SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TEORI PROBABILITAS
   Teori peluang
       Digunakan dlm bidang kedokteran dan kesehatan
        terutama dlm penelitian kedokteran dan kesehatan
        dengan mengadakan pengamatan pd sebagian kecil
        populasi atau sampel.
       Utk mendiagnosa suatu penyakit
       Meramalkan prognosis atau mengevaluasi suatu
        pengobatan
       dll
   Penelitian  pengujian hipotesis: menerima atau
    menolak hipotesis
    Utk pengambilan keputusan menerima atau
    menolak hipotesis dibutuhkan teori peluang, yaitu
    bila peluangnya besar maka kita dapat menerima
    hipotesis dan bila peluangnya kecil maka kita
    akan menolak hipotesis

   Peluang: kesempatan utk tjdnya sesuatu.
   Nilai peluang: 0 ≤ p ≤ 1
   Mis.
       Terjadinya cacat bawaan 1 dlm 1000 kelahiran
       Jenis kelamin suatu kelahiran: 0,5
   Teori peluang
          Pendekatan klasik; besarnya peluang ditentukan
           sebelum peristiwa terjadi.
          Pendekatan frekuensi relatif; ditentukan oleh
           byknyafrekuensi kejadian.
          Pendekatan subjektif; berdasarkan
           pertimbangan/pengalaman thd kejadian masa
           lampau (intellectual guess)
   Probabilitas suatu event = jlh hasil yg
    diharapkan tjd pada sejumlah event (n)
    dibagi dgn jlh semua kemungkinan yg dpt
    terjadi (N).


              P(e)= n/N

   Cth: besar peluang kelahiran laki-laki
       P(laki-laki)= 1/1+1 = 0,5
Event saling ekslusif
   Bila peluang tjdnya st event hanya satu dari
    semua event yg dpt dihasilkan.
   =event marginal atau tanpa syarat
          Cth. Dr st kelahiran hanya dilahirkan bayi laki-laki
           atau bayi perempuan, bila kelahiran laki-laki telah
           tjd, tdk mungkin lahir perempuan.
          P(lk) = 1 /(1+1) = 0,5
          P(pr) = 1 /(1+1) = 0,5
   P(A atau B) = P(A) + P(B)
       Cth:
        Seorang dokter mengobati 5 penderita TBC dgn
        INH selama 6 bln. Semua penderita memiliki
        penyakit yg sama beratnya dan punya peluang
        sembuh yg sama. Maka besarnya peluang
        penderita ke 2 atau ke 5 utk sembuh :

        P(2 atau 5) = P(2) + P(5)= 1/5 + 1/5 = 0,4
Event tidak saling ekslusif
   Pd event ini tdpt sebagian dari dua event
    yg bergabung  terdapat fraksi yg mgdg
    event A dan event B.
        P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)




                 A   A+B   B
Cth:
 Dalam merekrut tenaga kesehatan, tdpt 4
  pelamar tdd dokter laki-laki, dokter wanita, laki-
  laki bukan dokter, dan wanita bukan dokter.
       P(w) = 2/4
       P(l) = 2/4
       P(d) = 2/4
       P(dw)= ¼
       P(dl) = ¼
   Brp peluang yg akan direkrut adalah wanita atau
    dokter?
       P(w atau d) = P(w) + P(d) – P(wd) = 2/4 + 2/4 – ¼= 0.75
Peluang independen
   Peluang terjadinya suatu event tidak
    berpengaruh thd peluang tjdnya event yg
    lain
   Tdd:
          Event marginal
          Event gabungan
          Event bersyarat
Event marginal
   Terjadinya suatu event tunggal yg stabil
   Mis. Kelahiran
          Peluang dilahirkannya bayi laki-laki: 0,5
          Peluang dilahirkannya bayi wanita : 0,5
           Peluang ini stabil dan tidak terpengaruh oleh
           banyaknya kelahiran sebelumnya atau kelahiran-
           kelahiran yg akan dtg.
Event gabungan
   Peluang dua event atau lebih yg tjd scr bersamaan atau
    tjd scr berturut-turut.

       P(AB) = P(A) x P(B)

   Bila peluang event A = 0,8 dan event B = 0,2 maka
    dilakukan trial 3 kali. Brp peluang timbulnya 3 event A
    berturut-turut pd 3 kali trial dan juga B?
       P(A1A2A3) = P(A1) x P(A2) x P(A3)
                  = 0.8 x 0.8 x 0.8 = 0.512
       P(B1B2B3) = P(B1) x P(B2) x P(B3)
                  = 0.2 x 0.2 x 0.2 = 0.008
Event bersyarat
   Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila
    suatu event itu tjd stlh event lain.
   Event B tjd stlh event A tjd.
    P(B|A) = P (B)
    Cth:
     Peluang tjdnya kelahiran kedua adalah bayi wanita bila
      kelahiran pertama wanita atau bila kelahiran pertama laki-
      laki.
     P(W2|W1) = P(W2) = 0,5 atau

     P(W2|L1) = P(W2) = 0,5
Event bersyarat yg dependen
   Dependen  peluang tjdnya bbrp event
    bergantung pd bbrp event yg lain.
   Suatu event mempunyai hubungan
    bersyarat bila event tsb tjd stlh tjdnya event
    lain.
   Mis. Event B tjd stlh event A tjd.
       P(B|A) = P(BA) / P(A)
Peluang dependen
   Peluang tjdnya bbrp event bergantung pd
    bbrp event lain.
   Tdd:
       Event marginal
       Event gabungan
       Event bersyarat
Event bersyarat
   Event B tjd stlh tjdnya event A
   P(B|A) = P(BA) / P(A)
       P(B|A) = peluang tjdnya B stlh A tjd
       P(BA)    = peluang gabungan B dan A
       P(A)     = peluang marginal event A
   Mis. Di RS tdpt 10 anak penderita penyakit ginjal, yg tdd 6 lk-
    lk: 2 menderita sindroma nefrotik, 4 GNA, dan 4 pr: 1
    sindroma nefrotik, 3 GNA.
   Bila diambil 1 org anak lk-lk. Brp besar peluang anak tsb
    menderita sindroma nefrotik dan brp besar peluang anak tsb
    menderita GNA?
   P(GNA|L) = p(GNA.L) / p(L) = 4/6
   P(NS|L) = P(NS.L) / P(L) = 2/6
Permutasi
   Peluang yg tjd pd sejumlah individu yg disusun
    dgn memperhatikan bentuk susunan atau urutan.

   St tim operasi tdd 2 org; seorang ahli bedah dan
    seorang perawat. Bila ada 3 ahli bedah dan 5
    perawat. Brp jumlah tim yg dpt dibuat?
   A (ahli bedah): A1, A2, A3
   P (perawat): P1, P2, P3, P4, P5
    akan tdpt 15 pasangan tim. Peluang tiap tim =
    1/15
Permutasi lengkap
   Bila permutasi dilakukan pd semua cara yg
    ada.
   Permutasi lengkap = n!
Permutasi sebagian
   Bila terdapat N subjek, dan setiap kali
    hanya diambil n subjek  N x (N-1)x(N-
    2)x(N-n+1)
    NPn = N!/(N-n)!

   Bila di RS ada 5 pasien yg mau dioperasi
    setiap hari, tetapi kemampuan melakukan
    operasi hanya 3 pasien, maka permutasi:
       5P3 = 5! / (5-3)! = 60
Kombinasi
   Spt permutasi, tanpa memperhatikan
    susunan atau urutannya.

   N   Kn = N! / (N-n)! x n!
           Cth: seorang direktur RS mencari 2 perawat ICU.
            Ada 7 calon yg mengajukan diri. Direktur ingin
            memilih kombinasi yg tepat dr pelamar tsb?
           7K2 = 7! / (7-2)! x 2! = 21 kombinasi.
Distribusi Peluang
   Bila dilakukan percobaan pelemparan uang
    logam sebanyak 2 kali, maka:
    Lemparan I   Lemparan II   Jlh sisi angka yg     peluang
                                 muncul dlm 2
                                   lemparan
        A            A                2            0.5X0.5=0.25
        A            G                1            0.5X0.5=0.25
        G            G                0            0.5X0.5=0.25
        G            A                1            0.5X0.5=0.25
Jlh munculnya    Lemparan         peluang
      sisi angka

         0              (G,G)          0.25
         1          (A,G) + (G,A)       0.5
         2              (A,A)          0.25


   Distribusi peluang  distribusi teoritis
   Pelemparan koin  variabel acak krn
    tjdnya peristiwa A atau G bersifat
    kebetulan.
   Variabel acak:
       Variabel acak diskrit
       Variabel acak kontinu



   Distribusi peluang diskrit
       Distribusi binomial
       Distribusi poisson
   Distribusi peluang kontinu
       Distribusi normal
       Distribusi student t
       Distribusi χ2
       Distribusi F

More Related Content

What's hot

08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)Jauhar Anam
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitasindrayani2002
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikAnalisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikfitrinysidik
 
Masalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaMasalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaeka1400
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Hadi Nugroho
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahRasid Hi Adam
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss Nur Kamri
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslah
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslahmerumuskan masalah dan menyusun prioritas maslah
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslahpjj_kemenkes
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 

What's hot (20)

08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)08. data hilang (missing data)
08. data hilang (missing data)
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Distribusi probabilitas
Distribusi  probabilitasDistribusi  probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerikAnalisis hubungan kategorik dengan numerik
Analisis hubungan kategorik dengan numerik
 
Masalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansiaMasalah gizi pada lansia
Masalah gizi pada lansia
 
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAHDISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
 
Uji mann-whitney
Uji mann-whitneyUji mann-whitney
Uji mann-whitney
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1Statistik kesehatan 1
Statistik kesehatan 1
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalah
 
uji chi square secara manual dan spss
 uji chi square secara manual dan spss   uji chi square secara manual dan spss
uji chi square secara manual dan spss
 
Uji Beda Mean
Uji Beda MeanUji Beda Mean
Uji Beda Mean
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslah
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslahmerumuskan masalah dan menyusun prioritas maslah
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslah
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 

Similar to TEORI PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI

Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitasIr. Zakaria, M.M
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasRiswan
 
Peluang 140521034336-phpapp02
Peluang 140521034336-phpapp02Peluang 140521034336-phpapp02
Peluang 140521034336-phpapp02tubuhkukuat
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaMarlyd Talakua
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Probabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxProbabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxImanSolahudin
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 adilaniya
 
Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1Ferdi Pratama
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasBoim Genchar
 

Similar to TEORI PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI (20)

Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
Fp unsam 2009  distribusi probabilitasFp unsam 2009  distribusi probabilitas
Fp unsam 2009 distribusi probabilitas
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
 
kel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptxkel8 stabis.pptx
kel8 stabis.pptx
 
Peluang 140521034336-phpapp02
Peluang 140521034336-phpapp02Peluang 140521034336-phpapp02
Peluang 140521034336-phpapp02
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Probabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutanProbabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutan
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Probabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxProbabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptx
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
 
Probabilitas.
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
 
Probabilitas Manprod 2
Probabilitas Manprod 2Probabilitas Manprod 2
Probabilitas Manprod 2
 
Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1Peluang kelompok 1 xmia1
Peluang kelompok 1 xmia1
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 

TEORI PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI

  • 1. TEORI PROBABILITAS  Teori peluang  Digunakan dlm bidang kedokteran dan kesehatan terutama dlm penelitian kedokteran dan kesehatan dengan mengadakan pengamatan pd sebagian kecil populasi atau sampel.  Utk mendiagnosa suatu penyakit  Meramalkan prognosis atau mengevaluasi suatu pengobatan  dll
  • 2. Penelitian  pengujian hipotesis: menerima atau menolak hipotesis Utk pengambilan keputusan menerima atau menolak hipotesis dibutuhkan teori peluang, yaitu bila peluangnya besar maka kita dapat menerima hipotesis dan bila peluangnya kecil maka kita akan menolak hipotesis  Peluang: kesempatan utk tjdnya sesuatu.  Nilai peluang: 0 ≤ p ≤ 1  Mis.  Terjadinya cacat bawaan 1 dlm 1000 kelahiran  Jenis kelamin suatu kelahiran: 0,5
  • 3. Teori peluang  Pendekatan klasik; besarnya peluang ditentukan sebelum peristiwa terjadi.  Pendekatan frekuensi relatif; ditentukan oleh byknyafrekuensi kejadian.  Pendekatan subjektif; berdasarkan pertimbangan/pengalaman thd kejadian masa lampau (intellectual guess)
  • 4. Probabilitas suatu event = jlh hasil yg diharapkan tjd pada sejumlah event (n) dibagi dgn jlh semua kemungkinan yg dpt terjadi (N). P(e)= n/N  Cth: besar peluang kelahiran laki-laki  P(laki-laki)= 1/1+1 = 0,5
  • 5. Event saling ekslusif  Bila peluang tjdnya st event hanya satu dari semua event yg dpt dihasilkan.  =event marginal atau tanpa syarat  Cth. Dr st kelahiran hanya dilahirkan bayi laki-laki atau bayi perempuan, bila kelahiran laki-laki telah tjd, tdk mungkin lahir perempuan.  P(lk) = 1 /(1+1) = 0,5  P(pr) = 1 /(1+1) = 0,5
  • 6. P(A atau B) = P(A) + P(B)  Cth: Seorang dokter mengobati 5 penderita TBC dgn INH selama 6 bln. Semua penderita memiliki penyakit yg sama beratnya dan punya peluang sembuh yg sama. Maka besarnya peluang penderita ke 2 atau ke 5 utk sembuh : P(2 atau 5) = P(2) + P(5)= 1/5 + 1/5 = 0,4
  • 7. Event tidak saling ekslusif  Pd event ini tdpt sebagian dari dua event yg bergabung  terdapat fraksi yg mgdg event A dan event B.  P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB) A A+B B
  • 8. Cth:  Dalam merekrut tenaga kesehatan, tdpt 4 pelamar tdd dokter laki-laki, dokter wanita, laki- laki bukan dokter, dan wanita bukan dokter.  P(w) = 2/4  P(l) = 2/4  P(d) = 2/4  P(dw)= ¼  P(dl) = ¼  Brp peluang yg akan direkrut adalah wanita atau dokter?  P(w atau d) = P(w) + P(d) – P(wd) = 2/4 + 2/4 – ¼= 0.75
  • 9. Peluang independen  Peluang terjadinya suatu event tidak berpengaruh thd peluang tjdnya event yg lain  Tdd:  Event marginal  Event gabungan  Event bersyarat
  • 10. Event marginal  Terjadinya suatu event tunggal yg stabil  Mis. Kelahiran  Peluang dilahirkannya bayi laki-laki: 0,5  Peluang dilahirkannya bayi wanita : 0,5 Peluang ini stabil dan tidak terpengaruh oleh banyaknya kelahiran sebelumnya atau kelahiran- kelahiran yg akan dtg.
  • 11. Event gabungan  Peluang dua event atau lebih yg tjd scr bersamaan atau tjd scr berturut-turut.  P(AB) = P(A) x P(B)  Bila peluang event A = 0,8 dan event B = 0,2 maka dilakukan trial 3 kali. Brp peluang timbulnya 3 event A berturut-turut pd 3 kali trial dan juga B?  P(A1A2A3) = P(A1) x P(A2) x P(A3) = 0.8 x 0.8 x 0.8 = 0.512  P(B1B2B3) = P(B1) x P(B2) x P(B3) = 0.2 x 0.2 x 0.2 = 0.008
  • 12. Event bersyarat  Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila suatu event itu tjd stlh event lain.  Event B tjd stlh event A tjd. P(B|A) = P (B) Cth:  Peluang tjdnya kelahiran kedua adalah bayi wanita bila kelahiran pertama wanita atau bila kelahiran pertama laki- laki.  P(W2|W1) = P(W2) = 0,5 atau  P(W2|L1) = P(W2) = 0,5
  • 13. Event bersyarat yg dependen  Dependen  peluang tjdnya bbrp event bergantung pd bbrp event yg lain.  Suatu event mempunyai hubungan bersyarat bila event tsb tjd stlh tjdnya event lain.  Mis. Event B tjd stlh event A tjd.  P(B|A) = P(BA) / P(A)
  • 14. Peluang dependen  Peluang tjdnya bbrp event bergantung pd bbrp event lain.  Tdd:  Event marginal  Event gabungan  Event bersyarat
  • 15. Event bersyarat  Event B tjd stlh tjdnya event A  P(B|A) = P(BA) / P(A)  P(B|A) = peluang tjdnya B stlh A tjd  P(BA) = peluang gabungan B dan A  P(A) = peluang marginal event A  Mis. Di RS tdpt 10 anak penderita penyakit ginjal, yg tdd 6 lk- lk: 2 menderita sindroma nefrotik, 4 GNA, dan 4 pr: 1 sindroma nefrotik, 3 GNA.  Bila diambil 1 org anak lk-lk. Brp besar peluang anak tsb menderita sindroma nefrotik dan brp besar peluang anak tsb menderita GNA?  P(GNA|L) = p(GNA.L) / p(L) = 4/6  P(NS|L) = P(NS.L) / P(L) = 2/6
  • 16. Permutasi  Peluang yg tjd pd sejumlah individu yg disusun dgn memperhatikan bentuk susunan atau urutan.  St tim operasi tdd 2 org; seorang ahli bedah dan seorang perawat. Bila ada 3 ahli bedah dan 5 perawat. Brp jumlah tim yg dpt dibuat?  A (ahli bedah): A1, A2, A3  P (perawat): P1, P2, P3, P4, P5   akan tdpt 15 pasangan tim. Peluang tiap tim = 1/15
  • 17. Permutasi lengkap  Bila permutasi dilakukan pd semua cara yg ada.  Permutasi lengkap = n!
  • 18. Permutasi sebagian  Bila terdapat N subjek, dan setiap kali hanya diambil n subjek  N x (N-1)x(N- 2)x(N-n+1) NPn = N!/(N-n)!   Bila di RS ada 5 pasien yg mau dioperasi setiap hari, tetapi kemampuan melakukan operasi hanya 3 pasien, maka permutasi:  5P3 = 5! / (5-3)! = 60
  • 19. Kombinasi  Spt permutasi, tanpa memperhatikan susunan atau urutannya.  N Kn = N! / (N-n)! x n!  Cth: seorang direktur RS mencari 2 perawat ICU. Ada 7 calon yg mengajukan diri. Direktur ingin memilih kombinasi yg tepat dr pelamar tsb?  7K2 = 7! / (7-2)! x 2! = 21 kombinasi.
  • 20. Distribusi Peluang  Bila dilakukan percobaan pelemparan uang logam sebanyak 2 kali, maka: Lemparan I Lemparan II Jlh sisi angka yg peluang muncul dlm 2 lemparan A A 2 0.5X0.5=0.25 A G 1 0.5X0.5=0.25 G G 0 0.5X0.5=0.25 G A 1 0.5X0.5=0.25
  • 21. Jlh munculnya Lemparan peluang sisi angka 0 (G,G) 0.25 1 (A,G) + (G,A) 0.5 2 (A,A) 0.25  Distribusi peluang  distribusi teoritis  Pelemparan koin  variabel acak krn tjdnya peristiwa A atau G bersifat kebetulan.
  • 22. Variabel acak:  Variabel acak diskrit  Variabel acak kontinu  Distribusi peluang diskrit  Distribusi binomial  Distribusi poisson  Distribusi peluang kontinu  Distribusi normal  Distribusi student t  Distribusi χ2  Distribusi F