1. Dokumen tersebut membahas kawasan-kawasan strategis di provinsi Sulawesi Tenggara yang diusulkan untuk program penataan bangunan dan lingkungan tahun 2012. Kawasan-kawasan tersebut terletak di kota Kendari, Baubau, serta kabupaten Konawe, Muna, Kolaka, dan Kolaka Utara.
2. PROVINSI #5 SULAWESI TENGGARA
Kota Kendari
Lokasi studi Identifikasi dan Inventarisasi
Kawasan Strategis Penataan Bangunan dan
Lingkungan Tahun 2012 provinsi Sulawesi
Tenggara berada di:
1. Kota Kendari
2. Kota Bau-Bau
3. Kabupaten Konawe
4. Kabupaten Muna
5. Kabupaten Kolaka
6. Kabupaten Kolaka Utara
3. Kawasan Strategis Prov. Sulawesi Tenggara
USULAN PROGRAM PBL 2012
USULAN PROGRAM KEGIATAN TA 2012
NO PROPINSI KABUPATEN / KOTA
RTBL RENTI PRK RENTI TRADISIONAL RENTI RTH
IV. Sulawsi 1 Kota Kendari Praja Komplek Kantor
Tenggara Pantai Nambo gubernur
Taman Walikota
Taman Persahabatan
2 Kota Baubau Kawasan Tradisional Pelabuhan Bau-bau
Kesultanan Buton
3 Kab. Konawe Komplek Perkantoran Bupati
Komplek Bendungan Konawe
Kawasan Reklamasi
4 Kab. Muna Pelabuhan Raha
kawasan Wisata Danau Air
Asin Napabale
Pengadaan Mobil
5 Kab. Kolaka Kebakaran kawasan Pelabuhan Kakao
Alun-alun Kota Kolaka
6 Kab. Kolaka Utara Tepian sungai dan Kawasan Reklamasi Kota
Muara Kota Lasusua Lasusua
4. KOTA KENDARI
1. Pantai Nambo dilaksanakan guna meningkatkan
pelayanan perhadap fasilitas kawasan wisata,
khususnya untuk meningkatkan jumlah
pengunjung dan berdampak pada pendapatan
asli daerah yang bertambah pula. Program PBL
yang diusulkan adalah RTBL kawasan sekitar
Kawasan wisata Pantai Nambu guna peningkatan
sinergitas terhadap kawasan wisata tersebut.
2. RTH Praja Komplek Kantor gubernur saat ini
sudah pada pekerjaan fisik yang meliputi
pembuatan gazebo, perkerasan pada pedestrian.
Program PBL yang diusulkan adalah Renti RTH.
3. RTH Taman Walikota saat ini sudah pada
pekerjaan fisik yang meliputi pembuatan gazebo,
perkerasan pada pedestrian. Program PBL yang
diusulkan adalah Renti RTH.
4. RTH Taman Persahabatan saat ini sudah pada
pekerjaan fisik yang meliputi pembuatan gazebo,
perkerasan pada pedestrian. Program PBL yang
diusulkan adalah Renti RTH.
5. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KOTA KENDARI
MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI : Sulawesi Tenggara
Kota Kendari
IDENTIFIKASI KOTA KENDARI
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. Pantai Nambo Kw. Kantor Gubernur Kw. RTH Walikota Kw. RTH Persahabatan
tercantum di RTRW (draft) 20 20 20 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50 50 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20 20 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50 50 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30 30 30 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20 20 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20 20 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50 50 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20 20 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50 50 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20 20 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30
sharing program 20 20 20 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50 50 50 50
kesiapan lokasi 30 30 30 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20 20 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50 50 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 620 570 630 540
6. KOTA BAUBAU
1. RTH Pelabuhan Bau-bau saat ini diperluas pada
bagian selatan pelabuhan yang berlokasi disekitar
permukiman nelayan yang dianggap kumuh. Saat ini
proses pekerjaan reklamasi masih dikenrjakan oleh
PemKo Baubau. Program PBL yang diusulkan adalah
RTBL Kawasan sekitar pelabuhan guna
mengantisipasi lonjakan perkembangan bangunan
gedung mengingat kota Baubau terus mengalami
pertumbuhan.
2. Komplek Kawasan tradisional dan bersejarah
Kesultanan saat ini sedang dilakukan pemugaran
gedung serbaguna di komplek benteng Baubau yang
mengalami kelapukan dikarekan dimakan usia.
Untuk mengembangkan kawasan Benteng ini
diperlukan pengangan khusus mengingat benteng
ini adalah benteng terpanjang didunia mengingat
benteng ini tidak terputus. Program PBL yang
diusulkan adalah rencana tinadak kawasan
tradisional.
7. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KOTA BAUBAU
Kota Baubau
IDENTIFIKASI KOTA BAUBAU
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. RTH Baubau Kw. Kesultanan Buton
tercantum di RTRW (draft) 20 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30 30 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30 30 30
sharing program 20 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50 50
kesiapan lokasi 30 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 710 650
8. KABUPATEN KONAWE
1. Komplek perkantoran Bupati Konawe di Unaha saat ini masih hanya ada penghijauan dan fasilitas
pendukungnya belum tersedia. Kondis kawasan perkantoran Unahaan ini pada siang hari terasa sangat
sejuk mengingat jumlah pohon penghijauan sangat banyak. Program PBL yang diusulkan adalah Rencana
tindak RTH.
2. RTH Komplek Bendungan Konawe adalah sebuah realisasi yang telah lama direncanakan. Dengan adanya
alokasi lahan disekitar bendungan Konawe ini akan membuat kawasan bendungan menjadi lebih
9. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KABUPATEN KONAWE
Kabupaten Konawe
IDENTIFIKASI KABUPATEN KONAWE
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. RTH Bendungan Kw. RTH Ktr Bupati
tercantum di RTRW (draft) 20 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30
sharing program 20 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50 50
kesiapan lokasi 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 470 560
10. KABUPATEN MUNA
1. RTH Kawasan Reklamasi Pelabuhan Raha (Revitalisasi, RTH, Renti DED dan Fisik)
2. RTH kawasan Danau Air Asin (RTH, Renti DED dan Fisik lanjutan)
11. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KABUPATEN MUNA
Kabupaten Muna
IDENTIFIKASI KABUPATEN MUNA
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. Pelabuhan Raha Kw. Danau Air Asin
tercantum di RTRW (draft) 20 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30
sharing program 20 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50 50
kesiapan lokasi 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 650 510
12. KABUPATEN KOLAKA
1. RTH kawasan Pelabuhan Kakao (Revitalisasi, RTH, Renti DED dan Fisik lanjutan)
2. RTH Alun-alun Kota Kolaka (RTH, Renti DED dan Fisik)
3. RISPK (Pengadaan Mobil Kebakaran tambahan)
13. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KABUPATEN KOLAKA
Kabupaten kolaka
IDENTIFIKASI KABUPATEN KOLAKA
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. Pelabuhan Kakau Kw. Alun-alun Kota Kw. RISPK
tercantum di RTRW (draft) 20 20 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30
sharing program 20 20 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50 50 50
kesiapan lokasi 30 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 620 510 440
14. KABUPATEN KOLAKA UTARA
1. RTH Kawasan Reklamasi Kota Lasusua (Revitalisasi, RTH, Renti DED dan Fisik lanjutan)
15. MATRIKS PENILAIAN KAWASAN STRATEGIS PBL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA, KABUPATEN KOLAKA UTARA
Kabupaten Kolaka Utara
IDENTIFIKASI KAB. KOLUT
NO.
INDIKATOR VARIABEL NILAI Kw. Reklamasi Kota
tercantum di RTRW (draft) 20 20
Kesesuaian dengan produk
1 sudah menjadi program pengembangan 50 50
penataan ruang
sudah ada rencana rinci 30 30
Kesesuaian dengan kebijakan tercantum di RPJMD/RPIJM 20 20
2 dan strategi pengembangan sudah menjadi target 50 50
program daerah sudah ada realisasi 30 30
tercantum pada masterplan sektoral 20 20
3 Sinergisitas sektoral terjalin kerjasama daerah dan sektoral 50 50
keterlibatan pembiayaan swasta 30
kesatuan pengembangan wilayah 20 20
Menunjang peran ibukota
4 kerjasama program 50 50
provinsi sebagai PKN
kontribusi sumberdaya (supply/demand) 30 30
mengembangkan sumberdaya lokal 20 20
Mendorong peningkatan nilai
5 mempermudah akses masyarakat ke sumberdaya kunci 50 50
tambah
menumbuhkan kerjasama stakeholders 30 30
mengembangkan kearifan lokal 20 20
Meningkatkan konektivitas
6 kerjasama program regional 50 50
antar Kawasan/Lingkungan
pembentukan kelembagaan (penguatan masyarakat) 30 30
sharing program 20 20
7 Komitmen pemda sharing dana 50 50
kesiapan lokasi 30 30
akomodasi usulan swasta 20 20
8 Fasilitasi peran swasta memberikan stimulus pelaksanaan 50 50
memberi akses untuk kerjasama stakeholder 30
TOTAL NILAI 740