Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang aktivitas mingguan untuk membantu anak belajar bahasa melalui pengenalan suara, frasa sehari-hari, dan interaksi bermakna. Aktivitasnya meliputi mengenalkan suara Ling-6, mengajarkan frasa rutin, mempraktikkan imitasi spontan dan atas permintaan, memperkenalkan konsonan bersuara dan tidak bersuara, serta menggunakan lagu dan cerita anak untuk mendukung tu
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang aktivitas mingguan untuk membantu anak belajar mendengar enam suara bahasa (Ling-6 Sounds) menggunakan alat bantu dengar. Aktivitasnya meliputi mengenalkan suara-suara tersebut dengan mainan tertentu, mengajari anak mengenakan dan melaporkan jika alatnya mati, serta menilai seberapa jauh anak dapat mendengar.
Dokumen tersebut memberikan panduan aktivitas minggu kedua untuk membantu anak belajar bahasa dengan fokus pada mendengar, bicara, dan mengekspresikan diri melalui gerakan dan suara. Aktivitas yang disarankan antara lain bermain dengan mainan yang menghasilkan suara berbeda, membaca buku cerita, dan menyanyikan lagu berirama lambat dan cepat untuk membantu anak memahami perbedaan durasi suara.
Dokumen ini membahas tentang pengajaran bahasa Inggris untuk anak prasekolah. Ada dua hal penting yang mendukung anak belajar bahasa asing pada usia dini, yaitu kemampuan pendengaran dan memori yang tajam serta kurangnya hambatan belajar. Teknik pengajaran yang tepat diperlukan agar anak tertarik dan senang, seperti menggunakan aktivitas yang sesuai karakter anak yang aktif dan imajinatif serta
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang aktivitas mingguan untuk membantu anak belajar mendengar enam suara bahasa (Ling-6 Sounds) menggunakan alat bantu dengar. Aktivitasnya meliputi mengenalkan suara-suara tersebut dengan mainan tertentu, mengajari anak mengenakan dan melaporkan jika alatnya mati, serta menilai seberapa jauh anak dapat mendengar.
Dokumen tersebut memberikan panduan aktivitas minggu kedua untuk membantu anak belajar bahasa dengan fokus pada mendengar, bicara, dan mengekspresikan diri melalui gerakan dan suara. Aktivitas yang disarankan antara lain bermain dengan mainan yang menghasilkan suara berbeda, membaca buku cerita, dan menyanyikan lagu berirama lambat dan cepat untuk membantu anak memahami perbedaan durasi suara.
Dokumen ini membahas tentang pengajaran bahasa Inggris untuk anak prasekolah. Ada dua hal penting yang mendukung anak belajar bahasa asing pada usia dini, yaitu kemampuan pendengaran dan memori yang tajam serta kurangnya hambatan belajar. Teknik pengajaran yang tepat diperlukan agar anak tertarik dan senang, seperti menggunakan aktivitas yang sesuai karakter anak yang aktif dan imajinatif serta
Aktiviti bagi kanak-kanak Kumpulan 0 hingga 6 bulan :DShuhada Sha'ari
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi aktiviti literasi untuk bayi dan kanak-kanak mulai usia 0-6 bulan hingga 3-5 tahun untuk meningkatkan kemahiran mendengar, berkomunikasi, melihat, menamakan objek, membaca buku bergambar, melukis dan bercerita. Aktiviti tersebut meliputi mendengar bunyi bahasa ibunda, lagu anak-anak, dan muzik; berinteraksi sambil berbicara; memperkenalkan mainan ber
Dokumen tersebut membahas tahap-tahap perkembangan bahasa pada anak, mulai dari tahap pra-linguistik hingga tahap dua-kata. Pada tahap awal, bayi belum dapat berbahasa dan berkomunikasi melalui tangisan, suara, dan ekspresi tubuh. Kemudian, bayi mulai mengucapkan kata dan kalimat satu kata hingga akhirnya mampu mengucapkan kalimat dua kata. Perkembangan
Bab iii tahapan perkembangan bahasa anakDian Chioen
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan perkembangan bahasa anak, mulai dari masa bayi hingga masa kecakapan penuh. Terdapat beberapa tahap perkembangan bahasa anak yaitu masa membabel, holofrasa, ucapan 2 kata, permulaan tata bahasa, menjelang tata bahasa dewasa, dan masa kecakapan penuh. Pendidik PAUD ditugaskan untuk memberikan respon dan menyempurnakan ucapan
Kurikulum sekolah kehidupan di setiap tahapan usiasubeqi
Kurikulum Sekolah Kehidupan di Setiap Tahapan Usia Dini memberikan panduan mengenai hal-hal penting yang perlu dipelajari dan dilatih pada tiga kelompok usia anak, yaitu 0-6 bulan, 6-12 bulan, dan 1-2 tahun. Kurikulum ini mencakup aspek pendidikan agama, sosial emosi, bahasa, motorik, dan pola hidup sehat.
Makalah ini membahas tentang bahasa bayi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat lima kata utama yang digunakan bayi untuk berkomunikasi yaitu 'neh', 'owh', 'eh', 'eairh', dan 'heh' yang masing-masing memiliki arti tertentu seperti lapar, mengantuk, bersendawa, perut kembung dan tidak nyaman. Mempelajari bahasa bayi memberikan keuntungan seperti bayi lebih jarang men
Teks membahas tiga teori perkembangan bahasa anak, yaitu menurut Aitchison, Schaerlaekens, dan Ruqayyah. Ketiganya membagi perkembangan bahasa anak menjadi beberapa tahap, mulai dari menangis, mendekur, satu kata, dua kata, hingga tuturan matang. Tahap-tahap tersebut dijalani setiap anak normal untuk memperoleh bahasa ibunya.
Modul ini membahas tentang perkembangan komunikasi pada bayi dan balita, mulai dari fase prelinguistik hingga kemampuan berbicara. Faktor-faktor seperti intelegensia, jenis kelamin, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa. Orang tua perlu memberikan rangsangan aktif seperti berinteraksi dan mendengarkan untuk menstimulasi perkembangan komunikasi anak. Prinsip komunikasi efektif antara lain kesabaran dan member
Perkembangan otak anak terjadi secara bertahap, dimulai dari indra penglihatan dan pendengaran hingga perkembangan motorik dan bahasa. Faktor lingkungan seperti interaksi sosial dan stimulasi fisik berperan penting dalam perkembangan otak pada usia dini. Terdapat periode kritis tertentu untuk berbagai aspek perkembangan otak.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran di SDN 004 Sangatta Utara untuk tema "Diriku" subtema "Tubuhku" untuk kelas 1. Pembelajaran ini akan meliputi kegiatan menyanyi sambil bermain dan menjiplak telapak tangan untuk mempraktikkan pola gerak dan keterampilan seni. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menyanyikan lagu dengan benar, mewarnai gambar menggunakan
Dokumen tersebut membahas tahap perkembangan dan stimulasi yang diberikan pada anak usia 1-2 tahun. Pada usia 1 tahun, perkembangan motorik dan bahasa mulai berkembang, sedangkan pada usia 2 tahun keterampilan kognitif seperti mengenali warna dan menyusun balok menurut ukuran sudah mulai terlihat. Stimulasi yang diberikan antara lain bermain, mengajari makan, berbicara, dan mengajari kemand
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ungkapan-ungkapan sapaan dan perpisahan dalam bahasa Inggris beserta artinya dalam bahasa Indonesia.
2. Contoh dialog penggunaan ungkapan sapaan dan perpisahan dalam konteks berbagai situasi.
3. Lirik lagu anak-anak tentang pagi hari dan sapaan dalam bahasa Inggris.
Aktiviti bagi kanak-kanak Kumpulan 0 hingga 6 bulan :DShuhada Sha'ari
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi aktiviti literasi untuk bayi dan kanak-kanak mulai usia 0-6 bulan hingga 3-5 tahun untuk meningkatkan kemahiran mendengar, berkomunikasi, melihat, menamakan objek, membaca buku bergambar, melukis dan bercerita. Aktiviti tersebut meliputi mendengar bunyi bahasa ibunda, lagu anak-anak, dan muzik; berinteraksi sambil berbicara; memperkenalkan mainan ber
Dokumen tersebut membahas tahap-tahap perkembangan bahasa pada anak, mulai dari tahap pra-linguistik hingga tahap dua-kata. Pada tahap awal, bayi belum dapat berbahasa dan berkomunikasi melalui tangisan, suara, dan ekspresi tubuh. Kemudian, bayi mulai mengucapkan kata dan kalimat satu kata hingga akhirnya mampu mengucapkan kalimat dua kata. Perkembangan
Bab iii tahapan perkembangan bahasa anakDian Chioen
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan perkembangan bahasa anak, mulai dari masa bayi hingga masa kecakapan penuh. Terdapat beberapa tahap perkembangan bahasa anak yaitu masa membabel, holofrasa, ucapan 2 kata, permulaan tata bahasa, menjelang tata bahasa dewasa, dan masa kecakapan penuh. Pendidik PAUD ditugaskan untuk memberikan respon dan menyempurnakan ucapan
Kurikulum sekolah kehidupan di setiap tahapan usiasubeqi
Kurikulum Sekolah Kehidupan di Setiap Tahapan Usia Dini memberikan panduan mengenai hal-hal penting yang perlu dipelajari dan dilatih pada tiga kelompok usia anak, yaitu 0-6 bulan, 6-12 bulan, dan 1-2 tahun. Kurikulum ini mencakup aspek pendidikan agama, sosial emosi, bahasa, motorik, dan pola hidup sehat.
Makalah ini membahas tentang bahasa bayi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat lima kata utama yang digunakan bayi untuk berkomunikasi yaitu 'neh', 'owh', 'eh', 'eairh', dan 'heh' yang masing-masing memiliki arti tertentu seperti lapar, mengantuk, bersendawa, perut kembung dan tidak nyaman. Mempelajari bahasa bayi memberikan keuntungan seperti bayi lebih jarang men
Teks membahas tiga teori perkembangan bahasa anak, yaitu menurut Aitchison, Schaerlaekens, dan Ruqayyah. Ketiganya membagi perkembangan bahasa anak menjadi beberapa tahap, mulai dari menangis, mendekur, satu kata, dua kata, hingga tuturan matang. Tahap-tahap tersebut dijalani setiap anak normal untuk memperoleh bahasa ibunya.
Modul ini membahas tentang perkembangan komunikasi pada bayi dan balita, mulai dari fase prelinguistik hingga kemampuan berbicara. Faktor-faktor seperti intelegensia, jenis kelamin, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa. Orang tua perlu memberikan rangsangan aktif seperti berinteraksi dan mendengarkan untuk menstimulasi perkembangan komunikasi anak. Prinsip komunikasi efektif antara lain kesabaran dan member
Perkembangan otak anak terjadi secara bertahap, dimulai dari indra penglihatan dan pendengaran hingga perkembangan motorik dan bahasa. Faktor lingkungan seperti interaksi sosial dan stimulasi fisik berperan penting dalam perkembangan otak pada usia dini. Terdapat periode kritis tertentu untuk berbagai aspek perkembangan otak.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran di SDN 004 Sangatta Utara untuk tema "Diriku" subtema "Tubuhku" untuk kelas 1. Pembelajaran ini akan meliputi kegiatan menyanyi sambil bermain dan menjiplak telapak tangan untuk mempraktikkan pola gerak dan keterampilan seni. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat menyanyikan lagu dengan benar, mewarnai gambar menggunakan
Dokumen tersebut membahas tahap perkembangan dan stimulasi yang diberikan pada anak usia 1-2 tahun. Pada usia 1 tahun, perkembangan motorik dan bahasa mulai berkembang, sedangkan pada usia 2 tahun keterampilan kognitif seperti mengenali warna dan menyusun balok menurut ukuran sudah mulai terlihat. Stimulasi yang diberikan antara lain bermain, mengajari makan, berbicara, dan mengajari kemand
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Ungkapan-ungkapan sapaan dan perpisahan dalam bahasa Inggris beserta artinya dalam bahasa Indonesia.
2. Contoh dialog penggunaan ungkapan sapaan dan perpisahan dalam konteks berbagai situasi.
3. Lirik lagu anak-anak tentang pagi hari dan sapaan dalam bahasa Inggris.
Similar to Product cochlearimplant rehabilitationresources_earlyintervention_soundfoundationforbabies_weeklyhomelessons_auditionweek3_en_602kb (20)
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. MENDENGAR MINGGU
Domain and Tujuan
• Mendeteksi Ling-6
Sounds
• Mulai menghubungkan
benda-benda dengan
the Ling - 6sounds
• Mengenakan alat
sepanjang hari
• Memberi tahu bila alat
mati
3
Aktivitas
The Ling-6 Sounds yang dirancang untuk
memastikan anak Anda dapat mendengar di seluruh
spektrum bicara dari yang fonem bernada terendah
sampai fonem bernada tertinggi. Memastikan
anak mendengar semua enam suara pada
The Ling-6 Sounds berartianak bisa
mendengar semua yang Anda katakan. Anda
juga dapat menggunakan suara ini untuk
menentukan seberapa jauh anak
dari Anda dapat dan masih
mengerti apa Anda katakan. Anda
akan diperkenalkan dengan jarak
mendengar pada Minggu 6.
• Mengajar the Ling Sound & mengamati anak
Lihat Lampiran untuk daftar mainan yang akan digunakan untuk the Ling
Sounds. Bungkus setiap mainan dengankertas warna-warni yang dapat dibuka
oleh anak. Tulis nama mainan di setiap bingkisan dan pegang salah satu
bingkisan dan berkata pada anak, "Dengar! Saya bisa mendengar pesawat,
/aaaaaa/ ". Tunjuk telinga Anda dan kemudian menberikan bingkisan untuk
dibuka oleh anak. Setelah dibuka , buat suara pesawat lagi, tunjuk pesawat
dan katakana pada anak anda bisa pesawat itu. . Tunggu sebentar dan berikan
anak Anda kesempatan untuk meniru suara tersebut. Hitung sampai sepuluh
sebelum Anda membuat suara pesawat lagi. Lanjutkan dengan sisa lima
bingkisan lainnya.
• Mengenakan Alat
Anak Anda hanya melepas alat bantu dengarnya saat mandi, berenang dan
tidur. Beberapa
anak ingin tidur dengan ABD , ini tidak masalah.
• Alat Mati
Setelah Anda tahu anak Anda mendengar dengan alat dan mengetahui suara
lingkungannya , Anda perlu mulai mengajarinya untuk memberitahu Anda
ketika dia tidak bisa mendengar. Matikan alat, ajarkan suara ELTL yang
sebelumnya diperkenalkan dan arahkan ke telinganya dan berkata, "Kamu
tidak dapat mendengar". Gelengkan kepala anda dan perlihatkan muka sedih.
Hidupkan perangkat kembali dan kemudian arahkan ke telinganya dengan
senyum dan berkata, "Oh, sekarang kamu dapat mendengar". Tunjukan pada
anak apa yang harus dilakukan ketika ia tidak bisa mendengar, melepas alat
dan memberikannya kepada Anda, arahkan ke telinganya, menggelengkan
kepala, dll. Apa pun yang Anda ingin dia lakukan untuk menunjukkan bahwa
ia tidak dapat mendengar semua terserah Anda.
11 WEEK 3 | Listening and spoken language learning suite.
2010 Cochlear Ltd & Cheryl L. Dickson
M
BAHASA RESEPTIF
Domain and goal
• Mulai belajar frase rutin
sehari-hari dengan
ditambah kata performatif
• Mulai mengidentifikasi
kegiatan rutin sehari-hari
berdasarkan informasi
performatif .
MINGGU 3
Aktivitas
Meskipun Anda bermain dengan anak Anda setiap hari, belajar bahasa yang terbaik
adalah jika Anda mempraktekannya dengan rutinitas sehari-hari Anda. Anak Anda
membutuhkan banyak dan banyak pengulangan bahasa dalam interaksi bermakna
dalam belajar. Anda mungkin merasa tidak nyaman mengulangi segalanya ratusan
kali, namun, tanpa ini, kemajuan belajar anak Anda melambat. Bicara, bicara,
bicara, sepanjang hari setiap hari, dan kemudian berbicara lagi.
Pengajaran frase harian umum
• Gunakan kamera untuk mengambil foto anak Anda melakukan semua rutinitas
sehari-hari: makan, tidur, bermain, berbagi buku, menyikat gigi, masuk mobil, cuci
tangan, jangan sentuh, naik perosotan, menangis, meniup, dll. Cetak foto dan
laminasi sehingga dapat digunakan setiap hari (lihat daftar frase sehari-hari).
Jika Anda tidak memiliki kamera, pinjam dari keluarga atau teman. Anak-anak
suka melihat diri mereka sendiri dan ini akan menjadi alat pengajaran yang bagus
untuk Anda gunakan selama beberapa tahun berikutnya .
• Sementara mengambil foto, katakan kata performatif dan kalimat beberapa kali.
Perlihatkan fotonya pada anak jika menggunakan kamera digital. Ulangi kalimat
itu dengan performatif, misalnya, "Cuci, cuci, cuci tangan kamu", setiap kali
melihat foto sedang mencuci tangan. Ingat, kalimat performatif lebih mudah untuk
anak Anda dengar daripada kata-kata yang sebenarnya. Ini karena kita
menambahkan suprasegmentals ke performatif dengan membuat kata lebih lama,
membuat kata berirama, mengulangnya atau membisikkannya.
.
Tanggal Apa yang anak Anda lakukan
12 WEEK 3 | Listening and spoken language learning suite.
2010 Cochlear Ltd & Cheryl L. Dickson
2. BAHASA EKSPRESIF
Domain and goal
• Mulai secara spontan
memproduksi kata
performatif yang
berhubungan dengan
obyek ELTL dan frase
sehari-hari.
MINGGU 3
Aktivitas
Ketika anak Anda bersuara, anak bisa secara spontan atau meniru (imitasi)
setelah mendengar Anda bicara. Keduanya penting dan perlu dalam
membimbing anak Anda untuk berbahasa lisan. Kombinasi ini akanAnda
gunakan sepanjang minggu-minggu berikutnya.
Sebuah imitasi spontan adalah di mana Anda mencontohkan dan anak Anda
secara alami menirunya tanpa Anda dorong atau Anda minta. Anak Anda akan
melakukan hal ini lebih sering dan sering lagi Karen ia menjadi terbiasa
mendengar Anda berbicara, mendengar suara Anda dan meniru apa yang ia
dengar saat mendengarkan suaranya sendiri untuk memastikan itu sesuai
dengan apa telah Anda katakan. Ini merupakan pengembangan dari umpan
balik pendengarannya.
Imitasi spontan:
• Gunakan foto dari kegiatan bahasa receptive . Lihat setiap gambar dan
katakan kalimatnya, secara performatif. Berikan foto ke anak dan memberinya
giliran untuk meniru. Buat kotak dengan celah untuk memasukkan foto ke
dalamnya setelah anak Anda selesai meniru. Anda juga dapat menyimpan foto
dalam amplop dan ditutup. Untuk minggu depan Anda dapat membuka amplop
dan mempraktekkan frasa lagi saat Anda mengambil foto masing-masing dari
amplop.
• Gunakan buku flap( penutup ) mengenai hewan atau kendaraan dan beri
contoh kepada anak : Buka flap, mengatakan kalimat performatif dan pendek,
"Brmm, ini mobil Brm", Biarkan anak Anda melakukannya pada halaman
berikutnya. Bergantian untuk setiap halaman. Anak Anda harus bersuara ketika
gilirannya.
.
Tanggal Apa yang anak Anda lakukan
13 WEEK 3 | Listening and spoken language learning suite.
2010 Cochlear Ltd & Cheryl L. Dickson
3. BICARA
Domain and goal
• Memproduksi konsonan
bersuara vs konsonan
tidak bersuara
• Bersuara bila diminta
• Latihan auditory /m/
MINGG
U
3
Aktivitas
Konsonan terdiri dari konsonan bersuara (b) dan konsonan tidak bersuara (p) suara.
Minggu ini Anda akan memperkenalkan konsonan tidak bersuara dan kontras
dengan konsonan bersuara.
mengubah suara dengan tepat selama vokalisasi merupakan keterampilan penting
yang dibutuhkan anak Anda ntuk belajar. Anak Anda perlu sebanyak mungkin
kesempatan untuk mendengar Anda menghasilkan suara ini sebelum dia mampu
memproduksinya sendiri. Gunakan minggu ini untuk bermain berbagai permainan
menggunakan suara-suara yang kontras.
Konsonan bersuara: b, m, n, w
Konsonan tidak bersuara: h, p, t
Imitasi sesuai permintaan
Berbeda dari saat anak Anda meniru secara spontan. Sekarang Anda mengharapkan
dia untuk meniru dengan menahan memegang sebuah benda sampai ia meniru. Ini
diperlukan untuk memastikan anak Anda mendengarkan dan meniru dengan tepat
apa yang telah ia dengar, makin banyak latihan, makin baik imitasinya. Bermain
dengan kapal dan pesawat terbang. Tuang air ke dalam bak besar untuk kapal dan
membuat landasan pacu dari blok atau kertas untuk pesawat terbang. Masukan
sekitar sepuluh kapal dan pesawat dalam kantong, beritahu anak Anda untuk
mendengar, ketika Anda membuat kata performatif untuk objek yang akan Anda
keluarkan dari kantong. Tunggu sampai anak meniru suara yang ia dengar, jika
dia tidak spontan meniru, gunakan salah satu petunjuk dari Minggu 2 untuk
menunjukkan itu adalah gilirannya. Anak Anda harus mulai mendengar perbedaan
antara bersuara / a / untuk pesawat dan bersuara / pa / untuk perahu.
Tanggal Apa yang anak Anda lakukan
14 WEEK 3 | Listening and spoken language learning suite.
2010 Cochlear Ltd & Cheryl L. Dickson
4. LAGU, SAJAK DAN CERITA
Cerita minggu ini:
Cari buku cerita mengenai kapal laut dan binatang.
Buku ini memberikan anak kesempatan untuk mendengar konsonan tak bersuara dari
kapal laut / pa / seperti pada latihan bicara minggu ini. Dengan buku cerita binatang,
Anda dapat memperkenalkan suara masing-masing binatang dimana anak dapat belajar
mencocokkan durasi dan vokal. Anak Anda belum siap
untuk buku yang dibaca kata demi kata. Sebagai gantinya, Anda
dapat menceritakan tentang gambar pada setiap halaman,suara untuk
setiap hewan dan ulangi frase yang menarik. Anda dapat meniru
cerita di buku cerita ini dengan perahu mainan dari kegiatan
bicara sebelumnya, atau dengan beberapa hewan plastik.
Lagu minggu ini:
Perkenalkan anak dengan lagu anak-anak mengenai hewan dan suara
hewannya seperti pada lagu Old McDonald had the farm (Di halaman
Pak Donal):
Di halaman pak Donal
Banyak bebeknya
Suaranya riuh rendah
Ramai Sekali
Kwek Kwek Kwek
Kwek kwek kwek
Kwek kwek kwek kweeek kweeek
Di halaman pak Donal
Banyak bebeknya
Hewan bisa diganti sesuai kreativitas Anda, seperti ayam, sapi, kambing, dll.
MINGGU 3
15 WEEK 3 | Listening and spoken language learning suite.
2010 Cochlear Ltd & Cheryl L. Dickson