapisan scum yang timbul pada kolam fakultatif. 3. Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau dari dalam kolam. 4. Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan dan harus tercatat
  • 13. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Fakultatif dan Maturasi 5. Lakukan analisis kualitas air limbah baik influen dan efluen setiap 6 bulan. 6. Periksa kondisi tanggul secara berkalaLakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya.
  • 14. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Aerasi Aliran Air pada Pipa Periksa aliran air pada pipa tekan pompa. Jika aliran kecil : • Periksa jaringan perpipaan apakah ada kotoran • Periksa ruang impeller apakah ada kotoran • Periksa impellernya dari keausan
  • 15. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Aerasi Proses Aerobik 1. Scum – Scum akan timbul dalam pengoperasian IPLT. Scum apabila jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu proses. Bersihkan scum secara periodik. 2. Overloading. – Overloading diindikasikan bila kolam semakin berbau septik dan terjadi penurunan populasi algae. Periksa kedalaman ketinggian lumpur dalam kolam, jika lumpur tinggi maka lakukan pengurasan lumpur. Jika lumpur tidak tinggi, lakukan resirkulasi dari kolam maturasi.
  • 16. Sanitasi.Net Pemeliharaan Kolam Aerasi Proses Aerobik 3. Toksisitas – Bila terjadi toksikitas kurangi atau hentikan influen air limbah, encerkan influen air limbah dengan air bersih. Apabila bakteri dalam aerasi tidak aktif atau seluruhnya mati , kita perlu melakukan start-up dengan bakteri baru. 4. Gangguan pH – Gangguan pH terjadi apabila air limbah yang masuk ke unit aerasi memiliki ph <6 atau pH >9. pH optimal untuk proses aerobik adalah 6,8 - 7,8. Untuk mengembalikan pH proses ke normal kita dapat menambahkan Ca(OH)2 atau HCL.
  • 17. Sanitasi.Net Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester 1. Jika telah terjadi alian keluar bak maturasi, test nilai COD, BOD TSS dan pH di outlet dengan periode sesuai kebutuhan (dianjurkan setiap hari). 2. pH merupakan salah satu syarat agar proses anaerobik dapat berjalan secara optimal. Gangguan pH terjadi apabila limbah yang masuk ke unit anaerobic sludge digester memiliki ph <6,8 atau >7,3. Untuk mengembalikan pH proses ke normal kita dapat menambahkan NaOH atau HCL. Apabila air limbah memiliki pH asam kita tambahkan NaOH , apabila basa kita tambahkan HCL. pH optimal untuk proses aerobik adalah 6,8 - 7,1.
  • 18. Sanitasi.Net Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester 3. Overloading – terjadi apabila bakteri tidak dapat mengatasi komponen organik yang terdapat dalam air limbah. – Jika terjadi overloading, maka nilai pemeriksaan COD, BOD dan SS effluen akan meningkat. – Apabila terjadi overloading periksa apakah jumlah bakteri pada aerasi sudah cukup atau masih kurang. – Jika bakteri sudah cukup berarti ada sebab lain yang mengakibatkan over loading, telusuri dan pastikan penyebab overloading tersebut.
  • 19. Sanitasi.Net Pemeliharaan Anaerobik Sludge Digester 4. Kontak antara bakteri dengan komponen beracun akan berdampak negatif terhadap effisiensi proses. – Apabila terjadi masalah toksikitas ambil langkah seperti: mengurangi atau menghentikan influent air limbah, mengencerkan influent air limbah dengan air bersih. – Apabila bakteri dalam aerasi tidak aktif atau seluruhnya mati , kita perlu melakukan start-up dengan bakteri baru.
  • 20. Sanitasi.Net Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Pompa Permasalahan di pompa. Jika aliran kecil • cek jaringan perpipaan apakah ada kotoran • cek ruang impeller biasanya ada kotoran • cek impellernya dikhawatirkan aus
  • 21. Sanitasi.Net Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Proses Aerobik 1. Gangguan pH. – pH merupakan salah satu syarat agar proses aerobik dapat berjalan secara optimal. – Gangguan pH terjadi apabila limbah yang masuk ke unit aerasi memiliki ph <6 atau >9. – Untuk mengembalikan pH proses ke normal kita dapat menambahkan NaOH atau HCL. – Apabila air limbah memiliki pH asam kita tambahkan NaOH , apabila basa kita tambahkan HCL. pH optimal untuk proses aerobik adalah 6,8 - 7,8.
  • 22. Sanitasi.Net Pemeliharaan Aerobik Sludge Digester Sequence Batch Reactor (SBR) - Masalah Proses Aerobik 2. Scum – Scum akan timbul dalam pengoperasian IPLT. – Scum apabila jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu proses. – Pembersihan scum perlu dan pastikan penyebab overloading tersebut. • Toksisitas – Kontak antara bakteri dengan komponen beracun akan berdampak negatif terhadap effisiensi proses. – Apabila terjadi masalah toksikitas ambil langkah seperti: mengurangi atau menghentikan influent air limbah, mengencerkan influent air limbah dengan air bersih. – Apabila bakteri dalam aerasi tidak aktif atau seluruhnya mati , kita perlu melakukan start-up dengan bakteri baru.
  • 23. Sanitasi.Net Pemeliharaan Oxygation Ditch 1. Monitor kualitas efluen sesuai dengan standar aliran dan/atau standar efluen yang berlaku 2. Analisis proses operasi (seperti MLSS, DO, selimut lumpur, settleability) 3. Pembersihan rutin screen, pelimpah, mekanisme skimmer, dinding tangki, dan komponen lainnya
  • 24. Sanitasi.Net PEMELIHARAAN UNIT PEMEKATAN Operasi, Pemeliharaan dan Rehabilitasi IPLT
  • 25. Sanitasi.Net Tangki Imhoff 1. Bersihkan ruang penerima lumpur sebelum dan sesudah pemompaan lumpur ke tangki imhoff; 2. Bersihkan lemak dan zat-zat padat yang mengapung pada permukaan air di ruang sedimentasi secara periodik. 3. Lakukan pengikisan/pengerukan zat padat yang menempel pada dinding dan pada bagian dasar yang landai dari ruang sedimentasi dengan sikat atau sapu karet secara periodik; 4. Bersihkancelah (slot) pada dasar ruang sedimentasi dengan menggunakan kayu/bambu secara periodik;
  • 26. Sanitasi.Net Tangki Imhoff 5. Lakukan pengendalian busa/buih yang terdapat pada ruang busa dengan menggunakan air bertekanan dan busa akan keluar setelah ketebalan 0,5m; 6. Pengurasan lumpur dari tangki dilakukan sebelum permukaan lapisan endapan lumpur di ruang pengendapan mendekati 0,5 m ke celah (slot) dasar ruang sedimentasi. Estimasi volume lumpur yang dikeluarkan dari tangki kira-kira 20-25% volume kumpur tinja yang masuk; 7. Setelah pelaksanaan pengeluran lumpur, pipa pembuang dibersihkan dengan penggelontoran menggunakan air bersih. Hal ini berguna untuk mencegah pengerasan dalam pipa;
  • 27. Sanitasi.Net Tangki Imhoff 8. Apabila terdapat endapan pasir maka pipa berpotensi terhambat; 9. Saluran inlet dan outlet tangki imhoff harus dibersihkan secara berkala dari timbunan zat padat.
  • 28. Sanitasi.Net Clarifier 1. Membersihkan akumulasi pada influen baffle, weir efluen, saluran efluen, dan box efluan setiap hari. 2. Pemantauan terhadap resirkulasi lumpur dan pengaturan kecepatan resirkulasi. 3. Membersihkan semua dinding-dinding vertikal dan saluran dengan menggunakan alat penyapu dari karet setiap hari. 4. Penyemprotan dengan segera lumpur yang meluap/tumpah. 5. Pemeriksaan head diatas weir setiap hari. 6. Pemeriksaan terhadap motor listrik, penunjuk temperatur dan detektor overloading selama pengoperasian berlangsung (dua kali sehari).
  • 29. Sanitasi.Net Clarifier 7. Pemeriksaan ketinggian lumpur dan pompa lumpur setiap hari. 8. Pengurasan clarifier setahun sekali untuk memeriksa bagian- bagian dibawah air seperti struktur beton, perpipaan dan sebagainya. Apabila ada bagian yang mengalami kerusakan, maka dilakukan pergantian atau pemasangan kembali. 9. Bagian beton yang rusak atau bocor diperbaiki, selain itu dilakukan pengecatan terhadap permukaan logam untuk mengurangi pengkaratan.
  • 31. Sanitasi.Net Sludge Drying Bed 1. Ketebalan lumpur di dalam setiap bak pengering harus selalu dijaga setebal 0,1-0,3 m; 2. Pengisian bak pengering lumpur dilakukan secara bertahap (satu per satu atau sel demi sel); 3. Pengambilan lumpur kering dari setiap sel kolam pengering dilakukan setelah lumpur menetap selama 10 hari setelah waktu pengisiannya;
  • 32. Sanitasi.Net Sludge Drying Bed 4. Apabila setelah hujan lebat, di atas permukaan pasir masih kosong biasanya akan terhadapat kotoran-kotoran yang menggumpal dan akan mengganggu proses perembesan sehingga perlu dibersihkan atau dikeruk; 5. Pada saat pengerukan, – Perhatikan apakah ada lapisan pasir yang terangkat. – Apabila ada maka perlu penambahan pasir agar ketebalan media di dalam bak pengering lumpur tetap terjaga.
  • 33. Sanitasi.Net Filter Press 1. Proses pencucian belt dilakukan secara teratur sesuai dengan ketentuan dari spesifikasi unit. 2. Penyemprotan dengan segera terhadap lumpur yang tumpah/meluap. outlet air lumpur padat keluar penekan hidrolis pipa inlet lumpur frame lempengan filter
  • 34. Sanitasi.Net Belt Filter Press 1. Proses pencucian belt dilakukan secara teratur sesuai dengan ketentuan dari spesifikasi unit. 2. Penyemprotan dengan segera terhadap lumpur yang tumpah/meluap. zona penetesan zona penekanan gumpalan lumpur masukan lumpur roll besi berputar filter belt
  • 35. Sanitasi.Net Referensi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
  • 36. Sanitasi.Net Daftar Modul Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat Modul A. Pengantar Sistem Setempat B. Cubluk Kembar C. Tangki Septik D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK) E. Biofilter F. Up-flow Aerobic Filter G. Rotating Biological Contactor H. Anaerobic Baffle Reactor I. Sarana Pengangkut Tinja J. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Sub Modul J1 Langkah Perencanaan dan Komponen IPLT J2 Unit Pengolahan J3 Teknologi Pengolahan J4 Unit Pengolahan Pemekatan J5 Unit Pengolahan Pengeringan Lumpur J6 Pelaksanaan Konstruksi (5 sesi) J7 Operasi dan Pemeliharaan J8 Kelembagaan, Adm & Keuangan J9 Pemantauan dan Evaluasi